Anda di halaman 1dari 11

2023

ORGANISASI

SEMIMiliter
KELOMPOK 5

Xi mipa 2
Anggota
Kelompok 5

Ilham Fadillah

Anggun Dilina
Reva Bayu

Nur Huda
Puspita Saputra
No. 19
No. 04 No. 29

Devita Anggun
M. Febry Nur

Nur Cahyani Reiyanto


No. 23
No. 09
Pengarahan
Tenaga pemuda
Dalam rangka pengerahan tenaga pemuda Indonesia, Jepang menanamkan paham-

paham seperti seishin (semangat) dan Bushido (Jiwa Satria). Selain itu dikembangkan

pula jiwa disiplin dan menghilangkan rasa rendah diri. Latihan-latihan yang diadakan

Jepang, antara lain BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya). Barisan Pemuda Asia Raya

tingkat pusat diresmikan pada tanggal 11 Juni 1942 dengan pimpinan dr. Slamet Sudibyo

dan S.A. Saleh. Sebenarnya, BPAR bagian dari Gerakan Tiga A.

Gambar 1.1
Pengarahan Tenaga Pemuda

Selain BPAR, Jepang juga membentuk wadah latihan yang disebut San A Seinen

Kutensho di bawah Gerakan Tiga A, yang diprakarsai oleh H.Shimuzu dan Wakabayashi.

Latihan-latihan dalam San A Seinen Kutensho bersifat khusus, yakni ditujukan kepada

para pemuda yang sudah pernah aktif di dalam organisasi, misalnya kepanduan.
Seinendan
———————- Pengertian

Seinendan merupakan organisasi pemuda yang dibentuk

pada tanggal 29 April 1943, tepat pada hari ulang tahun


Kaisar Jepang. Seinendan merupakan organisasi

kepemudaan yang bersifat semimiliter. Organisasi

tersebut langsung berada di bawah pimpinan gunseikan.

Gambar 1.2 seinendan


————————- tujuan

Tujuan pembentukan organisasi tersebut adalah untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan

mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Namun, sebenarnya maksud tersembunyi pembentukan

organisasi tersebut adalah untuk mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-banyaknya yang diperlukan bagi

kemenangan perang.Pada awalnya, Seinendan beranggotakan pemuda-pemuda Asia yang berusaia antara 15-25

tahun. Namun, usia anggotanya kemudian diubah menjadi 14-22 tahun. Pada awalnya anggota Seinendan sebanyak

3.500 orang yang berasal dari seluruh Jawa. Jumlah tersebut berkembang menjadi 500.000 orang pemuda pada akhir

masa pendudukan Jepang.


Keibodan
Berbeda dengan Seinendan, dalam

pembentukan Keibodan tersebut tampak bahwa

pemerintah pendudukan Jepang berusaha agar

tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.

Bahkan kaum nasionalis pada tingkat bawah

pun tidak mempunyai hubungan dengan

Keibodan, karena badan ini langsung

ditempatkan di bawah pengawasan polisi.

Selain Jawa, kedua badan tersebut juga

dibentuk di Sumatra dan daerah-daerah yang

Keibodan juga merupakan organisasi

berada di bawah kekuasaan angkatan laut. Di

pemuda yang dibentuk bersamaan

Sumatra, Keibodan dikenal dengan nama

dengan pembentukan Seinendan.


Bogodan. Di Kalimantan terdapat badan serupa

Gambar 1.3
yang disebut Borneo Konan Hokokudan.
keibodan
Barisan
Pelopor
( Suishintai )

Barisan Pelopor dibentuk pada tanggal 1 November 1944. Organisasi

semimiliter ini dibentuk sebagai hasil keputusan sidang ketiga dari Chuo

Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat. Barisan Pelopor dipimpin oleh Ir.

Soekarno. Sedangkan wakilnya yaitu R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan

dr. Buntaran Martoatmojo.

Gambar 1.4
Suishintai

Tokoh nasionalis yang duduk dalam Barisan Pelopor berusaha

memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk menanamkan

semangat nasionalisme di kalangan para pemuda. Para pemuda

dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasionalis. Di dalam

pidatonya, para tokoh nasionalis selalu menyelipkan kata-kata untuk

membangkitkan semangat cinta tanah air di kalangan para pemuda.


Hizbullah
ASAL USUL Tugas tugas

Rencana Jepang untuk membentuk pasukan khusus Islam


Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai tentara cadangan dengan tugas:
melatih diri, jasmani maupun rohani dengan segiat-giatnya, membantu

mendapat sambutan positif dari tokoh-tokoh Masyumi,

tentara Dai Nippon, menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata

sekalipun motivasinya berbeda. Begitu pula para pemuda


musuh, dan menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk

Islam lainnya,mereka menyambut dengan penuh antusias.


kepentingan perang. Sebagai pemuda Islam, dengan tugas: menyiarkan

agama Islam, memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama, dan

Bagi Masyumi pasukan itu digunakan untuk persiapan

membela agama dan umat Islam Indonesia.Ketua pengurus pusat

menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia. Berkaitan dengan


Hizbullah adalah KH. Zainul Arifin, dan wakilnya adalah Moh. Roem.

hal itu maka para pemimpin Masyumi mengusulkan kepada


Anggota pengurusnya antara lain, Prawoto Mangunsasmito, Kiai Zarkasi,

dan Anwar Cokroaminoto. Pendaftaran anggota Hizbullah melalui

Jepang untuk membentuk pasukan sukarelawan yang


Syumubu (kantor Agama). Para anggota Hizbullah ini kemudian dilatih

khusus terdiri atas pemuda-pemuda Islam. Pada tanggal 15


secara kemiliteran dan dipusatkan di Cibarusa, Bogor, Jawa Barat. Pada

Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam


tanggal 28 Februari 1945. Para pelatihnya berasal dari komandan-

komandan Peta dan di bawah pengawasan perwira Jepang, Kapten

yang dinamakan Hizbullah (Tentara Allah) yang dalam


Yanagawa Moichiro (pemeluk Islam, yang kemudian menikah dengan

istilah Jepangnya disebut Kaikyo Seinen Teishinti. seorang putri dari Tasik).
Organisasi
Militer
organisasi yang dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer

guna mempertahankan wilayah Indonesia, misalnya prajurit tentara.

Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat ditekankan.


heiho
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang beranggotakan

prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik di Angkatan Darat

maupun di Angkatan Laut.


Heiho dibentuk berdasarkan instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum

Kerajaan jepang pada tanggal 2 September 1942 yang kemudian pada bulan April 1945

menjadi cikal bakal organisasi ini.

Gambar 2.1
Pasukan Heiho

Syarat Pasukan Heiho : Berusia antara 18 sampai 25 tahun. Berbadan sehat baik jasmani

maupun rohani. Berkelakuan dan berkepribadian baik. Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai sekitar 42. 2000 orang (sejak berdiri hingga akhir masa

pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang diantaranya adalah penduduk dari

Jawa. Namun begitu, tidak ada seorang pun yang berpangkat pejabat (perwira), karena

pangkat pejabat hanya untuk orang-orang Jepang saja.


peta
———————- Sejarah

PETA didirikan secara resmi


pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usulan dari Gatot

Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici

Harada
(Panglima Tentara Jepangke-16). Pembentukan

PETA
ini didasarkan pada peraturanp emerintah Jepang

Gambar 2.2 peta yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.
————————- perpangkatan & Perkembangan
Banyak pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan mendaftarkan diri menjadi anggota PETA. Anggota PETA yang bergabung berasal dari berbagai elemen

masyarakat. Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam struktur organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan sehingga ada orang

Indonesia yang menjadi seorang perwira. Perkembangan PETA


Hal ini menyebabkan masyarakat tertarik pada organisasi ini dan kemudian bergabung menjadi anggota PETA. Hingga akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia,

jumlah anggota PETA berkisar 37.000 orang di Jawa dan 20.000 orang di Sumatera. Di Sumatera, organisasi ini lebih dikenal dengan Glyugun (prajurit sukarela).
Orang-orang PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Pada masa-masa selanjutnya, para

pemimpin tersebut mampu membawa perubahan terhadap kondisi tanah air Indonesia.
2023

Terimakasih
atas perhatiannya
KELOMPOK 5

Xi mipa 2

Anda mungkin juga menyukai