Anda di halaman 1dari 15

ORGANISASI

SEMI MILITER
ANGGOTA
KELOMPOK
• Ferdian Dimas Putra (17)
• Greita Immanuela Putri Tamuntuan (18)
• Jiska Cahyani Asfinanda (19)
• Kayla Safa Atsilluhri (20)
• Muhammad Daffa Rizqullah (21)
SEJARAH TERBENTUKNYA
Pada tahun 1942 hingga 17 Agustus 1945 (waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia) Jepang pernah
menduduki Indonesia. Selama masa pendudukan tersebut, pihak Dai Nippon mendirikan beberapa organisasi,
salah satunya di bidang semi militer.Sebelum kedatangan Jepang, Indonesia saat itu bernama Hindia Belanda
karena masih berada dalam kekuasaan Belanda. Belanda akhirnya dikalahkan oleh Jepang sejak Maret 1942.
Saat itu, Jepang dipermudah posisinya oleh pihak Indonesia karena datang dengan dalih ingin melepaskan
negara-negara Asia dari kolonialisme. Namun, Jepang hanya memanfaatkan situasi itu untuk mencari pasokan
sumber daya alam dan manusia guna menyokong kebutuhan Perang Pasifiknya (Perang Dunia ke-2).Mereka
membuat beberapa kebijakan baru, salah satunya di bidang militer. Jepang mendirikan beberapa organisasi
khusus yang bergerak di ranah tersebut. Namun, di balik militer, ada juga organisasi-organisasi semi militer
yang didirikan.
MACAM - MACAM
ORGANISASI SEMI
MILITER
SEINENDAN
(Organisasi Semi Militer bentukan Jepang
Pertama)
Organisasi ini berdiri secara resmi tepat pada hari ulang tahun Kaisar Jepang yaitu tanggal 29 April 1943.
Syarat menjadi anggota Seinendan adalah pemuda berusia antara 14-22 tahun. Seinendan bertujuan
memperoleh tenaga perang cadangan, sehingga mempermudah dalam memenangkan perang melawan
Sekutu. Pengkoordinasian kegiatan Seinendan ini diserahkan kepada penguasa setempat. Misalnya di
daerah tingkat syu, ketuanya syucokan sendiri. Begitu juga di daerah ken, ketuanya kenco sendiri dan
seterusnya. Pada awalnya anggotanya berjumlah 3500 orang, lalu berkembang menjadi 500.000 orang
pada akhir penjajahan Jepang. Pada Oktober 1944 dibentuk Josyi Seinendan (Seinendan Putri). Dalam
organisasi semi militer bentukan Jepang ini, kaum nasionalis Indonesia dapat menanamkan pengaruh dan
mengisi jiwa pemuda dengan semangat nasionalisme. Bahkan di markas besar Seinendan ada beberapa
tokoh kaum nasionalis Indonesia seperti Sukarni dan Abdul Latief Hendraningrat.
Abdul Latief
SUKARNI Hendraningrat
KEIBODAN
Organisasi Keibodan secara resmi didirikan pada tanggal 29 April 1943. Pembentukan
organisasi ini bertujuan untuk membantu polisi. Tugas-tugasnya meliputi : Penjagaan
lalulintas dan pengamanan desa. Syarat menjadi anggota Keibodan adalah berumur 20 -35
tahun, memiliki badan sehat, berkelakuan Seinendan dan kuat. Organisasi ini dibentuk di
seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke wilayah pelosok. Keibodan dibina oleh
Departemen Kepolisian (Keimubu) dan di daerah syu (shu) dibina oleh Bagian Kepolisian
(Keisatsubu). Di kalangan orang-orang Cina juga dibentuk Keibodan yang dinamakan Kakyo
Keibotai. Pembentukan badan ini tidak dipengaruhi oleh kaum Nasionalis, karena pemerintah
Jepang berusaha untuk memagarinya. Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan
keibodan maka Jepang mengadakan program latihan khusus untuk para kader. Latihan
khusus tersebut diselenggarakan di sekolah Kepolisian di Sukabumi. Jangka waktu latihan
tersebut selama satu bulan. Mereka dibina secara khusus dan diawasi secara langsung oleh
para polisi Jepang.
FOTO KEIBODAN
SYUISINTANI
(Barisan Pelopor)
Didirikan pada tanggal 1 November 1944. Pembentukan organisasi ini dimulai ketika
terjadi sidang ke 3 Dewan Pertimbangan pusat (Chou Sang In). Dari hasil sidang
tercetuslah pembentukan organisasi Syuisintai atau bisa disebut Barisan Pelopor. Barisan
Pelopor kemudian diketuai oleh Ir Soekarno dan wakilnya Otto Iskandardinata, R.P.
Suroso dan dr. Buntaran Martoatmojo. Barisan Pelopor ini berada di bawah naungan
Jawa Hokokai. Anggotanya mencapai 60.000 orang. Di dalam Barisan Pelopor ini,
MERCURY
dibentuk Barisan Pelopor Istimewa yang beranggotakan 100SATURN
orang yang dipilih dari
asrama-asrama pemuda yang terkenal. Barisan Pelopor bertujuan meningkatkan
kesadaran rakyat, khususnya pemuda agar dapat membantu Jepang mempertahankan
wilayah Indonesia dalam perang. Organisasi ini berlatih menggunakan peralatan seperti
senapan kayu dan bambu runcing. Selain tujuan militer, Barisan Pelopor bertujuan
untuk menggerakkan massa dan hal lain menyangkut kesejahteraan masyarakat.
FOTO BARISAN PELOPOR
FUJINKAI
(Himpunan Wanita)
Berdiri tepat pada bula
n Agustus 1943. Organ
atas gagasan para istri isasi Fujinkai dibentuk
anggota organisasi sem
bertugas mengerahkan i militer. Fujinkai
tenaga perempuan untu
memperkuat pertahana k turut serta dalam
n dengan meningkatka
dan kesejahteraan rak n kesehatan, pendidikan
yat. Hal itu dilakukan
dana wajib berupa per dengan mengumpulka
hiasan, bahan makanan n
keperluan lain yang di , he wan ternak, dan
butuhkan saat perang.
Fujinkai adalah wanita Syarat menjadi anggot
minimal umur 15 tahun a
.
GAMBAR FUJINKAI
YANG SEDANG LATIHAN
MILITER
HIZBULLAH
(Kaikyo Seinen Teishintai)
Berdiri pada tanggal 15 Desember 1944. Yang diterima sebagai anggota
adalah pemuda-pemuda beragama Islam berumur 17-25 tahun dan
belum berkeluarga. Penggunaan pasukan Islam bagi Jepang bertujuan
membantu memenangkan peperangan. Sementara itu, bagi Masyumi
(pihak yang menyarankan pasukan Islam ke Jepang) bertujuan untuk
persiapan kemerdekaan Indonesia. Tugas organisasi Hizbullah adalah
sebagai tentara cadangan, membantu tentara Jepang atau Dai Nippon,
menjaga wilayah udara Indonesia dan mengintai mata-mata yang
datang. Mereka dilatih oleh beberapa perwira PETA karena Hizbullah
dimaksudkan sebagai korps cadangan PETA.
APAKAH ADA
PERTANYAAN
?
TERIMAKASIH
BANYAK
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai