Peningkatan Sistem Kesehatan Nasional
Peningkatan Sistem Kesehatan Nasional
Kajina penguatan system telah dimulai tahun 2018. Health Sector Review (HSR) 2018
dimaksudakna untuk memperkuat Sistem Kesehatan Nasional dengan fakus penguatan pelayanan
kesehatan dalam menghadapi penuaan penduduk dan peluang bonus demografi, penurunan
kematian ibu dan neonatal, perbaikan gizi, pengendalian penyakit menular dan penyakit infeksi
baru serta pengendalian penyakit tidak menular dan faktor resiko. Lingkup penguatan meliputi
pemenuhan SDM serta farmasi dan alat kesehatan, penguatan pengawasan obat makanan,
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata, peningkatan efektivitas pembiayaan kesehatan
dan JKN, serta penguatan tata kelola dan sistem informasi kesehatan.
Beberapa isu yang dibahas antara lain Upaya kesehatan yang menekankan pada upaya promotif
dan preventif, pentingnya kerjasama multi-sektor, peningkatan peran swasta dalam mempercepat
pembangunan infrastruktur dan pelayanan kesehatan di berbagai wilayah, peningkatan peran
serta masyarakat, penguatan kapasitas daerah dalam mengelola pembangunan kesehatan di
wilayah, penguatan regulasi serta penguatan sistem informasi untuk mendukung percepatan
pembangunan kesehatan.
Tahun 2020 sebagai dampak dari Pandemi dilakukan berbagai upaya untuk melakukan
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional 2021-2024, Fokus yang akan di reformasi sesuai dengan
Arahan Presiden yaitu penguatan sistem kesehatan sebagai bagian dari Pembelajaran pasca
COVID-19 dengan Melibatkan Banyak Kementarian/ Lembaga seluruh Sub SKN (Upaya
Kesehatan, Pemberdayaan masyarakat, Tenaga Kesehatan, Farmalkes, Manajemen Kesehatan,
Litbangkes dan Pembiayaan Kesehatan) dan Dukungan (regulasi, pendanaan tahundan
kelembagaan).
Catatan diatas menunjukan bahwa sudah ada rencana untuk melakukan penguatan yang sudah
dicanangkan tahun 2018 yang focus kepada pelayanan Kesehatan, kejadin covid-19 merubahan
focus penguatan menjadi reformasi system Kesehatan yanga diharapkan mampu menyelesaikan
pandemic dan antisipasi kejadaian dimasa yang akan dating.
Beberapa hal yang bisa menjadi acuan yang dapat menjadau indikator dalam penguatan system
kesehetan pada masa pandemic, antara lain:
Kemampuan Layanan Kesehatan Dasar: Sistem kesehatan yang tangguh
mempertahankan tingkat dasar pemberian layanan kesehatan rutin selama keadaan
darurat kesehatan masyarakat
Hambatan Akses Pelayanan Kesehatan: Sistem kesehatan yang tangguh menghilangkan
hambatan akses pelayanan kesehatan sehingga publik mengakses perawatan selama
keadaan darurat.
Mempertahankan Infrastruktur Kritis dan Transportasi: Sistem kesehatan yang tangguh
mengembangkan rencana untuk mengatasi gangguan dalam infrastruktur dan transportasi
kritis.
Akses Tepat Waktu dan Fleksibel ke Pembiayaan Darurat / Krisis: Sistem kesehatan yang
tangguh memiliki akses pembiayaan yang tepat waktu dan fleksibel sehingga dapat lebih
mempersiapkan dan menanggapi keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Kepemimpinan dan Struktur Komando: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki struktur
komando yang jelas dan fleksibel yang telah ditetapkan sebelum suatu acara dan sering
dilakukan,
Kolaborasi, Koordinasi, dan Kemitraan: Sistem kesehatan yang tangguh berkolaborasi
dan berkoordinasi dengan mitra di dalam dan di luar sistem Kesehatan.
Komunikasi: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki saluran komunikasi yang jelas
antara pelaku sistem kesehatan dan sektor lain protokol komunikasi risiko, dan
keterlibatan yang kuat dengan populasi pasien.
Rencana Fleksibel dan Struktur Manajemen: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki
rencana dan struktur manajemen yang fleksibel untuk mengatasi keadaan yang
berkembang.
Hukum: Sistem kesehatan yang tangguh telah membuat persiapan hukum untuk
mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama krisis.
Kapasitas: Sistem kesehatan yang tangguh mampu menyipak sumber daya manusia dan
modal untuk “meningkatkan” tingkat pelayanan selama keadaan darurat kesehatan
masyarakat.
Perubahan Standar pelayanan: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki rencana respons
yang dapat disesuaikan untuk memandu mereka dalam mengalokasikan sumber daya dan
layanan perawatan kesehatan yang langka.
Tenaga Kesehatan: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki tenaga kerja yang memadai,
terlatih, dan bersedia.
Persediaan dan Peralatan Medis: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki akses ke
persediaan dan peralatan medis, termasuk peralatan pelindung diri, antivirus, dan
ventilator, selama krisis.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi: Sistem kesehatan yang tangguh telah menerapkan
langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi yang kuat, termasuk pelatihan
staf, protokol standar, titik fokus khusus, dan unit perawatan khusus.
Komitmen untuk Peningkatan Kualitas: Sistem kesehatan yang tangguh membutuhkan
komitmen untuk perbaikan kualitas yang berkelanjutan yang mempromosikan
keunggulan dan mendapatkan kepercayaan dari komunitas.
Rencana untuk Pemulihan Pasca-Peristiwa: Sistem kesehatan yang tangguh memiliki
rencana untuk pemulihan pasca-peristiwa yang menangani berbagai masalah.