Anda di halaman 1dari 20

PENGORGANISASIAN

QUALITY ASSURANCE
WD. YUNI M. USA
TOPIK PEMBAHASAN

1. Posisi CEO Rumah Sakit

2. Monitoring

3. Supporting

4. Intervening
POSISI CEO RUMAH
SAKIT
1. KONSEP CEO
 CEO / Chief Executive Officer → Posisi / Jabatan tertinggi di organisasi
 CEO → Berurusan dengan keputusan strategis, sifatnya high level → dampak
keberlangsungan organisasi kedepan (maju/mundurnya organisasi)
 Pada waktu yg bersamaan, organisasi juga memiliki Direktur Utama/COO →
mengawasi manajemen (alokasi dana sampai supervisi operasional)
 Beberapa organisasi memiliki keduanya ( CEO & COO/ Chief Operating Officer =
Direktur Utama Organisasi)
2. TUGAS & TANGGUNG JAWAB
CEO
1. Berkomunikasi atas nama organisasi (dengan pemegang saham, pemerintah & public)
2. Menetapkan tujuan strategi bisnis jangka panjang
3. Memimpin pengembangan strategi jangka pendek & panjang
4. Menciptakan & mengimplementasikan visi & misi organisasi
5. Mengevaluasi pekerjaan para pemimpin eksekutif lainnya (direktur & wakil direktur)
6. Menjaga performa organisasi terhadap situasi pasar yg kompetitif, peluang ekspansi,
perkembangan industry dll
7. Menilai resiko terhadap perencanaan organisasi & memastikannya dipantau dengan baik
3. KEMAMPUAN YANG HARUS
DIMILIKI CEO
1. Kepemimpinan
2. Tegas & dapat mengambil keputusan dengan cepat serta tepat
3. Komunikasi yg baik
4. Kreatif & inovasi
5. Etika
6. Kolaborasi
7. Transparansi
MONITORING
1. MONITORING PROYEK
1. Tools → mengklarifikasi tujuan proyek.
2. Laporan monitoring proyek untuk mendukung & memotivasi manajemen untuk
menyelesaikan proyek sesuai anggaran & tepat waktu
3. Langkah monitoring proyek melacak semua metrik proyek, kinerja tim & durasi
tugas, mengidentifikasi masalah potensial & mengatasinya, untuk memastikan
proyek berada dalam ruang lingkup, sesuai anggaran, memenuhi target waktu yg
ditetapkan
4. Monitoring proyek juga untuk memantau manajer proyek
1. MONITORING PROYEK
5. Langkah implementasi monitoring proyek:
a. Parameter monitor perencanaan proyek (upaya, biaya, jadwal)
b. Monitor komitmen (anggota tim, rekan, manajemen)
c. Memantau resiko (proses, orang, alat, teknologi)
d. Memantau manajemen data (perangkat lunak & keras, serta dokumentasi proyek)
e. Memantau keterlibatan pemangku kepentingan (dengan pertemuan & laporan status)
f. Mengelola usaha kemajuan (tim, rapat klien)
g. Mengelola Tindakan hingga penutupan (berdasarkan kemajuan proyek, untuk
mengambil Tindakan & control atas kemajuan rencana)
2. MONITORING PRODUK
1. Monitoring produksi merupakan proses pemantauan pada proses bisnis dalam
industry, khususnya penciptaan nilai tambah produk
2. Kegiatan produksi akan terlaksana dengan baik bila dilakukan pemantauan
3. Sistem monitoring pasti terdapat batasan yg diberikan kepada user (manajer
produksi boleh menggunakannya)
4. Adanya monitoring produksi, maka manajer dapat menerima informasi proses
produksi secara lengkap untuk membantu pengambilan keputusan (adanya laporan
produksi, laporan jumlah bahan baku terpakai, laporan jumlah pruduk)
SUPPORTING
SUPPORTING
 Supporting → tahapan ini merupakan upaya seorang pemimpin tidak
hanya di dalam memberikan perintah dan instruksi kepada bawahan,
namun juga keterampilan di dalam menginspirasi bawahannya untuk
bertindak inovatif.

 Dalam hal ini diperlukan kepekaan pemimpin dalam memahami


bawahannya. Oleh karena itu, pemimpin hendaknya bersikap emphati
INTERVENING
1. DEFINISI INTERVENING
 Intervening = inspeksi = campur tangan
 Intervening / inspeksi→ pemeriksaan dari suatu proses atau produk
 Intervening / inspeksi bila dilakukan dengan semestinya maka dapat memberikan
informasi tentang kondisi suatu proses.
 Intervening / inspeksi seharusnya digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan
informasi dan juga metode untuk menjaga mutu produk
2. BAGIAN INTERVENING
1. Inspeksi penerimaan, meliputi: (INPUT)
a. Verivikasi perhitungan bagian-bagian
b. Identifikasi material
c. Menjamin dimensi mekanik dalam toleransi
d. Check fisik, kekuatannya dll
e. Macam-macam identifikasi, jumlah
f. Check ketahanan

2. Inspeksi sumber → organisasi mengobservasi pelanggan


2. BAGIAN INTERVENING
3. Inspeksi dalam proses → pembuatan produk/layanan.
Inspeksi ini tanggung jawab, antara lain:
 Menjaga rencana mutu sesuai permintaan pelanggan
 Verivikasi hal yg diperlukan
 Kesesuaian metode & prosedur yg diperlukan
 Menjaga bahwa perlengkapan dalam alat ukur
 Kesesuaian bahwa organisasi melakukan rencana mutu
 Evaluasi kerusakan dalam proses
 Verifikasi bahwa individu menggunakan Teknik yg sempurna.
2. BAGIAN INTERVENING
4. Inspeksi final → menyakinkan organisasi bahwa semua Langkah (yg bermutu) telah
dilaksanakan dengan cermat.
Jenis tanggung jawab:
 Review lembar proses yg ditandatangani
 Verifikasi penggunaan material
 Evaluasi kelengkapan verivikasi mutu yg disediakan u/ pelanggan
 Koordinasi test formal dengan pelanggan
 Menginspeksi pengiriman
 Inspeksi sucu cadang
3. PROSEDUR INTERVENING
Kriterianya:
1. Memiliki definisi yg jelas untuk tes perkembangan (frekuensi & besaran sampel yg
diperlukan, bagian mana & Langkah yg diperlukan, apakah sesuai dengan instrument)
2. Ditetapkan standar acuan (nama standar yg digunakan, kaliberasi alat)
3. Ditetapkan standar penerimaan/ditolah:
a. Sesuatu kekurangan yg kritis → suatu yg dapat membahayakan.
b. Kekurangan utama → sesuatu yg menghasilkan kegagalan produk
c. Kekurangan kecil → sesuatu yg tidak mengurangi manfaat/fungsi produk
3. PROSEDUR INTERVENING
4. Catatan yg detail dari tes yg diminta (disertai dengan copy’an yg diperlukan,
dikirim kepada PJ. Laporan produk dibuat kode, ditandai dengan cap & tanda
lainnya yg diperlukan)
5. Adanya alur detail untuk produk yang tidak sesuai
6. Adanya bagan & penyediaan untuk kritik pada waktunya dari laporan hasil tes.

Anda mungkin juga menyukai