RISIKO PERBANKAN
Dosen pengampuh :
Di susun oleh :
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Risiko Perbankan”. Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas
mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah tentang “Risiko Perbankan” ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua, Terima Kasih.
Marni Adam
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko perbankan adalah risiko yang dialami oleh sektor bisnis
perbankan sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam
berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit, penerbitan kartu
kredit, valuta asing, inkaso, dan berbagai bentuk keputusan finansial
lainnya, dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut,
dan kerugian besar terbesar adalah dalam bentuk finansial.
Risiko perbankan adalah berfokus pada masalah finansial karena
bisnis perbankan adalah bisnis yang bergerak dibidang jasa keuangan.
Bank menyediakan fasilitas yang mampu memberikan kemudahan kepada
publik sebagai nasabahnya untuk memperlancar segala urusannya yang
menyangkut dengan masalah keuangan.
Risiko yang dialami oleh perusahaan yang bergerak dibisnis
manufaktur (pabrik) seperti perusahaan pembuat selai nanas adalah
berbeda dengan yang dialami oleh perbankan, karena produk perbankan
bersifat intangible asset.
Karena fungsinya sebagai mediasi maka bank harus mampu
menyediakan atau memberikan kemudahan itu, seperti keamanan
simpanan, kemudahan dalam menarik kembali dana dalam jumlah yang
disesuaikan, kemudahan dalam urusan mencairkan kredit termasuk
rendahnya biaya administrasi yang ditanggung, suku bunga kredit yang
rendah dan perhitungan yang dilakukan secara cepat dan akurat.
Perbankan mempunyai banyak risiko yang mungkin akan terjadi.
Disisi lain bank ingin menghimpun dana sebanyak mungkin sehingga
dapat menyalurkan ke dalam bentuk kredit yang menguntungkan tapi
apabila semakin besar dana yang diterima dan disalurkan maka semakin
besar juga risiko yang akan diterimanya.
1
B. Rumusan Masalah
Apa itu bank devisa dan bank non devisa?
Bagaimana tindakan pemerintah dalam mengatasi perbankan
bermasalah?
Bagaimana kebijakan perbankan dalam menghindari resiko?
Bagaimana antisipasi perbankan dalam menghadapi tindak pidana
perbankan?
Apa itu biaya risiko dan kredit macet?
Bagaimana memperhitungkan biaya resiko?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu bank devisa dan bank non devisa
Untuk mengetahui bagaimana tindakan pemerintah dalam
mengatasi perbankan bermasalah
Untuk mengetahui bagaimana kebijakan perbankan dalam
menghindari resiko
Untuk mengetahui bagaimana antisipasi perbankan dalam
menghadapi tindak pidana perbankan
Untuk mengetahui apa itu biaya risiko dan kredit macet
Untuk mengetahui bagaimana memperhitungkan biaya resiko
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan begitu risiko yang dialami oleh bank devisa adalah komplek
dibandingkan dengan apa yang dialami oleh bank non devisa, apalagi jika
ini ditinjau dari segi penggunaan dan penyaluran kredit dalam mata uang
asing. Krisis moneter yang dialami oleh Republik Indonesia pada tahun
1997 hingga 1998 telah meninggalkan bekas kelam bagi bisnis perbankan
Indonesia.
3
2. Tindak lanjut pengawasan bank
Pada kondisi ini Bank Indonesia bertugas untuk melakukan
pemantauan secara intensif akan setiap kebijakan dari bank
tersebut dan bagaimana ia menyelesaikan berbagai permasalahan
serta sesuatu yang menyangkut kemampuannya menciptakan
likuiditas, kemampuannya memenuhi CAR (capital academy ratio)
sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan lainnya.
3. Likuiditas bank
Pada kondisi ini Bank Indonesia telah merundingkan secara dalam-
dalam dengan pemerintah untuk melakukan kebijakan melikuidasi
atau menghentikan aktivitas bank tersebut.
4
4. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang dialami oleh pihak
perbankan karena ketidakmampuannya memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Seperti membayar listrik, telepon, gaji
karyawan dan lainnya.
5
E. Biaya Risiko dan Kredit Macet
Biaya risiko adalah biaya yang harus ditanggung oleh pihak
manajemen perusahaan terhadap risiko yang ditimbulkan dalam setiap
keputusan yang diambil.
Maka secara financial company masalah yang menyangkut risiko
tidak kembalinya sejumlah uang atau dana yang telah diberikan dalam
bentuk pinjaman ini harus diperhitungkan dan dibebankan dalam
penetapan bunga pinjaman. Sehingga bagi suatu perusahaan yang
melakukan kebijakan penyaluran kredit harus mempelajari akan hal-hal
yang berkaitan dengan risk cost (biaya risiko) yang timbul karena faktor
terjadinya bad debt (piutang tak tertagih) tersebut.
Sebagai catatan yang perlu dipahami bahwa sumber dari risk cost
adalah berbeda-beda jika dilihat dari berbagai sumber sektor bisnis yang
terjadi. Seperti risiko sektor pertanian adalah berbeda dengan sektor
pertambangan, sektor perikanan berbeda dengan sektor bisnis jasa
transportasi, sektor bisnis real estate berbeda dengan bisnis food and
beverage, dan lain-lainnya.
6
menerapkan ini dengan penuh konsistensi. Penggunaan data fundamental
sebagai acuan dalam menganalisis berapa besar angka-angka yang harus
diperhitungkan atau diposisikan untuk dianalisis adalah sangat
mempengaruhi terbentuknya sebuah rekomendasi nantinya. Sehingga
dirasa perlu untuk menjaga akuratnya suatu angka yang terdapat pada
laporan keuangan, tersebut yaitu angka yang dianalisis tersebut adalah
sesuai dengan kejadian atau temuan di lapangan.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko perbankan adalah risiko yang dialami oleh sektor bisnis
perbankan sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan dalam
berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit, penerbitan kartu
kredit, valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan finansial
lainnya, dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut,
dan kerugian terbesar adalah dalam bentuk finansial.
B. Saran
Sebaiknya Lembaga perbankan harus memantau dan
mengidentifikasi risiko pada bank agar dapat meminimalisir risiko
perbankan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham S.E, M.Si. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya teori dan
aplikasi. Bandung: ALFABETA, cv, 2021.