Anda di halaman 1dari 2

Quality assurance (QA) atau bisa diterjemahkan secara bebas sebagai kegiatan dalam

memastikan suatu pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan standar operasional tanpa ada
penyimpangan, sangatlah penting. Hanya saja biasanya untuk pekerjaan yang bersifat rutin,
apalagi bila frekuensinya bersifat harian, petugas yang terlibat dalam pekerjaan tersebut,
termasuk pengawasnya, mulai berkurang kewaspadaannya. Toh setiap hari selama bertahun-
tahun semuanya beres, tak ada masalah. Padahal Quality Assurance tersebut meskipun mungkin
membosankan tetap harus dilakukan dan secara periodik di-maintain.

Nah, mungkin kondisi seperti di ataslah yang baru saja terjadi di Bank Mandiri. Ini baru
kemungkinan karena tentu tak semuanya diungkap oleh manajemen bank terkait kasus yang
bikin resah jutaan nasabahnya, ketika saldo tabungan mereka berubah secara tidak wajar.
Kompas.id (21/7/2019) mencoba menyederhanakannya dengan menulis sebagai berikut: "Setiap
dini hari, data transaksi nasabah di kantor cabang seluruh Indonesia yang dilakukan pada hari
sebelumnya disalin. Setelah itu, data ditransfer untuk direkap ke dalam sistem inti di kantor
pusat".Karena proses penyalinan dan transfer data dilakukan secara sistem, boleh jadi dalam
tahapannya ada batch tertentu yang "kesenggol" sehingga mengacu pada pernyataan Rohan
Hafas hanya 10 persen nasabah yang tabungannya mengalami perubahan saldo secara tidak
wajar. Tapi sesungguhnya yang terdampak adalah semua nasabah karena selama beberapa jam
perangkat yang biasa digunakan nasabah untuk bertransaksi seperti mesin ATM atau transaksi
melalui gadget, dihentikan oleh pihak bank.

https://www.kompasiana.com/irwanrinaldi/5d33ce970d8230389a2c2ac3/hikmah-kasus-bank-
mandiri-penting-memastikan-quality-assurance?page=2&page_images=1

      

Anda mungkin juga menyukai