1525 3010 1 SM
1525 3010 1 SM
Abstrak
Secara garis besar penulis dapat mengemukakan bahwa system yang sedang berjalan belum
cukup baik karena terdapat kendala pada system tersebut, yaitu karena dalam pengolahan data
pasien masih dicatat menggunakan buka besar, baik dari pendaftaran pasien dan pengolahan data
pasien. Adapun dalam pengolahan data tersebut terdapat permasalahan yang ditemui yaitu :
untuk pencarian data pasien rawat inap belum efektif karena pada saat mencari data yang sudah
dituliskan nama dan nomor identitas berbeda. Begitu juga proses pembuatan laporan setiap
bulannya masih terdapat kendala karena petugas harus meneliti satu persatu data dalam pada
buku besar apakag data tersebut ganda atau tidak sehingga akan membutuhkan waktu yang
cukup lama.
Penelitian menggunakan metode pengolahan data berupa observasi, interview dan dokumentasi.
Sedangkan metode perancangan menggunakan bagan alir dokumen (flowchart), Data flow
diagram, dan entity relationship diagram. Software pendukung dalam pembuatan aplikasi
pengolahan data pasien ini menggunakan java netbenas an database yang digunakan adalah
MySQL. APlikasi pengolahan data pasien pada Rumah Sakit Islam Kota Metro ini
mempermudah petugas dalam pengolahan data pasien rawat inap supaya lebih efektif tidak
terjadi keterlambatan.
52
1. PENDAHULUAN dimiliki oleh Rumah Sakit Islam Kota Metro
berjumlah 20 dokter, diantaranya 6 dokter
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan umum,13 untuk dokter spesialis dan 1
Teknologi ini sangatlah pesat serta sangat dokter gigi. Di Rumah Sakit Islam Metro
besar manfaatnya sehingga menuntut kita dalam penginputan data pasien rawat inap
untuk terus berupaya mampu memenuhi masih menggunakan buku besar dan sering
segala aspek bidang keilmuan guna terjadi kesalahan dalam pengolahan data
meningkatkan kemajuan suatu bangsa. rawat inap, seperti : a) Petugas masih
Terlebih lagi dengan adanya computer mengalami kesulitan dalam mengolah data
dimana hal tersebut semakin meningkatkan pasien peserta rawat inap yang sebelumnya
efiisisensi dan kualitas dalam bekerja dirawat kembali harus ditulis ulang pada
dengan adanya computer, manusia diberi buku besar sehingga data menjadi ganda, b)
kemudahan-kemudahan dalam untuk pencarian data pasien rawat inap
menyelesaikan pekerjaan diberbagai belum efekif karena pada saat mencari data
lembaga, khususnya di lembaga kesehatan. yang sudah dituliskan nama dan nomor
Pemanfaatan teknologi ini sangat luas, identitas berbeda, c) Proses pembuatan
hampir di seluruh lembaga kesehatan sudah laporan setiap bulannya masih terdapat
menggunakan teknologi informasi. kendala karena petugas harus meneliti satu
Komputer sebagai salah satu sarana yang persatu data pada buku besar apakah data
dapat digunakan sebagai pengolah data-data tersebut ganda atau tidak sehingga akan
secara cepat dan efisin serta menghasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.
output secara cepat,tepat dan akurat. Dengan
kehadiran teknologi computer juga, dapat 2. KAJIAN PUSTAKA DAN
meningkatkan pelayanan pada setiap LANDASAN TEORI
lembaga yang ada.
Berikut ini merupakan penjelasan dari ahli
Dalam rangka penyusun tugas akhir penulis tentang pengolahan data yaitu sebagai
melakukan penelitian di Rumah Sakit Islam berikut : Menurut Jogiyanto (2005:9)
mendefinisikan : Pengolahan data adalah
Kota Metro merupakan salah satu instansi
suatu proses yang menerima masukan
yang bergerak dalam bidang kesehatan (input), memproses (processing)
khususnya pasien yang akan dirawat dan menggunakan program tertentu dengan
berobat. Saat ini Rumah Sakit Islam Metro mengeluarkan hasil data meliputi
yang beralamatkan di Jl AH Nasution Metro pengumpulan data yang menggambarkan
Timur memberikan pelayanan yang cukup aktifitas perusahaan, pengubahan data
baik bagi masyarakat, serta meningkatkan menjadi bentuk tertentu yang dapat
digunakan, penyimpanan data sampai
akses pelayanan yang merata dan
diperlukan pembuatan dokumen yang akan
terjangkau. Rumah Sakit ini menampung digunakan oleh perorangan atau kelompok
jenis pelayanan yaitu, rawat jalan dan rawat baik didalam maupun diluar perusahaan.
inap. Jumlah kamar untuk rawat inap pada
Rumah Sakit Islam Kota Metro 15 ruang Menurut Longkutoy (1996:69) mengatakan
bahwa “Data adalah suatu istilah majemuk
beserta UGD rawat inap, jumlah dokter yang
dari fakta yang mengandung arti yang
53
dihubungkan dengan kenyataan, simbol, tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu
gambar, angka, huruf yang menunjukan tertentu. Selama pasien dirawat, rumah sakit
suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan harus memberikan pelayanan yang terbaik
lainnya”. kepada pasien (Posma 2001 yang dikutip
dari Anggraini 2008). Perawatan Rawat Inap
Bedasarkan definisi dari pengolahan data dalah pasien yang kondisinya memerlukan
menurut para ahli penulis dapat rawat inap. Kemajuan dalam pengobatan
menyimpulkan bahwa pengolahan data modern dan munculnya klinik rawat inap
meupakan proses pengolahan atau kegiatan komprehensif memastikan bahwa pasien
penginputan data atau sumber informasi hanya dirawat di rumah sakit ketik mereka
yang dapat memberikan gambaran atau betuI-betul sakit. telah mengalami
ulaan yang berarti dari serangkaian kegiatan kecelakaan, pasien yang pedu perawatan
suatu peristiwa atau penelitian. intensif atau observasi ketat karena
penyakitnya. Untuk pasien dirawat dibagi
2.1 Pengertian Pasien
menjadi beberapa kelas, yaitu : kelas 1, kelas
2, kelas 3 dan VIP. Kelas 1 berhak di ruang
Menurut johnson, kenny pasien adalah klien
rawat inap kelas 1 yang berisi 2 tempat tidur,
yaitu prilaku (orang) yang tercantum atau
jika penuh bisa naik ruang VIP yang berisi 1
secara potensial terancam oleh penyakit
tempat tidur dengan biaya tambahan
(ketidakseimbangan) dan atau dirawat di
ditanggung sendiri. Kelas 2 berhak diruang
rumah sakit. Istilah pasien yang berasal dari
rawat inap kelas 2 yang didalamnya berisi 3
bahasa latin yang artinya “menderita” secara
tempat tidur. Sedangkan kelas 3 berhak di
tradisional telah digunakan untuk
ruang rawat inap kelas 3. Tapi jika penuh
menggambarkan orang yang menerima
tidak bisa mengajukan naik kelas ke ruang
perawatan.
kelas 2, 1 atau VIP. Untuk kelas VIP hanya
Figur sentral dalam pelayanan perawatan
ada 1 pasien di ruangan dan terdapat fasilitas
kesehatan, tentu saja adalah pasien. Pasien
yang lengkap.
yang datang ke rumah sakit atau fasilitas
pelayanan perawatan kesehatan, dengan 2.3 Pengertian Rumah Sakit
masalah kesehatan datang sebagai individu,
anggota keluar`ga, atau anggota dari Rumah sakit merupakan salah satu dari
komunitas. Pasien dianggap sebagai manusia sarana kesehatan yang juga merupakan
yang memiliki kebutuhan tertentu, yang tempat menyelenggarakan upaya kesehatan
umumnya memiliki sifat mendasar untuk yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan
semua orang dan membutuhkan pemenuhan meningkatkan kesehatan serta bertujuan
yang sesuai. untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif),
2.2 Pengertian Rawat Inap pencegahan penyakit (preventif),
Pelayanan rawat inap / Rawat inap (opname) penyembuhan penyakit (kuratif) dan
adalah istilah yang berarti proses perawatan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
pasien oleh tenaga kesehatan profesional secara serasi dan terpadu serta
akibat ponyakit Tertentu, di mana pasien berkesinambungan.
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
Rawat inap merupakan suatu bentuk 2.4 Pengertian Kamus Data (Data
perawatan, dimana pasien dirawat dan Dictionary)
54
Sukamto dan Salahuddin (2014:73),
“Kamus data (data dictionary) adalah 3. METODE
kumpulan daftar elemen data yang
mengalir pada sistem perangkat lunak Metode pengumpulan data berupa suatu
sehingga masukan (input) dan keluaran perntaan tentang sifat, keadaan, kegiatan
(output) dapat dipahami secara umum tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data
(memiliki standar cara penulisan)”. dilakukan untuk mendapatkan suatu
informasi yang dibutuhkan dalam
mencapai tujuan penelitian.
No. Simbol Keterangan Menggunakan 4 cara berikut merupakan
1. = Disusun atau terdiri dari uraian yang digunakan :
1. Observasi
2. + Dan
Suatu metode pengumpulan data yang
3. [|] baik…atau…
dilakukan dengan mengamati langsung,
4. { }n n kali diulang/bernilai melihat dan mengambil suatu data yang
banyak dibutuhkan di tempat Penelitian itu
5. () data opsional dilakukan. Observasi juga bisa diartikan
sebagai proses yang kompleks.
6. *….* Bataskomentar
Pengumpulan data yang dilakukan di KPP
Pratama Semarang.
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin 2. Wawancara
(2014:74)).
Wawancara merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui
2.5 Teori Program tatap muka langsung dengan nara sumber
dengan cara Tanya jawab langsung.
Database
3. Dokumentasi
Sadeli (2013:177), “Database adalah
informasi yang tersimpan dan tersusun rapi Suatu pengumpulan data dengan cara
didalam suatu tempat, dan dapat dengan melihat langsung sumber-sumber dokumen
mudah kita manipulasi seperti menambah yang terkait. Dengan arti lain bahwa
data, menghapus, mencari, mengatur dokumentasi sebagai pengambilan data
informasi yang kita butuhkan, dengan kata melalui dokumen tertulis maupun
lain Database adalah data yang sangat elektronik. Digunakan sebagai mendukung
informatif baik bagi pembuat maupun kelengkapan data yang lain.
pengguna database tersebut”. Kadir 4. Kuisioner
(2014:218), menjelaskan “Basis Data
(database) adalah suatu pengorganisasian Teknik pengumpulan informasi yang
sekumpulan data yang saling terkait memungkinkan analisis mempelajari sikap-
sehingga memudahkan aktivitas untuk sikap, perilaku serta karakteristik di
memperoleh informasi. Basis data beberapa pengguna system.
dimaksudkan untuk mengatasi problem
pada sistem yang memakai pendekatan
Sumber Data
berbasis berkas.
Sumber data yang digunakan antara lain :
55
1. Data Primer mengalami kesulitan dalam mengolah data
pasien rawat inap karena data pasien peserta
Data yang didapat peneliti secara langsung
rawat inap yang sebelumnya dirawat
dari tangan pertama. Yang di dapat dengan
kembali harus ditulis ulang pada buku besar
hasil survey kunjungan dan hasil dari
sehingga data menjadi ganda, b) untuk
wawancara dengan narasumber.
pencarian data pasien rawat inap belum
2. Data Sekunder efektif karena pada saat mencari data yang
sudah dituliskan nama dan nomor identitas
Data yang diperoleh peneliti dari sumber
berbeda, c) proses pembuatan laporan setiap
yang sudah ada. Data sekunder dapat
bulannya masih terdapat kendala karena
berupa dokumentasi, catatan, bukti serta
petugas harus meneliti satu persatu data
laporan historis.
dalam pada buku besar apakah data tersebut
ganda atau tidak sehingga akan
Metode Analisis membutuhkan waktu yang cukup lama.
56
Sistem informasi yang diusulkan memiliki Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
beberapa dari sistem yang sedang berjalan. diagram yang menggunakan notasi-notasi
Sistem yang akan dibuat lebih mudah untuk menggambarkan arus data pada suatu
digunakan, mempemudah menginput data sistem yang penggunaanya sangat
pasien rawat inap yaitu meliputi : membantu untuk memahami sistem secara
pengolahan data pasien serta pembuatan logika, struktur dan jelas. Rancangan Data
laporan cetak laporan perbulan sehingga Flow Diagram (DFD) Level 1
mempersingkat waktu dalam proses BAGIAN PENDAFTARAN
Data Kartu Berobat
Data Rekam Medis
1.0
Menyerahkan Berkas
Data Kartu Berobat
Data Rekam Medis TATA USAHA (TU)
2.0
PROSES INPUT
Tbl_Kartu Berobat DATA KARTU Input Data Kartu Berobat
BEROBAT
3.0
Tbl_Rekam Medis DATA REKAM MEDIS
PASIEN Input Data Rekam Medis
5.0
PROSES CETAK
Laporan Perbulan Data Pasien LAPORAN DATA Pembuatan Laporan Perbulan Data
DIREKTUR PASIEN
Rawat Inap Pasien Rawat Inap
RAWAT INAP
Level 1
57
Relasi Tabel Menu Cetak Laporan Exit
Tanggal :
Umur :
Username : Alamat :
Masuk Keluar
Tampilan Form Cetak Laporan
58
2. Dalam pembuatan Aplikasi
pengolahan data pasien ini agar dapat
mempermudah pegawai dalam
pencarian, penulis menggunakan
aplikasi pemograman JavaNetbeans
8.1 dan Database Mysql.
3. Program aplikasi yang penulis buat
ini mempermudah petugas dalam
pembuatan laporan pasien rawat inap
perbulan supaya lebih cepat akurat
dan efektif.
Tampilan ini berfungsi untuk mengetahui Sukadi dan Mujiati, Hanif. 2000. Analisis
data pasien rawat inapyang telah dinputkan. dan Perancangan Sistem Informsi
Stok Obat. Indonesian Jurnal on
Computer Science. ISSN: 1979-9330
(Print) 2088-0154 (Online)
Marsela Ochi dan Laili Ambarwati. 2015.
Perancangan Apliksai Pengolahan
Data UKM Kelanting Khas Telo Desa
Sidoharjo Kecamatan Jati Agung
Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal
Pengabdian pada Masyarakat, Vol. 1
No. 1
Reistiana Meita dan Sukadi. 2014. Sistem
Informasi Penggajian Karyawan Pada
Commenditiare Vennotschap (CV)
RGL Bordir Konveksi Pacitan.
5. KESIMPULAN Journal Speed - Sentra Penelitian
Engineering dan Edukasi – Volume 6
Dari hasil penelitian pada Rumah Sakit No 4 ISSN : 1979-9330 (Print) 2088-
Islam Kota Metro dapat diambil kesimpulan 0154 (Online)
yaitu :
Erni Irawati (dkk). 2010. Sistem Informasi
1. Aplikasi pengolahan data pasien rawat Pengolahan Data Pasien Rawat Inap
inap ini dapat mempermudah pegawai Pada Klinik PKU Muhammadiyah
bagian pendaftaran dalam pengolahan Pacitan. IJCSS – Indonesian Jurnal on
data pasien rawat inap di Rumah Sakit Computer Sience, ISSN: 1979-9330
Islam Kota Metro. (Print) 2088-0154 (Online)
59
Andi. 2009. Dasar Pemograman Komputer
dalam Bahasa java. Yogyakarta, CV.
Andi Offset
Andi. 2007. Perancangan Basis Data.
Yogyakarta, CV. Andi Offset
Gallaeo Wibowo (dkk). 2014. Perancangan
Aplikasi Gudang Pada PT. Pakan
Ternak Sejati, E-Journal Teknik
Elektro dan Komputer (2014), ISSN:
2301-8402
60