Anda di halaman 1dari 244

PEMBANGUNAN MANUSIA

BERBASIS GENDER 2021

ISSN : 2089-3531

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm


Jumlah Halaman XVI + 223
: xviii halaman
halaman
Naskah : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Gambar Kulit : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Diterbitkan Oleh : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dicetak Oleh : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan


sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
TIM PENYUSUN

Pengarah ` : Pribudiarta Nur Sitepu

Penanggung Jawab ` : Lies Rosdianty

Editor ` : Sylvianti Angraini


Anita Putri Bungsu
Nurhayati
Wahyu Bodromurti

Penulis Naskah : Ikeu Tanziha


Hadi Utomo
Annisa Utami
Jamilah Arifin
Sylvianti Angraini
Nurhayati
Wahyu Bodromurti

Pengolah Data : Sylvianti Angraini


Nurhayati
Indah Lukitasari
Wahyu Bodromurti

: Ultra Potallah
Layout
SAMBUTAN
Perempuan dan laki-laki adalah mitra yang
seimbang dan setara dalam pembangunan, sesuai
dengan amanat dan cita-cita bangsa yang telah
tertuang dalam konstitusi Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
mewujudkannya, sejak lama, Indonesia telah
menetapkan pendekatan pembangunan yang
berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender.
Berbagai peraturan perundang-undangan telah disahkan untuk mencapai
upaya pengarusutamaan gender. Rancangan Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 juga mengedepankan pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM), di mana perempuan adalah bagian penting untuk mencapai hal
tesebut. Tidak hanya itu, sejumlah regulasi internasional sudah diratifikasi oleh
pemerintah sebagai bentuk komitmen di tingkat global, diantaranya Sustainable
Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang
ditargetkan tercapai pada 2030. Kesetaraan gender merupakan salah satu tujuan
dalam pembangunan berkelanjutan yang harus diwujudkan.

Untuk mencapai berbagai tujuan dan target pembangunan yang responsif


gender, tentunya dibutuhkan data dan informasi yang akurat berdasarkan indeks
yang telah diakui secara global. Dengan begitu, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak menerbitkan publikasi “Pembangunan
Manusia Berbasis Gender”. Publikasi ini diharapkan dapat menjadi sumber
yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan,
program, maupun evaluasi demi menghapuskan segala bentuk ketidaksetaraan
antara perempuan dan laki-laki. Indikator utama untuk mengukur kondisi
kesenjangan gender dalam lingkup global adalah Gender Inequality Index (GII).
Sementara itu, untuk mengukur ketimpangan yang terjadi pada lingkup nasional,
dapat terlihat dari Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG). Bahkan, data IPG dan IDG telah tersedia sampai ke tingkat
kabupaten/kota.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 III


Akhir kata apresiasi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
mendukung tersusunnya publikasi ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam
mempercepat tercapainya kesetaraan gender di Indonesia.

Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju.

Jakarta, Desember 2021

Menteri Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

IV Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


KATA PENGANTAR
Kaum perempuan harus senantiasa terlibat
aktif, baik dibelakang, di tengah, bahkan di
garda terdepan dalam pembangunan. No
one left behind merupakan prinsip dalam
mewujudkan tujuan global SDG’s. Seluruh pilar-
pilar pembangunan bangsa, baik pemerintahan
pusat, pemerintahan daerah, lembaga
masyarakat, dunia usaha dan media sesuai
dengan kewenangannya diharapkan bersinergi untuk mendukung para perempuan
agar semakin berdaya dan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan serta
merasakan manfaat pembangunan yang setara.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyusun


publikasi “Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2020”. Publikasi
ini berisi indikator dan ulasan tentang perkembangan capaian pembangunan
dikaitkan dengan isu gender.

Indeks Pembangunan Gender (IPG) digunakan untuk menggambarkan


kesenjangan pencapaian pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan.
Sementara itu, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) digunakan untuk mengukur
partisipasi aktif laki-laki dan perempuan pada kegiatan ekonomi, politik, dan
pengambilan keputusan. Kedua indikator gender tersebut digunakan sebagai
alat monitoring hasil pembangunan berbasis gender. Hal ini sejalan dengan visi
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 untuk mewujudkan
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 V


Kehadiran publikasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam
memberi rekomendasi terkait kebijakan dan strategi pembangunan pemberdayaan
perempuan di Indonesia. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
proses penyusunan publikasi ini, kami menyampaikan penghargaan yang tinggi
dan terima kasih. Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan publikasi ini
sangat diharapkan.

Jakarta, Desember 2021

Sekretaris Kementerian

Pribudiarta Nur Sitepu

VI Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


RINGKASAN EKSEKUTIF
Diskriminasi gender dalam berbagai hal di kehidupan bermasyarakat
menimbulkan perbedaan kontribusi antara laki-laki dan perempuan dalam
pembangunan. Secara umum, perempuan lebih tertinggal dari laki-laki baik
di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Isu gender menjadi salah
satu isu penting yang dicantumkan dalam berbagai dokumen perencanaan
pembangunan, baik pada tingkat nasional maupun global diantaranya dalam
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals
(SDGs). Kesetaraan gender tercantum dalam tujuan ke-5 SDGs yakni “Mencapai
Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan”. Selain secara
khusus dicantumkan dalam tujuan kelima, isu gender juga tercakup pada hampir
seluruh tujuan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu indikator yang digunakan di tataran global terkait kesetaraan


gender adalah Gender Inequality Index (GII). Indeks ini terdiri atas tiga dimensi
yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja. Pada tahun
2019 berdasarkan laporan UNDP, skor GII Indonesia berada pada angka 0,48
yang masih lebih tinggi dari rata-rata GII secara global. Indonesia pun masih
tertinggal diantara negara-negara ASEAN. Skor GII pada tahun 2019 ini tidak lebih
baik dari tahun 2018 dengan capaian GII sebesar 0,451. Hal ini memperlihatkan
bahwa ada sedikit penurunan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dari
tahun sebelumnya.

Jika dibedah capaian indikator pada GII, capaian kesehatan reproduksi


masih perlu ditingkatkan karena masih tingginya perkawinan anak di Indonesia.
Capaian dimensi pemberdayaan perempuan di Indonesia masih berada di
bawah rata-rata dunia sehingga perwakilan perempuan di parlemen masih harus
menjadi perhatian penting. Selan itu, pemerintah juga masih harus fokus untuk
menghilangkan disparitas capaian antara perempuan dan laki-laki di bidang
tenaga kerja yang masih tinggi.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 VII


Indeks berikutnya yang digunakan untuk melihat pembangunan gender
adalah Indeks Pembangunan Gender (IPG). IPG Indonesia di tahun 2020
menurun sedikit dibanding tahun 2019, yaitu dari 91,07 menjadi 91,06. Penyebab
penurunan ini bukan karena penurunan pembangunan perempuan tetapi
percepatan pembangunan perempuan yang lebih lambat dibandingkan laki-laki.
IPG laki-laki di Indonesia sudah masuk kategori “tinggi”, sedangkan perempuan
masih dalam kategori “rendah”.

Secara wilayah, ada 19 Provinsi yang memiliki nilai IPG berada di bawah
angka nasional, yaitu 6 provinsi di pulau Sumatera, 1 provinsi di pulau Jawa,
1 provinsi di pulau Bali dan Nusa Tenggara, 5 provinsi di pulau Kalimantan, 3
provinsi di pulau Sulawesi serta 3 provinsi di pulau Maluku dan Papua.

Angka harapan hidup (AHH) merupakan salah satu indikator dalam mengukur
IPG. Secara statistik, perempuan memiliki angka harapan lebih tinggi yaitu 73,5
tahun sedangkan laki-laki hanya mencapai 69,6 tahun. Hal ini memperlihatkan
bahwa perempuan lebih sadar akan perilaku sehat dan mau mengakses fasilitas
kesehatan dibanding laki-laki. Begitu juga dengan angka harapan lama sekolah
(HLS), dimana perempuan lebih lama bersekolah dibanding laki-laki. HLS
perempuan mencapai 13,04 tahun sedangkan laki-laki mencapai 12,93 tahun.
Hanya saja saat dilihat berdasarkan provinsi, masih ada ketimpangan yang cukup
tinggi antara wilayah timur dan barat Indonesia. Namun, untuk rata-rata lama
sekolah (RLS) dan pengeluaran, capaian laki-laki masih lebih tinggi dibanding
perempuan. Jumlah pengeluaran perkapita per tahun laki-laki mencapai Rp 15,463
juta sedangkan perempuan hanya mencapai 9,004 juta. Peningkatan kompetensi
perempuan dan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak salah satu jenis kelamin
dapat memberikan peluang yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam
melakukan kegiatan ekonomi.

VIII Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks terakhir adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang melihat
keterlibatan perempuan di parlemen, sumbangan pendapatan perempuan,
dan perempuan sebagai tenaga profesional. IDG di Indonesia pada tahun
2020 mencapai 75,57 meningkat dari angka 75,24 dari tahun 2019. Hanya
saja, masih ada ketimpangan besar capaian IDG pada provinsi-provinsi
di Indonesia tahun 2020. Tiga provinsi dengan IDG terendah adalah Nusa
Tenggara Barat, Kep Bangka Belitung dan Sumatera Barat sedangkan tiga
provinsi dengan IDG tertinggi adalah Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan
Maluku Utara. Perlu dicatat bahwa tidak ada provinsi-provinsi dari wilayah
Barat Indonesia (pulau Sumatera, Jawa, dan Bali) yang memiliki angka IDG
di atas nilai nasional. Kenyataannya, pada beberapa provinsi, nilai IDG tahun
2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2017 atau 2014. Secara umum, IDG
di Indonesia masih sangat fluktuatif terlepas dari adanya pengarusutamaan
gender di Indonesia.

Komponen pembentuk dengan posisi tertinggi dalam perhitungan IDG


di Indonesia adalah komponen persentase perempuan sebagai tenaga
profesional, kedua adalah sumbangan pendapatan perempuan, dan terakhir
keterlibatan perempuan di parlemen. Pada komponen persentase tenaga
profesional, angka keterlibatan perempuan tertinggi justru berasal dari
beberapa provinsi Sulawesi sedangkan yang terendah berada di Papua dan
beberapa wilayah di Barat Indonesia. Pada komponen pendapatan perempuan
dan tenaga profesional perempuan, angka terendah dan tertinggi sama-
sama berasal dari Wilayah Timur Indonesia. Hal ini memperlihatkan bahwa
masih ada ketimpangan yang tinggi dalam satu wilayah Indonesia. Dengan
demikian, strategi pengarusutamaan gender harus semakin diperkuat dengan
memperhatikan pemerataan implementasi di berbagai daerah, terutama di
daerah Timur dan daerah pelosok Indonesia.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 IX


DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR v
RINGKASAN EKSEKUTIF vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Metodologi 9
1.2.1. Sumber Data 9
1.2.2. Konsep dan Definisi Operasional 10
1.2.3. Keterbatasan Data 12
1.3. Sistematika 13
BAB 2 KETIMPANGAN GENDER DI TATARAN GLOBAL 16
2.1. Kondisi Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global 16
2.1.1. Kondisi Ketimpangan Gender dalam Dimensi Kesehatan 19
2.1.2. Kondisi Ketimpangan Gender dalam Dimensi 21
Pemberdayaan
2.1.3. Kondisi Ketimpangan Gender dalam Dimensi Pasar 25
Tenaga Kerja
2.2. Best Practice Negara-Negara ASEAN dalam Mewujudkan 26
Kesetaraan Gender
BAB 3 KONDISI PEMBANGUNAN GENDER DI INDONESIA 34

X Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


3.1. Pembangunan Perempuan Masih Tertinggal 34
3.2. Pembangunan Gender Belum Merata Antar Wilayah 34
3.2.1.
Pembangunan Gender Belum Merata di Level 37
Kabupaten/Kota
3.2.2. Perempuan Berusia Lebih Panjang 44
3.2.3. Tidak ada Perbedaan Peluang Sekolah antara Laki- 52
laki dan Perempuan
3.2.4. Lama Sekolah Perempuan Masih Perlu Ditingkatkan 56
3.2.5. Perekonomian Masih Didominasi oleh Laki-laki 61
BAB 4 KONDISI PEMBERDAYAAN GENDER DI INDONESIA 63
4.1. Ketimpangan Pemberdayaan Gender Masih Terjadi di 70
Indonesia
4.2. Memahami masing-masing komponen IDG 76
4.2.1.
Keterlibatan Perempuan pada Parlemen perlu 77
Perjuangan Besar
4.2.2. Perempuan Semakin Berkontribusi dalam Penciptaan 84
Pendapatan
4.2.3. Profesionalisme Pekerja Perempuan telah Banyak 88
Diperhitungkan
BAB 5 KETERKAITAN KESETARAAN GENDER DAN 98
PEMBANGUNAN MANUSIA
5.1. Analisa Kuadran IPM dan IPG 98
5.2. Analisa Kuadran IPG dan IDG 105
5.3. Best Practice Wilayah dengan Capaian Tinggi 109
5.4. Strategi Pencapaian untuk Wilayah di Kuadran II, III dan 111
IV
BAB 6 KESIMPULAN 113
DAFTAR PUSTAKA 117

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 XI


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gender Inequality Index (GII) Negara-negara ASEAN 17


dan Beberapa Negara Lain, 2019

Gambar 2.2 Maternal Mortality Rate (MMR) Menurut Negara-negara 19


ASEAN dan Beberapa Negara Lain, 2017

Gambar 2.3 Adolescent Birth Rate (ABR) per 1000 Perempuan 21


Usia 15-19 Tahun menurut Negara-negara ASEAN
dan Negara Lainnya, 2015-2020b

Gambar 2.4 Persentase Anggota Parlemen menurut Jenis Kelamin 22


dan Negara-Negara ASEAN dan Beberapa Negara
Lain, 2019

Gambar 2.5 Persentase Penduduk dengan Pendidikan SMP ke 23


Atas menurut Jenis Kelamin dan Negara-negara
ASEAN, 2015-2019c

Gambar 2.6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut 26


Jenis Kelamin dan Negara-negara ASEAN, 2019

Gambar 3.1 IPM Indonesia Menurut Provinsi, 2020 35


Gambar 3.2 Perkembangan IPM Perempuan, IPM Laki-Laki, IPM 36
dan IPG, 2010-2020

Gambar 3.3 IPG Indonesia Menurut Provinsi, 2019-2020 38

Gambar 3.4 IPM Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi, 2020 42

Gambar 3.5 Jumlah Provinsi Menurut Kelompok Kategori IPM, 44


Jenis Kelamin dan Pulau, 2020

Gambar 3.6 Jumlah Kabupaten/Kota Menurut Pasangan 51


Kelompok Kategori Capaian Pembangunan Laki-laki
dan Perempuan, 2020

XII Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 3.7 Umur Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin, 2010- 52
2020

Gambar 3.8 Persentase Penduduk Usia 65 Tahun keatas Menurut 53


Jenis Kelamin dan Tipe Wilayah, 2020

Gambar 3.9 Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan, 54


Melakukan Berobat Jalan dan Angka Kesakitan Menurut
Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2020

Gambar 3.10 Angka Harapan Hidup Menurut Provinsi dan Jenis 55


Kelamin, 2020

Gambar 3.11 Harapan Lama Sekolah (HLS) Menurut Jenis Kelamin, 57


2010-2020

Gambar 3.12 Harapan Lama Sekolah (HLS) Menurut Provinsi dan 58


Jenis Kelamin, 2020

Gambar 3.13 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Penduduk Usia 25 Tahun 61


ke Atas Menurut Jenis Kelamin, 2010-2020

Gambar 3.14 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) menurut Provinsi dan 62


Jenis Kelamin,2020

Gambar 3.15 Pengeluaran Perkapita menurut Jenis Kelamin (ribu 64


rupiah/orang/tahun),2010-2020

Gambar 3.16 Rata-Rata Upah/Gaji/Pendapatan Bersih Sebulan 65


Pekerja (rupiah) Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi,
2020

Gambar 3.17 Rata-Rata Upah/Gaji/Pendapatan Bersih Sebulan 66


Pekerja (rupiah) menurut Lapangan Pekerjaan Utama
dan Jenis Kelamin, 2020

Gambar 4.1 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia, 2010- 70


2020

Gambar 4.2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut Provinsi, 71

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 XIII


2020

Gambar 4.3 Nilai IDG Menurut Provinsi, 2014, 2017, dan 2020 72

Gambar 4.4 IDG Indonesia Menurut Komponennya, 2020 76

Gambar 4.5 Persentase Keterlibatan Perempuan di Parlemen 77


Menurut Provinsi, 2020

Gambar 4.6 Tren Peningkatan atau Penurunan Angka Keterlibatan 79


Perempuan pada Parlemen Menurut Provinsi, 2014
dibandingkan 2017 dan 2017 dibandingkan 2020

Gambar 4.7 Persentase Sumbangan Pendapatan Perempuan 84


Menurut Provinsi, 2020

Gambar 4.8 Tren Peningkatan Persentase Sumbangan Pendapatan 86


Perempuan menurut Provinsi, 2014 dibandingkan 2017
dan 2017 dibandingkan 2020

Gambar 4.9 Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional 89


Menurut Provinsi,2020

Gambar 4.10 Tren Peningkatan atau Penurunan Tenaga Profesional 91


Perempuan Menurut Provinsi, 2014 dibandingkan 2017
dan 2017 dibandingkan 2020

Gambar 5.1 Sebaran Provinsi Menurut Kelompok Kuadran IPM dan 100
IPG, 2020

Gambar 5.2 Sebaran Provinsi Menurut Kelompok Kuadran Nilai IPM 101
dan IPG, 2019

Gambar 5.3 Hubungan antara IPM dan IPG Provinsi, 2019-2020 102
Gambar 5.4 Sebaran Provinsi Menurut Kuadran Kelompok Nilai IDG 106
dan IPG, 2020

Gambar 5.5 Sebaran Provinsi Menurut Kuadran Kelompok Nilai IDG 107
dan IPG, 2019

Gambar 5.6 Hubungan antara IDG dan IPG, 2019-2020 108

XIV Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kabupaten/Kota yang memiliki Nilai IPG Tertinggi dan 45


Terendah, 2020

Tabel 3.2 Nilai IPG Tertinggi dan Terendah Kabupaten/Kota menurut 46


Provinsi, 2019-2020

Tabel 3.3 Jumlah Kabupaten/Kota menurut Provinsi dan Kelompok 49


Nilai IPG, 2020

Tabel 3.4 Nilai HLS Terendah, Tertinggi dan Rentang antara 59


Kabupaten/Kota menurut Provinsi dah Jenis Kelamin, 2020

Tabel 4.1 Provinsi dengan IDG Tertinggi dan Terendah, Tahun 2014, 73
2017, 2020

Tabel 4.2 Kabupaten/Kota dengan IDG Tertinggi dan Terendah, 2020 75

Tabel 4.3 Kategori Provinsi dengan Persentase Keterlibatan


80
Perempuan di Parlemen Tertinggi dan Terendah, 2014,
2017, dan 2020

Tabel 4.4 Persentase Keterlibatan Perempuan di Parlemen menurut 81


Kabupaten/Kota Tertinggi dan Terendah, 2020

Tabel 4.5 Persentase Sumbangan Pendapatan Perempuan menurut 87


Kabupaten/kota Tertinggi dan Terendah, 2020

Tabel 4.6 Kategori Provinsi dengan Tenaga Profesional Perempuan 93


Tertinggi dan Terendah, 2014, 2017, dan 2020

Tabel 4.7 Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional 94


menurut Kabupaten/Kota tertinggi dan Terendah, 2020

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 XV


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. IPM dan Komponennya menurut Provinsi dan Kabupaten/ 123


Kota, 2019/2020

Lampiran 2. Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Komponen 139


menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota, 2020

Lampiran 3. Indeks Pembangunan Gender (IPG) menurut Provinsi, 154


2010-2020

Lampiran 4. Indeks Pembangunan Gender (IPG) menurut Provinsi 155


dan Kabupaten/Kota, 2010-2020

Lampiran 5. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dan Komponennya 170


menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota, 2020

Lampiran 6. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menurut Provinsi 192


2010-2020

Lampiran 7. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menurut Provinsi 194


dan Kabupaten/Kota, 2010-2020

XVI Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


-Halaman ini sengaja untuk dikosongkan-
2021

1
PENDAHULUAN
Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 XV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Istilah “kesetaraan gender” sampai saat ini seringkali dianggap sebagai


suatu isu yang tidak penting bagi masyarakat awam. Beberapa penelitian bahkan
menunjukkan bahwa ketidaksetaraan gender lebih banyak dirasakan oleh
perempuan dibandingkan oleh laki-laki (Garcia-Gonzalez et.al, 2019; Popp et.al,
2019; Weimann-Sandig, 2020). Penelitian-penelitian ini membuktikan bahwa
selain masih rendahnya pengetahuan tentang “kesetaraan gender” juga masih
banyak yang menganggap masalah ketidaksetaraan gender tidak ada atau tidak
pernah mereka alami secara nyata.

Sejatinya, istilah “kesetaraan gender” merujuk pada karakteristik perempuan


dan laki-laki yang dibangun atau dikonstruksi secara sosial (Wood, 2005). Proses
konstruksi sosial ini biasanya berasal dari norma, budaya, ataupun agama yang
membuat adanya peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang dianggap tepat
atau merepresentasikan perempuan atau laki-laki. “Menjadi seorang perempuan
seharusnya” atau “...menjadi lelaki seharusnya…” merupakan pernyataan yang
menjadi bukti bahwa ada tuntutan atau ekspektasi terhadap peran perempuan
ataupun laki-laki. Konstruksi sosial mengenai gender juga terikat oleh konteks
ruang dan waktu. Suku Minangkabau misalnya, garis keturunan berdasar pada
konsep matrilineal yaitu alur keturunan yang berasal dari pihak Ibu; sedangkan suku
Jawa, garis keturunannya berdasar pada konsep patrilineal (alur keturunan dari
pihak Bapak). Sebelum tahun 2000an, representasi perempuan di pemerintahan
masih sangat minim. Namun seiring berkembangnya waktu, saat ini perempuan
sudah banyak berperan sebagai pemimpin atau pengambil keputusan. Hal ini
memperlihatkan bahwa konstruksi sosial mengenai gender bersifat dinamis dan
tidak universal.

3 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Ketidaksetaraan gender adalah sebuah fenomena yang muncul karena adanya
perlakuan atau persepsi yang berbeda akibat gender. Ketidaksetaraan gender
juga beririsan dengan faktor-faktor lain, misalnya etnis, status sosioekonomi,
disabilitas, usia, lokasi geografis, dan faktor-faktor lainnya. Artinya, seorang
perempuan kulit hitam, dengan status sosiekonomi yang rendah, dan tinggal di
desa akan semakin mengalami ketidaksetaraan gender dibanding perempuan
yang tinggal di kota.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2000)


juga mengeluarkan definisi dari kesetaraan gender, yaitu: “…kesamaaan kondisi
bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya
sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan nasional dan kesamaan
dalam menikmati hasil pembangunan tersebut”.

Komitmen dunia terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan


perempuan diantaranya dengan adanya Convention of Ellimination of All Forms
of Discrimination Against Women (CEDAW) oleh PBB pada tahun 1979. Keadilan
gender merupakan isu yang secara intensif dibicarakan ditingkat dunia dalam
berbagai konferensi, mulai dari Konferensi Dunia tentang perempuan di Meksiko,
Kopenhagen, Nairobi, sampai Konferensi di Beijing pada tahun 1995. Pada tahun
1995, dalam Konferensi Dunia tentang Perempuan yang keempat di Beijing,
dihasilkan apa yang dikenal sebagai Beijing Platform for Action/BPfA. Hal ini
merupakan landasan aksi bagi negara-negara di dunia untuk melaksanakan
CEDAW. Platform for Action atau Kerangka Aksi ini fokus pada 12 area kritis, yaitu
: (1) Perempuan dan Kemiskinan; (2) Perempuan dan Pendidikan; (3) Perempuan
dan Kesehatan; (4) Kekerasan terhadap Perempuan; (5) Perempuan dan Konflik
Bersenjata; (6) Perempuan dan Ekonomi; (7) Perempuan dalam Kekuasaan
dan Pengambilan Keputusan; (8) Mekanisme Kelembagaan untuk Memajukan
Perempuan; (9) Hak-hak Azasi untuk Perempuan; (10) Perempuan dan Media
Massa; (11) Perempuan dan Lingkungan Hidup; (12) Anak Perempuan.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 4


Komitmen dunia terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
pun dinyatakan dalam tujuan kelima dari tujuh belas Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Deklarasi SDGs ini
telah disepakati dalam pertemuan puncak di PBB pada tanggal 25-27 November
2015. Hal tersebut menjadi bukti keprihatinan negara-negara di dunia terhadap
permasalahan ketidakadilan gender yang terutama kerap menimpa perempuan.
Ketidakadilan gender atau diskriminasi gender terjadi akibat adanya perbedaan
gender yang dikonstruksikan secara sosial sehingga timbul perbedaan maupun
pembatasan pada salah satu jenis kelamin.

Pemerintah Indonesia memiliki komitmen dalam pencapaian kesetaraan gender


dan pemberdayaan perempuan. Pada tahun 2000, pemerintah mengeluarkan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG).
PUG diartikan sebagai strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender
menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional
(Kemen PPPA, 2000). Tujuan PUG adalah untuk menurunkan kesenjangan
antara perempuan dan laki-laki Indonesia dalam mengakses dan memperoleh
manfaat pembangunan serta meningkatkan partisipasi dan mengontrol proses
pembangunan. Penerapan pengarusutamaan gender akan menghasilkan
kebijakan publik yang lebih efektif untuk mewujudkan pembangunan yang adil
dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia (KemenPPPA, 2013).

Pada tahun 2010, pemerintah juga mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor


3 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini bertujuan untuk
memfokuskan pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan, pada program: 1.
Pro rakyat; 2. Keadilan untuk semua (justice for all) antara lain keadilan bagi anak
dan keadilan bagi perempuan; 3. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium
(Millennium Development Goals - MDG’s) yang sekarang dilanjutkan dalam
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals - SDG’s).

5 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkandung 17 tujuan. Setiap
butir tujuan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) serta kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan, baik tua maupun muda. Dari 17 tujuan,
terdapat 169 target dalam SDGs. Selain itu, ada 16 tujuan dan 91 target terkait
dengan kesetaraan gender, hak asasi perempuan dan anak perempuan. Posisi
perempuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, secara khusus ada
dalam tujuan ke-5 dengan target, yaitu:

5.1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan


dimanapun;
5.2. Menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di
ruang publik dan pribadi, termasuk perdagangan orang dan eksploitasi
seksual, serta berbagai jenis eksploitasi lainnya;
5.3. Menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti perkawinan usia anak,
perkawinan dini dan paksa, serta sunat perempuan;
5.4. Mengenali dan menghargai pekerjaan mengasuh dan pekerjaan rumah
tangga yang tidak dibayar melalui penyediaan pelayanan publik, infrastruktur
dan kebijakan perlindungan sosial, dan peningkatan tanggung jawab
bersama dalam rumah tangga dan keluarga yang tepat secara nasional;
5.5. Menjamin partisipasi penuh dan efektif, dan kesempatan yang sama bagi
perempuan untuk memimpin di semua tingkat pengambilan keputusan
dalam kehidupan politik, ekonomi, dan masyarakat;
5.6. Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan
hak reproduksi seperti yang telah disepakati sesuai dengan Programme of
Action of the International Conference on Population and Development and
the Beijing Platform serta dokumen-dokumen hasil reviu dari konferensi-
konferensi tersebut.
5.7. Melakukan reformasi untuk memberi hak yang sama kepada perempuan
terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap kepemilikan dan
kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, jasa keuangan, warisan dan
sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 6


5.8. Meningkatkan penggunaan teknologi yang memampukan, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pemberdayaan
perempuan.
5.9. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang baik dan perundang-undangan
yang berlaku untuk peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan
kaum perempuan di semua tingkatan.

Komitmen Indonesia terkait kesetaraan gender ditunjukkan dengan keaktifan


peran serta Indonesia dalam meratifikasi kesepakatan global maupun dengan
dinyatakannya kesetaraan gender dalam peraturan nasional. Di tingkat global,
Indonesia turut serta dalam kampanye he for she untuk mewujudkan planet
50:50 di tahun 2030. “He for she” adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah
dimana melibatkan peran aktif laki-laki untuk mendukung peningkatan kualitas
dan kemampuan perempuan hingga terwujudnya kesetaraan gender dalam
pembangunan.

Di tingkat nasional, kesetaraan gender dinyatakan dalam RPJMN 2020-2024.


Arah Kebijakan dan Strategi Peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan tertuang dalam RPJMN 2020-2024, mencakup: (a) penguatan
kebijakan dan regulasi, (b) percepatan pelaksanaan PUG di kementerian/
lembaga, pemerintah provinsi/kabupaten/kota, dan pemerintah desa melalui
penguatan pelembagaan PUG dan penguatan perencanaan dan penganggaran
yang responsif gender (PPRG), (c) peningkatan pengetahuan dan pemahaman
individu baik perempuan maupun laki-laki, keluarga, komunitas, lembaga
masyarakat, media massa, dan dunia usaha; d) peningkatan peran dan partisipasi
perempuan dalam pembangunan, terutama dalam pendidikan, kesehatan,
ekonomi, tenaga kerja, serta politik, jabatan publik, dan pengambilan keputusan;
dan e) peningkatan jejaring dan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah
daerah, masyarakat, media massa, dunia usaha, dan lembaga masyarakat.

7 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Kebijakan ini didukung kuat dengan adanya 5 arahan Presiden yang menjadi
prioritas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama
lima tahun pada Kabinet Indonesia Maju, yaitu peningkatan pemberdayaan
perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender, peningkatan peran
ibu dan keluarga dalam pengasuhan/pendidikan anak, penurunan kekerasan
terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan
perkawinan anak.

Kemajuan pembangunan manusia di Indonesia dapat diukur berdasarkan


capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Namun demikian, ukuran
kualitas hidup manusia berdasarkan IPM belum dapat menunjukkan bagaimana
perbandingan antara kualitas hidup laki-laki dan perempuan. Oleh karena
itu terdapat beberapa indikator capaian perempuan yang digunakan antara
lain seperti Indeks Pembangunan Gender (IPG) untuk melihat perbandingan
atau rasio antara pembangunan manusia laki-laki dan perempuan dan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) untuk mengukur keadilan dan kesetaraan gender.
Hasil analisis IPG dan IDG tahun 2020 menunjukkan adanya peningkatan potensi
perempuan terkait pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender juga terwujud dari meningkatnya


pemenuhan prasyarat PUG di pemerintahan daerah baik tingkat kabupaten/kota,
dan provinsi serta Kementerian/Lembaga. Berdasarkan penghargaan Anugerah
Parahita Ekapraya (APE) sebagai salah satu penghargaan terkait pemenuhan
prasyarat dan pelaksanaan PUG yang diserahkan pada tahun 2021 terdapat
266 kabupaten/kota atau 51,75 dari total kabupaten kota di Indonesia telah
mencapai kualifikasi PUG yaitu pada kategori Pratama sebanyak 112 kabupaten/
kota, kategori Madya 91 kabupaten/kota, kategori Utama 59 kabupaten/kota, dan
kategori mentor 4 kabupaten/kota. Sementara itu, pada tingkat provinsi terdapat
29 atau 85,3 persen dari provinsi yang ada di Indonesia sudah mencapai kualifikasi
PUG antara lain kategori Pratama 8 provinsi, kategori Madya 4, kategori Utama
13, dan kategori Mentor 4 provinsi.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 8


Potensi lain adalah meningkatnya kontribusi pendapatan dalam keluarga.
Meningkatnya perempuan bekerja telah memberikan sumbangan besar dalam
meningkatkan pendapatan keluarga. Perempuan yang masuk dunia publik
walaupun masih banyak terserap pada usaha rumahan, sektor informal, ternyata
mampu untuk menguatkan ekonomi keluarga. Perempuan di sektor informal
memiliki daya lenting yang lebih baik dibandingkan laki-laki.

Indikator-indikator yang menunjukkan capaian pembangunan manusia


berbasis gender tersebut akan memberikan gambaran yang nyata tentang
pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender dalam pembangunan di Indonesia.
Publikasi Pembangunan Manusia Berbasis Gender diharapkan dapat menjadi
pembuka wawasan bagi instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan,
swasta, perguruan tinggi dan masyarakat tentang pembangunan manusia yang
melibatkan isu gender, dan menjadi bahan acuan dalam mengembangkan
kebijakan dan program pembangunan berkelanjutan.

1.2. Metodologi

1.2.1. Sumber Data

Penyusunan publikasi ini menggunakan dua sumber utama, yaitu:

a) Human Development Report (HDR) yang dirilis oleh United Nations


Development Programme (UNDP) sebagai sumber data untuk Gender
Inequality Index (GII) beserta komponen-komponen pembentuk indeks
tersebut. HDR yang digunakan adalah HDR tahun 2020;
b) Data BPS pada laman bps.go.id sebagai sumber data untuk Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG),
dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) beserta komponen-komponen
pembentuk indeks tersebut.

Selain itu, publikasi ini juga bersumber dari Organisation for Economic Co-
operation and Development (stats.oecd.org) serta kajian-kajian untuk melengkapi
analisis atas data kuantitatif.

9 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


1.2.2. Konsep dan Definisi Operasional

Konsep dan definisi operasional yang digunakan dalam publikasi ini mengacu
pada Human Development Report (HDR) Tahun 2020 dan laman Sistem Informasi
Rujukan Statistik (Sirusa) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020.

a) Human Development Index (HDI)


HDI adalah ukuran yang menjadi parameter tingkat pencapaian
keberhasilan pembangunan manusia di suatu negara dan dapat dibandingkan
dengan negara lain di dunia. HDI ini dihitung oleh UNDP yang terdiri atas
tiga dimensi. Dimensi kesehatan diukur oleh life expectancy at birth. Dimensi
pendidikan diukur oleh expected years at schooling dan mean years of
schooling. Dimensi ketiga adalah standar hidup layak yang diukur dengan
Gross National Income (GNI) per capita (UNDP, 2020)

b) Gender Inequality Index (GII)


GII merupakan indikator ketidaksetaraan gender yang dihitung oleh UNDP.
Indeks ini terdiri atas tiga dimensi yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan
dan pasar tenaga kerja (UNDP, 2020). Dimensi pertama atau kesehatan
diukur oleh Maternal Mortality Rate (MMR) yaitu jumlah kematian ibu karena
penyebab terkait kehamilan per 100.000 kelahiran hidup dan Adolescent Birth
Rate (ABR) yaitu jumlah kelahiran pada perempuan usia 15-19 tahun per 1000
perempuan usia 15-19 tahun. Kemudian, dimensi kedua atau pemberdayaan
diukur dengan persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 25 tahun
keatas yang berpendidikan minimal tamat SMP dan persentase keterwakilan
perempuan di parlemen. Dimensi terakhir yaitu pasar tenaga kerja diukur
dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki dan perempuan
usia 15 tahun ke atas.

c) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


IPM merupakan sebuah ukuran kinerja pembangunan secara keseluruhan
yang dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar yaitu usia panjang dan
hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak (BPS, 2020b).

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 10


Dimensi usia panjang dan hidup sehat diukur dengan menggunakan
indikator angka harapan hidup. Dimensi pengetahuan diukur dengan harapan
lama sekolah dan rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas.
Dimensi standar hidup layak menggunakan pengeluaran per kapita penduduk
yang disesuaikan. IPM dapat digunakan untuk mengetahui peta pembangunan
manusia baik pencapaian, posisi maupun disparitas antar daerah. Status
pencapaian IPM dikelompokkan menjadi (BPS, 2020b): Rendah : <60;
Sedang: 60 ≤ IPM <70; Tinggi: 70 ≤ IPM <80; dan Sangat tinggi ≥ 80.
Metode perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia
yang dihitung BPS berbeda dengan metode perhitungan Human Development
Index (HDI) yang dihitung oleh United Nations Development Programme
(UNDP) yang menyebabkan adanya perbedaan skor. Hal ini disebabkan
oleh penggunaan indikator sedikit berbeda. UNDP menggunakan indikator
usia harapan hidup, angka harapan lama sekolah, angka rata-rata lama
sekolah, dan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita. Sementara itu BPS
menggunakan indikator usia harapan hidup, angka harapan lama sekolah,
angka rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Perbedaannya adalah BPS tidak menggunakan PNB per kapita, karena data
PNB per kapita tidak tersedia hingga kabupaten/kota. UNDP menghitung IPM
dengan PNB perkapita sebagai alat ukur perbandingan antar negara di dunia,
sedangkan IPM yang dihitung oleh BPS untuk melihat perbandingan capaian
pembangunan manusia antar provinsi dan antar kabupaten/kota di Indonesia
(Kemen PPPA, 2021).

d) Indeks Pembangunan Gender (IPG)


IPG digunakan untuk melihat pencapaian laki-laki dan perempuan yang
dilihat dari tiga aspek dasar seperti IPM yaitu usia panjang dan hidup sehat,
pengetahuan dan standar hidup layak (BPS, 2020a). Dimensi usia panjang
dan hidup sehat diukur dengan menggunakan indikator angka harapan hidup.
Dimensi pengetahuan diukur dengan harapan lama sekolah dan rata-rata
lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas. Dimensi standar hidup layak
menggunakan pengeluaran per kapita yang disesuaikan.

11 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Saat ini, IPG merupakan rasio antara IPM perempuan dengan IPM laki-
laki. Dengan demikian, IPG semakin ideal jika nilainya mendekati angka 100.
Nilai IPG di bawah 100 berarti bahwa capaian pembangunan perempuan lebih
rendah laki-laki. Oleh karena IPG merupakan rasio antara IPM perempuan
dan IPM laki-laki maka metode perhitungan IPG yang dilakukan oleh BPS
pun berbeda dengan GDI yang dilakukan oleh UNDP. Hal ini disebabkan cara
menghitung IPM yang berbeda dengan HDI, sedangkan menghitung IPG
didahului dengan menghitung IPM.

e) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)


Indeks pemberdayaan gender menunjukkan peran aktif perempuan dalam
kehidupan ekonomi dan politik (bps.go.id). IDG diukur dalam tiga dimensi yaitu
keterwakilan di parlemen, pengambilan keputusan dan distribusi pendapatan.
Dimensi keterwakilan perempuan di parlemen diukur dengan indikator proporsi
keterwakilan perempuan dan laki-laki di parlemen. Dimensi pengambilan
keputusan diukur dengan indikator proporsi perempuan dan laki-laki dari
manajer, staf administrasi, pekerja profesional dan teknisi. Dimensi distribusi
pendapatan diukur dari upah buruh laki-laki dan perempuan non pertanian.
Saat ini, penghitungan Gender Empowerment Measure (GEM) oleh UNDP
sebagai pendekatan nilai IDG secara internasional sudah tidak dilakukan.
Penghitungan GEM ini digantikan oleh Gender Inequality Index (GII).

1.2.3. Keterbatasan Data

Publikasi ini tidak menjelaskan Human Development Index (HDI) 2020,


Gender Development Index (GDI) 2020 dan Gender Inequality Index (GII) 2020
karena hingga publikasi ini rilis, Human Development Report 2021 sebagai sumber
data indeks-indeks tersebut belum juga dirilis oleh United Nations Development
Programme (UNDP).

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 12


1.3. Sistematika

Publikasi Pembangunan Manusia Berbasis Gender terdiri atas enam bab.


Bab 1 merupakan Bab Pendahuluan yang terdiri atas 3 subbab yaitu subbab
1.1 mengulas latar belakang kesetaraan gender sebagai bagian dari komitmen
nasional dan internasional di Indonesia dalam menyelenggarakan pembangunan
manusia berbasis gender, subbab 1.2 membahas metodologi perhitungan
indikator terkait pembangunan manusia berbasis gender serta subbab 1.3 adalah
sistematika dari publikasi. Selanjutnya, Bab 2 membahas Ketimpangan Gender
di Tataran Global. Pada bagian ini, diulas ketimpangan gender di tataran global
beserta komponen-komponen penyusun Gender Inequality Index (GII).

Kemudian, Bab 3 adalah Kondisi Pembangunan Gender Indonesia. Dalam


bab ini mengulas bagaimana pembangunan perempuan dibandingkan dengan
pembangunan laki-laki secara umum maupun dilihat ke dalam masing-masing
komponen indeks pembangunan gender. Pada bab 3 ini pula dilakukan analisa
ketimpangan pembangunan gender antar wilayah di Indonesia.

Bab 4 yaitu Kondisi Pemberdayaan Gender di Indonesia. Pada bab ini


menjelaskan ketimpangan pemberdayaan gender antarwilayah di Indonesia.
Disamping itu juga membahas kondisi pemberdayaan gender jika dilihat per
masing-masing komponen Indeks Pemberdayaan Gender. Setelah itu, bab 5
adalah Keterkaitan Kesetaraan Gender dan Pembangunan Manusia. Bab 5 ini
menganalisis kuadran antara IPM dan IPG; IPM dan IDG; IPG dan IDG; serta
IPM Perempuan dan IDG. Selain itu, juga disajikan best practice wilayah dengan
capaian tinggi serta strategi pencapaian untuk wilayah di kuadran II, III dan IV.

Bab terakhir dari publikasi ini adalah Bab 6 yaitu kesimpulan yang berisi poin-
poin kunci dari setiap bab. Setelah Bab 6, dilanjutkan dengan penyajian lampiran
dari masing-masing Bab.

13 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


2021

2
KETIMPANGAN GENDER
DI TATARAN GLOBAL
BAB II
KETIMPANGAN GENDER
DI TATARAN GLOBAL
Ketimpangan gender adalah satu satu hambatan besar dalam pembangunan
manusia. Ketika anak perempuan, remaja perempuan maupun perempuan
dewasa tidak mendapatkan pendidikan dengan baik, sulit mengakses fasilitas
kesehatan, dan tidak terlibat dalam panggung politik, maka kondisi ini menunjukkan
ada ketimpangan bagi perempuan dalam proses pengembangan kapabilitas dan
kemerdekaan untuk memilih jalan hidupnya.

2.1 Kondisi Ketimpangan Gender Indonesia di Tataran Global

Gender Inequality Index (GII) adalah sebuah indeks yang mengukur


ketimpangan gender dari tiga aspek penting dalam pembangunan manusia,
yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan akses terhadap pasar tenaga
kerja. Tujuan dari adanya GII adalah untuk mengetahui apakah diperlukan
kebijakan dan aktifitas baru untuk mempromosikan kesetaraan gender dan
apakah kebijakan terkait pengentasan ketimpangan gender dapat benar-benar
mendorong pembangunan (Ferrant, 2010)”title”:”The Gender Inequalities Index
(GII. GII dibuat dengan kerangka yang sama dengan HDI, namun dengan
menyajikan data berdasarkan gender agar dapat memperlihatkan perbedaan
distribusi prestasi yang diraih oleh perempuan dan laki-laki dalam konteks
pembangunan. Dengan demikian, semakin tinggi nilai GII maka semakin besar
disparitas antara perempuan dan laki-laki dan semakin banyak pula kerugian
dalam usaha pembangunan manusia (UNDP, 2021a).

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 16


Gambar 2.1 Gender Inequality Index (GII) Negara-negara ASEAN dan
Beberapa Negara Lain, 2019

0,795
0,642
0,488
0,48
0,48
0,47
0,46
0,36

0,43
0,30
Dunia:
0,436

0,26
0,25
0,168
0,094
0,045

0,07
0,025

Sumber: Human Development Report, 2020

Dapat dilihat pada Gambar 2.1, secara global posisi Indonesia saat ini
berada pada urutan 121 dari 162 negara dengan skor GII sebesar 0,48.
Nilai GII secara global adalah 0,436 sehingga posisi Indonesia berada di
atas nilai GII secara global. Negara Swiss mempunyai capaan GII terendah
(0,025) dan Yaman memiliki nilai GII tertinggi (0,795). Nilai GII Indonesia
pun masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.
Menurut hasil penelitian Giger et al. (2021) yang membuat Swiss menjadi
negara dengan angka GII paling rendah adalah karena adanya peningkatan
drastis pada angka representasi perempuan dalam parlemen. Pemilu 2019 di
Swiss disebut sebagai pemilunya perempuan karena menurut sejarah, pada
tahun tersebut perempuan banyak terpilih sebagai anggota parlemen dibanding
Pemilu tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kandidat perempuan pada tahun 2019
bertambah sebanyak 565 perempuan dibanding pada tahun 2015. Peningkatan
ini mencapai 5,8 persen dan untuk pertama kali melampaui syarat representasi
perempuan pada angka 40% (Seitz, 2019).

17 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pada tahun Oktober 2021, presentase perempuan di parlemen mencapai
42% (IPU Parline, 2021). Alasan dari meningkatnya representasi perempuan
dalam parlemen adalah karena partai hijau dan demokrat sosial memiliki
anggota perempuan lebih banyak daripadi laki-laki. Menurut Giger, ideologi dari
kedua partai ini adalah isu-isu yang cukup mendapatkan banyak perhatian dari
masyarakat yaitu lingkungan dan demokratisasi, sehingga banyak perempuan
yang memilih calonnya adalah perempuan dalam pemilu tersebut.

Penelitian Giger juga menunjukkan adanya peningkatan representasi


perempuan di parlemen. Hal ini dimungkinkan karena para pemilih baik laki-
laki maupun perempuan semakin mau memilih calon perempuan dalam pemilu.
Faktor pendidikan juga tidak lagi menjadi pertimbangan bagi pemilih laki-laki pada
Pemilu tahun 2019 untuk memilih kandidat perempuan.

Selain representasi perempuan dalam parlemen yang cukup tinggi, saat ini
di Swiss, perempuan lebih banyak yang menyelesaikan pendidikan vokasi dan
pendidikan tinggi daripada laki-laki dan hal ini dimungkinkan laki-laki semakin
banyak yang mulai bekerja pada usia yang lebih muda. Pada tahun 2018, angka
perempuan yang telah lulus pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi mencapai
54%, sedangkan yang mengenyam pendidikan SMA mencapai 57% (Lucchi &
Werthmuller, 2021).

Singapura adalah negara dengan GII terendah di ASEAN. Pembangunan


sosio-ekonomi di Singapura sangatlah cepat dan telah mendukung pembangunan
perempuan. Salah satu hal yang diakui oleh organisasi-organisasi internasional
adalah sistem perawatan kesehatan yang sangat baik dengan capaian Maternal
Mortality Rate (MMR) paling rendah di dunia dan sempat mencapai angka 0
pada tahun 2009. Angka literasi perempuan di Singapura mencapai 93,8 persen
dan tertinggi di ASEAN. Hampir seluruh pelajar putri melanjutkan pendidikan
pada universitas dalam negeri dan banyak yang bergabung pada jurusan yang
didominasi oleh laki-laki. Perbedaan gaji antara perempuan dan laki-laki yang
dihitung oleh Badan Statistik Singapura hanya 6%, lebih rendah dibanding
Amerika Serikat (8%), Canada (7,7%) dan China (18,3%) (Lin et al., 2020).
Kondisi-kondisi inilah yang membuat Singapura memiliki GII terendah di ASEAN.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 18


2.1.1 Kondisi Ketimpangan Gender dalam Dimensi Kesehatan

Ketimpangan gender pada tataran global di bidang kesehatan dilihat dari


Maternal Mortality Rate (MMR) dan Adolescent Birth Rate (ABR). MMR
Indonesia mendapatkan skor 177 sehingga Indonesia berada pada urutan 136
dari 185 negara serta 8 dari 10 negara ASEAN (Gambar 2.2). Menurut data ini,
Indonesia termasuk negara dengan MMR pada kategori rendah dari 5 kategori
yang dibuat oleh UNICEF. Kelima kategori tersebut adalah sangat rendah dengan
skor MMR<100, rendah dengan skor MMR diantara 100-299, tinggi dengan skor
MMR 300-499, sangat tinggi dengan skor 500-999, dan tinggi secara ekstrim
dengan skor MMR >1000 (WHO, 2021).

Gambar 2.2 Maternal Mortality Rate (MMR) Menurut Negara-negara ASEAN


dan Beberapa Negara Lain, 2017
1150

121 133 250 Dunia


160 177 185
: 204
2 2 2 2 5 8 29 29 31 37 43

Sumber: Human Development Report, 2020

Berdasarkan data UNICEF, negara dengan angka MMR paling rendah


adalah Belarus, Italia, Norwegia, dan Polandia (dengan skor 2) dan angka MMR
paling tinggi adalah Sudan Selatan dengan angka MMR sebesar 1150. Hal ini
memperlihatkan bahwa Indonesia sudah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup
sehingga kematian ibu karena melahirkan dapat dikurangi.

19 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Penelitian Mahmood et.al (2021) menyebutkan beberapa penyebab angka
MMR yang belum mencapai target SDGs adalah karena kurangnya maksimalnya
manajemen resiko pada fasillitas kesehatan utama, kurangnya komunikasi
antara berbagai level fasilitas kesehatan, tertundanya atau tidak berkualitasnya
pemberian rujukan dan transfer pasien, rendahnya kualitas monitoring komplikasi,
rendahnya kemampuan komunikasi interpersonal, dan tidak efektifnya rekam
medis dalam penentuan pelayanan kesehatan. Menurut Mahmood et.al (2021)
masalah MMR dapat diatasi dengan peningkatan kualitas manajemen serta
sumber daya manusia (utamanya dalam komunikasi dengan pasien) dalam
pemberian pelayanan kesehatan dan penyamarataan fasilitasi kesehatan di
berbagai wilayah di Indonesia.

Penelitian Cameron et.al (2019) memperlihatkan bahwa perlu ada investasi


sumber daya manusia pada rumah sakit di pulau-pulau terluar di Indonesia.
Disebutkan bahwa Indonesia memiliki rasio dokter-populasi paling rendah di Asia
Tenggara (NRC, 2013). Di Thailand, penyediaan bidan ahli diikuti dengan adanya
peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dan akhirnya terbukti bisa menurunkan
angka MMR (Acuin et al, 2011). Cameron memprediksikan apabila kuantitas
dan kualitas akses kesehatan di Jawa-Bali diseragamkan dengan pulau-pulau
lain di Indonesia, maka kesenjangan angka MMR antar wilayah di Indonesia
dapat diturunkan sampai 20 persen. Penelitian ini memperlihatkan bahwa masih
diperlukan peningkatan kuantitas tenaga kesehatan profesional, peningkatan
kualitas layanan oleh tenaga kesehatan, serta pemerataan akses dan fasilitasi
kesehatan di wilayah-wilayah selain Jawa-Bali.

Indikator berikutnya terkait ketimpangan gender dalam dimensi kesehatan


adalah ABR. Berdasarkan data rata-rata tahun 2015-2020, Indonesia memiliki
skor ABR sebesar 47,4 diatas rata-rata dunia yaitu 43,3 (Gambar 2.3). Apabila
dibandingkan dengan negara lain, Korea Selatan memiliki skor ABR terendah
yaitu 1,4 dan tertinggi adalah Mali dengan skor 169,1 dan Nigeria dengan skor
186,5. Di ASEAN, Indonesia berada pada peringkat ke 7, dimana Singapura
menduduki peringkat pertama dengan skor 3,5 dan peringkat paling rendah
adalah Laos dengan skor 65,4.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 20


Gambar 2.3 Adolescent Birth Rate (ABR) per 1000 Perempuan Usia 15-19
Tahun menurut Negara-negara ASEAN dan Negara Lainnya,
2015-2020b
186,5
169,1

65,4
47,4 50,2 54,2 Dunia:
44,9
28,5 30,9 43,3
10,3 13,4
1,4 3,5

Sumber: Human Development Report, 2020

Keterangan: b. data adalah perkiraan rata-rata tahun 2015-2020

2.1.2 Kondisi Ketimpangan Gender dalam Dimensi Pemberdayaan

Pada dimensi pemberdayaan, ketimpangan gender dilihat dari persentase


keterwakilan perempuan di parlemen dan persentase penduduk laki-laki dan
perempuan berusia 25 tahun keatas yang berpendidikan minimal tamat SMP.
Dalam indikator keterwakilan perempuan dalam parlemen, semakin besar skor
yang diraih, maka semakin besar angka kursi yang diduduki oleh perempuan
pada parlemen. Pada indikator ini, Indonesia memiliki skor 17,4 dan di bawah
rata-rata dunia yang sebesar 24,6 (Gambar 2.4). Angka keterwakilan perempuan
pada parlemen paling tinggi dipegang oleh negara Rwanda dengan skor 55,7
diikuti oleh negara Kuba dengan skor 53,2 (The World Bank, 2021). Di ASEAN,
Indonesia menduduki peringkat 6 dimana peringkat pertama dan kedua dipegang
oleh negara Filipina dan Laos dengan skor masing-masing secara berurutan
adalah 28 dan 27,5.

21 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 2.4 Persentase Anggota Parlemen menurut Jenis Kelamin dan
Negara-Negara ASEAN dan Beberapa Negara Lain, 2019

55,7
53,2

26,7 27,5 28 Dunia


23
19,3 : 24,6
15,5 17,4
14,1
11,6
9,1

Sumber: Human Development Report, 2020

Penelitian Aspinall et al. (2021) melihat faktor-faktor yang menghambat


perempuan berpartisipasi dalam politik. Menurutnya, beberapa hambatan
tersebut antara lain karena masih besarnya budaya patriarki di Indonesia dan juga
hambatan struktural. Ada dua metode yang dapat digunakan oleh calon perempuan
dalam menghadapi hambatan ini, yaitu kampanye dengan menargetkan peserta
kampanye perempuan dan juga memobilisasi dengan organisasi dan jaringan
perempuan yang biasa disebut sebagai modal homososial (atau modal mobilisasi
yang berbasis dari jenis kelamin yang sama). Hambatan perempuan dalam
berkampanye adalah sangat bergantung pada sumber daya politik dan keuangan
yang mungkin didapatkan dari saudara atau keluarga pria.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 22


Gambar 2.5 Persentase Penduduk dengan Pendidikan SMP ke Atas menurut
Jenis Kelamin dan Negara-negara ASEAN, 2015-2019c

85,1
75,6 70,7 76,5 78,1 78,2
72,4 69,5 72,2
66,4
55,1
48,6 46,2
46,8
43,5
35,1
28,7 28,2
23,5
15,1

Perempuan Laki-laki

Sumber: Human Development Report, 2020

Keterangan: c. Data mengacu pada tahun terakhir yang tersedia selama periode 2015-2019.

Indikator berikutnya pada Gambar 2.5 adalah persentase penduduk dengan


pendidikan SMP ke atas. Dapat dilihat bahwa di Indonesia, ada disparitas antara
capaian perempuan dan laki-laki sebesar 1:1,1 dimana persentase perempuan
lebih kecil yang mengenyam pendidikan minimal tamat SMP (dengan skor 46,8)
dibandingkan laki-laki (dengan skor 55,1). Disparitas negara Indonesia masih
lebih rendah bila dibandingkan dengan negara Kamboja yang disparitasnya
mencapai 1:1,86 dimana persentase perempuan yang mengenyam pendidikan
minimal tamat SMP sebesar 15,1 persen dan laki-laki sebesar 28,2 persen.
Apabila diperingkatkan, negara Myanmar dan Filipina adalah peringkat pertama
dan kedua karena memiliki angka rasio perempuan dan laki-laki paling kecil
bahkan perempuan lebih banyak mengenyam pendidikan dibanding laki-laki,
kemudian diikuti oleh Brunei Darussalam.

23 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Beberapa penelitian tentang pemberdayaan perempuan di Myanmar
membuktikan bahwa tingginya perempuan yang mengenyam pendidikan tidak
mencerminkan tingginya pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi dan
politik. Perempuan di Myanmar tetap tertinggal secara ekonomi dan keterwakilan
di sektor politik pun masih rendah (Crisp & Clementi, 2020). Hal ini disebabkan,
di negara Myanmar, adanya stereotipe terhadap perempuan dimana peran
perempuan hanya terbatas pada ranah domestik dan ekspektasi keluarga
terhadap perempuan bukanlah untuk bekerja atau membantu perekonomian
keluarga. Keluarga di negara Myanmar melihat bahwa laki-laki yang mengenyam
pendidikan tinggi akan meningkatkan kualitas perekonomian keluarga ketika ia
bekerja, sedangkan perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi lebih dilihat
sebagai pengangkat status sosial keluarganya.

Semenjak tahun 2008 atau setelah kudeta militer berakhir, pemerintah


Myanmar menerbitkan peraturan-peraturan baru untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas pendidikan yang lebih modern antara lain pembukaan sekolah-
sekolah baru, penambahan jumlah guru, dan data menunjukkan bahwa jumlah
murid perempuan yang mendaftar sekolah terus meningkat dan bahkan bisa
melampaui jumlah murid laki-laki yang mendaftar sekolah. Usaha ini ternyata
telah membuat perempuan dapat mengenyam akses pendidikan lebih banyak
dibandingkan laki-laki, namun bagaimana kualitas para lulusan perempuan serta
bagaimana pandangan masyarakat terhadap perempuan masih menjadi salah
satu isu yang perlu diselesaikan oleh pemerintahan Myanmar.

Filipina yang menjadi salah satu negara lain dengan angka partisipasi
perempuan di pendidikan lebih tinggi dari laki-laki, juga memiliki kendala yang
sama dengan Myanmar. Menurut penelitian Yamauchi dan Tiongco (2013)
perempuan di Filipina cenderung lebih banyak mengakses sekolah formal dan
informal dibanding laki-laki, namun perempuan menerima upah lebih rendah
daripada laki-laki ketika masuk pasar tenaga kerja. Disamping itu, perempuan
juga memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk diterima bekerja dibanding
saudara kandungnya yang laki-laki. Yamauchi dan Tiongco juga melihat tentang
beban membantu keluarga secara ekonomi. Disebutkan bahwa anak perempuan
lebih banyak membagikan pendapatannya kepada orang tuanya dibanding anak

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 24


laki-laki. Hal ini berkaitan erat dengan budaya di Filipina dimana perempuan
baik yang sudah menikah atau belum lebih banyak berperan dalam membantu
perekonomian orang tuanya dibanding laki-laki baik yang sudah menikah atau
belum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kuantitas dan kualitas
di bidang pendidikan bagi perempuan saat ini belum diikuti oleh keuntungan
perempuan di sektor ekonomi ataupun sosial budaya.

2.1.3 Kondisi Ketimpangan Gender dalam Dimensi Pasar Tenaga Kerja

Dimensi terakhir yang mendukung pencapaian GII adalah potensi


ketenagakerjaan yang diukur dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
laki-laki dan perempuan usia 15 tahun ke atas yang ditunjukkan pada Gambar
2.6. Disparitas TPAK antara perempuan dan laki-laki di Indonesia, yaitu sebesar
1:1,5 dengan persentase perempuan dalam lapangan kerja sebesar 53,1
persen dan laki-laki sebesar 81,9 persen. Dibandingkan dengan negara-negara
lain di ASEAN, negara yang memiliki disparitas terkecil adalah Laos dengan
rasio perempuan dan laki-laki sebesar 1:1,04, dengan persentase perempuan
sebanyak 76,7 persen dan laki-laki sebesar 80,2 persen.

25 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 2.6 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis
Kelamin dan Negara-negara ASEAN, 2019
88,9
80,2 82,4 81,9
78,3 76,1 77,1 77,4
76,7 72,7 76,3 73,3
71
62
57,8 59,2
50,7 53,1
46,1 47,5

Perempuan Laki-laki

Sumber: Human Development Report, 2020

Gambar 2.6 juga mendukung apa yang dibahas pada sub-bab sebelumnya
terkait korelasi atau hubungan akses pendidikan perempuan dengan potensi
tenaga kerja di negara Myanmar dan Filipina. Secara umum, angka disparitas
TPAK antara perempuan dan laki-laki di negara Myanmar, Filipina, dan Indonesia
masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara Laos.

2.2 Best Practice Negara-Negara ASEAN dalam Mewujudkan Kesetaraan


Gender

Data dan analisis yang telah dijelaskan di atas membawa pada pertanyaan,
kebijakan dan aksi seperti apa yang dapat meningkatkan perwujudan kesetaraan
gender di Indonesia? Berdasarkan perhitungan GII, Indonesia berada pada posisi
berikut:

1) capaian GII Indonesia berada di atas rata-rata dunia;


2) capaian dimensi kesehatan terkait MMR sudah dibawah rata-rata dunia
sedangkan ABR berada di diatas rata-rata dunia;

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 26


3) capaian dimensi pemberdayaan dalam indikator representasi perempuan di
parlemen berada di bawah rata-rata dunia artinya capaian Indonesia masih
perlu mendapatkan perhatian karena semakin tinggi capaian perempuan
dalam parlemen maka semakin baik pemberdayaan dalam representasi
perempuan di parlemen sehingga dapat meningkatkan posisi Indonesia di
tataran global;
4) capaian dimensi pemberdayaan dalam indikator pendidikan masih di bawah
rata-rata dunia baik pada laki-laki maupun perempuan sehingga indikator
ini juga membutuhkan perhatian karena peningkatan capaian pendidikan
semakin meningkatkan posisi Indonesia di tataran global; dan
5) capaian dimensi TPAK baik perempuan dan laki-laki sudah di atas rata-rata
dunia, namun disparitas capaian antara perempuan dengan laki-laki dalam
bidang tenaga kerja masih tinggi.

Berdasar hasil analisis, negara-negara di ASEAN yang memiliki peringkat


tertinggi dalam indikator-indikator GII adalah:

1) Singapura adalah negara yang memiliki peringkat GII terbaik di ASEAN;


2) Singapura juga negara yang memiliki angka MMR dan ABR paling baik. Hal
ini menunjukkan bahwa akses kesehatan untuk perempuan di negara ini
sangat baik;
3) pada dimensi pemberdayaan dengan indikator representasi perempuan di
parlemen, negara Filipina dan Laos memiliki capaian angka paling tinggi;
4) pada dimensi pemberdayaan dengan indikator perempuan yang mengakses
pendidikan tertinggi dicapai oleh negara Singapura, sedangkan negara
Myanmar dan Filipina memiliki angka rasio laki-laki dan perempuan paling
rendah dimana capaian perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki; dan
5) pada dimensi pemberdayaan TPAK, negara Kamboja memiliki indikator TPAK
perempuan tertinggi, sedangkan negara Laos memiliki angka rasio capaian
laki-laki dan perempuan paling rendah.

27 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pada dimensi kesehatan, untuk menurunkan angka MMR, Indonesia perlu
meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan untuk perempuan serta kuantitas
dan kualitas tenaga kesehatan. Negara Singapura adalah contoh negara yang
sudah memiliki angka MMR terendah memang sudah memiliki fasilitas kesehatan
yang mudah diakses oleh masyarakat serta kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan yang baik. Menurut Meng (2016), semenjak tahun 1980an Singapura
melakukan banyak reformasi dalam sistem kesehatan nasional, yang diarahkan
untuk mengatasi masalah-masalah perempuan dalam sektor kesehatan dan
memberikan keuntungan bagi perempuan.

Perlu diketahui bahwa negara Singapura hanya mengeluarkan anggaran


di bidang kesehatan sebanyak 4 persen dari GDPnya, sangat rendah dibanding
dengan banyak negara-negara maju. Hal ini bisa terjadi karena sistem jaminan
kesehatan dan sosial di Singapura ditanggung secara bersama-sama oleh
pemerintah dan masyarakat dengan sistem pembayaran yang mudah diakses
oleh masyarakat.

Angka ABR Indonesia juga termasuk dalam kategori yang cukup rendah di
dunia. Beberapa faktor yang menyebabkan angka ABR di Indonesia cukup tinggi
dibanding negara-negara di ASEAN adalah: (1) masih banyak terjadi perkawinan
anak walau sudah ada Undang-undang Perkawinan yang mengatur batas
minimal usia perkawinan bagi perempuan adalah 19 tahun; (2) masih minimnya
pendidikan tentang reproduksi kesehatan dan menjaga hubungan dengan
lawan jenis karena dianggap tabu atau tidak bisa dibicarakan secara terbuka
oleh orang tua; dan (3) remaja putri di perdesaan lebih rentan pada pernikahan di
bawah usia karena pendidikan untuk anak perempuan bukan menjadi prioritas
bagi orang, serta beberapa pemikiran orang tua yang segera menikahkan anak
perempuannya yang sudah menstruasi (Panjaitan, 2019).

Peraturan mengenai batas usia menikah pada perempuan telah diberlakukan


oleh seluruh negara untuk mengatasi resiko kehamilan pada usia remaja.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 28


Singapura, yang memiliki nilai ABR terendah, persyaratan bagi pasangan yang
ingin menikah harus berusia 21 tahun dan apabila salah satu pasangan berusia di
bawah 18 tahun maka memerlukan persyaratan lain yang perlu dipenuhi. Bagi umat
muslim di Singapura, usia pernikahan minimal 21 tahun namun diperbolehkan bagi
perempuan berusia 16 tahun menikah dengan perizinan khusus yang disediakan
oleh pemerintah secara legal (Registry of Muslim Marriages, 2015). Malaysia,
yang memiliki nilai ABR terendah setelah Singapura, adalah negara yang
dominan menggunakan Syariah Islam dan menentukan bahwa usia pernikahan
minimal adalah 18 tahun. Para aktivis di Malaysia menyatakan masih banyak
masyarakat ataupun komunitas mengangap usia muda pada pernikahan bukan
sebagai masalah, sehingga masih terdapat angka kelahiran pada usia remaja
putri dan masih menjadi tantangan di negara Malaysia (Selan, 2021). Menurut
Selan, masih banyak pernikahan anak yang tidak tercatat pada perhitungan
statistik nasional.

Angka representasi perempuan di parlemen Indonesia cukup tinggi dibanding


negara-negara ASEAN. Data dari Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) menyatakan bahwa secara umum angka representasi
perempuan di parlemen pada wilayah ASEAN meningkat setiap tahunnya. Negara
di ASEAN dengan angka representasi perempuan di parlemen tertinggi adalah
Filipina dan Laos. Menariknya, Filipina dan Laos tidak memiliki aturan kuota terkait
representasi perempuan di parlemen. Sistem pencalonan kandidat perempuan
di negara tersebut adalah sukarela, dan tidak ada kuota yang mengatur. Hal ini
memperlihatkan aturan kuota perempuan di parlemen tidak serta merta dapat
meningkatkan representasi perempuan di parlemen.

Salah satu faktor pendorong yang membuat Filipina memiliki angka


representasi perempuan di parlemen tinggi adalah adanya partai perempuan
bernama Gabriela yang telah lama menggaungkan pentingnya peranan perempuan
di panggung politik (Asia Society, 2021). Partai ini berawal dari sebuah pergerakan
akar rumput dari para perempuan yang selamat dari tindak kekerasan. Semenjak

29 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


tahun 2004 sampai 2016, perwakilan dari partai perempuan Gabriela selalu
mendapatkan kursi dan merupakan salah satu partai yang populer di Filipina
(Chew, 2018; Karan et al., 2009).

Usaha Indonesia dalam menentukan kuota representasi perempuan di


parlemen memang telah berhasil mendorong peningkatan perempuan di
panggung politik, namun masih banyak tantangan yang berakar dari stereotipe
perempuan. dalam dunia politik. Penelitian Choi (2019) menyatakan bahwa
jarang sekali ada perempuan yang menjadi pemimpin atau ketua partai politik.
Kandidat perempuan di Indonesia menghadapi banyak persepsi tidak baik
seperti “oportunis”, “tidak peduli”, “paranoid”, dan persepsi ini diciptakan dari laki-
laki, bahkan sesama anggota partai laki-laki. Kondisi ini memperlihatkan bahwa
perlu membangun lingkungan yang sadar akan pentingnya pengakuan terhadap
kapabilitas perempuan dalam panggung politik.

Terkait dimensi pemberdayaan dalam pendidikan, pelajaran dari negara


Filipina dan Myanmar yang memiliki capaian pendidikan tertinggi di ASEAN
adalah Indonesia memerlukan beberapa program seperti penyamarataan fasilitas
pendidikan dan tenaga pendidik sampai ke pelosok Indonesia, pemberian
penghargaan kepada para pendidik dan tenaga pendidik yang berbakti di pelosok
Indonesia, dan peningkatan kualitas pendidikan yang mampu mendorong
perempuan untuk berdaya.

Terakhir, Angka TPAK Laos yang tinggi didapat dari kontribusi TPAK pada
kelompok usia 15-19 tahun sebesar 48,9 persen dan kelompok usia 20-24 tahun
sebesar 83,7 persen. Hanya saja lapangan tenaga kerja untuk kelompok usia
ini didominasi oleh pekerjaan dengan keterampilan, dan tingkat produktivitas
yang rendah, sehingga tingkat upah yang diterima juga rendah bahkan kadang
tidak dibayar (International Labour Organization, 2017). Kondisi ini juga semakin
didukung karena banyaknya pekerja baik perempuan dan laki-laki yang secara
umum hanya lulus sampai SMP.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 30


Data dari negara Laos menunjukkan bahwa hubungan antara lapangan
pekerjaan dan partisipasi pendidikan untuk perempuan berkorelasi positif dimana
semakin tinggi akses dan kualitas pendidikan untuk perempuan, maka diharapkan
semakin banyak lapangan pekerjaan yang bisa menerima kapasitas perempuan
dengan upah yang setara dengan upah laki-laki.

31 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


2021

3
KONDISI PEMBANGUNAN
GENDER DI INDONESIA
BAB III
KONDISI PEMBANGUNAN
GENDER DI INDONESIA
3.1 Pembangunan Perempuan Masih Tertinggal

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang ditujukan untuk


meningkatkan kualitas hidup manusia, dan salah satu tolak ukur dari tingkat
keberhasilan pembangunan adalah pembangunan manusia yang dimilikinya.
Menurut Sen (1989), pembangunan manusia meliputi konsep yang luas, mencakup
pemberdayaan, kerjasama, kesetaraan, keberlanjutan, dan keamanan. Untuk
menyederhanakan konsep yang sangat luas ini, United Nations Development
Programme (UNDP) menyusun ukuran pembangunan manusia yang dikenal
sebagai Human Development Index (HDI). Penghitungan HDI di Indonesia
dilakukan penyesuaian berdasarkan indikator-indikator yang tersedia oleh Badan
Pusat Statistik. Indeks yang telah disesuaikan tersebut dikenal dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Jika dilihat berdasarkan Gambar 3.1, maka terlihat bahwa capaian


pembangunan manusia belum merata di seluruh wilayah provinsi Indonesia.
Provinsi dengan capaian IPM tertinggi adalah provinsi DKI Jakarta (80,77)
sedangkan provinsi dengan capaian IPM terendah adalah Provinsi Papua
(60,44). Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan antara capaian IPM tertinggi
dan terendah sebesar 20,33 poin. Terdapat 11 provinsi yang mempunyai nilai
IPM di atas angka IPM Indonesia dan 23 provinsi yang mempunyai nilai di bawah
Indonesia.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 34


Gambar 3.1 IPM Indonesia Menurut Provinsi, 2020

DKI JAKARTA 80,77


DI YOGYAKARTA 79,97
KALIMANTAN TIMUR 76,24
KEP. RIAU 75,59
BALI 75,5
SULAWESI UTARA 72,93
RIAU 72,71
BANTEN 72,45
SUMATERA BARAT 72,38
JAWA BARAT 72,09
ACEH 71,99
INDONESIA 71,94
SULAWESI SELATAN 71,93
JAWA TENGAH 71,87
SUMATERA UTARA 71,77
JAWA TIMUR 71,71
KEP. BANGKA BELITUNG 71,47
SULAWESI TENGGARA 71,45
BENGKULU 71,4
JAMBI 71,29
KALIMANTAN TENGAH 71,05
KALIMANTAN SELATAN 70,91
KALIMANTAN UTARA 70,63
SUMATERA SELATAN 70,01
LAMPUNG 69,69
SULAWESI TENGAH 69,55
MALUKU 69,49
GORONTALO 68,68
MALUKU UTARA 68,49
NUSA TENGGARA BARAT 68,25
KALIMANTAN BARAT 67,66
SULAWESI BARAT 66,11
NUSA TENGGARA TIMUR 65,19
PAPUA BARAT 65,09
PAPUA 60,44

Sumber: Badan Pusat Statistik

IPM merupakan indikator dalam menilai kualitas pembangunan suatu negara,


sehingga bisa diklasifikasikan sebagai sebuah negara maju, berkembangan,
atau terbelakang. Hanya saja, IPM dianggap tidak bisa menjelaskan perbedaan
capaian kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan. Akibat kritik ini,
muncullah Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai sebuah indeks yang
mengukur pencapaian pembangunan kapabilitas dasar manusia pada berbagai

35 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi pada suatu wilayah
dengan mempertimbangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. IPG
menunjukkan rasio antara pembangunan perempuan dengan pembangunan laki-
laki. Kesenjangan atau ketidakmerataan pembangunan antara perempuan dan
laki-laki ditunjukkan dengan nilai rasio yang dibawah 100.

Berdasarkan data BPS (Gambar 3.2), IPG Indonesia tahun 2020 sebesar
91,06 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2019 (91,07). Penyebab
penurunan ini bukan karena penurunan pembangunan perempuan tetapi
percepatan pembangunan perempuan yang lebih lambat dibandingkan laki-
laki. Hal ini terlihat dari capaian IPM perempuan tahun 2020 yang meningkat
lebih rendah daripada peningkatan IPM laki-laki. IPM perempuan tahun 2020
meningkat sebesar 0,01 poin, yaitu meningkat dari 69,18 Tahun 2019 menjadi
69,19 pada tahun 2020. Sedangkan IPM laki-laki meningkat sebesar 0,02 poin,
yaitu meningkat dari 75,96 tahun 2019 menjadi 75,98 pada tahun 2020.

Gambar 3.2 Perkembangan IPM Perempuan, IPM Laki-Laki, IPM dan IPG,
2010-2020
90,07 90,19 90,34 91,03 90,82 90,96 90,99 91,07 91,06
89,42 89,52

74,85 75,43 75,96 75,98


73,36 73,58 74,26
71,98 72,69
70,94 71,45 71,92 71,94
70,81 71,39
68,9 69,55 70,18
68,31
66,53 67,09 67,7

68,08 68,63 69,18 69,19


66,98 67,44
65,56 66,27
63,96 64,83
63,43
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

IPM Laki-laki IPM Perempuan IPM IPG

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 3.2 memperlihatkan penurunan IPG juga terjadi pada tahun 2016.
Namun secara umum, dari tahun 2010, capaian IPG selalu meningkat setiap

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 36


tahunnya. Bila dibandingkan tahun 2010 telah terjadi peningkatan sebesar 1,64
poin pada tahun 2020. Walaupun IPG Indonesia pencapaiannya diatas 90 persen
namun pencapaian pembangunan perempuan masih lebih rendah dibandingkan
laki-laki. Pembangunan laki-laki masuk dalam kategori “tinggi” karena pencapaian
IPM laki-laki sudah melebihi 70, sedangkan pembangunan perempuan baru
masuk kategori “sedang” karena pencapaian IPM perempuan masih dibawah 70.
Peningkatan komponen-komponen pembangunan perempuan serta memperluas
kesempatan pada perempuan untuk mengaktualisasikan kemampuannya baik
di sektor domestik dan sektor publik diharapkan dapat mempercepat kenaikan
pembangunan perempuan di masa yang akan datang.

Perlu diperhatikan bahwa antara IPM laki-laki dan IPM perempuan dari
tahun ke tahun selalu ada selisih dimana IPM laki-laki jauh lebih tinggi dari IPM
perempuan. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa masih ada kesenjangan
antara laki-laki dan perempuan. Masih diperlukan peran-peran strategis agar bisa
mengatasi kendala dalam mengarusutamakan gender.

3.2 Pembangunan Gender Belum Merata Antar Wilayah

Indeks Pemberdayaan Gender berdasarkan provinsi masih terdapat


ketimpangan yang cukup tinggi terutama di daerah-daerah timur Indonesia.
Gambar 3.3 menunjukkan bahwa nilai IPG tahun 2020 tertinggi terdapat di provinsi
Yogyakarta yaitu sebesar 94,80 sedangkan terendah terdapat di provinsi Papua
sebesar 79,59 atau perbedaan sebesar 15,21 poin. Empat provinsi lain yang
mempunyai nilai IPG tertinggi lainnya di Indonesia adalah DKI Jakarta (94,63),
Sulawesi Utara (94,42), Sumatera Barat (94,17) dan Bali (93,79). Sebaliknya
empat provinsi yang mempunyai nilai IPG terendah adalah Papua Barat (82,91),
Kalimantan Timur (85,70), Kalimantan Utara (86,67) dan Gorontalo (86,73).
Secara umum menunjukkan sudah 33 provinsi yang memiliki nilai IPG diatas 80,
20 provinsi yang memiliki nilai IPG diatas 90, dan 4 provinsi yang memiliki nilai
IPG diatas 94.

37 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 3.3 IPG Indonesia Menurut Provinsi, 2019-2020
2019 2020

D I YOGYAKARTA 94,77 D I YOGYAKARTA 94,80


DKI JAKARTA 94,71 DKI JAKARTA 94,63
SULAWESI UTARA 94,53 SULAWESI UTARA 94,42
SUMATERA BARAT 94,09 SUMATERA BARAT 94,17
BALI 93,72 BALI 93,79
KEPULAUAN RIAU 93,10 KEPULAUAN RIAU 93,31
SULAWESI SELATAN 93,09 MALUKU 92,97
MALUKU 93,04 SULAWESI SELATAN 92,86
NUSA TENGGARA TIMUR 92,72 NUSA TENGGARA TIMUR 92,73
SUMATERA SELATAN 92,40 SUMATERA SELATAN 92,38
SULAWESI TENGAH 92,01 JAWA TENGAH 92,18
JAWA TENGAH 91,89 ACEH 92,07
ACEH 91,84 SULAWESI TENGAH 91,87
BANTEN 91,67 BANTEN 91,74
BENGKULU 91,19 JAWA TIMUR 91,07
INDONESIA 91,07 INDONESIA 91,06
JAWA TIMUR 90,91 BENGKULU 91,00
SUMATERA UTARA 90,71 SUMATERA UTARA 90,67
SULAWESI TENGGARA 90,56 SULAWESI TENGGARA 90,50
NUSA TENGGARA BARAT 90,40 NUSA TENGGARA BARAT 90,45
LAMPUNG 90,39 LAMPUNG 90,33
SULAWESI BARAT 89,76 MALUKU UTARA 89,55
MALUKU UTARA 89,61 SULAWESI BARAT 89,43
JAWA BARAT 89,26 JAWA BARAT 89,20
KALIMANTAN TENGAH 89,09 KALIMANTAN TENGAH 89,03
KEP. BANGKA BELITUNG 89,00 KEP. BANGKA BELITUNG 88,92
KALIMANTAN SELATAN 88,61 KALIMANTAN SELATAN 88,86
JAMBI 88,44 JAMBI 88,41
RIAU 88,43 RIAU 88,14
KALIMANTAN UTARA 87,00 KALIMANTAN BARAT 86,87
GORONTALO 86,83 GORONTALO 86,73
KALIMANTAN BARAT 86,81 KALIMANTAN UTARA 86,67
KALIMANTAN TIMUR 85,98 KALIMANTAN TIMUR 85,70
PAPUA BARAT 82,74 PAPUA BARAT 82,91
PAPUA 80,05 PAPUA 79,59

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dibandingkan tahun 2019, perbedaan antara provinsi yang mempunyai nilai


IPG tertinggi dan terendah lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Tahun 2019,
nilai IPG tertinggi terdapat pada provinsi Yogyakarta sebesar 94,77 sedangkan
terendah terdapat pada provinsi Papua sebesar 80,05 dengan perbedaan sebesar
14,72 dan lebih rendah dibandingkan tahun 2020 sebesar 15,21. Posisi provinsi
menurut capaian tertinggi dan terendah untuk tahun 2019 pada dasarnya hampir
sama dengan tahun 2020, kecuali provinsi Kalimantan Utara masuk kedalam

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 38


5 wilayah dengan capaian terendah pada tahun 2020 menggantikan provinsi
Kalimantan Barat. Secara umum, tahun 2019 sedikit lebih baik dibandingkan
tahun 2020 terkait pengelompokkan capaian dimana tahun 2019 semua provinsi
(34 provinsi) mencapai IPG diatas 80, sedangkan pada tahun 2020 hanya 33
provinsi.

Selain ketimpangan wilayah antara capaian IPG tertinggi dan terendah,


Gambar 3.3 juga menjelaskan bahwa 21 provinsi atau hampir 62 persen wilayah
di Indonesia pada tahun 2020 mencapai IPG lebih rendah atau mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2019. Penurunan tertinggi terdapat pada provinsi
Papua sebesar 0,46 poin diikuti oleh provinsi Kalimantan Utara dan Sulawesi
Barat sebesar 0,33 poin. Sebaliknya peningkatan tertinggi terdapat pada provinsi
Jawa Tengah sebesar 0,29 poin diikuti oleh provinsi Kalimantan Selatan sebesar
0,25 poin.

Bila dilihat penyebaran capaian IPG tahun 2020 berdasarkan pengelompokkan


pulau, maka 15 wilayah yang mempunyai pencapaian IPG diatas nilai nasional
penyebarannya terdiri dari 4 provinsi di pulau Sumatera, 5 provinsi di pulau Jawa,
2 provinsi di pulau Bali dan Nusa Tenggara, 3 provinsi di pulau Sulawesi, serta 1
provinsi di pulau Maluku. Untuk 19 wilayah yang mempunyai pencapaian IPG di
bawah angka Nasional (91,06) terdiri dari 6 provinsi di pulau Sumatera, 1 provinsi
di pulau Jawa, 1 provinsi di pulau Bali dan Nusa Tenggara, 5 provinsi di pulau
Kalimantan, 3 provinsi di pulau Sulawesi serta 3 provinsi di pulau Maluku dan
Papua.

Pencapaian IPG dibawah nilai nasional tidak hanya terjadi di wilayah timur
Indonesia tetapi juga terjadi di wilayah Barat khususnya pulau Sumatera. Provinsi
Jawa Barat adalah satu-satunya provinsi di pulau Jawa yang memiliki capaian IPG
di bawah nilai nasional. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk yang cukup besar,
dimana menurut hasil proyeksi penduduk tahun 2020 hampir 49,6 juta penduduk
Indonesia tinggal di Provinsi Jawa Barat. Tantangan-tantangan lain yang dihadapi
dalam meningkatkan kesetaraan gender di setiap wilayah di Indonesia adalah
masih kuatnya norma dan struktur sosial yang membuat keterbatasan dalam
peningkatan peranan perempuan.

39 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Berdasarkan hal tersebut diatas beberapa catatan pada pencapaian IPG
menurut provinsi adalah:

• Jumlah daerah yang mengalami penurunan capaian pada tahun 2020 lebih
banyak dibandingkan yang mengalami peningkatan;
• Ketimpangan atau perbedaan provinsi dengan capaian tertinggi dan terendah
tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya;
• Sebagian besar provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua memiliki
capaian IPG di bawah angka nasional.

Indikator pencapaian IPG menggambarkan persamaan kesempatan dalam


memperoleh akses terutama dalam memperoleh pendidikan, kesehatan dan
kesempatan untuk bekerja. Keterlibatan baik perempuan dan laki-laki yang setara
menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan
merata di seluruh wilayah Indonesia.

Gambar 3.4 melihat capaian IPG dan hubungannya dengan IPM baik laki-laki
dan perempuan. Dari gambar tersebut terlihat bahwa semakin kebawah semakin
timpang antara pembangunan perempuan dan laki-laki. Ketimpangan terendah
terjadi di provinsi DI Yogyakarta yang mempunyai nilai IPG tertinggi dengan nilai
IPM laki-laki sebesar 82,76 dan nilai IPM perempuan sebesar 78,46. Ketimpangan
tertinggi terdapat di provinsi Papua yang memiliki capaian IPG terendah memiliki
nilai IPM laki-laki sebesar 65,99 dan nilai IPM perempuan sebesar 52,52.

Gambar 3.4 juga memperlihatkan bahwa pada IPM perempuan apabila dilihat
berdasarkan provinsi di Indonesia, belum ada yang masuk pada kategori “sangat
tinggi” pada tahun 2020, sedangkan untuk IPM laki-laki sudah ada 2 provinsi yang
mencapai kategori tersebut. Pengelompokkan capaian pembangunan perempuan
secara rinci adalah terdapat 1 provinsi masuk kategori “rendah” (<60), 25 provinsi
masuk kategori “sedang” (60-69), 8 provinsi masuk kategori “tinggi” (70-79), dan
tidak ada provinsi yang masuk kategori “sangat tinggi” (>80). Pengelompokkan
capaian pembangunan untuk laki-laki rinciannya adalah tidak ada provinsi yang
masuk dalam kategori “rendah”, hanya 2 provinsi masuk kategori “sedang”, 29

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 40


provinsi masuk kategori “tinggi”, dan 3 provinsi masuk kategori “sangat tinggi”.
Pencapaian pembangunan perempuan memang sebagian besar masih masuk
pada kategori “sedang”, sedangkan laki-laki sebagian besar sudah masuk pada
kategori “tinggi”.

Perlu dicatat, pada tahun 2020 terdapat 2 provinsi yaitu DI Yogyakarta dan
DKI Jakarta yang pencapaian pembangunan perempuannya sudah hampir
masuk ke dalam kategori “sangat tinggi”, dengan angka capaian sudah mendekati
angka 80. Program-program yang memasukan isu kesetaraan gender diikuti
oleh monitoring dan evaluasi dapat meningkatkan pencapaian dan mengurangi
kesenjangan pada pembangunan pemberdayaan perempuan.

Dalam IPG nasional (91,06), ada perbedaan kategori nilai pembangunan


perempuan dan laki-laki dimana pembangunan perempuan masuk kedalam
kategori “sedang” yaitu 69,19 sedangkan pembangunan laki-laki sudah masuk
kedalam kategori “tinggi” yaitu 75,98. Dari 15 wilayah-wilayah yang mempunyai
nilai IPG diatas angka nasional terdapat 7 provinsi mempunyai kategori capaian
yang sama antara laki-laki dan perempuan dan 8 provinsi memiliki kategori yang
berbeda. Tujuh provinsi yang memiliki kategori IPM laki-laki dan IPM perempuan
yang sama dibedakan atas 6 provinsi (Sumatera Barat, Kepulauan Riau,
Banten, Bali, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan) sama-sama masuk kategori
“tinggi” dan 1 provinsi (Nusa Tenggara Timur) sama-sama masuk kategori
“sedang”. Sedangkan 8 provinsi yang memiliki kategori IPM laki-laki dan IPM
perempuan yang berbeda terdiri dari 2 wilayah (DI Yogyakarta dan DKI Jakarta)
capaian pembangunan perempuannya masuk kategori “tinggi” sedangkan laki-
laki ke dalam kategori “sangat tinggi” sedangkan 7 wilayah (Maluku, Sumatera
Selatan, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Tengah dan Jawa Timur) pembangunan
perempuan masuk kategori “sedang” sedangkan pembangunan laki-laki masuk
kategori “tinggi”.

41 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 3.4 IPM Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi, 2020

DKI JAKARTA 79,17 83,66


D I YOGYAKARTA 78,46 82,76
KALIMANTAN TIMUR 69,69 81,32
KEPULAUAN RIAU 73,97 79,27
BALI 73,85 78,74
RIAU 68,09 77,25
BANTEN 70,29 76,62
SULAWESI UTARA 72,08 76,34
JAWA BARAT 68,07 76,31
JAWA TIMUR 69,36 76,16
INDONESIA 69,19 75,98
ACEH 69,94 75,96
SUMATERA UTARA 68,83 75,91
SULAWESI SELATAN 70,48 75,90
JAWA TENGAH 69,94 75,87
SULAWESI TENGGARA 68,66 75,87
JAMBI 67,08 75,87
SUMATERA BARAT 71,35 75,77
KEP. BANGKA BELITUNG 67,35 75,74
KALIMANTAN SELATAN 67,02 75,42
KALIMANTAN UTARA 65,36 75,41
BENGKULU 68,57 75,35
KALIMANTAN TENGAH 66,95 75,20
SUMATERA SELATAN 68,15 73,77
LAMPUNG 66,59 73,72
MALUKU UTARA 65,99 73,69
SULAWESI TENGAH 67,35 73,31
IPM Perempuan
MALUKU 67,88 73,01
PAPUA BARAT 60,35 72,79
IPM Laki-laki
NUSA TENGGARA BARAT 65,75 72,69
KALIMANTAN BARAT 62,97 72,49
GORONTALO 62,03 71,52
SULAWESI BARAT 62,79 70,21
NUSA TENGGARA TIMUR 64,13 69,16
PAPUA 52,52 65,99

Sumber: Badan Pusat Statistik

Sedangkan untuk 19 wilayah yang memiliki nilai IPG dibawah


angka nasional menunjukkan ada perbedaan pengkategorian antara
pembangunan manusia perempuan dan laki-laki. Rincian perbedaannya
antara lain 17 provinsi mempunyai pembangunan manusia perempuan
yang masuk kedalam kategori “sedang” dan pembangunan manusia

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 42


laki-laki masuk kategori “tinggi”, 1 provinsi (Kalimantan Timur) pembangunan
manusia perempuannya masuk kedalam kategori “sedang” tetapi pembangunan
manusia laki-laki masuk kedalam kategori “sangat tinggi”, dan 1 provinsi (Papua)
pembangunan manusia perempuan masuk kedalam kategori “rendah” sedangkan
pembangunan manusia laki-laki masuk kategori “sedang”. Sehingga dapat
disimpulkan perbedaan pengkategorian nilai pembangunan manusia perempuan
dan laki-laki dari seluruh provinsi di Indonesia terdapat 7 provinsi yang tidak ada
perbedaan pengkategorian, 26 provinsi terjadi perbedaan kategori satu tingkat
dan 1 provinsi terjadi perbedaan dua tingkat kategori.

Gambar 3.5 memberikan gambaran terkait analisa spasial lainnya dalam


pengkategorian nilai pembangunan baik perempuan dan laki-laki adalah
pengkategorian provinsi menurut kelompok pulau yang ada di Indonesia. Secara
umum, terlihat ketimpangan dalam pengkategorian dimana pada laki-laki terdapat
kategori “sangat tinggi” dan tidak adanya kategori “rendah” sedangkan untuk
perempuan sebaliknya dimana tidak ada kategori “sangat tinggi” dan terdapat
kategori “rendah”. Provinsi-provinsi yang ada di pulau Sumatera dan Sulawesi,
pembangunan manusia laki-laki sudah semua masuk kedalam kategori “tinggi”,
tetapi pembangunan manusia perempuan justru hanya sebagian kecil masuk
kategori “tinggi” dimana sebagian provinsinya masih didominasi oleh kategori
“sedang”. Provinsi-provinsi yang ada di pulau Kalimantan juga menunjukkan
bahwa pembangunan manusia laki-laki sebagian besar masuk kategori “tinggi”
bahkan ada satu 1 provinsi yaitu Kalimantan Timur masuk kedalam kategori
“sangat tinggi” sedangkan pembangunan manusia perempuan justru sebagian
besar wilayahnya masuk kategori “sedang”. Ketimpangan pengkategorian antara
laki-laki dan perempuan juga terjadi pada wilayah-wilayah di pulau Jawa, Bali
dan Nusa Tenggara serta pulau Maluku dan Papua. Kesenjangan pembangunan
terhadap perempuan selain di wilayah timur Indonesia (pulau Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua) juga terjadi di wilayah barat terutama di wilayah-
wilayah di pulau Sumatera. Percepatan terhadap pembangunan perempuan
diharapkan terjadi di semua wilayah di Indonesia agar pembangunan berkeadilan
dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.

43 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 3.5 Jumlah Provinsi Menurut Kelompok Kategori IPM, Jenis Kelamin
dan Pulau, 2020
10
LAKI-LAKI 8 PEREMPUAN
6
5
4 4 4
3 33 3
2 2 2 2 2
1 1 1 1

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah

Sumber: Badan Pusat Statistik

3.2.1 Pembangunan Gender Belum Merata di Level Kabupaten/Kota

Selain menganalisa ketimpangan pembangunan manusia berbasis gender


di tingkat provinsi, analisa wilayah tingkat kabupaten/kota juga dapat digunakan
untuk mendukung gambaran pembangunan manusia berbasis gender di
Indonesia. Dilihat dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia terdapat
gambaran bahwa IPG tertinggi terdapat pada Kabupaten Ogan Ilir (Sumatera
Selatan) sebesar 99,13 sedangkan nilai IPG terendah terdapat pada Kabupaten
Asmat di Papua sebesar 53,59 atau terjadi ketimpangan sebesar 45,54 poin.
Tabel 3.1 menjelaskan 10 wilayah kabupaten/kota di Indonesia yang mempunyai
nilai IPG tertinggi dan terendah. Dari 10 kabupaten/kota yang memiliki nilai IPG
tertinggi 50 persen berada di pulau Sumatera dan dari 10 kabupaten/kota yang
memiliki nilai IPG terendah 70 persen berada di provinsi Papua.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 44


Tabel 3.1 Kabupaten/Kota yang memiliki Nilai IPG Tertinggi dan Terendah,
2020
No Provinsi Kabupaten/Kota IPG
(1) (2) (3) (4)
Tertinggi
1. Sumatera Selatan Ogan Ilir 99,13
2. Sumatera Utara Pakpak Bharat 99,02
3. NTT Nagekeo 98,97
4. Sulawesi Utara Kota Tomohon 98,94
5. Sumatera Barat Kota Bukittinggi 98,89
6. Sumatera Barat Kota Pariaman 98,49
7. Sumatera Barat Kota Payakumbuh 98,46
8. Maluku Seram Bagian Barat 98,44
9. Maluku Maluku Tengah 98,38
10. Sulawesi Tenggara Kolaka Timur 98,37
Terendah
1. Papua Intan Jaya 70,40
2. Papua Deiyai 70,17
3. Papua Waropen 70,13
4. Maluku Utara Pulau Morotai 69,75
5. Papua Barat Tambrauw 68,14
6. Papua Paniai 67,88
7. Papua Puncak Jaya 65,20
8. Papua Barat Manokwari Selatan 63,88
9. Papua Tolikara 59,58
10. Papua Asmat 53,59

Sumber: Badan Pusat Statistik

45 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Selain ketimpangan capaian nilai IPG pada kabupaten/kota tertinggi dan
terendah di seluruh wilayah di Indonesia, Tabel 3.2 dapat menggambarkan
juga disparitas tertinggi dan terendah antara kabupaten/kota di masing-masing
provinsi. Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan variasi terkecil untuk
nilai IPG kabupaten/kota terendah dan tertinggi dimana rentang nilainya sekitar
2,75. Kemudian provinsi dengan variasi nilai IPG terkecil disusul oleh provinsi
Kepulauan Riau (7,54) dan Bali (7,84). Sedangkan provinsi yang memiliki
variasi nilai IPG terbesar untuk kabupaten/kota terendah dan tertinggi adalah
provinsi Papua dimana Kota Jayapura mempunyai nilai IPG 94,35 sedangkan
Kabupaten Asmat memiliki nilai IPG 53,59 atau memiliki rentang sebesar 40,76
poin. Selain provinsi Papua, provinsi Papua Barat dan Sulawesi Tenggara
juga memiliki disparitas tertinggi di Indonesia. Bila dilihat secara keseluruhan
maka nilai IPG tertinggi kabupaten/kota di masing-masing provinsi sebagian
besar sudah diatas 90, hanya provinsi Kalimantan Timur yang nilainya belum
mencapai 90. Sebaliknya, nilai IPG terendah kabupaten/kota di masing-masing
provinsi antara 53,59 sampai dengan 93,39.
Tabel 3.2 Nilai IPG Tertinggi dan Terendah Kabupaten/Kota menurut
Provinsi, 2019-2020

2019 2020
Terendah

Terendah
Tertinggi

No. Provinsi
Tertinggi
Rentang

Rentang

1 Aceh 97,48 77,94 19,54 97,35 77,97 19,38


2 Sumatera Utara 99,05 79,02 20,03 99,02 79,37 19,65
3 Sumatera Barat 98,77 88,30 10,47 98,89 88,31 10,58
4 Riau 93,12 82,13 10,99 93,01 81,88 11,13
5 Jambi 94,44 80,29 14,15 94,31 80,08 14,23
6 Sumatera Selatan 98,95 82,85 16,10 99,13 82,90 16,23

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 46


2019 2020

Terendah

Terendah
Tertinggi
No. Provinsi

Tertinggi
Rentang

Rentang
7 Bengkulu 95,97 83,95 12,02 95,80 83,88 11,92
8 Lampung 95,02 84,22 10,80 95,55 84,17 11,38
9 Bangka Belitung 92,89 83,86 9,03 95,55 83,81 11,74
10 Kepulauan Riau 96,77 89,26 7,51 96,79 89,25 7,54
11 DKI Jakarta 96,29 93,58 2,71 96,14 93,39 2,75
12 Jawa Barat 95,01 79,29 15,72 95,18 79,06 16,12
13 Jawa Tengah 96,72 83,96 12,76 96,84 83,88 12,96
14 D I Yogyakarta 98,09 84,62 13,47 98,16 84,73 13,43
15 Jawa Timur 97,8 80,72 17,08 97,46 80,81 16,65
16 Banten 94,89 79,63 15,26 95,06 79,81 15,25
17 Bali 96,92 88,87 8,05 96,77 88,93 7,84
18 Nusa Tenggara Barat 96,39 85,42 10,97 96,41 85,44 10,97
19 Nusa Tenggara Timur 99,04 84,64 14,40 98,97 84,62 14,35
20 Kalimantan Barat 99,04 80,08 18,96 98,97 80,1 18,87
21 Kalimantan Tengah 95,51 83,41 12,10 95,35 83,56 11,79
22 Kalimantan Selatan 96,60 84,10 12,50 96,5 84,08 12,42
23 Kalimantan Timur 89,71 71,41 18,30 89,65 71,15 18,50
24 Kalimantan Utara 92,16 78,02 14,14 91,9 77,57 14,33
25 Sulawesi Utara 98,98 79,87 19,11 98,94 79,70 19,24
26 Sulawesi Tengah 98,00 84,71 13,29 97,96 84,89 13,07
27 Sulawesi Selatan 98,2 86,78 11,42 98,02 86,83 11,19
28 Sulawesi Tenggara 98,63 72,28 26,35 98,37 72,25 26,12
29 Gorontalo 91,46 81,14 10,32 91,36 81,15 10,21
30 Sulawesi Barat 97,75 84,42 13,33 97,79 84,92 12,87
31 Maluku 98,63 86,18 12,45 98,44 86,39 12,05

47 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


2019 2020

Terendah

Terendah
Tertinggi
No. Provinsi

Tertinggi
Rentang

Rentang
32 Maluku Utara 95,13 69,86 25,27 95,47 69,75 25,72
33 Papua Barat 91,97 64,16 27,81 91,62 63,88 27,74
34 Papua 94,22 53,71 40,51 94,35 53,59 40,76

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pola tahun 2019 tidak jauh berbeda dengan tahun 2020 terkait rentang
nilai IPG antara kabupaten/kota di masing-masing provinsi dimana DKI Jakarta,
Kepulauan Riau dan Bali memiliki rentang nilai yang terendah sedangkan provinsi
Papua, Papua Barat dan Sulawesi Tenggara mempunyai rentang yang tertinggi.
Pola yang sama tahun 2019 untuk nilai IPG tertinggi Kabupaten/Kota di masing-
masing provinsi dimana hanya provinsi Kalimantan Timur nilai IPG Kabupaten/
kota yang tertinggi belum mencapai 90, sebaliknya nilai IPG terendah kabupaten/
kota di masing-masing provinsi antara 53,71 sampai dengan 93,58. Ketimpangan
capaian gender antara wilayah menjadi bukti bahwa kebijakan otonomi daerah
yang telah dilakukan, belum sepenuhnya menjangkau dan berdampak pada
semua wilayah di Indonesia. Nilai-nilai otonomi terutama dalam pembangunan
adalah kewenangan pemerintahan daerah maupun masyarakatnya untuk
melakukan pembangunan sesuai dengan kondisi daerah dan memperhatikan
kearifan lokal yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Selain rentang nilai antara wilayah yang mempunyai IPG tertinggi dan terendah
di masing-masing provinsi, tabel 3.3 menunjukkan jumlah kabupaten/kota menurut
kelompok nilai IPG. Secara umum dari 514 kabupaten/kota di Indonesia terdapat
2 kabupaten/kota yang mempunyai nilai IPG kurang dari 60, 5 kabupaten/kota
mempunyai nilai IPG antara 60-70, 21 kabupaten/kota mempunyai nilai antara
70-80, 206 kabupaten/kota antara 80-90 dan 280 kabupaten/kota mempunyai

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 48


nilai lebih dari 90. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa 94,5 persen kabupaten/
kota yang ada di Indonesia sudah mempunyai nilai IPG diatas 80.

Provinsi Banten dan Jawa Barat masih ada 1 kabupaten/kota di provinsi


tersebut yang mempunyai nilai belum mencapai 80, sedangkan wilayah lain di
pulau Jawa sudah mencapai minimal angka 80. Begitu juga di pulau Sumatera
dimana hanya di provinsi Aceh dan Sumatera Utara (masing-masing 1 kabupaten/
kota) yang pencapaian nilainya belum 80. Provinsi Maluku Utara, Papua Barat
dan Papua menunjukkan masih adanya Kabupaten/Kota yang memiliki nilai IPG
dibawah 80 bahkan di provinsi Papua ada yang sampai di bawah 60.

Tabel 3.3 Jumlah Kabupaten/Kota menurut Provinsi dan Kelompok Nilai


IPG, 2020

Kelompok Nilai IPG


No. Provinsi Jumlah
<60 60-70 70-80 80-90 >90
1 Aceh 0 0 1 8 14 23
2 Sumatera Utara 0 0 1 11 21 33
3 Sumatera Barat 0 0 0 2 17 19
4 Riau 0 0 0 8 4 12
5 Jambi 0 0 0 7 4 11
6 Sumatera Selatan 0 0 0 4 13 17
7 Bengkulu 0 0 0 4 6 10
8 Lampung 0 0 0 9 6 15
9 Bangka Belitung 0 0 0 4 3 7
10 Kepulauan Riau 0 0 0 1 6 7
11 Dki Jakarta 0 0 0 0 6 6
12 Jawa Barat 0 0 1 14 12 27
13 Jawa Tengah 0 0 0 8 27 35
14 D I Yogyakarta 0 0 0 1 4 5
15 Jawa Timur 0 0 0 15 23 38

49 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Kelompok Nilai IPG
No. Provinsi Jumlah
<60 60-70 70-80 80-90 >90
16 Banten 0 0 1 2 5 8
17 Bali 0 0 0 1 8 9
18 Nusa Tenggara Barat 0 0 0 3 7 10
19 Nusa Tenggara Timur 0 0 0 6 16 22
20 Kalimantan Barat 0 0 0 12 2 14
21 Kalimantan Tengah 0 0 0 6 8 14
22 Kalimantan Selatan 0 0 0 7 6 13
23 Kalimantan Timur 0 0 3 7 0 10
24 Kalimantan Utara 0 0 1 3 1 5
25 Sulawesi Utara 0 0 1 4 10 15
26 Sulawesi Tengah 0 0 0 4 9 13
27 Sulawesi Selatan 0 0 0 8 16 24
28 Sulawesi Tenggara 0 0 1 10 6 17
29 Gorontalo 0 0 0 5 1 6
30 Sulawesi Barat 0 0 0 2 4 6
31 Maluku 0 0 0 5 6 11
32 Maluku Utara 0 1 0 6 3 10
33 Papua Barat 0 2 4 6 1 13
34 Papua 2 2 7 13 5 29
35 Indonesia 2 5 21 206 280 514

Sumber: Badan Pusat Statistik

Luasnya wilayah Indonesia, jumlah penduduk yang tinggi, sosial budaya


masyarakat yang cukup beragam menjadi tantangan dalam pemerataan
pembangunan di Indonesia. Pembangunan yang bias gender membuat tujuan
pemerataan pembangunan sulit untuk tercapai.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 50


Gambar 3.6 Jumlah Kabupaten/Kota Menurut Pasangan Kelompok Kategori
Capaian Pembangunan Laki-laki dan Perempuan, 2020

247

74
48 45 40
21 14 24
1

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 3.6 menggambarkan pasangan pengkategorian capaian


pembangunan laki-laki dengan perempuan dalam suatu kabupaten. Terlihat
pasangan kategori “tinggi” pada pembangunan laki-laki dan “sedang” pada
pembangunan perempuan mendominasi (sebanyak 247 kabupaten/kota),
sebaliknya jumlah pasangan kategori “sangat tinggi” untuk pembangunan laki-
laki dan “sedang” untuk pembangunan perempuan paling sedikit (sebanyak 1
kabupaten/kota).

Secara umum, sebanyak 157 kabupaten/kota tidak ada perbedaan kategori


dalam pencapaian baik pembangunan laki-laki maupun perempuan, 332
kabupaten/kota memiliki perbedaan kategori satu tingkat (kategori “sangat tinggi”-
“tinggi”, “tinggi”-“sedang” dan “sedang”-“rendah”) dan 25 kabupaten kota memiliki
perbedaan kategori 2 tingkat (“sangat tinggi”-“sedang” dan “tinggi”-“rendah”).

51 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


3.2.2 Perempuan Berusia Lebih Panjang

Angka harapan hidup (AHH) adalah tahun hidup yang masih akan dijalani
oleh seseorang yang berhasil mencapai usia x pada suatu tahun tertentu, dalam
situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya (sirusa.bps.go.id).
Kegunaan dari indikator ini adalah mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. Peningkatan indikator angka harapan hidup
diikuti oleh berbagai macam program di bidang kesehatan dan program sosial
lainnya antara lain gizi dan kalori, lingkungan dan kemiskinan, sehingga angka
harapan hidup bisa juga menggambarkan seluruh aspek tidak hanya bidang
kesehatan saja.

Gambar 3.7 Umur Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin, 2010-2020

73,1 73,2 73,3 73,5


72,4 72,6 72,8 72,8
71,8 72,0 72,2

69,3 69,4 69,6


68,9 68,9 69,1 69,2
68,3 68,5
67,9 68,1

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Perempuan Laki-laki

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 3.7 menggambarkan perkembangan angka harapan hidup (AHH) di


Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Digambarkan bahwa AHH
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki menjelaskan bahwa perempuan
memiliki harapan lebih berusia panjang dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2020,
AHH untuk perempuan adalah 73,5 tahun sedangkan laki-laki adalah 69,6 tahun.
Perkembangan dari tahun 2010, di tahun 2020 terjadi peningkatan AHH sebanyak
1,7 tahun baik perempuan maupun laki-laki.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 52


Gambar 3.8 Persentase Penduduk Usia 65 Tahun keatas Menurut Jenis
Kelamin dan Tipe Wilayah, 2020

7,12
6,64 6,61
6,19 6,14 6,14
5,75 5,68
5,33

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2020

Angka harapan hidup perempuan dibandingkan laki-laki dapat terlihat pada


persentase penduduk usia 65 tahun keatas. Pada tahun 2020 di Indonesia
datanya adalah 6,14 persen secara total, sedangkan laki-laki 5,68 persen dan
perempuan sebesar 6,61 persen (Gambar 3.8). Hal ini membuktikan bahwa
persentase perempuan yang berusia 65 tahun keatas lebih tinggi mengindikasikan
lebih banyak perempuan yang dapat berusia lebih dari 65 tahun dibandingkan
laki-laki. Selain hal tersebut, secara wilayah menunjukkan bahwa di perdesaan
juga menunjukkan persentase penduduk baik pada perempuan dan laki-laki yang
lebih tinggi dibandingkan perkotaan.

Sehingga dapat disimpulkan dalam pencapaian AHH adalah perempuan


lebih tinggi dibandingkan laki-laki baik secara nasional maupun wilayah. Dalam
pencapaian AHH beberapa indikator pendukung seperti persentase penduduk
usia 65 tahun keatas, angka kesakitan dan melakukan berobat jalan perempuan
lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Selain hal-hal biologis, tingkat kesadaran
terhadap perilaku hidup sehat dan konstruksi gender dimana laki-laki melakukan
aktivitas lebih berat dibandingkan perempuan menyebabkan laki-laki lebih rentan
terhadap penyakit.

53 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 3.9 Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan, Melakukan
Berobat Jalan dan Angka Kesakitan Menurut Jenis Kelamin
dan Tipe Daerah, 2020

55 Melakukan Berobat Jalan


50
45
40
Keluhan Kesehatan
35
30
25
Angka Kesakitan
20
15
10
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2020

Beberapa hal yang mempengaruhi jumlah penduduk lansia atau berusia


65 tahun keatas adalah kondisi dan kepedulian terhadap kesehatan. Gambar
3.9 memperlihatkan persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan,
angka kesakitan dan melakukan berobat jalan. Dari gambar tersebut terlihat angka
kesakitan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yang menggambarkan
persentase perempuan yang mempunyai gangguan kesehatan dan menyebabkan
terganggu aktivitasnya lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Secara total, angka
kesakitan perempuan sudah diatas 15 sedangkan laki-laki belum diatas 15. Selain
itu, angka kesakitan perempuan di wilayah perdesaan lebih tinggi dibandingkan
perkotaan. Hal yang mungkin menjelaskan kondisi seperti ini karena walaupun
laki-laki mempunyai gangguan kesehatan yang mungkin sama dengan
perempuan tetapi tidak menganggu aktivitasnya sehingga tidak diperhitungkan
menjadi keluhan kesehatan yang menyebabkan angka kesakitannya menjadi
lebih rendah. Situasi dan kondisi di perkotaan juga membuat perempuan menjadi
lebih kuat dibandingkan perdesaan.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 54


Persentase perempuan yang mengalami keluhan kesehatan sebulan yang lalu
lebih tinggi dibandingkan laki-laki terutama di perkotaan. Dari sekitar 31 persen
penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, ternyata hanya sekitar 46 persen
penduduk melakukan berobat jalan, dan perempuan lebih banyak melakukan
berobat jalan bila ada keluhan dibandingkan laki-laki. Perempuan di perkotaan
lebih tinggi untuk berobat jalan bila ada keluhan dibandingkan perdesaan.

Gambar 3.10 Angka Harapan Hidup Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin,
2020
ACEH
PAPUA 80,00
INDONESIA SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
PAPUA BARAT RIAU

MALUKU UTARA JAMBI


75,00
MALUKU SUMATERA SELATAN

SULAWESI BARAT 70,00 BENGKULU

GORONTALO LAMPUNG
65,00
SULAWESI TENGGARA KEP. BANGKA BELITUNG

SULAWESI SELATAN
60,00 KEPULAUAN RIAU

SULAWESI TENGAH DKI JAKARTA

SULAWESI UTARA JAWA BARAT

KALIMANTAN UTARA JAWA TENGAH

KALIMANTAN TIMUR D I YOGYAKARTA

KALIMANTAN SELATAN JAWA TIMUR


KALIMANTAN TENGAH BANTEN
KALIMANTAN BARAT BALI
NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT

Laki-laki Perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

55 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki di semua
wilayah Indonesia. Gambar 3.10 dapat menunjukkan ketimpangan antara wilayah
terhadap pencapaian AHH baik pada laki-laki maupun perempuan, dimana pada
perempuan sebagian besar wilayah mencapai nilai antara 70-75 tahun. Beberapa
wilayah seperti NTT, NTB, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat mencapai
nilai dibawah 70 tahun dan wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan
Kalimantan Timur mencapai nilai lebih dari 75 tahun. Sedangkan untuk laki-laki
sebagian besar wilayah mencapai nilai AHH sebesar 65-70 tahun, sedangkan
kurang dari 60 tahun dicapai oleh wilayah NTB, Sulawesi Barat, Papua dan Papua
Barat dan melebihi dari 70 tahun dicapai oleh DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa
Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa AHH perempuan lebih tinggi laki-
laki baik secara nasional maupun wilayah provinsi. Persentase penduduk usia
65 tahun ke atas menunjukkan perempuan memiliki persentase yang lebih tinggi
dibandingkan laki-laki. Dari aspek kesehatan menunjukkan bahwa perempuan
lebih sadar terhadap kesehatannya untuk melakukan berobat jalan ke fasilitas
kesehatan dibandingkan laki-laki. Ketimpangan antara wilayah provinsi juga
menjadi satu fakta didalam pencapaian angka harapan hidup di Indonesia.
Pemerataan pembangunan terutama di bidang kesehatan di semua wilayah
Indonesia serta sosialisasi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) lebih
intens di seluruh masyarakat Indonesia. GERMAS adalah sebuah gerakan yang
bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.

3.2.3 Tidak ada Perbedaan Peluang Sekolah antara Laki-laki dan Perempuan

Angka Harapan lama sekolah (HLS) adalah lamanya sekolah (dalam tahun)
yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada usia tertentu di masa mendatang.
Indikator ini digunakan untuk mengevaluasi pembangunan di bidang pendidikan.
Indikator ini dihitung dari penduduk usia 7 tahun keatas.

Harapan lama sekolah untuk perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki


(Gambar 3.11). HLS perempuan sebesar 13,04 tahun sedangkan laki-laki sebesar

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 56


12,93 tahun. Analisa dari angka ini menggambarkan rata-rata anak yang berusia 7
tahun yang masuk sekolah formal pada tahun 2020 akan berpeluang bersekolah
12-13 tahun atau minimal lulus sekolah menengah tingkat atas. Perkembangan
HLS selalu meningkat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 baik pada laki-
laki dan perempuan. Tahun 2020 peningkatan 1,67 tahun untuk perempuan dan
1,73 tahun untuk laki-laki dibandingkan tahun 2010.

Gambar 3.11 Harapan Lama Sekolah (HLS) Menurut Jenis Kelamin, 2010-
2020

12,99 13,03 13,04


12,93
12,79
12,68
12,40 12,84 12,87 12,93
12,78
12,13 12,67
12,37 12,42
11,75
11,56 12,07
11,37
11,63
11,41
11,20
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Laki-Laki Perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Menurut wilayah provinsi, sebagian besar HLS perempuan lebih tinggi


dibandingkan laki-laki kecuali DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua (Gambar
3.12). Provinsi DI Yogyakarta memiliki nilai HLS tertinggi dan provinsi Papua
memiliki nilai terendah baik pada laki-laki dan perempuan. HLS laki-laki di provinsi
Yogyakarta sebesar 15,59 tahun dan di provinsi Papua sebesar 11,30 tahun.
Sedangkan untuk perempuan di provinsi Yogyakarta sebesar 15,63 tahun dan
di provinsi Papua sebesar 10,77 tahun. Rentang atau perbedaan antara provinsi
yang memiliki nilai HLS tertinggi dan terendah adalah 4,29 tahun untuk laki-laki
dan 4,86 tahun untuk perempuan.

57 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Ada beberapa wilayah seperti provinsi Bengkulu, Maluku, Sumatera Barat
dan Aceh yang memiliki nilai HLS perempuan melebihi 14 tahun sedangkan
untuk laki-laki hanya provinsi Aceh saja. Provinsi Bangka Belitung dan Papua
memiliki HLS untuk laki-laki kurang dari 12 tahun sedangkan untuk perempuan
HLS kurang dari 12 tahun hanya terdapat di provinsi Papua. Sehingga dapat
disimpulkan baik pada perempuan dan laki-laki sebagian besar wilayah memiliki
HLS antara 12-14 tahun.
Gambar 3.12 Harapan Lama Sekolah (HLS) Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2020
ACEH
INDONESIA SUMATERA UTARA
PAPUA 16,00 SUMATERA BARAT
PAPUA BARAT RIAU
MALUKU UTARA
15,00 JAMBI

MALUKU 14,00 SUMATERA SELATAN

SULAWESI BARAT 13,00 BENGKULU

GORONTALO 12,00 LAMPUNG

SULAWESI TENGGARA 11,00 KEP. BANGKA BELITUNG

SULAWESI SELATAN
10,00 KEPULAUAN RIAU

SULAWESI TENGAH DKI JAKARTA

SULAWESI UTARA JAWA BARAT

KALIMANTAN UTARA JAWA TENGAH

KALIMANTAN TIMUR D I YOGYAKARTA


KALIMANTAN SELATAN JAWA TIMUR
KALIMANTAN TENGAH BANTEN
KALIMANTAN BARAT BALI
NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT

Perempuan Laki-laki

Sumber: Badan Pusat Statistik

Selain rentang nilai antara wilayah di Indonesia, kita juga melihat kedalaman
rentang antara kabupaten/kota di tingkat provinsi. Tabel 3.4 menjelaskan
kabupaten/kota di masing-masing provinsi yang mempunyai HLS tertinggi dan
terendah serta perbedaannya. Terlihat dari tabel tersebut Kota Banda Aceh
(provinsi Aceh) dengan HLS tertinggi di Indonesia yaitu 17,83 untuk laki-laki dan
17,65 untuk perempuan, sedangkan Kabupaten Nduga (provinsi Papua) dengan
HLS terendah yaitu 4,58 untuk laki-laki dan 2,88 untuk perempuan.

Perbedaan/rentang kabupaten/kota yang memiliki HLS tertinggi dan terendah


dalam satu provinsi antara 1-6 tahun. Rentang kurang dari 2 tahun terdapat 4 pada

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 58


provinsi (DKI Jakarta, Kep Bangka Belitung, Bali dan Gorontalo) untuk perempuan
sedangkan laki-laki terdapat pada 5 provinsi (DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Bali,
Bangka Belitung dan Kepulauan Riau), rentang yang melebihi 4 tahun ada di
2 provinsi (Papua dan Papua Barat) pada perempuan dan 1 provinsi (Papua)
pada laki-laki, dan provinsi-provinsi lain mempunyai rentang diantara 2-4 tahun.
Semakin tinggi rentang antara kabupaten/kota yang memiliki HLS tertinggi dan
terendah menunjukkan semakin tinggi jurang perbedaan capaian pada laki-laki
dan perempuan terutama di dunia pendidikan.

Ketimpangan yang cukup terlihat terjadi antara wilayah timur dan barat
Indonesia, provinsi Papua ada kabupaten/kota yang HLS laki-laki maupun
perempuan yang tidak mencapai 5 tahun atau tidak lulus SD, sedangkan provinsi
Aceh terdapat kabupaten/kota yang HLS di kedua gender tersebut bisa mencapai
17 tahun lebih atau mencapai universitas. Tujuan dari indikator harapan lama
sekolah adalah melihat kondisi dunia pendidikan saat ini dan dampak yang
akan terjadi. Kebijakan wajib belajar 12 tahun adalah salah satu kebijakan
yang mendukung peningkatan capaian pada harapan lama sekolah. Selain itu
dibutuhkan kebijakan-kebijakan di tingkat pusat dan daerah di bidang pendidikan
dan memprioritaskan daerah-daerah tertinggal di Indonesia sehingga dapat
menurunkan disparitas capaian antara wilayah di Indonesia.
Tabel 3.4 Nilai HLS Terendah, Tertinggi dan Rentang antara Kabupaten/
Kota menurut Provinsi dah Jenis Kelamin, 2020
Laki-laki Perempuan
Maksimal

Maksimal
Rentang

No. Provinsi Rentang


Minimal

Minimal

1 ACEH 12,84 17,83 4,99 13,08 17,65 4,57


2 SUMATERA UTARA 12,15 14,93 2,78 12,10 15,04 2,94
3 SUMATERA BARAT 12,18 16,32 4,14 12,60 16,70 4,10
4 RIAU 11,91 15,57 3,66 12,22 15,47 3,25
5 JAMBI 11,83 15,15 3,32 12,2 15,08 2,88
6 SUMATERA SELATAN 11,05 14,45 3,4 11,74 14,27 2,53
7 BENGKULU 11,98 16,00 4,02 12,67 16,43 3,76
8 LAMPUNG 11,49 14,63 3,14 11,79 14,75 2,96

59 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Laki-laki Perempuan

Maksimal

Maksimal
Rentang

Rentang
No. Provinsi

Minimal

Minimal
9 KEP. BANGKA BELITUNG 11,33 13,15 1,82 11,68 13,14 1,46
10 KEPULAUAN RIAU 12,19 14,03 1,84 12,11 14,31 2,2
11 DKI JAKARTA 12,93 13,77 0,84 12,52 13,89 1,37
12 JAWA BARAT 11,67 14,63 2,96 11,64 14,45 2,81
13 JAWA TENGAH 11,45 15,72 4,27 11,69 15,42 3,73
14 D I YOGYAKARTA 13,16 17,22 4,06 12,75 17,46 4,71
15 JAWA TIMUR 11,86 15,81 3,95 11,47 15,5 4,03
16 BANTEN 12,13 14,46 2,33 11,8 14,65 2,85
17 BALI 12,58 14,26 1,68 12,08 13,98 1,90
18 NUSA TENGGARA BARAT 13,16 15,62 2,46 12,55 15,64 3,09
19 NUSA TENGGARA TIMUR 11,96 16,39 4,43 11,74 16,45 4,71
20 KALIMANTAN BARAT 10,96 15,27 4,31 11,44 14,84 3,40
21 KALIMANTAN TENGAH 11,66 15,08 3,42 11,74 14,81 3,07
22 KALIMANTAN SELATAN 11,86 15,69 3,83 11,90 14,80 2,90
23 KALIMANTAN TIMUR 12,42 14,70 2,28 12,49 14,92 2,43
24 KALIMANTAN UTARA 12,41 13,42 1,01 12,21 14,44 2,23
25 SULAWESI UTARA 11,29 14,07 2,78 12,09 14,52 2,43
26 SULAWESI TENGAH 11,99 15,95 3,96 12,37 16,24 3,87
27 SULAWESI SELATAN 11,82 15,39 3,57 11,97 16,07 4,10
28 SULAWESI TENGGARA 11,72 16,68 4,96 12,07 16,56 4,49
29 GORONTALO 11,88 14,12 2,24 12,76 14,7 1,94
30 SULAWESI BARAT 11,65 14,12 2,47 11,93 14,7 2,77
31 MALUKU 12,08 15,61 3,53 12,36 16,65 4,29
32 MALUKU UTARA 12,2 15,62 3,42 12,55 15,87 3,32
33 PAPUA BARAT 11,44 14,47 3,03 8,83 15,19 6,36
34 PAPUA 4,58 15,46 10,88 2,88 14,64 11,76

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 60


3.2.4 Lama Sekolah Perempuan Masih Perlu Ditingkatkan

Rata-rata lama sekolah (RLS) adalah jumlah tahun yang digunakan oleh
penduduk dalam menjalani pendidikan formal. RLS dapat menggambarkan
kualitas pendidikan masyarakat di suatu wilayah. Lain halnya dengan HLS,
indikator RLS digunakan pada penduduk usia 25 tahun ke atas karena dianggap
rata-rata usia tersebut sudah menyelesaikan pendidikan formal. RLS adalah
indikator kedua di sektor pendidikan yang digunakan dalam perhitungan capaian
pembangunan.

RLS tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya


baik laki-laki dan perempuan, hanya saja pencapaian RLS laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Tahun 2020, RLS laki-laki mengalami peningkatan
sebesar 0,09 tahun dari 8,81 pada tahun 2019, sedangkan perempuan mengalami
peningkatan 0,18 tahun dari 7,89 tahun. Dibandingkan sepuluh tahun yang lalu,
RLS laki-laki hanya meningkat 0,99 tahun sedangkan perempuan meningkat 1,18
tahun, sehingga walaupun RLS perempuan masih lebih rendah dibandingkan
laki-laki tetapi percepatannya lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Pencapaian RLS
perempuan tahun 2020 bila selalu naik kelas maka hanya sampai kelas 8 atau
SMP kelas 2, sedangkan laki-laki hingga kelas 9.
Gambar 3.13 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Penduduk Usia 25 Tahun ke
Atas Menurut Jenis Kelamin, 2010-2020

8,62 8,81 8,90


8,56
8,35 8,41
8,14 8,24
7,98 8,06
7,91

8,07
7,89
7,65 7,72
7,50
7,23 7,35
6,96 7,03 7,09
6,89

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

laki-laki perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

61 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia (Gambar 3.14), DKI Jakarta
memiliki RLS tertinggi (11,50 tahun untuk laki-laki dan 10,76 untuk perempuan)
dan provinsi Papua memiliki RLS terendah (7,43 tahun untuk laki-laki dan 5,88
tahun untuk perempuan). RLS laki-laki lainnya selain provinsi DKI Jakarta,
provinsi lain seperti Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Maluku dan Papua Barat
juga mempunyai RLS lebih dari 10 tahun, sedangkan untuk provinsi Gorontalo
dan Kalimantan Barat juga mempunyai RLS kurang dari 8 tahun selain provinsi
Papua. Untuk provinsi-provinsi lain nilai RLS laki-laki antara 8 sampai dengan
10 tahun. RLS perempuan hanya provinsi DKI Jakarta saja yang memiliki RLS
10 tahun atau lebih, sedangkan provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan
Barat memiliki RLS kurang dari 7 tahun selain provinsi Papua, sehingga dapat
disimpulkan RLS perempuan provinsi-provinsi lain antara 7 sampai dengan 10
tahun.
Gambar 3.14 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin, 2020

ACEH
INDONESIA SUMATERA UTARA
PAPUA 12,00 SUMATERA BARAT
PAPUA BARAT RIAU
11,00
MALUKU UTARA JAMBI
10,00
MALUKU SUMATERA SELATAN
9,00
SULAWESI BARAT BENGKULU
8,00
GORONTALO LAMPUNG
7,00
SULAWESI TENGGARA 6,00 KEP. BANGKA BELITUNG

SULAWESI SELATAN
5,00 KEPULAUAN RIAU

SULAWESI TENGAH DKI JAKARTA

SULAWESI UTARA JAWA BARAT

KALIMANTAN UTARA JAWA TENGAH

KALIMANTAN TIMUR D I YOGYAKARTA


KALIMANTAN SELATAN JAWA TIMUR
KALIMANTAN TENGAH BANTEN
KALIMANTAN BARAT BALI
NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT

Laki-laki Perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 62


3.2.5 Perekonomian Masih Didominasi oleh Laki-laki

Dalam menghitung capaian pembangunan, selain pembangunan sosial yaitu


akses pendidikan dan kesehatan, pembangunan ekonomi terkait standar hidup
layak juga menjadi salah satu indikator penting yang mempengaruhi keberhasilan
capaian pembangunan. Pemerataan dalam melakukan akses terhadap kegiatan
ekonomi bagi seluruh masyarakat yang tidak melihat isu gender dan wilayah
mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator tersebut. Indikator standar
hidup layak menggunakan indeks pengeluaran perkapita sebagai proksi
perhitungan indikator tersebut.

Gambar 3.15 menjelaskan perkembangan pengeluaran perkapita dari


tahun 2010-2020 menurut jenis kelamin. Tahun 2020 pengeluaran perkapita lebih
rendah dibandingkan tahun 2019, pada laki-laki menurun sebesar Rp. 0,4 juta
rupiah pertahun dan perempuan menurun sebesar Rp. 0,24 juta rupiah pertahun.
Dibandingkan tahun 2010, pengeluaran perkapita laki-laki tahun 2020 meningkat
sebesar Rp. 1,6 juta rupiah, sedangkan perempuan meningkat sebesar 1,43 juta
rupiah.

Menurut jenis kelamin pengeluaran perkapita laki-laki lebih tinggi


dibandingkan perempuan baik di tahun 2020 dan di tahun-tahun sebelumnya.
Pengeluaran perkapita laki-laki tahun 2020 adalah hampir Rp. 15,5 juta rupiah
pertahun, sedangkan perempuan hanya Rp. 9 juta pertahun atau hanya 58,23
persen dibandingkan pengeluaran laki-laki. Ketimpangan pengeluaran perkapita
pertahun antara laki-laki dan perempuan di tahun 2020 sedikit lebih rendah yaitu
0,03 persen, namun dibandingkan tahun 2010 justru ketimpangan meningkat
menjadi 3,59 persen yang menggambarkan tahun 2020 perbandingan antara
pengeluaran perkapita antara laki-laki dan perempuan lebih rendah sedikit
dibandingkan tahun 2010.

63 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 3.15 Pengeluaran Perkapita menurut Jenis Kelamin (ribu rupiah/
orang/tahun), 2010-2020
15.866
15.546 15.463
14.932
14.554
13.984 14.113 14.132 14.150 14.163
13.856

9.042 9.244
9.004
8.591 8.752
8.316 8.464
8.063 8.189
7.571 7.688

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

laki-laki perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 3.16 menunjukkan secara wilayah, pengeluaran perkapita pertahun


baik pada laki-laki dan perempuan tertinggi di provinsi DKI Jakarta dan terendah
di provinsi Papua. Provinsi DKI Jakarta memiliki pengeluaran perkapita pertahun
laki-laki sebesar Rp. 22,6 juta rupiah, sedangkan perempuan Rp. 16,7 juta rupiah.
Provinsi Papua memiliki pengeluaran perkapita laki-laki sebesar Rp. 10,4 juta
rupiah dan perempuan sebesar Rp. 2,99 juta rupiah. Lima provinsi di Indonesia
yang memiliki pengeluaran tertinggi laki-laki adalah provinsi DKI Jakarta,
Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Untuk pengeluaran perkapita perempuan tertinggi terdapat pada provinsi DKI
Jakarta, Bali, Yogyakarta, Kepulauan Riau dan Banten dan terendah terdapat
pada provinsi Papua, Gorontalo, Papua Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan
Barat.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 64


Gambar 3.16 Rata-Rata Upah/Gaji/Pendapatan Bersih Sebulan Pekerja
(rupiah) Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi, 2020

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

-
RIAU
JAMBI
PAPUA BARAT

JAWA BARAT
GORONTALO

INDONESIA

SUMATERA SELATAN
MALUKU UTARA

KALIMANTAN SELATAN

JAWA TENGAH
KALIMANTAN TIMUR

D I YOGYAKARTA

DKI JAKARTA
SULAWESI TENGGARA

SULAWESI TENGAH
KALIMANTAN BARAT

MALUKU

ACEH

SUMATERA BARAT
PAPUA

KALIMANTAN UTARA

SUMATERA UTARA

SULAWESI SELATAN
NUSA TENGGARA TIMUR

LAMPUNG

BENGKULU

JAWA TIMUR

BANTEN

BALI
SULAWESI BARAT

KEP. BANGKA BELITUNG

KEPULAUAN RIAU
NUSA TENGGARA BARAT

SULAWESI UTARA
KALIMANTAN TENGAH

Laki-Laki Perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari Gambar 3.16 terlihat bila batang merah mendekati puncak batang biru
batang menggambarkan ketimpangan perbedaan yang rendah. Ketimpangan
terendah terdapat di provinsi Bali, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, NTT dan Sulawesi
Utara, sedangkan ketimpangan tertinggi terdapat pada provinsi Gorontalo, Papua,
Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Riau.

Gambaran ketimpangan di bidang ekonomi dapat juga dilihat pada grafik


upah/gaji/pendapatan bersih sebulan pekerja menurut lapangan pekerjaan
utama dan jenis kelamin pada Gambar 3.17. Yang dimaksud pekerja adalah
buruh/karyawan/pegawai, pekerja bebas di pertanian dan pekerja bebas di
nonpertanian. Terlihat dari grafik tersebut rata-rata total upah/gaji/pendapatan
bersih laki-laki adalah sekitar Rp. 2,6 juta rupiah sedangkan perempuan sekitar
Rp. 2,1 juta rupiah. Kecuali beberapa lapangan pekerjaan (konstruksi, transportasi
dan pergudangan, real estate), secara umum digambarkan bahwa upah/gaji/
pendapatan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Bila dilihat upah/gaji/
pendapatan bersih pekerja perempuan tertinggi di lapangan usaha jasa keuangan

65 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


dan asuransi diikuti oleh sektor real estate serta sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan upah/gaji/pendapatan pekerja perempuan yang terendah di lapangan
usaha pertanian, perhutanan dan perikanan diikuti oleh sektor jasa lainnya dan
sektor pengadaan air, sampah, limbah dan daur ulang.

Bila dilihat perbandingan antara upah/gaji/pendapatan bersih pekerja


perempuan dan laki-laki secara total hanya 80 persen artinya upah/gaji/
pendapatan bersih pekerja perempuan hanya 80 persen dibandingkan laki-laki,
tertinggi terdapat pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dimana upah/
gaji pekerja perempuan hanya 55,5 persen dibandingkan pekerja laki-laki diikuti
oleh sektor jasa lainnya perbandingannya 63 persen dan sektor penyediaan
akomodasi dan makan minum perbandingannya 72 persen.

Gambar 3.17 Rata-Rata Upah/Gaji/Pendapatan Bersih Sebulan Pekerja


(rupiah) menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis
Kelamin, 2020
4.500.000
4.000.000
3.500.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000

Laki-laki Perempuan

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 66


Ketimpangan antara pekerja perempuan dan laki-laki dapat disebabkan
oleh beberapa hal antara lain faktor budaya yang membuat laki-laki mempunyai
peluang besar untuk melakukan kegiatan ekonomi sedangkan perempuan
memiliki keterbatasan. Selain itu, diskriminasi gender terhadap suatu pekerjaan
yang hanya dapat dimiliki oleh salah satu jenis kelamin dapat mempengaruhi
tingkat upah/gaji pada pasar tenaga kerja. Peningkatan kompetensi perempuan
dan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak salah satu jenis kelamin dapat
memberikan peluang yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan
kegiatan ekonomi.

67 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


2021

4
KONDISI PEMBERDAYAAN
GENDER DI INDONESIA
BAB IV
KONDISI PEMBERDAYAAN
GENDER DI INDONESIA

4.1 Ketimpangan Pemberdayaan Gender Masih Terjadi di Indonesia

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan sebuah indeks yang melihat


keberdayaan perempuan berdasarkan pada tiga hal, yaitu keterlibatan perempuan
di parlemen, sumbangan pendapatan perempuan, serta perempuan sebagai
tenaga profesional. Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa IDG Indonesia pada
tahun 2020 mencapai 75,57 meningkat 0,33 poin dibandingkan tahun 2019.

Gambar 4.1 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia, 2010-2020

75,24 75,57

71,74 72,10
71,39
70,46 70,68 70,83
70,07
69,14
68,15

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 70


Dari Gambar 4.2, dapat dilihat bahwa masih ada ketimpangan besar capaian
IDG pada provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2020. IDG Indonesia atau nilai
nasional mencapai angka 75,57 dan lima provinsi dengan IDG terendah adalah
Nusa Tenggara Barat, Kep Bangka Belitung, Sumatera Barat, Kepulauan Riau
dan Aceh sedangkan lima provinsi dengan IDG tertinggi adalah Kalimantan
Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Gambar 4.2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut Provinsi, 2020

82,41
78,98
77,28
76,32
75,78
75,57
75,54
75,16
74,73
74,64
74,53
74,48
73,03
72,54
72,16
71,73
70,74
70,48
70,24
69,06
68,76
68,07
67,52
66,72
65,92
65,86
65,54

68,7
64,31
63,47
62,17
62,02
58,28
53,03
51,96

ACEH

PAPUA

RIAU

BALI

INDONESIA
JAWA TIMUR
KEP. BANGKA BELITUNG

SUMATERA SELATAN

SULAWESI TENGAH
JAMBI

BANTEN
LAMPUNG

MALUKU
SUMATERA BARAT

KALIMANTAN TIMUR

SUMATERA UTARA

BENGKULU
GORONTALO

NUSA TENGGARA TIMUR

D I YOGYAKARTA

SULAWESI SELATAN
JAWA TENGAH

KALIMANTAN SELATAN

DKI JAKARTA
PAPUA BARAT

JAWA BARAT

MALUKU UTARA
KALIMANTAN UTARA

KALIMANTAN BARAT

SULAWESI TENGGARA

KALIMANTAN TENGAH
NUSA TENGGARA BARAT

KEPULAUAN RIAU

SULAWESI UTARA
SULAWESI BARAT

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari peringkat capaian IDG wilayah-wilayah yang memiliki capaian tertinggi


dan terendah, perlu dicatat bahwa tidak ada provinsi-provinsi dari wilayah barat
Indonesia (pulau Sumatera, Jawa, dan Bali) yang memiliki angka IDG di atas
nilai nasional, bahkan 2 provinsi dengan angka IDG terendah terdapat di wilayah
barat yaitu Kepulauan Bangka Belitung dan Sumatera Barat. Di wilayah Barat
Indonesia, provinsi yang memiliki nilai IDG yang mendekati angka nasional
adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sumatera Selatan.

71 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 4.3 Nilai IDG Menurut Provinsi, 2014, 2017, dan 2020

90

75

60

45

PAPUA
ACEH

BALI
RIAU

JAWA TIMUR
SUMATERA UTARA

LAMPUNG

SULAWESI BARAT
BANTEN

SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
SUMATERA BARAT

SUMATERA SELATAN

NUSA TENGGARA BARAT

KALIMANTAN TIMUR
DKI JAKARTA
JAWA BARAT

MALUKU

PAPUA BARAT
JAMBI

KEPULAUAN RIAU

NUSA TENGGARA TIMUR


JAWA TENGAH
D I YOGYAKARTA

KALIMANTAN BARAT
BENGKULU

KEP. BANGKA BELITUNG

GORONTALO
KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN UTARA
SULAWESI UTARA
KALIMANTAN SELATAN

MALUKU UTARA
2014 2017 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 4.3 melihat tren IDG pada 3 titik tahun yaitu 2014, 2017 dan 2020
berdasarkan provinsi di Indonesia. Perbandingan tinggi batang menggambarkan
tren yang meningkat atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan
demikian, apabila nilai IDG terus meningkat maka batang akan berada pada
posisi teratas dari kedua batang lainnya. Batang merah menggambarkan capaian
IDG tahun 2014, batang kuning menggambarkan IDG tahun 2017 dan batang
hijau menggambarkan capaian IDG tahun 2020. Kenyataannya, ada provinsi,
posisi batang hijau justru berada tingkat paling bawah yang menunjukkan adanya
nilai IDG tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2017 atau 2014. Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung memiliki angka IDG yang terus menurun pada tahun
2014, 2017 dan 2020, yaitu tahun 2014 memiliki nilai IDG sebesar 56,12, tahun
2017 nilai IDG menjadi 54,91 dan akhirnya mencapai 53,03 pada tahun 2020.

Bila dilihat jumlah wilayah yang bisa mencapai nilai IDG diatas nasional,
maka tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2017 dan 2014. Pada tahun
2020 terdapat 5 provinsi yang capaian nilai IDG diatas nilai nasional, 8 wilayah

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 72


pada tahun 2017 dan 6 wilayah pada tahun 2014. Pada tahun 2014, provinsi
Kalimantan Tengah adalah wilayah dengan capaian IDG tertinggi sedangkan
Papua Barat yang terendah, tahun 2017 provinsi Sulawesi Utara menjadi wilayah
tertinggi dan Papua Barat tetap yang terendah, tetapi pada tahun 2020 provinsi
Kalimantan Tengah kembali menjadi posisi tertinggi sedangkan Nusa Tenggara
Barat menjadi wilayah yang terendah.

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tahun 2017 dan 2020, terdapat 2 provinsi
yang memiliki nilai IDG tertinggi yaitu Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara,
sedangkan tahun 2014 pada provinsi Kalimantan Tengah dan Maluku. Provinsi
Maluku Utara mengalami peningkatan peringkat cukup cepat dibandingkan tahun
2017 dan 2014, dimana pada tahun 2020 posisi Maluku Utara sudah masuk ke
dalam 3 besar provinsi yang memiliki nilai IDG tertinggi, padahal tahun-tahun
sebelumnya peringkat Maluku Utara masih jauh dibawah provinsi-provinsi lainnya.
Sebaliknya, pada tahun 2020, 2 provinsi dengan nilai IDG terendah terdapat
pada provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Bangka Belitung, tahun 2017
provinsi Papua Barat dan Kepulauan Bangka Belitung dan tahun 2014 provinsi
Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Tabel 4.1 Provinsi dengan IDG Tertinggi dan Terendah, Tahun 2014, 2017,
2020
Tahun
Peringkat
2014 2017 2020
IDG Tertinggi
Kalimantan Kalimantan
1 Sulawesi Utara
Tengah Tengah
Kalimantan
2 Maluku Sulawesi Utara
Tengah
3 Sulawesi Utara Maluku Maluku Utara
IDG Terendah
1 Papua Barat Papua Barat NTB
Kep. Bangka Kep. Bangka
2 Kalimantan Timur
Belitung Belitung
Kep. Bangka
3 Kalimantan Timur Sumatra Barat
Belitung
Sumber: Badan Pusat Statistik

73 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa ada beberapa provinsi
yang dapat dijadikan benchmark untuk peningkatan IDG di provinsi lainnya di
Indonesia, yaitu:

(1) Provinsi Papua Barat yang mampu keluar dari kategori provinsi dengan IDG
terendah melalui peningkatan poin sebesar 14,29 pada tahun 2020;
(2) Provinsi Maluku Utara dengan poin peningkatan yang konsisten dari tahun
2014, 2017, dan 2020 dan akhirnya tahun 2020 berhasil masuk pada
kategori provinsi dengan nilai IDG tertinggi ditunjukkan melalui peningkatan
poin dari tahun ke 2014 ke tahun 2020 sebesar 16,23 poin;
(3) Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan poin
tertinggi pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2017, sedangkan Maluku
dan Kepulauan Riau mengalami peningkatan poin tertinggi pada tahun 2017
dibandingkan tahun 2014;
(4) Provinsi Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara merupakan provinsi yang
konsisten menempati 3 besar provinsi yang memiliki nilai IDG tertinggi dari
tahun 2014, 2017 dan 2020;
(5) Di wilayah Barat Indonesia, nilai IDG tahun 2020 paling tinggi adalah DKI
Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sumatera Selatan.

Tabel 4.2 melihat kabupaten/kota yang memiliki capaian IDG tertinggi dan
terendah pada tahun 2020. Pada tabel tersebut Kabupaten Gunung Mas di
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki capaian IDG tertinggi sedangkan kabupaten
Pegunungan Arfak memiliki capaian IDG terendah. Dari 10 wilayah yang memiliki
capaian IDG tertinggi, 3 kabupaten berada di provinsi Kalimantan Tengah, 3
kabupaten/kota berada di provinsi Sulawesi Utara, 3 kabupaten/kota berada di
Jawa Timur dan 1 kabupaten berada di Jawa Tengah. Sebaliknya dari 10 wilayah
yang memiliki capaian IDG terendah, 6 kabupaten berada di provinsi Papua, 2
kabupaten di Papua Barat, provinsi Sulawesi Barat dan Riau masing-masing 1
kabupaten.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 74


Tabel 4.2 Kabupaten/Kota dengan IDG Tertinggi dan Terendah, 2020
No Provinsi Kabupaten/Kota IDG
Tertinggi
1 Kalimantan Tengah Gunung Mas 88,22
2 Sulawesi Utara Minahasa 87,05
3 Kalimantan Tengah Barito Selatan 86,05
4 Kalimantan Tengah Barito Utara 85,02
5 Sulawesi Utara Kota Manado 84,67
6 Jawa Timur Kota Kediri 84,38
7 Jawa Tengah Temanggung 84,21
8 Sulawesi Utara Kota Tomohon 82,91
9 Jawa Timur Kota Surabaya 82,86
10 Jawa Timur Kota Mojokerto 81,99
Terendah
1 Papua Barat Pegunungan Arfak 33,34
2 Papua Barat Tambrauw 33,63
3 Sulawesi Selatan Luwu Utara 38,11
4 Papua Intan Jaya 39,88
5 Papua Deiyai 40,07
6 Papua Dogiyai 40,57
7 Papua Mamberamo Tengah 40,66
8 Papua Yahukimo 41,3
9 Papua Yalimo 42,26
10 Riau Siak 42,38

Sumber: Badan Pusat Statistik

75 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


4.2 Memahami masing-masing komponen IDG

Pada Gambar 4.4, terlihat secara umum posisi terendah komponen


pembentuk IDG adalah persentase keterlibatan perempuan di parlemen, diikuti
oleh persentase sumbangan pendapatan perempuan dan persentase perempuan
sebagai tenaga profesional. Dari Gambar 4.4 tersebut juga terlihat bahwa ketiga
komponen IDG mengalami peningkatan di tahun 2020.
Gambar 4.4 IDG Indonesia Menurut Komponennya, 2020

47,59 47,02 47,46 48,76


45,75 45,22 45,61 46,03 46,31
44,02 44,82

36,42 36,62 36,70 37,1 37,26


35,17 35,64 36,03
33,50 34,16 34,70

20,52 21,09
17,49 17,49 18,04 18,04 17,32 17,32 17,32 17,32 17,32

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%)


Perempuan sebagai Tenaga Profesional (%)
Sumbangan Pendapatan Perempuan (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa pada tahun 2020, komponen yang perlu
terus ditingkatkan secara drastis adalah persentase keterlibatan perempuan di
parlemen serta persentase sumbangan pendapatan perempuan. Pada bagian
berikutnya akan dibahas tiap-tiap komponen berdasarkan sebaran wilayah agar
bisa mendapatkan gambaran terkait pendekatan untuk meningkatkan nilai dari
masing-masing komponen IDG.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 76


4.2.1 Keterlibatan Perempuan pada Parlemen perlu Perjuangan Besar

Ada tiga hal yang dapat dipahami dari Gambar 4.5, pertama, pada tahun
2020 terdapat 2 dari 3 provinsi dengan nilai IDG tertinggi juga memiliki persentase
keterlibatan perempuan di parlemen tertinggi di Indonesia, yaitu Kalimantan Tengah
dan Sulawesi Utara. Peringkat ke-3 tertinggi dengan persentase keterlibatan
perempuan di parlemen adalah Sulawesi Selatan. Kedua, 3 provinsi dengan
nilai IDG terendah juga memiliki persentase keterlibatan perempuan di parlemen
terendah, yaitu Nusa Tenggara Barat, Kep. Bangka Belitung, dan Sumatera
Barat. Ketiga, ketimpangan capaian yang sangat besar antara provinsi-provinsi
di wilayah Barat (pulau Jawa, Sumatera, dan Bali) dan wilayah Timur Indonesia
pada komponen persentase keterlibatan perempuan di parlemen. Dapat dilihat
di wilayah Timur banyak provinsi yang memiliki capaian persentase keterlibatan
perempuan di parlemen di atas garis nasional (21,09) sebaliknya di wilayah Barat
sebagian besar provinsinya berada di bawah garis nasional. Provinsi dengan
capaian tinggi pada persentase keterlibatan perempuan di parlemen banyak
terpusat pada provinsi-provinsi di wilayah Timur Indonesia, sedangkan capaian
rendah banyak didominasi pada provinsi-provinsi di wilayah Barat Indonesia.
Gambar 4.5 Persentase Keterlibatan Perempuan di Parlemen Menurut
Provinsi, 2020

33,33
29,27
28,4
26,67
26,67
26,67
23,26
21,62
21,09
20,83

21,7
19,05
18,46
18,33
18,18
18,18

18,8
17,65

20
20
20
16,36
16,28
14,55
14,55
14,29
14,29
13,85
11,11
11,11
11,11
13
4,62
4,44
1,56

PAPUA
ACEH

BALI
SULAWESI BARAT

JAWA TIMUR

LAMPUNG
NUSA TENGGARA BARAT

BANTEN

RIAU

SULAWESI TENGGARA

SULAWESI TENGAH

SULAWESI SELATAN
SUMATERA BARAT

PAPUA BARAT

KALIMANTAN TIMUR
KEPULAUAN RIAU

JAWA BARAT

MALUKU
SUMATERA UTARA

KALIMANTAN UTARA

JAMBI

SUMATERA SELATAN
JAWA TENGAH

INDONESIA

DKI JAKARTA

KALIMANTAN TENGAH
KEP. BANGKA BELITUNG

KALIMANTAN BARAT

BENGKULU

GORONTALO
D I YOGYAKARTA

NUSA TENGGARA TIMUR

MALUKU UTARA
KALIMANTAN SELATAN

SULAWESI UTARA

Sumber: Badan Pusat Statistik

77 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Peningkatan maupun penurunan persentase keterlibatan perempuan pada
parlemen tahun 2020 dibandingkan 2017 dan tahun 2017 dibandingkan 2014
dapat dilihat pada Gambar 4.6. Tahun 2017 dibandingkan 2014 terdapat lebih
banyak wilayah yang mengalami peningkatan dibanding penurunan (tercermin
dari banyaknya bar berwarna oranye di sebelah kanan dibandingkan di sebelah
kiri). Pada tahun 2017 sebanyak 5 provinsi yang mengalami penurunan, 9 provinsi
yang yang tidak mengalami kenaikan dan sisanya 20 provinsi mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2014. Beberapa provinsi yang mengalami penurunan
persentase keterlibatan perempuan di parlemen adalah: Papua, Papua Barat,
Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Kep. Bangka Belitung.

Pola perbandingan antara 2020 dengan 2017, terlihat jumlah wilayah


yang mengalami penurunan persentase keterlibatan perempuan tahun 2020
dibandingkan dengan 2017 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah wilayah
yang mengalami penurunan pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2014.
Pada tahun 2020 terdapat sebanyak 15 provinsi yang mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2017, sedangkan tahun 2017 terdapat 5 provinsi yang
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Tahun 2020 sebanyak 15
provinsi yang mengalami penurunan, 1 provinsi yang tidak mengalami kenaikan
dan 18 provinsi yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2017. Peningkatan
tertinggi terdapat pada provinsi NTT yaitu 10,77 persen, sedangkan penurunan
tertinggi terdapat pada provinsi Riau yaitu 9,67 persen.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 78


Gambar 4.6 Tren Peningkatan atau Penurunan Angka Keterlibatan
Perempuan pada Parlemen Menurut Provinsi, 2014
dibandingkan 2017 dan 2017 dibandingkan 2020

PAPUA -2,35 3,94


PAPUA BARAT -0,87 10,72
MALUKU UTARA 8,69 8,89
MALUKU -5,63 2,22
SULAWESI BARAT -8,89 6,67
GORONTALO -2,88 2,88
SULAWESI TENGGARA 2,22 1,27
SULAWESI SELATAN 3,53 7,22
SULAWESI TENGAH 4,44 6,67
SULAWESI UTARA -9,37 9,75
KALIMANTAN UTARA -8,57 2,86
KALIMANTAN TIMUR 1,82 7,27
KALIMANTAN SELATAN -1,82 7,27
KALIMANTAN TENGAH 2,22 4,44
KALIMANTAN BARAT 0,00 3,08
NUSA TENGGARA TIMUR 0,00 10,77
NUSA TENGGARA BARAT -7,67 0,00
BALI 0,00 7,27
BANTEN -2,35 2,35
JAWA TIMUR 0,00 3,33
DI YOGYAKARTA 1,82 5,45
JAWA TENGAH -5,2 0,00
JAWA BARAT -1,17
0,00
DKI JAKARTA 0,95 2,83
KEP. RIAU -6,67 4,45
KEP. BANGKA BELITUNG -2,23 -2,22
LAMPUNG 0,00 5,88
BENGKULU -1,5 2,22
SUMATERA SELATAN 2,94 1,35
JAMBI 1,820
RIAU -9,67 0,44
SUMATERA BARAT -6,15 1,54
SUMATERA UTARA -2 2,00
ACEH -3,7 0,00

2014-2017 2017-2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

79 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Tabel 4.3 menjelaskan provinsi Sulawesi Utara mempunyai persentase
keterlibatan perempuan dalam parlemen tertinggi pada tahun 2014 dan 2017
kemudian turun menjadi posisi kedua pada tahun 2020, sebaliknya provinsi
Maluku yang menduduki posisi ketiga pada tahun 2014 dan 2017 kemudian
posisinya digantikan Sulawesi Selatan pada tahun 2020. Pada posisi terendah
terlihat provinsi Papua Barat dan Bali yang menempati posisi terendah pertama
dan ketiga pada tahun 2014 dan 2017 digantikan oleh NTB dan Sumatera Barat
pada tahun 2020.
Tabel 4.3 Kategori Provinsi dengan Persentase Keterlibatan Perempuan
di Parlemen Tertinggi dan Terendah, 2014, 2017, dan 2020
Tahun
Peringkat
2014 2017 2020
Angka Keterlibatan Perempuan di Parlemen Tertinggi
Kalimantan
1 Sulawesi Utara Sulawesi Utara
Tengah
2 Riau Gorontalo Sulawesi Utara
3 Maluku Maluku Sulawesi Selatan
Angka Keterlibatan Perempuan di Parlemen Terendah
1 Papua Barat Papua Barat NTB
Kep. Bangka Kep. Bangka Kep. Bangka
2
Belitung Belitung Belitung
3 Bali Bali Sumatera Barat

Sumber: Badan Pusat Statistik

Tahun 2020, angka keterlibatan perempuan di parlemen tertinggi, peningkatan


angka tercepat, dan peningkatan angka secara konsisten dipegang oleh provinsi-
provinsi di wilayah Timur Indonesia. Penurunan beberapa justru terjadi di wilayah
Barat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa daerah-daerah yang jauh dari Ibu
Kota atau Pulau Jawa lebih terbuka dalam melibatkan perempuan di parlemen.

Belum ada penelitian di Indonesia yang benar-benar menjelaskan mengapa


lebih banyak provinsi di wilayah Timur Indonesia yang memiliki persentase
keterlibatan perempuan di parlemen di atas angka nasional dibandingkan wilayah

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 80


barat. Hanya saja sebagai langkah ke depan terkait peningkatan keterlibatan
perempuan di parlemen, diperlukan rencana-rencana strategis yang berangkat
dari data dan penelitian. Hal ini diperlukan karena angka keterlibatan perempuan
masih begitu rendah dibanding dua komponen pembentuk IDG lainnya.

Pada tabel 4.4 terlihat posisi kabupaten/kota yang memiliki persentase


keterlibatan perempuan di parlemen tertinggi dan terendah pada tahun 2020.
Kabupaten Minahasa memiliki persentase tertinggi yaitu 48,57 persen sedangkan
terendah kabupaten Aceh Utara. Untuk kabupaten/kota yang memiliki persentase
tertinggi terdiri dari 3 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, 2 kabupaten di Kalimantan
Tengah sedangkan sisanya ada di Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Aceh,
Kepulauan Riau dan Jawa Timur. Sedangkan persentase terendah sebanyak
4 kabupaten di provinsi Riau, 2 kabupaten di Aceh dan sisanya ada di Jambi,
Papua dan Sumatera Utara.

Tabel 4.4 Persentase Keterlibatan Perempuan di Parlemen menurut


Kabupaten/Kota Tertinggi dan Terendah, 2020

%
No Provinsi Kabupaten/Kota Keterlibatan
Perempuan
Tertinggi
1 Sulawesi Utara Minahasa 48,57
2 Kalimantan Tengah Gunung Mas 48,00
3 Kalimantan Tengah Barito Selatan 40,00
4 Kalimantan Timur Mahakam Ulu 40,00
5 Sulawesi Utara Kota Manado 40,00
6 Sulawesi Utara Kota Tomohon 40,00
7 Sulawesi Tenggara Kolaka Timur 40,00
8 Aceh Aceh Tamiang 36,67

81 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


%
No Provinsi Kabupaten/Kota Keterlibatan
Perempuan
Tertinggi
9 Kepulauan Riau Kota Tanjung Pinang 36,67
10 Jawa Timur Kota Kediri 36,67
Terendah
1 Aceh Aceh Utara 2,22
2 Riau Indragiri Hulu 2,50
3 Riau Siak 2,50
4 Aceh Aceh Besar 2,86
5 Riau Kuantan Singingi 2,86
6 Riau Pelalawan 2,86
7 Jambi Tebo 2,86
8 Papua Yahukimo 2,86
9 Sumatera Utara Labuhan Batu Utara 3,03

Sumber: Badan Pusat Statistik

Aspinall et.al (2021) menyatakan bahwa ada dua hal yang membuat
perempuan cukup terhambat menjadi anggota parlemen, antara lain keterbatasan
sumber daya materi kandidat perempuan untuk mencalonkan diri. Kenyataannya,
di Indonesia, pihak yang memiliki banyak sumber daya materi dan jaringan luas
dan berpengaruh adalah kandidat dari laki-laki, sehingga terkadang kandidat
perempuan akhirnya bertumpu pada laki-laki untuk bisa mengorganisir kampanye
dan membangun jaringan yang luas dan berpengaruh.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 82


Wardani dan Subekti (2021) menyebutkan bahwa ketentuan minimal 30%
keterwakilan perempuan di parlemen memang telah mendorong peningkatan
angka perempuan di parlemen, hanya saja mereka yang menang dan terus
bertahan adalah perempuan dari kelompok-kelompok tertentu. Wardani dan
Subekti (2021) menyebutkan bahwa dari tahun ke tahun (terakhir data 2019)
memperlihatkan bahwa perempuan yang berasal dari dinasti politik justru semakin
meningkat bukan semakin menurun. Hal ini sangat berhubungan dengan temuan
Aspinall et.al (2021): perempuan yang mampu melakukan kampanye dengan
aktif dan mendapatkan kursi adalah mereka yang memiliki koneksi dengan tokoh
laki-laki yang merupakan bagian dari dinasti politik. Wardana dan Subekti (2021)
juga membuktikan bahwa lebih dari setengah para perempuan di parlemen tidak
terpilih kembali dengan detil data hanya 39% perempuan yang terpilih kembali di
tahun 2014 dan 38,6% perempuan yang terpilih kembali di tahun 2019. Penelitian
Perdana dan Hillman (2020) juga menunjukkan hasil yang sama dimana tingkat
pergantian perempuan di parlemen sangat tinggi yang membuktikan bahwa
perempuan mengalami kesulitan untuk membangun karirnya di parlemen.

Temuan-temuan dari penelitian di atas memperlihatkan bahwa syarat


minimal 30% keterwakilan perempuan di parlemen belum diikuti dengan sistem
yang membuat perempuan dapat secara berkelanjutan terwakili di parlemen.
Kecenderungan terpilihnya perempuan-perempuan yang merupakan bagian
dari dinasti politik justru semakin menjauhkan tujuan dari diadakannya kuota
minimal perempuan di parlemen, yaitu kesetaraan keterwakilan suara berbasis
gender. Para perempuan di parlemen yang merupakan bagian dari dinasti politik
akan terus melanggengkan ketidaksetaraan hubungan kuasa yang dialami oleh
perempuan. Indonesia perlu membangun sistem yang mendukung kandidat
perempuan yang berkualitas dan dapat mendukung perempuan untuk bisa terus
membangun karir di parlemen.

83 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


4.2.2 Perempuan Semakin Berkontribusi dalam Penciptaan Pendapatan

Pada Gambar 4.7, tahun 2020, persentase sumbangan pendapatan


perempuan tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu 43,56 persen, lalu
disusul dengan DI Yogyakarta sebesar 40,82 persen, dan peringkat 3 dipegang
oleh Bali sebesar 38,55 persen. Untuk wilayah yang memiliki persentase
sumbangan pendapatan perempuan terendah berada di Kalimantan Timur
dengan angka 24,17 persen, disusul oleh Kalimantan Utara dengan angka
26,58 persen, dan di peringkat 3 adalah Kep. Bangka Belitung dengan angka
26,89. Gambar 4.7 juga menunjukkan banyak provinsi-provinsi di Indonesia
memiliki persentase sumbangan pendapatan perempuan masih banyak yang
berada di bawah garis rata-rata atau angka nasional. Persentase sumbangan
pendapatan perempuan secara nasional adalah 37,26 persen, terdapat 5
provinsi yang memiliki nilai persentase sumbangan perempuan diatas nasional,
sedangkan sisanya atau 29 provinsi memiliki persentase dibawah nasional.
Untuk meningkatkan kontribusi sumbangan pendapatan perempuan pada
IDG Indonesia, mengurangi ketimpangan antar provinsi di Indonesia menjadi
strategi yang harus diprioritaskan.
Gambar 4.7 Persentase Sumbangan Pendapatan Perempuan Menurut
Provinsi, 2020

40,82
43,56
38,55
38,06
37,57
37,26
37,22
36,75
36,61
36,57
36,51
36,27
36,12
35,81
35,24
35,21
34,99
34,83
34,29
33,63
33,11
32,55
31,74
32,5
30,26
31,1
29,52
28,83

30,1
28,31
27,82
27,03
26,89
26,58
24,17

PAPUA
LAMPUNG

BALI
RIAU

ACEH
SULAWESI TENGAH
BANTEN

SULAWESI SELATAN

JAWA TIMUR

SULAWESI BARAT
KALIMANTAN TIMUR

JAMBI

SULAWESI TENGGARA

SUMATERA BARAT
NUSA TENGGARA BARAT

MALUKU
PAPUA BARAT

JAWA BARAT

JAWA TENGAH

SUMATERA SELATAN

SUMATERA UTARA
KEP. BANGKA BELITUNG
GORONTALO

KEPULAUAN RIAU

DKI JAKARTA

NUSA TENGGARA TIMUR


KALIMANTAN UTARA

KALIMANTAN TENGAH

BENGKULU

INDONESIA

D I YOGYAKARTA
SULAWESI UTARA

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN SELATAN

MALUKU UTARA

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 84


Gambar 4.8 memperlihatkan bagaimana dua tren peningkatan sumbangan
pendapatan perempuan berdasarkan provinsi yaitu perbandingan tahun 2020
dengan 2017 dan perbandingan 2017 dengan 2014. Secara umum komponen
persentase sumbangan pendapatan perempuan berbeda pola tren dengan
persentase keterlibatan perempuan dalam parlemen. Komponen persentase
keterlibatan perempuan dalam parlemen memiliki wilayah yang memiliki tren
penurunan angka capaian, sedangkan untuk kompenen persentase sumbangan
pendapatan perempuan tidak terdapat wilayah yang memiliki tren penurunan
angka capaian.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Gambar 4.8 adalah percepatan
kenaikan tren persentase sumbangan pendapatan perempuan, dimana
percepatan kenaikan tahun 2017 dibandingkan dengan 2014 menunjukkan lebih
cepat dibandingkan dengan tren tahun 2020 dibandingkan tahun 2017. Hal ini
ditunjukkan dengan lebih banyak wilayah memiliki batang berwarna jingga (tren
data 2017 dengan 2014) lebih panjang dibandingan batang berwarna biru (tren
data 2020 dengan 2017). Dengan demikian, berdasarkan Gambar 4.8 dapat
disimpulkan walaupun hampir semua provinsi di Indonesia mengalami kenaikan
persentase sumbangan pendapatan perempuan ditahun 2020 dibandingkan tahun
2017, tetapi sebagian besar provinsi mengalami perlambatan kenaikan tren bila
dibandingkan dengan kenaikan tahun 2017 dibandingkan 2014. Hanya 2 provinsi
yaitu Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat yang mengalami percepatan kenaikan
tren di tahun 2020 dibandingkan tahun 2017 selebihnya mengalami perlambatan
kenaikan tren. Hal ini menunjukkan bahwa percepatan peningkatan persentase
sumbangan pendapatan perempuan di tahun 2020 dibandingkan dengan tahun
2017 lebih lambat dibandingkan percepatan peningkatan persentase sumbangan
pendapatan perempuan ditahun 2017 dibandingkan tahun 2014.

85 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 4.8 Tren Peningkatan Persentase Sumbangan Pendapatan
Perempuan menurut Provinsi, 2014 dibandingkan 2017 dan
2017 dibandingkan 2020

PAPUA 0,12 0,74


PAPUA BARAT 0,82 2,44
MALUKU UTARA 0,3 0,72
MALUKU 0,090,25
SULAWESI BARAT 0,1 0,36
GORONTALO 0,93 1,16
SULAWESI TENGGARA 0,24 0,91
SULAWESI SELATAN 0,96
0,92
SULAWESI TENGAH 0,91
0,9
SULAWESI UTARA 0,33 1,54
KALIMANTAN UTARA 0,47 0,7
KALIMANTAN TIMUR 0,74 1,7
KALIMANTAN SELATAN 0,25 1,36
KALIMANTAN TENGAH 0,26
0,24
KALIMANTAN BARAT 0,22
0,22
NUSA TENGGARA TIMUR 0,31 1,06
NUSA TENGGARA BARAT 0,42 1,43
BALI 0,87 1,72
BANTEN 0,61 1,19
JAWA TIMUR 0,18 0,8
DI YOGYAKARTA 0,19 0,44
JAWA TENGAH 0,16 0,67
JAWA BARAT 0,65 1,04
DKI JAKARTA 0,32 0,84
KEP. RIAU 0,57 1,46
KEP. BANGKA BELITUNG 0,72 1,47
LAMPUNG 0,29 0,64
BENGKULU 0,03 0,87
SUMATERA SELATAN 0,290,39
JAMBI 0,39 1,47
RIAU 0,18 0,76
SUMATERA BARAT 0,17 1,41
SUMATERA UTARA 0,15
0,09
ACEH 0,27 1,27

2014-2017 2017-2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 86


Sepuluh wilayah kabupaten/kota yang memiliki persentase sumbangan
pendapatan perempuan pada tahun 2020 tertinggi terlihat lebih banyak dari
provinsi Sumatera Utara yaitu 5 kabupaten/kota sedangkan sisanya berasal dari
Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua, NTT dan Kalimantan Tengah. Untuk sep-
uluh wilayah yang memiliki persentase pendapatan perempuan yang terendah
terbanyak di provinsi Kalimantan Timur sebanyak 3 kabupaten/kota sedangkan
sisanya berada Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi
Selatan, Kalimantan Tengah, Riau dan Lampung.

Persentase tertinggi terdapat pada Kabupaten Konawe Kepulauan sebesar


77,61 persen dan terendah terdapat pada kabupaten Pulau Taliabu sebesar
15,25 persen.

Tabel 4.5 Persentase Sumbangan Pendapatan Perempuan menurut


Kabupaten/kota Tertinggi dan Terendah, 2020
Persentase
Sumbangan
No Provinsi Kabupaten/Kota
Pendapatan
Perempuan
Tertinggi
1 Sulawesi Tenggara Konawe Kepulauan 77,61
2 Papua Barat Manokwari Selatan 66,24
3 Papua Deiyai 58,45
4 Nusa Tenggara Timur Ende 52,39
5 Sumatera Utara Nias 50,83
Humbang
6 Sumatera Utara Hasundutan 50,45
7 Sumatera Utara Nias Barat 50,21
8 Kalimantan Tengah Gunung Mas 49,92
9 Sumatera Utara Samosir 49,88
10 Sumatera Utara Tapanuli Selatan 49,84

87 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Persentase
Sumbangan
No Provinsi Kabupaten/Kota
Pendapatan
Perempuan
1 Maluku Utara Pulau Taliabu 15,25
2 Kalimantan Timur Kota Bontang 17,41
3 Kalimantan Timur Berau 17,87
4 Kalimantan Timur Kutai Timur 17,96
5 Sulawesi Tenggara Muna Barat 19,36
6 Sulawesi Barat Mamuju Utara 19,42
7 Riau Siak 20,11
8 Kalimantan Tengah Sukamara 20,11
9 Lampung Pringsewu 20,50
10 Sulawesi Selatan Luwu Utara 20,86

Sumber: Badan Pusat Statistik

4.2.3 Profesionalisme Pekerja Perempuan telah Banyak Diperhitungkan

Secara umum berdasarkan Gambar 4.9, provinsi-provinsi di Indonesia telah


banyak melibatkan perempuan sebagai tenaga profesional. Hal ini tercermin dari
banyaknya angka perempuan sebagai pekerja profesional yang di atas rata-rata
Indonesia (48,76). Apabila dibandingkan, ada 12 provinsi yang angka perempuan
sebagai tenaga profesionalnya di bawah nilai Indonesia dan 22 provinsi yang telah
memiliki angka perempuan sebagai tenaga profesional di atas nilai Indonesia.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 88


Gambar 4.9 Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional Menurut
Provinsi, 2020

58,97
57,31
54,47
54,37
54,26
53,69
53,59
53,26
53,12
53,05
52,84
52,73
52,58
51,35
50,51
50,13
49,65
49,63
49,12

51,9
48,76

51,7
50,2
46,84
46,12
46,12
45,95
45,86
44,85
43,97

46,1
43,02
42,17
41,49
35,48

NUSA TENGGARA…

LAMPUNG
BALI

JAWA TIMUR

MALUKU
SULAWESI BARAT

GORONTALO
KALIMANTAN UTARA

BANTEN
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TIMUR

MALUKU UTARA
KEPULAUAN RIAU

INDONESIA

SULAWESI UTARA

SUMATERA UTARA
PAPUA
PAPUA BARAT

SULAWESI TENGGARA

JAWA TENGAH
JAMBI

ACEH
DKI JAKARTA

BENGKULU
RIAU

SUMATERA SELATAN

SUMATERA BARAT
JAWA BARAT

KALIMANTAN TENGAH

NUSA TENGGARA TIMUR

D I YOGYAKARTA
KEP. BANGKA BELITUNG

SULAWESI TENGAH

SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN

Sumber: Badan Pusat Statistik

Bila dilihat menurut provinsi, ketimpangan capaian persentase perempuan


sebagai tenaga profesional juga terjadi. Sudah banyak provinsi yang mengakui
perempuan dapat menjadi tenaga profesional, namun capaian titik puncak dan
titik terendah memiliki gap yang cukup besar sehingga ketimpangan antara
provinsi masih cukup tinggi.

Tahun 2020, capaian provinsi yang memiliki persentase perempuan sebagai


tenaga profesional tertinggi adalah Sumatera Barat, Gorontalo, dan Sulawesi
Selatan, sedangkan terendah adalah provinsi Papua, Papua Barat, dan
Kalimantan Utara dengan rentang antara provinsi dengan capaian tertinggi dan
terendah sebesar 23,49 persen.

89 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pada masing-masing kelompok wilayah, juga terlihat ketimpangan persentase
perempuan sebagai tenaga profesional. Di wilayah barat terdapat 4 provinsi
dibawah angka nasional, sedangkan di wilayah Timur terdapat 8 provinsi dibawah
angka nasional. Provinsi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau
adalah kelompok wilayah barat yang memiliki persentase perempuan tenaga
profesional di bawah nasional. Sedangkan di wilayah Timur Indonesia, Papua,
Papua Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa
Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara adalah provinsi yang
memiliki persentase perempuan sebagai tenaga profesional di bawah nasional.

Data yang menjadi catatan adalah bahwa provinsi di wilayah Barat Indonesia
seperti DKI Jakarta yang menjadi ibukota negara dan Jawa Barat yang menjadi
provinsi yang cukup dekat dengan ibukota masih memiliki persentase perempuan
sebagai tenaga profesional yang lebih rendah dibanding wilayah-wilayah lain.
Selain itu pulau Kalimantan secara keseluruhan memerlukan usaha yang sangat
tinggi untuk meningkatkan angka tenaga profesional perempuannya, karena
hanya Kalimantan Selatan yang memiliki angka tenaga profesional di atas rata-
rata Indonesia dibandingkan provinsi di Kalimantan lainnya.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 90


Gambar 4.10 Tren Peningkatan atau Penurunan Tenaga Profesional
Perempuan Menurut Provinsi, 2014 dibandingkan 2017 dan
2017 dibandingkan 2020

PAPUA -2,35 3,94


PAPUA BARAT -0,87 10,72
MALUKU UTARA 8,69 8,89
MALUKU -5,63 2,22
SULAWESI BARAT -8,89 6,67
GORONTALO -2,88 2,88
SULAWESI TENGGARA 2,22 1,27
SULAWESI SELATAN 3,53 7,22
SULAWESI TENGAH 4,44 6,67
SULAWESI UTARA -9,37 9,75
KALIMANTAN UTARA -8,57 2,86
KALIMANTAN TIMUR 1,82 7,27
KALIMANTAN SELATAN -1,82 7,27
KALIMANTAN TENGAH 2,22 4,44
KALIMANTAN BARAT 0,00 3,08
NUSA TENGGARA TIMUR 0,00 10,77
NUSA TENGGARA BARAT -7,67 0,00
BALI 0,00 7,27
BANTEN -2,35 2,35
JAWA TIMUR 0,00 3,33
DI YOGYAKARTA 1,82 5,45
JAWA TENGAH -5,2 0,00
JAWA BARAT -1,17
0,00
DKI JAKARTA 0,95 2,83
KEP. RIAU -6,67 4,45
KEP. BANGKA BELITUNG -2,23 -2,22
LAMPUNG 0,00 5,88
BENGKULU -1,5 2,22
SUMATERA SELATAN 2,94 1,35
JAMBI 1,820
RIAU -9,67 0,44
SUMATERA BARAT -6,15 1,54
SUMATERA UTARA -2 2,00
ACEH -3,7 0,00

2014-2017 2017-2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

91 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 4.10 memperlihatkan 2 pola tren peningkatan dan penurunan
persentase perempuan sebagai tenaga profesional berdasarkan provinsi yaitu pola
tren tahun 2020 dibandingkan 2017 dengan pola tren tahun 2017 dibandingkan
2014. Bila dilihat data pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2014, ada 12 provinsi
yang mengalami penurunan persentase perempuan sebagai tenaga profesional,
sebaliknya 21 provinsi lainnya mengalami peningkatan sedangkan 1 provinsi
yaitu Sumatera Utara capaiannya tetap.

Selanjutnya, data tahun 2020 dibandingkan tahun 2017 menggambarkan


bahwa jumlah daerah yang mengalami peningkatan lebih banyak dibandingkan
jumlah daerah yang mengalami penurunan, dimana terdapat 27 provinsi yang
mengalami peningkatan persentase perempuan sebagai tenaga profesional.
Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan angka tenaga profesional
perempuan adalah Kalimantan Utara, Aceh, Sulawesi Barat, Jambi, Riau, Maluku
Utara dan Gorontalo. Perlu diperhatikan bahwa angka capaian persentase
perempuan sebagai tenaga profesional di Maluku Utara dan Gorontalo terus
menurun dari 2014-2017 ke 2017-2020.

Pada tabel 4.5 dapat dilihat keterwakilan provinsi di wilayah Timur dan Barat
ada yang memiliki angka tenaga profesional perempuan tertinggi, namun pada
angka terendah sebagian besar berada pada wilayah Timur Indonesia. Pada 3
wilayah yang memiliki capian persentase perempuan sebagai tenaga profesional
wilayah barat diwakilkan oleh Aceh dan Sumatera Barat pada tahun 2014 dan
tahun 2017 dan 2020 diwakilkan hanya oleh provinsi Sumatera Barat. Sedangkan
Wilayah timur tahun 2014 persentase tertinggi diwakilkan oleh provinsi Gorontalo,
tahun 2017 diwakilkan oleh Gorontalo dan Sulawesi Barat, dan tahun 2020 kembali
diwakilkan oleh Gorontalo dan Sulawesi Selatan. Untuk persentase perempuan
sebagai tenaga profesional terendah untuk wilayah barat terdapat di provinsi
Riau selebihnya berada di provinsi Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara. Hal ini memperlihatkan bahwa di wilayah Timur masih ada
ketimpangan dalam hal pemberdayaan perempuan sebagai tenaga profesional.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 92


Tabel 4.6 Kategori Provinsi dengan Tenaga Profesional Perempuan
Tertinggi dan Terendah, 2014, 2017, dan 2020

Tahun
Peringkat
2014 2017 2020
Angka Tenaga Profesional Perempuan Tertinggi
1 Gorontalo Gorontalo Sumatera Barat
2 Sumatera Barat Sumatera Barat Gorontalo
3 Aceh Sulawesi Barat Sulawesi Selatan
Angka Tenaga Profesional Perempuan Terendah
1 Papua Papua Papua
2 Papua Barat Papua Barat Papua Barat
3 Kep. Riau Kalimantan Timur Kalimantan Utara

Sumber: Badan Pusat Statistik

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki persentase perempuan


sebagai tenaga profesional tertinggi terdapat di kabupaten Sijunjung (provinsi
Sumatera Barat) dan terendah di kabupaten Mamberamo Tengah (provinsi Papua)
dengan rentang perbedaan sebesar 51,58 persen. Dari 10 kabupaten/kota yang
memiliki persentase perempuan sebagai tenaga profesional 5 kabupaten/kota
berada di provinsi Sumatera Barat, 2 kabupaten berada di Sumatera Utara, 2
kabupaten berada di Sulawesi Selatan dan sisanya berada di Sulawesi Tenggara
dan Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk wilayah yang memiliki persentase
perempuan sebagai tenaga profesional 9 kabupaten berada di provinsi Papua
dan 1 kabupaten berada di provinsi Papua Barat.

93 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Tabel 4.7 Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional menurut
Kabupaten/Kota tertinggi dan Terendah, 2020

Persentase
Perempuan
No Provinsi Kabupaten/Kota
tenaga
Profesional
Tertinggi
1 Sumatera Barat Sijunjung 64,73
2 Sulawesi Tenggara Kolaka Utara 64,99
3 Sumatera Utara Padang Lawas 65,02
4 Sumatera Barat Kota Pagar Alam 65,02
Kota Padang
5 Sumatera Barat 65,04
Panjang
6 Sulawesi Selatan Bone 65,6
7 Sumatera Utara Mandailing Natal 65,69
8 Sulawesi Selatan Enrekang 65,88
9 Sumatera Barat Kota Bukittinggi 65,89
10 Sumatera Barat Pasaman 66,00

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 94


Persentase
Perempuan
No Provinsi Kabupaten/Kota
tenaga
Profesional
Mamberamo
1 Papua 13,15
Tengah
2 Papua Mamberamo Raya 14,42
3 Papua Puncak Jaya 15,40
4 Papua Yalimo 15,96
5 Papua Yahukimo 16,61
6 Papua Intan Jaya 19,00
7 Papua Tolikara 19,03
8 Papua Lanny Jaya 19,23
9 Papua Barat Pegunungan Arfak 20,59
10 Papua Deiyai 21,31

Sumber: Badan Pusat Statistik

Provinsi di wilayah Barat Indonesia juga cukup konsisten dalam peningkatan


angka tenaga profesional perempuan. Secara umum, angka tenaga profesional
perempuan sudah cukup tinggi dibandingkan dua komponen IDG lainnya,
namun masih diperlukan usaha besar di beberapa daerah dengan nilai angka
tenaga profesional perempuan terendah atau daerah yang kerap mengalami
penurunan dari tahun ke tahun.

95 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


2021

5
KETERKAITAN KESETARAAN GENDER
DAN PEMBANGUNAN MANUSIA
BAB V
KETERKAITAN KESETARAAN GENDER
DAN PEMBANGUNAN MANUSIA

5.1 Analisa Kuadran IPM dan IPG

Secara umum, tahun 2019 dan tahun 2020, tidak terjadi pergeseran yang
berarti terkait capaian nilai IPM dan IPG. Seperti yang dibahas pada bab 3, angka
IPM dari tahun 2019 ke 2020 mengalami kenaikan 0,02 poin sedangkan angka
IPG mengalami penurunan 0,01 poin. DI Yogyakarta dan DKI Jakarta memiliki
nilai IPM dan IPG yang paling tinggi, sedangkan Papua dan Papua Barat memiliki
nilai IPM dan IPG yang rendah. Beberapa provinsi memang bergeser posisinya
namun tidak signifikan atau tidak bergeser berdasarkan angka rata-rata IPM dan
IPG secara nasional.

Data-data terkait IPM dan IPG per provinsi kemudian dikelompokkan menjadi
empat kategori, yaitu:

1) Kuadran I yaitu provinsi yang memiliki angka IPM dan IPG di atas nilai rata-
rata nasional;
2) Kuadran II yaitu provinsi yang memiliki angka IPM dibawah nilai rata-rata
nasional dan angka IPG diatas nasional;
3) Kuadran III yaitu provinsi yang memiliki angka IPM dan IPG di bawah nilai
rata-rata nasional;
4) Kuadran IV yaitu provinsi yang memiliki angka IPM di atas nilai rata-rata
nasional dan IPG di bawah nilai rata-rata nasional.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 98


Pada Gambar 5.1 melihat posisi provinsi menurut 4 kuadran di tahun 2020.
Pada posisi kuadran I dimana kelompok wilayah yang memiliki nilai IPM dan
IPG diatas nilai nasional yaitu provinsi Aceh, Sumantera Barat, Kepulauan Riau,
DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Bali dan Sulawesi Utara. Pada kuadran II
dimana daerah-daerah yang memiliki nilai capaian IPM belum mencapai nilai
nasional tetapi capaian IPG sudah diatas nasional yaitu provinsi Sumatera
Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan
dan Maluku. Sedangkan pada kuadran IV yang terbalik dengan kuadran II yang
memuat kelompok daerah yang memiliki nilai capaian IPM sudah mencapai nilai
nasional tetapi nilai IPG belum mencapai nilai nasional yaiatu Riau, Jawa Barat
dan Kalimantan Timur. Yang masuk kedalam kuadran III adalah sisa daerah yang
tidak masuk kuadran I, II dan IV yang mengambarkan kelompok daerah yang
memiliki capaian nilai IPG dan IPM belum mencapai nilai nasional.

Apabila Indonesia dikelompokkan menjadi dua wilayah, yaitu Barat dan


Timur, maka Sumatera, Jawa, dan Bali adalah wilayah Barat sedangkan
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua adalah wilayah
Timur. Analisa kelompok wilayah baik kelompok barat dan timur menunjukkan
kuadran I dari 8 wilayah hanya satu provinsi yaitu Sulawesi Utara yang berasal
dari wilayah kelompok Timur. Kuadran IV dari 3 wilayah hanya satu provinsi
yaitu Kalimantan Timur yang berasal dari wilayah kelompok timur, sedangkan
kuadran III menunjukkan dari 16 wilayah hanya 5 wilayah yang berasal dari
wilayah kelompok barat yaitu Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung dan
Kep. Bangka Belitung. Kuadran II menunjukkan dari 7 wilayah hanya 3 provinsi
yang berasal dari wilayah kelompok barat yaitu Sumatera Selatan, Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wilayah kelompok timur
sebagian besar berada pada kuadran IV.

99 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 5.1 Sebaran Provinsi Menurut Kelompok Kuadran IPM dan IPG,
2020

96
DIY
Sulut DKI Jakarta
94 II Sulsel
Sumbar
Bali
Kepri
Maluku
NTT Sulteng
Sumsel I
92 Indonesia Jatim Jateng Aceh
Banten

90 91,06 Bengkulu Sumut


Sultra NTB Lampung
Sulbar Malut Kalteng
Jabar
IV
Kalsel
88 Kalbar
Kep. Babel
Jambi
Riau
IPG

86 Gorontalo Kaltara Kaltim


III
84
Papua Barat
82

80 Papua
Indonesia
78
60 65 70 71,94 75 80 85
IPM

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada Gambar 5.2 melihat posisi wilayah menurut kuadran ditahun sebelumnya
yaitu 2019. Kelompok wilayah yang masuk dalam kuadran I adalah Sumatera
Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Bali dan Sulawesi
Utara. Yang masuk kedalam kelompok wilayah kuadran II adalah Aceh, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan
Maluku. Sedangkan kelompok wilayah untuk kuadran IV adalah Riau, Kalimantan
Timur dan Jawa Barat, sisanya adalah kelompok wilayah yang masuk kedalam
kuadran III.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 100


Gambar 5.2 Sebaran Provinsi Menurut Kelompok Kuadran Nilai IPM dan
IPG, 2019

96
DIY
Sulut DKI Jakarta
94 II Sulsel Sumbar
Bali
Maluku Kepri
Indonesia
NTT Jateng
Sumsel I
92 Sulteng
Aceh Banten
91,07 Bengkulu
Jatim
NTB Sultra
Sumut
90 Sulbar Lampung Jabar
MalutKalteng
Kep. Babel
Kalsel Riau
88 Jambi
IPG

86 Kalbar GorontaloKaltara Kaltim

84
III
IV
Papua Barat
82

80 Papua
Indonesia
78 71,92
60 65 70 75 80 85
IPM

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada Gambar 5.3 menjelaskan perbandingan kelompok-kelompok wilayah


menurut kuadran pada tahun 2020 dan 2019. Untuk kondisi ideal atau nilai IPG
dan IPM diatas Nasional dalam hal ini dikelompokkan dalam kuadran I, jumlah
pada tahun 2020 lebih banyak dibandingkan tahun 2019 dimana pada tahun 2020
provinsi Aceh masuk kedalam kuadran I sehingga sudah 8 wilayah yang masuk
kedalam kuadran I. Untuk kuadran II dimana kondisi pencapaian nilai IPM yang
belum mencapai angka nasional mengalami jumlah penurunan wilayah menjadi 7
dari 8 wilayah pada tahun 2019. Kelompok wilayah pada kuadran II di tahun 2020
hampir sama dengan tahun 2019 hanya saja provinsi Aceh dan Bengkulu yang
pada tahun 2019 masuk kuadran II tidak ada lagi pada tahun 2020 dan Jawa
Timur menduduki posisi kuadran II pada tahun 2020.

101 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Untuk kuadran IV pada tahun 2020 dan 2019 tidak mengalami perubahan
baik dari segi wilayah dan jumlahnya. Sedangkan untuk kuadran III pada tahun
2020 dan 2019 tidak mengalami perubahan dari segi jumlah tetapi ada satu
wilayah yaitu Bengkulu yang masuk kuadran IV mengantikan posisi Jawa Timur
yang pada tahun 2019 masuk kedalam kuadran IV. Jadi kesimpulan hanya ada 3
wilayah yang berubah posisinya pada tahun 2020 bila dibandingkan tahun 2019
yaitu Bengkulu menjadi kuadran IV, Aceh menjadi kuadran I dan Jawa Timur
menjadi kuadran III dan selebihnya menduduki posisi yang sama pada tahun
2020.

Secara umum digambarkan perbaikan sedikit terkait dengan IPM dan IPG,
dimana terdapat peningkatan jumlah wilayah yang masuk kedalam kuadran I,
dan penurunan jumlah wilayah yang masuk kedalam kuadran II, tetapi jumlah
wilayah di kuadran satu masih kurang dari 25 persen, sedangkan hampir 50
persen jumlah wilayah di kuadran III.
Gambar 5.3 Hubungan antara IPM dan IPG Provinsi, 2019-2020
2019 2020 2019 2020
Aceh Sumatera Selatan Sumatera Barat Aceh
Sumatera Selatan Jawa Tengah Kep. Riau Sumatera Barat
IPG DIATAS NASIONAL

Bengkulu Jawa Timur DKI Jakarta Kep Riau


Jawa Tengah Nusa Tenggara Timur DI Yogyakarta DKI Jakarta
NTT Sulawesi Tengah Banten DI Yogyakarta
Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Bali Banten
Sulawesi Selatan Maluku Sulawesi Utara Bali
Maluku Sulawesi Utara
8 7 7 8
KUADRAN II KUADRAN I
IPM DIBAWAH NASIONAL IPM DIATAS NASIONAL
Sumatera Utara Sumatera Utara Riau Riau
Jambi Jambi Kalimantan Timur Jawa Barat
Lampung Bengkulu Jawa Barat Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung Lampung
Jawa Timur Kep. Bangka Belitung
NTB NTB
IPG DIBAWAH NASIONAL

Kalimantan Barat Kalimantan Barat


Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara Kalimantan Utara
Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara
Gorontalo Gorontalo
Sulawesi Barat Sulawesi Barat
Maluku Utara Maluku Utara
Papua Barat Papua Barat
Papua Papua

16 16 3 3
KUADRAN III KUADRAN IV

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 102


Interpretasi ini memperlihatkan bahwa masih banyak provinsi yang secara
pembangunan manusia masih kurang dan belum merata dengan daerah-
daerah lainnya dan ketidaksetaraan gendernya pun masih belum merata antara
perempuan dan laki-laki, apabila dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Aceh merupakan daerah yang dahulu banyak terjadi konflik dan bencana
alam tsunami yang sangat besar dan menjadi perhatian secara internasional.
Perempuan menjadi salah satu kelompok yang semakin termarginalkan karena
kondisi ini (Lestari, 2017). LSM internasional kemudian banyak berdatangan ke
Aceh untuk mempromosikan PUG sebagai bentuk pemberdayaan perempuan
di Aceh paska tsunami. Sayangnya, dengan perspektif Barat mengenai gender
yang dibawa oleh para LSM internasional membuat munculnya stereotipe bahwa
perempuan Aceh adalah kelompok tertindas yang membutuhkan bimbingan dan
pertolongan (Jones, 2017). Provinsi Aceh mengalami perubahan kuadran dari
kuadran IV (IPM di bawah nilai rata-rata nasional dan IPG di atas nilai rata-rata
nasional) di tahun 2018 menjadi kuadran I (IPM dan IPG di atas nilai rata-rata
nasional) di tahun 2020. Terlihat bahwa nilai IPM di Aceh membaik di tahun 2020
dibandingkan dengan tahun 2018. Angka Harapan Hidup perempuan di Aceh dari
tahun 2018 sampai 2020 memang meningkat sebanyak 0,24 persen dari 71,67
persen (2018) menjadi 71,91 persen (2020). Apabila dibandingkan dengan laki-
laki, angka harapan hidup perempuan di Aceh lebih tinggi dengan selisih 3,87
poin pada tahun 2020.
Rata-rata lama sekolah bagi perempuan di Aceh juga meningkat dari tahun
2018 ke tahun 2020 sebanyak 0,28 poin, yaitu dari 8,71 persen menjadi 9,13
persen. Rata-rata lama sekolah bagi perempuan di Aceh masih lebih rendah
dibanding rata-rata lama sekolah bagi laki-laki di tahun 2018-2020, dengan
perbedaan 0,41 poin di tahun 2020. Angka harapan lama sekolah bagi perempuan
di Aceh tidak banyak berubah, hanya 0,02 poin meningkat dari 2018 ke 2020 yaitu
dari 14,46 persen (2018) dan menjadi 14,48 persen (2020). Indikator terakhir dari
indikator penyusun IPM di Aceh, yaitu pengeluaran per kapita (ribu rupiah/orang/
tahun). Terlihat adanya kenaikan pengeluaran per kapita perempuan dari tahun
2018 ke tahun 2020. Kenaikan yang terjadi sebanyak 250 poin, dari 7.853 (2018)
menjadi 8.103 (2020).

103 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Selain itu, perbandingan rasio pengeluaran per kapita perempuan dan laki-
laki pada tahun 2020 mencapai 0,6:1, artinya pengeluaran per kapita perempuan
hanya sebesar 60% dari pengeluaran per kapita laki-laki.

Provinsi Jawa Barat memiliki banyak program PUG yang disebut sebagai
Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Cita-Cita) yang merupakan kegiatan
bimbingan teknis dalam berbagai bidang agar perempuan siap menjadi bagian
dari pembangunan (Sofiana, 2020) . Kegiatan ini juga meluluskan 2.700 orang
wisudawati pada masing-masing tahun 2019 dan 2020. Provinsi Jawa Barat
mengalami perubahan nilai IPM dan IPG dari kuadran III (IPM dan IPG di bawah
nilai rata-rata nasional) di tahun 2018 ke kuadran II (IPM di atas nilai rata-rata
nasional dan IPG di bawah nilai rata-rata nasional) di tahun 2020. Terlihat bahwa
nilai IPM Jawa Barat mengalami kenaikan di tahun 2020 dibandingkan dengan
2018.

Angka Harapan Hidup perempuan di Jawa Barat meningkat sebanyak 0,38


poin dari tahun 2018 ke 2020, yaitu dari 74,62 persen sampai 75,00 persen.
Angka Harapan Hidup perempuan di Jawa Barat masih lebih tinggi dibanding
Angka Harapan Hidup laki-laki di tahun 2018-2020. Rata-rata lama sekolah bagi
perempuan di Jawa Barat juga meningkat sebanyak 0,4 poin dari tahun 2018
ke tahun 2020, yaitu dari 7,71 persen menjadi 8,11 persen. Jika dibandingkan
dengan laki-laki, rata-rata lama sekolah bagi perempuan di Jawa Barat masih
lebih rendah di tahun 2018-2020. Harapan lama sekolah bagi perempuan di Jawa
Barat juga hanya naik satu 0,04 poin, yaitu dari 12,52 persen (2018) menjadi
12,56 persen (2020). Di Jawa Barat, pengeluaran per kapita (ribu rupiah/orang/
tahun) perempuan sempat naik 268 poin dari tahun 2018 (7.905 ribu rupiah) ke
tahun 2019 (8.173 ribu rupiah) kemudian turun 236 poin di tahun 2020 (7.937
ribu rupiah). Apabila dibandingkan dengan pengeluaran per kapita laki-laki,
pengeluaran per kapita perempuan hampir 2 kali lipat lebih rendah di tahun 2020.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 104


5.2 Analisa Kuadran IPG dan IDG

Secara umum tahun 2019 dan tahun 2020, angka IPG memang menurun,
namun angka IDG meningkat sebesar 0,33 poin. Beberapa provinsi, secara
kuadran, berubah karena angka rata-rata nasional Indonesia meningkat.

Data-data terkait IPG dan IDG per provinsi kemudian dikelompokkan menjadi
empat kategori, yaitu:
1) Kuadran I yaitu provinsi yang memiliki angka IPG dan IDG di atas nilai rata-
rata nasional;
2) Kuadran II yaitu provinsi yang memiliki angka IPG di bawah nilai rata-rata
nasional dan angka IDG di bawah nilai rata-rata nasional;
3) Kuadran III yaitu provinsi yang memiliki angka IPG dan IDG di bawah nilai
rata-rata nasional;
4) Kuadran IV yaitu provinsi yang memiliki angka IPG di atas nilai rata-rata
nasional dan IDG di atas nilai rata-rata nasional.

Pada Gambar 5.4 melihat posisi provinsi menurut 4 kuadran di tahun 2020.
Pada posisi kuadran I dimana kelompok wilayah yang memiliki nilai IPG dan IDG
diatas nilai nasional yaitu provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Selatan. Pada kuadran II dimana daerah-daerah yang memiliki nilai capaian
IPG belum mencapai nilai nasional tetapi capaian IDG sudah diatas nasional
yaitu Kalimantan Tengah dan Maluku Utara. Sedangkan pada kuadran IV yang
memuat kelompok daerah dengan angka IPG sudah mencapai nilai nasional
tetapi nilai IDG belum mencapai nilai nasional yaitu Aceh, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Jawa Timur, Banten, Bali, NTT dan Maluku. Yang masuk kedalam kuadran III
adalah sisa daerah yang tidak masuk kuadran I, II dan IV yang menggambarkan
kelompok daerah yang memiliki capaian nilai IPG dan IDG belum mencapai nilai
nasional. Analisa wilayah Barat dan Timur terlihat bahwa kuadran I dan II adalah
provinsi-provinsi yang ada di wilayah timur atau capaian nilai IDG sudah diatas
nilai Nasional.

105 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Gambar 5.4 Sebaran Provinsi Menurut Kuadran Kelompok Nilai IDG dan
IPG, 2020

85
Kalteng

80
II I
Malut Sulut
Indonesia SultengSulsel
75
75,57 Kalsel
Sultra Jatim NTT
Sumsel Maluku
DIY
DKI Jakarta
Gorontalo Bengkulu Bali
70 Jabar
Riau Sumut
Jateng
Kalbar Banten
Papua Lampung
Sulbar
65 Kaltim
Kaltara
Aceh
IDG

Jambi
Papua Barat Kepri
60
Sumbar

55 Kep. Babel

50
III NTB IV
45
Indonesia
40
75 80 85 90 91,06 95 100
IPG

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada Gambar 5.5 melihat posisi wilayah menurut kuadran ditahun sebelumnya
yaitu 2019. Kelompok wilayah yang masuk dalam kuadran I adalah Sulawesi
Utara, Sulawesi Selatan dan Maluku. Yang masuk kedalam kelompok wilayah
kuadran II adalah Kalimantan Tengah dan Maluku Utara. Sedangkan kelompok
wilayah untuk kuadran IV adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten,
Bali, NTT dan Sulawesi Tengah, sisanya adalah kelompok wilayah yang masuk
kedalam kuadran III.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 106


Gambar 5.5 Sebaran Provinsi Menurut Kuadran Kelompok Nilai IDG dan
IPG, 2019

II I

III IV
I

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada Gambar 5.6 menjelaskan perbandingan kelompok-kelompok wilayah


menurut kuadran pada tahun 2020 dan 2019. Untuk kondisi ideal atau nilai IPG
dan IDG diatas Nasional dalam hal ini dikelompokkan dalam kuadran I, jumlah
pada tahun 2020 tidak berubah dibandingkan tahun 2019 hanya saja pada
tahun 2020 provinsi Sulawesi Tengah menggantikan Maluku yang berada pada
kuadran I pada tahun 2019. Posisi kuadran II menunjukkan tahun 2020 tidak ada
perubahan dibandingkan tahun 2019 baik secara wilayah dan jumlah.

Untuk kuadran IV pada tahun 2020 dan 2019, tidak mengalami perubahan
baik dari segi jumlahnya hanya saja terdapat wilayah seperti provinsi Maluku dan
Jawa Timur masuk pada kuadran IV pada tahun 2020 menggantikan Bengkulu

107 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


dan Sulawesi Tenggah yang masuk kuadran IV pada tahun 2019. Sedangkan
untuk kuadran IV pada tahun 2020 dan 2019 tidak mengalami perubahan dari
segi jumlah tetapi ada satu wilayah yaitu Bengkulu yang masuk kuadran III
menggantikan posisi Jawa Timur yang pada tahun 2019 masuk kedalam kuadran
III. Jadi kesimpulan hanya ada 4 wilayah yang berubah posisinya pada tahun
2020 bila dibandingkan tahun 2019 yaitu Bengkulu menurun dari kuadran III
menjadi kuadran IV pada tahun 2020, Maluku dari kuadran I menjadi kuadran III,
Sulawesi Tengah dari kuadran III menjadi kuadran I dan Jawa Timur dari kuadran
IV menjadi kuadran III dan selebihnya menduduki posisi yang sama pada tahun
2020. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2020 dari segi jumlah
wilayah ternyata tidak berubah dibandingkan tahun 2019 yang berubah hanya
posisi wilayahnya saja.
Gambar 5.6 Hubungan antara IDG dan IPG, 2019-2020
2019 2020 2019 2020
KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TENGAH SULAWESI UTARA SULAWESI UTARA
MALUKU UTARA MALUKU UTARA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH
IDG di Atas Nasional

MALUKU SULAWESI SELATAN

2 2 3 3
Kuadran II Kuadran I
IPG di Bawah Nasional IPG di Atas Nasional
SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA ACEH ACEH
RIAU RIAU SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT
JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN SUMATERA SELATAN
LAMPUNG BENGKULU BENGKULU KEPULAUAN RIAU
KEP. BANGKA BELITUNG LAMPUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA
JAWA BARAT KEP. BANGKA BELITUNG DKI JAKARTA JAWA TENGAH
JAWA TIMUR JAWA BARAT JAWA TENGAH D I YOGYAKARTA
IDG di Bawah Nasional

NUSA TENGGARA BARATNUSA TENGGARA BARAT D I YOGYAKARTA JAWA TIMUR


KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN BARAT BANTEN BANTEN
KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN SELATAN BALI BALI
KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN UTARA KALIMANTAN UTARA SULAWESI TENGAH MALUKU
SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGGARA
GORONTALO GORONTALO
SULAWESI BARAT SULAWESI BARAT
PAPUA BARAT PAPUA BARAT
PAPUA PAPUA
17 17 12 12
Kuadran III Kuadran IV

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 108


Analisis kuadran yang digambarkan pada Gambar 5.6 memperlihatkan
masih banyak daerah yang menjadi perhatian terkait pencapaian pemberdayaan
perempuan, karena hanya 5 wilayah saja yang berada pada kuadran I dan II
yaitu daerah-daerah yang memiliki IDG diatas Nasional selebihnya dibawah.
Peningkatan-peningkatan komponen IDG seperti keterlibatan perempuan,
perempuan sebagai tenaga profesional dan peningkatan persentase sumbangan
perempuan dapat meningkatkan posisi daerah-daerah yang berada pada kuadran
bawah menjadi kuadran atas. Sebaliknya masih cukup banyak atau sekitar 55
persen wilayah-wilayah yang pencapaian nilai pembangunan gendernya dibawah
nasional atau berada dikuadran III dan IV. Percepatan peningkatan capaian
pembangunan manusia khususnya perempuan agar sama dengan laki-laki
menjadi prioritas pembangunan agar dapat meningkatkan posisi daerah-daerah
yang berada di kuadran kiri menjadi kuadran kanan.

5.3 Best Practice Wilayah dengan Capaian Tinggi

Beberapa daerah dengan capain tertinggi baik dalam IPM, IPG, dan IDG
adalah DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara. Daerah-daerah lain yang
memiliki IPM dan IPG tertinggi adalah Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat,
Banten, serta Bali. Beberapa contoh dari hasil literature review terkait usaha
peningkatan pembangunan manusia, pembangunan gender, dan pemberdayaan
perempuan akan disajikan pada pembahasan ini.

Provinsi yang memiliki nilai IPG dan IPM tertinggi adalah DKI Jakarta. Sebagai
Ibu kota negara, fasilitas kesehatan dan pendidikan dapat diakses dengan mudah
dan cepat oleh masyarakat, serta pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibanding
daerah-daerah lainnya. Kebutuhan akan akses pendidikan dan kesehatan agar
dapat meningkatkan kualitas hidup serta meningkatkan kesempatan memperoleh
pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik. Salah satu penelitian yang ditulis oleh
Darodjatun, MAS Sridjoko et.al (2021) dikatakan bahwa peningkatan HDI juga
dipengaruhi oleh menurunnya tingkat pengangguran di Jakarta. DKI Jakarta juga
sudah dapat mengurangi kesenjangan antara capaian pembangunan laki-laki
dan perempuan.

109 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Provinsi kedua sebagai contoh yang memiliki nilai IPG dan IPM tinggi
yaitu DI Yogyakarta. Dari sudut pandang IPM, kondisi sosioekonomi di DI
Yogyakarta memang cukup stabil. Salah satu penelitian yang ditulis Harsono
(2020) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mendorong kestabilan kondisi
sosioekonomi adalah adanya figur Sultan. Sistem politik DI Yogyakarta cukup
berbeda dengan provinsi lain seperti pemilihan Gubernur tidak dilakukan melalui
pemilihan umum, namun penunjukkan dari Sultan. Hal ini memang menjadi
keunikan tersendiri, karena bukan menggunakan sistem demokratis namun dapat
mendukung kestabilan kondisi sosioekonomi wilayah. Adanya tokoh budaya yang
dihormati ternyata dapat mempengaruhi IPM suatu provinsi. Dari kacamata IPG,
serupa dengan Jakarta, kesenjangan antara perempuan dan laki-laki tidak begitu
besar walaupun tetap IPM laki-laki lebih tinggi dibanding IPM perempuan.

Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai IPG dan IDG yang tinggi. Angka
keterwakilan perempuan di parlemen memang tinggi dibandingkan daerah lain,
yaitu sebesar 29,27 persen pada tahun 2020. Kalimantan Tengah sebenarnya
memiliki angka keterwakilan perempuan lebih tinggi, yaitu sebesar 33,33 persen.
Hanya saja Sulawesi Utara memiliki angka proporsi perempuan pada level
manajerial dengan poin 47,93 persen pada tahun 2020, sedangkan Kalimantan
Tengah hanya mencapai angka 29,69 persen. Angka proporsi perempuan pada
level manajerial di Sulawesi Utara juga cukup meningkat drastis dari tahun 2019,
yaitu dari angka 36,62 persen (peningkatan sebesar 11,31 poin). Gorontalo
memang memiliki angka proporsi perempuan pada level manajerial paling tinggi
pada tahun 2020, yaitu sebesar 50,43 persen namun angka keterwakilannya
berada di bawah Sulawesi Utara, yaitu sebesar 26,67 persen. Sulawesi Utara
juga memiliki angka sumbangan pendapatan perempuan sebesar 32,50 persen
walaupun angka ini masih rendah dibandingkan dengan NTT, DI Yogyakarta, DKI
Jakarta, dan provinsi lainnya. IDG dan IPG Sulawesi Utara yang tinggi didukung
oleh angka keterwakilan perempuan di parlemen dan posisi perempuan di level
manajerial.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 110


Lotulung et.al (2018) menyatakan bahwa salah satu pendorong tingginya
keterwakilan perempuan di DPRD Sulawesi Utara adalah adanya hubungan
saudara atau kerabat para calon perempuan dengan tokoh laki-laki yang
dihormati di Sulawesi Utara. Di Sulawesi Utara, istilah ini disebut sebagai fam
atau menyangkutnya nama belakang Ayah pada anaknya dan juga kerabatnya.
Adanya fam ini memberikan keuntungan pada perempuan-perempuan yang
berasal dari keluarga yang ayahnya merupakan orang-orang berpengaruh di
Sulawesi Utara, sehingga para pendukung tokoh laki-laki tersebut akan memilih
anak atau saudaranya yang mencalonkan diri.

5.4 Strategi Pencapaian untuk Wilayah di Kuadran II, III dan IV.

Enam hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan IPM, IPG, dan
IDG, antara lain:

1) Akses terhadap kesehatan – melihat angka kematian, sebaran tenaga


kesehatan atau tenaga profesional di Indonesia, jumlah puskesmas/rumah
sakit, melakukan literature review yang berbicara tentang akses kesehatan
oleh perempuan;
2) Akses terhadap pendidikan di luar wajib sekolah – melihat angka partisipasi
perempuan pada pendidikan tinggi dan dibandingkan dengan laki-laki, jumlah
sekolah di desa, program-program sekolah mengajar – dapat memotivasi dan
menginspirasi para perempuan desa untuk sekolah lebih tinggi;
3) Akses terhadap lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi – Perempuan
secara umum berada pada lapangan kerja informal, bagaimana cara
menghargai pekerjaan perempuan pada sektor informal? Masih banyak
kondisi-kondisi yang belum mengutamakan kondisi perempuan sebagai
pekerja informal, posisi-posisi pekerjaan untuk perempuan perlu yang lebih
strategis agar bisa meningkatkan angka sumber pendapatan dari perempuan;
4) Akses terhadap posisi parlemen – Undang-undang yang menyatakan
persentase minimal dalam posisi parlemen sudah cukup mendukung
perempuan untuk bisa maju sebagai anggota parlemen;

111 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


5) Laki-laki secara umum masih memiliki pandangan stereotipe atau kepercayaan
terkait posisi perempuan ketika menjadi pemimpin. Pengakuan perempuan
pada posisi pemimpin ataupun menjadi representasi pada panggung politik
oleh laki-laki lebih dilihat sebagai cara untuk meningkatkan angka partisipasi
perempuan, bukan berdasar pengakuan laki-laki terhadap kapabilitas
perempuan. Diperlukan strategi komunikasi yang diarahkan kepada laki-
laki agar keluar dari stereotipe tentang perempuan ketika menjadi seorang
pemimpin.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 112


BAB VI
KESIMPULAN
Sustainable Development Goals (SDGs) menyatakan dengan jelas bahwa
pemberdayaan perempuan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Agar tujuan ini tercapai, diskriminasi terhadap perempuan harus
dihentikan demi masa depan yang berkelanjutan. Selama 15 tahun terakhir, UNDP
mencatat bahwa sudah ada peningkatan pesat pada angka partisipasi sekolah
perempuan dan secara umum negara-negara di dunia telah mencapai kesetaraan
gender pada pendidikan dasar (UNDP, 2021b). Indonesia perlu melakukan
pembangunan sumber daya manusia yang mengutamakan keseimbangan
partisipasi perempuan dan laki-laki demi mendorong pembangunan nasional.

Pada tahun 2019, skor GII Indonesia berada pada angka 0,48 yang lebih
tinggi dari rata-rata GII secara global. Di ASEAN, Indonesia berada jauh
tertinggal, dimana Singapura menjadi negara yang memiliki angka GII terendah.
Skor GII pada tahun 2019 ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya
yang mencapai GII sebesar 0,451. Hal ini memperlihatkan bahwa ada sedikit
penurunan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dari tahun sebelumnya.

Perbaikan nilai GII harus difokuskan pada akses terhadap fasilitas kesehatan,
pendidikan, dan juga akses terhadap pasar tenaga kerja. Fasilitasi kesehatan
dilihat dari angka MMR dan ABR. Skor MMR Indonesia sudah cukup baik yaitu
sebesar 177, berada di bawah rata-rata skor MMR secara global yaitu 204. Di
ASEAN, Indonesia juga menduduki peringkat ke 7 dari 10 negara, dimana negara
yang memiliki nilai MMR terendah adalah Singapura, Thailand, Brunei Darussalam,
dan Malaysia. Untuk meningkatkan angka ini perlu adanya peningkatan kuantitas
tenaga kesehatan profesional, peningkatan kualitas layanan oleh tenaga
kesehatan, serta pemerataan akses dan fasilitasi kesehatan di wilayah-wilayah
selain Jawa-Bali.

113 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Capaian ABR Indonesia sebesar 47,4 dimana lebih tinggi dari rata-rata nilai
ABR secara global, yaitu 43,4. Hal ini memperlihatkan bahwa secara umum
perlu dilakukan pendekatan-pendekatan yang dapat menekan tingginya angka
ABR. Tingginya angka ABR menunjukkan bahwa banyaknya perempuan yang
melahirkan pada usia sangat muda, dan apabila hal ini tidak diatasi maka akan
mempengaruhi angka partisipasi sekolah karena perempuan sudah melahirkan
dan kemudian mengurus keluarga di usia sekolah.

Perbaikan nilai GII juga dilihat dari peningkatan pemberdayaan perempuan


yang dilihat dari representasi perempuan di politik dan partipasi sekolah
perempuan. Skor representasi perempuan di parlemen Indonesia (17,4 persen)
masih dibawah rata-rata secara global yaitu 24,6 persen. Indonesia mendapatkan
peringkat ke 5 dari 10 negara di ASEAN, dan negara dengan representasi
perempuan di parlemen paling tinggi berada di Filipina dengan skor sebesar 28
persen.

Persentase penduduk perempuan dengan pendidikan SMP ke atas, Indonesia


masih berada pada peringkat ke 5 dengan capaian 46,8 persen dan persentase
tertinggi terdapat di Singapura (78,1 persen) dan Filipina (75,6 persen). Filipina
dan Myanmar adalah dua negara yang memiliki angka capaian perempuan
dengan pendidikan SMP ke atas lebih tinggi dibanding laki-laki. Hanya saja angka
ini yang dapat menjadi indikator kualitas pendidikan tidak selalu mempengaruhi
tingginya angka penduduk perempuan yang masuk ke pasar tenaga kerja.
Laki-laki terkadang lebih diprioritaskan daripada perempuan walaupun memiliki
pendidikan yang sama bahkan lebih tinggi.

Indikator terakhir untuk memperbaiki nilai GII adalah peningkatan TPAK


(Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) laki-laki dan perempuan. Saat ini Indonesia
memiliki perbandingan angka TPAK perempuan dan laki-laki masih sangat tinggi,
dimana 53,1 persen perempuan dan 81,9 persen laki-laki.

Indeks berikutnya yang digunakan untuk melihat pembangunan gender adalah

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 114


IPG (Indeks Pembangunan Gender). IPG Indonesia di tahun 2020 menurun
sedikit dibanding tahun 2019, yaitu dari 91,07 menjadi 91,06. IPG laki-laki di
Indonesia sudah masuk kategori “tinggi”, sedangkan perempuan masih dalam
kategori “rendah”. Secara wilayah, ada 19 Provinsi yang angka IPGnya masih
berada di bawah angka nasional, yaitu 6 provinsi di pulau Sumatera, 1 provinsi
di pulau Jawa, 1 provinsi di pulau Bali dan Nusa Tenggara, 5 provinsi di pulau
Kalimantan, 3 provinsi di pulau Sulawesi serta 3 provinsi di pulau Maluku dan
Papua. Hal ini memperlihatkan bahwa program pembangunan gender masih
belum tersebar secara merata.

Angka harapan hidup (AHH) juga merupakan salah satu indikator dalam
mengukur IPG. Secara statistik, perempuan memiliki angka harapan lebih
tinggi yaitu 73,5 tahun sedangkan laki-laki hanya mencapai 69,6 tahun. Hal
ini memperlihatkan bahwa perempuan lebih sadar akan perilaku sehat dan
mau mengakses fasilitas kesehatan dibanding laki-laki. Begitu juga dengan
angka harapan lama sekolah (HLS), dimana perempuan berpeluang lebih
lama bersekolah dibanding laki-laki. HLS perempuan mencapai 13,04 tahun
sedangkan laki-laki mencapi 12,93 tahun. Hanya saja saat dilihat berdasarkan
provinsi, masih ada ketimpangan yang cukup tinggi antara wilayah timur dan
barat Indonesia.

Pengeluaran dan pendapatan laki-laki juga masih lebih tinggi dibanding


perempuan, terlihat dari jumlah pengeluaran perkapita per tahun laki-laki
mencapai Rp 15,463 juta sedangkan perempuan hanya mencapai 9,004 juta.
Pendapatan bersih sebulan bekerja bagi perempuan (2,1 juta rupiah) juga masih
lebih rendah dibanding laki-laki (2,6 juta rupiah). Apabila dilihat dari sebaran
provinsi, DKI Jakarta memiliki pendapatan bersih paling tinggi untuk perempuan,
sedangkan pendapatan perempuan paling rendah berada di Papua.

Indeks terakhir adalah IDG (Indeks Pemberdayaan Gender) yang melihat


keterlibatan perempuan di parlemen, sumbangan pendapatan perempuan, dan
perempuan sebagai tenaga profesional. Masih ada ketimpangan besar capaian
IDG pada provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2020. Tiga provinsi dengan IDG

115 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


terendah adalah Nusa Tenggara Barat, Kep Bangka Belitung, dan Sumatera
Barat sedangkan tiga provinsi dengan IDG tertinggi adalah Kalimantan Tengah,
Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Perlu dicatat bahwa tidak ada provinsi-provinsi
dari wilayah Barat Indonesia (pulau Sumatera, Jawa, dan Bali) yang memiliki
angka IDG di atas nilai nasional. Kenyataannya, pada beberapa provinsi, nilai
IDG tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2017 atau 2014. Secara umum,
IDG di Indonesia masih sangat fluktuatif terlepas dari adanya pengarusutamaan
gender di Indonesia. Penurunan dan peningkatan terjadi, namun secara umum
peningkatan IDG terlihat dari data tren tahun ke tahun, terutama dari tahun 2014,
2017, dan 2020. Peningkatan IDG juga belum merata di tiap-tiap provinsi, dimana
hanya 5 provinsi yang memiliki angka IDG berada di atas IDG Indonesia. Hal
ini memperlihatkan masih banyak sekali provinsi yang belum memberdayakan
perempuan, terutama jika dilihat dari tiga komponen IDG.

Komponen pembentuk dengan posisi tertinggi dalam perhitungan IDG di


Indonesia adalah komponen persentase perempuan sebagai tenaga profesional,
kedua adalah sumbangan pendapatan perempuan, dan terakhir keterlibatan
perempuan di parlemen. Pada komponen persentase tenaga profesional, angka
keterlibatan perempuan tertinggi justru berasal dari beberapa provinsi Sulawesi
sedangkan yang terendah berada di Papua dan beberapa wilayah di Barat
Indonesia. Pada komponen pendapatan perempuan dan tenaga profesional
perempuan, angka terendah dan tertinggi sama-sama berasal dari Wilayah Timur
Indonesia. Hal ini memperlihatkan bahwa masih ada ketimpangan yang tinggi
dalam satu wilayah Indonesia.

Buku Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 menunjukkan bahwa


ada tren penurunan dari GII dan IPG dibanding tahun sebelumnya. Hal ini
memperlihatkan bahwa proses pengarusutamaan gender harus semakin
diperkuat dengan memperhatikan pemerataan implementasi di berbagai daerah,
terutama di daerah Timur dan daerah pelosok Indonesia.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 116


DAFTAR PUSTAKA

Asia Society. (2021). Women in the Philippines: Inspiring and Empowered. https://
asiasociety.org/philippines/women-philippines-inspiring-and-empowered

Aspinall, E., White, S., & Savirani, A. (2021). Women’s Political Representation in
Indonesia: Who Wins and How? Journal of Current Southeast Asian Affairs,
40(1), 3–27. https://doi.org/10.1177/1868103421989720

BPS. (2020a). Kompilasi Data Statistik Indeks Pembangunan Gender ( Metode


2020 ). Metode 2014.

BPS. (2020b). Kompilasi Data Statistik Indeks Pembangunan Manusia ( Metode


2020 ). Metode 2014.

Chew, H. A. (2018). Bringing the revolution home: Filipino urban poor women,
“Neoliberal imperial feminisms,” and a social movements approach to domestic
abuse. Wsq, 46(3–4), 49–68. https://doi.org/10.1353/wsq.2018.0031

Choi, N. (2019). Women’s political pathways in southeast asia. International


Feminist Journal of Politics, 21(2), 224–248. https://doi.org/10.1080/14616
742.2018.1523683

Crisp, R., & Clementi, A. (2020). Reality or Rhetoric: Understanding Gender


Inequality and Education in Myanmar. https://www.internationalaffairs.org.
au/australianoutlook/reality-or-rhetoric-understanding-gender-inequality-
and-education-in-myanmar/

Ferrant, G. (2010). The Gender Inequalities Index (GII) as a New Way to


Understand Gender Inequality Issues in Developing Countries. Proceedings
of the German Development Economics Conference, 1–35. http://hdl.handle.
net/10419/39979%0D

Giger, N., Bütikofer, D. T. S., & Gilardi, F. (2021). The Surge in Women’s
Representation in the 2019 Swiss Federal Elections. Swiss Political Science

117 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Review.

International Labour Organization. (2017). Decent work country programme for


Lao PDR 2017-2021. International Labour Organization, May. https://www.
ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/documents/publication/
wcms_554994.pdf

IPU Parline. (2021). Monthly ranking of women in national parliaments.


Global Data on National Parliaments. https://data.ipu.org/women-
ranking?month=10&year=2021

Jones, B. (2017). The post-tsunami paradox of female empowerment in Aceh.


The Conversation. https://theconversation.com/the-post-tsunami-paradox-
of-female-empowerment-in-aceh-88864

Karan, K., Gimeno, J. D. M., & Tandoc, E. (2009). The internet and mobile
technologies in election campaigns: The Gabriela women’s party during the
2007 Philippine elections. Journal of Information Technology and Politics,
6(3–4), 326–339. https://doi.org/10.1080/19331680903047420

Kemen PPPA. (2000). Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang


Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Kemen PPPA. (2021). Peraturan Menteri PPPA Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri PPPA Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian PPPA Tahun 2020-2024. 6.

Lestari, Y. S. (2017). Gender dan Pembangunan Peempuan di Aceh Pasca Konflik


dan Tsunami: Pembahasan Teoritis. Community, 3(1), 59–75. https://doi.
org/https://doi.org/10.35308/jcpds.v3i1.146

Lin, E., Gan, G., & Pan, J. (2020). Singapore’s Adjusted Gender Pay Gap (Issue
January). https://stats.mom.gov.sg/iMAS_PdfLibrary/mrsd-Singapores-
Adjusted-Gender-Pay-Gap.pdf

Lucchi, M., & Werthmuller, S. (2021). 5 reasons why Switzerland’s gender gap
is getting smaller. World Economic Forum. https://www.weforum.org/

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 118


agenda/2021/03/switzerland-global-gender-gap-parity/

Meng, Y. (2016). An Overview of Women’s Health Issue and the Relevant


Government Measures in Singapore. Occupational Medicine & Health
Affairs, 4(3), 3–5. https://doi.org/10.4172/2329-6879.1000233

OECD. (2019). Women in politics. https://www.oecd-ilibrary.org/sites/a2422862-


en/index.html?itemId=%2Fcontent%2Fcomponent%2Fa2422862-en

Panjaitan, A. A. (2019). Model of Prevention of Adolescent Unwanted Pregnancy


in Indonesia: Review Article. International Journal of Research in Law,
Economic and Social Sciences, 1(2), 60–73. https://doi.org/10.32501/
injuriless.v1i2.125

Registry of Muslim Marriages. (2015). Requirements for Registrasion in ROMM


(21 years and above). Singapore Government. https://www.romm.gov.sg/
about_marriage/romm_eligibility.asp

Selan, S. (2021, March 13). Child marriage in Malaysia: how old is too young?
It depends on who you ask. Malaysia Now. https://www.malaysianow.
com/news/2021/03/13/child-marriage-in-malaysia-how-old-is-too-young-it-
depends-on-who-you-ask/

Sofiana, N. E. (2020). Sekoper Cinta: Sekolah Peningkatan Kualitas Perempuan


di Tatar Sunda. HUMANISMA: Journal OfGender Studies, 04(02), 177–
191. https://doi.org/10.30983/humanisme.v4i2.352210.30983/humanisme.
v4i2.352210.30983/humanisme.v4i2.352210.30983/humanisme.
v4i2.352210.30983/humanisme.v4i2.352210.30983/humanisme.
v4i2.352210.30983/humanisme.v4i2.3522

The World Bank. (2021). Proportion of seats held by women in national parliaments
(%). Data Bank. https://data.worldbank.org/indicator/SG.GEN.PARL.ZS

UNDP. (2020). The Next Frontier: Human Development and the Anthropocene. In
Human Development Report 2020.

UNDP. (2021a). Gender Inequality Index (GII). Human Development Reports.

119 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


http://hdr.undp.org/en/content/gender-inequality-index-gii

UNDP. (2021b). Goal 5: Gender equality. https://www.id.undp.org/content/


indonesia/en/home/sustainable-development-goals/goal-5-gender-
equality.html?utm_source=EN&utm_medium=GSR&utm_content=US_
UNDP_PaidSearch_Brand_English&utm_campaign=CENTRAL&c_
src=CENTRAL&c_src2=GSR&gclid=CjwKCAiAh_GNBhAHEiwAj

WHO. (2021). Maternal mortality declined by 38 per cent between 2000 and
2017. Trends in Maternal Mortality: 2000 to 2017. https://data.unicef.org/
topic/maternal-health/maternal-mortality/

Yamauchi, F., & Tiongco, M. (2013). Why women are progressive in education?
Gender disparities in human capital, labor markets, and family arrangement
in the Philippines. Economics of Education Review, 32(1), 196–206. https://
doi.org/10.1016/j.econedurev.2012.09.003

http://hdr.undp.org/sites/default/files/2020_statistical_annex_table_5.pdf

https://www.freepik.com/free-vector/stop-gender-violence-concept_8850213.
htm#query=women%20discriminations&position=19&from_view=search

https://www.freepik.com/free-vector/team-cleaning-staff-apartment_16334595.
htm#query=maid&position=32&from_view=search

h t t p s : / / w w w. f r e e p i k . c o m / f r e e - v e c t o r / f l a t - h a n d - d r a w n - f e m a l e - t e a m -
leader_12177816.htm#query=woman%20leader&position=0&from_
view=search

h t t p s : / / w w w. f r e e p i k . c o m / f r e e - v e c t o r / g e n d e r - e q u a l i t y - i l l u s t r a t i o n -
design_8918386.htm#query=gender&position=6&from_view=search

h t t p s : / / w w w. f r e e p i k.com/fre e -vector /gr adient- inter national- wom en-


s-day-illustration_12812409.htm#&position=0&from_
view=detail#&position=0&from_view=detail

https://www.freepik.com/free-vector/flat-international-women-s-day-

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 120


illustration_12687997.htm#query=woman&position=46&from_view=search

https://www.freepik.com/free-vector/election-political-campaign_10583469.
htm#query=vote&position=10&from_view=search
https://www.freepik.com/free-vector/workplace-discrimination-abstract-
illustration_20891920.htm#query=gender%20equality&position=33&from_
view=search

121 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


2021

LAMPIRAN

Pe 122
Lampiran 1. IPM dan Komponennya Menurut Provinsi dan
Kabupaten/Kota, 2019/2020

Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
ACEH 69,87 69,93 14,3 14,31 9,18 9,33 71,9 71,99
Simeulue 65,22 65,26 13,51 13,76 9,08 9,34 65,7 66,03
Aceh Singkil 67,36 67,39 14,3 14,31 8,52 8,53 68,91 68,94
Aceh Selatan 64,27 64,35 14,41 14,42 8,59 8,87 66,9 67,12
Aceh Tenggara 68,04 68,14 13,99 14 9,65 9,66 69,36 69,37
Aceh Timur 68,67 68,72 13,02 13,03 7,86 8,15 67,39 67,63
Aceh Tengah 68,82 68,85 14,26 14,27 9,69 9,85 73,14 73,24
Aceh Barat 67,93 67,98 14,59 14,6 9,09 9,37 71,22 71,38
Aceh Besar 69,77 69,78 14,71 14,72 10,31 10,32 73,55 73,56
Pidie 66,89 66,94 14,45 14,46 8,82 8,99 70,41 70,63
Bireuen 71,16 71,22 14,82 14,83 9,27 9,28 72,27 72,28
Aceh Utara 68,79 68,8 14,69 14,7 8,46 8,63 69,22 69,33
Aceh Barat Daya 64,91 65 13,57 13,58 8,35 8,66 66,56 66,75
Gayo Lues 65,38 65,47 13,73 13,77 7,91 8,2 66,87 67,22
Aceh Tamiang 69,52 69,58 13,58 13,59 8,89 8,9 69,23 69,24
Nagan Raya 69,14 69,22 14,12 14,13 8,5 8,68 69,11 69,18
Aceh Jaya 67,11 67,16 13,97 13,98 8,66 8,7 69,74 69,75
Bener Meriah 69,19 69,22 13,45 13,46 9,78 9,79 72,97 72,98
Pidie Jaya 70,06 70,14 14,54 14,82 9,04 9,33 72,87 73,2
Kota Banda Aceh 71,36 71,45 17,39 17,79 12,64 12,65 85,07 85,41
Kota Sabang 70,45 70,51 13,81 13,95 11,13 11,14 75,77 75,78
Kota Langsa 69,37 69,42 15,34 15,35 11,1 11,11 77,16 77,17
Kota Lhokseumawe 71,52 71,6 15,19 15,2 10,9 10,91 77,3 77,31
Kota Subulussalam 63,94 64,02 14,21 14,61 7,58 7,84 64,46 64,93
SUMATERA UTARA 68,95 69,1 13,15 13,23 9,45 9,54 71,74 71,77
Nias 69,68 69,75 12,39 12,57 5,15 5,36 61,65 61,93
Mandailing Natal 62,51 62,6 13,17 13,32 8,36 8,62 66,52 66,79
Tapanuli Selatan 64,82 64,91 13,12 13,24 8,97 9,28 69,75 70,12
Tapanuli Tengah 67,08 67,15 12,79 13,06 8,48 8,62 68,86 69,23
Tapanuli Utara 68,46 68,63 13,68 13,69 9,71 9,85 73,33 73,47
Toba Samosir 69,93 70,08 13,28 13,45 10,36 10,52 74,92 75,16

123 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Labuhan Batu 69,86 69,93 12,67 12,73 9,23 9,24 71,94 72,01
Asahan 68,11 68,26 12,59 12,6 8,49 8,79 69,92 70,29
Simalungun 71,07 71,22 12,77 12,78 9,36 9,6 72,98 73,25
Dairi 68,79 69 13,09 13,1 9,34 9,58 71,42 71,57
Karo 71,27 71,4 12,75 12,76 9,62 9,79 74,25 74,43
Deli Serdang 71,61 71,73 13,34 13,35 10,08 10,09 75,43 75,44
Langkat 68,59 68,8 12,81 13,05 8,64 8,65 70,76 71
Nias Selatan 68,58 68,74 12,22 12,23 5,53 5,85 61,59 61,89
Humbang Hasundutan 69,06 69,27 13,27 13,28 9,53 9,54 68,83 68,87
Pakpak Bharat 65,59 65,74 13,85 13,86 8,73 9,03 67,47 67,59
Samosir 71,16 71,27 13,46 13,47 9,15 9,43 70,55 70,63
Serdang Bedagai 68,46 68,68 12,59 12,6 8,53 8,54 70,21 70,24
Batu Bara 66,75 66,96 12,62 12,63 8,02 8,06 68,35 68,36
Padang Lawas Utara 67,06 67,17 12,47 12,87 9,1 9,37 69,29 69,85
Padang Lawas 66,98 67,09 13,02 13,03 8,69 9,01 68,16 68,25
Labuhan Batu Selatan 68,64 68,71 12,99 13 8,74 8,75 71,39 71,4
Labuhan Batu Utara 69,37 69,46 12,82 13,04 8,36 8,4 71,43 71,61
Nias Utara 69,29 69,43 12,78 13,03 6,25 6,58 61,98 62,36
Nias Barat 68,82 68,96 12,71 12,94 6,14 6,49 61,14 61,51
Kota Sibolga 68,77 69,01 13,15 13,16 10,18 10,4 73,41 73,63
Kota Tanjung Balai 63,02 63,27 12,49 12,5 9,26 9,44 68,51 68,65
Kota Pematang Siantar 73,33 73,55 14,21 14,45 11,15 11,16 78,57 78,75
Kota Tebing Tinggi 70,76 70,87 12,71 12,72 10,28 10,31 75,08 75,17
Kota Medan 72,98 73,14 14,73 14,74 11,38 11,39 80,97 80,98
Kota Binjai 72,25 72,38 13,61 13,62 10,77 10,93 75,89 75,89
Kota Padangsidimpuan 69,15 69,41 14,53 14,54 10,7 11 75,06 75,22
Kota Gunungsitoli 71,02 71,19 13,73 13,74 8,58 8,61 69,3 69,31
SUMATERA BARAT 69,31 69,47 14,01 14,02 8,92 8,99 72,39 72,38
Kepulauan Mentawai 64,68 64,73 12,76 12,82 7,08 7,09 61,26 61,09
Pesisir Selatan 70,73 70,86 13,31 13,32 8,25 8,26 70,08 69,9
Solok 68,34 68,58 13,03 13,04 7,85 7,86 69,08 69,08
Sijunjung 66,02 66,21 12,36 12,37 8,1 8,11 67,66 67,74
Tanah Datar 69,73 69,94 14,32 14,33 8,45 8,61 72,14 72,33
Padang Pariaman 68,58 68,79 13,62 13,67 7,86 7,87 70,59 70,61
Agam 72,17 72,37 13,86 13,87 8,85 8,96 72,37 72,46

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 124


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Lima Puluh Kota 69,7 69,79 13,28 13,29 7,98 7,99 69,67 69,47
Pasaman 67,18 67,4 12,79 12,8 7,86 8,09 66,46 66,64
Solok Selatan 67,58 67,81 12,7 12,71 8,16 8,28 68,94 69,04
Dharmasraya 71,1 71,33 12,42 12,43 8,46 8,47 71,52 71,51
Pasaman Barat 67,67 67,82 13,4 13,61 8,06 8,19 68,21 68,49
Kota Padang 73,57 73,65 16,51 16,52 11,34 11,58 82,68 82,82
Kota Solok 73,45 73,61 14,31 14,32 11,02 11,03 78,38 78,29
Kota Sawah Lunto 69,87 70 13,16 13,17 9,97 10,17 72,39 72,64
Kota Padang Panjang 72,77 72,82 15,05 15,06 11,45 11,62 78 77,93
Kota Bukittinggi 74,22 74,38 14,96 14,97 11,32 11,33 80,71 80,58
Kota Payakumbuh 73,61 73,74 14,25 14,26 10,72 10,73 78,95 78,9
Kota Pariaman 70,15 70,28 14,53 14,54 10,37 10,59 76,7 76,9
RIAU 71,48 71,6 13,14 13,2 9,03 9,14 73 72,71
Kuantan Singingi 68,44 68,55 13,32 13,33 8,58 8,59 70,78 70,31
Indragiri Hulu 70,2 70,25 12,35 12,36 8,17 8,38 70,05 69,83
Indragiri Hilir 67,66 67,85 11,9 11,91 7,22 7,23 66,84 66,54
Pelalawan 71,03 71,16 12,17 12,24 8,49 8,5 71,85 71,56
Siak 71,03 71,11 12,75 12,76 9,65 9,66 74,07 73,68
Kampar 70,64 70,76 13,45 13,46 9,25 9,26 73,15 72,83
Rokan Hulu 69,89 70,06 12,83 12,84 8,38 8,39 69,93 69,38
Bengkalis 71,11 71,2 12,86 12,87 9,41 9,69 73,44 73,46
Rokan Hilir 70,17 70,3 12,67 12,68 8,24 8,25 69,4 69,15
Kepulauan Meranti 67,53 67,68 12,81 12,82 7,51 7,7 65,93 65,5
Kota Pekanbaru 72,22 72,34 15,37 15,54 11,43 11,68 81,35 81,32
Kota Dumai 70,82 70,93 13,1 13,12 9,85 10,07 74,64 74,4
JAMBI 71,06 71,16 12,93 12,98 8,45 8,55 71,26 71,29
Kerinci 69,82 69,93 13,86 13,87 8,21 8,55 70,95 71,21
Merangin 71,18 71,26 11,98 11,99 7,68 7,76 69,07 69,19
Sarolangun 69,09 69,17 12,26 12,27 7,76 7,87 69,72 69,86
Batang Hari 70,44 70,56 12,91 12,92 7,85 8,11 69,67 69,84
Muaro Jambi 71,18 71,27 12,82 12,83 8,33 8,57 69,01 69,18
Tanjung Jabung Timur 66,08 66,23 12,01 12,16 6,35 6,7 63,92 64,43
Tanjung Jabung Barat 68,03 68,12 12,61 12,62 7,7 7,71 67,54 67,54
Tebo 69,91 69,99 12,39 12,6 7,57 7,58 69,02 69,14
Bungo 67,61 67,74 12,61 12,62 8,15 8,27 69,86 69,92

125 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kota Jambi 72,57 72,65 14,9 15,1 10,91 10,92 78,26 78,37
Kota Sungai Penuh 72,01 72,11 14,78 14,79 10,08 10,32 75,36 75,42
SUMATERA SELATAN 69,65 69,88 12,39 12,45 8,18 8,24 70,02 70,01
Ogan Komering Ulu 68,01 68,2 12,59 12,6 8,69 8,7 69,45 69,32
Ogan Komering Ilir 68,41 68,61 11,41 11,42 7,03 7,04 66,96 66,82
Muara Enim 68,63 68,9 11,96 11,97 7,78 7,79 68,88 68,74
Lahat 65,76 66,04 12,33 12,34 8,45 8,46 67,62 67,44
Musi Rawas 67,86 68,14 12,07 12,08 7,51 7,52 66,92 66,79
Musi Banyuasin 68,54 68,75 11,99 12 7,61 7,62 67,83 67,69
Banyu Asin 68,76 68,97 11,74 11,75 7,19 7,2 66,9 66,74
Ogan Komering Ulu Selatan 66,76 67,04 11,74 11,75 7,83 7,84 65,43 65,3
Ogan Komering Ulu Timur 68,87 69,1 12,22 12,23 7,54 7,55 69,34 69,28
Ogan Ilir 65,21 65,48 12,29 12,3 7,85 7,86 67,22 67,06
Empat Lawang 64,81 65,08 12,05 12,06 7,39 7,6 65,1 65,25
Penukal Abab Lematang Ilir 68,07 68,27 11,9 12,05 6,75 7,04 64,33 64,7
Musi Rawas Utara 65,43 65,68 11,56 11,57 6,5 6,84 64,32 64,49
Kota Palembang 70,54 70,79 14,4 14,41 10,52 10,53 78,44 78,33
Kota Prabumulih 70,09 70,32 12,9 12,91 9,72 9,96 74,4 74,55
Kota Pagar Alam 66,41 66,71 12,84 12,85 9,14 9,39 68,44 68,31
Kota Lubuklinggau 69,04 69,25 13,36 13,37 9,81 9,89 74,81 74,78
BENGKULU 69,21 69,35 13,59 13,61 8,73 8,84 71,21 71,4
Bengkulu Selatan 67,79 67,9 13,6 13,61 9,02 9,26 70,27 70,63
Rejang Lebong 68,37 68,57 13,68 13,83 8,26 8,28 70,1 70,44
Bengkulu Utara 68,04 68,19 12,86 12,87 7,86 7,87 68,8 68,82
Kaur 66,5 66,63 12,98 12,99 8,25 8,37 66,78 66,99
Seluma 67,56 67,75 13,27 13,28 7,91 7,99 66,69 66,89
Mukomuko 66,51 66,64 12,72 12,73 7,99 8,29 68,12 68,45
Lebong 63,12 63,29 12,56 12,57 7,9 7,99 66,84 67,01
Kepahiang 67,78 67,95 12,89 12,9 7,93 8,24 67,67 68,17
Bengkulu Tengah 68,12 68,19 13,02 13,03 7,22 7,47 67,3 67,61
Kota Bengkulu 70,04 70,13 16,01 16,02 11,78 11,79 80,35 80,36
LAMPUNG 70,51 70,65 12,63 12,65 7,92 8,05 69,57 69,69
Lampung Barat 67,43 67,58 12,24 12,25 7,85 8,06 67,5 67,8
Tanggamus 68,4 68,56 12,17 12,18 7,21 7,22 66,37 66,42
Lampung Selatan 69,2 69,33 12,33 12,5 7,68 7,69 68,22 68,36

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 126


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Lampung Timur 70,61 70,73 12,84 12,85 7,59 7,6 69,34 69,37
Lampung Tengah 69,75 69,84 12,91 12,92 7,57 7,58 70,04 70,16
Lampung Utara 69,05 69,21 12,47 12,48 8,2 8,21 67,63 67,67
Way Kanan 69,27 69,4 12,35 12,36 7,39 7,7 67,19 67,44
Tulangbawang 69,88 69,97 11,88 11,89 7,23 7,49 68,23 68,52
Pesawaran 68,88 69,04 12,29 12,36 7,6 7,7 65,75 65,79
Pringsewu 69,85 70,08 12,82 12,83 8,19 8,38 69,97 70,3
Mesuji 68,04 68,19 11,62 11,63 6,61 6,88 63,52 63,63
Tulang Bawang Barat 69,88 70 12,04 12,05 7,13 7,24 65,93 65,97
Pesisir Barat 63,27 63,5 11,98 11,99 7,82 8,01 63,79 63,91
Kota Bandar Lampung 71,28 71,37 14,53 14,64 10,92 10,93 77,33 77,44
Kota Metro 71,55 71,63 14,34 14,47 10,64 10,96 76,77 77,19
KEP. BANGKA BELITUNG 70,5 70,64 11,94 12,05 7,98 8,06 71,3 71,47
Bangka 70,99 71,06 12,76 12,77 8,23 8,24 72,39 72,4
Belitung 70,94 71,05 11,84 11,85 8,41 8,46 72,46 72,51
Bangka Barat 69,99 70,06 11,52 11,53 7,21 7,22 69,05 69,08
Bangka Tengah 71,16 71,36 11,76 11,81 7,13 7,19 70,33 70,45
Bangka Selatan 67,9 68,16 11,36 11,37 6,42 6,67 66,54 66,9
Belitung Timur 71,9 72,03 11,51 11,52 8,15 8,22 70,84 70,92
Kota Pangkal Pinang 73,17 73,3 12,99 13,15 9,8 9,92 77,97 78,22
KEPULAUAN RIAU 69,8 69,96 12,83 12,87 9,99 10,12 75,48 75,59
Karimun 70,71 70,91 12,3 12,42 7,92 8,17 71,1 71,44
Bintan 70,3 70,38 12,95 13,1 8,36 8,44 73,98 74,13
Natuna 64,81 65,06 13,89 13,9 8,72 8,73 72,63 72,72
Lingga 61,75 62,06 12,44 12,45 6,51 6,67 64,98 65,29
Kepulauan Anambas 67,06 67,21 12,75 12,81 6,91 7,17 68,48 68,8
Kota Batam 73,29 73,33 13,15 13,16 11,13 11,14 81,09 81,11
Kota Tanjung Pinang 72,02 72,1 14,09 14,12 9,99 10,25 78,73 78,91
DKI JAKARTA 72,79 72,91 12,97 12,98 11,06 11,13 80,76 80,77
Kep. Seribu 68,51 68,76 12,56 12,57 8,47 8,68 71,4 71,63
Kota Jakarta Selatan 74,03 74,12 13,32 13,33 11,62 11,63 84,75 84,72
Kota Jakarta Timur 74,37 74,47 13,82 13,86 11,65 11,66 82,69 82,66
Kota Jakarta Pusat 74,02 74,11 13,24 13,25 11,25 11,38 81,24 81,39
Kota Jakarta Barat 73,54 73,62 12,79 12,8 10,4 10,63 81,21 81,38
Kota Jakarta Utara 73,18 73,28 12,62 12,63 10,7 10,8 80,17 80,29

127 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
JAWA BARAT 72,85 73,04 12,48 12,5 8,37 8,55 72,03 72,09
Bogor 71,01 71,17 12,47 12,48 8,29 8,3 70,65 70,4
Sukabumi 70,73 70,97 12,22 12,23 7,02 7,07 66,87 66,88
Cianjur 69,91 70,13 11,98 11,99 6,97 7,18 65,38 65,36
Bandung 73,4 73,53 12,68 12,69 8,79 8,96 72,41 72,39
Garut 71,22 71,41 11,82 11,91 7,51 7,52 66,22 66,12
Tasikmalaya 69,21 69,47 12,52 12,53 7,17 7,35 65,64 65,67
Ciamis 71,57 71,83 13,79 14,06 7,69 7,7 70,39 70,49
Kuningan 73,35 73,59 12,1 12,22 7,38 7,57 69,12 69,38
Cirebon 71,82 71,99 12,24 12,25 6,71 6,92 68,69 68,75
Majalengka 69,97 70,27 12,21 12,22 7,09 7,27 67,52 67,59
Sumedang 72,29 72,43 12,96 12,97 8,27 8,51 71,46 71,64
Indramayu 71,37 71,63 12,24 12,25 5,99 6,3 66,97 67,29
Subang 72,13 72,35 11,69 11,7 6,85 7,1 68,69 68,95
Purwakarta 70,8 70,99 12,1 12,11 7,92 8,09 70,67 70,82
Karawang 71,98 72,15 12,08 12,09 7,65 7,77 70,86 70,66
Bekasi 73,56 73,68 13,08 13,09 8,84 9,12 73,99 74,07
Bandung Barat 72,18 72,34 11,86 11,87 8,18 8,19 68,27 68,08
Pangandaran 71,12 71,4 12,06 12,07 7,67 7,74 68,21 68,06
Kota Bogor 73,41 73,61 13,4 13,41 10,32 10,33 76,23 76,11
Kota Sukabumi 72,26 72,42 13,46 13,47 9,58 9,59 74,31 74,21
Kota Bandung 74,14 74,28 14,19 14,2 10,74 10,75 81,62 81,51
Kota Cirebon 72,13 72,26 13,11 13,12 9,9 9,91 74,92 74,89
Kota Bekasi 74,89 75,01 13,99 14 11,1 11,16 81,59 81,5
Kota Depok 74,31 74,44 13,91 13,92 11 11,28 80,82 80,97
Kota Cimahi 73,89 74,03 13,79 13,8 10,95 10,96 78,11 77,83
Kota Tasikmalaya 71,93 72,15 13,44 13,45 9,13 9,33 72,84 73,04
Kota Banjar 70,79 70,99 13,22 13,23 8,62 8,63 71,75 71,7
JAWA TENGAH 74,23 74,37 12,68 12,7 7,53 7,69 71,73 71,87
Cilacap 73,52 73,73 12,49 12,5 6,93 6,97 69,98 69,95
Banyumas 73,55 73,72 12,82 12,85 7,42 7,52 71,96 71,98
Purbalingga 73,02 73,14 11,98 11,99 7,14 7,24 68,99 68,97
Banjarnegara 74,01 74,18 11,45 11,46 6,5 6,74 67,34 67,45
Kebumen 73,22 73,4 13,04 13,34 7,53 7,54 69,6 69,81
Purworejo 74,52 74,72 13,49 13,5 7,91 8,12 72,5 72,68

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 128


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Wonosobo 71,6 71,82 11,74 11,75 6,76 6,81 68,27 68,22
Magelang 73,56 73,72 12,53 12,54 7,77 7,78 69,87 69,87
Boyolali 75,83 75,95 12,43 12,56 7,56 7,84 73,8 74,25
Klaten 76,68 76,78 13,24 13,25 8,31 8,58 75,29 75,56
Sukoharjo 77,55 77,65 13,82 13,83 9,1 9,34 76,84 76,98
Wonogiri 76,07 76,16 12,48 12,49 7,04 7,33 69,98 70,25
Karanganyar 77,38 77,47 13,67 13,68 8,52 8,56 75,89 75,86
Sragen 75,62 75,71 12,69 12,83 7,34 7,65 73,43 73,95
Grobogan 74,61 74,75 12,29 12,3 6,86 6,91 69,86 69,87
Blora 74,23 74,41 12,19 12,2 6,58 6,83 68,65 68,84
Rembang 74,43 74,55 12,1 12,11 7,15 7,16 70,15 70,02
Pati 76,04 76,22 12,41 12,65 7,19 7,44 71,35 71,77
Kudus 76,5 76,6 13,22 13,23 8,63 8,75 74,94 75
Jepara 75,74 75,84 12,74 12,75 7,44 7,68 71,88 71,99
Demak 75,31 75,4 13,01 13,31 7,55 7,71 71,87 72,22
Semarang 75,63 75,73 12,94 12,97 8,01 8,02 74,14 74,1
Temanggung 75,48 75,58 12,13 12,14 7,15 7,24 69,56 69,57
Kendal 74,33 74,43 12,8 12,95 7,25 7,45 71,97 72,29
Batang 74,59 74,69 12 12,01 6,63 6,87 68,42 68,65
Pekalongan 73,57 73,69 12,4 12,41 6,88 6,91 69,71 69,63
Pemalang 73,22 73,4 11,94 11,95 6,41 6,42 66,32 66,32
Tegal 71,4 71,6 12,58 12,67 6,86 6,98 68,24 68,39
Brebes 69,04 69,33 12,03 12,04 6,2 6,21 66,12 66,11
Kota Magelang 76,75 76,85 13,81 14,14 10,33 10,39 78,8 78,99
Kota Surakarta 77,12 77,22 14,55 14,87 10,54 10,69 81,86 82,21
Kota Salatiga 77,22 77,4 15,34 15,41 10,41 10,42 83,12 83,14
Kota Semarang 77,25 77,34 15,51 15,52 10,52 10,53 83,19 83,05
Kota Pekalongan 74,28 74,38 12,83 12,84 8,71 8,96 74,77 74,98
Kota Tegal 74,34 74,46 13,04 13,05 8,31 8,51 74,93 75,07
D I YOGYAKARTA 74,92 74,99 15,58 15,59 9,38 9,55 79,99 79,97
Kulon Progo 75,2 75,24 14,25 14,26 8,66 8,86 74,44 74,46
Bantul 73,77 73,86 15,15 15,17 9,54 9,55 80,01 80,01
Gunung Kidul 74,03 74,12 12,96 12,97 7,13 7,21 69,96 69,98
Sleman 74,77 74,81 16,72 16,73 10,67 10,91 83,85 83,84
Kota Yogyakarta 74,56 74,65 17,28 17,43 11,45 11,46 86,65 86,61

129 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
JAWA TIMUR 71,18 71,3 13,16 13,19 7,59 7,78 71,5 71,71
Pacitan 71,77 71,94 12,62 12,64 7,28 7,6 68,16 68,39
Ponorogo 72,65 72,77 13,72 13,73 7,21 7,54 70,56 70,81
Trenggalek 73,59 73,75 12,25 12,35 7,28 7,55 69,46 69,74
Tulungagung 73,95 74,08 13,15 13,31 8,07 8,33 72,62 73
Blitar 73,39 73,52 12,45 12,46 7,29 7,39 70,57 70,58
Kediri 72,54 72,61 12,88 13,15 8,01 8,02 71,85 72,05
Malang 72,45 72,55 13,17 13,18 7,27 7,42 70,35 70,36
Lumajang 69,94 70,1 11,8 11,81 6,22 6,4 65,33 65,46
Jember 68,99 69,15 13,22 13,42 6,18 6,48 66,69 67,11
Banyuwangi 70,54 70,65 12,78 12,8 7,13 7,16 70,6 70,62
Bondowoso 66,55 66,74 13,27 13,28 5,71 5,93 66,09 66,43
Situbondo 68,97 69,13 13,14 13,15 6,12 6,46 67,09 67,38
Probolinggo 67 67,2 12,34 12,35 5,77 6,11 65,6 66,07
Pasuruan 70,17 70,23 12,31 12,41 7,11 7,4 68,29 68,6
Sidoarjo 73,98 74,04 14,91 14,93 10,25 10,5 80,05 80,29
Mojokerto 72,43 72,53 12,61 12,88 8,49 8,51 73,53 73,83
Jombang 72,27 72,4 13 13,27 8,53 8,54 72,85 72,97
Nganjuk 71,44 71,54 12,85 12,86 7,63 7,64 71,71 71,72
Madiun 71,22 71,38 13,14 13,16 7,8 7,81 71,69 71,73
Magetan 72,49 72,59 14 14,03 7,96 8,24 73,49 73,92
Ngawi 72,16 72,3 12,69 12,7 6,98 7,06 70,41 70,54
Bojonegoro 71,36 71,56 12,36 12,39 7,09 7,33 68,75 69,04
Tuban 71,26 71,43 12,2 12,21 6,81 6,95 68,37 68,4
Lamongan 72,27 72,4 13,47 13,48 7,89 7,92 72,57 72,58
Gresik 72,61 72,66 13,72 13,73 9,29 9,3 76,1 76,11
Bangkalan 70,11 70,18 11,59 11,6 5,66 5,95 63,79 64,11
Sampang 67,96 68,03 12,08 12,37 4,55 4,85 61,94 62,7
Pamekasan 67,45 67,58 13,63 13,64 6,4 6,69 65,94 66,26
Sumenep 71,22 71,41 13,19 13,2 5,46 5,71 66,22 66,43
Kota Kediri 73,96 74,02 14,97 15,26 9,92 9,93 78,08 78,23
Kota Blitar 73,6 73,75 14,31 14,32 10,1 10,11 78,56 78,57
Kota Malang 73,15 73,27 15,41 15,51 10,17 10,18 81,32 81,45
Kota Probolinggo 70,19 70,29 13,57 13,59 8,69 8,7 73,27 73,27
Kota Pasuruan 71,4 71,52 13,6 13,62 9,11 9,12 75,25 75,26

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 130


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kota Mojokerto 73,21 73,32 13,83 14 10,24 10,25 77,96 78,04
Kota Madiun 72,75 72,81 14,39 14,4 11,13 11,14 80,88 80,91
Kota Surabaya 74,13 74,18 14,79 14,8 10,47 10,49 82,22 82,23
Kota Batu 72,54 72,61 14,12 14,13 9,06 9,07 75,88 75,9
BANTEN 69,84 69,96 12,88 12,89 8,74 8,89 72,44 72,45
Pandeglang 64,49 64,66 13,46 13,47 6,96 7,1 64,91 65
Lebak 67,04 67,21 11,96 11,97 6,31 6,4 63,88 63,91
Tangerang 69,79 69,89 12,81 12,82 8,28 8,39 71,93 71,92
Serang 64,47 64,64 12,43 12,57 7,33 7,5 66,38 66,7
Kota Tangerang 71,57 71,6 13,84 13,85 10,65 10,69 78,43 78,25
Kota Cilegon 66,6 66,67 13,15 13,16 9,74 9,87 73,01 73,05
Kota Serang 67,83 68 12,77 12,78 8,67 8,76 72,1 72,16
Kota Tangerang Selatan 72,41 72,47 14,43 14,47 11,8 11,81 81,48 81,36
BALI 71,99 72,13 13,27 13,33 8,84 8,95 75,38 75,5
Jembrana 72,21 72,35 12,63 12,65 8,22 8,23 72,35 72,36
Tabanan 73,53 73,65 12,99 13 8,87 8,88 76,16 76,17
Badung 74,99 75,1 13,97 13,98 10,38 10,39 81,59 81,6
Gianyar 73,56 73,68 13,8 13,89 8,94 9,04 77,14 77,36
Klungkung 71,06 71,25 12,98 12,99 8,12 8,13 71,71 71,73
Bangli 70,37 70,52 12,33 12,34 7,16 7,17 69,35 69,36
Karangasem 70,35 70,47 12,4 12,41 6,31 6,32 67,34 67,35
Buleleng 71,68 71,83 12,91 13,07 7,08 7,24 72,3 72,55
Kota Denpasar 74,68 74,82 13,99 14 11,23 11,47 83,68 83,93
NUSA TENGGARA
66,28 66,51 13,48 13,7 7,27 7,31 68,14 68,25
BARAT
Lombok Barat 66,64 66,94 13,48 13,71 6,37 6,41 68,03 68,2
Lombok Tengah 65,99 66,21 13,5 13,67 6,27 6,28 66,36 66,43
Lombok Timur 65,74 65,97 13,51 13,69 6,69 6,7 66,23 66,3
Sumbawa 67,31 67,54 12,97 13,06 7,91 7,92 67,6 67,61
Dompu 66,6 66,82 13,31 13,32 8,4 8,44 67,83 67,84
Bima 66,11 66,33 13,28 13,29 7,77 7,78 66,37 66,3
Sumbawa Barat 67,8 68,07 13,61 13,62 8,53 8,66 71,52 71,63
Lombok Utara 66,92 67,17 12,71 12,72 5,84 5,91 64,49 64,42
Kota Mataram 71,59 71,76 15,58 15,59 9,45 9,46 79,1 78,91
Kota Bima 70,2 70,38 14,99 15 10,38 10,49 75,8 75,81

131 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
NUSA TENGGARA
66,85 67,01 13,15 13,18 7,55 7,63 65,23 65,19
TIMUR
Sumba Barat 66,98 67,08 12,89 13,11 6,53 6,6 63,56 63,53
Sumba Timur 64,94 65,13 12,81 12,82 6,86 7,12 65,34 65,52
Kupang 64,39 64,63 13,84 13,85 7,37 7,38 64,43 64,32
Timor Tengah Selatan 66,32 66,42 12,56 12,57 6,72 6,73 62,23 62,15
Timor Tengah Utara 66,86 66,96 13,3 13,31 7,51 7,81 63,34 63,53
Belu 64,35 64,61 12,26 12,27 7,11 7,35 62,54 62,68
Alor 61,29 61,48 12,11 12,23 8,09 8,41 61,03 61,33
Lembata 66,97 67,07 12,4 12,42 8,21 8,22 64,91 64,74
Flores Timur 65,1 65,2 12,9 12,91 7,7 7,71 64,34 64,22
Sikka 67,07 67,24 12,87 13,16 6,71 6,94 64,75 65,11
Ende 65,17 65,29 13,77 13,78 7,8 7,81 67,2 67,04
Ngada 67,96 68,04 12,69 12,7 8,37 8,52 67,76 67,88
Manggarai 66,77 67,03 13,14 13,41 7,27 7,37 64,15 64,54
Rote Ndao 64,34 64,6 13,17 13,18 7,29 7,59 62,22 62,39
Manggarai Barat 67,12 67,38 11,96 12,28 7,19 7,3 63,5 63,89
Sumba Tengah 68,32 68,38 12,66 12,96 5,96 6,25 61,01 61,53
Sumba Barat Daya 68,43 68,53 13,05 13,06 6,33 6,34 62,6 62,28
Nagekeo 67,03 67,13 12,47 12,48 7,83 7,89 65,88 65,81
Manggarai Timur 67,98 68,04 11,69 11,99 6,87 7,08 60,47 60,85
Sabu Raijua 60,23 60,64 13,13 13,14 6,33 6,65 56,66 57,02
Malaka 64,89 64,97 12,77 12,78 6,86 6,87 60,34 60,21
Kota Kupang 69,37 69,55 16,24 16,4 11,47 11,58 79,55 79,71
KALIMANTAN BARAT 70,56 70,69 12,58 12,6 7,31 7,37 67,65 67,66
Sambas 68,83 68,93 12,6 12,61 6,7 6,71 67,02 67,03
Bengkayang 73,67 73,83 12,08 12,09 6,53 6,76 67,57 67,87
Landak 72,7 72,84 12,39 12,4 7,1 7,11 65,96 65,98
Mempawah 70,9 71,04 12,33 12,39 6,82 7,03 65,5 65,74
Sanggau 71,35 71,42 11,56 11,57 6,95 7,15 65,67 65,77
Ketapang 71,01 71,1 11,79 11,8 7,26 7,31 67,16 67,17
Sintang 71,62 71,71 12,02 12,03 6,89 7,07 66,7 66,88
Kapuas Hulu 72,44 72,52 12,04 12,05 7,47 7,52 65,65 65,69
Sekadau 71,65 71,84 11,57 11,88 6,6 6,83 64,34 64,76
Melawi 72,88 72,97 11,15 11,16 6,67 6,76 65,54 65,55

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 132


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kayong Utara 68,11 68,28 11,81 11,82 6 6,01 62,66 62,68
Kubu Raya 70,43 70,59 13,64 13,82 6,82 6,83 67,76 67,95
Kota Pontianak 72,8 72,96 14,99 15 10,14 10,17 79,35 79,44
Kota Singkawang 71,85 72,06 12,89 12,9 7,72 7,89 71,72 71,94
KALIMANTAN TENGAH 69,69 69,74 12,57 12,66 8,51 8,59 70,91 71,05
Kotawaringin Barat 70,51 70,59 12,71 12,72 8,41 8,42 72,85 72,87
Kotawaringin Timur 69,8 69,85 12,69 12,84 8,12 8,13 71,16 71,31
Kapuas 68,69 68,74 12,9 12,92 7,52 7,59 69,38 69,48
Barito Selatan 66,99 67,09 12,54 12,55 8,71 8,82 70,1 70,22
Barito Utara 71,29 71,3 12,48 12,49 8,6 8,71 70,52 70,59
Sukamara 71,49 71,53 12,11 12,12 7,91 8,01 67,95 68,03
Lamandau 69,34 69,36 12,47 12,48 8,38 8,42 70,51 70,51
Seruyan 69,25 69,26 11,98 11,99 7,93 7,94 67,57 67,58
Katingan 65,7 65,78 12,51 12,67 8,66 8,67 68,55 68,68
Pulang Pisau 67,98 68,04 12,4 12,41 8,08 8,18 68,34 68,45
Gunung Mas 70,32 70,4 11,77 11,78 9,03 9,14 70,65 70,81
Barito Timur 68,14 68,22 12,82 12,83 9,2 9,21 71,34 71,39
Murung Raya 69,47 69,51 11,74 11,75 7,46 7,54 67,89 67,98
Kota Palangka Raya 73,19 73,21 14,94 14,95 11,51 11,52 80,77 80,77
KALIMANTAN SELATAN 68,49 68,66 12,52 12,68 8,2 8,29 70,72 70,91
Tanah Laut 69,31 69,45 11,96 12,01 7,64 7,88 69,04 69,38
Kota Baru 69,1 69,21 11,92 11,93 7,42 7,43 68,95 68,86
Banjar 66,97 67,21 12,28 12,44 7,34 7,35 68,94 69,18
Barito Kuala 65,88 66,09 12,38 12,39 7,33 7,34 66,24 66,22
Tapin 70,23 70,4 11,86 11,94 7,75 7,76 70,13 70,11
Hulu Sungai Selatan 65,82 65,97 12,1 12,17 7,74 7,75 68,8 68,85
Hulu Sungai Tengah 65,82 66,01 12,19 12,2 7,99 8 68,8 68,84
Hulu Sungai Utara 63,58 63,83 12,88 12,91 7,37 7,53 65,49 65,59
Tabalong 70,33 70,44 12,59 12,72 8,78 9,1 71,78 72,19
Tanah Bumbu 70,08 70,34 12,36 12,37 7,71 7,96 70,5 70,71
Balangan 67,59 67,72 12,37 12,46 7,27 7,55 68,39 68,82
Kota Banjarmasin 70,98 71,13 13,92 13,93 9,94 9,95 77,16 77,1
Kota Banjar Baru 71,87 71,99 14,8 14,81 10,94 10,95 79,22 79,1
KALIMANTAN TIMUR 74,22 74,33 13,69 13,72 9,7 9,77 76,61 76,24
Paser 72,52 72,62 13 13,1 8,54 8,55 72,29 72,04

133 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kutai Barat 72,79 72,86 12,89 12,9 8,34 8,47 71,63 71,19
Kutai Kartanegara 72,21 72,34 13,58 13,59 9,1 9,22 73,78 73,59
Kutai Timur 73,03 73,16 12,78 12,89 9,18 9,19 73,49 73
Berau 71,94 72,06 13,31 13,32 9,25 9,52 74,88 74,71
Penajam Paser Utara 71,3 71,41 12,55 12,56 8,16 8,28 71,64 71,41
Mahakam Ulu 71,9 72,1 12,5 12,51 7,89 7,97 67,58 67,09
Kota Balikpapan 74,41 74,49 14,13 14,14 10,67 10,68 80,11 80,01
Kota Samarinda 74,17 74,27 14,7 14,89 10,47 10,48 80,2 80,11
Kota Bontang 74,18 74,28 12,9 13,03 10,73 10,79 80,09 80,02
KALIMANTAN UTARA 72,54 72,59 12,84 12,93 8,94 9 71,15 70,63
Malinau 71,42 71,45 13,29 13,3 9,05 9,39 72,06 71,94
Bulungan 72,6 72,66 12,99 13 8,93 8,94 71,66 71,1
Tana Tidung 71,38 71,42 12,2 12,21 8,53 8,54 67,79 66,97
Nunukan 71,3 71,34 12,63 12,64 7,81 8 66,32 65,79
Kota Tarakan 73,92 73,97 13,73 14,02 9,96 9,97 76,09 75,83
SULAWESI UTARA 71,58 71,69 12,73 12,85 9,43 9,49 72,99 72,93
Bolaang Mongondow 69,22 69,36 11,41 11,52 7,77 7,93 67,82 67,89
Minahasa 70,98 71,08 13,97 13,98 9,58 9,59 75,47 75,29
Kepulauan Sangihe 69,96 70,1 12,31 12,32 8,04 8,29 70,53 70,73
Kepulauan Talaud 70,04 70,16 12,27 12,51 9,25 9,51 68,97 69,4
Minahasa Selatan 69,8 69,92 12,43 12,74 8,85 9,08 71,68 72,11
Minahasa Utara 71,31 71,38 12,69 12,8 9,93 9,99 73,95 73,9
Bolaang Mongondow Utara 67,54 67,66 11,9 11,91 8,12 8,4 66,91 66,99
Siau Tagulandang Biaro 70,54 70,73 11,64 11,67 8,75 8,97 67,48 67,64
Minahasa Tenggara 70,07 70,15 12,04 12,27 8,87 8,88 70,47 70,51
Bolaang Mongondow Selatan 64,45 64,49 12,28 12,29 7,8 7,9 65,28 65
Bolaang Mongondow Timur 67,81 67,89 11,5 11,59 7,59 7,83 66,08 65,99
Kota Manado 71,8 71,87 14,14 14,15 11,26 11,27 79,12 78,93
Kota Bitung 71 71,07 12,6 12,61 9,87 9,88 74,2 74,1
Kota Tomohon 71,79 71,93 14,19 14,2 10,48 10,73 76,67 76,69
Kota Kotamobagu 70,33 70,47 12,78 12,79 10,09 10,1 73,22 72,97
SULAWESI TENGAH 68,23 68,69 13,14 13,17 8,75 8,83 69,5 69,55
Banggai Kepulauan 65,71 66,31 13,05 13,06 8,19 8,43 65,13 65,42
Banggai 70,61 70,88 13,23 13,24 8,24 8,52 70,36 70,52
Morowali 68,82 69,18 13,33 13,34 9,11 9,33 72,02 72,21

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 134


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Poso 70,85 71,18 13,69 13,7 9,36 9,41 71,4 71,28
Donggala 66,85 67,33 12,48 12,49 7,86 7,97 65,49 65,56
Toli-Toli 65,3 65,9 12,72 12,73 8,26 8,51 65,42 65,69
Buol 68,17 68,76 13,08 13,09 8,75 8,86 67,69 67,82
Parigi Moutong 63,94 64,3 12,46 12,47 7,47 7,48 65,47 65,44
Tojo Una-Una 65,14 65,67 12,25 12,28 8,38 8,39 64,52 64,59
Sigi 69,57 69,99 12,86 12,87 8,53 8,6 68,16 68,12
Banggai Laut 64,79 65,38 12,89 12,95 8,51 8,62 65,27 65,43
Morowali Utara 69,19 69,61 12,23 12,24 8,7 8,71 68,45 68,36
Kota Palu 70,68 71,04 16,22 16,23 11,6 11,61 81,5 81,47
SULAWESI SELATAN 70,43 70,57 13,36 13,45 8,26 8,38 71,66 71,93
Kepulauan Selayar 68,34 68,46 12,48 12,65 7,63 7,88 66,91 67,38
Bulukumba 67,69 67,92 12,91 13,17 7,43 7,67 68,28 68,99
Bantaeng 70,42 70,54 12,03 12,04 6,48 6,72 68,3 68,73
Jeneponto 66,24 66,39 11,97 11,98 6,48 6,59 64 64,26
Takalar 67,01 67,18 12,25 12,41 7,18 7,29 66,94 67,31
Gowa 70,37 70,43 13,48 13,64 7,97 8,19 69,66 70,14
Sinjai 67,17 67,3 12,87 13,05 7,48 7,75 67,05 67,6
Maros 68,98 69,02 13,02 13,04 7,46 7,73 69,5 69,86
Pangkajene dan Kepulauan 66,49 66,66 12,51 12,76 7,6 7,66 68,29 68,72
Barru 68,91 69,02 13,57 13,58 7,96 8,23 70,6 71
Bone 66,88 67,07 12,8 12,88 6,98 7,15 65,67 66,06
Soppeng 69,43 69,65 12,73 12,9 7,74 7,81 68,26 68,67
Wajo 67,17 67,35 13,13 13,14 6,8 6,81 69,05 69,15
Sidenreng Rappang 69,59 69,83 12,93 12,94 7,83 7,84 71,05 71,21
Pinrang 69,39 69,61 13,22 13,23 7,85 7,86 71,12 71,26
Enrekang 70,83 70,91 13,69 13,7 8,89 8,9 72,66 72,76
Luwu 70,19 70,34 13,32 13,33 8,15 8,24 70,39 70,51
Tana Toraja 73,15 73,3 13,58 13,8 8,02 8,26 68,25 68,75
Luwu Utara 68,31 68,51 12,42 12,43 7,78 7,79 69,46 69,57
Luwu Timur 70,38 70,53 12,82 12,83 8,54 8,8 72,8 73,22
Toraja Utara 73,35 73,39 13,37 13,38 7,92 7,96 69,23 69,33
Kota Makasar 72 72,09 15,56 15,57 11,2 11,21 82,25 82,25
Kota Parepare 71,18 71,27 14,49 14,5 10,3 10,45 77,62 77,86
Kota Palopo 70,79 70,88 15,07 15,08 10,75 10,76 77,98 78,06

135 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
SULAWESI TENGGARA 70,97 71,22 13,55 13,65 8,91 9,04 71,2 71,45
Buton 67,92 68,25 13,74 13,75 7,51 7,71 65,67 65,98
Muna 70,18 70,39 13,78 13,79 8,35 8,36 68,97 69,02
Konawe 70,02 70,27 12,99 13 9,14 9,15 71,29 71,35
Kolaka 70,72 71,06 12,8 12,81 8,76 8,98 73,01 73,45
Konawe Selatan 70,52 70,8 12,24 12,36 7,74 7,86 67,88 68,2
Bombana 68,54 68,91 11,83 11,84 7,74 8,03 65,65 66,05
Wakatobi 70,13 70,41 13,2 13,5 7,73 7,94 68,99 69,48
Kolaka Utara 70,15 70,36 12,1 12,11 7,86 8,12 68,91 69,31
Buton Utara 70,75 70,93 12,75 12,76 8,75 8,92 67,68 67,87
Konawe Utara 69,23 69,51 12,54 12,83 8,97 9,21 69,22 69,86
Kolaka Timur 72,33 72,67 12,15 12,41 7,35 7,56 66,49 67,02
Konawe Kepulauan 68,25 68,43 11,81 12,06 9,18 9,41 65,05 65,41
Muna Barat 70,16 70,34 12,2 12,5 6,77 7,01 64,45 65,08
Buton Tengah 67,5 67,66 12,7 13 7,29 7,3 64,06 64,37
Buton Selatan 67,5 67,66 12,94 13,23 7,32 7,53 64,37 64,93
Kota Kendari 73,52 73,77 16,28 16,62 11,94 12,2 82,86 83,53
Kota Baubau 70,95 71,19 14,81 15,16 10,37 10,64 75,21 75,9
GORONTALO 67,93 68,07 13,06 13,08 7,69 7,82 68,49 68,68
Boalemo 68,83 69,07 12,43 12,44 6,54 6,82 65,53 65,91
Gorontalo 67,45 67,58 12,94 13,17 7,11 7,13 66,69 66,92
Pohuwato 63,83 64,07 12,36 12,37 7,1 7,12 65,27 65,37
Bone Bolango 68,38 68,46 13,45 13,57 8,07 8,31 69,63 69,98
Gorontalo Utara 65,79 65,87 12,44 12,45 6,74 7,03 64,52 64,86
Kota Gorontalo 72,42 72,49 14,32 14,34 10,35 10,36 77,08 77,13
SULAWESI BARAT 64,82 65,06 12,62 12,77 7,73 7,89 65,73 66,11
Majene 61,3 61,56 13,6 13,61 8,52 8,65 66,59 66,91
Polewali Mandar 62,18 62,38 13,05 13,06 7,4 7,41 63,74 63,84
Mamasa 70,75 70,87 11,74 12,05 7,37 7,65 65,32 66,02
Mamuju 67,23 67,52 13,18 13,19 7,69 7,95 67,72 68,15
Mamuju Utara 65,91 66,2 11,66 11,93 7,92 7,98 67,27 67,79
Mamuju Tengah 68,06 68,33 11,92 12,23 7,24 7,46 65,1 65,71
MALUKU 65,82 65,98 13,94 13,96 9,81 9,93 69,45 69,49
Maluku Tenggara Barat 63,34 63,42 12,28 12,29 9,55 9,68 62,86 62,86
Maluku Tenggara 64,95 65,07 12,63 12,81 9,5 9,73 65,85 66,2

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 136


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Maluku Tengah 66,34 66,42 14,15 14,16 9,64 9,67 71,25 71,25
Buru 66,32 66,41 13,02 13,03 8,46 8,52 68,91 68,95
Kepulauan Aru 62,73 62,87 12,29 12,3 8,71 8,82 63,64 63,71
Seram Bagian Barat 61,48 61,69 13,42 13,44 8,86 8,87 65,49 65,62
Seram Bagian Timur 59,16 59,41 12,75 12,76 8,22 8,43 63,74 64,12
Maluku Barat Daya 62,16 62,38 12,26 12,27 8,14 8,35 61,55 61,9
Buru Selatan 66,13 66,27 12,68 12,69 7,7 7,94 64,42 64,69
Kota Ambon 70,35 70,52 16,02 16,03 11,91 11,92 80,81 80,84
Kota Tual 65,21 65,47 13,9 13,97 10,26 10,52 67,74 67,96
MALUKU UTARA 68,18 68,33 13,63 13,67 9 9,04 68,7 68,49
Halmahera Barat 66,13 66,25 13,08 13,19 8,12 8,35 65,34 65,31
Halmahera Tengah 63,65 63,91 12,94 12,99 8,79 9 65,55 65,42
Kepulauan Sula 63,18 63,3 12,73 12,74 8,73 8,95 63,64 63,53
Halmahera Selatan 65,75 65,86 12,77 12,78 7,92 7,93 64,11 63,84
Halmahera Utara 69,47 69,56 13,59 13,6 8,38 8,51 67,75 67,5
Halmahera Timur 68,64 68,88 12,74 12,75 8,06 8,26 66,74 66,75
Pulau Morotai 66,99 67,18 12,43 12,77 7,1 7,39 62,38 62,5
Pulau Taliabu 61,95 62,1 12,58 12,59 7,46 7,66 60,62 60,48
Kota Ternate 70,85 70,97 15,73 15,74 11,58 11,71 80,03 79,82
Kota Tidore Kepulauan 69,22 69,34 14,2 14,31 9,64 9,73 70,83 70,53
PAPUA BARAT 65,9 66,02 12,72 12,91 7,44 7,6 64,7 65,09
Fakfak 68,41 68,47 14,09 14,37 8,64 8,84 67,87 68,36
Kaimana 64,64 64,81 11,98 12,13 8,28 8,41 64,59 65
Teluk Wondama 59,93 60,1 11,34 11,48 6,87 6,98 59,82 60,21
Teluk Bintuni 60,6 60,83 12,17 12,31 7,95 8,08 64 64,55
Manokwari 68,56 68,68 13,64 13,65 8,16 8,25 71,67 72,01
Sorong Selatan 66,15 66,25 12,88 13,16 7,26 7,36 61,93 62,42
Sorong 66,02 66,1 13,43 13,71 8,02 8,17 65,29 65,74
Raja Ampat 64,7 64,74 12,02 12,03 7,8 7,91 63,66 63,89
Tambrauw 59,96 60,13 11,62 11,91 5,07 5,24 52,9 53,45
Maybrat 65,17 65,19 12,91 13,21 6,67 6,85 59,15 59,52
Manokwari Selatan 67,48 67,58 12,33 12,35 6,57 6,63 59,72 59,84
Pegunungan Arfak 67,18 67,24 11,62 11,72 5,08 5,12 56,15 56,33
Kota Sorong 70,46 70,7 14,22 14,38 11,05 11,14 77,98 78,45
PAPUA 65,65 65,79 11,05 11,08 6,65 6,69 60,84 60,44

137 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Pengeluaran per
Umur Harapan Hidup
Harapan Lama Rata-rata Lama Kapita Disesuaikan Indeks Pembangunan
Saat Lahir (UHH)
Provinsi/Kabupaten/Kota Sekolah (Tahun) Sekolah (Tahun) (Ribu Rupiah/Orang/ Manusia
(Tahun)
Tahun)

2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Merauke 66,93 67 13,59 13,88 8,56 8,72 69,98 70,09
Jayawijaya 59,39 59,64 11,93 12,27 5,3 5,51 57,79 58,03
Jayapura 66,93 67,05 14,19 14,2 9,79 10,04 71,84 71,69
Nabire 67,97 68,06 11,59 11,92 9,7 10 68,53 68,83
Kepulauan Yapen 69,06 69,12 12,72 12,73 9,19 9,46 67,76 67,66
Biak Numfor 68,2 68,25 13,95 13,96 10,22 10,33 72,57 72,19
Paniai 66,27 66,44 10,48 10,49 4,38 4,57 56,58 56,31
Puncak Jaya 64,98 65,15 6,96 7,24 3,61 3,62 48,33 48,37
Mimika 72,27 72,32 12,17 12,4 9,91 10,17 74,13 74,19
Boven Digoel 59,64 59,97 11,06 11,07 8,55 8,78 61,51 61,53
Mappi 64,91 65,11 10,54 10,55 6,3 6,31 58,3 58,15
Asmat 57,53 58,05 8,74 9,02 4,82 4,94 50,37 50,55
Yahukimo 65,8 65,93 7,6 7,61 4,02 4,26 49,25 49,37
Pegunungan Bintang 64,34 64,44 6,14 6,25 2,61 2,81 45,21 45,44
Tolikara 65,58 65,71 8,28 8,6 3,63 3,64 49,68 49,5
Sarmi 66,26 66,36 11,81 12,05 8,53 8,82 63,45 63,63
Keerom 66,6 66,69 12,41 12,42 8 8,01 66,59 66,4
Waropen 66,24 66,33 12,78 12,79 9,18 9,2 65,34 64,94
Supiori 65,81 65,94 12,73 12,74 8,6 8,81 62,3 62,3
Mamberamo Raya 57,55 57,77 11,78 11,79 5,65 5,66 52,2 51,78
Nduga 55,12 55,27 3,29 3,61 0,97 1,13 30,75 31,55
Lanny Jaya 66 66,06 8,35 8,62 3,19 3,2 48 47,86
Mamberamo Tengah 63,44 63,59 8,63 8,93 2,9 3,15 47,23 47,57
Yalimo 65,34 65,42 8,83 9,11 2,58 2,79 48,08 48,34
Puncak 65,61 65,74 5,19 5,39 1,96 2,15 42,7 43,04
Dogiyai 65,6 65,73 10,57 10,58 4,92 4,93 55,41 54,84
Intan Jaya 65,51 65,6 7,36 7,65 2,64 2,84 47,51 47,79
Deiyai 65,11 65,24 9,8 9,81 3 3,01 50,11 49,46
Kota Jayapura 70,38 70,45 15 15,01 11,55 11,56 80,16 79,94
INDONESIA 71,34 71,47 12,95 12,98 8,34 8,48 71,92 71,94

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 138


Lampiran 2. Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Komponen
Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota, 2020

Harapan Lama Rata-rata Lama


Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
ACEH 68,04 71,91 14,25 14,48 9,54 9,13 13.351 8.103 75,96 69,94 92,07
Simeulue 63,30 67,14 13,69 14,15 9,89 8,78 11.299,00 3.403,00 71,76 55,95 77,97
Aceh Singkil 65,39 69,31 14,35 14,08 8,96 7,95 14.884,00 5.886,00 75,05 63,40 84,48
Aceh Selatan 62,40 66,20 14,35 14,42 9,19 8,41 10.972,00 7.080,00 70,83 64,85 91,56
Aceh Tenggara 66,11 70,06 13,67 14,56 10,21 9,13 11.707,00 7.814,00 73,90 68,73 93,00
Aceh Timur 66,72 70,63 12,84 13,08 8,56 7,84 13.313,00 5.567,00 72,65 62,28 85,73
Aceh Tengah 66,80 70,78 13,88 14,81 10,02 9,68 11.447,00 9.512,00 74,01 72,05 97,35
Aceh Barat 65,95 69,91 14,55 14,85 9,71 9,15 14.208,00 5.687,00 75,99 65,17 85,76
Aceh Besar 67,80 71,69 14,70 15,35 10,52 10,11 12.482,00 8.981,00 76,73 72,82 94,90
Pidie 64,94 68,84 14,32 14,85 9,39 8,60 12.747,00 8.776,00 73,82 69,08 93,58
Bireuen 69,23 73,11 14,78 15,09 9,32 9,26 11.888,00 8.537,00 75,65 71,80 94,91
Aceh Utara 66,78 70,73 14,40 15,10 8,86 8,19 10.819,00 6.943,00 72,58 67,17 92,55
Aceh Barat Daya 63,04 66,86 13,57 14,74 8,92 8,52 14.264,00 6.855,00 72,60 65,21 89,82
Gayo Lues 63,50 67,34 13,77 13,79 9,04 7,45 13.398,00 7.601,00 72,60 64,55 88,91
Aceh Tamiang 67,56 71,50 13,25 13,97 9,14 8,67 15.576,00 4.650,00 75,68 62,02 81,95
Nagan Raya 67,21 71,13 13,90 14,45 9,07 8,43 12.642,00 6.887,00 74,11 66,93 90,31
Aceh Jaya 65,16 69,06 13,95 14,15 8,89 8,59 15.048,00 7.410,00 74,55 66,70 89,47
Bener Meriah 67,21 71,14 13,26 13,66 9,92 9,63 13.468,00 10.927,00 75,10 72,55 96,60
Pidie Jaya 68,15 72,04 14,67 15,11 9,63 9,11 13.307,00 9.776,00 76,50 72,61 94,92
Kota Banda Aceh 69,48 73,33 17,83 17,65 13,10 12,37 19.624,00 15.132,00 87,77 83,61 95,26
Kota Sabang 68,51 72,42 13,81 14,33 11,22 10,99 13.897,00 10.438,00 78,12 74,85 95,81
Kota Langsa 67,41 71,34 14,71 16,05 11,36 10,86 15.665,00 10.970,00 79,73 76,23 95,61
Kota Lhokseumawe 69,63 73,47 15,20 15,62 11,33 10,80 14.824,00 10.757,00 80,78 76,66 94,90
Kota Subulussalam 62,08 65,86 14,36 14,89 8,53 7,57 11.798,00 4.978,00 70,63 60,08 85,06
SUMATERA UTARA 67,22 71,08 13,13 13,41 9,82 9,28 15.058 8.176 75,91 68,83 90,67
Nias 67,74 71,67 12,63 12,24 6,66 4,39 7.877 6.425 65,28 59,28 90,81
Mandailing Natal 60,68 64,42 13,16 13,58 8,80 8,38 14.720 9.532 71,05 66,25 93,24
Tapanuli Selatan 62,96 66,77 13,24 14,07 9,60 8,98 16.861 8.766 74,54 67,73 90,86
Tapanuli Tengah 65,11 69,09 12,84 13,32 8,94 8,54 13.402 9.620 72,38 68,65 94,85
Tapanuli Utara 66,60 70,57 13,63 14,17 10,17 9,56 12.553 11.575 74,76 73,25 97,98
Toba Samosir 68,08 71,99 13,37 13,61 10,75 10,27 12.749 11.906 76,08 74,53 97,96
Labuhan Batu 67,90 71,86 12,55 13,23 9,46 9,07 17.304 8.723 76,48 69,49 90,86
Asahan 66,22 70,20 12,56 13,16 8,94 8,61 16.542 8.834 74,57 68,24 91,51

139 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Simalungun 69,24 73,12 12,74 13,33 9,75 9,46 16.396 9.771 77,23 71,84 93,02
Dairi 66,99 70,91 12,78 13,21 9,82 9,34 10.732 9.960 72,15 70,72 98,02
Karo 69,42 73,28 12,54 13,33 9,81 9,78 13.956 10.257 75,67 72,79 96,19
Deli Serdang 69,76 73,61 13,21 13,89 10,61 9,74 18.176 9.875 80,01 73,04 91,29
Langkat 66,78 70,71 12,74 13,42 8,92 8,18 16.454 7.798 74,97 66,90 89,24
Nias Selatan 66,72 70,65 12,51 12,10 6,92 4,97 10.423 6.402 67,87 59,44 87,58
Humbang Hasundutan 67,25 71,18 13,27 14,41 10,09 9,37 8.278 7.196 70,29 68,45 97,38
Pakpak Bharat 63,79 67,62 12,52 15,02 9,49 8,60 9.055 7.935 68,21 67,54 99,02
Samosir 69,29 73,16 13,34 14,46 10,05 8,73 9.581 8.296 72,87 70,33 96,51
Serdang Bedagai 66,66 70,61 12,18 12,73 8,88 8,23 17.110 7.767 74,60 66,20 88,74
Batu Bara 64,95 68,85 12,47 13,07 8,37 7,86 16.819 5.265 73,23 60,84 83,08
Padang Lawas Utara 65,11 69,10 12,86 13,15 9,47 9,19 15.935 6.875 74,64 65,62 87,92
Padang Lawas 65,09 68,99 12,92 13,33 9,05 8,80 13.554 5.351 72,69 62,33 85,75
Labuhan Batu Selatan 66,63 70,65 12,83 13,41 9,28 8,59 19.052 7.635 76,75 67,10 87,43
Labuhan Batu Utara 67,46 71,37 12,97 13,27 8,79 8,16 17.732 8.780 76,06 68,30 89,80
Nias Utara 67,41 71,34 13,23 12,68 7,77 5,61 9.662 3.857 69,27 54,98 79,37
Nias Barat 66,94 70,88 13,10 12,81 7,96 5,51 8.619 5.326 67,96 58,90 86,67
Kota Sibolga 67,00 70,93 12,76 13,53 10,35 10,41 13.449 10.946 75,00 73,22 97,63
Kota Tanjung Balai 61,34 65,10 12,15 12,96 9,49 9,43 17.958 8.020 72,95 65,43 89,69
Kota Pematang Siantar 71,65 75,38 14,93 14,34 11,49 11,00 14.187 11.925 81,29 77,75 95,65
Kota Tebing Tinggi 68,90 72,77 12,37 12,74 10,71 10,26 18.230 11.553 78,85 73,75 93,53
Kota Medan 71,21 74,98 14,60 14,93 11,62 11,24 21.929 13.973 85,12 80,01 94,00
Kota Binjai 70,43 74,24 13,57 13,83 11,11 10,45 16.436 8.776 80,37 72,79 90,57
Kota Padangsidimpuan 67,25 71,35 13,81 15,04 11,22 10,87 12.959 10.599 76,78 74,99 97,67
Kota Gunungsitoli 69,22 73,08 13,69 13,78 9,92 7,66 11.782 7.410 75,19 67,15 89,31
SUMATERA BARAT 67,59 71,45 13,69 14,41 9,10 8,89 15.031 9.707 75,77 71,35 94,17
Kepulauan Mentawai 62,72 66,59 13,11 12,60 7,57 6,80 9.192 5.754 66,17 59,28 89,59
Pesisir Selatan 68,85 72,76 13,31 13,90 8,57 8,22 12.052 8.799 73,23 69,66 95,12
Solok 66,56 70,50 12,36 13,64 7,89 7,84 14.231 9.853 71,81 69,07 96,18
Sijunjung 64,23 68,09 12,18 13,08 8,39 7,94 15.754 9.394 72,00 66,98 93,03
Tanah Datar 67,94 71,86 13,56 14,64 8,47 8,65 12.841 9.953 73,54 71,75 97,57
Padang Pariaman 66,77 70,72 13,48 14,33 8,31 7,47 16.284 9.847 74,88 69,41 92,69
Agam 70,41 74,24 13,38 14,58 8,89 9,05 12.174 9.082 74,53 72,30 97,01
Lima Puluh Kota 67,79 71,71 12,92 13,81 8,27 7,99 13.228 9.132 72,83 69,21 95,03
Pasaman 65,37 69,34 12,52 13,49 8,35 8,01 12.029 7.107 70,43 65,11 92,45
Solok Selatan 65,77 69,76 12,47 13,34 8,33 8,27 13.709 9.217 71,77 68,24 95,08
Dharmasraya 69,35 73,22 12,35 12,62 8,83 8,45 17.250 7.560 76,13 67,23 88,31

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 140


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pasaman Barat 65,69 69,78 12,73 14,27 8,43 7,95 13.365 6.466 71,90 64,90 90,26
Kota Padang 71,76 75,45 16,32 16,70 11,67 11,52 21.523 13.018 86,97 81,44 93,64
Kota Solok 71,70 75,44 13,97 14,76 10,90 11,48 15.295 11.259 80,46 78,09 97,05
Kota Sawah Lunto 68,02 71,90 13,15 13,75 10,12 10,34 13.921 9.667 75,96 72,53 95,48
Kota Padang Panjang 70,87 74,63 14,71 16,01 11,52 11,68 11.254 8.998 78,29 76,49 97,70
Kota Bukittinggi 72,51 76,18 14,48 15,41 11,42 11,24 14.209 13.005 81,22 80,32 98,89
Kota Payakumbuh 71,84 75,56 14,18 14,65 10,57 10,81 14.911 13.063 80,09 78,86 98,46
Kota Pariaman 68,22 72,20 14,44 15,41 10,47 10,59 14.335 12.109 78,02 76,84 98,49
RIAU 69,75 73,55 13,19 13,41 9,40 8,87 15.935 7.213 77,25 68,09 88,14
Kuantan Singingi 66,43 70,48 13,10 13,58 8,83 8,35 15.165 7.710 74,32 67,01 90,16
Indragiri Hulu 68,24 72,17 12,11 12,86 8,60 7,94 15.963 6.459 74,33 64,62 86,94
Indragiri Hilir 65,81 69,79 11,91 12,30 7,51 6,95 16.309 5.037 71,63 58,98 82,34
Pelalawan 69,17 73,05 12,25 12,22 8,92 8,17 18.226 8.274 76,54 67,40 88,06
Siak 69,12 72,99 12,90 12,76 9,84 9,59 18.210 8.202 78,41 69,49 88,62
Kampar 68,75 72,68 13,33 13,62 9,55 8,97 16.244 7.992 77,27 69,17 89,52
Rokan Hulu 68,05 71,97 13,37 12,83 8,75 8,11 16.391 5.270 76,03 62,25 81,88
Bengkalis 69,22 73,08 12,81 13,76 9,97 9,39 16.939 8.125 77,87 70,14 90,07
Rokan Hilir 68,31 72,21 12,47 13,23 8,63 7,89 14.666 5.431 74,02 62,85 84,91
Kepulauan Meranti 65,66 69,59 12,79 12,97 8,10 7,32 11.837 5.384 70,39 60,75 86,30
Kota Pekanbaru 70,41 74,20 15,57 15,47 11,93 11,41 20.560 12.842 85,40 79,43 93,01
Kota Dumai 68,92 72,83 12,91 13,47 10,35 9,78 17.032 8.767 78,35 71,03 90,66
JAMBI 69,27 73,07 12,94 13,17 8,91 8,17 15.498 7.366 75,87 67,08 88,41
Kerinci 67,98 71,84 14,03 13,83 9,24 8,03 15.368 7.021 76,70 66,46 86,65
Merangin 69,34 73,15 11,99 12,20 8,28 7,35 14.433 7.056 73,38 64,68 88,14
Sarolangun 67,13 71,16 12,36 12,25 8,47 7,36 16.708 9.771 74,29 67,27 90,55
Batang Hari 68,61 72,48 12,92 13,30 8,55 7,98 15.596 5.766 75,12 63,86 85,01
Muaro Jambi 69,34 73,16 12,73 13,34 8,87 8,29 13.501 3.960 74,33 59,52 80,08
Tanjung Jabung Timur 64,30 68,12 11,83 12,68 6,99 6,38 14.594 6.263 69,13 60,49 87,50
Tanjung Jabung Barat 66,11 70,06 12,29 12,88 8,13 7,21 13.995 5.687 71,68 61,40 85,66
Tebo 67,96 71,90 12,61 12,60 8,21 7,25 15.110 8.484 73,73 66,40 90,06
Bungo 65,77 69,66 12,62 12,74 8,84 7,79 17.530 8.505 74,78 66,21 88,54
Kota Jambi 70,76 74,50 15,15 15,08 11,27 10,59 15.830 11.333 81,90 77,01 94,03
Kota Sungai Penuh 70,22 73,98 15,13 14,78 11,11 10,17 12.640 9.969 79,14 74,64 94,31
SUMATERA SELATAN 68,00 71,86 12,40 12,62 8,57 7,90 14.748 9.289 73,77 68,15 92,38
Ogan Komering Ulu 65,98 70,15 12,13 12,82 8,92 8,38 14.793 9.711 72,96 68,58 94,00
Ogan Komering Ilir 66,41 70,57 11,39 11,74 7,46 6,55 15.968 9.280 71,07 64,89 91,30
Muara Enim 67,25 70,86 11,76 12,14 8,24 7,39 15.907 8.281 72,94 65,38 89,64

141 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Lahat 64,01 67,95 12,22 12,98 8,89 8,11 13.156 9.490 70,95 67,12 94,60
Musi Rawas 66,05 70,10 12,03 12,11 7,83 7,13 14.834 5.944 71,49 61,09 85,45
Musi Banyuasin 66,58 70,71 11,99 12,08 7,89 7,34 15.810 5.197 72,35 59,98 82,90
Banyu Asin 66,80 70,92 11,65 11,96 7,64 6,88 14.552 7.216 71,00 63,14 88,93
Ogan Komering Ulu Selatan 64,98 68,97 11,50 12,13 7,98 7,76 12.180 7.360 68,80 63,72 92,62
Ogan Komering Ulu Timur 67,04 71,05 12,17 12,35 8,05 7,10 15.238 11.198 72,66 68,30 94,00
Ogan Ilir 63,46 67,38 12,26 12,54 8,17 7,64 10.424 10.772 67,64 67,05 99,13
Empat Lawang 63,09 66,97 11,81 12,51 8,11 7,45 13.285 8.757 69,16 64,58 93,38
Penukal Abab Lematang Ilir 66,09 70,23 11,05 12,05 7,56 6,54 11.532 7.670 67,77 63,14 93,17
Musi Rawas Utara 63,66 67,57 11,41 12,34 7,47 6,38 14.127 9.135 68,71 63,78 92,82
Kota Palembang 68,74 72,71 14,45 14,27 10,83 10,03 16.887 14.308 80,30 77,06 95,97
Kota Prabumulih 68,27 72,24 12,75 13,19 10,18 9,73 18.813 11.882 78,54 73,59 93,70
Kota Pagar Alam 64,67 68,64 12,85 13,28 9,53 9,24 11.645 8.243 71,54 67,58 94,46
Kota Lubuklinggau 67,14 71,19 13,30 14,12 10,26 9,64 17.296 12.816 77,86 74,61 95,83
BENGKULU 67,47 71,27 13,56 14,00 9,18 8,50 14.510 8.159 75,35 68,57 91,00
Bengkulu Selatan 65,86 69,88 13,61 14,16 9,69 8,82 13.379 9.519 74,42 70,06 94,14
Rejang Lebong 66,65 70,50 13,47 14,25 8,62 7,99 14.168 9.368 73,93 69,33 93,78
Bengkulu Utara 66,16 70,12 12,49 13,18 8,36 7,47 15.037 8.500 72,86 66,47 91,23
Kaur 64,72 68,52 13,19 12,85 8,95 8,15 12.401 6.100 71,82 62,57 87,12
Seluma 65,79 69,66 12,97 13,48 8,41 7,51 12.842 5.403 71,80 61,50 85,65
Mukomuko 64,71 68,54 12,75 12,67 8,80 7,86 16.109 5.909 73,58 61,72 83,88
Lebong 61,29 65,18 11,98 12,95 8,42 7,56 17.223 9.511 71,04 65,07 91,60
Kepahiang 66,00 69,88 12,79 13,59 8,56 8,05 11.545 8.888 70,89 67,91 95,80
Bengkulu Tengah 66,14 70,17 13,06 13,03 7,82 6,89 14.060 6.442 72,16 62,66 86,83
Kota Bengkulu 68,21 72,05 16,00 16,43 12,08 11,51 17.239 13.113 83,08 79,48 95,67
LAMPUNG 68,78 72,61 12,54 12,88 8,36 7,73 14.268 7.720 73,72 66,59 90,33
Lampung Barat 65,53 69,50 12,16 12,49 8,26 7,71 13.028 8.494 70,76 65,77 92,95
Tanggamus 66,54 70,47 11,74 12,69 7,57 6,87 13.655 7.482 70,31 64,07 91,13
Lampung Selatan 67,31 71,24 12,19 12,67 8,06 7,39 14.232 7.267 72,21 64,70 89,60
Lampung Timur 68,71 72,63 13,14 12,85 8,00 7,22 14.652 7.647 74,12 65,84 88,83
Lampung Tengah 67,81 71,77 12,82 12,93 8,05 7,33 15.967 8.383 74,17 66,66 89,87
Lampung Utara 67,17 71,13 12,48 13,00 8,41 8,01 12.791 6.435 71,92 64,34 89,46
Way Kanan 67,36 71,32 12,18 12,73 8,06 7,08 13.740 6.630 71,90 63,41 88,19
Tulangbawang 67,94 71,89 11,84 12,22 8,19 7,48 15.824 7.811 73,25 65,42 89,31
Pesawaran 67,00 70,94 12,25 12,60 8,17 7,38 12.435 5.796 71,02 61,93 87,20
Pringsewu 68,06 71,98 12,72 13,02 8,70 8,04 15.814 9.675 74,95 69,20 92,33
Mesuji 66,13 70,12 11,49 11,85 7,15 6,59 11.846 4.628 67,98 57,22 84,17

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 142


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Tulang Bawang Barat 67,98 71,91 11,92 12,52 7,53 6,96 11.982 5.882 69,94 61,94 88,56
Pesisir Barat 61,55 65,34 12,04 11,79 8,39 7,89 10.558 7.701 66,85 62,31 93,21
Kota Bandar Lampung 69,36 73,23 14,41 14,75 11,37 10,59 16.940 11.525 81,24 76,25 93,86
Kota Metro 69,64 73,51 14,63 14,47 11,15 10,90 14.718 11.455 79,97 76,41 95,55
KEP. BANGKA
68,77 72,59 11,97 12,14 8,41 7,67 19.075 8.987 75,74 67,35 88,92
BELITUNG
Bangka 69,06 72,94 12,68 13,09 8,70 7,99 18.362 8.188 76,74 67,90 88,48
Belitung 69,04 72,93 11,83 12,05 8,94 8,07 20.031 8.924 76,85 67,84 88,28
Bangka Barat 68,05 71,98 11,51 11,83 7,81 7,19 18.253 9.134 73,64 66,30 90,03
Bangka Tengah 69,39 73,23 11,79 12,36 7,62 6,90 18.758 10.287 74,58 68,23 91,49
Bangka Selatan 66,10 70,10 11,33 11,71 7,19 6,20 18.382 6.214 71,65 60,05 83,81
Belitung Timur 70,07 73,91 11,52 11,68 8,46 8,05 18.182 6.978 75,50 65,21 86,37
Kota Pangkal Pinang 71,36 75,12 13,15 13,14 10,37 9,61 21.846 14.130 82,12 76,50 93,16
KEPULAUAN RIAU 68,08 71,90 12,84 12,97 10,25 9,98 20.222 12.462 79,27 73,97 93,31
Karimun 68,91 72,81 12,19 12,85 8,48 7,81 18.308 9.722 75,80 69,17 91,25
Bintan 68,34 72,30 12,99 13,82 8,94 8,33 21.437 12.400 78,38 72,99 93,12
Natuna 63,08 66,92 13,75 13,99 9,13 8,63 21.035 11.520 76,45 70,08 91,67
Lingga 60,15 63,88 12,86 12,11 7,20 6,42 17.764 9.860 70,04 62,51 89,25
Kepulauan Anambas 65,20 69,11 12,78 12,93 7,44 6,72 17.017 9.097 72,57 65,51 90,27
Kota Batam 71,38 75,17 13,05 13,18 11,33 10,97 26.443 17.361 84,93 80,20 94,43
Kota Tanjung Pinang 70,12 73,97 14,03 14,31 10,43 10,25 18.740 15.037 81,09 78,49 96,79
DKI JAKARTA 71,10 74,80 13,09 12,94 11,50 10,76 22.614 16.742 83,66 79,17 94,63
Kep. Seribu 66,67 70,74 13,12 12,52 8,94 8,46 17.054 11.925 75,67 70,67 93,39
Kota Jakarta Selatan 72,23 76,04 13,77 13,26 12,04 11,30 27.360 23.003 87,07 83,71 96,14
Kota Jakarta Timur 72,60 76,22 13,68 13,89 12,20 11,32 21.873 17.113 85,60 81,73 95,48
Kota Jakarta Pusat 72,22 75,92 13,47 13,17 11,78 11,04 19.390 16.577 83,56 80,22 96,00
Kota Jakarta Barat 71,72 75,43 13,22 12,75 11,11 10,23 23.697 19.398 84,05 79,98 95,16
Kota Jakarta Utara 71,36 75,13 12,93 12,55 11,28 10,34 26.025 18.087 84,59 79,12 93,53
JAWA BARAT 71,30 75,00 12,50 12,56 8,97 8,11 15.275 7.937 76,31 68,07 89,20
Bogor 69,24 73,06 12,75 12,42 8,93 7,71 14.686 8.302 75,18 67,08 89,23
Sukabumi 69,03 72,87 12,61 12,06 7,77 6,81 12.984 6.672 72,26 63,13 87,37
Cianjur 68,17 72,03 12,27 11,64 7,49 6,71 11.394 4.970 69,88 58,80 84,14
Bandung 71,67 75,34 12,15 13,07 9,13 8,71 13.750 8.929 75,31 70,75 93,95
Garut 69,49 73,30 12,11 11,77 7,89 7,09 11.221 4.349 70,68 58,16 82,29
Tasikmalaya 67,51 71,39 12,70 12,53 7,63 7,04 11.660 5.302 70,44 60,59 86,02
Ciamis 69,92 73,72 14,63 14,06 7,95 7,52 14.257 6.375 75,97 65,80 86,61
Kuningan 71,72 75,42 12,89 12,21 8,01 7,28 13.956 6.690 74,82 64,95 86,81

143 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Cirebon 70,08 73,87 12,24 12,62 7,43 6,63 15.594 5.386 73,55 61,39 83,47
Majalengka 68,31 72,18 12,43 12,18 7,70 6,73 13.860 6.209 72,24 62,06 85,91
Sumedang 70,52 74,30 12,95 13,62 8,69 8,33 13.507 9.728 74,90 71,29 95,18
Indramayu 69,72 73,52 11,71 12,43 7,01 5,53 14.536 7.259 71,55 63,07 88,15
Subang 70,46 74,22 11,67 12,09 7,57 6,53 14.801 8.446 72,79 65,90 90,53
Purwakarta 69,05 72,89 12,11 12,19 8,76 7,65 17.652 7.528 75,83 65,64 86,56
Karawang 70,25 74,03 11,97 12,14 8,41 6,96 15.308 9.047 74,50 67,14 90,12
Bekasi 71,81 75,50 13,02 13,11 9,76 8,62 16.756 8.316 79,00 69,98 88,58
Bandung Barat 70,43 74,20 11,89 11,86 8,71 7,82 12.856 3.904 73,26 57,92 79,06
Pangandaran 69,49 73,29 12,06 12,23 8,26 7,44 12.838 7.134 72,41 65,01 89,78
Kota Bogor 71,74 75,44 13,16 13,50 10,73 9,93 17.217 9.524 80,59 73,35 91,02
Kota Sukabumi 70,52 74,28 14,38 13,23 10,11 9,23 15.261 10.199 79,31 72,46 91,36
Kota Bandung 72,45 75,97 14,19 14,45 11,10 10,40 22.490 16.024 84,95 80,43 94,68
Kota Cirebon 70,35 74,13 12,79 13,41 10,48 9,33 15.469 11.370 78,20 73,81 94,39
Kota Bekasi 73,22 76,71 14,30 14,00 11,86 10,92 21.662 14.479 86,04 79,97 92,95
Kota Depok 72,61 76,42 13,91 14,02 11,60 10,70 21.943 13.916 85,14 79,19 93,01
Kota Cimahi 72,19 75,77 14,22 13,68 11,04 10,63 16.551 10.318 81,89 75,35 92,01
Kota Tasikmalaya 70,25 74,02 13,38 13,76 9,53 9,00 13.440 7.933 76,23 69,86 91,64
Kota Banjar 69,04 72,89 13,55 12,95 8,96 8,23 15.704 7.305 76,59 66,76 87,17
JAWA TENGAH 72,51 76,30 12,70 12,79 8,16 7,24 15.031 9.724 75,87 69,94 92,18
Cilacap 71,85 75,56 12,94 12,49 7,46 6,49 15.313 7.156 75,06 65,07 86,69
Banyumas 71,80 75,55 12,92 12,85 7,97 7,24 16.609 7.901 76,45 67,48 88,27
Purbalingga 71,22 74,99 12,20 11,79 7,48 6,87 13.382 9.416 72,70 67,45 92,78
Banjarnegara 72,31 75,99 11,45 11,69 6,90 6,57 10.549 8.207 69,22 65,95 95,28
Kebumen 71,50 75,24 13,33 13,53 7,98 7,10 11.636 8.205 73,39 68,29 93,05
Purworejo 72,85 76,51 13,64 13,33 8,85 7,70 11.309 9.854 75,13 71,34 94,96
Wonosobo 69,89 73,70 11,72 11,78 7,02 6,61 14.504 9.329 71,63 66,44 92,75
Magelang 71,84 75,55 12,53 12,95 8,31 7,29 13.364 8.436 74,46 68,36 91,81
Boyolali 74,15 77,85 12,18 13,12 8,64 7,25 17.340 12.464 78,01 73,48 94,19
Klaten 75,01 78,69 13,09 13,50 9,17 8,07 13.141 11.439 77,46 74,49 96,17
Sukoharjo 75,90 79,61 13,82 14,22 9,96 8,87 12.259 10.875 78,90 76,13 96,49
Wonogiri 74,35 78,02 12,50 12,25 7,92 6,80 12.733 8.357 74,55 67,90 91,08
Karanganyar 75,72 79,32 13,33 13,76 9,33 8,02 11.988 11.029 77,29 74,60 96,52
Sragen 73,91 77,54 12,85 12,82 8,41 6,93 16.975 11.292 78,15 71,60 91,62
Grobogan 72,90 76,54 13,76 12,30 7,36 6,50 15.281 7.461 76,31 65,73 86,14
Blora 72,54 76,21 12,93 12,20 7,40 6,30 14.004 5.841 74,45 62,45 83,88
Rembang 72,67 76,34 12,14 12,08 7,72 6,68 15.359 7.135 74,90 65,16 87,00

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 144


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pati 74,22 78,01 12,95 12,64 8,04 6,91 14.526 9.601 76,44 69,94 91,50
Kudus 74,80 78,57 13,19 13,27 9,38 8,18 15.146 10.464 79,15 73,41 92,75
Jepara 74,04 77,81 12,71 13,07 8,08 7,12 14.214 8.341 75,94 69,10 90,99
Demak 73,59 77,29 13,21 13,51 8,28 7,22 14.597 8.613 76,82 69,83 90,90
Semarang 73,93 77,61 13,12 12,97 8,45 7,63 12.882 11.733 75,87 73,12 96,38
Temanggung 73,75 77,49 12,11 12,30 7,53 7,01 11.022 8.767 71,90 68,53 95,31
Kendal 72,58 76,26 12,81 13,17 8,10 6,84 14.842 10.567 75,82 70,66 93,19
Batang 72,84 76,58 11,94 12,07 7,43 6,53 12.899 8.163 72,70 66,50 91,47
Pekalongan 71,79 75,52 12,09 12,98 7,28 6,57 14.392 8.644 73,23 67,72 92,48
Pemalang 71,50 75,24 12,19 11,79 6,95 5,94 12.466 5.899 71,41 61,29 85,83
Tegal 69,68 73,47 13,23 12,32 7,60 6,32 14.465 7.461 74,03 64,25 86,79
Brebes 67,40 71,23 12,14 12,03 6,77 5,45 14.725 6.943 70,75 61,10 86,36
Kota Magelang 75,04 78,74 14,43 13,82 11,11 10,16 13.619 11.775 81,59 77,73 95,27
Kota Surakarta 75,45 79,12 14,77 14,93 11,25 10,30 14.932 13.504 83,24 80,61 96,84
Kota Salatiga 75,45 79,29 15,39 15,42 11,00 10,06 19.523 15.176 86,24 82,08 95,18
Kota Semarang 75,59 79,26 15,72 15,23 11,42 10,16 16.128 14.287 85,22 81,38 95,49
Kota Pekalongan 72,50 76,18 12,70 12,86 9,06 8,78 16.404 12.066 77,88 74,12 95,17
Kota Tegal 72,61 76,38 12,98 13,23 8,88 8,02 18.088 11.924 78,90 73,52 93,18
D I YOGYAKARTA 73,22 76,83 15,59 15,63 9,96 9,16 17.050 13.000 82,76 78,46 94,80
Kulon Progo 73,38 77,15 14,23 15,23 9,28 8,47 13.008 9.511 77,94 74,10 95,07
Bantul 71,96 75,68 15,46 15,12 10,08 9,05 17.932 14.857 82,63 78,60 95,12
Gunung Kidul 72,21 75,93 13,16 12,75 7,89 6,62 15.676 6.527 76,27 64,62 84,73
Sleman 72,94 76,68 16,75 16,54 11,33 10,48 17.191 14.890 85,42 82,17 96,20
Kota Yogyakarta 72,78 76,37 17,22 17,46 11,88 11,03 18.807 18.539 87,29 85,68 98,16
JAWA TIMUR 69,42 73,27 13,24 13,19 8,30 7,30 16.707 9.976 76,16 69,36 91,07
Pacitan 69,96 73,82 12,88 12,44 7,99 7,07 13.648 5.788 73,75 62,59 84,87
Ponorogo 70,80 74,62 13,60 13,73 7,87 7,11 12.819 9.137 74,17 69,39 93,56
Trenggalek 71,81 75,56 12,34 12,42 7,74 7,38 14.385 9.281 74,16 68,92 92,93
Tulungagung 72,16 75,88 13,30 13,59 8,51 8,16 13.408 10.261 75,74 72,32 95,48
Blitar 71,58 75,35 12,15 12,89 7,80 7,19 15.613 9.402 74,67 69,22 92,70
Kediri 70,64 74,46 12,88 13,44 8,38 7,65 16.002 10.174 76,07 70,80 93,07
Malang 70,58 74,41 12,83 13,22 7,76 7,09 14.950 7.151 74,53 66,09 88,68
Lumajang 68,06 72,02 11,99 11,71 7,01 5,87 13.876 7.379 70,69 62,27 88,09
Jember 67,11 71,08 13,57 13,22 7,17 5,97 14.365 6.041 72,54 61,41 84,66
Banyuwangi 68,61 72,58 12,74 12,89 7,65 6,55 19.212 7.973 75,56 65,48 86,66
Bondowoso 64,71 68,65 13,51 13,28 6,66 5,27 14.640 9.450 70,79 64,19 90,68
Situbondo 67,09 71,04 13,47 13,13 7,30 5,78 15.040 7.581 73,01 63,56 87,06

145 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Probolinggo 65,17 69,12 12,64 12,14 6,78 5,45 17.131 7.484 71,56 61,10 85,38
Pasuruan 68,19 72,15 12,57 12,35 8,08 6,90 13.774 8.515 72,78 65,85 90,48
Sidoarjo 72,12 75,83 14,83 15,06 10,80 10,03 20.145 13.904 84,05 79,12 94,13
Mojokerto 70,57 74,38 12,97 12,88 9,12 7,98 18.299 10.974 78,33 71,36 91,10
Jombang 70,43 74,26 13,05 13,31 9,01 8,09 16.507 8.836 77,26 69,65 90,15
Nganjuk 69,54 73,43 12,83 13,16 8,20 7,27 17.359 11.610 75,98 70,86 93,26
Madiun 69,38 73,27 12,98 13,67 8,43 7,31 16.147 9.619 75,72 69,50 91,79
Magetan 70,61 74,46 14,15 14,02 8,79 7,63 15.679 11.486 77,76 72,60 93,36
Ngawi 70,33 74,16 12,56 13,24 7,65 6,58 15.897 9.790 74,52 68,70 92,19
Bojonegoro 69,57 73,44 12,35 12,42 7,82 6,80 14.903 8.503 73,57 66,34 90,17
Tuban 69,43 73,32 12,22 12,21 7,41 6,56 15.968 7.502 73,41 64,44 87,78
Lamongan 70,43 74,26 13,62 13,47 8,50 7,58 17.136 8.446 77,56 68,71 88,59
Gresik 70,69 74,52 13,96 13,73 9,83 8,88 20.123 10.586 81,22 73,04 89,93
Bangkalan 68,15 72,10 11,86 11,47 6,71 5,25 12.793 6.782 69,43 60,32 86,88
Sampang 65,99 69,98 12,38 11,89 5,54 4,23 13.381 6.419 67,80 57,97 85,50
Pamekasan 65,54 69,51 13,88 13,39 7,51 5,85 12.849 6.516 71,51 61,62 86,17
Sumenep 69,41 73,29 13,40 12,92 6,85 4,93 13.602 5.043 72,52 58,60 80,81
Kota Kediri 72,09 75,84 14,97 15,27 10,80 9,37 15.570 12.057 81,69 77,11 94,39
Kota Blitar 71,82 75,56 14,04 14,61 10,51 9,92 15.030 13.235 79,95 77,92 97,46
Kota Malang 71,31 75,13 15,81 15,50 10,98 9,99 20.573 16.327 85,01 80,73 94,97
Kota Probolinggo 68,25 72,21 13,90 13,58 9,47 8,12 12.587 11.805 75,06 71,96 95,87
Kota Pasuruan 69,52 73,40 13,53 13,83 9,99 8,46 13.876 12.724 76,89 73,94 96,16
Kota Mojokerto 71,36 75,16 14,29 14,00 10,99 9,72 17.931 13.007 82,25 76,71 93,26
Kota Madiun 70,85 74,67 14,34 14,85 11,68 10,67 22.213 15.397 84,86 80,09 94,38
Kota Surabaya 72,26 75,97 15,07 14,45 11,02 9,89 21.697 16.066 85,32 79,84 93,58
Kota Batu 70,62 74,49 14,25 14,13 9,43 8,80 18.801 9.427 80,36 72,10 89,72
BANTEN 68,08 71,93 12,89 12,99 9,33 8,45 17.027 10.309 76,62 70,29 91,74
Pandeglang 62,69 66,54 13,19 13,89 7,60 6,61 13.804 6.032 70,11 60,79 86,71
Lebak 65,19 69,13 12,13 11,80 6,77 5,98 13.095 4.182 68,65 54,79 79,81
Tangerang 67,86 71,81 12,83 12,76 8,88 7,71 17.589 10.533 76,16 69,29 90,98
Serang 62,68 66,50 12,44 12,87 8,03 6,97 15.019 9.617 70,60 65,05 92,14
Kota Tangerang 69,61 73,49 13,84 13,86 11,02 10,41 18.833 14.129 81,40 77,38 95,06
Kota Cilegon 64,66 68,58 13,15 14,65 10,37 9,23 20.687 7.759 78,10 68,12 87,22
Kota Serang 65,87 69,94 12,91 12,78 9,50 8,35 18.915 12.329 76,65 70,73 92,28
Kota Tangerang Selatan 70,51 74,31 14,46 14,51 12,08 11,10 21.892 14.772 85,14 79,67 93,58
BALI 70,28 74,03 13,48 13,23 9,68 8,21 16.940 13.465 78,74 73,85 93,79
Jembrana 70,40 74,22 12,76 12,50 9,25 7,39 13.822 11.516 75,58 70,58 93,38

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 146


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Tabanan 71,74 75,48 13,28 12,91 9,76 8,24 14.791 13.765 78,06 74,44 95,36
Badung 73,26 76,77 14,26 13,98 10,93 9,70 19.612 17.239 83,96 80,19 95,51
Gianyar 71,78 75,50 13,95 13,85 9,78 8,34 16.565 13.774 79,88 75,59 94,63
Klungkung 69,27 73,14 13,90 12,91 9,22 7,13 14.383 11.011 76,56 69,76 91,12
Bangli 68,51 72,44 12,58 12,08 8,10 6,47 14.938 10.818 73,72 67,48 91,54
Karangasem 68,47 72,38 12,58 12,40 7,35 5,28 14.453 8.968 72,39 64,38 88,93
Buleleng 69,87 73,71 13,07 13,03 8,15 6,43 18.544 12.526 76,92 70,45 91,59
Kota Denpasar 72,96 76,61 14,14 13,97 11,87 11,13 21.429 19.234 85,66 82,89 96,77
NUSA TENGGARA
64,63 68,39 13,90 13,61 8,08 6,64 14.182 9.075 72,69 65,75 90,45
BARAT

Lombok Barat 65,01 68,84 13,93 13,05 7,25 5,68 16.815 10.113 73,39 65,21 88,85
Lombok Tengah 64,29 68,09 14,05 13,40 7,11 5,41 14.342 7.822 71,56 62,38 87,17
Lombok Timur 64,06 67,85 13,84 13,65 7,44 6,17 12.176 8.266 70,14 64,02 91,27
Sumbawa 65,59 69,45 13,27 13,02 8,42 7,55 11.215 8.625 70,72 66,24 93,67
Dompu 64,89 68,71 13,32 13,87 8,95 7,99 13.287 7.790 72,69 66,16 91,02
Bima 64,42 68,21 13,35 12,86 8,46 7,46 10.956 7.610 70,04 64,09 91,50
Sumbawa Barat 66,12 69,99 13,98 13,31 9,14 8,14 15.048 10.993 75,38 69,93 92,77
Lombok Utara 65,23 69,06 13,16 12,55 6,73 5,25 12.929 6.332 69,64 59,50 85,44
Kota Mataram 69,86 73,64 15,62 15,24 10,50 9,17 18.735 13.164 82,62 76,66 92,79
Kota Bima 68,44 72,29 14,83 15,64 11,00 10,06 12.421 10.346 77,66 74,87 96,41
NUSA TENGGARA
65,15 68,96 13,08 13,38 8,01 7,28 10.489 7.192 69,16 64,13 92,73
TIMUR

Sumba Barat 65,10 68,98 13,06 13,12 6,91 6,33 8.987 7.128 66,23 62,66 94,61
Sumba Timur 63,18 66,98 12,70 12,88 7,12 7,10 11.644 9.260 67,69 65,09 96,16
Kupang 62,69 66,47 13,80 13,89 7,77 7,23 10.684 5.561 68,56 60,49 88,23
Timor Tengah Selatan 64,47 68,30 12,28 14,76 7,10 6,34 9.009 6.008 65,38 62,05 94,91
Timor Tengah Utara 64,99 68,86 12,94 13,97 8,04 7,60 7.561 5.865 65,60 62,68 95,55
Belu 62,68 66,45 11,96 12,61 7,47 7,07 8.445 7.333 64,03 62,17 97,10
Alor 59,60 63,26 12,23 12,30 8,88 8,00 9.050 6.430 65,13 60,01 92,14
Lembata 65,08 68,96 12,42 12,75 9,07 7,57 9.949 6.768 69,22 63,19 91,29
Flores Timur 63,26 67,06 12,95 12,74 8,28 7,05 10.352 7.200 68,30 62,37 91,32
Sikka 65,25 69,14 12,87 13,45 7,27 6,59 12.202 6.279 69,51 61,97 89,15
Ende 63,36 67,13 14,04 13,77 8,35 7,53 9.824 8.738 68,98 65,97 95,64
Ngada 65,98 69,96 12,39 12,98 8,61 8,44 11.217 8.624 70,25 67,50 96,09
Manggarai 65,04 68,91 13,33 13,41 7,96 7,02 10.342 5.533 69,16 60,86 88,00
Rote Ndao 62,66 66,43 13,19 12,87 7,96 7,43 9.911 4.456 67,43 57,06 84,62
Manggarai Barat 65,34 69,29 12,59 11,74 7,87 6,78 11.337 6.011 69,33 60,09 86,67

147 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sumba Tengah 66,39 70,30 12,63 13,22 6,50 6,23 8.321 4.995 65,06 59,14 90,90
Sumba Barat Daya 66,54 70,43 13,01 13,24 6,43 6,09 6.650 6.170 63,04 61,54 97,62
Nagekeo 65,13 69,03 12,78 12,46 7,89 7,88 8.309 8.444 66,34 65,66 98,97
Manggarai Timur 66,06 69,96 11,98 12,30 7,43 6,66 7.969 5.064 64,95 58,78 90,50
Sabu Raijua 58,78 62,41 13,14 13,35 6,34 6,84 6.980 4.698 60,05 55,72 92,79
Malaka 63,02 66,82 12,38 12,95 7,20 6,48 8.388 4.902 64,22 57,47 89,49
Kota Kupang 67,57 71,43 16,39 16,45 12,00 11,25 15.984 12.914 82,25 78,74 95,73
KALIMANTAN BARAT 68,80 72,67 12,57 12,89 7,88 6,84 13.314 6.134 72,49 62,97 86,87
Sambas 66,92 70,85 12,67 12,60 7,35 6,10 14.618 7.055 71,85 62,56 87,07
Bengkayang 71,92 75,57 11,81 12,35 7,23 6,13 13.020 4.738 71,96 59,57 82,78
Landak 70,89 74,69 12,35 12,67 7,99 6,65 10.093 5.598 70,64 62,26 88,14
Mempawah 68,98 72,96 12,20 12,49 7,40 6,71 11.862 5.825 70,44 61,93 87,92
Sanggau 69,43 73,30 11,60 11,55 7,64 6,65 12.616 4.348 70,87 57,43 81,04
Ketapang 69,05 73,01 11,82 11,76 7,89 6,75 12.795 6.889 71,42 63,15 88,42
Sintang 69,74 73,59 11,92 12,23 7,49 6,49 12.635 5.868 71,19 61,74 86,73
Kapuas Hulu 70,57 74,34 12,70 12,05 7,96 6,94 10.237 4.924 70,98 60,27 84,91
Sekadau 69,86 73,71 11,57 12,29 7,60 6,24 11.505 4.385 70,10 57,94 82,65
Melawi 71,01 74,77 10,96 11,44 7,32 6,44 13.783 4.159 71,20 57,03 80,10
Kayong Utara 66,12 70,23 11,99 11,69 6,60 5,38 11.122 5.474 67,21 57,63 85,75
Kubu Raya 68,53 72,50 13,82 13,74 7,55 6,64 13.551 5.377 73,45 61,92 84,30
Kota Pontianak 71,02 74,81 15,27 14,84 10,50 9,85 19.699 13.814 83,35 78,12 93,73
Kota Singkawang 70,09 73,93 12,86 13,29 8,30 7,53 16.513 9.803 75,96 69,88 92,00
KALIMANTAN TENGAH 67,84 71,66 12,67 12,66 8,89 8,25 16.108 8.000 75,20 66,95 89,03
Kotawaringin Barat 68,56 72,49 12,85 12,72 8,85 7,89 19.045 11.630 77,19 70,76 91,67
Kotawaringin Timur 67,81 71,77 12,89 12,78 8,52 7,68 18.329 8.479 76,09 67,05 88,12
Kapuas 66,71 70,66 12,90 12,95 7,90 7,44 13.271 10.421 71,84 68,50 95,35
Barito Selatan 65,08 68,99 12,85 12,47 9,25 8,47 15.810 10.204 74,27 68,27 91,92
Barito Utara 69,30 73,19 12,99 12,09 9,03 8,31 14.367 7.076 75,38 65,78 87,26
Sukamara 69,52 73,42 12,41 12,12 8,56 7,32 11.444 7.680 72,08 65,60 91,01
Lamandau 67,32 71,28 12,17 12,50 8,69 8,09 15.799 9.312 73,97 68,01 91,94
Seruyan 67,44 71,18 11,71 12,17 8,29 7,52 14.011 7.222 71,91 64,26 89,36
Katingan 63,77 67,66 12,46 12,74 8,98 8,22 16.195 6.232 73,06 62,40 85,41
Pulang Pisau 66,01 69,97 12,37 12,82 8,36 8,02 13.891 8.132 71,94 66,23 92,06
Gunung Mas 68,34 72,31 11,66 12,41 9,22 9,00 15.279 8.407 74,30 68,42 92,09
Barito Timur 66,16 70,15 13,13 12,33 9,67 8,93 16.698 8.658 76,14 67,57 88,74
Murung Raya 67,46 71,43 11,93 11,74 8,39 7,22 16.316 6.023 73,66 61,55 83,56
Kota Palangka Raya 71,25 75,06 15,08 14,81 11,65 11,40 18.761 13.804 84,18 79,99 95,02

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 148


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
KALIMANTAN SELATAN 66,76 70,62 12,71 12,67 8,70 7,88 17.969 8.777 75,42 67,02 88,86
Tanah Laut 67,45 71,37 12,23 11,90 8,33 7,33 16.888 7.833 74,21 64,70 87,19
Kota Baru 67,23 71,13 11,86 12,22 7,98 6,92 17.731 6.250 73,63 61,96 84,15
Banjar 65,22 69,11 12,51 12,09 8,05 6,82 18.481 11.270 73,80 66,79 90,50
Barito Kuala 64,13 67,97 12,63 12,38 7,69 6,73 14.178 7.788 70,60 62,86 89,04
Tapin 68,42 72,30 11,93 12,00 8,52 7,38 17.876 6.453 75,11 63,15 84,08
Hulu Sungai Selatan 64,01 67,85 12,10 12,62 8,10 7,53 18.532 8.547 72,81 64,97 89,23
Hulu Sungai Tengah 64,06 67,88 11,96 12,20 8,48 7,70 13.407 11.840 70,36 67,90 96,50
Hulu Sungai Utara 61,92 65,67 12,90 13,37 8,16 7,27 13.675 8.334 70,02 64,08 91,52
Tabalong 68,46 72,36 12,68 12,95 9,56 8,62 17.831 6.689 77,30 65,97 85,34
Tanah Bumbu 68,37 72,25 12,69 12,13 8,44 7,45 18.768 7.160 76,25 64,51 84,60
Balangan 65,71 69,64 12,57 12,41 8,28 7,04 16.121 11.103 73,24 67,54 92,22
Kota Banjarmasin 69,18 73,03 13,93 14,05 11,09 9,41 18.090 13.349 80,97 75,60 93,37
Kota Banjar Baru 70,03 73,86 15,69 14,80 11,39 10,58 19.535 13.126 84,21 77,94 92,55
KALIMANTAN TIMUR 72,54 76,21 13,71 13,87 10,22 9,27 17.958 6.943 81,32 69,69 85,70
Paser 70,65 74,66 13,01 13,46 8,90 8,13 16.973 2.902 77,44 55,10 71,15
Kutai Barat 70,92 74,86 13,08 12,90 9,07 8,05 14.869 5.630 76,63 64,27 83,87
Kutai Kartanegara 70,39 74,36 13,53 13,65 9,57 8,63 17.553 4.477 79,04 62,36 78,90
Kutai Timur 71,22 75,16 12,76 12,97 9,63 8,69 16.990 3.802 78,40 59,79 76,26
Berau 70,10 74,08 13,01 14,21 9,89 9,12 18.598 7.284 79,28 69,46 87,61
Penajam Paser Utara 69,85 73,83 12,42 12,62 8,65 7,82 17.020 6.915 76,10 65,74 86,39
Mahakam Ulu 70,14 74,12 13,01 12,49 8,91 7,90 11.951 4.273 73,86 59,81 80,98
Kota Balikpapan 72,62 76,33 14,14 14,30 11,19 10,35 22.602 10.756 85,14 76,33 89,65
Kota Samarinda 72,38 76,06 14,70 14,92 10,89 9,98 20.542 9.737 84,34 75,29 89,27
Kota Bontang 72,38 76,10 13,23 13,03 11,10 10,53 25.180 9.409 84,92 73,77 86,87
KALIMANTAN UTARA 70,63 74,44 12,93 13,25 9,65 8,82 12.541 5.665 75,41 65,36 86,67
Malinau 71,25 71,67 13,18 13,72 9,55 8,69 14.415 4.984 77,21 62,82 81,36
Bulungan 71,61 73,62 13,19 12,77 9,50 8,61 13.993 6.262 77,04 65,56 85,10
Tana Tidung 70,68 71,50 12,41 12,21 9,06 7,93 11.115 3.710 72,95 56,59 77,57
Nunukan 70,58 72,21 12,63 12,70 8,55 7,74 9.962 4.166 71,37 58,73 82,29
Kota Tarakan 73,39 74,49 13,42 14,44 10,53 9,90 15.281 9.527 80,27 73,77 91,90
SULAWESI UTARA 69,82 73,67 12,76 13,07 9,51 9,47 14.898 9.980 76,34 72,08 94,42
Bolaang Mongondow 67,33 71,29 11,29 12,11 7,91 7,97 14.961 6.207 71,46 63,09 88,29
Minahasa 69,09 72,98 13,97 14,23 9,55 9,74 15.166 11.624 77,45 74,76 96,53
Kepulauan Sangihe 68,09 72,01 12,02 12,93 8,00 8,34 14.891 9.463 72,73 69,26 95,23
Kepulauan Talaud 68,14 72,07 12,37 12,90 9,59 9,47 9.119 8.047 70,33 68,85 97,90
Minahasa Selatan 67,88 71,84 12,44 13,18 9,27 9,08 16.784 7.180 75,83 67,29 88,74

149 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Minahasa Utara 69,40 73,27 12,46 13,15 9,99 9,95 14.262 10.723 76,01 73,27 96,40
Bolaang Mongondow Utara 65,63 69,59 11,88 12,51 8,14 8,47 15.146 5.668 71,71 62,22 86,77
Siau Tagulandang Biaro 68,72 72,64 11,51 12,09 8,87 9,17 12.451 5.525 71,96 63,61 88,40
Minahasa Tenggara 68,13 72,06 12,18 12,45 8,75 8,98 15.084 8.181 74,04 68,03 91,88
Bolaang Mongondow Selatan 62,58 66,35 12,19 12,42 8,02 7,89 14.491 4.017 69,96 55,76 79,70
Bolaang Mongondow Timur 65,80 69,83 11,58 12,35 7,83 7,59 13.074 6.849 69,74 63,35 90,84
Kota Manado 69,89 73,75 14,07 14,52 11,61 11,13 16.285 12.852 81,09 78,03 96,23
Kota Bitung 69,07 72,97 12,07 12,79 9,91 9,75 16.510 10.409 76,70 72,24 94,19
Kota Tomohon 69,96 73,80 13,70 14,42 10,65 10,94 12.794 11.321 77,25 76,43 98,94
Kota Kotamobagu 68,47 72,38 12,43 13,57 10,17 9,89 14.466 9.919 75,88 72,37 95,37
SULAWESI TENGAH 66,77 70,72 13,07 13,51 9,07 8,58 12.990 7.729 73,31 67,35 91,87
Banggai Kepulauan 64,33 68,17 13,08 12,86 8,60 8,25 10.829 7.240 69,78 64,45 92,36
Banggai 68,90 72,76 12,81 13,58 8,85 8,12 14.109 7.688 74,60 67,76 90,83
Morowali 67,08 71,11 13,58 13,18 9,70 9,21 16.927 6.293 77,23 65,56 84,89
Poso 69,20 73,06 13,46 14,03 9,56 9,36 10.091 8.171 72,93 70,41 96,54
Donggala 65,34 69,22 12,26 12,79 8,49 7,63 11.206 5.738 69,65 61,53 88,34
Toli-Toli 63,95 67,76 12,73 13,14 8,64 8,23 11.323 6.097 69,73 62,57 89,73
Buol 66,74 70,69 13,06 14,41 9,00 8,77 11.706 5.546 72,20 64,44 89,25
Parigi Moutong 62,25 66,14 12,03 12,98 7,77 7,37 12.668 7.421 68,11 62,86 92,29
Tojo Una-Una 63,71 67,53 12,28 12,72 8,39 8,38 11.359 6.413 68,87 62,82 91,22
Sigi 67,96 71,88 12,66 13,09 8,87 8,24 10.905 7.462 71,52 66,70 93,26
Banggai Laut 63,42 67,24 13,02 12,37 9,12 8,15 10.579 7.353 69,65 63,60 91,31
Morowali Utara 67,51 71,53 11,99 12,79 9,18 8,26 10.480 8.566 70,60 67,76 95,98
Kota Palu 68,99 72,95 15,95 16,24 11,94 11,23 15.549 14.630 82,29 80,61 97,96
SULAWESI SELATAN 68,68 72,56 13,36 13,74 8,63 8,15 15.893 9.822 75,90 70,48 92,86
Kepulauan Selayar 66,43 70,38 12,58 13,58 8,22 7,66 14.258 7.855 72,43 66,37 91,63
Bulukumba 65,88 69,86 12,71 13,41 7,87 7,67 13.579 10.293 71,41 68,76 96,29
Bantaeng 68,45 72,46 11,82 12,38 7,18 6,69 12.040 9.326 69,61 66,67 95,78
Jeneponto 64,38 68,30 12,03 11,97 6,75 6,49 14.013 8.224 68,71 62,84 91,46
Takalar 65,16 69,10 12,24 12,74 7,47 7,14 16.318 6.752 71,63 62,72 87,56
Gowa 68,42 72,32 13,45 13,92 8,55 7,84 14.592 6.336 74,97 65,35 87,17
Sinjai 65,29 69,20 13,05 13,63 7,85 7,67 10.174 9.029 68,70 67,34 98,02
Maros 66,97 71,00 13,03 13,28 8,26 7,41 16.682 8.265 74,65 66,61 89,23
Pangkajene dan Kepulauan 64,65 68,57 12,64 12,90 8,16 7,21 17.989 9.331 73,56 66,09 89,85
Barru 66,99 70,95 13,49 13,82 8,39 8,08 14.135 10.613 73,81 70,50 95,52
Bone 65,04 68,99 12,51 13,48 7,37 6,87 12.831 7.825 69,61 64,66 92,89
Soppeng 67,73 71,50 12,82 13,27 7,81 7,80 10.818 9.051 70,17 68,25 97,26

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 150


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Wajo 65,31 69,27 12,86 13,65 7,15 6,47 20.238 9.634 73,78 66,59 90,25
Sidenreng Rappang 67,81 71,74 12,54 13,28 8,14 7,61 18.374 10.093 75,22 69,25 92,06
Pinrang 67,65 71,46 12,41 14,00 8,35 7,53 15.427 10.514 73,73 70,16 95,16
Enrekang 68,90 72,80 13,65 14,18 9,26 8,42 11.172 10.216 73,67 71,76 97,41
Luwu 68,32 72,25 12,84 13,72 8,57 8,05 14.306 8.211 74,12 68,31 92,16
Tana Toraja 71,37 75,13 13,50 14,10 8,73 8,21 10.614 5.208 73,51 64,67 87,97
Luwu Utara 66,46 70,45 12,54 12,37 7,93 7,35 16.199 8.193 73,17 65,27 89,20
Luwu Timur 68,51 72,46 12,76 13,22 9,11 8,49 19.722 9.268 77,72 69,72 89,71
Toraja Utara 71,45 75,22 13,00 13,68 8,43 7,74 11.514 5.205 73,48 63,80 86,83
Kota Makasar 70,12 73,96 15,39 16,07 11,53 10,90 20.289 13.491 84,48 79,81 94,47
Kota Parepare 69,28 73,15 14,12 14,66 10,73 10,08 15.887 13.390 79,55 77,07 96,88
Kota Palopo 68,88 72,77 14,11 15,78 10,91 10,50 15.764 12.070 79,47 77,34 97,32
SULAWESI TENGGARA 69,31 73,37 13,63 13,71 9,46 8,64 13.340 7.619 75,87 68,66 90,50
Buton 66,10 70,18 14,10 13,74 9,34 6,95 12.113 4.505 73,65 59,05 80,18
Muna 68,18 72,30 13,70 14,10 9,31 7,89 12.263 6.114 74,37 65,14 87,59
Konawe 68,16 72,18 12,62 13,34 9,77 8,54 14.447 9.359 75,41 69,87 92,65
Kolaka 68,94 72,97 12,79 13,31 9,26 8,85 18.022 8.434 77,37 69,46 89,78
Konawe Selatan 68,66 72,71 12,25 12,93 8,37 7,34 13.288 6.220 72,70 63,78 87,73
Bombana 66,75 70,83 11,72 12,36 8,42 7,59 12.363 4.875 70,60 59,78 84,67
Wakatobi 68,27 72,32 13,66 13,22 8,55 7,49 13.214 7.091 74,18 65,57 88,39
Kolaka Utara 68,22 72,27 12,10 12,12 8,47 8,05 10.890 9.842 70,54 68,59 97,24
Buton Utara 68,77 72,86 12,73 12,88 9,60 8,24 9.850 6.914 71,80 66,07 92,02
Konawe Utara 67,30 71,44 12,61 12,91 9,78 8,73 13.482 5.843 74,33 64,05 86,17
Kolaka Timur 70,59 74,54 12,68 12,12 7,70 6,99 7.725 8.346 67,65 66,55 98,37
Konawe Kepulauan 66,25 70,37 11,82 12,07 9,79 8,91 10.492 4.592 70,58 59,99 85,00
Muna Barat 68,16 72,26 12,66 12,41 7,63 6,37 10.317 6.060 69,50 61,61 88,65
Buton Tengah 65,50 69,57 13,09 13,00 7,69 5,48 11.552 4.438 69,88 56,30 80,57
Buton Selatan 65,50 69,57 13,32 13,23 8,00 6,72 13.225 2.925 71,78 51,86 72,25
Kota Kendari 71,73 75,60 16,68 16,56 12,63 11,77 17.032 12.739 86,07 81,43 94,61
Kota Baubau 69,06 73,10 15,14 15,22 11,02 10,27 15.160 8.166 80,30 72,49 90,27
GORONTALO 66,14 70,09 12,80 13,55 7,53 8,09 14.079 5.252 71,52 62,03 86,73
Boalemo 67,06 70,99 11,88 12,89 6,28 6,86 13.362 3.687 68,74 55,78 81,15
Gorontalo 65,45 69,52 12,72 13,62 6,66 7,35 14.080 3.895 69,94 57,12 81,67
Pohuwato 62,12 65,92 12,03 12,76 7,07 7,32 13.033 6.810 67,39 61,57 91,36
Bone Bolango 66,36 70,40 13,22 14,34 7,86 8,78 14.136 5.222 72,54 63,50 87,54
Gorontalo Utara 63,91 67,74 11,99 13,08 6,79 7,42 13.569 3.719 68,21 55,36 81,16
Kota Gorontalo 70,55 74,35 14,12 14,70 10,31 10,42 17.874 6.325 80,82 69,69 86,23

151 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SULAWESI BARAT 63,20 67,02 12,73 12,99 8,19 7,60 13.177 6.910 70,21 62,79 89,43
Majene 59,66 63,35 13,50 13,61 8,98 8,40 12.318 9.152 69,43 65,33 94,09
Polewali Mandar 60,45 64,20 12,88 13,42 7,70 7,02 11.948 7.297 67,45 61,76 91,56
Mamasa 68,85 72,78 11,65 12,67 8,22 7,56 8.435 7.505 67,43 65,94 97,79
Mamuju 65,49 69,44 12,58 13,66 8,35 7,72 12.405 6.603 70,85 64,17 90,57
Mamuju Utara 64,22 68,06 11,93 11,93 8,24 7,88 17.066 6.177 72,22 61,33 84,92
Mamuju Tengah 66,28 70,27 12,09 12,89 7,77 7,30 12.759 5.252 70,23 60,64 86,34
MALUKU 64,12 67,93 13,82 14,28 10,07 9,80 11.889 7.629 73,01 67,88 92,97
Maluku Tenggara Barat 61,48 65,24 12,08 12,79 9,71 9,62 8.374 3.976 66,09 57,13 86,44
Maluku Tenggara 63,11 66,92 12,42 13,30 10,11 9,70 8.587 7.111 67,92 65,63 96,63
Maluku Tengah 64,42 68,28 13,93 14,82 9,69 9,67 11.230 9.810 72,28 71,11 98,38
Buru 64,41 68,27 12,80 13,21 8,92 8,09 16.120 8.566 73,63 66,43 90,22
Kepulauan Aru 60,93 64,67 12,21 12,36 8,90 8,61 11.205 5.608 67,88 59,86 88,19
Seram Bagian Barat 59,78 63,47 13,03 13,75 9,07 8,68 8.770 8.288 65,86 64,83 98,44
Seram Bagian Timur 57,57 61,13 12,67 12,94 8,84 7,43 13.005 6.762 67,79 59,43 87,67
Maluku Barat Daya 60,47 64,18 12,26 12,46 8,41 8,31 9.778 5.548 65,81 59,28 90,08
Buru Selatan 64,28 68,15 12,62 12,82 8,46 7,47 12.935 5.870 70,81 61,17 86,39
Kota Ambon 68,51 72,40 15,61 16,65 12,00 11,85 16.342 13.405 82,28 80,45 97,78
Kota Tual 63,51 67,32 13,90 14,82 10,89 10,32 10.640 5.200 72,56 63,93 88,11
MALUKU UTARA 66,43 70,32 13,72 13,67 9,47 8,61 12.233 6.850 73,69 65,99 89,55
Halmahera Barat 64,28 68,14 12,97 13,27 9,05 8,09 10.696 5.676 70,06 61,86 88,30
Halmahera Tengah 61,99 65,75 13,12 12,92 9,51 8,70 10.745 6.312 69,62 62,33 89,53
Kepulauan Sula 61,37 65,14 12,96 12,73 9,35 8,61 9.294 6.501 67,52 62,10 91,97
Halmahera Selatan 63,90 67,73 12,81 12,55 8,50 7,35 10.632 5.428 69,00 59,68 86,49
Halmahera Utara 67,55 71,48 13,69 13,37 9,09 8,00 11.111 6.599 72,81 65,12 89,44
Halmahera Timur 66,89 70,80 13,07 12,62 8,78 7,94 12.234 4.378 72,44 58,99 81,43
Pulau Morotai 65,18 69,09 12,20 12,77 7,85 6,91 10.665 2.336 68,23 47,59 69,75
Pulau Taliabu 60,20 63,92 12,32 12,59 8,03 7,30 11.162 4.396 66,53 55,41 83,29
Kota Ternate 68,99 72,87 15,62 15,87 12,15 11,27 17.449 10.246 83,35 76,54 91,83
Kota Tidore Kepulauan 67,36 71,25 14,16 14,49 10,29 9,56 9.682 7.881 73,10 69,79 95,47
PAPUA BARAT 64,20 67,90 13,47 12,64 10,34 7,37 11.607 5.657 72,79 60,35 82,91
Fakfak 66,51 70,39 14,37 15,19 10,69 8,03 11.451 4.772 75,07 62,27 82,95
Kaimana 62,92 66,66 12,29 11,94 10,01 7,28 12.018 5.596 70,96 58,91 83,02
Teluk Wondama 58,31 61,86 11,44 11,94 9,48 6,93 12.723 4.407 67,56 53,56 79,28
Teluk Bintuni 59,03 62,61 12,53 12,31 9,32 8,08 14.045 6.610 69,72 60,08 86,17
Manokwari 66,73 70,61 13,82 13,19 11,11 8,17 17.800 7.699 79,44 66,48 83,69
Sorong Selatan 64,33 68,13 13,83 12,42 9,62 7,35 8.116 4.125 68,67 56,30 81,99

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 152


Harapan Lama Rata-rata Lama
Angka Harapan Hidup Pengeluaran per kapita
Sekolah (EYS/HLS) Sekolah (MYS/RLS) IPM
Provinsi/Kabupaten/Kota (AHH) (tahun) (ribu rupiah/orang/tahun) IPG
(tahun) (tahun)

L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sorong 64,19 67,99 13,89 13,61 9,00 7,68 10.735 5.343 70,89 60,93 85,95
Raja Ampat 62,85 66,61 12,24 11,84 9,34 7,40 12.078 3.895 70,13 54,45 77,64
Tambrauw 58,33 61,89 12,63 10,90 7,50 4,76 8.490 2.503 62,64 42,68 68,14
Maybrat 63,25 67,07 14,47 12,90 9,21 6,30 7.831 3.389 67,87 52,47 77,31
Manokwari Selatan 65,62 69,49 12,33 12,64 9,73 5,72 9.414 2.099 69,60 44,46 63,88
Pegunungan Arfak 65,30 69,15 11,73 8,83 9,03 4,42 7.026 4.285 64,92 49,95 76,94
Kota Sorong 68,76 72,61 14,31 14,62 11,46 10,97 20.159 10.886 82,56 75,64 91,62
PAPUA 64,02 67,65 11,30 10,77 7,43 5,88 10.455 3.999 65,99 52,52 79,59
Merauke 65,30 68,89 13,88 12,98 8,88 8,42 16.068 7.870 75,14 66,00 87,84
Jayawijaya 57,84 61,38 13,38 11,15 7,00 4,78 8.389 5.252 62,42 52,12 83,50
Jayapura 64,93 68,95 14,20 14,20 10,47 9,09 14.231 8.791 76,00 69,10 90,92
Nabire 65,97 69,99 11,93 11,80 10,50 9,26 14.020 8.420 74,22 67,07 90,37
Kepulauan Yapen 67,04 71,04 12,69 12,76 10,05 8,43 10.948 6.455 72,56 64,58 89,00
Biak Numfor 66,17 70,19 14,08 13,79 10,75 9,41 14.244 8.485 76,87 69,30 90,15
Paniai 64,33 68,33 11,01 10,13 4,78 3,31 10.095 2.416 61,80 41,95 67,88
Puncak Jaya 63,25 67,01 7,44 7,21 5,37 3,30 8.108 2.109 55,72 36,33 65,20
Mimika 70,42 74,19 12,31 12,62 10,37 9,72 19.094 4.098 79,54 61,27 77,03
Boven Digoel 58,16 61,73 11,66 10,87 9,22 8,09 12.066 4.129 66,91 52,98 79,18
Mappi 63,21 66,96 10,64 10,53 6,95 5,58 9.907 4.543 63,74 53,21 83,48
Asmat 56,28 59,75 9,02 8,63 5,86 4,29 9.648 1.536 56,84 30,46 53,59
Yahukimo 63,99 67,81 8,41 7,58 5,80 2,55 9.300 3.493 59,19 42,78 72,28
Pegunungan Bintang 62,41 66,30 6,37 5,75 4,54 2,56 8.055 4.351 52,43 41,95 80,01
Tolikara 63,78 67,57 9,12 8,32 4,81 2,30 8.412 1.871 57,59 34,31 59,58
Sarmi 64,43 68,24 13,02 11,81 9,52 8,01 9.707 4.431 69,75 57,44 82,35
Keerom 64,60 68,59 12,67 12,00 8,95 7,22 13.100 6.767 71,75 61,87 86,23
Waropen 64,39 68,22 12,98 12,75 9,83 8,50 10.693 2.482 71,03 49,81 70,13
Supiori 64,00 67,82 13,77 12,35 9,35 7,80 8.455 3.087 68,60 52,40 76,38
Mamberamo Raya 56,03 59,47 11,95 11,29 5,99 4,10 6.817 3.610 56,89 46,40 81,56
Nduga 53,57 56,88 4,58 2,88 1,97 0,90 3.933 4.469 35,45 29,81 84,09
Lanny Jaya 64,02 67,96 9,54 8,38 4,44 1,57 4.350 5.572 50,93 47,06 92,40
Mamberamo Tengah 61,71 65,44 9,89 8,15 5,05 1,95 4.462 4.621 51,56 44,75 86,79
Yalimo 63,39 67,29 9,98 8,48 4,73 2,75 7.142 4.528 56,85 46,96 82,60
Puncak 64,20 67,61 5,72 4,89 2,73 1,02 5.642 4.322 45,55 37,43 82,17
Dogiyai 63,80 67,60 10,24 10,85 5,41 4,09 7.988 3.317 59,39 48,00 80,82
Intan Jaya 63,58 67,47 8,31 6,68 4,49 1,51 7.494 3.204 54,89 38,64 70,40
Deiyai 63,32 67,10 10,79 9,50 3,96 1,80 6.533 2.439 55,81 39,16 70,17
Kota Jayapura 68,42 72,37 15,46 14,64 11,76 11,31 17.992 13.442 82,76 78,08 94,35
INDONESIA 69,59 73,46 12,93 13,04 8,90 8,07 15.463 9.004 75,98 69,19 91,06

153 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Lampiran 3. Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Menurut Provinsi, 2010-2020

IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
ACEH 89,05 89,30 90,32 90,61 91,50 92,07 91,89 91,67 91,67 91,84 92,07
SUMATERA UTARA 89,43 89,57 90,04 90,07 90,26 90,96 90,82 90,65 90,66 90,71 90,67
SUMATERA BARAT 91,98 92,82 92,98 93,02 94,04 94,74 94,42 94,16 94,17 94,09 94,17
RIAU 85,17 85,74 86,29 86,74 87,62 87,75 88,04 88,17 88,37 88,43 88,14
JAMBI 83,04 83,94 85,91 87,69 87,88 88,44 88,29 88,13 88,44 88,44 88,41
SUMATERA SELATAN 89,73 89,92 90,79 91,25 91,64 92,22 92,08 92,43 92,62 92,40 92,38
BENGKULU 88,88 89,47 90,51 90,55 91,02 91,38 91,06 91,34 91,37 91,19 91,00
LAMPUNG 87,18 88,23 88,49 88,84 89,62 89,89 90,30 90,49 90,57 90,39 90,33
KEP. BANGKA BELITUNG 86,87 87,10 87,54 87,73 87,74 88,37 88,90 88,93 89,15 89,00 88,92
KEPULAUAN RIAU 92,05 92,11 92,23 92,81 93,20 93,22 93,13 92,96 92,97 93,10 93,31
DKI JAKARTA 93,76 93,76 94,11 94,26 94,60 94,72 94,98 94,70 94,7 94,71 94,63
JAWA BARAT 86,94 87,12 87,79 88,21 88,35 89,11 89,56 89,18 89,19 89,26 89,20
JAWA TENGAH 90,32 90,92 91,12 91,50 91,89 92,21 92,22 91,94 91,95 91,89 92,18
D I YOGYAKARTA 92,82 93,56 93,73 94,15 94,31 94,41 94,27 94,39 94,73 94,77 94,80
JAWA TIMUR 88,80 89,28 89,36 90,22 90,83 91,07 90,72 90,76 90,77 90,91 91,07
BANTEN 90,22 90,22 90,28 90,31 90,99 91,11 90,97 91,14 91,3 91,67 91,74
BALI 90,90 91,67 92,78 93,00 93,32 92,71 93,20 93,70 93,71 93,72 93,79
NUSA TENGGARA BARAT 86,53 87,60 88,85 89,44 90,02 90,23 90,05 90,36 90,37 90,40 90,45
NUSA TENGGARA TIMUR 90,06 90,66 91,47 91,74 92,76 92,91 92,72 92,44 92,57 92,72 92,73
KALIMANTAN BARAT 84,09 84,10 84,28 84,39 84,72 85,61 85,77 86,28 86,74 86,81 86,87
KALIMANTAN TENGAH 88,02 88,11 88,13 88,47 89,33 89,25 89,07 88,91 89,13 89,09 89,03
KALIMANTAN SELATAN 88,00 88,09 88,33 88,33 88,46 88,55 88,86 88,60 88,61 88,61 88,86
KALIMANTAN TIMUR 83,00 83,18 84,33 84,69 84,75 85,07 85,60 85,62 85,63 85,98 85,70
KALIMANTAN UTARA ... ... ... 85,63 85,67 85,68 86,34 85,96 86,74 87,00 86,67
SULAWESI UTARA 93,10 93,29 93,38 93,75 94,58 94,64 95,04 94,78 94,79 94,53 94,42
SULAWESI TENGAH 91,23 91,70 91,77 91,84 92,69 92,25 91,91 91,66 92,08 92,01 91,87
SULAWESI SELATAN 91,54 91,79 91,96 92,34 92,60 92,92 92,79 92,84 93,15 93,09 92,86
SULAWESI TENGGARA 87,90 88,06 88,42 89,24 89,56 90,30 90,23 90,24 90,24 90,56 90,50
GORONTALO 83,26 84,19 84,54 84,57 85,09 85,87 86,12 86,64 86,63 86,83 86,73
SULAWESI BARAT 87,53 87,60 87,90 88,56 89,18 89,52 89,35 89,44 90,05 89,76 89,43
MALUKU 91,79 92,36 92,38 92,46 92,55 92,54 92,38 92,75 93,03 93,04 92,97
MALUKU UTARA 85,29 85,31 87,06 87,96 88,79 88,86 89,15 89,15 89,5 89,61 89,55
PAPUA BARAT 81,15 81,34 81,57 81,72 81,95 81,99 82,34 82,42 82,47 82,74 82,91
PAPUA 73,93 74,99 76,42 77,61 78,57 78,52 79,09 79,38 80,11 80,05 79,59
INDONESIA 89,42 89,52 90,07 90,19 90,34 91,03 90,82 90,96 90,99 91,07 91,06

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 154


Lampiran 4. IPG Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota, 2010-2020

IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
ACEH 89,05 89,30 90,32 90,61 91,50 92,07 91,89 91,67 91,67 91,84 92,07
Simeulue 68,59 71,22 72,51 74,55 75,55 76,19 - 76,72 77,52 77,94 77,97
Aceh Singkil 76,53 77,85 79,75 81,52 82,80 82,91 - 83,98 84,02 84,48 84,48
Aceh Selatan 88,87 89,15 90,10 90,57 90,82 91,01 - 91,46 91,54 91,49 91,56
Aceh Tenggara 89,55 89,74 90,27 90,64 91,52 91,65 - 92,77 93,01 93,02 93,00
Aceh Timur 83,20 84,67 84,75 84,77 84,92 85,42 - 86,03 85,64 85,72 85,73
Aceh Tengah 95,66 96,73 97,03 97,04 97,19 97,81 - 97,69 97,75 97,48 97,35
Aceh Barat 83,16 83,23 83,25 83,36 83,50 84,58 - 84,92 85,41 85,81 85,76
Aceh Besar 93,77 93,79 94,10 94,59 94,65 95,23 - 95,09 95,19 94,98 94,90
Pidie 92,76 93,39 93,72 93,77 94,33 94,54 - 94,03 93,50 93,49 93,58
Bireuen 91,41 91,44 91,63 93,56 94,86 95,63 - 95,15 94,64 94,92 94,91
Aceh Utara 89,99 90,21 90,92 92,23 92,41 92,52 - 92,77 92,21 92,38 92,55
Aceh Barat Daya 85,90 86,64 87,38 88,59 89,39 89,54 - 89,49 89,86 90,02 89,82
Gayo Lues 85,27 85,88 86,31 86,70 87,03 87,04 - 87,77 88,39 88,70 88,91
Aceh Tamiang 76,76 77,56 78,39 78,90 80,37 81,12 - 81,28 81,43 81,95 81,95
Nagan Raya 80,25 81,16 82,63 86,35 90,40 89,62 - 89,80 89,92 90,31 90,31
Aceh Jaya 77,12 79,42 83,31 85,59 88,06 88,08 - 88,46 89,26 89,28 89,47
Bener Meriah 91,68 94,14 95,31 96,36 96,44 96,46 - 96,35 96,53 96,69 96,60
Pidie Jaya 93,66 93,96 94,01 94,11 94,70 94,98 - 95,19 95,35 95,11 94,92
Kota Banda Aceh 93,49 94,22 94,79 94,94 95,30 95,83 - 95,40 95,46 95,17 95,26
Kota Sabang 93,32 93,95 94,09 94,60 96,31 96,05 - 95,83 95,97 95,47 95,81
Kota Langsa 94,92 95,01 95,16 96,03 96,31 96,34 - 95,70 95,89 95,79 95,61
Kota Lhokseumawe 91,72 92,11 92,36 93,15 93,76 94,62 - 94,60 94,98 95,06 94,90
Kota Subulussalam 81,59 81,66 81,74 81,80 81,93 82,94 - 83,96 84,53 85,05 85,06
SUMATERA UTARA 89,43 89,57 90,04 90,07 90,26 90,96 90,82 90,65 90,66 90,71 90,67
Nias 75,89 80,71 83,10 86,63 88,66 89,01 - 90,33 90,86 91,23 90,81
Mandailing Natal 91,53 91,64 91,88 92,28 92,34 92,61 - 93,23 93,48 93,62 93,24
Tapanuli Selatan 88,26 88,69 89,33 90,83 91,14 91,42 - 91,07 91,21 91,33 90,86
Tapanuli Tengah 93,76 93,84 93,98 94,52 95,30 95,29 - 94,16 94,27 94,78 94,85
Tapanuli Utara 96,94 97,13 98,82 98,99 99,01 98,68 - 97,51 97,87 98,04 97,98
Toba Samosir 96,74 97,34 97,52 97,89 98,11 97,43 - 97,40 97,93 98,14 97,96
Labuhan Batu 85,25 85,56 87,55 88,02 90,84 90,73 - 90,79 91,02 91,05 90,86
Asahan 85,07 85,33 86,17 87,13 90,42 90,82 - 91,07 91,21 91,22 91,51

155 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Karo 94,79 94,98 95,05 95,33 95,70 95,95 - 96,08 96,27 96,31 96,19
Deli Serdang 89,44 89,81 90,16 90,21 90,60 90,75 - 90,78 91,18 91,31 91,29
Langkat 85,11 85,92 86,75 87,03 87,80 88,42 - 88,77 89,29 89,52 89,24
Nias Selatan 84,91 85,39 85,72 86,03 86,29 86,89 - 87,38 87,51 87,59 87,58
Humbang Hasundutan 90,15 92,64 95,05 96,65 97,29 96,81 - 97,15 96,93 97,10 97,38
Pakpak Bharat 96,34 97,15 98,08 99,02 99,34 99,52 - 98,98 99,00 99,05 99,02
Samosir 95,63 96,38 96,47 96,47 96,75 96,17 - 96,07 96,43 96,54 96,51
Serdang Bedagai 86,69 86,84 87,13 87,68 87,73 87,69 - 88,03 88,61 88,79 88,74
Batu Bara 77,40 77,97 78,89 79,58 80,50 81,55 - 82,65 82,90 82,93 83,08
Padang Lawas Utara 81,22 81,93 81,96 82,02 85,86 86,24 - 86,22 86,79 87,63 87,92
Padang Lawas 83,27 83,67 84,61 85,21 85,80 85,87 - 85,21 85,11 85,64 85,75
Labuhan Batu Selatan 84,69 85,39 85,92 85,95 86,40 86,95 - 87,29 86,97 87,43 87,43
Labuhan Batu Utara 85,60 88,80 89,17 89,48 90,02 89,47 - 89,34 89,82 90,03 89,80
Nias Utara - 72,54 74,25 76,00 78,20 78,85 - 78,86 78,61 79,02 79,37
Nias Barat - 81,94 82,51 82,77 84,52 84,56 - 85,53 85,97 86,26 86,67
Kota Sibolga 93,13 94,30 95,09 95,89 96,84 97,46 - 97,17 97,33 97,53 97,63
Kota Tanjung Balai 82,46 85,29 87,19 88,25 88,65 88,67 - 88,94 89,37 89,51 89,69
Kota Pematang Siantar 92,80 94,17 94,84 94,98 95,04 95,18 - 95,18 95,32 95,46 95,65
Kota Tebing Tinggi 92,30 92,61 92,97 93,20 93,25 93,45 - 93,23 93,33 93,55 93,53
Kota Medan 91,87 92,34 92,40 92,91 93,10 93,16 - 93,34 93,98 94,02 94,00
Kota Binjai 87,95 89,19 89,72 89,95 90,81 90,79 - 90,76 90,57 90,60 90,57
Kota Padangsidimpuan 95,56 96,24 96,57 97,29 97,63 97,09 - 97,16 97,17 97,59 97,67
Kota Gunungsitoli - 82,46 86,22 87,69 89,41 89,58 - 89,46 89,21 89,25 89,31
SUMATERA BARAT 91,98 92,82 92,98 93,02 94,04 94,74 94,42 94,16 94,17 94,09 94,17
Kepulauan Mentawai 86,77 87,63 88,04 88,45 89,15 89,31 - 89,13 89,45 89,33 89,59
Pesisir Selatan 93,20 93,38 93,60 93,62 95,23 95,23 - 94,98 94,62 95,16 95,12
Solok 90,27 90,73 91,17 93,44 95,45 95,73 - 95,73 96,20 96,17 96,18
Sijunjung 90,00 90,46 90,47 91,08 92,24 92,34 - 93,40 93,21 93,01 93,03
Tanah Datar 93,59 97,05 97,43 97,62 97,72 98,44 - 98,51 97,58 97,55 97,57
Padang Pariaman 92,33 92,34 92,53 92,90 93,04 93,15 - 93,79 93,07 92,92 92,69
Agam 94,54 94,89 96,38 96,68 96,69 97,04 - 97,16 96,92 96,84 97,01
Lima Puluh Kota 91,74 91,97 92,69 93,82 95,77 95,50 - 94,62 94,93 94,77 95,03
Pasaman 91,76 91,99 92,11 92,14 92,88 92,95 - 93,00 92,61 92,59 92,45
Solok Selatan 91,12 91,18 91,23 91,27 94,84 95,33 - 94,54 94,92 95,03 95,08
Dharmasraya 86,74 87,19 87,34 88,11 88,18 88,29 - 88,43 88,26 88,30 88,31
Pasaman Barat 86,20 87,33 87,55 88,09 88,41 88,44 - 88,97 89,59 90,06 90,26
Kota Padang 91,28 92,07 92,59 92,87 93,23 93,77 - 93,77 93,77 93,48 93,64
Kota Solok 96,03 96,37 96,38 96,47 96,51 96,62 - 96,70 97,24 97,13 97,05
Kota Sawah Lunto 88,20 90,98 93,52 94,84 95,40 95,52 - 95,50 95,68 95,51 95,48

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 156


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Padang Panjang 98,76 99,14 99,20 99,26 99,37 98,56 - 97,76 97,77 97,50 97,70
Kota Bukittinggi 97,94 98,47 98,73 98,99 99,21 99,75 - 98,78 98,80 98,77 98,89
Kota Payakumbuh 97,46 98,20 98,33 98,42 98,47 98,52 - 98,53 98,54 98,51 98,46
Kota Pariaman 96,17 97,16 97,69 98,12 98,58 98,72 - 98,95 98,61 98,19 98,49
RIAU 85,17 85,74 86,29 86,74 87,62 87,75 88,04 88,17 88,37 88,43 88,14
Kuantan Singingi 79,03 79,64 83,98 86,64 87,81 88,90 - 89,71 90,06 90,57 90,16
Indragiri Hulu 82,52 82,88 83,54 84,62 86,27 86,33 - 86,58 86,61 87,33 86,94
Indragiri Hilir 78,81 79,24 79,47 80,05 80,99 81,10 - 81,80 82,37 82,57 82,34
Pelalawan 83,07 83,52 84,59 85,06 87,83 87,81 - 88,50 88,50 88,51 88,06
Siak 87,93 88,41 88,85 89,05 89,30 89,02 - 88,41 88,52 88,58 88,62
Kampar 87,77 88,18 88,27 88,46 88,78 89,17 - 89,22 89,29 89,83 89,52
Rokan Hulu 78,25 79,00 79,15 79,35 79,36 79,79 - 81,84 81,85 82,13 81,88
Bengkalis 82,49 85,88 86,67 87,59 88,86 88,87 - 89,81 89,96 90,08 90,07
Rokan Hilir 82,29 82,73 82,79 83,93 84,30 84,29 - 84,73 84,86 85,22 84,91
Kepulauan Meranti - 84,12 84,14 84,21 84,37 84,42 - 85,30 85,90 86,20 86,30
Kota Pekanbaru 90,63 90,76 90,77 91,00 91,83 92,36 - 92,86 92,97 93,12 93,01
Kota Dumai 84,88 88,62 88,82 89,01 89,35 89,74 - 90,52 90,82 90,86 90,66
JAMBI 83,04 83,94 85,91 87,69 87,88 88,44 88,29 88,13 88,44 88,44 88,41
Kerinci 82,06 82,59 83,77 85,36 85,77 85,72 - 85,97 86,32 86,68 86,65
Merangin 79,91 80,83 86,73 87,54 87,93 87,12 - 87,64 88,01 88,01 88,14
Sarolangun 85,35 86,08 86,65 87,87 90,28 90,62 - 90,44 90,29 90,67 90,55
Batang Hari 80,43 82,20 82,35 82,64 83,67 83,93 - 84,18 84,49 85,17 85,01
Muaro Jambi 75,97 76,28 76,89 77,45 78,01 78,41 - 79,41 80,21 80,29 80,08
Tanjung Jabung Timur 77,93 78,09 79,18 82,32 85,07 84,68 - 86,56 87,30 87,76 87,50
Tanjung Jabung Barat 80,28 80,61 83,31 83,58 83,74 84,81 - 85,44 85,87 85,68 85,66
Tebo 86,63 86,80 86,88 87,01 90,31 91,31 - 90,06 90,22 90,23 90,06
Bungo 80,72 80,74 83,84 85,63 88,10 88,15 - 88,15 88,20 88,63 88,54
Kota Jambi 88,71 90,68 91,76 93,05 94,55 94,67 - 94,45 94,46 94,14 94,03
Kota Sungai Penuh 87,72 89,42 90,41 92,70 93,44 93,82 - 93,98 94,43 94,44 94,31
SUMATERA SELATAN 89,73 89,92 90,79 91,25 91,64 92,22 92,08 92,43 92,62 92,40 92,38
Ogan Komering Ulu 86,67 86,83 87,01 89,43 93,23 93,26 - 93,46 94,01 93,92 94,00
Ogan Komering Ilir 87,34 88,38 89,01 89,22 89,70 90,25 - 91,08 91,35 91,22 91,30
Muara Enim 84,01 84,21 85,24 86,53 88,59 89,47 - 89,32 89,76 89,69 89,64
Lahat 92,04 92,17 93,05 93,90 94,67 94,68 - 94,80 95,08 94,82 94,60
Musi Rawas 83,39 83,99 84,25 84,58 85,08 85,04 - 85,12 85,17 85,59 85,45
Musi Banyuasin 74,03 74,06 78,02 78,13 81,24 81,66 - 81,97 82,68 82,85 82,90
Banyu Asin 84,63 85,22 87,24 87,37 87,84 88,69 - 88,97 89,25 89,16 88,93
Ogan Komering Ulu Selatan 86,18 87,30 87,70 89,68 91,75 91,82 - 92,12 92,80 92,78 92,62
Ogan Komering Ulu Timur 88,68 90,67 92,08 92,41 92,43 92,72 - 93,84 94,14 94,07 94,00

157 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Ogan Ilir 94,10 95,62 98,01 98,48 98,73 98,64 - 98,15 98,45 98,95 99,13
Empat Lawang 89,87 90,02 90,29 91,01 91,59 91,71 - 92,95 93,24 93,16 93,38
Penukal Abab Lematang Ilir - - - 89,85 92,34 92,37 - 92,19 92,79 93,20 93,17
Musi Rawas Utara - - - 92,71 92,81 92,84 - 92,86 93,18 93,10 92,82
Kota Palembang 92,78 92,82 93,16 94,47 95,47 95,63 - 95,56 96,01 95,90 95,97
Kota Prabumulih 84,74 88,73 89,48 90,90 91,22 92,04 - 92,72 93,32 93,26 93,70
Kota Pagar Alam 92,30 92,80 92,83 92,98 93,23 93,43 - 93,82 94,44 94,33 94,46
Kota Lubuklinggau 91,73 92,90 94,76 95,51 95,78 95,85 - 95,74 95,83 95,94 95,83
BENGKULU 88,88 89,47 90,51 90,55 91,02 91,38 91,06 91,34 91,37 91,19 91,00
Bengkulu Selatan 91,71 91,82 92,16 93,60 94,00 94,42 - 93,74 94,08 94,05 94,14
Rejang Lebong 91,57 92,26 92,43 92,44 92,55 92,85 - 94,15 94,59 94,15 93,78
Bengkulu Utara 89,87 90,29 90,57 91,09 91,32 91,39 - 91,00 91,19 91,25 91,23
Kaur 81,63 83,15 84,39 85,34 85,66 86,21 - 86,91 87,20 87,13 87,12
Seluma 81,33 82,81 83,29 83,51 84,80 84,98 - 85,20 85,28 85,32 85,65
Mukomuko 82,58 82,95 83,13 83,84 84,25 84,28 - 83,98 84,18 83,95 83,88
Lebong 89,02 89,83 89,85 90,45 91,11 91,12 - 90,64 90,99 91,49 91,60
Kepahiang 91,11 92,42 93,73 93,75 94,99 94,66 - 94,69 95,20 95,32 95,80
Bengkulu Tengah 78,38 78,53 80,54 80,83 84,68 85,07 - 85,77 86,36 86,55 86,83
Kota Bengkulu 91,48 92,59 93,53 94,34 95,71 95,64 - 96,36 96,55 95,97 95,67
LAMPUNG 87,18 88,23 88,49 88,84 89,62 89,89 90,30 90,49 90,57 90,39 90,33
Lampung Barat 89,94 90,81 91,04 91,29 91,54 91,65 - 92,47 92,74 92,55 92,95
Tanggamus 88,06 88,43 88,99 89,35 89,61 89,79 - 90,71 91,14 90,88 91,13
Lampung Selatan 86,67 86,99 87,80 88,37 88,82 88,89 - 89,52 89,87 89,54 89,60
Lampung Timur 86,37 86,97 87,09 87,28 87,42 87,51 - 87,85 88,67 88,78 88,83
Lampung Tengah 87,75 87,76 87,95 88,97 88,99 89,08 - 89,23 89,57 89,88 89,87
Lampung Utara 86,72 86,98 87,19 87,48 87,69 87,85 - 88,69 89,34 89,48 89,46
Way Kanan 79,09 84,14 87,11 87,28 87,45 87,54 - 87,85 88,25 88,22 88,19
Tulangbawang 82,79 82,99 85,11 86,99 87,39 88,08 - 88,51 88,69 89,17 89,31
Pesawaran 83,33 83,87 84,19 84,70 85,33 86,13 - 87,25 87,57 87,30 87,20
Pringsewu - 91,68 91,91 91,95 92,27 92,37 - 92,26 92,59 92,37 92,33
Mesuji - 80,50 80,69 81,16 83,36 84,38 - 83,82 84,49 84,22 84,17
Tulang Bawang Barat - 82,25 83,37 87,09 87,42 87,93 - 88,08 88,53 88,45 88,56
Pesisir Barat - - - 90,67 92,18 92,07 - 92,84 93,40 93,22 93,21
Kota Bandar Lampung 92,25 92,59 92,78 93,00 93,25 93,69 - 93,53 93,55 93,96 93,86
Kota Metro 91,89 92,46 92,61 92,86 94,61 94,64 - 94,97 94,98 95,02 95,55
KEP. BANGKA BELITUNG 86,87 87,10 87,54 87,73 87,74 88,37 88,90 88,93 89,15 89,00 88,92
Bangka 85,32 85,86 86,03 86,77 86,92 87,17 - 88,14 88,24 88,49 88,48
Belitung 85,48 85,59 85,73 86,61 87,19 87,98 - 87,99 88,62 88,61 88,28
Bangka Barat 87,04 87,28 87,86 88,11 88,56 88,71 - 89,41 89,92 90,07 90,03

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 158


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bangka Tengah 88,50 89,26 90,06 90,28 90,60 90,61 - 90,83 91,04 91,05 91,49
Bangka Selatan 78,24 79,75 81,24 82,17 82,52 82,83 - 83,48 83,54 83,86 83,81
Belitung Timur 83,81 83,95 84,17 84,29 85,37 86,10 - 86,04 86,08 86,17 86,37
Kota Pangkal Pinang 91,92 92,05 92,08 92,30 92,47 93,09 - 92,80 92,94 92,89 93,16
KEPULAUAN RIAU 92,05 92,11 92,23 92,81 93,20 93,22 93,13 92,96 92,97 93,10 93,31
Karimun 89,80 89,90 89,95 91,14 91,16 91,18 - 91,35 91,48 90,91 91,25
Bintan 90,75 91,03 91,18 91,50 92,15 92,41 - 92,58 92,79 93,10 93,12
Natuna 89,60 90,06 90,80 90,83 90,84 90,85 - 91,31 91,62 91,72 91,67
Lingga 86,94 87,46 88,03 88,10 88,59 89,11 - 89,73 89,29 89,26 89,25
Kepulauan Anambas 87,31 87,47 87,60 87,62 89,11 89,25 - 89,97 90,12 90,16 90,27
Kota Batam 93,27 93,60 93,64 93,95 94,45 94,62 - 94,21 94,22 94,42 94,43
Kota Tanjung Pinang 94,45 94,89 95,43 95,57 96,54 96,58 - 96,46 96,47 96,77 96,79
DKI JAKARTA 93,76 93,76 94,11 94,26 94,60 94,72 94,98 94,70 94,70 94,71 94,63
Kep. Seribu 88,05 88,20 89,42 92,40 92,60 92,49 - 93,24 93,57 93,58 93,39
Kota Jakarta Selatan 92,75 93,02 94,27 94,73 94,99 95,08 - 95,71 96,07 96,29 96,14
Kota Jakarta Timur 93,45 93,72 93,76 93,79 94,09 94,21 - 94,59 94,79 95,50 95,48
Kota Jakarta Pusat 94,35 94,95 95,60 95,90 96,21 96,01 - 95,52 95,62 95,68 96,00
Kota Jakarta Barat 94,38 94,81 94,89 95,03 95,06 95,23 - 95,38 95,22 95,23 95,16
Kota Jakarta Utara 92,59 93,14 93,20 93,24 93,36 93,19 - 93,38 93,51 93,64 93,53
JAWA BARAT 86,94 87,12 87,79 88,21 88,35 89,11 89,56 89,18 89,19 89,26 89,20
Bogor 84,97 85,55 85,93 86,10 86,41 87,13 - 88,69 89,05 89,39 89,23
Sukabumi 81,35 82,16 83,36 85,46 86,17 86,68 - 86,90 86,95 87,43 87,37
Cianjur 77,21 77,57 79,81 82,03 82,66 82,82 - 83,56 83,72 84,36 84,14
Bandung 91,18 91,40 92,18 92,48 93,18 93,32 - 93,43 93,59 93,96 93,95
Garut 73,98 75,62 77,42 79,83 81,25 81,33 - 81,96 82,42 82,54 82,29
Tasikmalaya 77,71 78,24 79,03 82,53 84,47 84,67 - 85,63 85,98 86,05 86,02
Ciamis 80,24 82,54 83,06 84,48 85,19 85,20 - 85,60 86,00 86,49 86,61
Kuningan 81,25 81,28 84,75 85,46 85,65 85,77 - 86,34 86,62 86,92 86,81
Cirebon 68,85 79,23 79,42 80,40 81,64 81,95 - 82,51 82,92 83,50 83,47
Majalengka 81,57 82,17 82,36 83,76 84,09 84,96 - 85,43 85,93 85,76 85,91
Sumedang 82,94 83,32 83,36 83,77 94,36 94,37 - 94,60 94,88 95,01 95,18
Indramayu 85,02 85,08 85,37 85,96 86,75 87,46 - 87,91 87,97 88,35 88,15
Subang 85,25 85,79 86,49 87,08 89,68 89,71 - 90,52 90,57 90,58 90,53
Purwakarta 84,48 84,55 84,64 85,37 86,25 86,56 - 87,18 87,19 86,78 86,56
Karawang 84,83 85,40 88,53 88,89 89,69 89,60 - 90,42 90,45 90,33 90,12
Bekasi 84,70 85,37 86,32 86,50 86,55 87,40 - 88,00 88,28 88,68 88,58
Bandung Barat 74,59 74,85 75,19 76,25 77,94 78,23 - 79,11 79,18 79,29 79,06
Pangandaran - - - 88,70 88,95 89,14 - 89,30 89,68 90,02 89,78
Kota Bogor 89,14 89,63 90,24 90,31 90,38 90,82 - 90,90 90,92 91,11 91,02

159 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Sukabumi 88,80 89,02 89,56 89,84 90,57 90,72 - 90,95 91,07 91,44 91,36
Kota Bandung 92,44 92,97 93,93 94,15 94,42 94,95 - 95,03 95,11 94,82 94,68
Kota Cirebon 89,46 89,74 90,61 91,83 93,23 93,76 - 93,94 93,94 94,35 94,39
Kota Bekasi 90,92 92,10 92,72 92,81 92,94 92,99 - 93,09 93,26 93,02 92,95
Kota Depok 89,47 89,93 90,76 91,46 91,94 92,56 - 93,05 93,06 92,78 93,01
Kota Cimahi 88,64 89,06 89,67 90,63 92,11 92,23 - 92,33 92,36 92,20 92,01
Kota Tasikmalaya 86,67 86,76 88,01 88,73 90,22 90,73 - 91,06 91,07 91,48 91,64
Kota Banjar 83,80 84,02 84,34 84,53 85,41 85,98 - 86,93 87,11 87,12 87,17
JAWA TENGAH 90,32 90,92 91,12 91,50 91,89 92,21 92,22 91,94 91,95 91,89 92,18
Cilacap 84,50 85,15 85,78 85,83 86,16 86,04 - 86,14 86,53 86,67 86,69
Banyumas 85,14 86,07 86,25 86,53 86,54 86,66 - 87,62 87,94 88,20 88,27
Purbalingga 87,61 88,51 88,93 89,12 90,12 90,74 - 92,31 92,32 92,68 92,78
Banjarnegara 90,93 91,26 91,64 92,51 94,97 94,98 - 95,02 95,18 95,38 95,28
Kebumen 91,07 91,74 92,26 92,70 92,81 93,48 - 92,68 93,09 93,34 93,05
Purworejo 92,51 92,59 93,12 93,43 93,94 94,17 - 95,26 95,11 94,92 94,96
Wonosobo 89,13 90,04 91,15 91,67 92,51 92,91 - 92,61 92,91 92,72 92,75
Magelang 89,13 91,02 92,16 92,20 92,79 92,91 - 91,95 92,23 91,78 91,81
Boyolali 91,54 91,91 92,19 92,52 92,76 93,97 - 92,96 93,24 93,50 94,19
Klaten 93,02 93,12 94,69 95,16 95,90 96,42 - 96,54 96,00 96,04 96,17
Sukoharjo 94,85 95,16 95,34 95,53 96,34 96,55 - 96,98 96,73 96,58 96,49
Wonogiri 87,71 88,10 89,47 89,81 89,87 90,30 - 90,70 91,13 91,41 91,08
Karanganyar 93,32 93,83 95,42 95,71 96,08 96,15 - 96,50 96,61 96,48 96,52
Sragen 91,38 91,91 91,93 92,04 92,13 92,29 - 91,89 92,27 91,40 91,62
Grobogan 82,83 83,85 85,04 85,28 85,44 85,50 - 85,69 85,81 85,98 86,14
Blora 80,72 81,34 82,26 82,55 82,66 83,54 - 83,55 83,79 83,96 83,88
Rembang 84,99 85,12 85,57 85,72 86,04 85,87 - 86,18 86,49 86,85 87,00
Pati 89,25 89,28 89,31 89,43 89,99 91,06 - 91,98 91,50 91,60 91,50
Kudus 88,78 89,99 90,26 90,33 90,82 91,56 - 92,68 92,89 92,90 92,75
Jepara 88,21 88,78 89,64 90,19 91,21 91,29 - 90,39 90,66 90,91 90,99
Demak 87,93 88,49 88,90 88,98 89,28 89,16 - 90,45 90,40 90,57 90,90
Semarang 93,96 94,71 94,83 95,17 95,43 95,52 - 96,48 96,35 96,40 96,38
Temanggung 91,69 92,08 92,32 94,81 94,97 94,75 - 96,00 95,62 95,10 95,31
Kendal 92,49 92,71 92,87 93,14 93,22 93,21 - 93,25 92,96 92,85 93,19
Batang 86,90 88,66 88,98 89,90 90,79 90,99 - 90,49 90,65 91,08 91,47
Pekalongan 91,04 91,12 91,45 91,65 91,88 91,84 - 92,68 92,87 92,58 92,48
Pemalang 80,08 80,51 83,13 83,51 83,85 84,46 - 85,47 85,49 85,81 85,83
Tegal 78,53 84,09 84,55 85,78 86,76 87,03 - 87,52 86,95 86,74 86,79
Brebes 84,17 84,43 84,59 85,58 85,60 85,66 - 85,86 86,24 86,35 86,36
Kota Magelang 94,16 94,83 95,14 95,36 95,45 95,81 - 96,26 96,07 95,51 95,27

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 160


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Surakarta 95,28 95,32 95,70 96,16 96,48 96,38 - 96,74 96,82 96,72 96,84
Kota Salatiga 94,31 94,64 94,81 94,91 95,53 96,02 - 95,34 95,12 95,00 95,18
Kota Semarang 92,66 93,58 94,17 95,17 95,56 95,62 - 95,69 95,82 95,55 95,49
Kota Pekalongan 93,11 93,55 94,31 94,62 94,65 94,71 - 94,43 94,59 94,92 95,17
Kota Tegal 89,10 90,24 90,89 91,26 92,10 92,81 - 92,92 93,45 93,37 93,18
D I YOGYAKARTA 92,82 93,56 93,73 94,15 94,31 94,41 94,27 94,39 94,73 94,77 94,80
Kulon Progo 91,91 92,73 93,27 94,23 94,65 94,73 - 94,93 95,03 95,05 95,07
Bantul 93,37 93,48 93,78 94,33 94,41 94,42 - 94,98 95,11 95,18 95,12
Gunung Kidul 81,29 81,33 81,42 81,76 82,27 83,10 - 84,03 84,59 84,62 84,73
Sleman 92,96 94,22 94,75 95,50 96,09 96,08 - 95,62 96,01 96,04 96,20
Kota Yogyakarta 97,91 97,92 98,16 98,48 99,27 98,78 - 98,26 98,48 98,09 98,16
JAWA TIMUR 88,80 89,28 89,36 90,22 90,83 91,07 90,72 90,76 90,77 90,91 91,07
Pacitan 72,58 76,56 79,84 82,12 83,76 84,19 - 84,41 84,44 85,13 84,87
Ponorogo 92,63 93,06 93,08 93,19 93,85 93,91 - 93,30 93,00 93,34 93,56
Trenggalek 89,78 90,79 90,83 91,04 92,58 92,22 - 91,84 92,52 92,74 92,93
Tulungagung 92,84 93,28 93,39 94,12 95,11 95,07 - 95,30 95,75 95,63 95,48
Blitar 89,30 89,77 90,04 91,14 92,81 92,96 - 92,50 92,33 92,73 92,70
Kediri 90,85 91,50 91,50 91,80 91,98 91,99 - 92,81 92,81 92,70 93,07
Malang 87,13 87,45 87,48 87,68 87,89 88,38 - 88,33 88,38 88,66 88,68
Lumajang 80,91 82,59 84,15 87,18 89,08 88,15 - 87,72 87,88 88,04 88,09
Jember 81,75 82,61 83,07 83,44 83,74 83,55 - 84,32 84,23 84,30 84,66
Banyuwangi 82,36 83,14 83,65 84,05 85,06 86,01 - 86,20 86,44 86,81 86,66
Bondowoso 85,38 87,50 87,59 88,58 88,79 89,59 - 89,48 89,89 90,42 90,68
Situbondo 81,64 83,63 83,86 84,08 86,64 87,16 - 86,78 86,69 87,11 87,06
Probolinggo 81,49 82,09 82,33 82,44 83,40 83,90 - 84,57 84,86 84,95 85,38
Pasuruan 87,46 87,82 87,92 89,88 89,95 90,11 - 90,65 90,41 90,68 90,48
Sidoarjo 90,84 91,80 92,21 93,53 94,20 94,28 - 93,33 93,33 93,79 94,13
Mojokerto 87,52 88,69 89,82 90,28 90,46 90,27 - 90,39 90,15 90,65 91,10
Jombang 86,48 87,24 87,92 88,47 89,35 89,42 - 89,91 89,94 90,37 90,15
Nganjuk 90,83 91,69 91,86 92,23 93,48 93,55 - 93,48 93,26 93,27 93,26
Madiun 90,53 90,73 90,93 90,99 91,53 91,57 - 91,61 91,13 91,81 91,79
Magetan 91,17 92,18 92,59 92,80 93,50 93,64 - 93,20 92,93 93,16 93,36
Ngawi 90,99 91,33 91,40 91,69 92,03 92,01 - 91,70 91,72 92,52 92,19
Bojonegoro 87,56 88,36 88,60 88,92 89,24 89,38 - 89,78 89,77 89,98 90,17
Tuban 86,68 86,76 87,13 87,65 87,78 87,83 - 87,32 87,34 87,63 87,78
Lamongan 81,41 82,85 84,78 85,62 87,21 87,58 - 87,98 88,00 88,40 88,59
Gresik 87,96 87,98 88,60 88,88 89,01 89,31 - 89,57 89,72 90,05 89,93
Bangkalan 80,73 81,67 83,55 84,96 85,52 86,52 - 86,92 86,38 86,93 86,88
Sampang 76,85 78,55 80,15 81,16 82,62 83,57 - 84,15 84,33 84,79 85,50

161 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pamekasan 80,60 82,27 82,72 83,43 84,68 85,26 - 85,68 85,50 86,05 86,17
Sumenep 70,84 73,92 75,71 77,14 78,63 78,70 - 79,65 80,11 80,72 80,81
Kota Kediri 93,26 94,14 94,64 95,05 95,15 95,29 - 94,64 94,48 94,53 94,39
Kota Blitar 97,37 97,60 97,63 97,74 98,23 98,23 - 97,91 97,60 97,80 97,46
Kota Malang 92,94 94,01 94,51 94,98 94,99 95,73 - 94,96 94,71 94,72 94,97
Kota Probolinggo 93,54 94,64 95,71 96,27 96,74 96,65 - 96,07 95,56 95,91 95,87
Kota Pasuruan 95,02 95,42 95,42 95,46 96,30 96,32 - 96,36 96,02 96,18 96,16
Kota Mojokerto 92,13 92,71 92,97 93,05 93,27 93,67 - 93,40 93,05 93,18 93,26
Kota Madiun 90,93 91,68 91,84 92,15 92,81 92,95 - 93,66 93,47 94,05 94,38
Kota Surabaya 93,27 93,35 93,49 93,64 93,65 94,20 - 93,66 93,57 93,60 93,58
Kota Batu 85,75 86,17 86,74 87,25 89,22 89,47 - 89,27 89,27 89,71 89,72
BANTEN 90,22 90,22 90,28 90,31 90,99 91,11 90,97 91,14 91,30 91,67 91,74
Pandeglang 75,94 77,66 80,82 83,42 85,84 85,88 - 86,13 86,47 86,68 86,71
Lebak 71,13 72,98 75,72 77,17 77,86 77,80 - 78,56 79,26 79,63 79,81
Tangerang 90,22 90,24 90,53 90,62 91,11 90,72 - 91,20 90,90 90,97 90,98
Serang 88,91 89,25 89,54 90,26 91,78 91,77 - 92,28 92,18 92,40 92,14
Kota Tangerang 93,48 93,55 93,64 93,77 93,90 94,03 - 94,07 94,51 94,89 95,06
Kota Cilegon 85,08 85,25 85,40 86,14 86,75 86,64 - 86,35 86,75 87,16 87,22
Kota Serang 89,66 90,94 91,11 91,28 91,29 91,40 - 91,15 91,16 91,96 92,28
Kota Tangerang Selatan - 92,09 92,90 93,04 93,13 93,14 - 92,83 93,16 93,56 93,58
BALI 90,90 91,67 92,78 93,00 93,32 92,71 93,20 93,70 93,71 93,72 93,79
Jembrana 89,42 91,60 91,65 91,96 92,05 92,06 - 92,65 93,21 93,52 93,38
Tabanan 94,27 94,37 94,42 95,40 95,57 94,67 - 95,13 95,34 95,35 95,36
Badung 91,32 93,25 93,89 94,68 94,88 94,56 - 94,52 94,90 95,50 95,51
Gianyar 91,63 92,20 92,52 92,54 92,77 92,92 - 93,61 94,16 94,26 94,63
Klungkung 86,79 88,31 89,37 89,83 89,98 90,34 - 91,03 91,06 91,10 91,12
Bangli 86,26 88,83 89,19 91,08 91,49 91,92 - 90,72 91,23 91,25 91,54
Karangasem 84,10 86,60 87,09 88,29 88,38 88,00 - 89,02 89,22 88,87 88,93
Buleleng 88,00 89,40 90,10 90,30 90,54 90,97 - 91,40 91,92 91,94 91,59
Kota Denpasar 95,37 95,41 95,85 96,00 96,55 96,07 - 96,88 96,89 96,92 96,77
NUSA TENGGARA BARAT 86,53 87,60 88,85 89,44 90,02 90,23 90,05 90,36 90,37 90,40 90,45
Lombok Barat 84,31 86,01 87,24 87,85 88,18 88,18 - 88,93 88,71 89,05 88,85
Lombok Tengah 81,07 83,38 84,00 85,67 86,65 86,48 - 86,40 86,81 87,26 87,17
Lombok Timur 88,82 89,30 89,48 89,56 90,28 90,84 - 91,12 91,14 91,16 91,27
Sumbawa 86,78 90,21 92,39 93,23 93,97 94,18 - 93,40 93,76 93,65 93,67
Dompu 86,89 88,00 88,78 90,59 91,26 90,36 - 90,54 90,72 91,12 91,02
Bima 88,01 89,74 90,53 90,61 91,14 91,27 - 91,08 91,11 91,49 91,50
Sumbawa Barat 83,00 85,32 87,40 88,95 91,73 92,18 - 92,38 92,18 92,57 92,77
Lombok Utara 81,77 82,76 83,74 83,86 83,92 84,01 - 85,34 85,14 85,42 85,44

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 162


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Mataram 89,40 89,60 89,83 90,48 92,13 92,35 - 92,66 92,54 92,77 92,79
Kota Bima 93,62 94,14 95,74 96,93 97,47 96,62 - 96,15 96,44 96,39 96,41
NUSA TENGGARA TIMUR 90,06 90,66 91,47 91,74 92,76 92,91 92,72 92,44 92,57 92,72 92,73
Sumba Barat 92,08 92,15 94,48 94,82 95,02 94,57 - 94,12 94,13 94,47 94,61
Sumba Timur 93,09 94,05 94,38 95,08 95,40 95,97 - 96,11 96,03 96,43 96,16
Kupang 73,96 75,30 84,76 86,24 87,31 87,47 - 87,73 88,29 88,22 88,23
Timor Tengah Selatan 89,18 90,13 92,14 93,32 94,61 94,48 - 94,79 94,23 94,87 94,91
Timor Tengah Utara 86,91 89,65 93,61 94,14 96,09 96,07 - 95,87 95,44 95,52 95,55
Belu 86,50 87,77 91,65 93,80 97,68 97,95 - 97,07 96,81 96,88 97,10
Alor 88,90 89,61 90,88 91,62 92,37 92,87 - 92,67 92,34 92,37 92,14
Lembata 87,29 87,31 89,75 90,88 91,83 92,18 - 92,04 91,44 91,27 91,29
Flores Timur 88,37 89,15 89,63 89,71 90,44 90,64 - 90,49 91,28 91,29 91,32
Sikka 86,75 86,99 87,15 87,46 88,80 89,25 - 88,64 88,96 89,64 89,15
Ende 93,28 93,71 94,07 94,59 95,06 95,22 - 95,52 95,23 95,44 95,64
Ngada 93,75 94,00 94,13 94,23 95,27 95,78 - 96,06 95,76 95,91 96,09
Manggarai 84,49 85,43 86,01 86,32 86,77 86,88 - 87,38 87,70 88,16 88,00
Rote Ndao 80,74 80,91 81,27 83,48 83,51 84,38 - 83,86 84,59 84,64 84,62
Manggarai Barat 80,35 82,56 85,35 87,18 87,57 87,55 - 87,38 87,43 87,17 86,67
Sumba Tengah 90,26 90,32 90,40 90,49 90,66 90,65 - 90,25 90,78 91,28 90,90
Sumba Barat Daya 95,14 95,67 95,80 98,64 98,66 98,42 - 98,20 97,43 97,48 97,62
Nagekeo 95,54 95,94 96,67 96,77 97,48 97,32 - 98,93 99,15 99,04 98,97
Manggarai Timur 79,50 79,94 82,60 85,69 90,16 90,54 - 90,76 90,80 90,89 90,50
Sabu Raijua - 89,77 90,83 91,52 91,71 91,79 - 92,18 92,54 92,76 92,79
Malaka - - - 88,23 88,43 89,01 - 89,90 89,17 89,42 89,49
Kota Kupang 92,93 93,23 93,34 93,56 95,13 95,31 - 95,23 95,50 95,48 95,73
KALIMANTAN BARAT 84,09 84,10 84,28 84,39 84,72 85,61 85,77 86,28 86,74 86,81 86,87
Sambas 83,91 84,01 84,58 85,89 87,30 87,36 - 87,06 86,96 86,97 87,07
Bengkayang 80,84 81,19 81,40 81,61 81,89 81,81 - 82,81 82,81 82,82 82,78
Landak 84,44 85,83 86,28 86,47 86,68 87,04 - 87,87 87,90 87,92 88,14
Mempawah 82,22 83,19 84,93 85,76 86,61 87,43 - 86,98 87,76 87,78 87,92
Sanggau 65,12 65,31 65,49 65,89 79,55 80,07 - 80,38 80,59 80,92 81,04
Ketapang 78,36 80,83 81,61 82,78 86,30 86,79 - 87,84 88,41 88,52 88,42
Sintang 75,24 79,31 82,59 84,98 85,34 85,44 - 85,97 86,29 86,50 86,73
Kapuas Hulu 79,66 80,85 81,75 82,39 83,77 83,92 - 84,45 84,38 84,74 84,91
Sekadau 74,42 77,00 78,85 79,46 82,49 82,52 - 81,82 82,07 82,40 82,65
Melawi 69,43 72,76 75,75 77,90 79,20 79,80 - 79,79 79,75 80,08 80,10
Kayong Utara 70,16 76,60 81,59 83,26 84,82 84,80 - 85,14 85,19 85,73 85,75
Kubu Raya 80,70 81,50 82,48 82,72 82,74 82,90 - 84,05 84,57 84,60 84,30
Kota Pontianak 91,51 92,41 92,60 92,69 93,03 93,08 - 93,60 93,32 93,81 93,73

163 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Singkawang 88,58 88,96 90,23 90,43 91,95 92,43 - 91,98 91,91 92,21 92,00
KALIMANTAN TENGAH 88,02 88,11 88,13 88,47 89,33 89,25 89,07 88,91 89,13 89,09 89,03
Kotawaringin Barat 84,75 85,39 86,63 86,87 90,04 90,04 - 91,76 91,76 91,69 91,67
Kotawaringin Timur 81,90 81,98 82,08 82,09 86,07 86,79 - 87,73 87,74 87,91 88,12
Kapuas 92,92 93,49 94,51 95,04 95,36 95,65 - 96,59 96,26 95,51 95,35
Barito Selatan 92,09 92,77 92,95 93,21 93,46 93,34 - 93,02 92,35 92,04 91,92
Barito Utara 81,73 82,02 84,83 85,22 85,50 85,62 - 85,16 85,89 87,15 87,26
Sukamara 85,95 86,55 87,91 89,61 90,14 90,09 - 91,24 91,45 90,84 91,01
Lamandau 89,66 90,33 90,74 90,87 91,06 91,55 - 91,97 91,88 91,90 91,94
Seruyan 87,83 87,93 88,13 88,13 88,87 88,42 - 88,64 89,46 89,44 89,36
Katingan 81,48 83,41 83,61 83,86 83,88 84,78 - 85,51 85,70 85,57 85,41
Pulang Pisau 85,46 85,89 86,83 88,73 90,27 90,25 - 91,70 91,72 92,12 92,06
Gunung Mas 81,57 84,90 88,16 90,99 91,80 92,00 - 91,74 91,89 92,10 92,09
Barito Timur 86,37 86,50 86,79 87,38 87,75 88,16 - 88,36 88,41 88,76 88,74
Murung Raya 79,86 80,46 80,97 80,99 81,53 82,31 - 82,92 83,23 83,41 83,56
Kota Palangka Raya 91,94 92,84 93,22 93,56 93,80 94,30 - 94,42 94,66 94,96 95,02
KALIMANTAN SELATAN 88,00 88,09 88,33 88,33 88,46 88,55 88,86 88,60 88,61 88,61 88,86
Tanah Laut 80,63 83,41 85,49 86,88 87,68 87,50 - 87,53 87,14 86,96 87,19
Kota Baru 79,55 79,63 80,18 80,85 81,75 82,35 - 83,50 83,80 84,10 84,15
Banjar 88,73 89,33 91,06 91,28 92,17 92,11 - 91,85 91,39 90,65 90,50
Barito Kuala 82,13 82,30 86,57 88,24 88,63 88,80 - 88,63 88,91 89,03 89,04
Tapin 82,29 82,51 82,88 83,41 83,54 83,80 - 83,87 84,56 84,44 84,08
Hulu Sungai Selatan 87,10 87,52 87,67 87,93 89,34 89,36 - 89,07 89,10 89,21 89,23
Hulu Sungai Tengah 93,47 94,50 95,35 95,99 96,82 97,61 - 96,89 96,52 96,60 96,50
Hulu Sungai Utara 90,60 90,68 91,42 91,53 92,17 92,05 - 92,36 92,09 91,59 91,52
Tabalong 83,04 83,09 83,27 84,49 84,76 84,80 - 85,15 84,99 85,43 85,34
Tanah Bumbu 78,58 79,01 79,94 80,86 84,10 83,80 - 84,42 84,33 84,34 84,60
Balangan 82,16 91,40 91,52 91,66 92,25 92,56 - 92,31 92,32 92,12 92,22
Kota Banjarmasin 91,50 91,62 91,88 92,11 92,38 93,31 - 93,28 93,28 93,30 93,37
Kota Banjar Baru 90,37 90,55 91,06 91,86 92,11 92,22 - 92,17 92,42 92,43 92,55
KALIMANTAN TIMUR 83,00 83,18 84,33 84,69 84,75 85,07 85,60 85,62 85,63 85,98 85,70
Paser 65,78 66,44 66,86 67,82 68,58 68,66 - 69,78 70,64 71,41 71,15
Kutai Barat 77,91 78,28 80,91 82,87 83,01 82,51 - 83,30 83,52 83,84 83,87
Kutai Kartanegara 72,98 73,29 74,92 76,13 76,92 77,22 - 78,54 78,83 79,14 78,90
Kutai Timur 72,55 72,64 73,54 74,17 74,90 74,94 - 75,48 76,03 76,51 76,26
Berau 81,82 83,49 85,76 86,27 87,23 87,37 - 87,77 87,92 87,93 87,61
Penajam Paser Utara 82,01 82,05 82,87 84,71 85,97 86,26 - 86,31 86,34 86,22 86,39
Mahakam Ulu - - - 76,65 78,04 78,31 - 79,82 80,18 80,89 80,98
Kota Balikpapan 85,81 86,22 86,72 87,14 90,05 89,97 - 89,74 89,76 89,71 89,65

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 164


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Samarinda 87,65 87,82 88,03 88,71 89,26 89,44 - 89,26 89,42 89,41 89,27
Kota Bontang 79,76 82,17 84,25 85,47 86,31 85,84 - 86,44 86,61 86,72 86,87
KALIMANTAN UTARA - - - 85,63 85,67 85,68 86,34 85,96 86,74 87,00 86,67
Malinau 78,35 79,20 79,77 80,18 80,61 80,66 - 81,02 81,53 81,71 81,36
Bulungan 73,56 73,60 76,55 78,71 85,18 84,96 - 84,74 84,98 85,39 85,10
Tana Tidung 75,06 75,12 75,20 77,04 77,51 77,71 - 77,37 77,82 78,02 77,57
Nunukan 71,81 77,04 80,24 80,99 81,43 81,50 - 82,15 82,41 82,74 82,29
Kota Tarakan 86,84 87,34 88,50 90,31 90,76 90,61 - 91,23 92,28 92,16 91,90
SULAWESI UTARA 93,10 93,29 93,38 93,75 94,58 94,64 95,04 94,78 94,79 94,53 94,42
Bolaang Mongondow 85,79 86,31 86,80 87,11 87,26 87,29 - 87,72 88,03 88,36 88,29
Minahasa 94,04 95,17 96,21 97,11 97,14 96,75 - 96,22 96,48 96,76 96,53
Kepulauan Sangihe 97,15 97,22 97,23 97,33 97,35 97,37 - 96,10 96,10 95,35 95,23
Kepulauan Talaud 96,48 97,11 97,35 97,37 97,60 97,61 - 97,18 97,64 97,67 97,90
Minahasa Selatan 87,11 87,13 87,18 87,35 87,42 87,47 - 88,53 89,31 88,81 88,74
Minahasa Utara 95,11 95,39 95,66 95,87 97,22 97,26 - 96,26 96,80 96,42 96,40
Bolaang Mongondow Utara 74,66 78,42 81,84 84,27 85,90 85,83 - 85,46 86,19 86,92 86,77
Siau Tagulandang Biaro 86,23 86,80 87,10 87,15 87,22 87,22 - 87,64 88,28 88,43 88,40
Minahasa Tenggara 84,72 86,92 88,79 89,84 91,45 91,48 - 91,81 92,21 91,87 91,88
Bolaang Mongondow Selatan 53,49 62,63 69,23 73,91 77,81 77,97 - 78,34 79,39 79,87 79,70
Bolaang Mongondow Timur 87,66 88,96 89,82 89,87 90,55 90,28 - 90,50 90,51 90,75 90,84
Kota Manado 95,83 95,85 95,98 96,04 96,09 96,29 - 95,96 96,07 96,28 96,23
Kota Bitung 93,03 93,44 93,67 93,85 94,46 94,26 - 94,87 95,01 94,23 94,19
Kota Tomohon 98,21 98,43 98,54 98,61 99,17 99,30 - 98,98 99,20 98,98 98,94
Kota Kotamobagu 92,30 92,91 93,76 94,13 94,29 94,34 - 94,78 95,13 95,42 95,37
SULAWESI TENGAH 91,23 91,70 91,77 91,84 92,69 92,25 91,91 91,66 92,08 92,01 91,87
Banggai Kepulauan 85,64 87,61 88,20 89,97 90,60 90,90 - 91,83 92,01 92,18 92,36
Banggai 90,45 90,57 90,91 90,92 91,26 91,25 - 90,64 91,48 90,95 90,83
Morowali 83,64 83,86 84,63 84,81 84,98 84,92 - 84,83 84,88 84,71 84,89
Poso 93,35 93,51 94,11 95,75 98,93 98,25 - 97,11 96,81 96,58 96,54
Donggala 82,00 82,12 82,66 85,19 86,49 86,81 - 87,66 87,75 88,27 88,34
Toli-Toli 81,45 83,20 86,03 87,73 89,93 89,97 - 89,70 89,62 89,82 89,73
Buol 85,40 88,39 88,52 88,56 89,08 89,09 - 89,12 89,27 89,34 89,25
Parigi Moutong 88,40 89,13 90,52 90,54 91,12 91,13 - 92,46 92,48 92,35 92,29
Tojo Una-Una 90,26 91,58 91,82 92,24 92,38 92,01 - 91,47 91,72 91,28 91,22
Sigi 91,96 92,04 92,34 92,42 92,99 93,15 - 92,98 92,99 93,32 93,26
Banggai Laut - - - 90,83 90,93 91,17 - 91,56 91,60 91,04 91,31
Morowali Utara - - - 94,70 96,64 96,68 - 96,58 96,41 95,90 95,98
Kota Palu 96,26 97,13 97,45 97,88 98,24 97,98 - 97,69 97,94 98,00 97,96
SULAWESI SELATAN 91,54 91,79 91,96 92,34 92,60 92,92 92,79 92,84 93,15 93,09 92,86

165 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kepulauan Selayar 89,28 89,78 90,76 91,16 91,37 91,82 - 90,97 91,96 91,92 91,63
Bulukumba 90,09 91,14 92,62 94,46 95,74 96,08 - 96,56 96,45 96,59 96,29
Bantaeng 95,67 96,24 96,56 96,62 96,86 96,38 - 95,28 95,30 95,31 95,78
Jeneponto 87,85 88,34 88,35 88,85 90,16 90,17 - 90,94 91,30 91,64 91,46
Takalar 81,08 82,45 84,06 85,57 86,91 87,37 - 86,76 87,24 87,29 87,56
Gowa 79,63 82,37 84,36 85,24 87,85 87,92 - 87,69 87,24 87,19 87,17
Sinjai 97,77 97,94 98,48 98,51 98,52 98,61 - 98,01 98,13 98,20 98,02
Maros 86,33 86,53 87,72 88,21 88,61 88,84 - 88,91 88,93 89,10 89,23
Pangkajene dan Kepulauan 86,77 87,75 88,58 89,45 89,74 89,75 - 89,26 89,80 90,16 89,85
Barru 94,24 94,74 95,09 95,11 95,36 95,02 - 95,51 95,44 95,42 95,52
Bone 89,47 89,71 89,90 90,71 91,37 91,93 - 92,65 92,95 93,25 92,89
Soppeng 97,73 98,61 98,89 98,90 98,96 98,42 - 97,43 97,25 97,08 97,26
Wajo 87,46 87,51 88,07 88,28 88,86 89,10 - 89,90 90,04 90,13 90,25
Sidenreng Rappang 89,51 89,59 90,27 90,46 91,50 91,51 - 92,21 91,90 92,08 92,06
Pinrang 92,54 92,79 92,82 93,11 94,89 94,73 - 95,44 95,45 95,35 95,16
Enrekang 96,35 96,75 97,09 98,00 98,08 97,95 - 98,12 97,99 97,31 97,41
Luwu 90,15 90,22 91,56 91,69 91,88 91,89 - 92,52 92,28 92,00 92,16
Tana Toraja 85,22 85,45 85,79 85,98 86,38 86,57 - 87,18 87,86 88,18 87,97
Luwu Utara 87,54 87,66 87,98 88,21 88,55 88,68 - 88,87 88,94 89,21 89,20
Luwu Timur 87,35 87,79 88,01 88,61 89,02 89,31 - 89,49 89,38 89,61 89,71
Toraja Utara 83,15 84,25 84,56 84,61 85,04 85,61 - 86,03 86,38 86,78 86,83
Kota Makasar 92,94 93,32 93,33 93,40 93,58 93,96 - 94,70 94,53 94,48 94,47
Kota Parepare 96,28 96,59 96,69 97,05 97,27 97,29 - 97,47 96,87 96,78 96,88
Kota Palopo 91,05 94,07 95,48 95,66 96,81 97,20 - 97,57 97,75 97,35 97,32
SULAWESI TENGGARA 87,90 88,06 88,42 89,24 89,56 90,30 90,23 90,24 90,24 90,56 90,50
Buton 76,39 77,05 77,38 77,62 77,71 78,26 - 78,39 79,01 79,82 80,18
Muna 85,20 85,30 85,37 86,42 87,20 87,38 - 87,34 87,08 87,51 87,59
Konawe 91,12 91,25 91,44 92,39 93,07 93,08 - 93,12 92,91 92,61 92,65
Kolaka 86,21 87,13 88,37 89,16 89,17 89,55 - 89,77 89,59 89,87 89,78
Konawe Selatan 84,05 84,29 84,43 84,97 88,35 88,46 - 87,26 87,30 87,45 87,73
Bombana 82,44 82,50 82,64 82,76 82,93 82,98 - 83,71 84,02 84,77 84,67
Wakatobi 87,26 87,31 87,78 88,64 88,91 88,94 - 88,23 88,39 88,60 88,39
Kolaka Utara 95,48 95,93 95,96 96,53 97,24 97,88 - 97,55 97,84 97,32 97,24
Buton Utara 84,71 85,72 87,06 90,00 92,34 92,37 - 91,94 91,83 91,85 92,02
Konawe Utara 84,79 85,76 86,08 86,12 86,18 85,79 - 85,44 85,58 85,69 86,17
Kolaka Timur - - - 91,67 98,45 98,02 - 98,15 98,16 98,63 98,37
Konawe Kepulauan - - - 80,88 82,80 82,93 - 83,71 83,76 84,43 85,00
Muna Barat - - - - 89,71 89,65 - 88,13 88,05 88,82 88,65
Buton Tengah - - - - 77,41 78,11 - 78,57 79,29 80,15 80,57

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 166


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Buton Selatan - - - - 71,63 71,69 - 72,21 72,49 72,28 72,25
Kota Kendari 92,27 92,34 93,13 93,31 93,87 94,20 - 94,57 94,66 94,75 94,61
Kota Baubau 89,22 89,87 89,99 90,29 90,46 90,54 - 90,64 90,65 90,65 90,27
GORONTALO 83,26 84,19 84,54 84,57 85,09 85,87 86,12 86,64 86,63 86,83 86,73
Boalemo 69,40 72,43 75,05 77,63 78,92 79,32 - 80,36 80,82 81,14 81,15
Gorontalo 66,57 71,44 74,44 77,32 79,23 80,13 - 80,98 81,18 81,33 81,67
Pohuwato 86,14 87,88 88,72 89,32 90,32 90,57 - 91,31 91,11 91,46 91,36
Bone Bolango 78,03 80,79 82,57 84,40 85,99 86,00 - 86,71 86,96 87,71 87,54
Gorontalo Utara 68,67 72,02 74,85 77,89 79,85 79,99 - 80,44 81,16 81,25 81,16
Kota Gorontalo 80,60 82,01 82,84 84,37 85,17 85,51 - 86,09 86,06 86,25 86,23
SULAWESI BARAT 87,53 87,60 87,90 88,56 89,18 89,52 89,35 89,44 90,05 89,76 89,43
Majene 92,78 93,26 93,89 94,00 94,14 94,19 - 94,67 94,40 94,42 94,09
Polewali Mandar 89,51 89,88 89,97 90,01 90,22 90,76 - 91,22 91,87 91,57 91,56
Mamasa 91,61 93,91 96,16 97,38 97,52 97,60 - 97,92 97,78 97,75 97,79
Mamuju 86,78 87,04 87,34 88,26 89,00 89,03 - 90,37 90,37 90,64 90,57
Mamuju Utara 67,72 71,49 76,18 80,00 82,03 82,96 - 83,88 84,35 84,42 84,92
Mamuju Tengah - - - 85,55 86,61 86,83 - 87,26 87,12 86,70 86,34
MALUKU 91,79 92,36 92,38 92,46 92,55 92,54 92,38 92,75 93,03 93,04 92,97
Maluku Tenggara Barat 83,11 83,98 84,59 84,85 85,59 85,72 - 85,80 86,26 86,46 86,44
Maluku Tenggara 95,46 95,53 95,67 96,21 96,33 96,31 - 96,47 96,39 96,76 96,63
Maluku Tengah 97,39 97,49 97,81 97,84 98,13 97,68 - 98,30 98,31 98,41 98,38
Buru 83,04 83,73 85,95 87,04 87,76 88,31 - 89,63 89,68 90,27 90,22
Kepulauan Aru 74,95 77,60 81,69 84,99 87,61 87,91 - 88,70 88,41 88,25 88,19
Seram Bagian Barat 95,46 96,30 97,26 97,77 98,04 97,67 - 98,35 98,68 98,63 98,44
Seram Bagian Timur 81,04 82,44 83,78 84,44 85,77 86,41 - 86,58 86,81 87,69 87,67
Maluku Barat Daya 73,38 78,00 82,01 85,03 88,82 88,74 - 89,50 89,56 89,81 90,08
Buru Selatan 72,65 76,80 79,58 81,98 84,15 84,13 - 85,42 86,08 86,18 86,39
Kota Ambon 95,10 95,71 96,32 97,00 97,22 97,48 - 97,88 97,84 97,84 97,78
Kota Tual 87,02 87,06 87,14 87,48 87,59 87,85 - 87,16 87,63 87,83 88,11
MALUKU UTARA 85,29 85,31 87,06 87,96 88,79 88,86 89,15 89,15 89,50 89,61 89,55
Halmahera Barat 84,07 85,43 86,81 88,13 88,71 89,23 - 88,20 87,79 88,20 88,30
Halmahera Tengah 83,83 84,68 85,22 87,47 89,30 89,44 - 89,52 89,34 89,61 89,53
Kepulauan Sula 84,27 85,71 87,32 89,66 91,33 91,83 - 92,13 92,14 92,14 91,97
Halmahera Selatan 83,89 84,35 84,70 85,10 85,15 85,37 - 85,83 86,41 86,60 86,49
Halmahera Utara 86,34 87,14 87,54 87,85 88,70 88,71 - 89,14 88,81 89,35 89,44
Halmahera Timur 69,94 72,37 75,98 78,15 80,66 80,77 - 81,29 81,30 81,41 81,43
Pulau Morotai - 63,24 63,73 63,75 63,94 67,29 - 68,57 69,40 69,86 69,75
Pulau Taliabu - - - 80,77 81,48 81,83 - 81,87 82,82 83,58 83,29
Kota Ternate 89,91 90,66 90,89 90,91 91,00 91,36 - 91,89 91,92 92,10 91,83

167 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Tidore Kepulauan 85,98 90,80 91,88 92,87 94,34 95,19 - 95,33 95,12 95,13 95,47
PAPUA BARAT 81,15 81,34 81,57 81,72 81,95 81,99 82,34 82,42 82,47 82,74 82,91
Fakfak 81,27 81,45 81,71 82,45 82,71 82,83 - 83,23 83,34 83,45 82,95
Kaimana 79,38 80,30 80,68 81,14 81,18 81,34 - 81,85 81,98 82,55 83,02
Teluk Wondama 71,33 73,33 75,96 76,27 78,34 78,55 - 78,85 78,91 79,15 79,28
Teluk Bintuni 76,04 78,12 80,15 82,26 84,08 84,91 - 85,65 85,71 85,91 86,17
Manokwari 80,99 81,18 81,26 81,34 81,52 81,65 - 82,62 83,11 83,47 83,69
Sorong Selatan 71,14 72,28 78,47 80,09 80,29 80,52 - 81,54 81,43 81,77 81,99
Sorong 71,52 75,90 79,16 82,11 84,46 84,64 - 85,33 85,58 85,76 85,95
Raja Ampat 67,37 69,68 71,23 74,32 76,34 76,50 - 76,67 77,00 77,55 77,64
Tambrauw - 63,34 63,67 64,44 64,85 65,71 - 66,50 67,31 67,97 68,14
Maybrat - 73,89 74,18 74,31 74,66 75,01 - 76,10 76,55 76,97 77,31
Manokwari Selatan - - - 59,85 60,80 61,58 - 62,66 63,45 64,16 63,88
Pegunungan Arfak - - - 61,93 74,54 75,71 - 76,07 76,15 76,79 76,94
Kota Sorong 88,57 89,34 89,51 90,06 90,65 90,78 - 90,98 91,38 91,97 91,62
PAPUA 73,93 74,99 76,42 77,61 78,57 78,52 79,09 79,38 80,11 80,05 79,59
Merauke 84,77 85,69 86,41 86,83 87,62 87,43 - 87,45 87,69 87,70 87,84
Jayawijaya 81,79 82,02 82,29 82,45 83,07 82,78 - 82,80 82,93 83,22 83,50
Jayapura 89,95 90,59 90,66 90,69 90,70 90,60 - 90,48 90,59 91,10 90,92
Nabire 86,97 86,98 87,39 88,67 89,73 89,81 - 89,97 90,27 90,07 90,37
Kepulauan Yapen 85,50 86,98 87,31 87,85 88,26 88,09 - 88,07 88,68 89,11 89,00
Biak Numfor 88,13 88,71 88,74 89,49 89,86 89,55 - 89,80 90,10 90,01 90,15
Paniai 57,36 61,38 64,71 65,65 66,10 66,04 - 67,15 67,60 68,21 67,88
Puncak Jaya 61,88 62,09 62,29 62,43 62,50 62,36 - 64,43 65,20 65,25 65,20
Mimika 74,07 74,31 75,27 75,46 77,06 76,98 - 77,09 77,10 76,93 77,03
Boven Digoel 75,14 75,97 76,13 76,91 77,53 77,79 - 78,83 79,17 79,25 79,18
Mappi 76,45 77,71 79,95 81,82 82,92 83,15 - 83,77 83,65 83,63 83,48
Asmat 44,29 44,69 45,38 46,21 48,77 49,48 - 50,61 52,23 53,71 53,59
Yahukimo 59,43 62,42 65,02 65,70 67,88 68,13 - 70,53 71,83 72,07 72,28
Pegunungan Bintang 71,90 75,40 78,83 79,71 80,12 79,71 - 79,83 80,49 79,62 80,01
Tolikara 53,82 54,69 55,16 55,88 56,39 56,47 - 57,77 59,17 59,83 59,58
Sarmi 71,17 79,48 79,58 80,87 81,41 81,26 - 82,12 82,31 82,15 82,35
Keerom 79,40 79,64 81,86 82,25 84,15 84,46 - 85,30 85,78 86,21 86,23
Waropen 66,55 66,97 67,25 67,30 67,55 67,86 - 70,13 70,57 70,52 70,13
Supiori 64,35 66,85 69,99 72,26 74,50 75,13 - 76,16 76,31 76,40 76,38
Mamberamo Raya 71,33 72,42 75,25 77,99 80,32 80,92 - 80,64 81,47 81,85 81,56
Nduga 84,51 84,53 84,57 89,06 91,04 88,14 - 84,45 84,47 82,73 84,09
Lanny Jaya 87,31 87,76 89,22 90,50 91,33 90,82 - 91,58 91,59 92,14 92,40
Mamberamo Tengah 88,31 89,09 90,10 90,46 90,77 88,74 - 87,35 86,80 86,00 86,79

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 168


IPG
Provinsi/Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Yalimo 49,90 61,26 68,65 73,56 81,81 81,43 - 82,29 83,47 82,87 82,60
Puncak 71,71 74,92 78,68 81,53 84,62 83,95 - 82,40 82,61 82,57 82,17
Dogiyai 67,71 70,79 74,95 77,35 79,97 80,25 - 81,17 81,05 81,45 80,82
Intan Jaya - 64,13 65,67 66,25 67,56 68,25 - 68,42 69,32 70,64 70,40
Deiyai - 59,93 63,72 67,18 69,77 69,51 - 69,69 71,05 70,88 70,17
Kota Jayapura 94,44 94,61 94,78 94,92 94,94 94,50 - 94,12 94,33 94,22 94,35
INDONESIA 89,42 89,52 90,07 90,19 90,34 91,03 90,82 90,96 90,99 91,07 91,06

Sumber: www.bps.go.id, 2021

169 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Lampiran 5. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dan Komponennya
menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota, 2020
Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
ACEH 11,11 52,73 34,83 63,47
Simeulue 20,00 48,51 24,30 64,65
Aceh Singkil 12,00 50,72 28,44 59,83
Aceh Selatan 10,00 49,31 27,95 56,41
Aceh Tenggara 10,00 47,39 31,41 58,83
Aceh Timur 7,50 62,26 29,83 52,27
Aceh Tengah 16,67 53,04 37,27 71,39
Aceh Barat 8,00 50,66 30,61 57,22
Aceh Besar 2,86 40,75 25,94 47,37
Pidie 17,50 57,14 31,47 65,69
Bireuen 7,50 62,81 39,31 57,98
Aceh Utara 2,22 53,86 34,13 52,00
Aceh Barat Daya 4,00 58,28 30,85 52,60
Gayo Lues 5,00 47,08 36,68 56,49
Aceh Tamiang 36,67 63,11 27,39 73,50
Nagan Raya 16,00 40,91 26,75 61,56
Aceh Jaya 5,00 54,24 38,70 58,27
Bener Meriah 4,00 45,63 29,89 52,58
Pidie Jaya 4,00 60,43 35,03 55,32
Kota Banda Aceh 13,33 48,39 28,41 63,59
Kota Sabang 25,00 46,75 33,22 75,43
Kota Langsa 20,00 48,30 27,31 65,34
Kota Lhokseumawe 16,00 60,99 23,49 57,93
Kota Subulussalam 15,00 50,02 37,22 69,04

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 170


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

SUMATERA UTARA 13,00 54,26 36,12 67,52


Nias 8,00 38,30 50,83 62,03
Mandailing Natal 15,00 65,69 46,84 70,01
Tapanuli Selatan 11,43 60,41 49,84 69,61
Tapanuli Tengah 17,14 55,60 44,81 74,05
Tapanuli Utara 8,57 58,05 49,79 65,84
Toba Samosir 3,33 59,38 47,48 60,07
Labuhan Batu 20,00 56,81 32,39 71,52
Asahan 22,22 54,03 26,11 67,48
Simalungun 8,00 58,42 36,84 61,49
Dairi 5,71 59,59 49,55 61,14
Karo 22,86 60,61 49,75 77,75
Deli Serdang 6,00 55,01 28,27 54,42
Langkat 16,00 58,16 31,15 66,55
Nias Selatan 17,14 37,11 35,30 66,70
Humbang Hasundutan 16,00 55,47 50,45 72,27
Pakpak Bharat 10,00 56,76 49,49 66,49
Samosir 24,00 60,72 49,88 78,20
Serdang Bedagai 15,56 57,17 30,52 65,73
Batu Bara 8,82 54,47 37,23 63,18
Padang Lawas Utara 10,00 53,74 45,61 67,99
Padang Lawas 3,33 65,02 40,26 55,43
Labuhan Batu Selatan 11,43 57,63 32,62 63,24
Labuhan Batu Utara 3,03 55,88 24,95 47,27
Nias Utara 12,00 39,52 48,47 66,93
Nias Barat 10,00 40,04 50,21 64,55

171 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Sibolga 25,00 62,17 33,11 73,03


Kota Tanjung Balai 20,00 50,91 23,91 63,28
Kota Pematang Siantar 10,00 58,91 34,84 61,58
Kota Tebing Tinggi 4,00 50,85 30,02 53,58
Kota Medan 12,00 49,73 32,62 63,89
Kota Binjai 16,67 54,41 34,72 69,85
Kota Padangsidimpuan 16,67 55,35 31,12 65,72
Kota Gunungsitoli 12,00 44,74 41,76 66,94
SUMATERA BARAT 4,62 58,97 37,57 58,28
Kepulauan Mentawai - 50,95 31,24 48,13
Pesisir Selatan 6,67 61,71 34,11 56,93
Solok 8,57 60,85 39,32 62,23
Sijunjung 13,33 64,73 28,75 59,93
Tanah Datar 8,57 62,00 34,24 58,46
Padang Pariaman - 53,87 31,54 48,79
Agam 8,89 59,22 39,38 63,06
Lima Puluh Kota 5,71 61,84 29,12 51,09
Pasaman 8,57 66,00 39,34 61,57
Solok Selatan - 63,20 36,62 49,19
Dharmasraya 6,67 63,53 27,27 50,87
Pasaman Barat 7,50 60,72 36,47 60,16
Kota Padang 13,33 50,78 34,91 67,53
Kota Solok 5,00 59,83 36,47 57,46
Kota Sawah Lunto 20,00 59,64 28,48 65,87
Kota Padang Panjang 10,00 65,04 46,90 65,24
Kota Bukittinggi 8,00 65,89 37,89 60,33

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 172


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Payakumbuh 16,00 58,27 38,53 71,01


Kota Pariaman 5,00 54,30 31,41 54,41
RIAU 18,46 52,58 28,31 68,70
Kuantan Singingi 2,86 57,27 36,79 57,12
Indragiri Hulu 2,50 57,46 28,81 51,71
Indragiri Hilir 13,33 51,19 29,01 64,45
Pelalawan 2,86 58,42 28,43 49,99
Siak 2,50 55,31 20,11 42,38
Kampar 8,89 54,77 23,69 54,95
Rokan Hulu 4,44 54,00 26,52 52,08
Bengkalis 8,89 52,17 23,39 54,10
Rokan Hilir 17,78 49,90 23,29 62,59
Kepulauan Meranti 13,33 47,77 27,12 62,06
Kota Pekanbaru 20,00 50,45 27,24 69,23
Kota Dumai 6,67 48,30 23,65 52,97
JAMBI 14,55 50,51 30,26 65,86
Kerinci 3,33 45,02 43,00 59,51
Merangin - 53,82 41,35 54,60
Sarolangun 8,57 50,03 30,50 60,20
Batang Hari 22,86 52,19 34,48 75,32
Muaro Jambi 8,57 45,95 35,19 62,70
Tanjung Jabung Timur 26,67 51,90 22,89 68,93
Tanjung Jabung Barat 20,00 45,59 27,20 68,89
Tebo 2,86 45,55 28,98 51,71
Bungo 14,29 50,40 23,03 59,23
Kota Jambi 17,78 54,66 29,45 68,11

173 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Sungai Penuh - 49,25 34,85 52,77


SUMATERA SELATAN 21,62 54,37 34,99 74,64
Ogan Komering Ulu 5,71 58,10 24,87 50,05
Ogan Komering Ilir 15,56 60,17 25,29 59,89
Muara Enim 15,56 53,23 36,90 69,65
Lahat 15,00 61,63 37,44 67,40
Musi Rawas 12,50 53,78 25,93 58,46
Musi Banyuasin 6,67 47,11 35,21 59,84
Banyu Asin 11,11 52,74 29,52 60,49
Ogan Komering Ulu Selatan 10,00 56,53 23,68 54,56
Ogan Komering Ulu Timur 8,89 56,15 30,00 58,96
Ogan Ilir 15,00 62,23 28,23 60,21
Empat Lawang 8,57 67,77 34,62 55,87
Penukal Abab Lematang Ilir - 60,27 37,44 49,90
Musi Rawas Utara 4,00 52,71 26,25 48,68
Kota Palembang 8,00 50,62 29,91 58,27
Kota Prabumulih 16,00 57,70 24,85 59,80
Kota Pagar Alam 16,00 65,02 22,01 55,06
Kota Lubuklinggau 13,33 53,06 27,30 59,79
BENGKULU 16,28 51,90 35,24 70,48
Bengkulu Selatan - 53,96 42,81 55,03
Rejang Lebong 20,00 53,46 24,66 64,82
Bengkulu Utara 6,67 51,29 39,05 62,32
Kaur 8,00 58,32 38,07 61,17
Seluma 13,33 52,39 34,89 65,60
Mukomuko 4,00 54,24 33,58 56,48

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 174


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Lebong 16,00 53,22 38,10 70,74


Kepahiang 12,00 55,50 36,07 66,27
Bengkulu Tengah 24,00 51,81 42,22 76,78
Kota Bengkulu 25,71 48,47 33,14 77,68
LAMPUNG 20,00 53,05 29,52 69,06
Lampung Barat 17,14 57,11 32,52 68,24
Tanggamus 6,67 54,31 29,85 56,80
Lampung Selatan 10,20 52,80 29,61 59,59
Lampung Timur 12,00 54,47 32,61 63,13
Lampung Tengah 12,00 58,82 31,58 61,96
Lampung Utara 13,33 58,91 35,03 65,21
Way Kanan 10,00 56,40 33,14 60,72
Tulangbawang 20,00 63,22 26,22 64,10
Pesawaran 24,44 53,29 29,99 72,21
Pringsewu 30,00 47,16 20,50 67,32
Mesuji 22,86 45,20 27,46 68,89
Tulang Bawang Barat 3,33 41,31 31,41 51,25
Pesisir Barat 4,00 50,55 34,27 56,02
Kota Bandar Lampung 22,00 51,07 31,07 71,88
Kota Metro 28,00 49,78 33,53 76,98
KEP. BANGKA BELITUNG 4,44 51,70 26,89 53,03
Bangka 17,14 49,19 25,35 65,24
Belitung 8,00 58,06 23,42 53,11
Bangka Barat 16,00 55,09 26,75 64,48
Bangka Tengah 12,00 49,92 22,39 57,50
Bangka Selatan 8,00 52,11 22,18 49,93

175 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Belitung Timur 8,00 55,19 27,14 56,81


Kota Pangkal Pinang 10,00 48,68 29,89 61,84
KEPULAUAN RIAU 11,11 46,12 28,83 62,02
Karimun 16,67 53,95 25,58 64,05
Bintan 24,00 54,03 24,28 69,64
Natuna - 46,35 24,50 42,99
Lingga 5,00 55,53 23,16 48,52
Kepulauan Anambas 15,00 45,09 26,08 62,57
Kota Batam 8,00 44,54 29,55 59,10
Kota Tanjung Pinang 36,67 43,00 27,19 76,44
DKI JAKARTA 21,70 46,10 38,06 75,16
Kep. Seribu 21,70 44,99 25,38 63,41
Kota Jakarta Selatan 21,70 45,37 36,63 75,69
Kota Jakarta Timur 21,70 43,13 33,67 74,20
Kota Jakarta Pusat 21,70 45,99 38,64 77,17
Kota Jakarta Barat 21,70 47,66 34,73 74,93
Kota Jakarta Utara 21,70 51,63 36,07 75,15
JAWA BARAT 20,83 43,02 30,10 70,24
Bogor 9,09 41,88 26,18 55,76
Sukabumi 12,00 31,95 27,66 55,86
Cianjur 18,00 38,50 21,78 58,59
Bandung 14,81 36,51 33,63 67,07
Garut 20,00 47,80 32,38 71,91
Tasikmalaya 16,00 50,07 28,36 64,13
Ciamis 12,00 44,54 38,00 66,43
Kuningan 22,00 41,04 30,87 70,54

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 176


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Cirebon 26,00 41,10 27,61 72,07
Majalengka 12,00 46,98 27,75 60,06
Sumedang 18,00 45,01 34,97 70,78
Indramayu 34,69 37,42 21,77 70,45
Subang 18,00 46,15 31,63 68,75
Purwakarta 28,89 38,11 29,29 73,94
Karawang 28,00 52,04 28,42 74,42
Bekasi 18,00 37,77 24,56 62,46
Bandung Barat 12,00 44,49 33,54 65,40
Pangandaran 22,50 46,95 36,05 74,57
Kota Bogor 18,00 43,77 30,20 69,03
Kota Sukabumi 17,65 43,59 28,85 66,93
Kota Bandung 16,33 43,90 35,18 70,49
Kota Cirebon 28,57 45,25 32,59 78,09
Kota Bekasi 16,00 41,15 29,57 65,75
Kota Depok 26,00 46,44 32,44 76,31
Kota Cimahi 26,67 45,38 30,65 75,13
Kota Tasikmalaya 6,67 50,71 34,17 59,51
Kota Banjar 3,45 48,02 28,21 50,56
JAWA TENGAH 18,80 50,20 34,29 71,73
Cilacap 26,00 43,97 26,44 70,22
Banyumas 22,00 49,87 30,87 71,74
Purbalingga 22,22 45,96 30,19 70,27
Banjarnegara 26,00 49,42 28,88 73,20
Kebumen 22,00 54,20 25,79 66,89
Purworejo 17,78 51,86 34,03 69,83

177 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Wonosobo 4,44 45,64 24,67 48,70
Magelang 14,00 53,96 37,82 69,65
Boyolali 31,11 48,14 40,73 81,95
Klaten 16,00 60,72 37,72 69,42
Sukoharjo 22,22 54,28 41,02 77,98
Wonogiri 16,33 44,76 39,20 71,56
Karanganyar 20,00 55,20 38,11 74,29
Sragen 11,36 48,95 37,14 65,20
Grobogan 12,00 44,13 25,56 57,18
Blora 11,11 45,43 34,88 64,37
Rembang 13,64 47,13 31,78 65,78
Pati 16,00 48,95 31,36 66,69
Kudus 8,89 51,58 41,05 65,18
Jepara 12,00 45,31 23,66 55,76
Demak 12,00 54,55 38,74 66,85
Semarang 18,37 48,28 45,72 75,40
Temanggung 33,33 52,69 40,79 84,21
Kendal 24,44 46,10 35,27 76,96
Batang 15,56 47,93 28,43 63,81
Pekalongan 27,91 50,65 26,29 71,68
Pemalang 32,00 50,51 35,22 80,95
Tegal 24,00 45,41 29,08 72,12
Brebes 16,00 52,75 25,20 61,93
Kota Magelang 20,00 55,07 41,97 76,35
Kota Surakarta 22,22 51,06 44,07 79,42
Kota Salatiga 20,00 48,80 41,42 76,07

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 178


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Semarang 20,41 51,15 37,13 74,67


Kota Pekalongan 8,82 52,64 28,50 58,29
Kota Tegal 13,33 55,89 30,62 64,07
D I YOGYAKARTA 18,18 53,69 40,82 74,73
Kulon Progo 20,00 52,13 34,09 71,45
Bantul 8,89 55,37 38,75 64,78
Gunung Kidul 22,22 46,13 39,90 75,53
Sleman 28,00 52,12 38,46 81,25
Kota Yogyakarta 12,82 53,67 44,63 71,05
JAWA TIMUR 18,33 49,65 35,81 73,03
Pacitan 13,33 50,20 39,92 68,64
Ponorogo 13,33 50,89 35,62 67,48
Trenggalek 11,11 56,12 37,74 66,11
Tulungagung 12,00 57,83 38,45 65,84
Blitar 24,00 50,83 40,33 80,32
Kediri 22,00 53,14 31,66 72,17
Malang 14,00 50,75 36,98 69,54
Lumajang 16,00 48,94 23,66 58,91
Jember 16,00 46,52 30,78 65,61
Banyuwangi 26,00 49,09 31,00 74,41
Bondowoso 11,11 47,50 37,60 65,06
Situbondo 28,89 50,82 27,85 72,80
Probolinggo 26,00 47,74 25,59 68,69
Pasuruan 12,00 52,57 34,92 65,99
Sidoarjo 16,00 51,61 29,64 67,20
Mojokerto 28,00 48,95 35,06 79,87

179 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Jombang 28,00 52,75 27,87 73,42


Nganjuk 26,00 46,16 26,07 69,90
Madiun 22,22 57,93 30,65 69,53
Magetan 11,11 51,79 38,73 66,68
Ngawi 25,00 46,07 32,06 72,88
Bojonegoro 10,00 48,86 26,34 55,77
Tuban 14,00 53,65 30,77 64,00
Lamongan 24,00 45,44 33,62 73,93
Gresik 12,00 42,85 31,58 63,29
Bangkalan 8,00 38,05 35,67 58,54
Sampang 6,67 41,94 31,34 55,91
Pamekasan 4,44 37,21 33,87 53,01
Sumenep 8,00 33,93 36,67 58,22
Kota Kediri 36,67 48,07 35,85 84,38
Kota Blitar 12,00 50,46 38,74 68,35
Kota Malang 26,67 52,84 34,40 78,06
Kota Probolinggo 13,33 45,64 31,40 65,92
Kota Pasuruan 3,33 44,53 31,86 54,58
Kota Mojokerto 32,00 57,89 37,13 81,99
Kota Madiun 23,33 52,54 38,09 77,18
Kota Surabaya 32,00 53,24 35,88 82,86
Kota Batu 16,67 47,59 30,57 68,91
BANTEN 17,65 43,97 31,74 68,76
Pandeglang 14,00 43,30 29,91 63,52
Lebak 8,00 41,24 31,61 58,68
Tangerang 12,00 44,40 28,45 61,53

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 180


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Serang 12,00 45,78 26,73 59,48
Kota Tangerang 12,00 45,81 32,21 65,03
Kota Cilegon 10,00 42,46 21,11 52,32
Kota Serang 13,33 40,36 27,66 61,26
Kota Tangerang Selatan 32,00 42,71 26,16 73,85
BALI 16,36 49,12 38,55 72,16
Jembrana 20,00 52,45 38,66 74,39
Tabanan 25,00 46,67 38,22 77,95
Badung 20,00 49,65 36,43 75,49
Gianyar 10,00 51,45 37,91 66,14
Klungkung 20,00 47,52 46,95 78,36
Bangli 10,00 41,79 38,21 65,16
Karangasem 6,67 38,51 44,22 63,61
Buleleng 17,78 45,53 39,34 72,89
Kota Denpasar 8,89 50,41 42,63 67,26
NUSA TENGGARA BARAT 1,56 45,95 33,11 51,96
Lombok Barat 8,89 36,39 31,59 55,91
Lombok Tengah 6,12 49,22 35,90 57,53
Lombok Timur 10,00 47,28 45,27 65,52
Sumbawa 13,33 45,72 38,18 69,41
Dompu 10,00 47,88 34,44 64,17
Bima 6,67 49,25 26,59 52,62
Sumbawa Barat 8,00 48,50 20,88 49,07
Lombok Utara 3,33 42,94 27,03 47,22
Kota Mataram 25,00 46,91 34,11 76,23
Kota Bima 16,00 48,15 38,11 69,58

181 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

NUSA TENGGARA TIMUR 20,00 50,13 43,56 74,53


Sumba Barat 16,00 50,07 35,35 69,00
Sumba Timur 10,00 44,14 42,21 64,29
Kupang 10,26 49,50 35,83 63,16
Timor Tengah Selatan 10,00 53,62 29,70 57,66
Timor Tengah Utara - 52,48 40,19 51,76
Belu 23,33 46,37 38,25 74,45
Alor 6,67 50,68 43,64 60,55
Lembata - 47,45 45,76 52,64
Flores Timur 3,33 51,09 44,05 57,92
Sikka 14,29 64,10 37,21 62,53
Ende 10,00 54,47 52,39 65,67
Ngada 4,00 59,03 46,91 58,82
Manggarai 11,43 43,20 46,71 66,32
Rote Ndao - 38,10 35,25 47,40
Manggarai Barat 6,67 41,02 38,80 57,54
Sumba Tengah - 48,29 41,40 53,41
Sumba Barat Daya 11,43 34,63 47,60 65,34
Nagekeo - 59,82 49,25 52,29
Manggarai Timur 3,33 49,26 35,22 51,91
Sabu Raijua 10,00 52,30 36,43 55,93
Malaka 12,00 56,65 48,87 58,53
Kota Kupang 20,00 48,87 39,15 75,61
KALIMANTAN BARAT 13,85 44,85 35,21 68,07
Sambas 13,33 34,30 36,53 63,26
Bengkayang 20,00 58,08 37,05 71,96

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 182


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Landak 14,29 42,24 36,94 68,47


Mempawah 8,57 49,56 35,53 62,27
Sanggau 17,50 44,79 32,81 69,64
Ketapang 4,44 41,60 25,71 49,92
Sintang 12,50 44,23 32,27 63,67
Kapuas Hulu 6,67 53,41 41,17 63,08
Sekadau 3,33 47,78 39,33 57,60
Melawi 13,33 45,50 34,87 66,33
Kayong Utara - 46,43 31,01 47,76
Kubu Raya 20,00 47,40 34,97 73,24
Kota Pontianak 13,33 44,58 33,99 66,18
Kota Singkawang 23,33 51,57 29,14 71,65
KALIMANTAN TENGAH 33,33 46,12 33,63 82,41
Kotawaringin Barat 16,67 46,46 24,24 64,53
Kotawaringin Timur 20,00 42,97 26,13 69,52
Kapuas 27,50 55,17 27,69 73,33
Barito Selatan 40,00 45,40 38,36 86,05
Barito Utara 32,00 53,81 43,93 85,02
Sukamara 25,00 44,28 20,11 66,02
Lamandau 20,00 46,39 28,12 71,26
Seruyan 12,00 44,29 27,52 63,20
Katingan 16,00 38,55 29,65 66,36
Pulang Pisau 28,00 44,96 23,10 70,63
Gunung Mas 48,00 41,14 49,92 88,22
Barito Timur 28,00 56,26 43,73 81,98
Murung Raya 16,00 45,13 29,70 68,21

183 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Palangka Raya 30,00 43,16 32,63 79,12


KALIMANTAN SELATAN 20,00 51,35 36,51 74,48
Tanah Laut 25,71 49,88 28,22 72,80
Kota Baru 22,86 46,09 27,55 72,21
Banjar 31,11 54,83 33,56 80,52
Barito Kuala 22,86 54,33 40,79 78,03
Tapin 8,00 49,08 48,72 64,97
Hulu Sungai Selatan 6,67 57,75 26,94 53,82
Hulu Sungai Tengah 20,00 54,64 48,64 77,53
Hulu Sungai Utara 23,33 52,06 29,78 70,65
Tabalong 24,14 50,63 29,49 73,39
Tanah Bumbu 14,71 51,62 31,27 67,23
Balangan 16,67 55,79 37,49 70,14
Kota Banjarmasin 24,44 49,95 38,24 79,60
Kota Banjar Baru 13,33 49,08 31,97 66,77
KALIMANTAN TIMUR 18,18 45,86 24,17 65,54
Paser 20,00 43,59 23,74 65,66
Kutai Barat 12,00 41,55 26,30 60,60
Kutai Kartanegara 13,33 48,73 24,74 61,43
Kutai Timur 12,50 51,61 17,96 53,77
Berau 16,67 46,51 17,87 57,91
Penajam Paser Utara 4,00 58,50 25,53 49,75
Mahakam Ulu 40,00 46,77 28,46 80,41
Kota Balikpapan 20,00 41,76 26,75 68,97
Kota Samarinda 17,78 45,08 30,95 70,65
Kota Bontang 12,00 46,24 17,41 51,97

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 184


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

KALIMANTAN UTARA 14,29 42,17 26,58 64,31


Malinau 20,00 33,38 28,21 68,85
Bulungan 20,00 45,32 21,95 65,14
Tana Tidung 15,00 35,47 22,52 59,74
Nunukan 32,00 39,52 27,38 77,16
Kota Tarakan 10,00 45,64 26,13 59,72
SULAWESI UTARA 29,27 53,59 32,50 78,98
Bolaang Mongondow 33,33 55,88 28,88 77,77
Minahasa 48,57 54,82 39,15 87,05
Kepulauan Sangihe 12,00 64,55 29,32 59,91
Kepulauan Talaud 20,83 56,96 27,94 68,44
Minahasa Selatan 30,00 51,97 31,76 78,34
Minahasa Utara 10,71 48,17 33,79 64,60
Bolaang Mongondow Utara 15,00 61,40 28,92 63,79
Siau Tagulandang Biaro 25,00 54,42 35,04 74,89
Minahasa Tenggara 28,00 52,97 35,80 79,92
Bolaang Mongondow Selatan 20,00 51,39 28,18 68,16
Bolaang Mongondow Timur 30,00 48,06 24,81 72,48
Kota Manado 40,00 49,50 35,41 84,67
Kota Bitung 20,00 51,59 26,99 68,84
Kota Tomohon 40,00 58,16 34,37 82,91
Kota Kotamobagu 20,00 51,72 25,62 66,42
SULAWESI TENGAH 26,67 52,84 31,10 75,78
Banggai Kepulauan 16,00 45,37 44,15 71,79
Banggai 28,57 52,90 28,60 74,09
Morowali 4,00 49,07 27,38 51,56

185 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Poso 20,00 57,27 32,14 70,92


Donggala 13,33 50,39 29,78 64,34
Toli-Toli 23,33 58,44 26,13 67,62
Buol 16,00 49,65 25,02 61,17
Parigi Moutong 15,00 55,00 24,81 60,49
Tojo Una-Una 4,00 50,51 27,11 50,98
Sigi 16,67 59,58 32,93 65,77
Banggai Laut 15,00 46,48 37,91 68,51
Morowali Utara 29,17 43,05 21,57 67,44
Kota Palu 11,11 49,86 34,51 65,76
SULAWESI SELATAN 28,40 54,47 32,55 76,32
Kepulauan Selayar 24,00 63,11 31,92 70,06
Bulukumba 18,42 59,42 34,13 68,22
Bantaeng 32,00 56,18 36,99 80,26
Jeneponto 20,00 59,84 31,92 68,24
Takalar 26,67 63,88 28,41 68,78
Gowa 28,89 56,18 34,10 77,97
Sinjai 26,67 58,67 33,93 73,46
Maros 28,57 48,57 26,98 72,43
Pangkajene dan Kepulauan 11,43 62,51 31,89 59,44
Barru 20,00 57,23 26,19 63,96
Bone 8,89 65,60 32,30 56,68
Soppeng 23,33 62,23 33,99 71,15
Wajo 10,00 56,23 27,27 56,24
Sidenreng Rappang 8,57 52,91 29,58 56,86
Pinrang 15,00 53,51 35,31 68,11

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 186


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Enrekang 10,00 65,88 36,90 60,32


Luwu 5,71 62,00 37,08 57,15
Tana Toraja 13,33 58,60 43,00 68,50
Luwu Utara - 61,71 20,86 38,11
Luwu Timur 6,90 53,65 23,05 50,76
Toraja Utara 10,00 60,29 35,11 60,98
Kota Makasar 26,00 42,37 35,56 77,61
Kota Parepare 24,00 53,45 31,98 74,06
Kota Palopo 28,00 56,59 34,41 77,47
SULAWESI TENGGARA 19,05 49,63 36,27 72,54
Buton 20,00 42,60 33,26 71,41
Muna 13,33 52,26 35,77 65,75
Konawe 26,67 52,85 36,70 78,29
Kolaka 20,00 53,33 26,30 67,48
Konawe Selatan 20,00 47,04 31,34 69,77
Bombana 12,00 61,31 27,56 57,19
Wakatobi 32,00 47,94 40,14 79,85
Kolaka Utara 20,00 64,99 27,52 65,01
Buton Utara 25,00 46,24 38,42 76,24
Konawe Utara 15,00 52,39 36,22 69,52
Kolaka Timur 40,00 47,74 32,22 81,38
Konawe Kepulauan 10,00 44,62 77,61 51,10
Muna Barat 20,00 37,48 19,36 52,76
Buton Tengah 24,00 52,34 48,73 81,29
Buton Selatan 20,00 45,58 37,35 74,75
Kota Kendari 28,57 43,31 37,83 81,00

187 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Baubau 24,00 57,03 31,44 72,12


GORONTALO 26,67 57,31 27,03 70,74
Boalemo 24,00 61,64 29,29 69,15
Gorontalo 17,14 56,68 26,88 62,84
Pohuwato 20,00 56,81 36,66 73,16
Bone Bolango 4,00 59,11 29,71 51,73
Gorontalo Utara 24,00 55,59 28,42 70,49
Kota Gorontalo 29,17 55,29 30,95 75,23
SULAWESI BARAT 11,11 53,26 36,57 65,92
Majene 20,00 53,55 39,47 75,56
Polewali Mandar 17,78 57,01 37,63 71,94
Mamasa 13,33 47,60 26,15 60,40
Mamuju 10,00 56,42 28,59 58,58
Mamuju Utara 13,33 46,54 19,42 54,13
Mamuju Tengah 24,00 52,05 22,72 66,56
MALUKU 23,26 53,12 37,22 75,54
Maluku Tenggara Barat 24,00 41,39 44,22 76,66
Maluku Tenggara 16,00 47,79 36,68 69,24
Maluku Tengah 10,00 53,45 35,46 63,03
Buru 8,00 45,86 29,54 56,56
Kepulauan Aru 8,00 46,78 42,50 62,72
Seram Bagian Barat 3,33 62,77 37,31 53,33
Seram Bagian Timur 4,00 52,96 32,83 53,41
Maluku Barat Daya 5,00 60,36 41,20 55,99
Buru Selatan 10,00 52,01 31,22 61,23
Kota Ambon 17,14 55,35 39,67 74,01

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 188


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

Kota Tual 10,00 56,00 26,55 57,54


MALUKU UTARA 26,67 46,84 36,75 77,28
Halmahera Barat 24,00 50,55 32,97 72,36
Halmahera Tengah 5,00 47,08 29,05 51,69
Kepulauan Sula - 47,57 28,71 45,05
Halmahera Selatan 6,67 50,19 21,71 47,29
Halmahera Utara 20,00 46,78 28,14 66,53
Halmahera Timur 5,00 43,93 26,85 50,84
Pulau Morotai 10,00 49,73 27,96 55,71
Pulau Taliabu 25,00 57,65 15,25 57,69
Kota Ternate 20,00 43,65 36,89 74,96
Kota Tidore Kepulauan 16,00 48,80 33,24 67,01
PAPUA BARAT 14,29 41,49 27,82 62,17
Fakfak 10,00 40,65 30,72 59,82
Kaimana 20,00 44,31 37,85 74,23
Teluk Wondama 10,00 36,72 23,04 53,19
Teluk Bintuni 10,00 41,30 24,81 57,19
Manokwari 28,00 40,72 30,11 73,46
Sorong Selatan 10,00 37,97 30,61 58,40
Sorong 16,67 48,81 22,66 60,69
Raja Ampat 10,00 43,57 24,86 53,49
Tambrauw - 29,14 36,04 33,63
Maybrat - 48,76 29,96 45,04
Manokwari Selatan 20,00 43,69 66,24 66,63
Pegunungan Arfak 5,00 20,59 24,70 33,34
Kota Sorong 23,33 40,88 25,54 69,65

189 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Keterlibatan Perempuan Sumbangan
Provinsi/Kabupaten/Kota Perempuan di sebagai Tenaga Pendapatan IDG
Parlemen (%) Profesional (%) Perempuan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)

PAPUA 14,55 35,48 36,61 66,72


Merauke 6,67 34,62 36,88 55,59
Jayawijaya 10,00 28,80 47,38 58,90
Jayapura 16,00 39,16 33,57 68,77
Nabire 12,00 40,95 34,26 65,17
Kepulauan Yapen 16,00 35,00 36,52 68,95
Biak Numfor 24,00 40,38 30,37 69,95
Paniai 8,00 22,27 48,55 52,39
Puncak Jaya 6,67 15,40 38,98 48,90
Mimika 8,57 32,95 23,62 52,79
Boven Digoel 5,56 33,06 35,10 53,87
Mappi 8,00 27,98 41,93 55,98
Asmat 28,00 43,16 40,35 77,13
Yahukimo 2,86 16,61 46,12 41,30
Pegunungan Bintang 4,00 27,64 47,97 51,35
Tolikara 6,67 19,03 44,96 52,51
Sarmi 20,00 36,49 36,29 74,19
Keerom 5,00 43,60 35,33 59,31
Waropen 5,00 25,95 33,07 50,82
Supiori 15,00 32,67 32,67 64,07
Mamberamo Raya 15,00 14,42 39,87 53,80
Nduga 8,00 29,99 43,96 58,21
Lanny Jaya 4,00 19,23 43,55 44,03
Mamberamo Tengah 5,00 13,15 45,95 40,66
Yalimo 4,00 15,96 46,41 42,26
Puncak 4,00 26,31 32,82 45,43

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 190


191 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021
Lampiran 6. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
(IGD)
menurut
Menurut Provinsi
Provinsi 2010/2020
2010-2020

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)


Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
ACEH 53,4 52,06 54,44 59,78 65,12 65,57 67,4 66,28 66,6 63,31 63,47
SUMATERA UTARA 67,78 67,39 69,82 70,08 66,69 67,81 69,07 69,29 71,29 67,76 67,52
SUMATERA BARAT 63,04 64,62 65,22 65,4 61,86 62,42 64,51 65,01 65,7 59,09 58,28
RIAU 65,14 65,34 69,05 69,78 74,11 74,59 75,19 75,36 75,73 69,17 68,7
JAMBI 57,91 58,89 61,52 66,19 61,93 62,43 63,14 65,32 67,78 65,97 65,86
SUMATERA SELATAN 67,32 68,34 66,78 70,41 70,2 70,36 70,69 73,53 74,37 74,45 74,64
BENGKULU 68,5 69,33 69,57 73,45 68,76 68,86 71,09 71,4 69,6 69,78 70,48
LAMPUNG 65,32 65,86 67,24 65,62 62,99 62,01 61,98 63,6 63,82 69,23 69,06
KEP. BANGKA BELITUNG 55,62 56,03 56,54 57,29 56,12 56,29 51,69 54,91 52,57 52,96 53,03
KEPULAUAN RIAU 56,7 60,62 59,32 60,79 60,54 62,15 65,6 66,96 66,18 61,59 62,02
DKI JAKARTA 73,23 74,7 76,14 77,43 71,19 71,41 72,14 72,34 73,68 75,14 75,16
JAWA BARAT 67,01 68,08 68,62 67,57 68,87 69,02 71,15 70,04 70,2 69,48 70,24
JAWA TENGAH 67,96 68,99 70,82 71,22 74,46 74,8 74,89 75,1 74,03 72,18 71,73
D I YOGYAKARTA 77,7 77,84 75,57 76,36 66,9 68,75 66,96 69,37 69,64 73,59 74,73
JAWA TIMUR 67,91 68,62 69,29 70,77 68,17 68,41 69,06 69,37 69,71 73,04 73,03
BANTEN 65,66 66,58 65,53 65,49 66,91 67,94 69,14 70 72,75 68,83 68,76
BALI 58,53 58,59 58,49 61,5 62,25 62,99 63,97 63,76 64,18 72,27 72,16
NUSA TENGGARA BARAT 54,49 56,57 57,9 58,54 57,49 58,69 60,06 59,95 60,56 51,91 51,96
NUSA TENGGARA TIMUR 57,98 58,9 59,55 59,81 63,06 64,75 65,07 63,76 65,86 73,37 74,53
KALIMANTAN BARAT 55,26 56,39 59,34 58,78 64,1 64,44 64,37 64,46 64,47 68,07 68,07
KALIMANTAN TENGAH 68,62 69,48 70,35 68,61 77,9 77,87 78,23 79,36 77,03 83,2 82,41
KALIMANTAN SELATAN 62,53 66,61 68,4 65,6 68,22 70,05 67,4 67,56 71,31 74,6 74,48
KALIMANTAN TIMUR 60,05 61,29 61,84 63,12 53,74 55,96 56,93 56,64 57,53 65,65 65,54
KALIMANTAN UTARA - - - - 66,52 67,31 63,52 61,09 69,53 61,48 64,31
SULAWESI UTARA 71,2 73,34 75 75,55 76,15 79,82 81,24 82,37 80,91 79,1 78,98
SULAWESI TENGAH 65,37 66,08 67,96 68,59 65,11 65,57 70,05 70,38 73,95 74,49 75,78

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 192


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SULAWESI SELATAN 62,46 63,38 63,88 64,42 66,76 67,98 70,02 70,57 69,14 76,01 76,32
SULAWESI TENGGARA 64,26 65,26 65,86 64,49 68,13 72,14 70,51 70,76 71,54 71,4 72,54
GORONTALO 61,35 62,12 62,08 60,89 67,36 69,26 69,7 71,09 71,23 70,67 70,74
SULAWESI BARAT 63,15 63,71 64,25 64,47 67,14 69,4 71,71 73,37 71,95 65,92 65,92
MALUKU 75,94 76,51 78,72 79,93 76,99 77,15 77,36 78,87 77,77 75,77 75,54
MALUKU UTARA 58,17 59,38 59,84 59,66 61,05 65,74 68,19 70,31 72,81 77,5 77,28
PAPUA BARAT 57,97 57,54 58,46 57,01 47,97 48,19 49,56 47,88 51,04 61,52 62,17
PAPUA 55,42 57,74 57,76 57,22 64,21 63,69 64,73 61,89 68,71 65,37 66,72
INDONESIA 68,15 69,14 70,07 70,46 70,68 70,83 71,39 71,74 72,1 75,24 75,57

Sumber: www.bps.go.id, 2021

193 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Lampiran 7. IDG Menurut Provinsi dan Kabupaten/Kota,
2010-2020

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)


Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
ACEH 53,40 52,06 54,44 59,78 65,12 65,57 67,40 66,28 66,60 63,31 63,47
Simeulue 55,36 57,91 46,02 58,30 56,79 57,82 - 58,44 54,09 64,51 64,65
Aceh Singkil 56,79 54,62 54,86 58,91 54,65 54,87 - 52,33 59,49 59,72 59,83
Aceh Selatan 40,03 41,18 42,15 41,78 47,01 47,43 - 48,07 48,35 55,96 56,41
Aceh Tenggara 53,60 58,60 58,69 63,05 58,58 59,94 - 60,98 64,75 58,1 58,83
Aceh Timur 48,64 45,59 49,72 49,95 54,83 54,39 - 54,14 59,03 53,21 52,27
Aceh Tengah 56,54 57,98 57,07 56,81 55,42 55,63 - 56,48 64,57 68,18 71,39
Aceh Barat 46,50 47,06 47,49 48,10 55,46 55,31 - 55,90 56,25 56,89 57,22
Aceh Besar 44,73 44,41 44,71 46,07 46,04 45,64 - 47,27 47,46 47,73 47,37
Pidie 47,01 47,65 46,44 45,78 61,84 63,42 - 59,61 60,90 64,7 65,69
Bireuen 51,68 51,78 50,44 54,98 50,49 51,84 - 53,02 53,07 57,9 57,98
Aceh Utara 47,19 47,39 50,01 50,77 50,09 50,74 - 51,51 54,04 50,65 52,00
Aceh Barat Daya 42,78 42,75 43,94 44,30 51,72 50,83 - 51,62 51,29 51,9 52,60
Gayo Lues 52,28 49,27 57,90 46,89 65,17 60,67 - 61,62 66,56 56,51 56,49
Aceh Tamiang 55,78 55,44 48,05 57,16 72,88 71,25 - 72,05 73,45 74,39 73,50
Nagan Raya 54,93 56,62 55,74 60,21 60,21 61,40 - 59,45 60,44 61,8 61,56
Aceh Jaya 48,65 49,20 49,59 49,81 57,53 56,37 - 57,57 51,79 58,29 58,27
Bener Meriah 48,05 48,32 47,83 52,85 49,95 49,10 - 50,06 61,02 52,36 52,58
Pidie Jaya 54,61 56,12 63,81 58,20 53,10 54,66 - 52,00 54,71 55,49 55,32
Kota Banda Aceh 46,34 46,72 47,68 48,24 51,08 50,83 - 51,48 55,82 63,3 63,59
Kota Sabang 57,92 58,45 59,40 59,26 75,62 77,48 - 78,53 78,51 76,01 75,43
Kota Langsa 69,86 70,05 59,83 59,91 51,13 51,80 - 52,72 51,57 65,12 65,34
Kota Lhokseumawe 52,11 52,14 53,48 48,98 46,91 50,29 - 50,79 51,06 58,25 57,93
Kota Subulussalam 69,54 70,67 74,89 70,47 65,87 68,11 - 68,38 68,48 69,01 69,04
SUMATERA UTARA 67,78 67,39 69,82 70,08 66,69 67,81 69,07 69,29 71,29 67,76 67,52
Nias 53,88 46,89 45,38 54,94 47,56 51,70 - 51,89 52,87 63,15 62,03
Mandailing Natal 59,53 63,16 63,49 63,47 63,63 64,80 - 64,99 62,32 72,7 70,01
Tapanuli Selatan 65,18 63,72 63,42 66,13 65,25 67,61 - 72,33 72,66 71,03 69,61
Tapanuli Tengah 68,78 73,48 74,05 69,28 73,96 60,93 - 62,07 61,60 60,4 74,05
Tapanuli Utara 58,22 64,56 65,19 64,91 65,42 65,34 - 65,87 66,11 62,81 65,84

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 194


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Toba Samosir 61,87 67,76 68,05 69,14 63,71 62,75 - 63,86 63,88 59,6 60,07
Labuhan Batu 58,96 57,95 60,07 60,43 78,48 75,90 - 75,49 77,74 71,47 71,52
Asahan 51,66 53,19 53,48 53,07 59,58 61,63 - 60,44 60,71 69,1 67,48
Simalungun 61,78 58,69 60,60 61,28 65,47 64,52 - 66,13 65,65 62,33 61,49
Dairi 65,15 65,05 65,05 66,30 60,32 61,58 - 62,16 68,70 62,12 61,14
Karo 63,37 60,29 65,41 66,57 74,39 75,59 - 76,42 76,71 75,32 77,75
Deli Serdang 60,00 61,88 62,12 62,58 59,56 60,00 - 60,54 60,89 54,81 54,42
Langkat 52,96 51,72 56,21 56,64 57,80 56,00 - 58,41 55,79 66,21 66,55
Nias Selatan 59,84 61,27 56,18 58,42 60,80 57,45 - 59,66 68,81 64,63 66,70
Humbang Hasundutan 57,28 57,67 58,51 58,18 58,76 59,22 - 58,44 59,08 72,08 72,27
Pakpak Bharat 58,88 58,88 56,64 60,07 50,23 53,91 - 54,36 55,03 64,93 66,49
Samosir 67,27 67,63 68,12 68,19 66,15 75,50 - 77,11 76,72 79,78 78,20
Serdang Bedagai 60,21 60,63 59,61 60,09 68,49 67,65 - 66,17 69,84 65,7 65,73
Batu Bara 57,20 54,62 57,55 56,64 67,84 68,33 - 68,52 68,74 61,49 63,18
Padang Lawas Utara 61,14 64,73 65,69 62,92 55,24 59,65 - 63,57 63,01 67,58 67,99
Padang Lawas 55,65 55,04 56,56 57,19 55,22 57,56 - 58,08 57,64 55,81 55,43
Labuhan Batu Selatan 69,20 55,43 70,18 67,33 57,74 58,22 - 60,47 60,93 60,81 63,24
Labuhan Batu Utara 38,61 23,59 36,05 36,98 40,48 46,77 - 47,18 44,83 47,29 47,27
Nias Utara 64,72 68,05 65,14 65,59 70,02 58,44 - 62,47 67,65 67,57 66,93
Nias Barat 60,83 61,61 67,97 65,75 68,42 70,04 - 67,88 66,02 65,8 64,55
Kota Sibolga 63,16 65,18 65,45 63,97 73,22 73,80 - 71,10 70,98 74,57 73,03
Kota Tanjung Balai 58,32 58,47 62,13 59,80 53,85 59,20 - 59,62 59,35 59,78 63,28
Kota Pematang Siantar 63,70 63,02 60,23 60,52 72,61 73,29 - 73,51 73,80 61,56 61,58
Kota Tebing Tinggi 59,33 56,67 55,50 57,47 55,90 56,82 - 57,65 61,83 53,6 53,58
Kota Medan 57,94 58,78 59,14 59,34 60,09 60,54 - 61,23 63,36 63,93 63,89
Kota Binjai 61,09 60,86 60,11 61,90 67,21 69,44 - 69,77 69,86 70,26 69,85
Kota Padangsidimpuan 64,83 65,92 66,04 66,49 61,37 61,95 - 61,10 62,55 65,89 65,72
Kota Gunungsitoli 57,42 60,76 64,48 64,75 64,37 63,67 - 66,39 67,05 66,97 66,94
SUMATERA BARAT 63,04 64,62 65,22 65,40 61,86 62,42 64,51 65,01 65,70 59,09 58,28
Kepulauan Mentawai 44,42 43,01 45,77 45,27 43,93 46,47 - 46,90 47,36 48,36 48,13
Pesisir Selatan 43,93 43,04 48,30 46,34 50,90 54,92 - 53,46 57,70 55,79 56,93
Solok 51,99 54,09 54,62 61,56 60,34 61,54 - 62,16 62,89 63,89 62,23
Sijunjung 50,24 49,03 48,99 48,55 53,18 56,21 - 56,84 55,47 59,96 59,93

195 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Tanah Datar 54,87 57,73 56,63 60,73 58,53 58,95 - 58,41 62,47 58,35 58,46
Padang Pariaman 53,81 55,77 56,57 53,76 53,12 53,26 - 54,48 54,82 49,1 48,79
Agam 58,28 60,10 60,20 57,36 49,41 54,35 - 54,16 55,07 63,32 63,06
Lima Puluh Kota 45,92 51,90 52,37 51,10 53,46 51,68 - 46,81 46,89 50,18 51,09
Pasaman 54,17 54,84 55,31 56,24 59,24 59,70 - 63,78 63,74 64,22 61,57
Solok Selatan 56,36 57,80 57,34 57,80 47,29 49,59 - 51,17 51,40 50,23 49,19
Dharmasraya 44,75 43,62 46,23 52,20 47,73 47,47 - 48,91 50,00 51,42 50,87
Pasaman Barat 51,46 52,62 53,76 52,66 51,18 53,57 - 54,42 53,82 60,88 60,16
Kota Padang 56,10 57,51 60,65 58,68 68,26 68,31 - 69,01 69,30 67,49 67,53
Kota Solok 54,69 61,11 61,92 56,48 63,27 57,60 - 56,20 55,76 58,47 57,46
Kota Sawah Lunto 61,08 63,03 60,95 65,68 63,45 64,59 - 65,86 65,33 66,18 65,87
Kota Padang Panjang 74,93 75,50 74,37 80,15 76,67 73,30 - 76,10 74,45 66,57 65,24
Kota Bukittinggi 73,78 69,74 69,84 69,67 61,20 60,83 - 62,11 62,19 60,99 60,33
Kota Payakumbuh 59,16 59,85 55,69 60,43 62,24 61,70 - 61,99 62,30 67,81 71,01
Kota Pariaman 56,00 47,95 56,55 57,80 52,80 52,89 - 51,34 52,11 54,47 54,41
RIAU 65,14 65,34 69,05 69,78 74,11 74,59 75,19 75,36 75,73 69,17 68,70
Kuantan Singingi 53,43 55,13 55,03 55,66 64,16 64,19 - 59,55 61,63 57,64 57,12
Indragiri Hulu 59,62 64,56 66,23 66,60 60,07 62,92 - 62,79 59,00 52,65 51,71
Indragiri Hilir 58,99 51,54 49,45 50,96 57,39 59,08 - 59,43 59,59 64,83 64,45
Pelalawan 45,50 45,71 45,76 46,92 56,14 53,06 - 53,48 54,59 47,45 49,99
Siak 48,01 48,52 47,38 48,60 44,29 45,10 - 42,02 45,58 42,77 42,38
Kampar 47,93 49,13 50,14 53,14 65,29 61,46 - 60,80 61,18 54,41 54,95
Rokan Hulu 57,82 52,46 54,78 55,53 59,03 59,36 - 60,75 62,48 52,81 52,08
Bengkalis 47,23 47,36 44,56 48,05 59,68 51,83 - 52,64 53,53 54,27 54,10
Rokan Hilir 55,76 47,18 56,13 57,66 52,78 50,83 - 49,86 49,99 62,23 62,59
Kepulauan Meranti 53,66 54,48 55,51 59,04 57,09 64,55 - 62,82 64,86 62,57 62,06
Kota Pekanbaru 62,14 62,73 61,80 63,54 64,08 64,45 - 65,83 61,05 67,79 69,23
Kota Dumai 54,95 49,89 49,78 51,13 62,56 62,45 - 59,49 59,90 56,78 52,97
JAMBI 57,91 58,89 61,52 66,19 61,93 62,43 63,14 65,32 67,78 65,97 65,86
Kerinci 59,45 52,23 54,47 57,70 70,46 66,13 - 67,20 67,44 59,96 59,51
Merangin 53,49 56,12 56,81 57,89 53,72 53,76 - 54,21 53,34 54,25 54,60
Sarolangun 58,96 59,42 55,90 56,26 55,05 55,82 - 58,35 57,30 60,07 60,20
Batang Hari 67,52 70,59 71,86 70,42 69,23 69,72 - 70,60 70,76 75,56 75,32

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 196


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Muaro Jambi 68,89 63,20 67,14 66,53 68,30 67,98 - 68,67 68,81 63,18 62,70
Tanjung Jabung Timur 42,53 54,87 51,54 54,50 52,26 61,57 - 64,87 59,92 68,81 68,93
Tanjung Jabung Barat 55,54 59,54 56,45 60,51 57,71 60,93 - 61,93 63,10 68,31 68,89
Tebo 48,67 49,10 49,16 49,44 64,27 62,12 - 62,02 63,55 51,98 51,71
Bungo 46,62 46,11 47,82 48,27 61,47 59,42 - 61,15 61,27 59,18 59,23
Kota Jambi 53,55 55,35 55,34 58,67 63,75 68,07 - 69,14 69,83 68,48 68,11
Kota Sungai Penuh 52,46 60,59 61,83 61,57 50,98 51,01 - 51,32 52,41 52,87 52,77
SUMATERA SELATAN 67,32 68,34 66,78 70,41 70,20 70,36 70,69 73,53 74,37 74,45 74,64
Ogan Komering Ulu 45,82 46,48 60,54 60,83 56,02 56,77 - 56,84 57,32 50,01 50,05
Ogan Komering Ilir 48,81 46,36 49,03 50,52 53,03 53,04 - 56,08 57,47 61,22 59,89
Muara Enim 66,10 67,25 62,91 63,42 59,21 58,61 - 60,18 61,55 71,07 69,65
Lahat 57,65 58,66 56,01 54,33 60,41 60,76 - 60,87 62,77 67,07 67,40
Musi Rawas 53,32 55,88 49,72 50,70 54,03 55,23 - 55,54 49,76 56,94 58,46
Musi Banyuasin 59,94 56,75 62,33 60,62 59,90 65,17 - 72,18 73,01 60,06 59,84
Banyu Asin 57,14 58,11 65,08 65,38 57,30 59,91 - 59,89 60,00 60,7 60,49
Ogan Komering Ulu Selatan 48,27 48,75 49,54 49,70 53,23 51,17 - 54,54 54,04 55,33 54,56
Ogan Komering Ulu Timur 58,26 58,82 61,24 61,71 55,26 58,08 - 57,34 56,99 59,51 58,96
Ogan Ilir 50,07 50,94 51,96 51,88 49,21 50,81 - 51,24 49,62 60,19 60,21
Empat Lawang 68,10 70,27 64,46 73,13 60,28 62,78 - 61,15 59,70 56,93 55,87
Penukal Abab Lematang Ilir - - - - ... 55,29 - 55,62 55,31 51,04 49,90
Musi Rawas Utara - - - - ... 53,10 - 53,42 52,47 48,51 48,68
Kota Palembang 63,07 64,27 63,72 67,81 69,16 65,58 - 63,41 64,28 58,28 58,27
Kota Prabumulih 48,38 49,29 49,31 52,34 55,38 54,83 - 55,75 55,94 59,9 59,80
Kota Pagar Alam 46,81 48,17 53,10 53,42 56,93 49,79 - 58,11 58,51 57,68 55,06
Kota Lubuklinggau 61,67 63,13 63,94 61,24 58,47 56,96 - 62,43 65,13 56,63 59,79
BENGKULU 68,50 69,33 69,57 73,45 68,76 68,86 71,09 71,40 69,60 69,78 70,48
Bengkulu Selatan 61,92 61,45 62,06 63,45 58,63 59,40 - 54,75 54,89 55,2 55,03
Rejang Lebong 55,81 62,42 56,69 57,23 57,76 57,63 - 61,73 61,99 64,71 64,82
Bengkulu Utara 61,43 62,30 64,38 64,81 65,15 62,88 - 65,76 65,92 65,77 62,32
Kaur 59,31 57,95 60,05 60,77 61,69 61,66 - 61,86 66,25 62,13 61,17
Seluma 58,27 58,20 58,98 68,56 66,86 66,22 - 65,15 61,95 65,68 65,60
Mukomuko 47,43 47,60 54,27 54,21 59,74 60,66 - 61,32 61,40 56,78 56,48
Lebong 68,00 73,07 69,50 69,77 77,91 79,07 - 79,39 79,68 67,14 70,74

197 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bengkulu Tengah 48,95 55,81 62,70 64,50 66,22 69,09 - 70,15 73,80 76,71 76,78
Kota Bengkulu 66,03 74,63 75,21 75,64 75,97 75,96 - 76,46 76,61 77,58 77,68
LAMPUNG 65,32 65,86 67,24 65,62 62,99 62,01 61,98 63,60 63,82 69,23 69,06
Lampung Barat 69,17 67,21 70,26 68,07 49,16 59,86 - 60,47 63,84 68,21 68,24
Tanggamus 61,99 53,94 52,28 55,94 63,69 68,17 - 69,77 69,90 56,97 56,80
Lampung Selatan 59,84 60,78 60,74 61,22 58,33 56,88 - 57,66 58,14 59,4 59,59
Lampung Timur 62,02 62,49 62,15 62,92 60,86 60,71 - 60,01 60,73 63,42 63,13
Lampung Tengah 57,19 58,34 58,39 59,36 52,09 55,64 - 55,75 53,52 62,22 61,96
Lampung Utara 58,91 61,33 61,24 61,28 54,37 60,17 - 60,90 61,41 64,87 65,21
Way Kanan 59,90 58,60 59,10 66,12 65,42 66,59 - 68,46 65,30 61,46 60,72
Tulangbawang 59,97 60,22 58,43 57,88 59,96 65,43 - 62,78 62,52 65,94 64,10
Pesawaran 61,30 62,18 62,87 64,39 68,65 70,08 - 70,51 67,03 72,59 72,21
Pringsewu 43,11 59,44 60,10 60,48 62,55 62,54 - 62,95 63,81 67,05 67,32
Mesuji 67,66 67,87 69,15 67,68 47,61 61,12 - 61,40 61,71 69,27 68,89
Tulang Bawang Barat 64,12 54,68 54,84 55,37 54,75 59,26 - 62,74 59,74 51,46 51,25
Pesisir Barat - - - - 57,12 67,73 - 64,34 63,90 56,21 56,02
Kota Bandar Lampung 59,54 62,82 63,42 61,53 59,53 59,05 - 62,11 62,39 71,54 71,88
Kota Metro 66,34 75,74 76,24 73,93 76,29 78,54 - 78,92 78,75 77,02 76,98
KEP. BANGKA BELITUNG 55,62 56,03 56,54 57,29 56,12 56,29 51,69 54,91 52,57 52,96 53,03
Bangka 57,39 52,85 58,07 59,40 62,01 61,32 - 62,04 62,20 65,18 65,24
Belitung 49,27 49,21 49,37 48,56 40,16 52,00 - 42,62 48,48 53,82 53,11
Bangka Barat 53,32 56,29 58,28 54,81 55,57 59,37 - 54,45 49,88 64,82 64,48
Bangka Tengah 52,92 44,54 45,08 54,93 54,29 50,71 - 55,76 56,39 57,31 57,50
Bangka Selatan 39,16 43,77 45,79 37,80 37,13 37,93 - 48,66 48,46 49,29 49,93
Belitung Timur 42,25 47,21 49,65 50,11 63,33 63,04 - 67,36 68,21 56,74 56,81
Kota Pangkal Pinang 49,60 50,01 55,20 56,10 55,44 55,22 - 56,64 57,17 61,88 61,84
KEPULAUAN RIAU 56,70 60,62 59,32 60,79 60,54 62,15 65,60 66,96 66,18 61,59 62,02
Karimun 49,43 49,93 50,14 51,49 54,43 55,55 - 56,47 57,03 64,17 64,05
Bintan 49,32 61,29 63,11 62,59 65,51 65,44 - 61,24 63,41 69,71 69,64
Natuna 43,92 45,94 46,80 46,40 53,86 52,85 - 48,55 49,17 42,02 42,99
Lingga 37,88 38,59 39,29 39,98 40,40 40,75 - 47,82 46,08 48,96 48,52
Kepulauan Anambas 50,40 49,96 49,48 50,64 56,22 56,96 - 57,07 57,32 57,74 62,57
Kota Batam 59,84 65,88 69,69 69,29 54,31 57,83 - 55,28 53,29 58,4 59,10

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 198


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Tanjung Pinang 51,38 56,42 57,10 57,60 70,92 70,33 - 70,33 68,57 76,13 76,44
DKI JAKARTA 73,23 74,70 76,14 77,43 71,19 71,41 72,14 72,34 73,68 75,14 75,16
Kep. Seribu 61,47 63,35 63,75 63,73 59,84 57,06 - 61,08 59,98 63,03 63,41
Kota Jakarta Selatan 72,47 74,70 76,01 77,68 71,89 72,27 - 73,17 74,33 75,8 75,69
Kota Jakarta Timur 72,84 73,75 73,76 75,69 69,21 70,04 - 71,17 72,82 74,52 74,20
Kota Jakarta Pusat 74,61 75,52 75,15 79,21 73,36 72,93 - 74,71 75,72 77,42 77,17
Kota Jakarta Barat 73,72 74,18 75,00 77,36 71,47 71,46 - 71,66 73,32 75,2 74,93
Kota Jakarta Utara 72,24 74,60 73,08 76,95 70,49 70,57 - 72,12 73,36 74,79 75,15
JAWA BARAT 67,01 68,08 68,62 67,57 68,87 69,02 71,15 70,04 70,20 69,48 70,24
Bogor 59,05 59,46 61,35 61,86 61,08 59,84 - 57,10 56,64 55,73 55,76
Sukabumi 58,81 58,29 56,88 60,69 57,71 55,51 - 58,33 53,07 60,7 55,86
Cianjur 53,96 48,93 52,65 50,58 56,85 58,27 - 55,95 60,36 60,32 58,59
Bandung 67,15 66,11 69,64 46,40 73,58 74,46 - 76,50 72,40 65,86 67,07
Garut 60,23 64,68 65,16 65,85 63,33 63,21 - 65,63 64,67 68,23 71,91
Tasikmalaya 55,65 57,86 57,79 62,09 61,18 60,75 - 63,04 63,15 64,3 64,13
Ciamis 56,62 57,56 58,52 58,07 63,17 62,43 - 63,67 64,54 65,35 66,43
Kuningan 55,92 55,91 58,04 59,12 71,20 69,59 - 72,39 73,05 70,58 70,54
Cirebon 56,96 57,75 55,87 52,83 67,09 71,64 - 74,27 72,39 75,61 72,07
Majalengka 52,23 52,48 55,77 57,96 60,67 59,93 - 59,15 61,67 58,9 60,06
Sumedang 62,73 65,14 62,91 64,82 72,32 68,69 - 68,08 70,57 70,94 70,78
Indramayu 55,14 56,50 54,84 60,77 61,60 64,34 - 58,94 61,12 70,1 70,45
Subang 48,31 49,80 51,75 47,25 60,05 62,56 - 65,90 68,81 68,83 68,75
Purwakarta 66,75 64,74 64,73 65,88 69,54 70,59 - 72,25 72,04 74,39 73,94
Karawang 53,88 58,86 60,32 59,94 67,43 64,21 - 68,08 68,52 74,8 74,42
Bekasi 54,97 56,81 54,95 57,34 53,21 55,40 - 57,16 57,02 60,83 62,46
Bandung Barat 69,42 71,03 68,76 70,17 64,80 57,99 - 53,98 62,71 64,53 65,40
Pangandaran - - - - 61,27 62,15 - 65,45 69,20 74,56 74,57
Kota Bogor 62,60 64,75 66,09 65,02 63,07 64,05 - 67,37 62,04 68,91 69,03
Kota Sukabumi 52,65 53,58 52,26 58,60 62,35 59,42 - 60,20 59,55 66,82 66,93
Kota Bandung 64,53 65,76 67,77 68,06 58,22 58,06 - 58,84 63,63 70,38 70,49
Kota Cirebon 53,28 52,37 52,25 60,27 71,97 74,89 - 74,23 73,97 77,86 78,09
Kota Bekasi 59,19 59,49 64,69 63,50 65,33 64,84 - 65,68 65,96 66,1 65,75
Kota Depok 77,29 76,37 79,55 79,34 81,08 81,23 - 81,40 81,49 74,82 76,31

199 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Cimahi 66,15 66,51 69,28 53,10 72,70 73,38 - 76,97 77,21 74,14 75,13
Kota Tasikmalaya 54,97 50,60 55,23 54,04 54,28 62,46 - 63,50 62,92 59,32 59,51
Kota Banjar 53,85 55,80 51,67 48,95 47,90 49,32 - 47,96 53,80 49,53 50,56
JAWA TENGAH 67,96 68,99 70,82 71,22 74,46 74,80 74,89 75,10 74,03 72,18 71,73
Cilacap 55,17 57,72 53,40 56,58 63,23 63,53 - 62,52 62,11 69,13 70,22
Banyumas 66,57 67,64 64,78 65,50 64,41 67,37 - 67,32 68,11 71,92 71,74
Purbalingga 66,33 67,47 67,26 68,66 71,03 72,08 - 73,11 75,51 70,6 70,27
Banjarnegara 57,80 59,23 61,07 61,03 67,78 65,72 - 66,44 65,12 72,84 73,20
Kebumen 63,18 65,63 66,31 67,32 67,98 68,76 - 70,13 68,09 67,15 66,89
Purworejo 59,49 58,30 60,76 67,59 68,76 68,74 - 69,56 71,61 70,03 69,83
Wonosobo 47,44 48,06 46,35 48,96 45,36 47,72 - 50,55 51,41 46,29 48,70
Magelang 60,12 60,79 61,27 58,77 65,54 68,53 - 62,43 71,21 67,74 69,65
Boyolali 68,47 68,82 69,39 69,56 65,71 65,82 - 66,28 65,61 81,88 81,95
Klaten 69,23 70,41 70,93 71,04 59,93 59,95 - 59,60 60,25 72,35 69,42
Sukoharjo 67,78 67,46 68,73 67,02 71,94 70,45 - 76,11 76,17 78,52 77,98
Wonogiri 61,93 62,71 62,80 61,10 63,34 62,63 - 64,04 63,80 71,88 71,56
Karanganyar 67,87 66,44 66,89 71,66 77,00 75,84 - 74,27 80,51 74,76 74,29
Sragen 56,06 57,18 57,58 57,92 61,75 61,80 - 62,28 62,48 65,07 65,20
Grobogan 57,65 57,45 59,40 59,76 56,95 57,54 - 56,01 53,70 56,31 57,18
Blora 74,72 75,08 74,85 75,11 67,34 69,94 - 70,52 70,72 65,59 64,37
Rembang 68,02 69,97 69,98 69,27 66,43 70,35 - 72,45 73,12 65,79 65,78
Pati 61,44 63,63 63,00 65,99 65,95 65,74 - 67,96 66,55 66,99 66,69
Kudus 67,01 66,05 68,10 67,65 60,56 62,00 - 62,02 62,07 65,24 65,18
Jepara 46,11 47,23 47,29 47,92 47,85 48,49 - 48,76 50,62 58,2 55,76
Demak 70,23 70,84 69,68 69,33 66,60 68,27 - 68,48 70,79 67,2 66,85
Semarang 75,91 76,92 75,10 77,45 75,28 75,49 - 76,15 77,41 74,97 75,40
Temanggung 70,83 72,00 71,83 72,96 81,65 82,20 - 82,49 82,01 84,46 84,21
Kendal 64,42 64,65 60,96 66,56 74,54 73,43 - 75,35 76,78 77,24 76,96
Batang 62,29 64,74 64,48 65,62 66,61 68,12 - 66,58 66,29 63,78 63,81
Pekalongan 55,20 56,81 57,35 67,03 66,84 68,09 - 68,38 73,19 70,87 71,68
Pemalang 70,26 69,95 68,20 70,21 68,41 68,73 - 70,52 68,95 80,08 80,95
Tegal 49,07 51,70 51,16 51,91 68,02 77,06 - 68,90 69,25 72,58 72,12
Brebes 53,94 53,95 53,28 51,14 61,00 59,26 - 60,72 60,94 62,04 61,93

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 200


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kota Magelang 65,29 66,78 67,29 68,03 78,82 75,83 - 76,28 76,30 76,81 76,35
Kota Surakarta 75,75 78,06 79,32 78,93 74,93 74,98 - 77,25 77,10 77,88 79,42
Kota Salatiga 76,28 81,45 81,25 80,91 80,36 80,38 - 80,83 82,16 76,19 76,07
Kota Semarang 63,46 64,48 66,61 70,62 75,58 76,53 - 75,22 75,55 74,57 74,67
Kota Pekalongan 64,69 68,44 66,22 68,67 63,88 67,44 - 65,11 68,62 60,95 58,29
Kota Tegal 67,77 69,18 68,00 65,15 76,73 76,67 - 77,52 79,57 63,66 64,07
D I YOGYAKARTA 77,70 77,84 75,57 76,36 66,90 68,75 66,96 69,37 69,64 73,59 74,73
Kulon Progo 61,18 61,15 59,23 59,26 63,68 67,26 - 68,42 68,36 71,68 71,45
Bantul 67,85 68,46 68,52 68,88 61,18 61,77 - 61,99 61,01 65,29 64,78
Gunung Kidul 59,36 62,22 64,58 66,01 68,27 64,48 - 68,70 67,45 75,34 75,53
Sleman 70,74 70,52 69,66 72,30 79,37 77,61 - 79,51 78,47 80,4 81,25
Kota Yogyakarta 69,85 70,00 70,70 71,75 79,44 79,33 - 78,94 80,65 71,06 71,05
JAWA TIMUR 67,91 68,62 69,29 70,77 68,17 68,41 69,06 69,37 69,71 73,04 73,03
Pacitan 67,87 67,61 68,38 68,70 67,29 67,42 - 69,01 69,57 68,77 68,64
Ponorogo 64,96 67,58 65,84 66,06 64,01 62,82 - 64,87 68,18 67,71 67,48
Trenggalek 63,39 64,92 66,06 70,65 63,77 65,58 - 65,21 66,12 66,86 66,11
Tulungagung 51,96 52,67 53,00 53,54 63,28 63,59 - 63,95 64,11 66,36 65,84
Blitar 66,59 63,33 66,65 63,99 75,42 75,08 - 77,15 78,02 79,05 80,32
Kediri 70,86 72,20 72,24 72,29 74,06 74,09 - 73,93 74,61 72,24 72,17
Malang 69,49 69,51 70,45 73,03 68,45 72,20 - 74,37 75,49 69,68 69,54
Lumajang 47,09 47,99 45,78 48,44 59,21 58,62 - 60,11 59,23 59,16 58,91
Jember 59,47 58,76 61,63 53,54 67,69 68,58 - 68,65 70,45 67,65 65,61
Banyuwangi 63,52 65,50 64,81 66,89 66,45 67,58 - 69,43 69,71 74,52 74,41
Bondowoso 50,91 55,45 54,06 56,26 54,04 55,82 - 57,28 59,55 65,1 65,06
Situbondo 67,86 68,09 69,29 68,26 62,49 65,07 - 65,04 67,72 69,26 72,80
Probolinggo 51,28 57,01 58,40 56,61 65,10 65,47 - 64,86 67,06 68,22 68,69
Pasuruan 73,49 73,85 75,24 75,34 64,54 64,07 - 65,59 65,81 66,24 65,99
Sidoarjo 63,68 63,21 64,59 64,49 63,38 63,99 - 64,65 64,46 67,13 67,20
Mojokerto 70,07 70,47 71,00 72,30 68,67 75,93 - 75,72 78,33 79,74 79,87
Jombang 50,36 49,69 51,21 51,63 68,12 67,75 - 68,40 68,25 73,52 73,42
Nganjuk 57,63 57,92 56,79 58,89 66,41 62,46 - 66,56 65,00 68,45 69,90
Madiun 64,30 56,90 57,77 58,34 59,42 59,35 - 60,03 60,05 68,47 69,53
Magetan 62,33 64,65 65,87 69,89 59,96 60,50 - 61,34 61,68 66,63 66,68

201 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Ngawi 65,66 66,39 66,71 63,39 68,00 67,75 - 68,93 70,95 72,89 72,88
Bojonegoro 57,42 58,28 59,27 60,44 55,91 58,82 - 59,30 57,62 55,44 55,77
Tuban 60,43 62,91 64,46 61,69 59,39 59,47 - 61,25 67,74 64,32 64,00
Lamongan 55,39 56,62 57,18 61,61 68,75 67,30 - 68,10 67,95 74,37 73,93
Gresik 62,56 63,56 63,44 66,21 62,26 62,79 - 63,35 65,33 69,43 63,29
Bangkalan 49,38 50,20 48,58 50,95 49,66 49,75 - 49,74 50,03 57,71 58,54
Sampang 41,13 43,26 44,18 42,09 45,41 49,86 - 48,18 49,67 55,99 55,91
Pamekasan 48,46 51,85 51,04 51,89 54,11 52,27 - 55,81 57,29 53,13 53,01
Sumenep 53,11 54,74 55,52 52,92 51,83 57,65 - 54,90 53,81 60,99 58,22
Kota Kediri 70,94 71,92 74,31 74,50 80,92 81,52 - 82,36 82,36 84,46 84,38
Kota Blitar 68,68 68,47 69,39 69,48 67,57 67,22 - 67,51 67,91 67,7 68,35
Kota Malang 73,80 78,75 74,50 75,41 74,72 74,87 - 70,76 71,05 78,11 78,06
Kota Probolinggo 75,70 76,14 77,10 77,65 67,18 66,28 - 66,69 67,76 66,02 65,92
Kota Pasuruan 51,67 56,50 57,42 57,96 53,53 57,68 - 62,03 62,01 55,09 54,58
Kota Mojokerto 63,78 64,46 65,15 65,81 76,96 76,98 - 82,00 82,10 71,51 81,99
Kota Madiun 78,69 79,21 79,96 81,49 81,11 81,48 - 82,19 82,28 77,07 77,18
Kota Surabaya 77,53 77,09 78,02 79,42 81,93 82,15 - 82,89 83,29 83,88 82,86
Kota Batu 74,31 75,01 76,10 76,11 77,35 70,02 - 73,66 70,92 69,13 68,91
BANTEN 65,66 66,58 65,53 65,49 66,91 67,94 69,14 70,00 72,75 68,83 68,76
Pandeglang 57,79 58,63 59,65 60,20 57,98 61,47 - 60,45 61,27 61,58 63,52
Lebak 60,56 59,50 63,09 60,48 63,81 62,27 - 64,38 60,85 60,36 58,68
Tangerang 52,00 52,88 55,41 53,16 61,67 62,54 - 62,43 62,25 61,54 61,53
Serang 46,16 50,08 54,21 53,72 61,94 58,32 - 59,00 64,55 58,87 59,48
Kota Tangerang 65,03 65,17 64,60 65,30 71,40 69,16 - 71,67 71,76 65,19 65,03
Kota Cilegon 55,37 57,79 55,16 54,24 55,80 52,66 - 56,05 59,22 52,86 52,32
Kota Serang 62,44 64,04 63,50 63,88 61,83 62,88 - 63,81 62,65 62,1 61,26
Kota Tangerang Selatan 59,94 60,46 59,94 60,30 65,89 63,17 - 68,46 70,72 74 73,85
BALI 58,53 58,59 58,49 61,50 62,25 62,99 63,97 63,76 64,18 72,27 72,16
Jembrana 67,87 71,76 68,93 72,10 61,48 65,07 - 66,23 66,23 74,6 74,39
Tabanan 54,94 55,16 54,43 55,44 59,95 59,56 - 61,06 61,62 78,14 77,95
Badung 52,01 53,24 54,76 55,24 55,24 58,80 - 61,48 62,03 75,23 75,49
Gianyar 59,03 59,42 57,72 58,43 60,99 61,45 - 62,35 62,59 66,22 66,14
Klungkung 67,66 66,78 67,81 69,34 74,56 74,89 - 72,60 71,77 78,35 78,36

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 202


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bangli 66,23 63,39 64,22 65,60 59,01 61,12 - 59,57 61,07 61,81 65,16
Karangasem 58,76 57,69 56,75 60,06 58,98 60,24 - 59,30 60,20 60,77 63,61
Buleleng 57,96 61,22 58,14 60,97 64,28 65,15 - 67,68 65,58 73,13 72,89
Kota Denpasar 55,98 55,74 56,28 59,66 58,25 58,50 - 58,80 59,09 62,16 67,26
NUSA TENGGARA BARAT 54,49 56,57 57,90 58,54 57,49 58,69 60,06 59,95 60,56 51,91 51,96
Lombok Barat 44,01 43,06 50,50 51,35 61,16 63,91 - 62,28 59,25 56,32 55,91
Lombok Tengah 48,56 48,39 48,65 53,04 47,07 54,18 - 55,43 57,24 57,45 57,53
Lombok Timur 57,56 59,57 59,19 58,51 54,76 57,52 - 60,23 60,79 65,67 65,52
Sumbawa 53,33 52,92 57,69 54,09 55,38 55,01 - 56,48 56,43 69,26 69,41
Dompu 58,38 60,94 62,50 60,60 63,60 63,39 - 64,00 64,03 64,3 64,17
Bima 42,72 43,00 44,79 45,28 55,41 53,30 - 60,66 61,05 52,61 52,62
Sumbawa Barat 38,85 40,01 40,23 41,43 37,14 35,74 - 38,03 38,69 49,06 49,07
Lombok Utara 39,17 41,87 39,49 39,48 45,93 48,70 - 46,33 46,66 47,19 47,22
Kota Mataram 57,75 54,40 57,60 57,99 63,49 63,87 - 64,57 65,34 76,46 76,23
Kota Bima 52,45 58,41 58,19 58,25 63,65 64,48 - 65,14 65,33 69,91 69,58
NUSA TENGGARA TIMUR 57,98 58,90 59,55 59,81 63,06 64,75 65,07 63,76 65,86 73,37 74,53
Sumba Barat 46,96 46,43 47,81 45,26 66,73 64,05 - 67,53 68,55 69,24 69,00
Sumba Timur 65,89 65,94 66,51 67,00 58,56 60,06 - 60,59 60,86 64,91 64,29
Kupang 50,62 60,53 61,49 60,23 65,61 62,01 - 64,75 65,58 65,3 63,16
Timor Tengah Selatan 60,23 55,53 55,96 59,37 58,52 58,59 - 58,78 59,68 57,47 57,66
Timor Tengah Utara 62,71 58,78 64,21 61,04 58,30 57,54 - 59,04 59,86 51,59 51,76
Belu 68,32 68,21 67,98 68,57 79,21 80,49 - 81,57 81,28 75,18 74,45
Alor 53,67 51,94 54,80 55,39 59,50 59,24 - 60,14 60,49 60,64 60,55
Lembata 55,38 58,78 60,45 60,66 50,35 51,89 - 52,44 52,34 53,04 52,64
Flores Timur 56,43 58,48 59,15 59,81 52,17 51,17 - 53,27 53,37 57,61 57,92
Sikka 52,96 53,17 53,92 54,22 56,77 57,41 - 58,15 58,57 64,03 62,53
Ende 63,12 63,66 64,00 64,16 56,62 56,85 - 57,64 57,99 65,66 65,67
Ngada 63,02 63,06 63,46 63,78 69,89 73,76 - 71,64 72,21 59,22 58,82
Manggarai 58,75 62,38 61,24 60,36 64,90 65,17 - 65,52 65,85 65,61 66,32
Rote Ndao 59,75 58,14 65,11 63,97 51,10 52,93 - 51,60 50,47 48,49 47,40
Manggarai Barat 45,56 47,70 48,60 48,59 53,07 50,07 - 52,53 54,66 53,14 57,54
Sumba Tengah 59,51 59,88 51,91 52,01 52,45 52,72 - 53,21 52,83 53,09 53,41
Sumba Barat Daya 51,54 60,78 61,37 58,97 53,31 57,36 - 53,86 54,31 65,43 65,34

203 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Nagekeo 49,93 49,14 51,70 51,76 52,67 52,98 - 53,14 53,11 52,75 52,29
Manggarai Timur 44,01 39,30 46,04 44,54 45,96 48,87 - 49,36 50,19 51,62 51,91
Sabu Raijua 49,81 56,64 39,42 42,05 48,36 66,95 - 49,33 49,53 56,04 55,93
Malaka - - - - 64,16 63,79 - 61,42 62,42 59,01 58,53
Kota Kupang 53,95 54,84 55,37 55,35 68,40 68,07 - 68,27 68,62 75,14 75,61
KALIMANTAN BARAT 55,26 56,39 59,34 58,78 64,10 64,44 64,37 64,46 64,47 68,07 68,07
Sambas 61,16 59,66 61,48 62,21 61,61 61,76 - 68,57 68,67 61,36 63,26
Bengkayang 60,27 62,15 60,97 62,02 63,09 62,93 - 61,55 62,71 72,8 71,96
Landak 56,45 57,65 57,42 55,90 67,77 65,59 - 64,07 64,47 67,8 68,47
Mempawah 53,14 53,73 55,00 53,56 66,56 66,17 - 62,91 61,62 62,22 62,27
Sanggau 64,46 58,12 59,20 55,54 61,08 64,08 - 61,15 62,11 69,88 69,64
Ketapang 46,49 49,29 50,00 50,26 54,28 54,40 - 58,77 55,83 49,32 49,92
Sintang 54,43 59,50 61,78 60,94 53,70 55,71 - 61,78 60,36 63,55 63,67
Kapuas Hulu 58,43 60,57 60,58 59,19 65,12 65,72 - 69,75 70,50 62,52 63,08
Sekadau 58,25 59,19 60,00 57,64 51,39 49,62 - 55,34 56,45 56,27 57,60
Melawi 42,84 39,13 45,73 44,75 53,72 58,15 - 55,70 54,62 66,4 66,33
Kayong Utara 43,97 45,86 44,43 45,10 56,59 56,44 - 50,02 48,92 47,29 47,76
Kubu Raya 53,43 53,97 54,80 54,06 63,24 63,90 - 63,33 63,57 72,43 73,24
Kota Pontianak 53,66 64,40 64,95 65,05 68,01 68,08 - 61,04 60,99 66,48 66,18
Kota Singkawang 53,41 53,34 54,19 54,63 57,95 58,05 - 56,75 56,71 71,58 71,65
KALIMANTAN TENGAH 68,62 69,48 70,35 68,61 77,90 77,87 78,23 79,36 77,03 83,2 82,41
Kotawaringin Barat 57,79 58,96 60,92 60,75 64,48 63,98 - 63,31 59,72 64,11 64,53
Kotawaringin Timur 61,51 60,82 60,27 61,34 69,91 70,23 - 67,87 67,35 67,36 69,52
Kapuas 64,28 55,99 58,94 61,90 62,46 68,21 - 71,50 75,34 73,81 73,33
Barito Selatan 75,06 76,98 76,95 77,43 84,02 83,88 - 81,67 83,19 86,33 86,05
Barito Utara 76,63 78,56 78,91 76,18 83,51 84,35 - 86,20 84,52 85,35 85,02
Sukamara 55,31 58,55 59,58 63,32 60,27 61,24 - 59,78 65,77 66,33 66,02
Lamandau 48,45 49,31 50,45 51,76 54,65 53,55 - 54,13 54,98 71,06 71,26
Seruyan 61,72 63,33 62,32 64,71 69,47 69,70 - 70,13 70,07 62,83 63,20
Katingan 64,72 64,16 64,71 69,48 62,33 60,79 - 66,87 73,32 66,57 66,36
Pulang Pisau 66,10 67,22 66,51 68,44 69,38 69,32 - 70,14 74,13 70,36 70,63
Gunung Mas 82,53 83,08 81,58 78,29 81,01 79,98 - 78,74 82,73 88,91 88,22
Barito Timur 64,68 65,23 66,16 65,70 66,01 75,80 - 76,46 76,50 82,67 81,98

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 204


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Murung Raya 57,45 58,71 59,15 59,90 65,16 65,82 - 66,93 67,38 68,1 68,21
Kota Palangka Raya 60,78 62,39 63,35 67,51 79,59 79,83 - 79,94 80,61 78,95 79,12
KALIMANTAN SELATAN 62,53 66,61 68,40 65,60 68,22 70,05 67,40 67,56 71,31 74,6 74,48
Tanah Laut 63,71 63,96 64,46 61,77 65,36 68,33 - 65,99 65,96 70,67 72,80
Kota Baru 65,32 68,68 66,24 66,97 71,42 71,35 - 70,08 70,68 71,21 72,21
Banjar 68,17 70,31 71,13 71,49 72,68 73,37 - 76,49 76,51 80,73 80,52
Barito Kuala 63,81 63,39 57,41 61,62 70,00 70,29 - 73,44 73,62 78,35 78,03
Tapin 71,33 71,44 75,39 71,60 72,76 72,88 - 72,99 73,11 65,16 64,97
Hulu Sungai Selatan 54,04 54,29 54,60 55,24 60,41 60,38 - 61,10 60,48 54,5 53,82
Hulu Sungai Tengah 75,60 76,03 76,30 78,81 76,91 79,36 - 80,07 80,19 77,69 77,53
Hulu Sungai Utara 55,34 52,21 56,23 55,87 64,25 64,48 - 64,50 64,59 70,36 70,65
Tabalong 66,16 65,25 65,89 67,54 71,62 69,03 - 70,77 71,97 72,3 73,39
Tanah Bumbu 50,74 51,50 48,92 46,63 56,45 60,15 - 57,45 57,61 67,05 67,23
Balangan 57,50 58,53 58,86 59,45 63,17 65,47 - 65,79 65,97 69,55 70,14
Kota Banjarmasin 78,44 78,77 78,30 79,69 71,62 72,66 - 73,74 74,24 79,56 79,60
Kota Banjar Baru 61,13 61,79 61,31 61,07 72,47 72,09 - 73,83 75,08 66,63 66,77
KALIMANTAN TIMUR 60,05 61,29 61,84 63,12 53,74 55,96 56,93 56,64 57,53 65,65 65,54
Paser 54,26 56,08 54,51 52,85 58,90 64,58 - 62,07 62,76 66,2 65,66
Kutai Barat 52,78 47,77 53,70 49,15 63,49 62,36 - 62,63 63,68 61,14 60,60
Kutai Kartanegara 46,73 45,81 46,04 45,86 52,91 53,41 - 55,07 56,44 63,74 61,43
Kutai Timur 51,67 54,92 48,56 50,52 55,13 55,20 - 53,71 55,72 56,35 53,77
Berau 46,40 49,53 50,34 50,48 49,20 47,09 - 49,85 50,55 57,66 57,91
Penajam Paser Utara 64,45 63,69 63,98 61,74 49,42 49,92 - 50,30 50,02 50,36 49,75
Mahakam Ulu - - - - 68,19 66,37 - 74,12 76,04 80,61 80,41
Kota Balikpapan 66,39 58,62 68,94 67,83 65,82 66,29 - 65,52 66,33 69,11 68,97
Kota Samarinda 62,25 57,49 55,60 56,79 70,67 73,60 - 70,84 69,61 66,29 70,65
Kota Bontang 46,93 59,11 59,06 59,47 44,29 45,85 - 45,44 46,36 51,99 51,97
KALIMANTAN UTARA - - - - 66,52 67,31 63,52 61,09 69,53 61,48 64,31
Malinau 56,82 56,97 61,24 58,31 59,75 65,79 - 65,14 65,03 - 68,85
Bulungan 57,35 58,49 57,68 57,36 45,91 44,53 - 47,74 48,34 - 65,14
Tana Tidung 53,79 58,83 58,68 56,58 58,34 53,27 - 48,06 50,19 - 59,74
Nunukan 68,93 72,04 68,93 70,33 68,65 66,79 - 70,02 70,26 - 77,16
Kota Tarakan 52,93 58,05 49,79 58,82 49,78 50,65 - 51,33 52,00 - 59,72

205 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
SULAWESI UTARA 71,20 73,34 75,00 75,55 76,15 79,82 81,24 82,37 80,91 79,1 78,98
Bolaang Mongondow 66,62 67,75 65,26 68,23 71,03 67,77 - 69,91 70,64 78,05 77,77
Minahasa 76,66 78,27 79,21 78,40 76,91 81,15 - 82,42 82,96 87,63 87,05
Kepulauan Sangihe 65,76 60,96 62,83 62,80 67,57 71,31 - 73,01 66,00 61,38 59,91
Kepulauan Talaud 55,62 55,14 61,57 61,75 60,69 51,02 - 52,11 58,86 68,59 68,44
Minahasa Selatan 68,11 66,59 66,94 68,19 74,48 72,56 - 75,10 76,53 76,2 78,34
Minahasa Utara 77,63 71,20 78,74 78,90 71,68 71,12 - 77,48 76,74 67,4 64,60
Bolaang Mongondow Utara 71,40 51,33 51,98 52,16 52,61 60,79 - 64,93 64,90 61,99 63,79
Siau Tagulandang Biaro 69,01 46,59 70,26 72,33 74,91 76,19 - 73,05 73,90 74,53 74,89
Minahasa Tenggara 72,19 78,75 76,88 80,08 73,00 78,85 - 79,28 79,86 78,46 79,92
Bolaang Mongondow Selatan 58,94 60,24 54,10 69,38 62,04 66,63 - 67,86 67,98 72,22 68,16
Bolaang Mongondow Timur 65,00 64,71 64,98 58,41 63,12 62,98 - 64,41 66,08 73,06 72,48
Kota Manado 70,25 63,55 71,41 72,01 82,50 80,33 - 81,00 83,18 83,96 84,67
Kota Bitung 69,64 60,46 70,62 71,15 60,48 67,15 - 73,25 73,00 65,15 68,84
Kota Tomohon 78,40 78,40 79,72 79,91 79,23 79,98 - 82,32 83,23 81,86 82,91
Kota Kotamobagu 61,48 62,75 63,97 64,28 60,36 57,28 - 57,48 69,33 66,93 66,42
SULAWESI TENGAH 65,37 66,08 67,96 68,59 65,11 65,57 70,05 70,38 73,95 74,49 75,78
Banggai Kepulauan 69,20 68,22 69,27 69,97 52,51 57,56 - 67,79 72,04 72,09 71,79
Banggai 61,90 61,65 62,84 63,55 66,88 66,96 - 70,23 69,04 73,88 74,09
Morowali 57,35 58,31 58,77 58,79 63,48 63,87 - 63,49 64,04 51,09 51,56
Poso 45,93 46,56 47,19 46,32 63,40 63,80 - 68,01 65,29 70,77 70,92
Donggala 45,15 44,38 68,29 65,92 55,28 55,95 - 56,35 56,87 64,03 64,34
Toli-Toli 61,55 61,86 62,79 63,77 65,45 67,47 - 66,45 67,42 68,62 67,62
Buol 64,13 63,20 65,01 65,51 65,70 66,03 - 66,51 63,96 60,74 61,17
Parigi Moutong 54,49 53,41 52,12 45,70 53,32 54,39 - 54,93 55,28 60,85 60,49
Tojo Una-Una 41,28 40,38 40,73 56,44 45,50 48,55 - 53,76 54,64 50,73 50,98
Sigi 60,47 61,25 65,06 65,51 65,56 59,06 - 59,65 56,60 67,12 65,77
Banggai Laut - - - - 55,49 56,03 - 56,04 57,66 71,14 68,51
Morowali Utara - - - - 59,32 59,12 - 60,50 57,68 66,32 67,44
Kota Palu 69,08 70,45 70,58 71,54 66,37 60,83 - 67,81 67,83 66,15 65,76
SULAWESI SELATAN 62,46 63,38 63,88 64,42 66,76 67,98 70,02 70,57 69,14 76,01 76,32
Kepulauan Selayar 68,14 70,30 70,56 59,61 59,67 62,75 - 64,74 64,69 68,03 70,06
Bulukumba 57,97 58,53 60,81 58,55 66,15 63,74 - 67,16 66,78 69,89 68,22

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 206


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bantaeng 74,10 74,73 74,50 75,69 78,41 79,24 - 77,74 80,53 80,27 80,26
Jeneponto 54,06 58,02 55,32 60,76 65,86 67,39 - 67,93 72,37 68,04 68,24
Takalar 63,22 60,51 62,65 63,84 62,75 68,87 - 66,60 70,55 70,66 68,78
Gowa 73,50 73,23 74,71 75,10 67,37 67,99 - 69,01 61,06 78,31 77,97
Sinjai 56,08 59,77 56,40 59,99 70,44 69,69 - 72,56 70,24 72,48 73,46
Maros 60,00 60,54 61,10 58,85 61,62 64,55 - 65,16 65,48 69,93 72,43
Pangkajene dan Kepulauan 55,64 58,93 56,66 59,86 57,00 57,28 - 56,96 56,20 57,03 59,44
Barru 58,98 61,67 63,12 60,63 64,35 64,62 - 63,54 69,24 63,41 63,96
Bone 65,54 65,37 60,59 60,64 62,18 62,49 - 62,75 63,16 58,55 56,68
Soppeng 59,76 59,75 60,51 60,63 63,37 65,76 - 69,35 73,75 71,45 71,15
Wajo 58,66 59,49 59,67 59,44 59,98 59,72 - 60,62 61,07 55,09 56,24
Sidenreng Rappang 55,46 47,93 47,95 52,97 48,43 49,16 - 49,02 52,71 56,8 56,86
Pinrang 61,55 62,13 62,10 61,91 59,00 59,02 - 59,61 61,73 67,92 68,11
Enrekang 61,09 57,52 61,77 61,40 57,89 58,59 - 58,68 59,36 58,28 60,32
Luwu 62,61 63,76 59,92 63,05 60,72 62,47 - 61,61 63,58 55,89 57,15
Tana Toraja 64,88 64,44 65,88 62,58 72,56 73,38 - 73,99 74,14 69,32 68,50
Luwu Utara 39,27 39,29 39,77 40,04 43,92 43,74 - 44,98 46,24 38,92 38,11
Luwu Timur 54,13 43,12 43,61 43,53 45,04 45,72 - 45,96 46,06 50,76 50,76
Toraja Utara 61,69 62,83 62,72 63,18 58,03 57,80 - 56,04 56,15 62,58 60,98
Kota Makasar 64,49 65,26 66,10 64,68 68,63 69,21 - 68,73 67,89 78,32 77,61
Kota Parepare 62,60 62,80 63,70 63,85 61,22 61,86 - 61,56 66,62 73,86 74,06
Kota Palopo 61,21 68,38 69,84 70,35 69,67 70,91 - 70,85 74,87 77,53 77,47
SULAWESI TENGGARA 64,26 65,26 65,86 64,49 68,13 72,14 70,51 70,76 71,54 71,4 72,54
Buton 64,38 66,80 60,11 67,55 66,20 63,61 - 73,46 74,56 64,49 71,41
Muna 58,23 57,97 59,66 59,72 56,34 60,40 - 61,19 61,33 65,49 65,75
Konawe 63,15 64,24 64,50 64,89 74,01 72,42 - 76,76 75,90 78,41 78,29
Kolaka 57,11 57,52 55,32 57,97 57,00 59,83 - 59,45 61,12 63,98 67,48
Konawe Selatan 56,30 56,33 57,55 56,42 78,35 78,80 - 79,20 80,27 70,02 69,77
Bombana 54,41 54,67 55,19 55,80 51,91 52,38 - 53,23 54,04 58,11 57,19
Wakatobi 56,19 56,77 56,39 57,66 67,07 65,81 - 71,65 74,34 79,01 79,85
Kolaka Utara 46,06 48,81 49,14 48,95 50,26 50,82 - 51,62 46,43 67,3 65,01
Buton Utara 54,97 65,43 66,36 67,30 65,12 61,08 - 67,83 67,49 76,46 76,24
Konawe Utara 65,49 54,57 55,27 56,57 61,85 63,37 - 69,13 76,90 69,52 69,52

207 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kolaka Timur - - - - 60,67 60,75 - 61,70 62,27 80,33 81,38
Konawe Kepulauan - - - - 31,31 45,84 - 49,52 48,96 51,17 51,10
Muna Barat - - - - 61,22 58,49 - 45,07 45,09 50,64 52,76
Buton Tengah - - - - 54,88 54,35 - 70,08 71,43 80,2 81,29
Buton Selatan - - - - 61,54 48,91 - 69,09 63,03 74,66 74,75
Kota Kendari 78,52 79,37 79,11 79,88 83,04 83,87 - 85,30 83,48 79,76 81,00
Kota Baubau 56,70 59,10 55,38 58,77 66,31 67,23 - 67,98 68,94 72,28 72,12
GORONTALO 61,35 62,12 62,08 60,89 67,36 69,26 69,70 71,09 71,23 70,67 70,74
Boalemo 51,55 50,74 50,20 52,68 62,84 64,58 - 66,59 60,96 68,53 69,15
Gorontalo 55,67 56,02 57,38 56,75 64,08 65,71 - 65,76 66,42 62,91 62,84
Pohuwato 73,12 74,32 72,05 74,89 71,41 69,08 - 69,62 72,26 68,74 73,16
Bone Bolango 48,51 44,70 51,58 52,23 47,98 49,64 - 46,97 47,05 51,91 51,73
Gorontalo Utara 50,47 51,50 51,71 54,79 61,55 61,06 - 63,28 64,60 76,61 70,49
Kota Gorontalo 68,32 68,76 69,23 66,82 69,04 69,63 - 70,64 68,89 75,33 75,23
SULAWESI BARAT 63,15 63,71 64,25 64,47 67,14 69,40 71,71 73,37 71,95 65,92 65,92
Majene 68,38 68,38 68,04 76,18 70,54 74,24 - 74,51 74,87 75,3 75,56
Polewali Mandar 65,19 65,56 67,16 67,34 72,97 72,90 - 71,81 75,19 72,21 71,94
Mamasa 47,64 46,84 47,72 53,37 51,22 51,23 - 52,52 52,59 60,28 60,40
Mamuju 60,16 60,58 61,14 61,74 58,95 59,29 - 65,34 62,75 58,96 58,58
Mamuju Utara 50,07 51,47 51,46 52,64 44,80 45,79 - 49,23 50,12 50,46 54,13
Mamuju Tengah - - - - 61,46 64,58 - 62,73 60,88 65,86 66,56
MALUKU 75,94 76,51 78,72 79,93 76,99 77,15 77,36 78,87 77,77 75,77 75,54
Maluku Tenggara Barat 56,91 57,65 58,29 58,33 65,10 65,88 - 71,36 66,08 73,32 76,66
Maluku Tenggara 51,33 51,84 52,76 60,75 62,90 59,03 - 59,84 60,64 69,08 69,24
Maluku Tengah 61,15 59,69 60,64 64,86 59,66 59,64 - 59,99 60,06 63,23 63,03
Buru 57,25 56,68 56,24 59,11 57,39 63,58 - 60,55 64,65 56,39 56,56
Kepulauan Aru 50,39 50,22 51,03 51,03 51,55 55,75 - 57,57 62,30 62,7 62,72
Seram Bagian Barat 61,62 59,56 57,11 59,35 57,82 57,82 - 57,91 62,12 54,26 53,33
Seram Bagian Timur 42,93 44,41 44,88 45,17 56,87 54,64 - 57,60 57,89 52,79 53,41
Maluku Barat Daya 53,71 53,81 54,70 55,39 41,56 46,14 - 50,10 50,42 55,85 55,99
Buru Selatan 57,89 59,09 59,57 53,83 50,21 55,09 - 54,98 55,66 55,87 61,23
Kota Ambon 55,88 55,77 56,46 56,71 66,51 67,07 - 67,66 71,54 74,38 74,01
Kota Tual 47,43 47,80 48,96 47,17 50,47 50,92 - 51,84 45,26 58,2 57,54

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 208


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
MALUKU UTARA 58,17 59,38 59,84 59,66 61,05 65,74 68,19 70,31 72,81 77,5 77,28
Halmahera Barat 45,20 64,50 62,80 64,43 65,29 64,32 - 69,15 66,01 66,22 72,36
Halmahera Tengah 55,04 65,41 65,66 65,99 55,06 57,18 - 51,79 51,42 52,2 51,69
Kepulauan Sula 46,90 47,79 48,33 48,42 40,32 43,68 - 48,59 49,51 49,87 45,05
Halmahera Selatan 35,36 40,20 40,31 45,54 38,01 38,20 - 38,52 38,54 47,3 47,29
Halmahera Utara 62,30 63,97 64,09 63,99 62,05 65,65 - 66,33 66,56 66,3 66,53
Halmahera Timur 39,66 40,64 41,56 42,04 49,36 49,49 - 49,53 50,23 50,74 50,84
Pulau Morotai 38,91 58,72 53,16 57,24 52,42 54,53 - 55,45 55,40 55,77 55,71
Pulau Taliabu - - - - 43,55 49,16 - 50,73 53,90 56,73 57,69
Kota Ternate 66,23 67,94 67,91 67,15 71,44 70,48 - 70,03 71,57 74,9 74,96
Kota Tidore Kepulauan 57,16 58,96 58,66 59,58 57,18 62,01 - 66,48 67,02 67,52 67,01
PAPUA BARAT 57,97 57,54 58,46 57,01 47,97 48,19 49,56 47,88 51,04 61,52 62,17
Fakfak 54,08 52,47 55,91 52,53 65,46 64,43 - 68,38 67,41 59,64 59,82
Kaimana 51,76 53,81 54,91 60,68 75,09 74,94 - 66,98 69,82 80,13 74,23
Teluk Wondama 39,34 39,46 51,04 57,60 46,62 50,45 - 51,90 49,54 53,75 53,19
Teluk Bintuni 30,83 38,09 34,33 36,84 47,24 48,98 - 48,80 65,47 56,52 57,19
Manokwari 45,39 40,60 42,19 46,54 59,64 62,40 - 65,39 67,47 71,75 73,46
Sorong Selatan 62,77 54,00 58,74 52,91 52,72 53,10 - 63,02 63,77 63,74 58,40
Sorong 38,27 43,35 41,67 35,17 47,50 43,72 - 50,06 54,38 59,25 60,69
Raja Ampat 44,13 48,94 40,61 43,00 67,08 66,43 - 70,35 69,55 52,88 53,49
Tambrauw 37,02 31,61 37,64 46,10 39,92 36,30 - 43,28 48,93 36,61 33,63
Maybrat 51,05 50,51 40,74 41,12 53,65 51,66 - 47,75 50,41 44 45,04
Manokwari Selatan - - - - 66,42 69,72 - 72,37 72,27 64,74 66,63
Pegunungan Arfak - - - - 52,72 49,05 - 42,46 47,25 31,57 33,34
Kota Sorong 57,59 50,79 50,95 55,11 55,67 55,43 - 60,14 60,46 69,55 69,65
PAPUA 55,42 57,74 57,76 57,22 64,21 63,69 64,73 61,89 68,71 65,37 66,72
Merauke 69,66 71,24 69,93 69,26 60,95 60,88 - 71,65 72,18 57,35 55,59
Jayawijaya 57,93 54,87 48,48 58,39 53,25 50,57 - 51,42 53,80 60,33 58,90
Jayapura 56,70 55,88 58,73 58,21 50,06 47,25 - 61,91 61,79 69,7 68,77
Nabire 57,98 56,43 53,99 56,42 69,53 71,51 - 71,80 72,71 65,9 65,17
Kepulauan Yapen 48,10 49,99 49,29 50,88 47,20 47,47 - 49,92 55,38 70,32 68,95
Biak Numfor 44,23 47,83 49,16 49,47 57,02 56,52 - 61,88 62,01 70,56 69,95
Paniai 32,58 50,27 49,77 55,98 47,33 50,72 - 50,92 40,79 51,13 52,39

209 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Provinsi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Puncak Jaya 62,54 68,48 67,29 56,45 58,08 55,33 - 42,76 51,17 47,9 48,90
Mimika 50,06 54,33 53,04 46,10 53,69 41,24 - 46,48 47,72 43,43 52,79
Boven Digoel 39,34 41,59 44,89 44,98 47,15 50,22 - 44,55 60,19 54,07 53,87
Mappi 60,08 61,01 54,17 60,20 54,07 58,66 - 57,51 61,61 55,56 55,98
Asmat 39,84 31,44 37,38 38,25 36,32 35,73 - 28,71 29,22 74,86 77,13
Yahukimo 57,88 38,27 50,26 49,93 51,28 42,38 - 46,01 50,71 44,86 41,30
Pegunungan Bintang 60,94 60,63 62,13 44,49 42,18 50,14 - 48,82 49,10 59,37 51,35
Tolikara 46,53 43,63 40,27 42,99 33,13 39,01 - 45,93 46,78 62,44 52,51
Sarmi 54,60 56,66 56,73 56,36 63,39 64,89 - 65,29 62,23 73,09 74,19
Keerom 59,00 62,03 60,62 63,02 52,17 52,16 - 62,34 57,71 58,06 59,31
Waropen 58,24 59,63 58,38 53,90 45,06 51,81 - 53,41 65,82 47,78 50,82
Supiori 62,62 67,63 66,73 69,64 60,14 60,77 - 63,00 63,85 66,33 64,07
Mamberamo Raya 58,77 59,74 59,98 51,49 55,51 57,36 - 36,95 53,16 58,23 53,80
Nduga 68,51 70,02 68,99 69,52 64,14 64,40 - 58,02 59,16 54,13 58,21
Lanny Jaya 62,02 62,70 63,63 64,40 45,78 45,58 - 38,86 57,80 42,51 44,03
Mamberamo Tengah 52,57 52,43 52,79 53,16 54,30 54,23 - 53,42 41,04 45,64 40,66
Yalimo 51,49 47,90 43,40 49,52 43,36 43,62 - 49,54 54,51 39,08 42,26
Puncak 48,07 49,25 48,86 49,28 27,32 33,15 - 42,95 43,57 48,26 45,43
Dogiyai 51,70 38,53 39,78 40,20 32,39 32,81 - 42,92 47,82 59,9 40,57
Intan Jaya 42,63 49,73 49,96 50,40 50,08 50,84 - 51,49 47,39 43,96 39,88
Deiyai 19,61 20,24 20,43 24,47 26,25 30,12 - 38,42 41,12 39,35 40,07
Kota Jayapura 70,54 72,63 71,45 74,02 77,93 74,98 - 78,89 83,41 82,75 81,05
INDONESIA 68,15 69,14 70,07 70,46 70,68 70,83 71,39 71,74 72,10 75,24 75,57

Sumber: www.bps.go.id, 2021

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 210


211 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021
2021

CATATAN
TEKNIS212
CATATAN TEKNIS

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian


pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.
Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan
yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait
banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Adapun
untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli
(Purchasing Power Parity). Kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah
kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Umur Harapan Hidup saat Lahir

Umur Harapan Hidup saat lahir (AHH) merupakan rata-rata perkiraan lama
tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Penghitungan
angka harapan hidup melalui pendekatan tak langsung (indirect estimation).
Jenis data yang digunakan adalah Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak
Masih Hidup (AMH). Paket program Mortpack digunakan untuk menghitung
angka harapan hidup berdasarkan input data ALH dan AMH. Selanjutnya,
dipilih metode Trussell dengan model West, yang sesuai dengan histori
kependudukan dan kondisi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara umumnya.

Indeks harapan hidup dihitung dengan menghitung nilai


maksimum dan nilai minimum harapan hidup sesuai standar UNDP,
yaitu angka tertinggi sebagai batas atas untuk penghitungan indeks
adalah 85 tahun dan terendah sebagai batas bawah adalah 20 tahun.

213 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Tingkat Pendidikan

Salah satu komponen pembentuk IPM adalah dimensi pengetahuan


yang diukur melalui tingkat pendidikan. Dalam hal ini, indikator yang
digunakan adalah ratarata lama sekolah (mean years of schooling) dan
harapan lama sekolah (expected years of schooling). Pada proses
pembentukan IPM, rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah diberi
bobot yang sama, kemudian penggabungan kedua indikator ini digunakan
sebagai indeks pendidikan yang menjadi salah satu komponen pembentuk IPM.

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang


digunakan oleh penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani
pendidikan formal. Penghitungan rata-rata lama sekolah menggunakan dua
batasan yang dipakai sesuai kesepakatan UNDP. Rata-rata lama sekolah
memiliki batas maksimumnya 15 tahun dan batas minimum sebesar 0 tahun.

Harapan lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam


tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun
ke atas. Indikator ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan
sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya
pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
Seperti halnya rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah juga menggunakan
batasan yang dipakai sesuai kesepakatan UNDP. Batas maksimum untuk
harapan lama sekolah adalah 18 tahun, sedangkan batas minimumnya 0 (nol).

Standar Hidup Layak

Dimensi lain dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar hidup
layak. Dalam cakupan lebih luas, standar hidup layak menggambarkan tingkat
kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin
membaiknya ekonomi. UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan
Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 214


menghitung standar hidup layak menggunakan rata-
rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan
paritas daya beli (purchashing power parity) berbasis formula Rao.

𝑚𝑚
𝑝𝑝𝑖𝑖𝑖𝑖 1⁄𝑚𝑚
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑗𝑗= ∏ ( )
𝑝𝑝𝑖𝑖𝑖𝑖
𝑖𝑖=1

Keterangan:
PPPj : paritas daya beli di wilayah j
pij : harga komoditas i di kabupaten/kota j
pik : harga komoditas i di Jakarta Selatan
m : jumlah komoditas

Penyusunan Indeks

Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula
yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut:

Penghitungan paritas daya beli dilakukan berdasarkan 96 komoditas


kebutuhan pokok (Tabel L1). Batas maksimum dan minimum penghitungan
pengeluaran per kapita yang digunakan dalam penghitungan IPM seperti
terlihat dalam Tabel L2. Batas maksimum pengeluaran per kapita adalah
sebesar Rp 26.572.352 sementara batas minimumnya adalah Rp 1.007.436.
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 − 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 =
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 − 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 =
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 + 𝐼𝐼𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢 =
2
𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) − 𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 )
𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 =
𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 ) − 𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 )

215 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Tabel L1. Komoditi Kebutuhan Pokok sebagai Dasar Penghitungan Daya
Beli (PPP)

.Beras Pisang lainnya


Tepung terigu Pepaya
Ketela pohon/singkong Minyak kelapa Rumah sendiri/bebas sewa
Kentang Minyak goreng lainnya Rumah kontrak
Tongkol/tuna/cakalang Kelapa Rumah sewa
Kembung Gula pasir Rumah dinas
Bandeng Teh Listrik
Mujair Kopi Air PAM
Mas Garam LPG
Lele Kecap Minyak tanah
Ikan segar lainnya Penyedap masakan/vetsin Lainnya(batu baterai,aki,korek,obat nyamuk dll)
Daging sapi Mie instan Perlengkapan mandi
Daging ayam ras
Daging ayam kampung Kue kering Perawatan kulit,muka,kuku,rambut
Telur ayam ras Kue basah Sabun cuci
Susu kental manis Makanan gorengan Biaya RS Pemerintah
Susu bubuk Gado-gado/ketoprak Biaya RS Swasta
Susu bubuk bayi Nasi campur/rames Puskesmas/pustu
Bayam Nasi goreng Praktek dokter/poliklinik
Kangkung SPP
Kacang panjang Lontong/ketupat sayur Bensin
Bawang merah Soto/gule/sop/rawon/cincang Transportasi/pengangkutan umum
Sate/tongseng Pos dan Telekomunikasi
Cabe merah Mie bakso/mie rebus/mie goreng Pakaian jadi laki-laki dewasa
Cabe rawit Makanan ringan anak Pakaian jadi perempuan dewasa
Tahu Ikan (goreng/bakar dll) Pakaian jadi anak-anak
Tempe Ayam/daging (goreng dll) Alas kaki
Jeruk Makanan jadi lainnya Minyak Pelumas
Mangga Air kemasan galon Meubelair
Salak Minuman jadi lainnya Peralatan Rumah Tangga
Pisang ambon Es lainnya Perlengkapan perabot rumah tangga
Pisang raja Alat-alat Dapur/Makan
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas
maksimum dan minimum seperti terlihat dalam Tabel L2.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 216


Tabel L2. Nilai Maksimum dan Minimum dari Setiap Komponen IPM

Keterangan:
* Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah kabupaten
tahun 2010 (data empiris) yaitu di Tolikara-Papua
** Daya beli maksimum merupakan nilai tertinggi kabupaten yang diproyeksikan
hingga 2025 (akhir RPJPN) yaitu perkiraan pengeluaran per kapita Jakarta
Selatan tahun 2025.

Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:

3
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = √𝐼𝐼𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 × 𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 × 𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝

Status Pembangunan Manusia

Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu


tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan
ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi
kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia.

• Kelompok “sangat tinggi” : IPM ≥ 80


• Kelompok “tinggi” : 70 ≤ IPM < 80
• Kelompok “sedang” : 60 ≤ IPM < 70
• Kelompok “rendah” : IPM < 60

Status Pembangunan Manusia

Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu


digunakan ukuran pertumbuhan per tahun. Pertumbuhan IPM menunjukkan
perbandingan antara perubahan capaian terkini dengan capaian tahun
sebelumnya. Semakin tinggi nilai pertumbuhan IPM, maka semakin cepat pula
peningkatan IPM. Indikator pertumbuhan IPM ini dapat digunakan sebagai
kinerja pembangunan manusia suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

217 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝑡𝑡 − 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝑡𝑡−1
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = × 100%
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝑡𝑡−1

Keterangan:
IPMt : IPM suatu wilayah pada tahun t
IPM(t-1) : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)

2. Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada
tahun 1995, lima tahun setelah UNDP memperkenalkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). UNDP menggunakan metode yang sama hingga tahun 2009. Pada
metode lama tersebut, IPG tidak mengukur langsung ketimpangan antar gender yang
terjadi, namun hanya disparitas dari masing-masing komponen IPM untuk setiap
gender. Selain itu, angka IPG metode ini tidak bisa diinterpretasikan terpisah dari IPM.

Penghitungan IPG berhenti dilakukan oleh UNDP mulai tahun 2010 hingga
2013. Pada tahun 2014, UNDP kembali melakukan penghitungan IPG dengan
menggunakan metode baru. Perubahan metode ini merupakan penyesuaian
dengan perubahan yang terjadi pada IPM. Selain sebagai penyempurnaan dari
metode sebelumnya. IPG metode baru ini merupakan pengukuran langsung
terhadap ketimpangan antar gender dalam pencapaian IPM. Pada metode
baru ini digunakan rasio IPM perempuan dengan IPM laki-laki, sehingga bisa
terlihat pencapaian pembangunan manusia antara perempuan dengan laki-laki.

Bagaimana Metode Baru?

IPG pada tahun 2014 mengalami perubahan pada indikator yang


digunakan dan juga metodologi penghitungannya. Dalam metode baru ini,
dimensi yang digunakan masih sama seperti yang disampaikan sebelumnya, yaitu:

1) umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)


2) pengetahuan (knowledge); dan
3) standar hidup layak (decent standard of living).

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 218


Menurut UNDP, ketiga dimensi tersebut digunakan sebagai
pendekatan dalam mengukur kualitas hidup, dimana hakikatnya
adalah mengukur capaian pembangunan manusia. Ketiga dimensi
tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor.

Pada tahun 2014, UNDP mengganti beberapa indikator untuk menyempurnakan


metodologi yang digunakan. Pada dimensi pengetahuan dengan
menggunakan angka harapan lama sekolah dan angka rata-
rata lama sekolah. Selanjutnya untuk mengukur dimensi standar
hidup layak digunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita.

BPS mengukur dimensi umur panjang dan hidup sehat dengan menggunakan
angka harapan hidup saat lahir yang didapatkan dari data Sensus Penduduk 2010
(SP2010). Kemudian mengukur dimensi pengetahuan dengan menggunakan
angka harapan lama sekolah dan angka rata-rata lama sekolah yang
didapatkan dari data SUSENAS. Selanjutnya untuk mengukur dimensi
standar hidup layak tidak menggunakan PNB per kapita, karena tidak
terdapat angka PNB per kapita hingga kabupaten/kota. Untuk dimensi
ini, dilakukan pendekatan/proksi dengan menggunakan pengeluaran
per kapita yang disesuaikan yang didapatkan dari SUSENAS.

Pada penghitungan IPG, keseluruhan indikator di atas dihitung berdasarkan


jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Pada indikator angka harapan lama
sekolah, batas usia yang digunakan adalah 7 tahun ke atas. Ini merupakan
indikator yang mengukur input dari dimensi pengetahuan. Sedangkan angka
rata-rata lama sekolah memiliki batas usia yaitu 25 tahun ke atas. Indikator ini
digunakan sebagai tolok ukur output dari dimensi pengetahuan. Sehingga pada
dimensi ini, sudah mencakup baik indikator input maupun indikator output.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat serta pengetahuan


tidak diperlukan data sekunder dalam penghitungannya. Hanya pada
dimensi standar hidup layak dibutuhkan beberapa data sekunder guna
mendapatkan angka pengeluaran per kapita berdasarkan jenis kelamin.

219 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


Data sekunder yang digunakan adalah upah yang diterima, jumlah
angkatan kerja, serta jumlah penduduk untuk laki-laki dan perempuan.

Penyusunan Indeks Komposit

Penyusunan indeks komposit dimulai dengan membangun indeks untuk


masingmasing komponen. Indeks untuk masing-masing komponen dihitung
sama seperti pada metode lama. Perbedaannya hanya pada batasan untuk
Tabel 2.1. Batas Minimum dan Maksimum Indikator IPG

Dalam penyusunan indeks IPM laki-laki dan Perempuan, digunakan rumus


yang berlaku untuk masing-masing jenis kelamin, yaitu sebagai berikut:

𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 − 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈 =
𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 − 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 =
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 − 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝐼𝐼𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 + 𝐼𝐼𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝ℎ𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢 =
2
𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) − 𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 )
𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 =
𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 ) − 𝑙𝑙𝑙𝑙(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚 )

Metode agregasi yang dilakukan guna mendapatkan angka IPM


laki-laki dan perempuan sama seperti metode agregasi yang
dilakukan ketika ingin mendapatkan angka IPM. Metode agregasi yang
digunakan adalah rata-rata geometrik dengan rumus sebagai berikut.

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 220


𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝑝𝑝 = 3√𝐼𝐼𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑝𝑝 ′𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑝𝑝 ′𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝑝𝑝

3
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐿𝐿 = √𝐼𝐼𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝐿𝐿 ′𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 ′𝐼𝐼𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝐿𝐿 𝐿𝐿

Penggunaan rata-rata geometrik ini sangat beralasan, yaitu rata-


rata geometrik cenderung sensitif terhadap ketimpangan. Tidak
seperti rata-rata aritmatik yang dapat menutupi ketimpangan yang
terjadi antardimensi, rata-rata geometrik menuntut keseimbangan antardimensi.

Pada metode baru, penghitungan angka IPG tidak lagi dengan membandingkannya
dengan angka IPM, namun dengan menggunakan rasio sebagai berikut.

𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝑝𝑝
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 = ′100
𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐿𝐿

Angka ini menunjukkan rasio antara pembangunan perempuan dan pembangunan


laki-laki. Ketika angka indeks pembangunan gender makin mendekati 100,
maka pembangunan gender semakin seimbang atau merata. Namun semakin
menjauhi 100, maka pembangunan gender makin timpang antar jenis kelamin.

Perubahan Interpretasi

Akibat perubahan metodologi yang terjadi, terjadi pula perubahan interpretasi dari
angka IPG. Pada metode lama, angka IPG yang dihasilkan harus dibandingkan
dengan angka IPM. Semakin kecil selisih angka IPG dengan angka IPM,
maka semakin kecil ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan.

Pada metode baru, interpretasi dari angka IPG berubah. Interpretasi angka
IPG tidak perlu dibandingkan lagi dengan angka IPM. Semakin kecil jarak
angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara pembangunan antara laki-
laki dengan perempuan. Namun semakin besar jarak angka IPG dengan
nilai 100, maka semakin terjadi ketimpangan pembangunan antara laki-laki
dengan perempuan. Angka 100 dijadikan patokan untuk menginterpretasikan
angka IPG karena angka tersebut merupakan nilai rasio paling sempurna.

221 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Indeks pemberdayaan gender (IDG) memperlihatkan sejauh mana


peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif
perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi
berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta
penguasaan sumber daya ekonomi yang disebut sebagai dimensi IDG.

Dalam penghitungan IDG, terlebih dahulu dihitung EDEP yaitu indeks untuk
masing-masing komponen berdasarkan persentase yang ekuivalen dengan
distribusi yang merata (Equally Distributed Equivalent Persentage). Selanjutnya,

masing-masing indeks komponen, yaitu nilai EDEP dibagi


50. Nilai 50 dianggap sebagai kontribusi ideal dari masing-
masing kelompok gender untuk semua komponen IDG. Untuk
penghitungan masing-masing indeks dapat dilakukan sebagai berikut.

Penyusunan Indeks

4. Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar)

{𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸(𝐷𝐷𝐷𝐷) }
𝐼𝐼(𝐷𝐷𝐷𝐷) =
50
Dan
𝑃𝑃𝑓𝑓 𝑃𝑃𝑚𝑚
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸(𝐷𝐷𝐷𝐷) = + ′100
𝑋𝑋𝑓𝑓 𝑋𝑋𝑚𝑚

dimana,
Pf = proporsi penduduk perempuan
Pm = proporsi penduduk laki-laki

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 222


Xf = proporsi keterwakilan perempuan di parlemen
Xm = proporsi keterwakilan laki-laki di parlemen

5. Indeks pengambilan keputusan (IDM)

Pada metode baru, interpretasi dari angka IPG berubah. Interpretasi angka
IPG tidak perlu dibandingkan lagi dengan angka IPM. Semakin kecil jarak
angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara pembangunan antara laki-
laki dengan perempuan. Namun semakin besar jarak angka IPG dengan
nilai 100, maka semakin terjadi ketimpangan pembangunan antara laki-laki
dengan perempuan. Angka 100 dijadikan patokan untuk menginterpretasikan
angka IPG karena angka tersebut merupakan nilai rasio paling sempurna.

{𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸(𝐷𝐷𝐷𝐷) }
𝐼𝐼(𝐷𝐷𝐷𝐷) =
50
Dan
𝑃𝑃𝑓𝑓 𝑃𝑃𝑚𝑚
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸(𝐷𝐷𝐷𝐷) = + ′100
𝑌𝑌𝑓𝑓 𝑌𝑌𝑚𝑚

dimana,
Pf = proporsi penduduk perempuan
Pm = proporsi penduduk laki-laki
Yf = proporsi perempuan sebagai tenaga profesional
Ym = proporsi laki-laki sebagai tenaga professional

6. Indeks distribusi pendapatan (Iinc-dis)

Penghitungan indeks distribusi pendapatan menggunakan formula yang sama


dengan penghitungan IPM metode lama. Untuk menghitung indeks ini digunakan
batas maksimum dan minimum dari pengeluaran perkapita. Batas maksimum
dan minimum pengeluaran perkapita pada metode lama adalah sebagai berikut:

223 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021


𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑖𝑖
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑖𝑖 =
𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ 𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏ℎ 𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑛𝑚𝑚
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ
= (𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑚𝑚 ′𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝑚𝑚 )
+ (𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑓𝑓 ′𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝑓𝑓 )
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑖𝑖
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑖𝑖 =
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑚𝑚

Sebelumnya harus menghitung terlebih dahulu proporsi sumbangan pendapatan


yang diperoleh dari:

𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑖𝑖 = 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝑖𝑖 ′𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 − 𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢𝑢ℎ𝑖𝑖
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑖𝑖
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑖𝑖 =
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑚𝑚

dimana
I = Laki-laki (m) atau perempuan (f)

Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021 224


Kemudian menghitung EDEP dengan rumus sebagai berikut.

𝑃𝑃𝑓𝑓 𝑃𝑃𝑚𝑚
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸(𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖−𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑) = +
𝑍𝑍𝑓𝑓 𝑍𝑍𝑚𝑚

dan


(𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸(𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖−𝑑𝑑𝑖𝑖𝑠𝑠) 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾(𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑)) − 360
𝐼𝐼(𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖−𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑) =
732,72 − 300

dimana,
Pf = proporsi penduduk perempuan
Pm = proporsi penduduk laki-laki
Zf = proporsi sumbangan pendapatan perempuan
Zm = proporsi sumbangan pendapatan laki-laki

7. Indeks pemberdayaan gender

(𝐼𝐼(𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) + 𝐼𝐼(𝐷𝐷𝐷𝐷) + 𝐼𝐼(𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖−𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑) )


𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 =
3

225 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2021

Anda mungkin juga menyukai