Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELOMPOK 8 :

1. Amanda Stivania 2200542074


2. Muhammad Akbar Ramadhan 2200542071
3. Diana Vurmasari 2200542097
4. Hania Silvia Yulendra 2200542094
5. Annisa Nurul Shanty 2200542090

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah sebuah Kumpulan kata-kata yang mempunyai arti dan suatu bahasa yang
terdiri atas dua kata atau lebih yang memiliki suatu pengertian dan pola intonasi
akhir. Kalimat merupakan satuan bahasa yang mengandung suatu pikiran lengkap. Dalam
sebuah kalimat paling kurang mengandung suatu subjek dan predikat. Kalimat dalam
wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda dan
diakhiri dengan sebuah intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat
dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah tanda titik (.),
tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Menurut Susilo (1990:2), mengungkapkan lima
ciri kalimat bahasa Indonesia yaitu :
1.Bermakna
2.Bersistem urutan frase
3.Bisa berdiri sendiri dalam hubungannya dengan suatu kalimat yang lain
4.Berjeda
5.Berhenti dengan berakhirnya sebuah intonasi.
Namun hal tersebut belum menjamin bahwa sebuah kalimat itu ialah kalimat bahasa
Indonesia baku.

Berikut ini adalah pengertian menurut para ahli, antara lain:

1) Kridalaksana (2001:92)
Kalimat menurut Kridalaksana (2001:92) merupakan sebagai satuan bahasa yang secara
relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun
potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif
percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu
klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan
sebagainya.

2) Keraf ( 1984:156)
Kalimat menurut Keraf ( 1984:156) menyatakan bahwa kalimat sebagai satu bagian dari
ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedang intonasinya menunjukkan
bagian ujaran itu sudah lengkap.

3) Alwi dkk., (2000:311)


Kalimat menurut Alwi dkk., (2000:311) menyatakan bahwa, “Dalam wujud tulisan,
kalimat diucapkan dalam suara naik-turun dan keras-lembut disela jeda, diakhiri
intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan,
baik asimilasi bunyi maupun proses fonologis lainnya”.

4) Dardjowidojo (1988: 254)


Kalimat menurut Dardjowidojo (1988: 254) merupakan bagian terkecil dari suatu
ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan.

5) Slametmuljana (1969)
Kalimat menurut Slametmuljana (1969) adalah kalimat sebagai keseluruhan pemakaian
kata yang berlagu, disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang
dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
 
B.  Unsur-Unsur Kalimat

Suatu kalimat terdiri atas beberapa unsur pembentuk kalimat. Kalimat sendiri
setidaknya terdiri atas unsur subjek dan predikat.
Berikut adalah penjabaran mengenai unsur-unsur pembentuk kalimat :
 
1.Subjek

Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa nama orang, hewan,
benda, sapaan, dan lain-lain.
Contoh subjek dalam suatu kalimat ditandai dengan kata yang dicetak tebal:
Gina adalah teman kami.
Ayah kami sedang lomba memancing.
Subjek memiliki ciri sebagai berikut.
Kata atau frase biasanya berkelas kata benda (nomina), contohnya pada kalimat
berikut, “Ilmu kehutanan akan tetap dibutuhkan selama manusia hidup di bumi”.
Nomina tidak pernah diawali oleh kata tugas (kata depan atau kata sambung) karena
kata tugas mengubah fungsi nomina menjadi keterangan. Kalimat berikut menunjukan
bahwa kata benda yang diawali kata tugas akan menjadi keterangan. “Tentang ilmu
kehutanan membahas mengenai kelestarian pepohonan di hutan.”
Ada kata petunjuk (artikel) ini atau itu. Contohnya adalah “Suara ini dikenal
sebagai suara burung yang paling terancam punah di Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango.”
Subjek bukan kata ganti tanya.
Adakalanya subjek bukan sebagai kata benda (nomina), namun pada umumnya diikuti
artikel ini atau itu. Sebagai contoh pada kalimat berikut, “Berenang (itu)”
Subjek dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa dan apa.
Subjek dapat ditambahkan akhiran -nya. Sebagai contoh, “Masalahnya ialah tersangka
tidak bisa digiring ke Polres untuk dimintai keterangan.”
Pada struktur bahasa Indonesia, subjek pada umumnya berada pada awal kalimat.
 
 
2.Predikat

Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan ataupun dituliskan
oleh pihak pertama.
Contoh dalam kalimat adalah kata-kata yang dicetak tebal.
Merokok membahayakan kesehatan.
Keladi itu tumbuhan.
Ciri-ciri predikat dalam sebuah kalimat adalah sebagai berikut:
Pada umumnya predikat berada di sebelah kanan subjek.
Predikat menjelaskan subjek sehingga kalimat menjadi bermakna, sebagai contoh
“Sektor kehutanan berkembang secara fluktuatif.”
Predikat dapat berkategori kata kerja (verba), kata benda (nomina), kata depan
(preposisi), atau kata sifat (adjektiva) sehingga predikat menyebabkan beberapa
jenis kalimat tunggal.
Predikat mengisyaratkan perlu tidaknya kata lain di sebelah kanannya agar kalimat
menjadi lebih lengkap.
Pada umumnya, predikat dapat dicari dengan menggunakan kata tanya bagaimana.
Predikat dapat diikuti partikel -lah, contohnya adalah sebagai berikut “Tertawalah
ia pada saat malam itu.”

3.Objek

Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik pembicaraan.
Fungsi objek adalah membentuk kalimat utama pada kalimat berpredikat transitif,
memperjelas makna dalam sebuah kalimat, dan membentuk kesatuan atau kelengkapan
pikiran dalam kalimat.
 

4.Pelengkap
Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam
sebuah klausa.
Fungsi pelengkap adalah melengkapi kalimat lainnya seperti subjek, predikat, objek,
dll agar kalimat tersebut dapat berdiri sendiri.
Ciri-ciri pelengkap adalah
Pelengkap berkategori kata atau frasa nominal, verbal, atau adjektival.
Pelengkap berada setelah verba semitransitif dan dwitransitif. Contoh pada kalimat
yang mengandung verba semitransitif adalah “Hal itu merupakan masalah besar.”
Contoh pada kalimat yang mengandung verba dwitransitif adalah “Pak Wirya menugasi
mahasiswa membuat desain.”
Pelengkap dapat didahului oleh preposisi.
Pelengkap tidak dapat dipasifkan (jika dapat dipasifkan tidak dapat menjadi
subjek).

5.Keterangan

Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk memperjelas
kalimat. Unsur keterangan memiliki fungsi untuk menambah informasi pada kalimat
yang akan disajikan sehingga komunikasi mudah dipahami.
Tanpa unsur kalimat keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat
ditemukan terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang
terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri unsur kalimat keterangan adalah
Letaknya bisa berpindah-pindah. Misalnya “Hari ini kami akan praktik lapangan ke
hutan” menjadi “Kami akan praktik lapangan hari ini ke hutan.”
Keterangan dapat dihilangkan dalam sebuah kalimat.
Biasanya, kata atau kelompok kata didahului kata depan
 

Anda mungkin juga menyukai