Anda di halaman 1dari 7

Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) IV

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah melihat tayangan video tentang berbagai alat ukur dan diskusi kelompok, peserta
didik dapat memilih alat ukur yang tepat digunakan pada percobaan, melakukan
pengukuran dan membaca skala dengan benar

B. LANGKAH PEMBELAJARAN

Aktivitas 1 AYO MEMBACA


Pengukuran
1. Pengamatan selama eksperimen
Variable terikat diamati atau diukur pada saat melakukan percobaan.pengamatan
yang dilakukan selama percobaan dapat dilakukan secara kulaitatif yaitu deskripsi
dengan menggunakan kata-kata saja. Contohnya, ketika kalian memanaskan air,
kalian bisa melihat ada gelembung udara saat air mendidih, juga ada asap tipis di
bagian atas air tersebut. Jika kalian manaruh tangan kalian di bagian atas panci air
yang sedang dipanaskan, kalian juga merasakan suhu yang lebih panas.
Pengamatan juga dapat dilakukan secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka-
angka. Contohnya, sebelum memasukkan air yang akan dipanaskan ke dalam
panci, kalian mengukur volume air dengan menggunakan gelas ukur, yaitu
sebanyak 200 mL. Kemudian setelah 3 menit memanaskan air, kalian mengukur
suhu air tersebut dan mencatat suhu air mencapai 70°C. Hal inilah yang disebut
sebagai pengukuran dalam percobaan. Pengukuran sangat penting dilakukan dalam
suatu eksperimen untuk dapat memperoleh jawaban atas tujuan percobaan kita.
Pengukuran sangat erat kaitannya dengan besaran dan satuan dalam Sains.
2. Besaran
Adalah adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pada sesuatu yang bisa
diukur dan memiliki nilai. Contoh yang diberikan di atas adalah volume air yang
diukur dengan menggunakan gelas ukur, juga suhu air setelah dipanaskan. Volume
dan suhu adalah contoh besaran. Dalam ilmu Sains, dikenal dua macam besaran,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang

24
dijadikan dasar untuk menetapkan besaran lainnya. Ada tujuh besaran pokok
dengan satuannya yang tela ditetapkan oleh para ilmuwan secara standar
internasional (SI), seperti tertera pada tabel berikut!
Besaran Pokok
No. Nama Besaran Satuan SI
(lambang) (symbol)
1 Panjang (l) Meter (m)
2 Massa (m) Kilogram (kg)
3 Waktu (t) Sekon (s)
4 Suhu (T) Kelvin (K)
5 Kuat Arus listrik (I) Ampere (A)
6 Intensitas Cahaya (j) Candela (cd)
7 Jumlah zat (a) Mol (mol)

Besaran turunan adalah besaran yang ditetapkan/diturunkan berdasarkan besaran


pokok. Satuannyapun diturunkan dari beberapa satuan besaran pokok. Sebagai
contoh untuk menentukan kecepatan benda bergerak, kita perlu mengukur panjang
lintasan dan waktu yang diperlukan untuk menempuh lintasan tersebut. Kecepatan
bisa ditentukan dengan rumus:
(𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑙
Kecepatan = =𝑡
(𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ)

Panjang dan waktu waktu adalah besaran pokok sementara kecepatan adalah
besaran turunan karena kecepatan dihitung dari besaran pokok. Berikut adalah
contoh besaran turunan lainnya

No. Nama Besaran Turunan Simbol Satuan


(lambang) (SI)
1 Kecepatan (v) m/s2
2 Massa jenis (ρ) Kg/m3
3 Gaya (F) Kg. m/s2
4 Tekanan (P) Pascal
5 Luas (l) M3
6 Percepatan (a) m/s2

25
3. Satuan
alam melakukan pengukuran, agar seragam maka dianggap perlu untuk
menetapkan suatu pembanding dalam pengukuran. Pembanding ini tetap, tidak
berubah-ubah dan dapat digunakan secara umum di mana saja. Inilah yang disebut
sebagai satuan baku. Selain satuan baku ada juga satuan yang tidak baku karena
satuan ini tidak tetap misalnya kaki, depa, dan jengkal. Sebagai seorang ilmuwan
yang melakukan pengukuran, kita perlu memiliki keterampilan mengubah satuan
sesuai dengan satuan yang diakui secara internasional.
Kata lain mengubah satuan ini adalah mengonversi. Misalnya kita mengukur
panjang suatu kertas adalah 32 cm dan lebarnya adalah 28 cm. Sementara kita
diminta untuk menyatakan kedua besaran itu dalam satuan meter, sebagai Satuan
Internasional

4. Teknik pengukuran yang benar


Pemilihan alat ukur sangat penting agar dapat memperoleh hasil percobaan yang
akurat. Pengukuran pun perlu dilakukan dengan cermat agar hasilnya tepat. Hal-hal
yang harus diperhatikan ketika melakukan pengukuran yaitu sebagai berikut:
a. Selalu perhatikan bahwa alat ukur yang digunakan selalu pada angka 0
sebelum kalian mulai mengukur.
b. Pastikan alat ukur yang digunakan sudah mengukur secara tepat, misalnya jika
mengukur suhu cairan, termometer ada di dalam cairan, bukan di atasnya juga
tidak menyentuh wadah cairan.
c. Selalu catat pengukuran disertai satuannya. Gunakan simbol satuan yang
benar.
d. Hindari kesalahan paralaks, di mana pengamatan tidak dilakukan sejajar
dengan skala benda terukur.
e. Segera mencatat hasil pengukuran. Jangan mengandalkan ingatan saja karena
keterbatasan manusia mengingat.
f. Cairan biasanya memiliki bentuk yang tidak rata atau cembung sehingga
dalam mengukur volume cairan, selalu bacalah skala pada sisi cembung cairan
tersebut

https://juniorsciences.blogspot.com/2017/10/me https://glossary.periodni.com/glossary.php?en=
ngukur-panjang-dengan-penggaris.html meniscus

26
Alat dan bahan

Meja 1 Meja 2
1. 3 labu erlemenyer ukuran 300 mL
1. Penggaris dengan panjang 30 cm atau 100 mL
2. 1 lembar kertas A4 2. 3 termometer
3. kotak 3. Air panas,air ledeng dan air dingin
4. 1 pita meteran (alat ukur jahit) yang di isi ke dalam labu
Erlenmeyer (untuk air dingin bisa air
yang dicampur air es)
4. Lap atau tisu

Meja 3 Meja 4

1. 1 gelas ukur 50 mL atau 100 mL 1. Neraca Ohaus/timbangan


(bbahan plastic) 2. beban
2. 1 buah batu/kerikil yang ukurannya
lebih kecil dari diameter ukuran
gelas ukur
3. 1 buah gelas kimia 250 Ml yang diisi
air
4. Lap aatau tisu

Langkah percobaan

MEJA PRAKTIKUM 1

Prosedur:
1.Sebelum melakukan pengukuran, siapkan kertas dan benda berbentuk kotak yang
ada di rumah kalian.
2.Dengan menggunakan penggaris yang tersedia, ukurlah panjang, lebar dan tinggi
(apabila ada) dari kertas dan kotak tersebut.
3.Catatlah hasilnya pada kolom “Hasil Pengukuran”. Jangan lupa menyertakan satuan
pengukuran.
Nama benda Besaran yang di Perkiraan ukuran Hasil pengukuran
ukur disertai satuan

27
NB: kolom “Perkiraan ukuran” diisi hasil perkiraan ukuran dari benda menurut kalian
sebelum melakukan pengukuran.

MEJA PRAKTIKUM 2

Prosedur:

1. Tiga buah labu erlemenyer yang sudah terisi label (A) air panas, (B) air ledeng dan
(C) air dingin
Seperti gambar
A B C

https://id.depositphotos.com/stock-
photos/erlenmeyer.html
2. Masukkan thermometer untuk mengukur suhu di tiap larutan
3. Amati pada masing-masing labu dan tuliskan hasilnya pada table berikut!
Label Labu Erlemenyer Skala pada termeometer disertai
satuan
A.
B
C

28
MEJA PRAKTIKUM 3

Prosedur:

1. Isilah gelas ukur dengan air kira-kira ¼ tinggi gelas ukur.


2. Dengan perlahan, masukkan batu kecil yang telah disiapkan ke dalam gelas ukur.
Untuk mencegah air tumpah, masukkan perlahan, jangan melemparkan batu tersebut
ke dalam air.
3. Bacalah ukuran volumenya sekarang. Apakah volumenya bertambah atau berkurang?
4. Ukurlah volume ini dan catat sebagai volume awal atau volume air pada tabel.
Tuliskan juga satuannya.
5. Lakukan dengan benda yang berbeda.
6. Tuliskan dalam table

Nama Benda Volume awal Volume setelah Volume akhir


dimasukkan benda

MEJA PRAKTIKUM 4

Prosedur:

1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada
lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai
garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca
(tempat beban).
4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil
yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan
sehingga tercapai keadaan setimbang.

29
5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala
ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan.
6. Tuliskan dalam tabel

Nama Benda Skala ratusan Skala puluhan Skala satuan Jumlah massa
disertai satuan

1. Lakukan percobaan sesuai kelompok pada tiap meja (kelompok 1 di meja praktikum
1, kelompok 2 pada meja praktikum 2, kelompok 3 pada meja praktikum 3 dan
kelompok 4 pada meja praktikum 4.
2. Setiap meja hanya di beri waktu 15 menit (disesuaikan dengan kebutuhan)
3. Berpindahlah pada meja praktikum lain sehingga seluruh kelompok bisa melakukan
percobaan pengukuran empat besaran dalam waktu 60 menit (bisa dilakukan
berpindah secara berurutan)
4. Lakukan kegiatan ini berdasarkan intsruksi guru
5. Berikut alur praktikum estafet.

MEJA 2

MEJA 1 MEJA 3

MEJA 4

30

Anda mungkin juga menyukai