Bidan : “Oo…… begitu. Untuk riwayat kelahiran anaknya ibu anak pertama sampai terakhir
apakah lahirnya cukup bulan?”
Ibu Ellen : “Iya Bu bidan, Cukup bulan semua. lahirnya juga normal dibantu bidan.”
Bidan : “Lahirnya normal pervaginam ya bu?”
Ibu Ellen : “Iya. Anak saya perempuan tiga – tiganya.”
Bidan : “Di keluarga apakah ada riwayat penyakit DM, hipertensi, dll?”
Ibu Ellen : “Ada, ibu saya dulu juga hipertensi.”
Bidan : “Terkait mual muntah, ibu pola makan dan tidurnya bagaimana? Teratur?”
Ibu Ellen : “Iya, tetap makan 3 kali sehari. Tidur juga cukup.”
Bidan : “Baik bu, ini ada beberapa pilihan kontrasepsi untk ibu akan saya jelaskan terlebih
dahulu.
Diantaranya yang bisa dipilihkan untuk ibu ada IUD, implant, suntik. Yang pertama IUD, jenisnya juga
bermacam2 ada yang spiral, Cu-T, dan progestasert (ada hormon progesteronnya). IUD akan
dipasangkan pada organ reproduksi ibu.
Keuntungannya:
Cocok untuk menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang atau yang sudah cukup anak. Sebab
dapan mencegah kehamilan hingga 10 tahun.
Tidak mengandung hormon esterogen sehingga meminimalkan perasaan tidak nyaman seperti mual,
pusing, migrain dan aman untuk hipertensi ibu
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan, jika ibu meminum obat hipertensi. Cocok untuk ibu yang
resiko kecil infeksi alat genital.
Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut/ dibuka.
Efek sampingnya Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni:
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak. Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid.
Siklus menjadi lebih pendek. Kadang-kadang nyeri haid.”
Bidan : “Bagaimana ibu, apa sudah mengerti? silahkan jika ada yang ingin ditanyakan.”
Ibu Ellen : “Kira-kira kapan saya bisa memasang KB ini?”
Bidan : “Dari semua Kb bisa dipasangkan kapan saja ibu.”
1. Suntik KB
Bila sedang haid atau masih 7 hari pertama siklus haid, ibu bisa langsung suntik KB. Di luar itu,
sebelum disuntik KB, ibu harus dipastikan tidak sedang hamil dan pasutri harus menggunakan
kontrasepsi tambahan atau menunda hubungan seksual sementara selama seminggu.
2. Implan
Implan boleh dipasang saat menstruasi atau setelah menstruasi selesai dengan catatan ibu sudah
dipastikan sedang tidak hamil. Apabila implan dipasang di luar haid, pakai kondom atau stop hubungan
seksual sementara selama 7 hari.
3. IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Ibu harus menyampaikan pada dokter atau bidan sejak hamil apabila ingin memasang IUD. Jika
persalinan dilakukan secara Caesar, dokter akan memasang IUD langsung setelah plasenta lahir atau
paling lama 48 jam setelah bersalin. Akan tetapi, bila persalinan dilakukan via vagina, IUD baru dapat
dipasang setelah masa nifas selesai. Pada kasus keguguran, IUD dapat dipasang bila tidak ada tanda
infeksi atau setelah infeksi hilang. Agar IUD lebih mudah dipasang, kunjungi fasilitas kesehatan saat ibu
sedang haid.
Bidan : “Dari penjelasan tadi, kontrasepsi yang mana yang menjadi pilihan ibu ?”
Ibu Ellen : “Sesuai penjelasan bu bidan tadi saya memilih KB IUD saja bu. Jangka waktunya lebih
lama.”
Bidan : “Kb IUD ya bu. Boleh ibu paparkan lagi secara singkat menurut pemahaman ibu dari
yang saya jelaskan tadi terkait Kb IUD sebelum tindak pemasangan?”
Ibu Ellen : “Menurut pemahaman saya. Pertama IUD itu jenisnya bermacam – macam ada yang
spiral, Cu-T, dan progestasert (ada hormon progesteronnya). IUD akan dipasangkan pada organ
reproduksi. Benar begitu ya bu?
Bidan : “Iya benar bu Ellen. Lalu untuk keuntungan dan kerugiannya apa ibu Ellen ingat?”
Ibu Ellen : “Tentu ingat bu bidan. Keuntungannya:
Cocok untuk menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang atau yang sudah cukup anak. Sebab
dapan mencegah kehamilan hingga 10 tahun.
Tidak mengandung hormon esterogen sehingga meminimalkan perasaan tidak nyaman seperti mual,
pusing, migrain dan aman untuk hipertensi saya
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan, jika saya meminum obat hipertensi. Cocok untuk saya
dengan resiko kecil infeksi alat genital.
Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut/ dibuka.
Efek sampingnya Perubahan pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian yakni:
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak. Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid.
Siklus menjadi lebih pendek. Kadang-kadang nyeri haid.”
Bidan : “Bagus, jadi ibu sudah paham betul ya… Kalau begitu Ibu mau dipasangkan hari ini
atau bagaimana?”
Ibu Ellen : “Saya pasangnya nunggu 1 hari selesai menstruasi saja boleh kan bu bidan?”
Bidan : “Baik bu boleh. berarti kira kira kalau ibu selesai haid tanggal 7 nih ibu kembali kesini
tanggal berapa?”
Ibu Ellen : “Tanggal 8 kan bu bidan?”
Bidan : “Iya benar jadi bisa pada saat ibu selesai haid atau 1 hari setelahnya ya bu Ellen.”
Ibu ellen : “Iya bu bidan.”
Bidan : “Baiklah Ibu sudah paham ya. Pada pertemuan selanjutnya saya harap ibu bisa datang
bersama suami agar ibu dansuami sama-sama bisa paham tentang alat kontrasepsi sehingga nantinya
keputusan bisa diambil bersama.”
Ibu Ellen : “Iya bu bidan. Terimakasih masukannya. Saya permisi dulu. Selamat pagi”
Bidan : “Sama-sama bu Ellen. Selamat Pagi”