Anda di halaman 1dari 13

Perdarahan

dalam
kehamilan Oleh :
1. Ellen Franciska Y (10920002)
2. Ira Anggelina D (10920004)
3. Nabela Rafela F.H (10920006)
4. Suci Afifa B (10920008)

Mata Kuliah : Komplikasi pada Kehamilan, Persalinan, Nifas


dan BBL
Dosen Pengampu : Anna Septina Andarini, SST.,M.Keb
Kasus
Seorang wanita 25 th G1P0A0 umur kehamilan 38 minggu, datang ke PKM
Semen dengan keluhan mengeluarkan darah banyak dari jalan lahir,warna merah
segar,,tidak di sertai nyeri perut,hasil pemeriksaan KU lemah, pucat,DJJ 155 x/m
regular . Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, Nadi 80 x/menit, Pernapasan 16
x/menit. Saat dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter, plasenta terletak di
segmen bawah rahim.
Definisi
Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada
Jalan lahir setelah kehamilan 20 minggu.
Antepartum adalah keadaan yg terjadi sebelum
melahirkan. Perdarahan antepartum adalah
pendarahan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu (pada triwulan ke tiga kehamilan)
Definisi plasenta previa
Istilah plasenta previa mengacu pada plasenta yang menutupi atau dekat
dengan ostiumuteri internum. Plasenta biasanya berimplantasi di segmen atas
rahim. Pada plasenta previa,plasenta baik seluruhnya atau sebagian terletak di
dalam segmen bawah rahim. Secara tradisional,plasenta previa telah
dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu Plasenta previa lengkap, di
manaplasenta menutupi ostium internal dengan sempurna. Plasenta previa
parsial, dimana plasentamenutupi sebagian ostium uteri internum dimana
hanya terjadi ketika os internal melebar sampaiderajat tertentu. Plasenta previa
marginal, yang hanya mencapai ostium interna, tetapi tidak menutupinya dan
Plasenta letak rendah yaitu keadaan plasenta yang meluas ke segmen
bawahrahim tetapi tidak mencapai ostium internal
Letak
Plasenta
Etiologi
Penyebab blastokista berimplantasi pada segmen bawah rahim
belumlah diketahui dengan pasti. Mungkin secara kebetulan saja
blastokista menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim.
Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan
endometrium yang kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium
atau kurang baiknya vaskularisasi desidua. Keadaan ini bisa
ditemukan pada :
 Multipara, terutama jika jarak kehamilannya pendek
 Mioma uteri
 Kuretasi yang berulang
 Umur lanjut (diatas 35 tahun)
 Bekas seksio sesaria
 Riwayat abortus
 Defek vaskularisasi pada desidua
 Plasenta yang besar dan luas : pada kehamilan kembar, eriblastosis fetalis.
 Wanita yang mempunyai riwayat plasenta previa pada kehamilan
sebelumnya
 Perubahan inflamasi atau atrofi misalnya pada wanita perokok atau
pemakai kokain. Hipoksemia yang terjadi akibat CO akan dikompensasi
dengan hipertrofi plasenta. Hal ini terutama terjadi pada perokok berat (>
20 batang/hari).
Tanda dan Gejala Plasenta Previa

1. Perdarahan pada vagina dengan nyeri


2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya Perlahan-lahan
6. Waktunya terjadi saat hamil
7. His biasanya tidak ada
8. Rasa tidak tegang ( biasa) saat Palpasi
9. Denyut jantung janin ada
10. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina 11. Penurunan kepala
tidak masuk PAP
Faktor Risiko Plasenta Previa
1. Multiparitas dan umur lanjut (≥ 35 tahun).
2. Defek vaskularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahan
atrofik dan inflamatorotik.
3. Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan (SC,
Kuret,dll).
4. Chorion leave persisten.
5. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima
hasil konsepsi.
6. Konsepsi dan nidasi terlambat.
7. Plasenta besar pada hamil ganda dan eritoblastosis atau hidrops fetalis .
Dampak Plasenta Previa

1. Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anaemia
karena perdarahan plasentitis dan endometris pasca persalinan. Pada janin
biasanya terjadi persalinan prematur dan komplikasinya seperti afiksia berat.
2. Perdarahan post partum dan syok, karena kurang kuatnya kontraksi segmen
bawah rahim,infeksi dan trauma dan uterus serviks.
3. Terjadi infeksi
4. Laserasi serviks
5. Plasenta akreta
6. Prematuritas atau lahir mati pada bayi
7. Prolaps tali pusar h. Prolaps plasenta
Klasifikasi
Klasifikasi dari plasenta previa (empat tingkatan)
1. Plasenta previa totalis atau komplit
2. Plasenta previa parsialis
3. Plasenta previa marginalis
4. Plasenta letak rendah, plasenta lateralis, atau kadang disebut juga
dangerous placenta
Penatalaksaan Plasenta Previa
1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
2. Memberikan ibu support/dukungan mental agar ibu tidak cemas
3. Memberitahu ibu KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi ) tentang bahaya dan komplikasi
plasentaprevia. Yang dialami ibu bisa menyebabkan anemia bahkan syok pada ibu, gawat
janin, kelahiran premature, dan kelainan letak pada janin. Namun, ibu dan keluarga tidak
perlu khawatir karena tenaga kesehatan yang menangani akan segera melakukan tindakan
yang tepat untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
4. Anjurkan ibu untuk melakukan istirahat total dan mengurangi aktivitas yang berat
5. Lakukan pemasangan infuse RL 20 tpm
6. Lakukan pemasangan oksigen 2 liter
7. Lakukan persetujuan tindakan/ informed consent
8. Lakukan rujukan ke rumah sakit karena perlu Tindakan kolaborasi dengan dokter
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai