Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI PROSES EKSTRAKSI ASAM HUMAT DARI GAMBUT

HUMIC ACID EXTRACTION PROCESS TECHNOLOGY FROM PEAT

Justaman Arifin Karo Karo


Peneliti Ahli Madya, Baristand Industri Medan, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri,
Kementerian Perindustrian
e-mail: justaman.karo@gmail.com

ABSTRAK

Bahan organik tanah sering dipisahkan menjadi bahan terhumifikasi dan tak terhumifikasi.
Bahan tak terhumifikasi adalah senyawa-senyawa dalam tanaman dan organisme lain dengan ciri
tertentu, misalnya asam amino, karbohidrat, lipid, asam nukleat dan lain-lain. Fraksi terhumifikasi
dikenal sebagai humus atau disebut sebagai senyawa humat yang dianggap sebagai hasil akhir
dekomposisi tanaman dalam tanah, asam humat yaitu fraksi yang laryt dalam basa, didefenisikan
sebagai koloidal terpolidispersi yang bersiafat amorf, berwarna kuning hingga cokelat ±hitam, dan
mempunyai berat molekul yang relatif. Bahan dasar pembuatan asam humatadalah tanah gambut
yang berasala dari Desa Wonosari, Kecamatan Bilah Hilir, Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu,
dengan menggunakan pelarut NaOH dengan konsentrasi 0,01; 0,05; 0,1; 0,15 N. Pengasaman dan
pencucian menggunakan HCl 2 N dan alkohol 96%. Instrumen yang digunakan dalam ekstraksi
adalah alat ekstraksi yang berpengaduk, sedangkan karakterisasi produk yang dihasilkan digunakan
instrumen Spektroskopi infra merah. Prosedur percobaan esktraksi asam humat ini yaitu
pengendapan, penyaringan, pengasaman, pencucian dan pemanasan untuk mendapatkan kristal
asam humat. Hasil asam humat yang didapat berwarna cokelat kehitaman, larut dalam alkali,
mempunyai pH 1,76 dengan perlakuan percobaan pada konsentrasi NaOH 0,1 N dengan waktu 16
jam.

Kata kunci: asam humat, terhumifikasi, koloid, dekomposisi, amorf

ABSTRACT

Soil organic matter is often separated into humified and non-humified matter. Unhumified
materials are compounds in plants and other organisms with certain characteristics, such as amino
acids, carbohydrates, lipids, nucleic acids and others. The humified fraction is known as humus or
referred to as humic compounds which are considered as the end product of plant decomposition in
the soil, humic acid is the soluble fraction in base, defined as a polydispersed colloidal which is
amorphous, yellow to brown-black in color, and has a relatively low molecular weight. . The basic
material for making humic acid is peat soil originating from Wonosari Village, Bilah Hilir District,
Rantau Prapat, Labuhan Batu Regency, using NaOH solvent with a concentration of 0.01; 0.05; 0.1;
0.15 N. Acidification and washing using 2 N HCl and 96% alcohol. The instrument used in the
extraction is a stirred extraction tool, while the characterization of the resulting product uses an
infrared spectroscopy instrument. The experimental procedure of humic acid extraction is
precipitation, filtering, acidification, washing and heating to obtain humic acid crystals. The result of
humic acid obtained is dark brown in color, soluble in alkali, has a pH of 1.76 with experimental
treatment at 0.1 N NaOH concentration for 16 hours.

Keywords: humic acid, humified, colloid, decomposition, amorphous

PENDAHULUAN Jumlah lahan gambut di dunia


Tanah organik (organosol) secara diperkirakan sebanyak 377-500 juta Ha.
umum dinamakan tanah gambut Berdasarkan pembentukannya klasifikasi
(veen,peat). Saat ini, diperkirakan tanah gambut terbagi 3 (tiga) jenis yaitu:
Indonesia mempunyai cadangan gambut gambut Ombrogen, yang terbentuk karena
seluas 17 juta Ha yang tersebar di pantai pengaruh hujan dan air tegenang; gambut
Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya. Topogen, yang terbentuk karena pengaruh

1
topografi dan gambut Pegunungan, yang dikarakterisasi terhadap hasil asam humat
terbentuk karena di daerah yang tinggi. sesuai standar dengan, No. standar SNI
Selain itu gambut berdasarkan tidak 19-7030-2004.
memandang tingkat dekomposisinya
terbagi menjadi Gambut endapan, METODOLOGI PENELITIAN
berserat dan gambut kayuan. Sebagai
sumber daya alam, pemanfaatan tanah Bahan
gambut dapat dioptimalkan untuk Tanah gambut dan reagen kimia yang
kebutuhan lain, diantaranya sebagai diperoleh pada market kimia.
bahan dasar asam organik, soil
conditioner/pupuk, penghambat pada Peralatan
proses pengerasan semen (berfungsi Labu destilasi, centrifuge, ayakan, neraca
sebagai gypsum), industri porselin, media timbang, lumpung, mixer, cawan porselin,
semai dalam bidang pertanian dan Termometer, Spektroskopi infra merah,
tanaman serta sebagai sumber energi oven dan peralatan gelas laboratorium
(bahan bakar) dan bahan baku industri (gelas ukur).
asam humat. Asam humat adalah bahan
aditif, senyawa koloid, amorf, polimer, Persiapan bahan baku
yang bersifat asam, berwarna gelap Adapun prosedur percobaan dan
cokelat sampai kehitaman, larut dalam penelitian sebagai berikut: Menyiapkan
NaOH dan tidak larut dalam larutan asam peralatan yang digunakaan dan sample
dan alkohol atau mengendap dalam yang dibuat dari tanah gambut yang
larutan asam organik dan memiliki berat sudah dikeringkan dengan oven dan
molekul (BM) 3000-10000 grmol. dihaluskan kemudian diayak sehinga
Adapun struktur kimia asam humat berupa abu serbuk yang halus dengan
adalah sebagai berikut: ukuran diatas 100 mesh, kemudian
ditimbang sebanyak 5 gr. Variabel
percobaan yaitu konsentrasi solven dan
waktu ekstrasi: Solven (Larutan NaOH)
dibuat dengan variasi konsentrasi: 0,01
N; 0,05 N; 0,1N dan 0,15 N. Waktu
ekstraksi yaitu: 4, 8, 12 dan 16 jam. Tanah
gambut yang sudah kering berupa serbuk
dicampur dengan larutan NaOH sebanyak
150 ml sambil diaduk hingga homogen
Gambar 1. Struktur Kimia Asam Humat yang dilakukan sesuai dengan konsentrasi
NaOH (sesuai variasi percobaan).
Dalam studi ini, peneliti berhasil Kemudian campuran didiamkan beberapa
memanfaatkan bahan baku tanah gambut jam (sesuai dengan variasi waktu yang
untuk menghasilkan asam humat yang ditentukan). Lakukan penyaringan
baik. Penelitian ini mengeksplorasi terhadap campuran larutan, larutan
gambut dengan perlakuan pengeringan, diambil dan diasamkan dengan HCl. Pada
penghalusan dan proses ekstraksi untuk waktu penambahan asam, akan terbentuk
menghasilkan asam humat yang baik. endapan dan larutan,, campuran ini
Sejauh ini, pengembangan tanah gambut dipisahkan dengan menggunakan
untuk diolah sebagai bahan asam humat centrifuge. Endapannya diperiksa pHnya,
secara komersial masih terbatas dalam setelah itu endapan dicuci dengan alkohol
literatur. Pekerjaan ini dikonsentrasikan 96%. Untuk menghilangkan kadar alkohol
pada pengembangan bahan baku tanah setelah pencucian, maka dilakukan
gambut untuk menghasilkan asam humat pemanasan hingga produk mengkristal,
yang didukung dengan teknologi proses kemudian produk dikarakterisasi/dianalisa
ekstraksi untuk memproduksi asam humat dengan menggunakan spektroskopi infra
dari bahan baku biomassa tanah gambut. merah. Produk asam humat siap untuk
Produk yang dihasilkan telah diuji dan

2
digunakan sebagai bahan baku pada Tabel 1. Hasil esktraksi asam humat sebelum
masyarakat industri. pemanasan

Analisis Produk

Karakterisasi produk: digunakan


instrumen spektroskopi infra merah untuk
menganalisis dan mengevaluasi sifat dan
karakterisasi dari produk asam humat
yang dihasilkan secara percobaan di
laboratorium. Karakterisasi yang dilakukan
untuk produk asam humat dari hasil
ekstraksi dengan berbagai variasi
percobaan.

Diagram alir pemisahan asam humat


dari gambut
Tabel 2. Hasil esktraksi asam humat setelah
pemanasan
Produksi asam humat yang
dilakukan melalui diagram alir percobaan
seperti pada Gambar 2 berikut :

Hasil Hubungan antara


konsentrasi solven dengan yield asam
humat, pada waktu 4
jam dapat dilihat seperti yang ditampilkan
pada Gambar 3.

Gambar 2. Flowchart Pemisahan Asam Humat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Ekstraksi dan karakterisasi asam


humat yang dihasilkan dari gambut

Hasi
l perlakuan ekstraksi asam humat dapat Gambar 3. Hubungan antara konsentrasi
dilihat pada Tabel 1. dan Tabel 2. berikut solven dengan yield asam
ini: humat, pada waktu 4 jam

3
Dari Gambar 3. diatas dapat humat yang diperoleh tertinggi 55 ml
dilihat bahwa grafik tersebut menunjukkan diperoleh pada perlakuan konsentrasi
bahwa hubungan antara konsentrasi solven 0,1N, dengan waktu ekstrasi 8 jam.
solven (N) NaOH dengan volume asam Hasil asam humat yang diperoleh
humat yang dihasilkan memberi informasi dipengaruhi oleh konsentrasi solven yang
bahwa semakin tinggi konsentrasi solven digunakan serta waktu ekstrasi.
yang digunakan maka hasil asam humat
yang dihasilkan semakin tinggi sampai Hasil Hubungan antara
pada konsentrasi solven 0,1 N setelah itu konsentrasi solven dengan yield asam
humat, pada waktu 12
konstan. Dari grafik terlihat bahwa asam
jam dapat dilihat seperti yang ditampilkan
humat yang diperoleh tertinggi 70 ml pada gambar 5.
diperoleh pada perlakuan konsentrasi
solven 0,1N, dengan waktu ekstrasi 4 jam.
Hasil asam humat yang diperoleh
dipengaruhi oleh konsentrasi solven yang
digunakan serta waktu ekstrasi.

Hasil Hubungan antara


konsentrasi solven dengan yield asam
humat, pada waktu 8 jam dapat dilihat
seperti yang di tampilkan pada gambar 4.

Gambar 5. Hubungan antara Konsentrasi


Solven dengan Yield Asam
Humat, pada Waktu 12 Jam

Hasil hubungan antara


konsentarsi solven dengan yield asam
humat, pada waktu 16
jam dapat dilihat seperti yang ditampilkan
pada gambar 6.

Gambar 4. Hubungan antara Konsentrasi


Solven dengan Yield Asam
Humat, pada Waktu 8 Jam

Dari Gambar 4. diatas dapat


dilihat bahwa grafik tersebut menunjukkan
bahwa hubungan antara konsentrasi
solven (N) NaOH dengan volume asam
humat yang dihasilkan memberi informasi
bahwa semakin tinggi konsentrasi solven Gambar 6. Hubungan antara Konsentrasi
yang digunakan maka hasil asam humat Solven dengan Yield Asam
Humat, pada Waktu 16 Jam
yang dihasilkan semakin tinggi sampai
pada konsentrasi solven 0,1 N setelah itu
konstan. Dari grafik terlihat bahwa asam

4
Dari Gambar 6. diatas dapat dilihat ukuran < 100 mesh. Asam humat yang
bahwa grafik tersebut menunjukkan dihasilkan memiliki spektrum serapan
bahwa hubungan antara konsentrasi antara 2100-2000 cm-1 terhadap C-H
solven (N) NaOH dengan volume asam dengan menggunakan jenis pelarut NaOH
humat yang dihasilkan memberi informasi dengan konsentrasi 0,1 N.
bahwa semakin tinggi konsentrasi solven
yang digunakan maka hasil asam humat DAFTAR PUSTAKA
yang dihasilkan semakin tinggi sampai Darmawijaya, M.L., 1992, Klasifikasi
pada konsentrasi solven 0,1 N setelah itu Tanah, Universitas Gajah Mada
konstan. Dari grafik terlihat bahwa asam Press, Yogyakarta.
humat yang diperoleh tertinggi 70 ml Harry.O., Buckman, Nyle. C. Brady., 1982,
diperoleh pada perlakuan konsentrasi Ilmu Tanah, Bhratara Karya
solven 0,1N, dengan waktu ekstrasi 12 Aksara, Jakarta.
jam. Hasil asam humat yang diperoleh Kim. H. Tan, 1991, Dasar-Dasar Kimia
dipengaruhi oleh konsentrasi solven yang Tanah, UGM Press, Yogyakarta.
digunakan serta waktu ekstrasi. Mul Mulyani. S., dkk., 1991, Microbiologi
Tanah, Rineka Cipta, Jakarta
Hasil karakterisasi asam humat dengan
Spektroskopi infra merah Mulyadi. NE., 1982, Komposisi Kimia
Gambut dan Kemampuan
Hasil karakterisasi asam humat adsorbsinya pada Air Limbah,
dengan instrumen Spektroskopi infra FMIPA UI, Jakarta.
merah dapat dilihat pada Gambar 7. Oktavianti ID, Nurlina, Gusrizal, 2020, Oil
Palm Empty Bunch Compost as a
Source of Humic Acid, Jurnal
Akademika Kimia, ISSN (online)
2477-5185 | ISSN (print) 2302-
6030, 9(4) 205-212, Universitas
Tanjungpura, Pontianak
Sukandarumini, 1999, Batubara dan
Gambut, 1995, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.

Gambar 7. Hasil karakterisasi Sam humat


dengan Spektroskopi Infra Merah

KESIMPULAN

Studi tentang esktraksi asam humat


dari tanah gambut telah dipelajari dan
memberi hasil yang baik dan memuaskan
dengan karakterisasi berwarna cokelat
kehitaman, larut dalam alkali, tidak larut
dalam alkohol serta memiliki keasaman
yang sangat tinggi yaitu : pH < 5 pada
perlakuan A3C4 dengan menggunakan

Anda mungkin juga menyukai