Anda di halaman 1dari 99

Menelisik Jejak Pengabdian di

Jabungan

Mahasiswa KKN MIT Ke-15 Posko 10


Abel Prathista | Achmad Bayu Rifqi | Ade Wahyu Pradana | Alindya
Maryam Azizah | Andika Candra Nugraha | Arga Nur Ibrahim |
Faricha Dinal Qoyyima | Fuad Dhiyaulhaq | Jihan Salsa Zulfana |
Muhamad Atifatul Mutolibin | Muhammad Rafli Alifianur |
Nafilah Fauzun Nida | Nailur Muqorobin | Rindawati | Tri Mutia
Irnandiyani
DAFTAR ISI

ii || J A B U N G A N E S I A
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas


kehendak-Nya yang telah memberikan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan buku karya
pertama kami yang berjudul "JABUNGANESIA
(Menelisik Jejak Pengabdian di Jabungan”. Selawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai sebaik-baiknya suri teladan bagi para
umatnya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung terselesaikannya karya kami untuk
pertama kali. Semoga akan ada karya-karya kami yang
lebih baik ke depannya.
Jabungan merupakan sebuah tempat terpencil
di sudut Kota Semarang yang jarang diketahui banyak
orang. wilayah yang sangat kaya akan keberagaman
hayati dan sumber daya alamnya, namun jarang
terjamah oleh siapapun. Negeri lapang yang subur
dikelilingi bukit, sungai, serta persawahan yang
melintang luas hampir setengah dari luas wilayahnya
sendiri. Berbagai macam tanaman holtikultura tumbuh
subuh serta menghiasi sekitar jalan dan pekarangan
rumah warga. Sudah sepatutnya Jabungan dapat
menjadi negeri yang sejahtera akan potensi yang
dimilikinya. Akan tetapi, semua itu hanyalah sebuah
keindahan yang tiada arti apabila tidak dimanfaatkan

iii || J A B U N G A N E S I A
dengan baik. Saat ini, tidak sedikit dari rakyat Jabungan
yang bekerja ke kota karena tidak ada lapangan
pekerjaan yang dirasa layak apabila terus bertahan di
desanya sendiri. Seakan-akan, negeri bak surga ini
hanyalah cerita dongeng semata.
Buku ini berisi sebuah jejak pengabdian dan
pemikiran dari mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata)
yang mendalami segala aspek kehidupan dalam
mewujudkan pemberdayaan masyarakat bagi Jabungan.
Segala bentuk krisis maupun potensi serta solusi
dibahas dalam buku ini. Akankah Jabungan benar-benar
akan menjadi negeri bak surga yang dikenal seantero
Kota Semarang ini? Ataukah hanya akan menjadi negeri
tersembunyi disudut Kota Semarang?
Melalui buku ini pembaca akan diajak untuk
menilik lebih dalam mengenai isu-isu kesejahteraan
sosial masyarakat yang masih perlu diperhatikan,
potensi dan sumber daya alam yang dimiliki Jabungan,
serta Program-program yang pemberdayaan yang terus
digagas bagi kesejahteraan negeri ini. Penulis
membingkai setiap permasalahan dalam negeri dari
berbagai macam sudut pandang.
Lewat buku ini, penulis ingin memperlihatkan
bahwa Jabungan adalah sebuah potensi yang masih
terpendam dan perlu digali, sehingga ketika pembaca
menyentuh akhir kata dalam buku ini, timbul kesadaran
untuk membuktikan bahwa julukan Kampung Empon-

iv || J A B U N G A N E S I A
empon dan Kampung Tematik bagi Jabungan bukan
sekadar julukan semata. Buku ini merupakan karya
pertama penulis, tentu masih terdapat banyak
kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka
untuk terus-menerus dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan. Penulis berharap kepada berbagai
pihak untuk memberikan saran, masukan, dan kritik
konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan di
masa-masa yang akan datang.
Atas perhatian, kepedulian, kontribusi,
bantuan, dan budi baik dari semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan dan penerbitan buku ini, kami
ucapkan terima kasih.

Semarang, 26 Maret 2023

Penulis

v || J A B U N G A N E S I A
PESONA DAN POTENSI
ALAM BAGI
KETAHANAN PANGAN
JABUNGAN

1 || J A B U N G A N E S I A
Upaya Pengelolaan Potensi Desa Melalui
Pemanfaatan Alam
Penulis : Andika Candra Nugraha

“Potensi Alam", Potensi Alam adalah sumber


daya alam yang mempunyai nilai maupaun keragaman
hayati yang sudah ada dan bisa dimanfaatkan menjadi
sesuatu yang berguna dimasa depan. Seperti di Provinsi
Jawa Tengah yang memiliki kekayaan alam melimpah
yang bisa dimanfaatkan alamnya untuk dijadikan desa
wisata. Salah satu wilayah yang berpotensi adalah di
Kelurahan Jabungan ini, tepatnya di Kelurahan
Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Provinsi Jawa
Tengah. Letak Geografisnya, Kelurahan Jabungan,
Kecamatan Banyumanik, ibarat sebuah mangkuk
raksasa dengan luas 226 ha. Wilayah pemukiman yang

2 || J A B U N G A N E S I A
dihuni 4.091 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 2.090 dan perempuan 2.001, berada di
dataran dasar ‘mangkuk’ itu, dikelilingi tebing dan bukit
yang menjadi pagar alam.
Kelurahan Jabungan ini sangat berpotensi
sebagai desa wisata karena memiliki kekayaan alam
yang melimpah. Seperti hutan, air sungai, persawahan
dan masih banyak lagi. Dari potensi alam tersebut,
masyarakat Kelurahan Jabungan mempunyai ide untuk
menjadikan obejek tersebut sebagai wisata. Dimana
sudah terealisasikan adanya beerapa objek wisata,
diantaranya: Bentang alam wilayah yang bisa dijangkau
dari Kelurahan Kramas itu memang rupawan. Jalan
menuju Jabungan yang berkelok-kelok, menurun,
dengan suguhan landscape dari ketinggian yang
menawan. Sawah yang menguning, dengan sungai
berbatu-batu membelah wilayah seperti ular besar yang
meliuk-liuk. Indah. Sebelum memasuki wilayah
permukiman, pelancong akan disambut dengan
‘’Jembatan warna-warni’’ yang memikat mata.
Wisata Gunung Panjilaras Dari atas bukit itu,
pengunjung bisa menikmati pemandangan yang
menyenangkan mata. Lanscape persawahan, lengkap
dengan liukan sungai, dan jajaran rumah penduduk
yang berjajar rapi. "Kalau pagi, bisa melihat aneka
burung yang hinggap di pohon Munggur yang rindang di

3 || J A B U N G A N E S I A
areal makam di sisi utara Gunung Panjilaras,’’ cerita
suami Malihatun.Pengembangan wisata Gunung
Panjilaras itu bekerja sama dengan tim dari Universitas
Diponegoro. Ayah dari Hamidatun Nafisah, Mohammad
Ulil Albab, Badrus Sholeh, dan Romadhon Lukman
Hakim itu sudah membentuk masyarakat sadar wisata
(Pokdarwis). Ia juga menjalin relasi dengan perusahaan
jamu untuk memberdayakan warga, terutama
pengembangan Kampung Tematik Empon-Empon yang
juga diandalkan melengkapi potensi wisata alam itu.
Masyarakat Kelurahan Jabungan sangat
bersemangat dalam mengelola wisata ini, semua warga
bergotong-royong dalam membangun semua sarana
prasarana objek wisata. Karena wisata ini dapat
menjadikan peluang usaha dan memperbaiki ekonomi
masyarakat setempat. Dimana bisa dijadikan sarana
bejualan sovenir atau warung kopi dan tempat
berjualan makanan asli daerah ini di sekitar tempat
wisata. Tentunya didalam objek wisata tersebut
disediakan tempat sampah dan di pasangi peritah
menjaga kebersihan alam dengan membuang sampah
pada tempat yang sudah disediakan. Pengunjung juga
dihimbau agar tidak merusak alam sekitar wisata.
Sebagai informasi bahwa harga tiket masuk (HTM)
wisata saat ini hanya membayar parkir saja sebesar Rp.
2.000.

4 || J A B U N G A N E S I A
Dengan adanya potensi alam yang
dimanfaatkan pada potensi desa ini maka suatu desa
bahkan dalam lingkup kecil seperti dusun dapat
berkembang maju dengan adanya pengenalan melalui
potensi alam yang dijadikan sebagai wisata. Apalagi
jaman sekarang sangat mudah sekali untuk
mengenalkan wisata desa hanya dalam postingan saja
maka pengguna sosmed akan tertarik untuk
mengunjungi wisata tersebut.

5 || J A B U N G A N E S I A
Alam Jabungan untuk Ketahanan Pangan
Kota Semarang
Penulis : Fuad Dhiyaulhaq

Ketahanan pangan adalah sebuah kondisi


ketika semua orang pada segala waktu menerima akses
secara fisik, sosial ataupun ekonomi untuk
mendapatkan pangan bagi seluruh anggota rumah
tangga dengan kondisi pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutu, aman, beragam, bergizi, serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya
setempat.
Konsep Ketahanan pangan (food security) mulai
berkembang pada tahun 1943 ketika diadakanya
conference of food and agriculture yang mencanangkan
konsep secure, adequate and suitabel supply of food for
everyone. Ketahanan Pangan merupakan kemampuan

6 || J A B U N G A N E S I A
suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya
memperoleh pangan dalam jumlah yang cukup, mutu
yang layak, aman, dan juga halal, yang didasarkan pada
optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman
sumber daya domestik.
Ketersediaan pangan dapat diwujudkan melalui
proses kedaulatan pangan dan penganekaragaman
pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak
negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan
kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi
rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat
untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan
potensi sumber daya lokal.
Kelurahan Jabungan adalah salah satu
kelurahan yang terletak di kecamatan
Banyumanik.Kelurahan ini berbatasan langsung dengan
Kelurahan Mateseh dari sebelah utara, Kelurahan
Padang Sari dari sebelah Barat, Kabupaten Semarang
dari sebelah Timur,dan Kelurahan Kalikayen dari
sebelah selatan.Kelurahan dengan luas 2,26 KM² ini
berada di pinggir Kota Semarang dengan Enam Rukun
Warga dan 30 Rukun Tetangga. Masyarakat Kelurahan
Jabungan dengan jumlah 4.094 Jiwa ini bermukim di
kawasan pedesaan serta memiliki mata pencaharian
mayoritas sebagai buruh dan petani.

7 || J A B U N G A N E S I A
Bentang alam Jabungan yang masih asri dan
terawat mempengaruhi tata letak pemetaan wilayah
nya.Hampir 47% luas wilayah Jabungan masih
berbentuk lahan kering dan basah yang ditanami
tanaman keluarga dan tanaman rumahan, diantaranya
seperti singkong,cabai,pisang dan sayuran.Hal ini
tentunya berdampak pada pemenuhan dan ketahanan
kebutuhan pangan masyarakat Jabungan.Secara tidak
langsung fenomena ini dapat dibuktikan dengan
minimnya warung nasi di kelurahan ini karena hampir
seluruh masyarakatnya masih mampu mengelola hasil
alam yang tertanam di setiap lahannya.
A. Potensi dan Sebaran Pertanian
Jabungan merupakan wilayah yang terletak di
daerah subur dengaan kontruksi tanah humus yang
melimpah.Keadaan tersebut menjadikan Kelurahan
Jabungan menjadi sebuah wilayah yang subur dan
kaya akan sumber daya pertanian.Selain memiliki
kandungan tanah yang subur,kondisi iklim yang baik
juga mempengaruhi alam jabungan mendapat curah
hujan tinggi.Beberapa potensi yang telah
dikembangkan di sektor pertanian antara lain:
1. Padi
Kelurahan Jabungan memiliki komoditas
pertanian yaitu padi. Hamparan sawah yang
membentang begitu luas membuat komoditas

8 || J A B U N G A N E S I A
padi menjadi slah satu hasil alam yang melimpah
di kelurahan ini.Maka tak heran jika salah satu
pekerjan mayoritas di kelurahan ini adalah petani.
2. Jagung
Hasil tanaman jagung terlihat begitu jelas
ketika berkunjung ke kelurahan Jabungan.Di
setiap sela-sela persawahan pasti selalu ada lahan
yang ditanami tumbuhan jagung.Hal ini
menyebabkan jagung menjadi salah satu hasil
alam yang melimpah di kelurahan Jabungan.
3. Ubi Kayu (Singkong)
Tanaman ubi kayu adalah tanaman yang mudah
untuk ditanam di kelurahan ini.Hal ini bisa dilihat
di setiap pekarangan masyarakat selalu di tanamai
ubi kayu. Tanaman ubi kayu bisa di tanah basah
atau kering yang sangat sesuai dengan kondisi
tanah di Jabungan.Bisa dikatakan Kelurahan
Jabungan menjadi pemasok hasil ubi kayu di Kota
Semarang.
B. Potensi dan Sebaran Perkebunan
Seperti sudah dijelaskan di atas, karena
suburnya tanah dan mendukungnya alam Jabungan,
masyarakat Jabungan bisa menanam apa saja dan
akan tumbuh. Sehingga bukan hanya pertanian,
tetapi sektor perkebunan juga bisa ikut

9 || J A B U N G A N E S I A
dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan
pangan.
Beberapa potensi sektor perkebunan yang ada
dan telah dikembangkan antara lain:
1. Pisang
Tak akan heran jika dilihat dari pemandangan
sebelum memasuki Kelurahan Jabungan, wilayah
ini memliki lahan perkebunan pisang yang
tersebar di beberapa RW dan RT.Jika melihat
komoditas perkebunan,Kelurahan Jabungan
memiliki sumber daya hasil alam pisang yang
melimpah.
2. Alpukat
Jika melihat kondisi alam di wilayah RW
Lima,daerah ini menyediakan pemandangan
hutan dan perkebunan yang diisi dengan
komoditas buah Alpukat.Sebanyak 30 Hektare
lahan perkebunan di olah masyarakat setempat
dengan tanaman Alpukat.
3. Empon-empon
Jika mendengar Kelurahan Jabungan tentunya
tak asing dengan kata Kampung Empon-Empon
yang menjadi slogan terkenalnya.Empon-empon
menjadi komoditas perkebunan masyarakat
Jabungan yang telah dikelola secara turun

10 || J A B U N G A N E S I A
temurun.Hasil alam empon-empon ini
diantaranya kunyit,jahe,lengkuas,dan lain-lain.
C. Potensi dan Sebaran Peternakan serta Perikanan
Daging sebagai salah satu sumber protein yang
sangat penting juga perlu dikembangkan. Selain
untuk bertani dan berkebun, lahan Jabungan yang
cukup luas itu pun dipakai oleh para pemilik hewan
untuk menggembalakan ternaknya.
Peternakan di wilayah Jabungan dapat dibagi
menjadi tiga golongan berdasarkan apa yang
diternakkan oleh pemilik peternakan
tersebut. Hewanternak yang dimiliki masyarakat
Jabungan diantaranya ayam kampung, sapi, kerbau,
dan kambing.
Dengan adanya potensi alam yang melimpah,
membuat, kelurahan Jabungan mampu bersaing
sebagai kelurahan ketahanan pangan di Kota
Semarang.Wilayah yang terbentang di tanah yang
subur dan dengan iklim yang cukup baik ini nantinya
akan menjadi lumbung pangan untuk ketahana
pangan di Kota Semarang.

11 || J A B U N G A N E S I A
Pembagian Bibit Tanaman sebagai Peran
Mahasiswa dalam Peningkatan Ketahanan
Pangan di Kelurahan Jabungan Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang
Penulis : Jihan Salsa Zulfana

Kelompok 10 Kelurahan Jabungan, Kecamatan


Banyumanik, Kota Semarang memiliki salah satu
program unggulan dalam Kuliah Kerja Nyata Mandiri
Inisiatif Terprogram ke-15 ini yang merupakan
"Pembangunan Green House sebagai Perencanaan
Proyek Agrowisata dalam Meningkatkan Ketahanan
Pangan di Kelurahan Jabungan, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang". Hal tersebut dipilih
karena di lokasi KKN Kelompok 10 yaitu kelurahan
Jabungan yang memiliki berbagai potensi alam yang

12 || J A B U N G A N E S I A
sangat mendukung untuk dialokasikan sebagai daerah
agrowisata, diantaranya yaitu banyaknya lahan
persawahan, kondisi lingkungan yang masih asri dan
hijau, dan aliran sungai yang terdapat dekat dar koi
lokasi pembangunan greenhouse.
Salah satu langkah yang saya pribadi lakukan
dalam mendukung program unggulan dalam Kuliah
Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram ke-15 ini
adalah dengan menyumbangkan 100 bibit tanaman
diantaranya yaitu bibit cabai, terong, dan tomat.
Penyerahan bibit tanaman dilakukan oleh saya dan
diterima langsung oleh Lurah Jabungan, Bapak
Sarwono, yang didampingi oleh Ibu Sekretaris
Kelurahan. Langkah yang saya lakukan juga tidak
terlepas dari program unggulan dan tema divisi saya
yaitu sosial politik karena divisi sosial politik juga
memiliki tugas dalam penanganan bibit yang akan
digunakan dalam penanaman di Greenhouse yang akan
Kelompok 10 laksanakan.
Proses awal penanaman dari pembagian bibit
yang saya sumbangkan tersebut dilakukan bersama-
sama oleh mahasiswa juga dengan perangkat Kelurahan
Jabungan yang dilakukan disekitar area kantor
kelurahan. Pengelolaan kegiatan penghijauan dapat
membuahkan hasil yang baik apabila dilakukan secara
teratur diperhatikan kebutuhan asupan air dan nutrisi

13 || J A B U N G A N E S I A
tanaman setiap harinya. Persiapan dalam melakukan
penanaman bibit tanaman di sekitar area kantor
kelurahan yaitu sekop, karung, dan cangkul, serta alat-
alat lainnya.
Dampak positif yang diharapkan dalam
penanaman bibit tanaman adalah buah yang didapatkan
dari hasil panen tersebut dapat bermanfaat bagi warga
sekitar. Dan apabila budidaya sayuran ini dapat berjalan
dengan baik, maka dapat menciptakan sebuah lapangan
pekerjaan yang lebih besar bagi masyarakat sekitar,
menjaga kedaulatan dan keamanan pangan serta
menyediakan kebutuhan bahan baku.
Adapun manfaat dari sayur mayur yang
ditanam adalah sebagai berikut :
1. Cabai, bermanfaat untuk :
- Meningkatkan imun pada tubuh
- Melawan radikal bebas dalam tubuh
- Mencegah timbulnya tanda-tanda penyakit kanker.
2. Terong, bermanfaat untuk :
- Meningkatkan kesehatan dan fungsi kerja jantung
- Mengontrol gula darah dalam tubuh
- Meningkatkan fungsi kognitif pada tubuh.
3. Tomat, bermanfaat untuk :
- Melancarkan saluran pencernaan dalam tubuh
- Menjaga kesehatan pada mata
- Menjaga kesehatan tekstur kulit tubuh

14 || J A B U N G A N E S I A
Kelurahan Jabungan Kembangkan
Hidroponik sebagai Upaya Ketahanan
Pangan
Penulis : Achmad Bayu Rifqi

Sektor pertanian menjadi sorotan karena


memiliki kaitan erat dengan ketahanan pangan
nasional. Tentunya pada masa pandemi yang sulit
seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi sesuatu
yang harus diupayakan untuk menghindar dari krisis
pangan yang seakan menghantui Indonesia. Pemerintah
Kelurahan Jabungan mendorong penggunaan anggaran
Kelurahan dalam mewujudkan ketahanan pangan
secara mandiri, kolaboratif, dan berkelanjutan. Untuk
itu Kelurahan harus segera bersiap melaksanakan

15 || J A B U N G A N E S I A
langkah-langkah pencegahan krisis pangan salah
satunya lewat sektor pertanian.
Pertanian adalah suatu sektor andalan sebagai
peningkat kesejahteraan penduduk Indonesia, hampir
50-70% penduduk Indonesia bertempat tinggal di
pedesaan tentunya bekerja di sektor pertanian.
Diketahui, sektor pertanian di topang oleh sub sektor
lainnya mulai dari perkebunan, perikanan, peternakan,
kehutanan hingga produksi pangan yang merupakan
turunan dari sektor pertanian.
Sektor tanaman pangan sampai saat ini menjadi
prioritas dikarenakan sebagian besar penduduk
membutuhkan konsumsi pangan untuk bertahan hidup
khususnya negara Indonesia yang dahulu disebut
negara agraris pertahun memaksimalkan sektor
tersebut.
Maka dari itu, Pemerintah Kelurahan Jabungan
menggagas program pemberdayaan masyarakat demi
memantapkan sektor ketahanan pangan. Program
unggulan tersebut merupakan upaya untuk
mewujudkan sumber ketahanan pangan dengan
memanfaatkan lahan kosong menjadi pusat tempat
tanaman hidroponik.
Sistem hidroponik selain mudah dilakukan juga
memiliki sejuta manfaat seperti meminimalisir biaya
pembelian bahan pangan bilamana memiliki areal

16 || J A B U N G A N E S I A
hidroponik sendiri, selain itu juga bebas residu
pestisida dan sehat di konsumsi.
Hidroponik sangat mudah dikembangkan dan
Kelurahan Jabungan pun dengan memanfaatkan lahan
kosong yang dimiliki oleh Kelurahan lalu akan
didirikanya Green House sebagai pusat penanaman
Hidroponik. Hal ini sangat selaras dengan rencana
jangka Panjang yang digagas pemerintah Kelurahan
Jabungan dengan tujuan pembanguanan Jabungan
Edufarm, yang dimana pembanguanan Green
House/pusat penanaman dengan memakai konsep
Hidroponik menjadi salah satu komposisi untuk
mewujudkan Jabungan Edufram.

17 || J A B U N G A N E S I A
PERAN MAHASISWA
KKN PADA ACARA
TRADISI LOKAL DAN
SOSIO EDUKASI
MASYARAKAT
JABUNGAN

18 || J A B U N G A N E S I A
Tradisi Nyadran Sambut Ramadan Dengan
Bakti Kepada Tuhan dan Leluhur
Penulis : Tri Mutia Irnandiyani

Tradisi nyadran merupakan tradisi berkunjung


ke kuburan atau tempat pemakaman untuk
membersihkan dan tabur bunga kuburan para leluhur
atau orang tua. Adapula yang diiringi pengajian, tahlilan,
shalawatan, kenduri atau pesta hingga acara-acara
formal. Nyadran sendiri memiliki pelajaran khusus
mengenai birrul walidain atau penghormatan kepada
kedua orang tua. Nyadran biasa dilakukan oleh umat
Islam di Nusantara. Pelaksanaannya sebelum Ramadhan
bahkan di beberapa tempat atau daerah hingga sebelum
Idul Fitri.Secara bahasa nyadran berasal dari kata
sraddha yang artinya kepercayaan atau keyakinan
dalam bahasa Sansekerta. Kata sadran yang berasal dari
bahasa Jawa yang artinya Ruwah Sya’ban karena
dilakukan saat sebelum Ramadhan dan dari bahasa

19 || J A B U N G A N E S I A
Arab yaitu kata shadrun yang berarti dada, sebelum
Ramadhan manusia harus ndada (reflksi diri)
membersihkan diri lahir batin.
Nyadran tidak hanya acara agama-budaya
tetapi nyadran merupakan perantara untuk menjalin
hubungan spiritual antara manusia, leluhur dengan
Allah sebelum atau menuju Ramadhan. Mengapa?
Karena itu sesuai dengan rumusan Islam. Nabi
Muhammad saw. mengajak bergembira menyambut
Ramadhan melalui hadis “Barang siapa bergembira
dengan kehadiran Ramadhan, Allah mengharamkan
jasadnya disentuh api neraka.”Nyadran menjadi
ungkapan kegembiraan, unkapan rasa syukur kepada
Allah, dan penghormatan terhadap leluhur dan alam.
Lantas, apakah nyadran termasuk syirik? Pandangan
syirik atau menyekutukan Allah masih dikaitkan dengan
tradisi nyadran yang digaungkan oleh kelompok-
kelompok anti tradisi di beberapa daerah lebih fokus
pada pemurnian Islam di Nusantara. Padahal tradisi dan
budaya itulah yang menyebabkan agama di Indonesia
memiliki karakter.
Rasulullah saw. pernah melarang kaum muslim
berziarah ke makam ketika awal perkembangan Islam
karena khawatir menyekutukan Allah Swt. Sebab di
masa jahiliyah, masyarakat Arab menjadikan nenek
moyang yang telah meninggal sebagai wasilah meminta

20 || J A B U N G A N E S I A
berkah. Tidak hanya itu, ada dari mereka yang
menyembah berhala leluhur.Rasulullah saw., seiring
berjalannya waktu, memperbolehkan umat Islam ziarah
kubur karena keimanan mereka telah kuat. Dilansir NU
Online, Rasulullah saw. pernah bersabda terkait hal itu.
Berikut hadis riwayat Buraidah:
“Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur,
maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur
ibunya. Kalian berziarahlah kubur sebab hal itu
mengingatkan pada akhirat,” (H.R. Muslim, Abu Daud,
Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Setiap menjelang Ramadan, tepatnya pada
bulan Sya’ban, masyarakat Jawa khususnya Jawa
Tengah dan Desa Jabungan, selalu melakukan tradisi
Nyadran. Budaya yang telah dijaga selama ratusan
tahun ini, dilakukan dengan bersih-bersih makam para
orang tua atau leluhur, membuat dan membagikan
makanan tradisional, serta berdoa atau selamatan
bersama di sekitar area makam.Dalam kalender Jawa,
Bulan Ramadan disebut dengan Bulan Ruwah, sehingga
Nyadran juga dikenal sebagai acara Ruwah. Dirangkum
dari berbagai sumber, tradisi ini adalah hasil akulturasi
budaya Jawa dengan Islam. Kata Nyadran berasal dari
kata 'Sraddha' yang bermakna keyakinan.
Masyarakat desa Jabungan kecamatan
Banyumanikmemiliki sebuah tradisi tahunan yang

21 || J A B U N G A N E S I A
masih terjaga keberadaannya hingga sekarang. Tradisi
yang dimaksud yaitu tradisi sadranan yang telah
diwariskan secara turun temurun sejak zaman dahulu.
Kala itu dalam tlatah Jawa yang juga diyakini
masyarakat Karangwetan, hidup sebuah keyakinan
bahwa leluhur yang sudah meninggal dunia sejatinya
masih ada dan turut memengaruhi kehidupan anak cucu
dan keturunannya. Pada dasarnya, sebuah realitas
beragama merupakan akibat dari sebab tertentu yang
melatarbelakanginya. Dengan mencari sebab sebuah
peristiwa agama, manusia dapat menemukan langkah
apa yang terbaik untuk merubah peristiwa bila
diperlukan dan langkah terbaik melestarikan bila
memang perlu dilestarikan. Ajaran Islam diturunkan
untuk manusia bukan untuk disimpan, melainkan untuk
dipikirkan, dipelajari, dipahami dan kemudian untuk
diamalkan.
Di Semarang, nyadran dilakukan dengan ziarah
ke makam leluhur. Ada juga tradisi dugderan yang
berbentuk festival sebagai penanda dimulainya ibadah
puasa Ramadan. Dugderan bagi warga Semarang tak
ada yang berani mengafirkan, karena menjadi bagian
dari fenomena religius.Tak ada fenomena syirik atau
kafir dalam tradisi ini. Sebab, selama ini banyak yang
mengafirkan tradisi nyadran karena dianggap tradisi
Hindu-Budha. Kita harus menelaah dan mengkaji secara

22 || J A B U N G A N E S I A
komprehensif. Tradisi makan-makannya memang
warisan budaya non-Islam.Namun para ulama dan
khususnya Walisongo dulu, menggantinya dengan cara
Islam. Makan-makannya tetap, tapi tradisi ritual doanya
diganti tahlilan, yasinan, dan manaqiban. Apa ini tidak
islami? Jelas ini sudah sesuai prinsip Islam.
Bentuk nyadran di tiap daerah berbeda namun
intinya sama dan sudah memenuhi prinsip Islam.
Pertama, mereka melakukan tasyakuran kepada Allah
lewat doa bersama, tahlilan, selawatan, pengajian, dan
bahkan tahtimul quran, baik itu bilgaib atau
binnador.Kedua, penyucian diri dari aspek jasmani dan
rohani untuk menyambut bulan suci Ramadan. Mereka
bersyukur dan melakukan tasyakuran karena masih
diberi umur, kesehatan, dan kekuatan untuk bertemu
dengan Ramadan.Ketiga, penghormatan pada leluhur
dengan cara mengirimkan doa kepada mereka.
Keempat, penghormatan pada alam dengan cara
menyukuri hasil alam yang dipanen/didapat untuk
menghidupi keluarga. Ada yang berupa sedekah bumi
atau kabumi, dan sedekah laut atau kalaut, gas deso, dan
lainnya.Kelima, menjaga tradisi kerukunan
antarsesama, karena dalam tradisi ini tak hanya umat
Islam yang menikmati, melainkan semua kalangan.
Keenam, menjaga humanisme dengan manusia, alam,
leluhur, dan wahana mendekatkan diri pada Allah.

23 || J A B U N G A N E S I A
24 || J A B U N G A N E S I A
SOSIALISASI TENTANG GIZI SEIMBANG
PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI
KELURAHAN JABUNGAN
Penulis : Rindawati

Anak usia sekolah dasar merupakan kelompok


usia yang rentan akan gizi. Hal tersebut disebabkan
oleh tumbuh kembang anak yang cepat serta
padatnya jadwal sekolah. Dalam masa- masa ini
diperlukan gizi yang cukup, baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Anak usia sekolah dasar ini
berisiko memiliki permasalahan yang berkaitan
dengan gizi, pertumbuhan, serta perkembangan,
sehingga gizi seimbang sangat diperlukan untuk
anak-anak usia sekolah dasar. Gizi seimbang adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan

25 || J A B U N G A N E S I A
kebutuhan tubuh. Dalam upaya terpenuhinya gizi
seimbang diperlukan pola makan yang tepat. Pola
makan merupakan bentuk perilaku yang sangat
penting yang dapat mempengaruhi status gizi
seseorang, sehingga anak sekolah dasar perlu
memahami bagaimana pola makan yang sehat dan
mereka dapat mengatur pola makan yang seimbang
agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit terkait gizi. Terpenuhinya gizi pada usia
anak sekolah dasar ini cenderung kurang optimal
karena banyak faktor yang mempengaruhi, salah
satunya yaitu kurangnya pengetahuan terkait gizi
seimbang, baik dari kalangan orang tua maupun
pendidik.
Oleh karena itu, Divisi Kesehatan dan
Lingkungan Kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata
Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Ke-15
mengadakan sosialisi terkait gizi seimbang untuk
anak-anak SD sebagai upaya untuk menambah
pengetahuan terkait gizi yang sesuai untuk anak
sekolah dasar serta bagaimana memilih jajan
yang tepat. Berdasarkan keterangan guru SDN
Jabungan ketika proses perizinan untuk
mengadakan sosialisasi terkait gizi seimbang yaitu
sampai saat ini anak-anak sekolah dasar jarang
bahkan tidak pernah mendapatkan sosialisasi gizi

26 || J A B U N G A N E S I A
seimbang sehingga masih kekurangan informasi
terkait gizi. Oleh sebab itu, melalui kegiatan
sosialisasi ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan anak-anak sekolah dasar terkait gizi
seimbang.
Tujuan khusus dari pengabdian masyarakat
berupa sosialisasi gizi seimbang yaitu 1)
Memberikan pemahaman kepada pihak sekolah
bahwa kebutuhan gizi seimbang untuk anak usia
sekolah itu sangat penting, 2) Memberikan
pengetahuan kepada anak usia sekolah mengenai
gizi seimbang, 3) Memberikan pengetahuan
mengenai 10 pesan gizi seimbang pada anak usia
sekolah, 4) Memberikan pengetahuan mengenai
tumpeng gizi seimbang, 5) Memberikan
pemahaman mengenai isi piringku yang mana
setiap makan sebisa mungkin sesuai dengan isi
piringku, 6) Memberikan pemahaman bagaimana
memilih jajanan yang tepat, 7) Memberikan
motivasi dan pengetahuaan terkait pentingnya
menjaga pola makan bergizi seimbang saat usia
sekolah.
Kegiatan sosisalisi ini dilaksanakan pada
tanggal 03 Februari 2023 pukul 08.30 WIB sampai
selesai di SD Negeri Jabungan. Kegiatan ini
dikoordinir oleh Divisi Kesehatan dan Lingkungan

27 || J A B U N G A N E S I A
Kelompok 10 KKN MIT Ke-15. Materi yang diberikan
saat kegiatan sosialisasi berupa pengertian gizi
seimbang, zat gizi yang penting bagi anak sekolah, 10
pesan gizi seimbang, tumpeng gizi seimbang, dan isi
piringku. Selain itu di akhir materi juga diberikan
tips untuk memilih jajanan karena seperti yang kita
tahu bahwa anak-anak sekolah dasar tidak dapat
jauh dari makanan jajanan. Kegiatan ini diawali
dengan membagikan leaflet kepada anak-anak kelas
4-6 SD kemudian dilanjutkan dengan memberikan
pertanyaan terkait materi yang akan disampaikan.
Hasil pengamatan yaitu banyak anak-anak yang
belum mengerti mengenai gizi seimbang. Ketika
anak- anak sekolah dasar diminta untuk memilih
bahwa yang lebih tepat makanan 4 sehat 5 sempurna
atau gizi seimbang, tidak sedikit anak sekolah dasar
yang memilih makanan 4 sehat 5 sempurna karena
hal tersebut yang sering kita dengar, tetapi yang
lebih tepat yaitu gizi seimbang. Setelah anak-anak SD
mengetahui tentang gizi seimbang, selanjutnya
diberikan informasi mengenai zat gizi yang penting
bagi anak sekolah yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Dalam menyampaikan zat-zat
gizi tersebut menggunakan power point yang di
dalamnya berisi banyak gambar-gambar mulai dari
karbohidrat sampai mineral. Anak-anak sekolah

28 || J A B U N G A N E S I A
dasar sangat antusias ketika ditanya jenis-jenis
makanan tersebut masuk ke dalam jenis zat gizi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, atau mineral.
Namun, tidak sedikit anak sekolah dasar yang belum
tepat menggolongkan makanan ke dalam jenis zat
gizinya.
Sosialisasi gizi seimbang ini juga
menyampaikan mengenai 10 pesan gizi seimbang
yang berupa syukuri dan nikmati aneka ragam
makanan; banyak makan sayuran dan cukup buah-
buahan; biasakan konsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi; biasakan mengkonsumsi
aneka ragam makanan pokok; batasi konsumsi
pangan manis, asin, dan berlemak; biasakan sarapan;
biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
biasakan membaca label pada kemasan pangan; cuci
tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir; serta
lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan
berat badan normal.
Selain itu juga disampaikan mengenai
tumpeng gizi seimbang yang berupa panduan
konsumsi makanan dalam sehari-hari. Di dalam
tumpeng gizi seimbang berisi tentang anjuran
minum air putih 8 gelas dalam sehari; mencuci
tangan; melakukan aktivitas fisik; memantau berat
badan; sumber karbohidrat 3-8 porsi per hari;

29 || J A B U N G A N E S I A
sayuran 3-5 porsi per hari; buah-buahan 2-3 porsi
per hari; protein nabati 2-3 porsi per hari; protein
hewani 2-3 porsi per hari; dan batasi konsumsi gula,
garam, dan minyak yaitu gula 4 sdm per hari, garam
1 sdt per hari, dan minyak 5 sdm per hari. Adapun
untuk isi piringku yaitu membahas terkait sajian
sekali makan berupa 1/2 piring terdiri dari 2/3
makanan pokok dan 1/3 lauk pauk serta 1/2 piring
lagi terdiri dari 2/3 sayuran dan 1/3 buah-buahan.
Hal tersebut untuk membantu menyusun makanan
anak sekolah dasar dalam setiap kali makan. Hal
terakhir yang disampaikan yaitu tips memilih
jajanan. Berdasarkan hasil pertanyaan bahwa anak-
anak SDN Jabungan membawa bekal sendiri atau
membeli jajanan yaitu anak yang membawa bekal
lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang
membeli jajanan di lingkungan sekolah. Oleh karena
itu, selain keperluan gizi yang harus dipenuhi,
makanan jajanan yang dibeli juga harus diperhatikan
karena sia-sia jika membeli jajanan tetapi tidak
terdapat kandungan gizinya. Seusai penyampaian
materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait
materi yang belum dipahami. Anak-anak sekolah
dasar yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini antusias
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Kegiatan
sosialisasi juga dilengkapi dengan penempelan

30 || J A B U N G A N E S I A
poster tumpeng gizi seimbang, poster 10 pesan gizi
seimbang, dan poster isi piringku.
Sosialisasi terkait gizi seimbang yang
dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Jabungan
berjalan dengan lancar dan cukup efektif dalam
meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar
tentang gizi seimbang pada anak usia sekolah.
Mengingat pentingnya kebutuhan gizi pada anak
usia sekolah, maka kegiatan sosialisasi ini perlu
dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat dari anak-anak sekolah dasar
tersebut.

31 || J A B U N G A N E S I A
Program Kerja Edukasi dan Hubungan
Sosial antara Tim KKN dengan Siswa-Siswi
SDN Jabungan
Penulis : Arga Nur Ibrahim

Edukasi adalah hal identik dalam program KKN


yang diibaratkan bumbu penting pada suatu masakan.
Itu pula yang kami tim KKN Posko 10 lakukan di
Kelurahan Jabungan. Salah satu program yang kami
laksanakan dalam jangka waktu panjang ialah edukasi
kepada siswa-siswi SD di wilayah Kelurahan Jabungan.
Program edukasi kami meliputi beberapa hal yaitu:
adanya bimbingan belajar di posko guna membantu
siswa-siswi SD dalam mengerjakan tugas mereka dan
persiapan untuk ujian sekolah serta kenaikan kelas;
kemudian pendampingan dan pelatihan siswa-siswi

32 || J A B U N G A N E S I A
dalam ajang penampilan bakat yang disebut “Kamis
Kreasi”. Kedua program ini disambut dengan baik oleh
pihak sekolah, bahkan siswa-siswi SDN Jabungan juga
antusias untuk mengikutinya.
Secara definisi edukasi atau pendidikan
merupakan segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan1. Hasil yang kami
harapkan terjadi pada siswa-siswi dampingan kami
yaitu: peningkatan pemahaman dalam mata pelajaran
yang akan menjadi subjek ujian mereka, kemudian
perkembangan keterampilan mereka guna acara
penampilan bakat yang diadakan oleh SDN Jabungan.
Untuk mencapai hasil tersebut kami melaksanakan
program bimbingan belajar dan pelatihan dengan
metode yang disesuaikan pada kebutuhan. Salah satu
metode yang kami gunakan ialah menhgajak siswa-
siswi untuk menyampaikan kesulitan mereka dalam
mata pelajaran yang akan dijadikan subjek ujian,
contohnya matematika. Pelaksanaan bimbingan belajar
di posko kami serahkan kepada anggota tim KKN yang
memahami bidang tersebut agar penyampaian materi
dan pembelajaran dapat tersampaikan secara

1 Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. “Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta.

33 || J A B U N G A N E S I A
menyeluruh serta dapat dipahami. Kemudian dalam
program pendampingan dan pelatihan kami
menyesuaikan dengan apa yang diminati oleh siswa-
siswi yang diajukan untuk tampil, contohnya kelas 6
yang ingin menampilkan tari Saman. Kami mengikuti
permintaan mereka dan membantu memberikan arahan
supaya murid kelas 6 mampu memahami tarian
tersebut. Selama pendampingan kami dengan murid
kelas 6 mereka sudah menunjukkan pemahaman yang
baik mengenai apa yang akan ditampilkan jadi kami
hanya memberikan beberapa penyesuaian dan
perubahan agar penampilan mereka dapat mencapai
performa yang terbaik.
Kedua program edukasi kami dilaksanakan
dalam jangka waktu yang sangat panjang yang terhitung
dari minggu pertama hingga minggu terakhir periode
KKN di kelurahan Jabungan. Murid yang mengikuti
program kami tentunya sering berkunjung ke posko,
namun tidak semuanya datang dengan niatan mengikuti
program edukasi. Ada beberapa murid yang berkunjung
hanya untuk bermain atau kerap kali ikut dengan
teman-temannya saja. Meski demikian kami menerima
kedatangan mereka ke posko karena kami merasa
bahwa murid-murid ini mulai tumbuh rasa pertemanan
dengan kami dan menjadi lebih familiar antar satu sama
lain. Timbulnya kesan familiaritas ini berasal dari

34 || J A B U N G A N E S I A
interaksi sosial yang sering kami lakukan. Interaksi
sosial adalah syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial dan merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis karena menyangkut relasi antara orang-
perorangan, antar kelompok-kelompok manusia,
maupun individu dengan kelompok.2
Hubungan sosial yang kami lakukan dengan
siswa-siswi SDN Jabungan sudah tercakup pada
interaksi sosial di mana kami melakukan percakapan,
pertemuan, pengajaran, dan diskusi. Faktor interaksi
sosial lainnya yaitu dalam program KKN kami yang
mencakup edukasi terdapat peran yang kami ambil
yaitu sebagai guru/pengajar. Tugas pertama seorang
pengajar ialah untuk menguasai kondisi subjek yang
diajari baik itu secara persuasif, sugestif, atau represif.
Pilihan yang tim edukasi ambil dalam perkara ini yakni
secara persuasif dan sugestif dikarenakan kedua cara
tadi membuat murid merasa nyaman dan aman. Dengan
dikuasainya kondisi sosial di antara guru dan murid
kami bisa menyampaikan materi serta pokok
pembahasan secara leluasa dan mudah karena murid
memberikan feedback kepada kami. Dari sinilah relasi
kami dengan mereka mulai diperdalam untuk

2 Soekanto, Soerjono. 2013. “Sosiologi Suatu Pengantar”. PT


RajaGrafindo Persada: Jakarta.

35 || J A B U N G A N E S I A
mendapatkan hasil yang maksimal serta timbul rasa
kebersamaan.
Awal mula pembentukan hubungan sosial kami
dengan murid SDN Jabungan yaitu melalui proses
asosiatif yang salah satunya disebut kerja sama
(cooperation). Pihak pertama yang kami hubungi yaitu
kepala sekolah SD N Jabungan karena kami memerlukan
perizinan dari beliau untuk melaksanakan program
edukasi. Setelah beliau memberikan izin kami mulai
mendatangi kelas-kelas yang ada dan melakukan
perkenalan singkat sebagai pemberitahuan bahwa
sedang ada tim KKN yang bertugas di kelurahan
Jabungan. Selang beberapa waktu kami mengumumkan
kepada pihak sekolah bahwa kami mengadakan
kegiatan bimbingan belajar di posko dan juga bersedia
untuk menjadi pendamping pelatihan siswa-siswi yang
akan tampil di acara ”Kamis Kreasi”. Momen ini yang
menentukan hubungan kami dengan siswa-siswi
tersebut.
Selama pelaksanaan bimbingan belajar dan
pendampingan latihan para murid merasa nyaman
dengan metode kami sehingga mereka tidak
memunculkan pikiran untuk membangkang atau bentuk
penolakan lainnya. Dalam istilah sosial hal ini dapat
disandingkan dengan konsiliasi yaitu adanya pertemuan

36 || J A B U N G A N E S I A
untuk mencapai suatu hal yang telah disetujui bersama,
namun tanpa adanya perselisihan.
Suatu hari setelah terlaksananya kegiatan
pendampingan latihan untuk kelas 6, kami diajak oleh
siswa-siswi melakukan aktivitas lain. Salah satunya
ialah berjalan ke beberapa tempat di desa. Mereka
dengan antusias menunjukkan hal-hal yang baru kami
ketahui dan nampaknya mereka merasa senang karena
kami bersedia mengikuti. Pola inilah yang menjadi
indikator bahwa kami disenangi oleh mereka, karena
secara prinsip sosial redistribusi hanya akan terjadi
apabila diawali oleh suatu hal dan dalam kasus kami
berupa interaksi sosial. Kami berhasil menciptakan
lingkup hubungan sosial dengan siswa-siswi SD N
Jabungan dan menjalin interaksi sosial dinamis bersama
mereka. Terlebih lagi mereka adalah bagian dari
kelompok sosial yang ada di kelurahan Jabungan.
Kelompok sosial wataknya didefinisikan sebagai
dinamis dan tidak statis, yakni mereka mengalami
perubahan-perubahan salah satunya jika ada pengaruh
dari luar kelompok atau dari kelompok lain.
Di sini posisi tim KKN adalah kelompok sosial
lain yang mana memberikan dorongan perubahan
kepada kelompok sosial setempat seperti murid SD N
Jabungan. Kami berhasil merangkul mereka dan
menciptakan lingkup sosial aktif dengan tujuan

37 || J A B U N G A N E S I A
pembenahan serta pengembangan diri yang terfokus
pada siswa-siswi SD N Jabungan. Keberhasilan kamipun
diakui juga oleh pihak sekolah karena mereka menilai
adanya perkembangan di murid-muridnya.
Akhirnya program kami yang berkaitan dengan
edukasi telah usai dan kami harus mengucapkan salam
perpisahan dengan murid SD N Jabungan. Respon yang
mereka berikan membuat kami senang karena mereka
bersedih harus berpisah dengan tim KKN. Dari respon
ini membuktikan bahwa hubungan sosial yang kami
jalin bukan sebatas formalitas antara guru dan murid,
tetapi mereka menganggap kami sebagai teman pula.
Hal ini termasuk dalam dimensi rasa cinta dan
kepercayaan di luar konteks saluran kekuasaan. Rasa
cinta menghasilkan perbuatan yang pada umumnya
positif dan membuat orang bertindak sesuai dengan
kehendak pelaku/pihak dominan dalam suatu
hubungan sosial. Kemudian kepercayaann bisa muncul
karena adanya hubungan asosiatif dari kedua pihak,
sebagaimana tim KKN memperlakukan murid yang
diampu dengan baik mereka demikian pula
memperlakukan tim KKN sebagai temannya.
Jadi dari semua ini dapat disimpulkan bahwa
adanya hubungan sosial yang menggunakan cara
asosiatif akan memunculkan lingkup sosial yang
berdasarkan rasa kepercayaan, rasa cinta, dan rasa

38 || J A B U N G A N E S I A
saling menghargai. Dari hal-hal inilah suatu perubahan
baik bisa dicapai, sebagaimana dengan murid SD N
Jabungan yang berhasil melakukan performa terbaik
dan peningkatan kualitas belajar di sekolah dan luar
sekolah.

39 || J A B U N G A N E S I A
Pengembangan Bakat dan Kreativitas
Siswa Melalui Program Kamis Kreasi di SD
Negeri Jabungan
Penulis : Nailur Muqorobin

Setiap anak memiliki hak dalam melanjutkan


Pendidikan. Ki Hajar Dewantara mengungkapkan
Pendidikan sebagai tuntunan di dalam tumbuhnya
seorang anak. Adapun Pendidikan menurut Undang-

40 || J A B U N G A N E S I A
undang No 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional
yaitu usaha sadar dan terencana guna menunjukkan
suasana belajar dan proses pembelajaran supaya
pesesrta didik lebih aktif dalam mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan oleh
dirinya, masyarakat, bangsa, dan bernegara (Haudi,
2020). Berdasarkan pernyataan tersebut Pendidikan
sangat diperlukan dalam mengembangkan pola pikir
dan potensi yang dimiliki anak.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan
anak tidak hanya terjadi dalam lingkungan keluarga
saja, melainkan juga pada tempat menimba ilmunya. Di
sekolah selaku keluarga kedua bagi anak perlu
memperhatikan berbagai kelebihan dan kreativitas
siswa-siswanya. Maka dari itu guru berperan sangat
penting dalam hal ini. Guru sebagai tenaga profesiaonal
bertujuan untuk melaksanakan sistem dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional (Maslamah et al., 2023).
Selain mengajar pelajaran dibidang akademik, guru juga
harus memperhatikan para siswanya yang memiliki
kelebihan di bidang lain atau non-akademik. Misalnya
dalam bidang olahraga dan seni.
Perhatian pemerintah terkait dengan potensi
siswa ditandai dengan diberlakukannya kurikulum

41 || J A B U N G A N E S I A
merdeka atau juga disebut merdeka belajar. Merdeka
belajar dapat dimaknai sebagai merdeka berpikir,
berkarya, dan menghormati perubahan yang terjadi
(memiliki daya suai). Sistem pembelajaran yang
biasanya di ruangan tertutup kini lebih fleksibel untuk
memberi kenyamanan pada siswa dalam berdiskusi
sehingga siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan
guru, namun dapat membentuk karakter siswa yang
berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, kritis, sopan, dan
berkompeten (Nasution, 2022). Karakter dalam
kurikulum ini adalah membentuk Profil Pelajar
Pancasila yang tertuang pada Permendikbud No 22
tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Pelajar
Pancasila sendiri memiliki 6 ciri utama yaitu beriman,
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia; Berkebinekaan global; Bergotong royong;
Mandiri; Bernalar kritis; dan kreatif.
Salah satu upaya dalam mewujudkan pelajar
Pancasila yaitu dengan diciptakannya program yang
mewadahi kreativitas siswa seperti program kamis
kreasi. Program kamis kreasi merupakan salah satu
program di SD Negeri Jabungan, kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang yang dilandaskan pada ciri
khas kurikulum merdeka yaitu Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Dalam kurikulum tersebut siswa diharapkan

42 || J A B U N G A N E S I A
mampu memahami materi pelajaran dengan baik, serta
memiliki keahlian di bidang lain. Kompetensi yang
ditanamkan dalam kegiatan ini diantaranya gotong
royong, mandiri, kebhinekaan global, dan kreatif.
Adapun tujuan kegiatan kami kreasi yaitu melatih
mental, kemandirian, dan menumbuhkan rasa percaya
diri siswa agar berani dan terbiasa tampil di depan
umum dengan cara siswa diminta untuk menampilkan
kemampuannya di bidang lain dan dipertunjukkan pada
seluruh siswa dan guru di sekolahan.
Kamis kreasi di SD Negeri Jabungan
dilaksanakan 2 kali dalam sebulan tepatnya pada
minggu kedua dan ketiga. Kamis kreasi yang minggu
kedua yaitu khusus untuk penampilan kelas 4, 5, dan 6
sedangkan kamis kreasi pada minggu ke 4 adalah
penampilan dari kelas 1, 2, dan 3. Para siswa diberikan
kemerdekaan dalam memilih. Maksudnya siswa dapat
menentukan sendiri ingin tampil secara individu
ataupun kelompok serta kebebasan juga dalam memilih
anggota kelompoknya.
Adanya kamis kreasi ini menjadikan siswa
untuk Berkreasi serta menjadikan siswa lebih berani
dan percaya diri dalam menunjukan bakat ataupun
kelebihannya di hadapan khalayak ramai. Di sisi lain
Tenaga pendidik yang sangat terbatas cukup menjadi
halangan dalam mempersiapkan penampilan kamis

43 || J A B U N G A N E S I A
kreasi karena dalam persiapan tersebut guru lah yang
mengatur semuanya sehingga terkadang kurang
maksimal terutama pada kelas 1 dan 2 karena siswa
masih susah untuk diatur dan tidak semua guru
memiliki bakat sesuai yang dibutuhkan siswa. Selain itu,
banyak siswa yang belum mengertahui kelebihan yang
dimiliki sehingga sebagian siswa tidak menampilkan
kreativitasnya atau tambil apa adanya.
Program ini perlu dikembangkan, namun
sebelum itu ada beberapa hal yang mungkin penting
dalam menunjang kemaksimalan saat pentas kamis
kreasi. Misalnya seperti mengelompokkan siswa yang
memiliki bakat yang sama sehingga dapat tampil secara
bersamaan supaya lebih efesien. Adanya hadiah dan
hiasan background menambah kemaksimalan performa
dan agar siswa bisa lebih bersemangat sekaligus
mendidik mental seolah tampil di acara yang besar.

44 || J A B U N G A N E S I A
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI
BUDIDAYA DAN
PELATIHAN
PENGOLAHAN EMPON-
EMPON SEBAGAI
PENUNJANG EKONOMI
KREATIF

45 || J A B U N G A N E S I A
Budidaya Maggot Sebagai Solusi Pemilahan
Sampah Kelurahan Jabungan
Penulis : Ade Wahyu Pradana

Maggot yang merupakan larva lalat Black


Soldier Fly (BSF) memang sangat istimewa
dibandingkan bahan baku pakan alternatif lainnya
karena mengandung nutrien yang lengkap dan kualitas
yang baik. Dalam beberapa bulan terakhir, nama Maggot
mendadak populer di kalangan pembudi daya ikan di
Indonesia. Nama tersebut menjadi buah bibir, karena
Pemerintah Indonesia sejak awal 2020 sudah
menyebutkan akan menjadikan larva lalat Black Soldier
Fly (BSF) itu sebagai bahan baku alternatif untuk
pembuatan pakan ikan. Maggot mengandung protein

46 || J A B U N G A N E S I A
tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan,
pembuatan yang mudah dilakukan oleh siapa saja
dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau
karena media utamanya adalah sampah organik
Manfaat lain dari Maggot, adalah pengolahan
sampah organik yang biasanya banyak diproduksi oleh
rumah tangga. Dengan diolah menjadi Maggot, sampah
akan menghilang dan di saat yang sama akan menjadi
makanan untuk ikan. Hal itu selaras dengan
permasalahan yang ada di Kelurahan Jabungan,
Kecamatan Banyumanik, proses pengolahan sampah
yang ada di Kelurahan Jabungan hanya sebatas
pengambilan sampah oleh petugas kebersihan yang
kemudian dijadikan satu di Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) untuk kemudian diteruskan ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kota Semarang.Meskipun sudah
terdapat Bank Sampah yang dikelola oleh kelompok
Ibu-ibu PKK Kelurahan Jabungan, akan tetapi hal itu
belum menyelesaikan masalah terkait daur ulang
sampah. Penyelesaian terkait permasalahan sapah di
Kelurahan Jabungan hanya sampai pada pengambilan
sampah dari rumah ke rumah yang kemudian dipilah-
pilah sendiri oleh petugas kebersihan sehingga sampah
non-organik seperti kaleng, kardus, botol, dan lain-lain
dapat dijadikan satu untuk disetorkan kepada pengepul

47 || J A B U N G A N E S I A
untuk tambahan penghasilan tambahan petugas
kebersihan itu sendiri, akan tetapi belum menemukan
solusi untuk permasalahan daur ulang sampah organik.
Melihat permasalahan tersebut, Kelompok
Posko 10 KKN MIT-15 UIN Walisongo Semarang
mencoba melakukan eksperimen budidaya maggot
sebagai salah satu cara untuk mengurai sampah
organik, karena dalam budidaya maggot hanya
diperlukan sampah sisa makanan dan tumbuh-
tumbuhan sebagai pakannya. Kemudahan budidaya
maggot yang tidak memerlukan air, listrik, bahan kimia,
dan infrastruktur yang rumit dan mahal, juga maggot
yang mampu mendegradasi limbah organik menjadi
material nutrisi lainnya, menjadikan maggot sebagai
salah satu solusi pengurai sampah yang efektif dan
relevan dengan keadaan di Kelurahan Jabungan. Selain
sebagai pengurai sampah organik dan sisa makanan,
maggot juga dapat dijadikan pakan ternak warga seperti
ayam, itik, ikan. Di lain sisi maggot dewasa yang
disangrai hingga kering juga dapat dijual sebagai
penghasilan sampingan. Sampah sisa makanan dan
tumbuhan yang sudah dimakan oleh maggot juga dapat
dijadikan pupuk yaitu pupuk kasgot (bekas maggot).
Siklus hidup maggot dimulai dari telur maggot.
Telur akan menetas dalam waktu satu minggu,
kemudian akan menjadi larva atau baby maggot. Maggot

48 || J A B U N G A N E S I A
dikembangkan di biopond (tempat pembesaran maggot)
selama 21 hari dan diberi pakan sampah organik.
Selanjutnya, maggot akan memasuki fase prepupa.
Selama 14 hari maggot tidak makan untuk menjadi
pupa. Setelah memasuki fase pupa, maggot memerlukan
waktu tiga sampai tujuh hari untuk bermetamorfosis
menjadi lalat BSF. Ketika sudah menjadi lalat BSF, para
pejantan hanya memiliki waktu tiga hari untuk
berkembang biak dengan lalat betina. Selepas
melakukan proses perkembangbiakan, lalat jantan akan
mati dan lalat betina akan masuk ke fase pembibitan
atau bertelur selama tiga hari berikutnya. Lalat betina
akan mengikuti jejak para pejantan setelah
menyelesaikan proses bertelur. Begitu pula seterusnya
siklus tersebut berulang.
Meskipun memiliki cara dan tahapan yang
mudah, sosialisasi tetap harus dilakukan agar warga
dapat memahami dan mengerti tata cara budidaya
maggot. Dalam hal ini, Posko 10 KKN MIT-15 UIN
Walisongo Semarang mengadakan pelatihan budidaya
maggot kepada warga Kelurahan Jabungan dan
sekaligus memberikan hasil eksperimen budidaya
maggot yang sudah dijalankan kepada KSM selaku pihak
yang berwenang terkait pengolahan sampah di
Kelurahan Jabungan sehingga kemudian dapat

49 || J A B U N G A N E S I A
dilanjutkan untuk kebermanfaatan bagi masyarakat
Kelurahan Jabungan.

50 || J A B U N G A N E S I A
Budidaya Cacing Tanah Sebagai Pengurai
Kotoran Ternak Menjadi Pupuk Kompos
Penulis : Alindya Maryam Azizah

Cacing tanah (lumbricus rubellus) merupakan


hewan pengurai yang memiliki beberapa kelebihan.
Antara lain memiliki kandungan protein diatas 70%,
bernilai ekonomis tinggi, dan dapat mengurai kotoran
ternak dalam waktu 2-3 hari untuk menjadi pupuk
kompos yang memiliki kualitas tinggi. Kemampuannya
mengurai zat organic dalam kotoran ternak dalam
waktu cepat, menjadikan memelihara cacing tanah

51 || J A B U N G A N E S I A
disekitar kandang sapi membuat kandang menjadi tidak
bau dan lebih bersih.
Pemeliharaan cacing tanah juga memberikan
potensi keutungan secara ekonomis. Yaitu penjualan
cacing tanah serta pupuk kompos yang dikenal dengan
nama KASCING (Bekas Cacing). Cacing tanah dapat
dijual untuk menjadi bahan kosmetik, obat, dan juga
bahan utama pakan ikan.Pangsa pasar penjualan cacing
sebagai pakann ikan dapat dilakukan dengan
menggandeng kerjasama kelompok perikanan.
Sementara KASCING yang berkualitas tinggi dapat dijual
kepada petani disekitar atau dapat digunakan sendiri
untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian yang
dimiliki.
Hal tersebut yang kemudian membuat
kelompok KKN posko 10 merasa budidaya ini cocok
diterapkan di Kelurahan Jabungan. Mengingat Jabungan
merupakan Kelurahan dengan sebagian besar
masyarakatnya memiliki ternak sebagai pekerjaan
sampingan. Dilihat dari setiap RW di Kelurahan
Jabungan yang setidaknya memiliki 1-2 warga yang
mempunyai ternak sapi, budidaya cacing tanah dirasa
cocok untuk membantu meningkatkan perekonomian
warga. Disamping itu, kemudahan proses dan bahan
dalam melakukan budidaya juga menjadi daya tarik
tersendiri.

52 || J A B U N G A N E S I A
Budidaya cacing juga dapat membuat kandang
sapi menjadi lebih bersih dan tidak beraroma. Kotoran
sapi yang diproduksi setiap hari oleh sapi, diurai dengan
cacing tanah selama beberapa hari hingga kemudian
menjadi pupuk Kascing (Bekas Cacing). Untuk setiap
satu ekor sapi membutuhkan paling tidak sekitar 7kg
cacing tanah. Langkah awal dari budidaya ini, ialah
membuat tempat untuk wadah cacing dan kotoran sapi,
lalu kotoran sapi dikumpulkan menjadi satu yang
kemudian di letakkan di tempat tersebut, dan taruh
sekitar 7kg cacing tanah untuk mengurai setiap kotoran
yang dihasilkan satu ekor sapi. Tunggu 3-5 hari agar
tanah dapat terurai menjadi pupuk.
Kriteria kotoran sapi yang dapat digunakan
ialah kotoran sapi yang belum tercampur atau terkena
urine sapi, dan dibutuhkan tempat atau tanah yang
lembab untuk cacing pengurai. Tanah yang sudah
terurai menjadi pupuk setelah beberapa hari, kemudian
dipisahkan dari cacing-cacing yang ada di dalamnya.
Cacing tanah yang digunakan juga dapat berkembang
biak dan bertelur setiap sekitar 29 hari, oleh karena itu
cacing-cacing itu juga dapat dijual atau digunakan untuk
pakan ikan sebagai altefnatif.
Meskipun memiliki cara dan tahapan yang
mudah, sosialisasi tetap harus dilakukan agar warga
dapat memahami dan mengerti tata cara budidaya

53 || J A B U N G A N E S I A
cacing tanah untuk pembuatan pupuk dari kotoran sapi.
Dalam hal ini, Posko 10 KKN MIT-15 UIN Walisongo
Semarang mengadakan pelatihan budidaya cacing tanah
kepada warga Kelurahan Jabungan.

54 || J A B U N G A N E S I A
Pembuatan Jamu Latte sebagai Minuman
Herbal Kekinian yang Menyehatkan
Penulis : Faricha Dinal Qoyyima

Jabungan merupakan salah satu kelurahan di


Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kelurahan
Jabungan memiliki potensi alam di bidang pertanian.
Lingkungan alam yang masih terjaga menjadi
keistimewaan dari Kelurahan Jabungan, sehingga tidak
heran jika banyak orang yang menyebutnya sebagai
surga alam di Kota Semarang. Kelurahan Jabungan
memiliki julukan kampoeng empon-empon, sebab
komoditas pertanian yang paling banyak ditanam
adalah empon-empon.
Empon-empon adalah tanaman rimpang yang
memiliki banyak khasiat dan biasa digunakan sebagai
bumbu atau ramuan tradisional. Jenis dari tanaman
empon-empon diantaranya yaitu jahe, kunyit,

55 || J A B U N G A N E S I A
temulawak, lengkuas, kencur, dan lain sebagainya. Para
petani di Kelurahan Jabungan umumnya
membudidayakan empon-empon pada lahan kebun.
Namun, ada juga yang menanamnya melalui media
karung dan polybag. Unsur tanah di Kelurahan Jabungan
sangat cocok untuk pertumbuhan empon-empon,
sehingga perawatan tanaman mudah untuk dilakukan
dan memiliki hasil yang berkualitas.
Hasil panen empon-empon di Kelurahan
Jabungan terkenal cukup besar. Akan tetapi, para petani
terkendala dalam pemasarannya. Mereka biasanya
hanya menjual hasil panen empon-empon di warung-
warung dan pasar terdekat dengan harga yang relatif
murah. Adanya kendala tersebut ternyata
mempengaruhi keberlanjutan budidaya empon-empon
di Kelurahan Jabungan. Sebagian para petani empon-
empon lebih memilih berhenti dan melakukan budidaya
tanaman lain yang hasilnya lebih menjanjikan.
Menyikapi permasalahan tersebut, tim KKN MIT ke-15
posko 10 berinisiatif untuk melakukan pemberdayaan
masyarakat dengan mengadakan workshop pengolahan
dan pemasaran empon-empon kepada masyarakat
Kelurahan Jabungan. Kegiatan workshop dilakukan
dengan harapan agar para masyarakat mendapat
pengetahuan baru dan berkeinginan untuk kembali
melakukan budidaya empon-empon. Pengembangan

56 || J A B U N G A N E S I A
tanaman empon-empon ini harus tetap dilakukan agar
Kelurahan Jabungan tidak kehilangan sebutan
identiknya sebagai kampoeng empon-empon.
Dalam acara workshop pengolahan dan
pemasaran empon-empon, mahasiswa KKN posko 10
melakukan pelatihan pembuatan jamu latte sebagai
inovasi dari pengolahan produk empon-empon.
Pelatihan tersebut dipandu langsung oleh divisi
ekonomi kreatif, mulai dari cara pembuatan dan
pengemasan produk. Jamu latte merupakan minuman
herbal berbahan dasar kunyit yang diinovasi menjadi
minuman kekinian. Inovasi produk tersebut dilakukan
agar khasiat dari minuman herbal ini dapat dinikmati
oleh berbagai kalangan.
Kunyit merupakan salah satu tanaman yang
termasuk kedalam jenis famili Zingiberaceae. Kunyit
memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh, diantaranya kandungan kurkumin, resim,
sesmetoksikumin, bisdesmetoksikurkumin, pati,
karbohidrat, protein, selulosa, lemak, vitamin C,
antioksidan, zat pahit, zat besi, fosfor, kalsium, dan
minyak atsiri. Dalam pembuatan jamu latte, pada tahap
akhirnya ditambahkan fiber creme supaya minuman
terasa lebih gurih dan creamy. Fiber creme adalah
sejenis krimer multifungsi yang dapat digunakan
sebagai pengganti santan atau susu. Fiber creme

57 || J A B U N G A N E S I A
mengandung tinggi serat, rendah gula, bebas kolestrol,
bebas lemak trans, bebas gluten, bebas laktosa, dan
mempunyai indeks glikemiks yang rendah. Oleh karena
itu, minuman jamu latte dengan perpaduan kunyit dan
fiber creme ini memiliki banyak khasiat yang aman
untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Proses pembuatan jamu latte cukup mudah
untuk dilakukan, hanya membutuhkan waktu sekitar 30
menit. Bahan-bahan yang diperlukan yaitu, 250 gram
kunyit, 250 gram gula merah, 300 gram gula pasir, 50
gram asam jawa, 3 liter air, dan 100 gram fiber creme,
serta jelly yang digunakan sebagai toping jamu latte.
Tahapan pembuatan jamu latte yang pertama, rebus
kunyit yang telah dikupas pada air mendidih selama 5
menit. Kemudian haluskan kunyit menggunakan
chopper atau blender. Rebus kunyit yang sudah
dihaluskan dengan menambahkan gula pasir, gula jawa,
dan asam jawa. Masak dengan api sedang dan diaduk
sampai mendidih. Setelah itu, diamkan sebentar dan
saring. Untuk tahapan akhirnya, rebus kembali larutan
yang sudah disaring dan tambahkan fiber creme.
Kemudian masukkan jamu latte dengan toping jelly ke
dalam botol plastik ukuran 250 ml.
Pembuatan jamu latte sebagai minuman herbal
kekinian ini memiliki banyak manfaat, diantaranya :

58 || J A B U N G A N E S I A
1. Meredakan peradangan. Kunyit memiliki sifat anti
inflamasi alami yang dapat membantu meredakan
peradangan dalam tubuh. Mengkonsumsi jamu latte
secara teratur dapat membantu mengurangi rasa
sakit pada sendi dan otot.
2. Menjaga kesehatan pencernaan. Asam jawa yang
terkandung dalam jamu latte dapat membantu
mengurangi masalah pencernaan seperti kembung,
mual, dan diare. Selain itu, kunyit juga dapat
membantu meningkatkan produksi cairan
pencernaan, sehingga membantu pencernaan lebih
baik.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kunyit
mengandung senyawa kurkumin yang dapat
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan anti
inflamasi yang dapat membantu melindungi tubuh
dari infeksi dan penyakit.
4. Menjaga kesehatan jantung. Jamu latte berbahan
dasar kunyit ini dapat membantu menjaga kesehatan
jantung dengan cara menurunkan kadar kolesterol
dan tekanan darah. Kunyit juga dapat membantu
meningkatkan aliran darah ke jantung dan
memperkuat otot jantung.
5. Membantu menurunkan berat badan. Kunyit dapat
membantu menurunkan berat badan dengan cara

59 || J A B U N G A N E S I A
meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu
membakar lemak. Jamu latte juga dapat mengurangi
nafsu makan berlebihan, sehingga cocok dikonsumsi
untuk program diet.
Inovasi produk jamu latte ini dapat dipasarkan
di warung, pasar, mini market, ataupun online shop.
Kegiatan workshop pelatihan jamu latte mendapat
respon positif dari pihak kelurahan dan masyarakat,
terutama dari ibu-ibu PKK yang antusias saat mengikuti
kegiatan. Hal ini diharapkan dapat memotivasi
masyarakat untuk aktif dalam melakukan dan
mengembangkan inovasi produk dari empon-empon,
sehingga dapat membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat di Kelurahan Jabungan.

60 || J A B U N G A N E S I A
Workshop Olahan & Pemasaran Empon-
Empon
Penulis : Muhammad Rafli Alifianur

Divisi ekonomi kreatif adalah pemikiran kreatif,


kreativitas, dan inisiatif individu untuk kemajuan
ekonomi, bermaksud untuk mengembangkan ide dalam
mengejar pencapaian nilai tambah. Ekonomi kreatif
secara alami membangkitkan emosi orang-orang,
karena ekonomi kreatif bertumpu pada sector ekonomi
tertentu yang tidak booming dan tidak ada kelangkaan.
Akibatnya ketertumpuan ekonomi adalah pada sumber
daya alam seperti bahan bakar fosil dan produk
pertanian. Namun dengan seiring perkembangan jaman,
semakin jelas bahwa sumber day ini tidak akan menjadi
potensi yang maksimal jika tidak diiringi dengan
kreativitas manusia. Konsekuensinya, kreatifitas
sebagai elemen inti sebagai salah satu yang inhere nada
dalam diri manusia.

61 || J A B U N G A N E S I A
Kelurahan Jabungan terletak di sebelah Selatan
Kota Semarang. Kelurahan Jabungan tergolong unik,
dimana kelurahan ini memiliki julukan “Desa dalam
kota”. Jabungan memiliki potensi alam yang memadai
berupa hasil tani dan hasil tanaman berakar tunggal
atau empon-empon. Setelah divisi ekonomi kreatif
mengidentifikasi komuditas utama pada Kelurahan
Jabungan. Didapatkan potensi alam yang berlimpah
pada komuditas empon-empon. Tetapi masyarakat
mengalami kendala dalam variasi olahan empon-
empon.
Divisi ekonomi kreatif mencoba membuat
inovasi untuk permasalahan tersebut dengan
memperkenalkan olahan empon-empon terutama
kunyit untuk meningkatkan variasi olahan empon-
empon pada kelurahan Jabungan. Pelatihan ini
menargetkan ibu-ibu PKK Kelurahan Jabungan dan
UMKM masyarakat Jabungan. Produk yang menjadi
olahan sebagai bentuk inovasi tersebut adalah lulur
kunyit.
Bahan yang perlu disiapkan dalam pembuatan
olahan lulur kunyit adalah:
A. Alat & Bahan
- Alat:
1. Wajan
2. Blender

62 || J A B U N G A N E S I A
3. Ulek
- Bahan:
1. 4 Siung Kunyit
2. 250 gr Temulawak
3. 75 gr Susu Bubuk
4. 250 gr Beras
lulur kunyit adalah produk perawatan
kecantikan yang terbuat dari bahan alami kunyit. Kunyit
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan
kecantikan manusia. Dalam essay ini, saya akan
membahas manfaat lulur kunyit secara lebih detail.
Lulur kunyit adalah produk perawatan
kecantikan yang terbuat dari kunyit dan bahan-bahan
alami lainnya. Lulur kunyit telah digunakan oleh
masyarakat Indonesia selama ratusan tahun sebagai
cara alami untuk menjaga kecantikan kulit. Beberapa
manfaat lulur kunyit antara lain:
1. Membantu mengatasi jerawat: Kunyit mengandung
senyawa antiseptik yang dapat membantu
membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegah
munculnya jerawat baru.
2. Membantu mencerahkan kulit: Senyawa kurkumin
dalam kunyit dapat membantu mengurangi produksi
melanin di dalam kulit dan membantu mencerahkan
kulit.

63 || J A B U N G A N E S I A
3. Menjaga kelembaban kulit: Lulur kunyit mengandung
bahan-bahan alami yang dapat membantu menjaga
kelembaban kulit dan mencegah kulit menjadi
kering.
4. Membantu mengurangi tanda-tanda penuaan:
Senyawa antioksidan dalam kunyit dapat membantu
melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan
tanda-tanda penuaan pada kulit.
Dalam kesimpulannya, lulur kunyit merupakan
produk perawatan kesehatan dan kecantikan yang
terbuat dari bahan-bahan alami yang memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan dan kecantikan manusia.
Penggunaan produk ini secara teratur dapat membantu
menjaga kesehatan dan kecantikan kulit serta mencegah
berbagai macam penyakit.

64 || J A B U N G A N E S I A
GREENHOUSE SEBAGAI IKON
KAMPUNG URBAN FARMING
DAN TITIK PUNCAK
PENGABDIAN KKN

65 || J A B U N G A N E S I A
Branding Dan Optimalisasi Greenhouse
sebagai Realisasi Program Kerja Unggulan
melalui Seminar Proposal
Penulis : Nafilah Fauzun Nida

Seminar Proposal merupakan suatu tahapan


bagi setiap kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN
Walisongo untuk memperkenalkan program kerja
utama yang akan diterapkan dalam masyarakat.
Seminar proposal ini bertujuan menentukan satu
diantara program kerja terbaik dari seluruh kelompok
KKN MIT Ke-15 yang akan diberikan support dana
tambahan dalam merealisasikan program unggulannya.
Jabungan menjadi salah satu lokasi KKN Posko
10 yang strategis secara geografis karena wilayahnya
yang membentang luas hamparan sawah dan
perbukitan. Melalui seminar proposal program

66 || J A B U N G A N E S I A
unggulan ini, menjadi kesempatan emas bagi
Mahasiswa KKN Posko 10 untuk mencanangkan
program yang berperan penting dalam pemberdayaan
dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat
setempat. Ide ini pertama kali muncul dari mini riset
yang dilakukan dengan observasi dan wawancara para
tokoh penting di wilayah Jabungan. Selain itu, artikel
ilmiah menjadi sorotan utama dalam memperkuat
landasan ide greenhouse ini karena sesuai dengan
permasalahan di lokasi. Observasi lingkungan dan
wawancara terus dilakukan oleh tim KKN Posko 10
pada minggu awal. Program yang dihasilkan
berdasarkan kajian yang telah dilakukan berupa
swasembada masyarakat melalui optimalisasi
Greenhouse dan pasar rakyat.
Greenhouse merupakan sebuah bangunan
konstruksi yang beratap tembus cahaya yang berguna
untuk menghindari kondisi lingkungan yang
dikehendaki maupun tidak dikehendaki agar tanaman
yang ditanam didalamnya dapat berkembang maksimal
(Ruadi, 2013). Struktur Greenhouse di daerah tropis
sering menggunakan sisinya untuk melindungi dan
mengontrol suhu dengan menggunakan ventilasi
alamiah maupun terkontrol yang dilapisi jala agar
mengurangi serangan serangga dan hama (Sukanto,
2013). Pengembangan proyek Greenhouse sangat cocok

67 || J A B U N G A N E S I A
untuk budidaya holtikultura karena pengaruh
lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, intensitas
matahari, dan hama penyakit pada konstruksi
Greenhouse dapat terjamin keberhasilannya. Proyek
Greenhouse menjadi salah satu cara untuk memberikan
lingkungan yang lebih mendekati kondisi optimum bagi
pertumbuhan tanaman.
Jabungan merupakan salah satu dari 11
Kelurahan di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang
yang memiliki letak geografis layaknya sebuah desa
dengan bukit-bukit, dan persawahan, serta sungai yang
mengelilinginya. Lahan yang ada di Kelurahan Jabungan
ini memilki potensi besar dalam bercocok tanam karena
kesuburannya dan dilengkapi irigasi sungai yang lancar.
Wilayah yang mendapat julukan sebagai kampung
tematik empon-empon ini memiliki komoditas
utamanya berupa empon-empon. Selain itu, dari segi
sektor pariwisata, Jabungan cocok dijadikan sebagai
agrowisata karena terdapat perbukitan peninggalan
sejarah yang dikenal dengan Bukit Panji Laras. Hal ini
dapat membawa daya Tarik kekhasan tersendiri bagi
Jabungan sebagai Kelurahan bernuansa pedesaan yang
terletak di Kota Semarang. Akan tetapi, potensi ini
belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warganya,
sehingga Jabungan menjadi Kelurahan termiskin se-
Kota Semarang. Lahan terbengkali dan kosong seluas

68 || J A B U N G A N E S I A
9,1 Ha masih dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya.
Padahal, apabila dimanfaatkan dengan baik, hal ini
dapat memberikan manfaat pada peningkatan ekonomi
masyarakat.
Selain dari sektor pariwisata yang belum
memadai bagi kesejahteraan swasembada masyarakat,
peran pemerintah desa dan masyarakat belum
konsisten dan masih bersifat sektoral per Rukun Warga
sehingga Kerjasama belum terjalin secara optimal. Hal
ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim Posko 10
dalam menyukseskan program unggulan yang
dicanangkan. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini,
mahasiswa KKN Posko 10 mengadakan rapat koordinasi
pramusrenbang bersama Lurah, Pokdarwis, dan para
stakeholders kelurahan guna membahas realisasi
proyek Greenhouse yang akan dibangun hingga tercapai
mufakat. Rapat koordinasi tersebut berhasil
menetapkan denah lokasi, waktu pembangunan,
rancangan RAB pembangunan, dan pengelola
Greenhouse untuk kedepannya.
Lurah Jabungan beserta jajarannya
memberikan dukungan penuh cetusan program KKN
posko 10 ini. Greenhouse merupakan ide brilliant bagi
sebuah proyek sederhana sesuai latar belakang murni
masyarakat setempat, namun dapat memberikan
manfaat berkelanjutan dalam berbagai sektor. Pihak

69 || J A B U N G A N E S I A
Kelurahan mulai mempersiapkan lahan dan mendesain
lokasi yang dipergunakan bagi kelangsungan proyek
Greenhouse ini. Tak hanya bangunan Greenhouse, pasar
rakyat beserta lahan tanaman produksi juga
dipersiapkan. Setelah segala persiapan selesai
dirancang, pembangunan mulai dilakukan. Selain itu,
pembibitan cacing dan budidata maggot juga dilakukan
tim KKN Posko 10 sebagai pelengkap greenhouse.
Kotoran Cacing dan maggot ini dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk kasgot dan kascing yang telah
dipublikasikan melalui seminar kepada warga setempat.
Selain itu, cacing dan maggot dapat dijadikan sebagai
pakan ikan peliharaan warga atau dapat dijual yang
dapat meningkatkan nilai jual. Hal ini sangat
membangkitkan sinergitas pemulihan ekonomi kreatif
bagi Jabungan. Warga dibina dan diajari prosedur yang
tepat agar cacing dan maggot yang dibudidayakan dapat
berkembang biak. Warga tampak antusias dengan
pemberdayaan dan pelatihan yang dilakukan oleh Tim
KKN Posko 10.
John Howkins, seorang penulis buku The
Creative Economy: How People Make Money from Ideas
yang mulai memperkenalkan istilah ekonimi kreatif
memaknai ekonomi kreatif sendiri sebagai “The creation
of values as a result of idea”. Menurutnya, ekonomi
kreatif mempunyai karakter tersendiri bercirikan

70 || J A B U N G A N E S I A
aktivitas ekonomi yang bertumpu pada eksplorasi dan
eksploitasi ide-ide kreatif yang memiliki nilai jual tinggi.
Ekonomi kreatif dapat juga didefinisikan sebagai suatu
konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas. Sumber
Daya Manusia (SDM) dapat mengandalkan Ide dan stock
of knowledge dalam kegiatan ekonominya sebagai faktor
utama produksi.
Masyarakat memiliki peran bersama dalam
menciptakan lingkungan tempat tinggalnya yang
makmur. Kerja sama dalam meningkatkan kualitas dan
kapasitas melalui pembangunan SDM yang unggul
sangat diperlukan. Adanya peningkatan kapasitas
unggul tersebut akan berpengaruh baik terhadap
kemandirian warga dalam swasembada dan
menciptakan pasarnya sendiri dengan mengelola hasil
bumi dari lahan greenhouse sehingga tercipta ketahanan
pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Program unggulan yang di bawa Tim KKN
Posko 10 sebagai wujud kinerja dari program utama tim
KKN Posko 10 selama menjalani masa KKN.
Keunggulan dan kebermanfaatan program unggulan
dibranding melalui seminar proposal agar menarik
perhatian dari pihak kampus sehingga program yang
diusulkan ini berhasil mendapatkan predikat sebagai
program unggulan KKN MIT Ke-15. Selain itu, program

71 || J A B U N G A N E S I A
unggulan ini memiliki nilai sustainable dan nilai manfaat
bagi kesejahteraan masyarakat dalam mengelola
potensi wilayahnya. Melalui seminar ini, seluruh
peserta seminar kelompok KKN MIT Ke-15
mempresentasikan program unggulannya masing-
masing. Keunggulan dari masing-masing wilayah
memiliki kekhasan tersendiri dan berpeluang untuk
memperoleh predikat sebagai Program Unggulan KKN
MIT Ke-15. Akan tetapi, perjuangan keras dan rasa
optimis Tim KKN Posko 10 membawa hasil yang
memuaskan. Segala persiapan praseminar dirancang
dengan sangat matang, sehingga presentasi yang
disampaikan mendapat tanggapan positif dari para
dewan reviewer.
Tak hanya sampai itu saja, pasca seminar juga
dilakukan olah keakuratan data dengan sidak wilayah
yang diusulkan sebagai penerima program unggulan ini.
Para dewan riewer mulai mendatangi satu demi satu
posko hingga sampai di posko 10. Selesai berkeliling
dan menyocokkan keakuratan data yang disampaikan
pada saat seminar dengan kondisi lapangan, para tim
reviewer mulai mengadakan siding pleno untuk
menentukan posko yang berhak menerima bantuan
dana program unggulan ini. Kerja keras dan berbagai
upaya yang dilakukan mahasiswa KKN Posko
membuahkan hasil yang tak mengecewakan sehingga

72 || J A B U N G A N E S I A
program yang diajukan ini terpilih sebagai Program
Unggulan KKN MIT Ke-15. Program tersebut
bertemakan “Pembangunan Green House sebagai
Perencanaan Proyek Agrowisata dalam
Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kelurahan
Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota
Semarang”.

73 || J A B U N G A N E S I A
Pengabdian Politik Melalui Pendampingan
pada Kelurahan Jabungan dalam Ajang
Lomba Kampung Hebat Kota Semarang
2023
Penulis : Muhamad Atifatul Mutolibin

Secara umum, Kelurahan Jabungan


merupakan salah satu kelurahan yang ada di
Kota Semarang dengan berbagai potensi di
dalamnya. Kelurahan Jabungan terletak di
perbatasan antara Kota Semarang dengan
Kabupaten Semarang sehingga dari letak
geografis nya wilayah ini ada di sekitar lereng
dan perbukitan. Meskipun letaknya yang berada
di perbukitan dengan berbagai kerawanan yang

74 || J A B U N G A N E S I A
ada, wilayah ini juga memiliki potensi istimewa
sebagai salah satu kelurahan yang ada di kota
semarang. Banyak masyarakat menyebut jika
Jabungan merupakan surga tersembunyi yang
ada di kota Semarang. Jabungan pada umumnya
nampak sangat asri dengan banyaknya pohon-
pohon yang tumbuh disertai pemandangan
indah nan tanah yang subur, perairan dan udara
disini pun terbilang sejuk, sehingga tak ayal jika
nama surga tersembunyi di Kota Semarang
cocok disematkan untuk kelurahan Jabungan.
Selain daripada potensi alam dan
geografis yang ada di kelurahan Jabungan,
banyak catatan buruk dari beberapa dinas atas
kondisi ekonomi yang ada diwilayah sekitar.
Dimana Jabungab merupakan salah satu
kelurahan di Kota Semarang yang rawan akan
krisis pangan dan merupakan kelurahan
tertinggal dengan tingkat ekonomi yang rendah.
Masyarakat nya pun meski berada di wilayah
dengan banyaknya lahan subur untuk bercocok
tanam banyak menolak untuk memanfaatkan

75 || J A B U N G A N E S I A
lahan tersebut dan lebih memilih untuk menjadi
buruh diluar kelurahan; masyarakat banyak
yang menganggap jika bekerja dengan gaji yang
jelas lebih menguntungkan ketimbang bercocok
tanam memanfaatkan lahan dan potensi yang
ada disekitar.
Berangkat dari potensi dan
permasalahan yang ada diwilayah Jabungan,
kelurahan menjalin koordinasi kepada Tim KKN
UIN Walisongo posko 10 untuk membantu
menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut
melalui pemaksimalan terhadap program
perlombaan Kampung Hebat kota Semarang
tahun 2023.
Program lomba Kampung Hebat
merupakan salah satu kompetisi antar
kampung/kelurahan se kota Semarang untuk
menggali potensi yang dimiliki oleh tiap
kelurahan serta menggugah partisipasi
masyarakat kota Semarang untuk lebih peduli
dalam merawat dan mengembangkan
kampungnya agar lebih maju. Selain itu,

76 || J A B U N G A N E S I A
perlombaan ini pun dilaksanakan untuk
memunculkan berbagai terobosan dalam
inovasi pengembangan dan pemberdayaan
secara sustainable serta meningkatkan
penguatan kelembagaan dan gotong-royong
oleh OPD kelurahan serta masyarakat nya.
Program perlombaan ini menawarkan 4
kategori dalam kampung hebat kota semarang,
yakni kampung urban farming/mandiri pangan,
kampung pro lingkungan, kampung kreatif dan
inovatif serta kampung sehat.
Adapun, dalam melihat berbagai kategori
yang ada dalam perlombaan tersebut dengan
dikorelasikan terhadap potensi dan
permasalahan yang ada di kelurahan Jabungan,
Tim KKN UIN walisongo posko 10 mengambil
kampung urban farming atau kampung mandiri
pangan sebagai proyek acuan dalam mengikuti
perlombaan. Kategori kampung urban farming
atau mandiri pangan dianggap relevan
sebagaimana wilayah kelurahan Jabungan yang
berada di wilayah perbukitan dengan ditopang

77 || J A B U N G A N E S I A
oleh udara dan perairan yang lancar dengan
banyaknya lahan sawah untuk bercocok tanam.
Sehingga dalam hal ini, tim KKN UIN walisongo
posko 10 menargetkan adanya pembangunan
greenhouse serta menjadikan Jabungan sebagai
kawasan agrowisata di kota Semarang guna
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Selain
itu, pembangunan greenhouse dan agrowisata
ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat Jabungan terkhusus
masyarakat kota Semarang serta penyediaan
bibit tanaman dan kawasan belajar pertanian.
Dari berbagai tujuan tersebut,
pembangunan greenhouse pada akhirnya akan
mengarahkan pada sustainable development,
dimana dengan munculnya greenhouse sebagai
ruang pembibitan tanaman dapat diperluas dan
melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk
memanfaatkan lahannya serta dapat
menitipkan hasil panennya pada pasar
Jabungan yang pada saat ini tengah di
anggarkan untuk pembangunannya. Adapun

78 || J A B U N G A N E S I A
dari pihak terkait yang nantinya akan
mengomandoi adanya pengelolaan greenhouse
oleh GAPOKTAN (Gerakan Kelompok Tani)
kelurahan Jabungan dimungkin untuk menjalin
relasi terhadap para pemborong sayur di luar
wilayah Jabungan sehingga nantinya
masyarakat tidak akan bingung harus kemana
menjual hasil panennya dengan pendapatan
yang sesuai. Adapun untuk agrowisata nantinya,
diharapkan potensi yang dimiliki dapat
dikembangkan untuk menarik banyak minat
masyarakat dalam belajar dan berwisata di
alam Jabungan.
Dari proyeksi pembangunan greenhouse
dan agrowisata tersebut tim KKN UIN walisongo
posko 10 berharap dapat dikelola oleh
kelurahan beserta masyarakat setempat guna
merealisasikan Jabungan sebagai kelurahan
mandiri pangan dan terbebas dari kerawanan
pangan.

79 || J A B U N G A N E S I A
Pentas Seni Sebagai Momen Acara
Peresmian Greenhouse
Penulis : Abel Prathista

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata MIT Ke-15 UIN


Walisongo selama 45 hari mengabdi di Desa Jabungan,
Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Perjalanan
selama satu setengah bulan tersebut dapat dikatakan
singkat. Namun, selama waktu yang singkat tersebut,
kami selaku mahasiswa merasa telah banyak
pengalaman yang telah kami dapatkan. Pengalaman
tersebut berasal dari Desa Jabungan itu sendiri, baik
dari warga maupun kondisi desa tersebut.
Pada hari berlangsungnya acara, tepatnya pada
Senin, 20 Februari 2023 kami mulai menyiapkan
beberapa hal untuk mendekorasi panggung di Exs
Terminal Jabungan, baik itu MMT sebagai identitas

80 || J A B U N G A N E S I A
kelompok dan juga karpet maupun kursi untuk tamu
undangan. Mulai setelah menunaikan shalat subuh,
kami mulai bersiap-siap untuk berbagai penampilan
yang telah disiapkan. Persiapan terkait penampilan
yang ditampilkan seperti merias wajah, dan
memakaikan kostum. Kami merias wajah anak-anak dan
memakaikan kostum dengan peralatan yang kami
miliki. Kostum yang digunakan untuk kelompok tari
dari anak anak SD Negeri Jabungan pertama
diantaranya yaitu kaos atau manset hitam, kain batik,
kaos kaki hitam, dan untuk detailnya ada hiasan kepala
seperti topi adat.
Peresmian itu dihadiri perwakilan dari Rektor
UIN Walisongo Semarang, Camat, Kepala Desa
Jabungan, Babin, Babinsa, dan teman teman KKN dari
Posko-posko yang ada di kecamatan Banyumanik, acara
dimulai jam 8 pagi, dibuka oleh Kordes dari KKN
kemudian dilanjut oleh Camat Kecamatan Banyumanik
setelah itu dilanjut oleh Rektor UIN Walisongo
Semarang yang diwakili oleh wakil Rektor 1 UIN
WalisongoOo Bapak Prof. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag
sekaligus melakukan peresmian Greenhouse.
Kemudian dilanjut dengan acara Penampilan
tari Saman dari SD Negeri Jabungan mendapat
sambutan hangat dari warga, terutama orang tua.
Latihan tari tersebut dilakukan selama kurang lebih

81 || J A B U N G A N E S I A
seminggu. Nyatanya, tamu undangan merespon
persembahan ini dengan baik dan antusias. Jerih payah
kami terbalaskan dengan senyuman dari penonton.
Singkat kata, acara ini berlangsung penuh dengan ceria
dan menyenangkan. Hingga pada akhirnya, kami
mengucapkan kata-kata perpisahan dan pamit undur
diri. Tak terasa, air mata kami mulai menetes dan isak
tangis pun mulai pecah. Tamu undangan pun merasakan
hal yang sama sehingga pada akhirnya suasana di lokasi
peresmian menjadi mengharu biru. Kenangan ini akan
berkesan bagi kami, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata MIT
Ke-15 UIN Walisongo Semarang. Peresmian greenhouse
ini menjadi titik puncak kebahagiaan dari beribu jalan
perjuangan yang kami tempuh selama menjalani
kegiatan KKN di Kelurahan Jabungan. Berakhirnya acara
peresmian ini, menjadi simbol titik awal terbukanya
sebuah harapan baru bagi Jabungan menjadi cikal bakal
Kelurahan Agrowisata yang dapat meningkatkan
ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat
melalui potensi wilayahnya.

82 || J A B U N G A N E S I A
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Tri Mutia Irnandiyani


Tempat, Tanggal Lahir : Banjarnegara, 04 Juni 2001
NIM : 1901026047
Program Studi : Komunikasi Dan Penyiaran islam
Fakultas : Dakwah Dan Komunikasi
Alamat Asal : Pucang Blater RT 02/Rw04
No. HP / WA : 085900494225
Email : irnandiyanitrimutia@gmail.com
Instagram : @trimutia4
YouTube : Tri Mutia Irnandiyani

Nama Lengkap : Fuad Dhiyaulhaq


Tempat, Tanggal Lahir : Pulau Punjung,21 Januari 2001
NIM : 1906016085
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

83 || J A B U N G A N E S I A
Alamat Asal : Kec. Sitiung, Kab. Dharmasraya,
Prov. Sumatera Barat
No. Hp : 089529159501
Email : fuaddhiyaulhaq21@gmail.com
Facebook : Fuad Dhiyaulhaq
Youtube : Fuad Dhiyaulhaq

Nama Lengkap : Nafilah Fauzun Nida


Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 14 April 2001
NIM : 1908056047
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Alamat Asal : Tigajuru, Kec. Mayong, Kab. Jepara
No. Hp : 0895634398760
Email : nafilahfauzunnida@gmail.com
Instagram : @nafilanida_
Facebook : Nafila Fauzunnida
Youtube : nafilah fauzunnida

84 || J A B U N G A N E S I A
Nama Lengkap : Andika Candra Nugraha
Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 4 Oktober 2001
NIM : 1906016006
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Tangerang
No. Hp : 089603039474
Email : mrtaufik20@gmail.com
Instagram : @andikacandra1

Nama Lengkap : Achmad Bayu Rifqi


Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 13 Juli 2001
NIM : 1906016133
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Kec. Balongan, Kab. Indramayu,
Prov. Jawa Barat
No. Hp : 082128684393
Email : bayurifqi13@gmail.com

85 || J A B U N G A N E S I A
Instagram : @bayurfq

Nama Lengkap : Nailur Muqorobin


Tempat, Tanggal Lahir : Rembang, 30 April 2001
NIM : 1908056042
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Alamat Asal : Ds. Sedan RT 004/RW 005, kec
Sedan, kab Rembang
No. Hp : 081338644940
Email : nailurmuqorobin@gmail.com
Instagram : @lubinsp_
Facebook : Lubin
Youtube : Lubinsp

86 || J A B U N G A N E S I A
Nama Lengkap : Jihan Salsa Zulfana
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 1 November 2000
NIM : 1906016076
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Jl. Manggis 6/26 Semarang
No. Hp : 085292963939
Email :
jihansalsa_1906016076@student.walisongo.ac.id
Instagram : @jihankuy
Youtube : jihankuy

Nama Lengkap : Muhamad Atifatul Mutolibin


Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 05 Mei 2000
NIM : 1906016140
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Wonosekar, Karangawen, Demak
No. Hp : 085865186728
Email : muhamadatifatul01@gmail.com
Instagram : @muhamadatifatul01

87 || J A B U N G A N E S I A
Facebook : Muhamad Atifatul M
Youtube : Muhamad Atifatul

Nama Lengkap : Arga Nur Ibrahim


Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 17 Oktober 2001
NIM : 1906026187
Program Studi : Sosiologi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Bangetayu Kulon, Genuk, Kota
Semarang
No. Hp : 081548717824
Email : argani33.33@gmail.com
Instagram : @arnurirsc

88 || J A B U N G A N E S I A
Nama Lengkap : Muhammad Rafli Alifianur
Tempat, Tanggal Lahir : Sampit, 30 Desember 2000
NIM : 1908076083
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Sains dan Teknologi
Alamat Asal : Jln. Walter Condrat, Gg. Tinjau 2
No. Hp : 0822-5586-3629
Email :
rafli_1908076083@student.walisongo.ac.id

Nama Lengkap : Faricha Dinal Qoyyima


Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 13 Agustus 2001
NIM : 1908056052
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Alamat Asal : Desa Wilalung, Kec. Gajah, Kab.
Demak

89 || J A B U N G A N E S I A
No. Hp : 082138092021
Email : farichaqoyyima@gmail.com
Instagram : @faricha_dq
Youtube : Faricha Qoyyima

90 || J A B U N G A N E S I A
Nama Lengkap : Alindya Maryam Azizah
Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 20 Juli 2002
NIM : 1906016119
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Jalan Tentara Pelajar No 70 Desa
Ngarus, Pati
No. Hp : 081319122320
Email : alindyama@gmail.com
Instagram : @alindyama
Facebook : Alindya Maryam Azizah
Youtube : Alindya Maryam Azizah

Nama Lengkap : Abel Prathista


Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 25 agustus 2000
NIM : 1906016136
Program Studi : Ilmu Politik

91 || J A B U N G A N E S I A
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Alamat Asal : Desa Kentengsari Kec.kedungjati
kab. Grobogan
No. Hp : 081325686104
Email : Abelprathista@gmail.com
Instagram : @abellprthst
Youtube : abel prathista

92 || J A B U N G A N E S I A
Nama Lengkap : Rindawati
Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 16 Januari 2000
NIM : 1907026087
Program Studi : Gizi
Fakultas : Psikologi dan Kesehatan
Alamat Asal : Ngadimulyo, Kedu, Temanggung,
Jawa Tengah
No. Hp : 0895376924815
Email : rindawati954@gmail.com
Instagram : @rinda16__
Youtube : Rindawati

Nama Lengkap : Ade Wahyu Pradana


Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 21 Juli 2000
NIM : 1906016109
Program Studi : Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

93 || J A B U N G A N E S I A
Alamat Asal : Jl. Cilosari Dalam, Kemijen,
Semarang Timur
No. Hp : 081319122321
Email : adewprdn19@gmail.com
Instagram : @adewprdn
Facebook : Ade Pradana

94 || J A B U N G A N E S I A

Anda mungkin juga menyukai