Pembuatan aransemen tiga suara dilakukan berdasarkan akor.
Komposisi aransemen vocal 3 suara dapat terdiri atas komposisi sejenis atau campuran. Untuk komposisi sejenis , misalnya S-M-A, mungkin tidak terlalu sulit karena secara struktur harmoni ketiga suara bisa merupakan sebuah akor yang utuh maupun tidak utuh. Untuk komposisi campuran misalnya komposisi S-A-T, agar komposisi dapat dinyanyikan dengan enak, arranger harus memperhatikan register dari setiap kelompok suara. Selain itu, acuan bahwa garis melodi diantara ketiga kelompok suara tersebut agar tidak saling over lapping hendaknya agar dipatuhi. Dalam penyusunannya, jarak diantara ketiga nada yang ideal (jarak antara suara satu, dua, dan tiga) adalah 3 atau 5. Namun demikian, jarak ini tidak mutlak karena tergantung dari nada pertama yang dipakai oleh suara satu. Jika suatu lagu diawali dengan tonika, maka pilihan nada ke dua (suara dua) bisa berjarak kwint atau sekts, sedangkan nada ke 3 bisa berjarak terts, kwart, kwint, atau seks dari nada pertama, sebaliknya, jika suatu lagu diawali dengan nada dominant (nada ke 5) dari akor Tonika, maka nada ke 3 bisa dijadikan alternative untuk ditempatkan sebagai suara 2 dan nada ke-1 (tonika) dapat ditempatkan sebagai suara ke-3. Selanjutnya, jika nada terts (ke- 3) sebagai nada pertama pada suara ke-1, maka pilihan untuk suara ke-2 adalah nada tonika, dan untuk suara ke-3 bisa digunakan nada dominantnya baik diletakkan di atasnya maupun dibawahnya. Penentuan mengenai letak nada untuk suara ke-3 ini perlu diperhatikan range dari nada tersebut dalam pengertian apakah masih dalam range suara yang aman atau tidak. Dalam penggarapan harmoni 3 suara ini sebisa mungkin pola gerak nada pengiring (suara 2 dan 3) hendaknya melangkah. Hal ini dimaksudkan bahwa dengan gerak melangkah ini disamping mudah juga enak dinyanyikan. Pola gerak melodi pengiring adalah bisa sejajar atau berlawanan baik terhadap suara utama maupun terhadap suara pengiring. Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa pada birama pertama pola gerak melodi antara suara 1 dan 2 adalah sama yaitu bergerak ke atas, sedangkan pola gerak melodi suara 3 adalah datar. Demikian juga pola gerak melodi antara suara 1 dan 2 dengan suara 3 pada birama ke dua. Sedangkan pada bira ke tiga, pola gerak melodi dari ke 3 suara tersebut adalah sama yaitu turun. Suara 2 pada contoh di atas menggunakan nada ke tiga, sedangkan suara 3 melengkapi nada lain dari akor yang dipilih.