METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
VII yang beralamat di Jalan Temanggung Tilung No. 58, Palangka Raya Kalimantan
Tengah.
2. Waktu Penelitian
1. Tujuan Pengembangan
suatu produk yaitu bahan ajar untuk pembelajaran tatap muka di kelas pada
pembelajaran IPA kelas VII materi suhu dan kalor. Penelitian ini berusaha menjawab
permasalahan yang diajukan oleh peneliti, yaitu bagaimana hasil pengembangan modul
berbasis Pendekatan Saintifik pada materi suhu dan kalor Kelas VII Semester I SMPN
8 Palangka Raya dan respon Guru terhadap pembelajaran menggunakan modul berbasis
Pendektan Saintifik pada materi suhu dan kalor Kelas VII Semester I SMP Negeri 8
Palangka Raya.
2. Metode Pengembangan
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and atau
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D (four D
models). Ibrahim (2012: 28) mengemukakan bahwa model pengembangan 4-D terdiri
atas empat tahap utama, yaitu: (1) Define (tahap pendefinisian); (2) Design (tahap
Palangka Raya.
3. Sasaran Produk
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Guru IPA SMPN 8 Palangka
Raya. Objek penelitian ini adalah modul berbasis Pendekatan Saintifik sebagai bahan
ajar untuk pembelajaran tatap muka di kelas pada materi suhu dan kalor peserta didik
4. Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang dianalisis untuk
a. Instrumen Pembelajaran
kepada peserta didik, RPP yang disusun telah disesuaikan dengan format RPP kurikulum
2013.
2) Modul berbasis Pendekatan Saintifik
merupakan produk pengembangan yang telah dikembangkan oleh peneliti yang didesain
semenarik mungkin sebagai bahan ajar mandiri bagi peserta didik SMP kelas VII untuk
Kegiatan pengambilan data pada penelitian ini yaitu terdiri dari lembar validasi
instrumen. Lembar validasi instrumen adalah lembar validasi yang diberikan kepada
validator yang terdiri dari aspek-aspek yang telah dinilai oleh validator dosen dan guru.
Penelitian ini terdiri dari lembar validasi modul berbasis Pendekatan Saintifik, lembar
angket respon guru, dan lembar validasi angket respon guru terhadap pembelajaran
No Pernyataan
1 Materi disajikan sesuai dengan kurikulum
2 Materi disajikan sesuai dengan silabus
3 Materi disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
4 Materi yang disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
5 Materi dalam pembelajaran disajikan secara sistematis
6 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD)
7 Petunjuk kegiatan-kegiatan disajikan sudah sebagaimana kemampuan
peserta didik dalam bekerja
8 Alat dan bahan yang digunakan sederhana untuk dilakukan kegiatan
9 Alat dan bahan untuk percobaan mudah digunakan peserta didik
10 Alat dan bahan untuk percobaan sesuai dengan materi
11 Kegiatan-kegiatan yang disajikan sesuai dengan materi
12 Konsistensi penggunaan istilah, symbol, nama ilmiah/nama asing
13 Ilustrasi gambar membantu untuk memahami materi
14 Tampilan modul disusun secara menarik
15 Gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan materi yang disampaikan
16 Tampilan gambar dan tulisan cukup jelas bagi peserta didik
17 Kualitas soal sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik
18 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal yang disajikan
19 Modul dapat digunakan untuk belajar secara mandiri
Jumlah
No Aspek Indikator
Butir
1 Konstruksi 1. Kejelasan dan kelugasan perumusan pokok 3
pernyataan
2. Kejelasan petunjuk pengerjaan pernyataan
3. Kejelasan pernyataan sehingga tidak
menimbulkan penafsiran ganda
2 Kebahasaan 1. Kebakuan penggunaan tata bahasa dalam 3
pernyataan
2. Penggunaan kata/istilah yang berlaku umum
3. Kekomukatifan rumusan kalimat pernyataan
C. Prosedur Pengembangan
Pengumpulan informasi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu kendala guru saat
mengajar menggunakan buku ajar tersebut yaitu sebagian besar peserta didik mengalami
kebingungan pada saat mempelajari materi dan juga saat menjawab soal-soal hitungan yang
diberikan dengan alasan peserta didik tidak mengerti, sedangkan pada materi sebelumnya
terdapat contoh soal. Hal ini disebabkan karena bahan ajar yang digunakan kurang adanya
penjelasan yang jelas dan kurangmenarik untuk digunakan. Hal ini terlihat pada bahan ajar
yang diperlihatkan oleh Guru IPA kelas VII, pada buku peserta didik hanya menyajikan
materi, dan contoh soal yang terlihat kurang jelas dan kurang menarik untuk. Buku paket
peserta didik yang dipinjam oleh sekolah juga terlalu banyak menggunakan kalimat yang
berbelit-belit dan menjadikan peserta didik malas untuk membacanya, sehingga selalu
menunggu penjelasan dari guru saja dan juga pada materi suhu dan kalor dalam buku paket
tersebut dibuat terpisah dan tidak dalam satu sub bab materi, sehingga menjadikan guru yang
lebih banyak aktif dari peserta didik selama kegiatan pembelajaran. Berdasarkan informasi
dari guru IPA kelas VII sebagian dari peserta didik mengganggap bahwa pelajaran IPA selalu
berkaitan dengan hitung-hitungan. Peneliti menganalisis kebutuhan akan adanya bahan ajar
berupa modul yang dapat digunakanuntuk pembelajaran tatap muka di kelas maupun untuk
pembelajaran daring. Bahan ajar yang akan dikembangkan adalah modul berbasis Pendekatan
Saintifik.
Metode penelitian pada penelitian modul ini adalah penelitian pengembangan atau
Research and Development (R&D). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa
lembar validasi modul yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul pada materi suhu
dan kalor untuk pembelajaran daring, dan lembar validasi angket respon guru yang bertujuan
untuk mengetahui respon guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul berbasis
Pendekatan Saintifik.
2. Tahap Perencanaan
yang menunjukkan adanya permasalahan. Rancangan susunan isi modul pada materi suhu
a. Cover bab. Bagian ini berisi judul, kurikulum, kelas, dan logo universitas.
b. Halaman awal modul. Bagian ini berisi kata pengantar, daftar isi.
c. Pendahuluan modul. Bagian ini berisi deskripsi modul, petunjuk penggunaan modul,
kompetensi inti dan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, pengantar modul, peta
konsep.
d. Isi modul. Bagian ini berisi kegiatan pembelajaran modul, kegiatan belajar2 pada
pustaka, daftar simbol, tabel satuan-satuan dasar, jawaban kegiatan belajar 2 pada
Tahap desain produk pengembangan 4-D ini mengadaptasi dari model Thiagarajan
(Ibrahim, 2012: 28). Tahap disseminate tidak dilakukan karena hanya dilakukan di SMPN 8
Palangka Raya.
Analisis Analisis
Kebutuhan Analisis Materi
Kurikulum
Revisi 1
Draf 2
PENGEMBANGAN
Revisi 2
Analisi Data
Perangkat Modul
preliminary study.
1) Preliminary Study
Raya,bahan ajar yang digunakan guru yaitu berupa buku paket guru dan buku paket
peserta didik dari Kementerian Guruan dan Kebudayaan revisi 2017 sebagai sumber
pembelajaran.
Berdasarkan wawancara terhadap guru IPA kelas VII, kegiatan guru dalam
pembelajaran yaitu mengarahkan peserta didik dan menjelaskan materi yang terdapat
pada buku paket peserta didik yang dipinjamkan oleh pihak sekolah, setelah selesai
membahas materi guru bertanya kepada peserta didik dan juga meminta peserta didik
2) Analisis Kebutuhan
didik dalam proses kegiatan pembelajaran. Guru yang lebih banyak aktif dari peserta
didik selama kegiatan pembelajaran, hal ini dikarenakan bahan ajar yang digunakan
kurang adanya penjelasan yang jelas dan kurang menarik untuk digunakan. Hal ini
disebabkan karena bahan ajar yang digunakan kurang adanya penjelasan yang jelas dan
kurangmenarik untuk digunakan. Hal ini terlihat pada bahan ajar yang diperlihatkan oleh
Guru IPA kelas VII, pada buku peserta didik hanya menyajikan materi, contoh soal, dan
latihan soal saja. Buku paket peserta didik yang dipinjam oleh sekolah juga terlalu banyak
menggunakan kalimat yang berbelit-belit dan menjadikan peserta didik malas untuk
membacanya, sehingga selalu menunggu penjelasan dari guru saja dan juga pada materi
suhu dan kalor dalam buku paket tersebut dibuat terpisah dan tidak dalam satu sub bab
materi, sehingga menjadikan guru yang lebih banyak aktif dari peserta didik selama
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan informasi dari guru IPA kelas VII sebagian dari
peserta didik mengganggap bahwa pelajaran IPA selalu berkaitan dengan hitung-
hitungan.
3) Analisis Kurikulum
menganalisis materi pembelajaran agar sesuai dengan garis besar pembelajaran dan
Berdasarkan analisis kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang sesuai dengan materi suhu dan kalor. Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar materi Suhu dan Kalor terlihat seperti pada tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 7. Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar Materi Suhu dan Kalor
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran 1.4 Menganalisis konsep suhu,
agama yang dianuntnya pemuaian, kalor,
perpindahan kalor, dan
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku penerapannya dalam
jujur, disiplin, tanggung jawab, kehidupaan sehari-hari
peduli (toleransi, gotong royong), termasuk mekanisme
santun, percaya diri dalam menjaga kestabilan suhu
berinteraksi secara efektif dengan tubuh pada manusia dan
lingkungan social dana lam hewan.
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya. 1.5 Melakukan percobaan untuk
menyelidiki pengaruh kalor
KI 3: Memahami dan menerapkan terhadap suhu dan wujud
pengetahuan (faktual, konseptual, benda serta perpindahan
dan prosedural) berdasarkan rasa kalor.
ingin tahunnya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4) Analisis Materi
Analisis materi bertujuan untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan guru dan
peserta didik serta kurikulum yang digunakan di sekolah. Hasil analisis materi yang telah
dilakukan, materi suhu dan kalor sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik dan
isi materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di SMPN 8 Palangka
Suhu
Celcius
Reamur
ng
an
de
sk
al
Fahrenheit
Kelvin
Konduksi
Perpindahan Kalor
Konveksi
Radiasi
Rancangan awal modul menghasilkan draf 1 yaitu modul berbasis Pendekatan Saintifk.
Modul yang dikembangkan peneliti terdiri dari komponen-komponen, yaitu (1) cover
modul berisi gambar yang berhubungan dengan materi suhu dan kalor, judul utama
modul, nama penyusun, tujuan modul untuk kelas VII, penyajian logo kurikulum 2013
dan logo universitas; (2) kata pengantar; (3) daftar isi modul; (4) deskripsi modul berbasis
Pendekatan Saintifik, petunjuk penggunaan modul; (5) kompetensi inti dan kompetensi
dasar; (6) tujuan pembelajaran modul, pengantar modul; (7) peta konsep; (8) Pendekatan
Saintifik dan kegiatan belajar 2 pada pertemuan 1,2 dan 3 ; (9) materi pembelajaran;
(10) rangkuman materi dari modul; (11) evaluasi pembelajaran; (12) glosarium; (13)
daftar pustaka; (14) daftar symbol; (15) lembar satuan-satuan dasar; (16) jawaban
kegiatan belajar 2 pada pertemuan 1,2 dan 3; (17) jawaban lembar evaluasi pembelajaran;
(18) lembar catatan; dan (19) cover penutup modul.Rancangan awal modul akan ditelaah
oleh validator yaitu dosen pembimbing program studi guruan fisika FKIP Universitas
Palangka Raya.
produk berupa modul berbasis LKS. Pengembangan dilakukan sesuai tahapdesign (tahap
ditelaah oleh validator yaitu dosen pembimbing program studi guruan fisika FKIP
Universitas Palangka Raya. Berdasarkan saran dan komentar oleh dosen dan guru pada
lembar validasi modul, lembar validasi angket respon guru, dan lembar angket respon
guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul pada desain awal modul.,
selanjutnya akan dilakukan revisi 1 dan menghasilkan draf II. Berdasarkan saran dan
komentar oleh dosen dan guru pada lembar validasi modul, lembar validasi angket respon
guru, dan lembar angket respon guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul
padadraf II modul selanjutnya akan dilakukan revisi II, danselanjutnya akan dilakukan
1. Wawancara dengan guru kelas VII SMPN 11 Palangka Raya untuk mengetahui praktik
pembelajaran oleh guru, kegiatan guru dalam pembelajaran, kebutuhan guru, kurikulum,
dan materi.
2. Lembar validasi modul berbasis Pendekatan Saintifik yang divalidasi oleh dosen
berbasisLKS yang divalidasi oleh guru mata pelajaran IPA kelas VII SMPN 8 Palangka
Raya.
4. Lembar validasi angket respon guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul
berbasis LKS yang divalidasi oleh dosen pembimbing program studi guruan fisika FKIP
kualitatif yang memaparkan hasil pengembangan produk berupa modul berbasis LKS.
Lembar validasi modul berbasis LKS, lembar angket respon guru, dan lembar validasi angket
respon guru terhadap pembelajaran menggunakan modul memiliki 4 pilihan jawaban sesuai
pertanyaan yang tersedia pada lembar validasi. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban dapat
Hasil dari skor penilaian dari masing-masing validator, kemudian dicari rata-ratanya
untuk menentukan kevalidan dan kelayakan modul berbasis LKS.Berikut ini kriteria