Indonesia adalah Negara dengan beragam budaya, bahasa, suku, maupun agama.
Bukan hanya di Asia tenggara, tetapi dunia pun mengakuinya, seperti yang
ditegaskan oleh presiden republik Indonesia Ir.H. Joko Widodo menyatakan
keberagaman adalah anugrah dari Tuhan yang harus di jadikan kekuatan. Indonesia
harus tetap satu dalam persaudaraan.
Namun sayang hadirin, tidak bisa kita pungkiri, keberagaman yang dimiliki
Indonesia saat ini, juga merupakan sebuah ancaman mengerikan, yang berpotensi
menghacurkan persatuan dan kesatuan. Bukankah bapak proklamator Indonesia
Drs. Moh. Hatta, pernah berkata, jatuh bangunya bangsa ini, sangat tergantung dari
bangsa itu sendiri, makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia adalah
sekedar nama dan seuntaian gambar pulai di peta. Praja Muda Karana generasi
muda sebagai ujung tombak penerus bangsa, Tentu tidak ingin hal ini menimpa
tanah air tercinta. Untuk itu: PERANAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN
PERSATUAN BANGSA : adalah judul Pidato yang akan sayai bahas pada
kesempatan ini. Sebagai landasan al-qur’an surah al Hujurat ayat 13.
ٰيٓاَيُّه ا النَّاسُ انَّا خَ لَ ْق ٰن ُكم م ْن َذ َك ر َّواُ ْن ٰثى وجع ْل ٰن ُكم ُش عُوْ بًا َّوقَب ۤاىل لتَع ارفُوْ ا ۚ ا َّن اَ ْك رم ُكم ع ْن َد هّٰللا اَ ْت ٰقى ُكم ۗا َّن هّٰللا
َ ِ ْ ِ ِ ْ َ َ ِ َ َ ِ َ ِٕ َ ْ َ َ َ ٍ ِّ ْ ِ َ
13. Wahai manusia/, sungguh /kami telah menciptakan kamu/ dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan/ kemudian kami jadikan kamu/berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku/ supaya kamu saling mengenal/. Sesungguhnya/ orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah /ialah orang yang bertakwa/Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Syekh Abdurrahman bin abi bakar dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab tafsir
ad-durrul mantsur fit tafsir bil ma’tsur jilid 7 halaman 578, menjelaskan bahwa
sababun nuzul ayat ini adalah ketika Rasulullah meminta Bani Bayadhoh untuk
menikahkan salah satu putri mereka dengan Abu Hindin yang merupakan bekas
budak mereka. Namun, Bani Bayadhah menolaknya seraya berkata, “ Ya Rasulallah,
bagaimana kami akan menikahkan putri kami dengan bekas budak kami? Maka
turunlah ayat 13 ini, yang diawali dengan kalimat Ya Ayyuhannas yang ditujukan
kepada seluruh manusia, tanpa memandang ras dan golongan. Manusia diciptakan
dari nasab yang satu, dari adam dan hawa. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk
saling menghina, saling merendahkan, saling membenci, antara satu dan yang
lain. Betul hadirin…
Namun Hadirin, akhir-akhir ini, Indonesia masih dihadapkan pada konflik intoleransi,
Berbeda partai politik, membuat kita saling mengkritik, berbeda suku dan
agama, membuat kita bermusuhan dengan tetangga, pembakaran vihara,
perusakan masjid dan pura, pembubaran paksa jemaat gereja, bahkan
penyerangan terhadap ulama, Bahkan yang lebih memilukan lagi, perilaku rasis,
radikal dan anarkis, malah dilakukan secara terang-terangan untuk jadi
tontonan. Nastagfirullah….
Oleh karena itu hadirin, perlu tindakan tegas pemerintah terhadap pelaku
intoleransi, apapun bentuk perilakunya, semuanya harus ditindak dengan
tegas. sehingga walau kita beda agama tetapi kita satu bangsa, walau kita
beda bahasa, tetapi kita 1 negara, walau beda ras dan budaya, tetap 1
tanah air kita. Indonesia.
Akhirnya pidato ini saya tutup dengan sebuah lagu yang diungkapkan oleh Fujiono
dalam gubahan syair lagunya.
Ragam umat ragam agamanya, Ada islam ada Kristen hindu buda
Banyak suku-suku dan budaya, Ada jawa sumatera sampai Papua
Semuanya di negeri ini, Bersatu di Bhinneka Tunggal Ika
Wassalamualaikum