KONSTRUKSI
4. Peraturan Terkait Jasa Konstruksi
2
PENGERTIAN
• Jasa Konstruksi adalah layanan jasa:
- Konsultansi konstruksi
- Pekerjaan konstruksi
- Pekerjaan terintegrasi
UNTUK APA
“KONSTRUKSI” KEPENTINGN
DIATUR? PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
KEGIATAN RESIKO
EKONOMI TINGGI
KEPENTINGAN KEPENTINGAN
PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN
PEREKONOMIAN LINGKUNGAN
KONSTRUKSI
PENCIRI PERUBAH
PERADABAN EKOSISTEM
KEPENTINGAN KEPENTINGAN
PERLINDUNGAN LONG LASTING PERLINDUNGAN
PERADABAN KEBUDAYAAN
ARTEFACT
NILAI & PRINSIP PENGATURAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
PRODUK
BERKUALITAS,
BERMANFAAT,
P3 BERKELANJUTAN,
MASYARAKAT
KONSTRUKSI
INDONESIA
KAPASITAS EFISIEN,
KOMPETENSI P1 P2 PRODUKTIF,
DAYA SAING KREATIF & INOVATIF
GOVERNANCE BERKEADILAN
PELAKU PROSES
JASA
JASA pembongkaran pengkajian PENGKAJIAN
PEMBONGKARAN
JASA MANAJEMEN
PROYEK
PENYELENGGA-
JASA
RAAN KONSTRUKSI
PERANCANGAN
pemeliharaan perancangan
JASA SUPLAI
JASA MATERIAL
PEMELIHARAAN
JASA SUPLAI
operasi pelaksanaan TENAGA KERJA
8
OUTLINE UUJK
Ketentuan
Umum
Ketentuan
Peralihan Azas dan
Tujuan
Sanksi Tanggung
Administ Jawab dab
rasi Kewenang
an
Partisipasi Penyelenggara
Masyaraka an Jasa
t Konstruksi
Sistem
Keamanan,
Informas Keselamatan
i Jasa dan
Keberlanjutan
Konstruk Tenaga Konstruksi
si Kerja
Pembina Konstruks
an i
9
AZAS JASA KONSTRUKSI
Kejujuran dan Keadilan
Manfaat
Keserasian
Keseimbangan
Kemandirian
Keterbukaan
Kemitraan
Keamanan dan Keselamatan
Kesetaraan
Profesionalitas
Kebebasan
Pembangunan Berkelanjutan
Wawasan Lingkungan
10
TUJUAN UUJK
Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi
untuk mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing
tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi yang berkualitas
Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
menjamin kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa dalam menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan
kepatuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa
Konstruksi;
Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan
keselamatan publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan
terbangun
Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan
Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan
penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
11
STRUKTUR USAHA JASA KONSTRUKSI
JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA
Umum 1. Arsitektur; 1. Pengkajian;
2. Rekayasa; 2. Perencanaan;
3. Rekayasa terpadu; dan 3. Perancangan;
4. Arsitektur lanskap dan 4. Pengawasan; dan/atau
Jasa Konsultansi perencanaan wilayah. 5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi.
Konstruksi
Spesialis 1. Konsultansi ilmiah dan 1. Survei;
teknis; dan 2. Pengujian Teknis; dan/atau
2. Pengujian dan analisi 3. Analisis.
teknis.
Umum 1. Bangunan gedung; dan 1. Pembangunan;
2. Bangunan sipil. 2. Pemeliharaan;
3. Pembongkaran; dan/atau
4. Pembangunan kembali.
Pekerjaan Konstruksi Spesialis 1. Instalasi; 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan
2. Konstruksi khusus; konstruksi atau bentuk fisik lainnya.
3. Konstruksi prapabrikasi;
4. Penyelesaian bangunan;
dan
5. Penyewaan peralatan.
Pekerjaan Konstruksi 1. Bangunan gedung; dan 1. Rancang bangun; dan
Terintegrasi 2. Bangunan sipil. 2. Perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan.
12
12 12
SEGMENTASI PASAR
JASA KONSTRUKSI
1. Berisiko sedang;
1. Badan Usaha Kualifikasi
2. Berteknologi madya; dan/atau
Menengah
3. Berbiaya sedang.
KUALIFIKASI:
1. OPERATOR;
SERTIFIKASI
2. TEKNISI/ANALIS; DAN PELATIHAN KOMPETENSI
3. AHLI. KERJA
KLASIFIKASI:
1. ARSITEKTUR;
2. SIPIL;
3. MEKANIKAL;
4. ELEKTRIKAL;
5. TATA LINGKUNGAN; DAN LEMBAGA
6. MANAJEMEN SERTIFIKASI
PELAKSANAAN PROFESI
15
PENYELENGGARAAN
JASA KONSTRUKSI
Dikerjakan sendiri
Usaha Jasa
Konstruksi Pengikatan jasa
konstruksi
Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi
Usaha Dikerjakan sendiri
Penyediaan
Perjanjian penyediaan
Bangunan
bangunan
17 17
PENGELOLAAN
JASA KONSTRUKSI
19 19
KEGAGALAN BANGUNAN
Laporan/Pengaduan
20 20
UU Jasa Konstruksi 1999* UU Jasa Konstruksi 2017
Penggantian – Pasal 63
/perbaikan Penyedia Jasa wajib mengganti atau memperbaiki Kegagalan
bangunan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat (1) yang
disebabkan kesalahan Penyedia Jasa.
Ganti rugi Pasal 26 Pasal 67
(1) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan (1) Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa wajib memberikan
perencana atau pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan ganti kerugian dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas konstruksi wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1), ayat (2), dan
bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti rugi. ayat (3).
(2) Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian ganti kerugian
pelaksana konstruksi dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian bagi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan
pihak lain, maka pelaksana konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan Pemerintah.
bidang usaha dan dikenakan ganti rugi.
Pasal 27
Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan pengguna
jasa dalam pengelolaan bangunan dan hal tersebut menimbulkan kerugian
bagi pihak lain, maka pengguna jasa wajib bertanggung jawab dan dikenai
ganti rugi.
Pasal 28
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25, tanggung jawab perencana konstruksi, pelaksana konstruksi,
dan pengawas konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 serta
tanggung jawab pengguna jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
UU Jasa Konstruksi 1999* UU Jasa Konstruksi 2017
Pidana Pasal 43 –
(1) Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan
konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan
mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan
bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau
dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai
kontrak.
(2) Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan
yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan
konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5
(lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima
per seratus) dari nilai kontrak.
(3) Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada
orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan
penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan
timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan
dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan
denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.
PEMERINTAH PUSAT
• Penetapan kebijakan
• Penyelenggaraan kebijakan strategis,
• Pemantauan dan evaluasi
• Pengembangan kerjasama dan
• Dukungan kepada gubernur
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
• Penerapan pedoman teknis
• Penyelenggaraan kebijakan di wilayah provinsi
• Pemantauan dan evaluasi, dan
• Pemberdayaan
BUPATI/WALIKOTA
• Penyelenggaraan kebijakan di wilayah kabupaten/kota; dan
• Pemantauan dan evaluasi
23
PENGAWASAN
JASA KONSTRUKSI
Bangunan perwakilan
Republik Indonesia di luar
Pemerintah negeri
Pusat
Mengawasi Bangunan perwakilan asing di
wilayah Indonesia
24
SISTEM INFORMASI
JASA KONSTRUKSI
25
PARTISIPASI MASYARAKAT
JASA KONSTRUKSI
26
PARTISIPASI MASYARAKAT
JASA KONSTRUKSI
PENGADUAN PEMERIKSAAN
Aparat Penegak
Masyarakat Umum
Hukum PEKERJAAN KONSTRUKSI
Dikecualikan:
Masukan Perumusan Kebijakan
Jasa Konstruksi. a.Terjadi hilangnya nyawa seseorang
Forum Jasa Konstruksi di berbagai b.Tertangkap tangan melakukan tindak
MEDIA pidana korupsi.
27
PENYELESAIAN SENGKETA
TIDAK TERCAPAI
MUSYAWARAH
PENYELESAIAN DISESUAIKAN BERDASARKAN
UNTUK
SENGKETA KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
MUFAKAT
28
SANKSI ADMINISTRATIF,
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
29
UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI
PERATURAN MENTERI PERATURAN
TENTANG PEMBINAAN TENTANG PEMBINAAN MENTERI TENTANG
USAHA JASA TENAGA KERJA PEMBINAAN K4
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
30
KETENANGAN DAN
KELANCARAN DALAM
PELAKSANAAN KONTRAK
UU NO. 18 TAHUN 1999
Ada ketentuan pidana yang menghentikan proses konstruksi jika terjadi ketentuan pidana
terkait dengan kesalahan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan yang
tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang menyebabkan kegagalan pekerjaan (Pasal
43).
Dalam Undang-Undang ini, jika terjadi pidana maka tidak akan menghentikan proses
konstruksi yang sedang berjalan.
31
ASAS DAN TUJUAN
PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI
ASAS memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan
Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha
Kejujuran dan Keadilan; kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa
Konstruksi berkualitas;
Manfaat;
mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa
Kesetaraan; Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan
Pengguna dan Penyedia Jasa, serta peningkatan
Keserasian; kepatuhan pada peraturan perundang-undangan
Keseimbangan;
mewujudkan peningkatan partisipasi
Profesionalitas; masyarakat di bidang Jasa Konstruksi;
Kemandirian; TUJUAN
menata sistem Jasa Konstruksi yang
Keterbukaan; mewujudkan keselamatan publik dan
Kemitraan; kenyamanan lingkungan terbangun;
32 32
TERIMA KASIH
33