Anda di halaman 1dari 2

Nama: Exsa Beransa Magin

Nim:20.96.1741
Kelas:Ik01

Judul Perspektif Tujuh Tradisi dalam Teori Komunikasi


Volume&halaman Vol.4Hal 1-13
tahun 2 juli 2011
Penulis Prahastiwi Utari
Reviewer Exsa Beransa Magin
Tanggal 29 maret 2023
Tujuan penelitian Menelaah kekuatan dan kelemahan dari
masing-masing tradisi, sehingga dapat
diketahui kontribusi yang dapat diberikan
oleh setiap tradisi dalam memahami dan
mengatasi berbagai masalah dalam bidang
komunikasi.
Latar belakang Salah satu yang menarik perhatian adalah
seorang ilmuwan komunikasi Stephen W.
Littlejohn. Beliau adalah salah satu ilmuwan
yang paling produktif dalam pengembangan
ilmu komunikasi. Buku hasil karyanya Theories
of Human Communication sudah diterbitkan
dalam 10 edisi (edisi terakhir tahun 2011) yang
setiap edisinya menambahkan perkembangan
teori komunikasi baru. Belum lagi buku buku
lain yang mengimbangi buku utama ini.
Perubahan besar terjadi dalam Edisi 8 (2005)
buku Littlejohn tentang Theories of Human
Communication, dia merubah secara
keseluruhan struktur berpikirnya yang telah
dituangkan dalam 7 edisi sebelumnya.
Perombakan besar-besaran dalam keseluruhan
struktur dan isi teori yang telah dikembangkan.
Jika sebelum Edisi 8 Littlejohn selalu
menekankan bahwa teori komunikasi harus
dilihat berdasarkan level komunikasinya, maka
dalam Edisi 8 ini semua ditinggalkan. Dapat
disimpulkan pasti ada sesuatu pergulatan besar
dalam diri seorang Littlejohn sehingga merubah
pola pikir yang sudah dibangunnya dalam
tataran dunia teori komunikasi.
Implikasi dalam penelitian Implikasi perspektif Tujuh Tradisi dalam Teori
Komunikasi secara luas dapat diterapkan
dengan berbagai paradigma penelitian yang
telah dikembangkan oleh berbagai ilmuwan.
Sunarto (2011: 12) melihat sangat
memungkinkan muncul relasi yang signifikan
antara apa yang dilihat Miller (2005) melalui
paradigma postpositivistik; interpretif dan kritis
dan pemikiran Griffin yang meletakan
perspektif obyektif dan interpretif dalam
Nama: Exsa Beransa Magin
Nim:20.96.1741
Kelas:Ik01

memahami ke perspektif Tujuh Tradisi dalam


Teori Komunikasi. Tradisi yang masuk dalam
ranah objektif, dapat dikatakan menggunakan
positivistik dan postpositivitistik. Tradisi yang
masuk subyektif.
Hasil Penelitian Dengan adanya komunikasi yang tertera dalam
teoritis yang telah di jelaskan oleh Prahastiwi
Utari Kajian tentang perspektif Tujuh Tradisi
dalam Teori Komunikasi ini telah membuka
sebuah ruang baru bagi kita untuk
mendiskusikan perbedaan-perbedaan dan
persamaan-persamaan yang ada dalam teori-
teori komunikasi tanpa memunculkan sekat-
sekat keilmuan yang bersifat multidisiplin.
Keberadaan cara pandang yang diberikan Craig
kemudian diikuti Littlejohn dan Griffin
diharapkan dapat memicu pemikiran-pemikiran
baru bagi kita yang mempelajari ilmu
komunikasi dalam melihat teori komunikasi. Di
samping itu perspektif ini juga akan
membangun kajian yang holistik terkait dengan
metode penelitian komunikasi.
Deskripsi versi saya tentang jurnal ini keberagaman perspektif ini dapat membantu
dalam memahami aspek yang berbeda dari
komunikasi. Mereka juga berargumen bahwa
setiap tradisi memiliki kekuatan dan kelemahan
masing-masing, dan bahwa pendekatan
gabungan dari beberapa tradisi dapat
memungkinkan penjelasan yang lebih
komprehensif dan mendalam tentang
fenomena komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai