Anda di halaman 1dari 2

BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH (BREAKS) EDISI III / JANUARI 2022

Peran Pemberdayaan
Perempuan pada Eradikasi R E AKS
Kemiskinan Keluarga dalam
BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

Perspektif Ekonomi Islam


Irfan Syauqi Beik, Wakil Ketua Umum VI Bidang
Pengembangan Pendidikan dan Riset DPP
Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI),
mengkaji perspektif ekonomi Islam terhadap
peran pemberdayaan perempuan dalam
pengentasan kemiskinan keluarga. Artikel ini
dipublikasikan di International Journal of Ethics
and Systems pada tahun 2021, berkolaborasi
dengan para akademisi dari Universitas
Pendidikan Indonesia, Universitas Diponegoro,
dan Universitas Trisakti.

BREAKS edisi ketiga ini mengelaborasi cuplikan


diskusi pada artikel tersebut.

Kedudukan Perempuan dalam Kehidupan Pemberdayaan Perempuan dan Kemiskinan


Sosial Keluarga
Absennya pemberdayaan perempuan membuat

P
erempuan sering kali dikategorikan dalam kerentanan terhadap kemiskinan dalam keluarga
kelompok rentan, khususnya di negara semakin besar. Terdapat banyak kondisi yang
berkembang. Hal ini cukup beralasan memaksa perempuan turut berperan aktif sebagai
mengingat data-data menunjukkan bahwa kepala keluarga, seperti ketika suami meninggal,
orang tua cenderung mengesampingkan urusan bercerai dengan suami, maupun suami yang sudah
pendidikan anak perempuannya dibandingkan anak tidak dalam usia produktif. Oleh karena itu,
laki-lakinya. Sebagaimana penelitian yang dilakukan perempuan dituntut memiliki peran ganda, tidak
oleh Penerima Nobel Ekonomi Esther Duflo, 32% hanya mengurus pekerjaan rumah tangga, namun
orang tua di India menginginkan anak laki-lakinya juga berdaya untuk berkontribusi terhadap ekonomi
menyelesaikan pendidikan hingga tingkat tersier. keluarga. Sering kali, perempuan tidak disiapkan
Namun hanya 18% orang tua memiliki keinginan untuk menghadapi risiko-risiko di atas. Walhasil,
yang sama untuk anak perempuannya. Fokus orang banyak yang akhirnya terjatuh pada jurang
tua hanya sebatas menikahkan anak perempuannya kemiskinan.
dengan laki-laki yang tepat dan mendidik mereka Masalah kemiskinan akibat kurangnya
agar dapat melaksanakan kewajiban rumah pemberdayaan perempuan berakar pada
tangganya dengan baik. Wajar apabila ketimpangan gender di berbagai bidang.
pemberdayaan terhadap mereka cenderung Kesempatan pendidikan yang tidak sebanding
terabaikan. antara laki-laki dan perempuan dapat
Isu ketimpangan gender juga merupakan mengakibatkan kurangnya kesadaran,
fenomena yang melekat pada sosial-ekonomi keterampilan, pengetahuan, maupun kepercayaan
Indonesia. Berdasarkan Gender Inequality Index diri dari perempuan itu sendiri. Maka, pemberdayaan
yang dipublikasikan oleh United Nations perempuan merupakan bagian dari hak asasi yang
Development Programme (UNDP) pada tahun 2019, harus terpenuhi untuk memerangi kemiskinan
Indonesia menempati peringkat ke 104 dari 189 keluarga. Pemberdayaan perempuan yang
negara dengan perolehan nilai 0,453. Indeks berdampak pada peningkatan kesejahteraan
ketimpangan gender Indonesia jauh lebih tinggi keluarga miskin dapat memengaruhi perkembangan
dibandingkan dengan negara tetangga seperti ekonomi secara positif.
Singapura, Malaysia, dan Thailand. Singapura sendiri Dalam perspektif Islam, kemiskinan bukan hanya
menempati peringkat ke-12 dengan nilai 0,067, mencakup materi, namun juga spiritual. Tentu
Malaysia di peringkat ke-62 dengan nilai 0,287, dan kecukupan materi merupakan hal yang penting
Thailand di posisi ke-93 dengan indeks 0,393. dalam Islam. Perempuan yang bekerja untuk

1IKATAN
| Let's take
AHLI a BREAKS
EKONOMI ISLAM INDONESIA (IAEI) | www.iaei-pusat.org www.iaei-pusat.org
Hal - 1/2
BULETIN RISET EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH (BREAKS) EDISI III / JANUARI 2022

memenuhi kebutuhan materi pun diperbolehkan Ketiga, peran dalam keluarga juga meningkatkan
dalam Islam, asalkan tetap memperhatikan aturan pemberdayaan perempuan. Semakin perempuan
syariah dengan mematuhi nilai moral serta tidak diberikan peran lebih dalam pembangunan ekonomi
membawa pengaruh negatif terhadap tugas keluarganya, semakin tinggi pula dampaknya
utamanya dalam rumah tangga. Hal ini karena terhadap pemberdayaan.
mengurus rumah tangga, menjadi istri dan ibu yang Keempat, mentoring juga memiliki peran positif
berdaya juga merupakan kunci pembangunan terhadap pemberdayaan perempuan. Mentoring
peradaban. merupakan sarana pendampingan yang dapat
Maka dari itu Beik dan kawan penulis mencoba menyediakan bantuan dan semangat kepada
meneliti secara empiris hubungan antara anggota dalam program pemberdayaan ekonomi
pemberdayaan perempuan dengan pengentasan dan sosial.
kemiskinan keluarga. Mereka juga mengeksplorasi
faktor-faktor apa saja yang menjadi determinan dari Partisipasi Peran dalam
Kerja Keluarga
pemberdayaan perempuan di Indonesia. Untuk
menjawab hal tersebut peneliti menggunakan
pendekatan epistemologi tauhid yang
dikembangkan oleh Masudul Alam Choudhury. Edukasi Pemberdayaan Mentoring
Perempuan

Peran Pemberdayaan Perempuan


Hasil riset ini menunjukkan bahwa pemberdayaan
perempuan memiliki dampak langsung terhadap
Kemiskinan Keluarga
penurunan kemiskinan keluarga. Pemberdayaan (Material & Spiritual)
perempuan secara Islami berkontribusi pada
penurunan tingkat kemiskinan keluarga. Penting Rekomendasi
untuk diingat, bahwa kemiskinan keluarga yang Berdasarkan hasil penelitian diatas, terdapat
dimaksud telah mencakup kemiskinan spiritual beberapa kebijakan strategis yang dapat
bukan hanya material. dipertimbangkan untuk meningkatkan
Selain itu, terdapat empat faktor sosial ekonomi pemberdayaan perempuan secara Islami dan
yang terbukti secara empiris mempengaruhi tingkat menurunkan kemiskinan keluarga. Pertama,
pemberdayaan perempuan secara langsung dari indikator kemiskinan perlu memasukkan unsur
sudut pandang Islam, yakni Pendidikan, Partisipasi spiritualitas. Kedua, perlu disusun rencana induk
Kerja, Peran dalam Keluarga, dan Mentoring. program pemberdayaan dalam pengentasan
Pertama, pendidikan memiliki hubungan positif kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan dan
terhadap pemberdayaan perempuan. Pendidikan kemiskinan keluarga dengan melibatkan pihak-
dalam penelitian ini juga mencakup pendidikan pihak terkait. Ketiga, membuat sistem informasi
agama bukan hanya pendidikan formal dan terintegrasi yang menyimpan database identitas
pelatihan umum semata. masyarakat miskin di Indonesia untuk digunakan
Kedua, partisipasi kerja juga memiliki dampak sebagai dasar dalam menentukan jenis program
positif terhadap pemberdayaan perempuan. pemberdayaan yang akan dilaksanakan (evidence-
Partisipasi kerja bukan hanya mengukur kuantitas based policy).
waktu perempuan bekerja. Namun, faktor ini juga
menangkap apakah motivasi perempuan dalam Referensi
bekerja tersebut telah sejalan dengan nilai-nilai Nurasyiah, A., Miyasto, M., Mariyanti, T., & Beik, I. S. (2021). Women’s
Islam. empowerment and family poverty in the Tawhidi epistemological
approach. International Journal of Ethics and Systems, 37(1), 15-34. DOI
10.1108/IJOES-01-2020-0004

Call for BREAKS Contributions


Kirimkan versi POPULAR dari publikasi ilmiah anda di jurnal-jurnal bereputasi internasional untuk dimuat dalam
BREAKS edisi berikutnya. Tulisan maksimal 1.000 kata dalam bahasa Indonesia.
Kirimkan melalui email: redaksi.breaks@iaei-pusat.org / redaksi.iaei@gmail.com Informasi: 0851 6324 0059 (Whatsapp)

Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) adalah organisasi para akademisi dan praktisi untuk melakukan
pengkajian, pengembangan, pendidikan dan sosialisaasi Ekonomi Islam. BREAKS (Buletin Riset Ekonomi & Keuangan
Syariah) merupakan salah satu program literasi IAEI yang mengemas hasil publikasi ilmiah pengurus ke dalam bentuk
tulisan popular.

Redaksi BREAKS: Gedung Dhanapala Lt. 2 Kementerian Keuangan RI, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Senen Raya, Jakarta Pusat 10710
Phone : +6221 384 0059 / 0851 6324 0059 - Email : redaksi.iaei@gmail.com - Website: www.iaei- pusat.org

2 | Let's
IKATAN AHLItake a BREAKS
EKONOMI ISLAM INDONESIA (IAEI) | www.iaei-pusat.org www.iaei-pusat.org
Hal - 2/2

Anda mungkin juga menyukai