Anda di halaman 1dari 8

Journal of Public Sector Innovations, Vol. 4, No.

1, November Tahun 2019, (48-54)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA PERPUSTAKAAN DI BADAN PUSAT STATISTIK KOTA


SURABAYA

Prasetyo Isbandono
Isbandonoprasetyo @gmail.com
Dhiah Ayu Pawestri
dhiaha7@gmail.com

ABSTRAK

Penyelenggaraan pelayanan publik diharapkan dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
perubahan di berbagai bidang kehidupan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang baik akan menambah rasa percaya
masyarakat terhadap penyedia jasa. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya adalah salah satu instansi pemerintah yang
menyediakan pelayanan publik melalui Pelayanan Statistik Terpadu (PST)/Perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kualitas pelayanan pada perpustakaan di BPS Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini berpacu pada fokus penelitian yang digunakan
BPS untuk mengevaluasi kualitas pelayanan setiap tahun. Terdapat lima dimensi dari teori Prasurarman yang menjadi fokus
penelitian, yaitu dimensi Responsivennes (daya tanggap), Assurance (jaminan), Tangible (fisik), Empathy (empati), dan
Reliability (keandalan). Teknik pengumpulan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang terkait didalam lima dimensi kualitas pelayanan publik yaitu,
responsivennes (daya tanggap) keluhan pengunjung belum semuanya direspon dengan baik oleh pihak BPS Kota Surabaya,
assurance (jaminan) pengunjung masih mengeluhkan kecepatan petugas dalam melayani, tangible (fisik) prasarana untuk
duduk tidak mencukupi ketika pengunjung datang secara bersamaan, empathy (empati) pengunjung sudah merasa puas
mengenai perhatian petugas, reliability (keandalan) masih ada data yang belum terpublikasi sesuai waktu yang telah
ditetapkan. Saran yang dapat diberikan kepada BPS Kota Surabaya adalah penataan kembali mengenai peletakan kotak saran
yang dapat dilihat pengunjung secara langsung, memaksimalkan bantuan dari mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL)
untuk membantu melayani pengunjung, penambahan prasarana tempat duduk dan sikap tegas pemimpin membuat jadwal
publikasi data secara berkelanjutan.

Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan, Perpustakaan


ABSTRACT
The delivery of public services is expected to provide services that are appropriate to the needs and changes in various
fields of life. Good public service delivery will increase public trust in service providers. The Surabaya Central Statistics
Agency (BPS) is one of the government agencies that provide public services through the Integrated Statistics Service (PST) /
Library. This study aims to describe the quality of service in libraries in BPS Surabaya. This research uses a descriptive type
of research using a qualitative approach. The focus of this research is driven by the focus of research used by BPS to evaluate
the quality of service each year. There are five dimensions of Prasurarman's theory that are the focus of research, namely the
dimensions of Responsiveness, Assurance, Tangibles, Empathy, and Reliability. The collection technique is carried out
through three stages, namely observation, interview, and documentation. And data analysis in this study uses three
components consisting of data reduction, data presentation, and concluding. type of descriptive research using a qualitative
approach. The focus of this research is driven by the focus of research used by BPS to evaluate the quality of service each
year. There are five dimensions of Prasurarman's theory that are the focus of research, namely the dimensions of
Responsiveness, Assurance, Tangibles, Empathy, and Reliability. The collection technique is carried out through three stages,
namely observation, interview, and documentation. And data analysis in this study uses three components consisting of data
reduction, data presentation, and concluding. The results of research related to the five dimensions of public service quality,
namely, the responsiveness of visitor complaints have not all been responded to properly by the BPS of Surabaya City,
visitors' assurance still complains about the speed of officers in serving, tangible infrastructure to sit insufficient when
visitors come together, empathy visitors have satisfied with the officers' attention, reliability still has data that have not been
published in accordance with the time specified. Suggestions that can be given to BPS Surabaya are a rearrangement of the
placement of suggestion boxes that can be seen by visitors directly, maximizing assistance from Field Work Students (PKL) to
help serve visitors, adding seating infrastructure and a strict attitude of leaders to make a schedule of data published in a way
sustainable.

Keywords: Quality, Service, Library

48
Prasetyo Isbandono: Analisis Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan...

perpustakaan digital, layanan penjualan buku, layanan data


PENDAHULUAN mikro/peta digital/ softcopy publikasi, layanan konsultasi
Pemerintahan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan data statistik, serta layanan konsultasi dan rekomendasi
masyarakat dalam hal pelayanan publik. Pemerintahan juga kegiatan statistik. Hal ini akan membuat pengguna layanan
berkedudukan sebagai organ yang mengorganisir mengukur setiap kualitas pelayanan yang diberikan.
terselenggaranya pelayanan publik. Pengorganisiran Kualitas pelayanan merupakan presepsi pengguna jasa
pelayanan publik diharapkan dapat meningkatkan dari realitas pemberian pelayanan. Kualitas pelayanan dapat
kesejahteraan di berbagai bidang kehidupan. Pelayanan diukur melalui daya tanggap, ketepatan waktu, kemampuan
publik menurut UU No.25 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 dan sarana prasarana. Kualitas pelayanan dapat dikatakan
diartikan sebagai rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan baik apabila harapan pengguna jasa terpenuhi. Sebaliknya,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap kualitas pelayanan buruk ketika harapan pengguna jasa tidak
warga negara atas barang/jasa yang disediakan oleh terpenuhi dengan baik.
penyelenggara pelayanan. Diterbitkannya undang-undang
pelayanan publik bertujuan untuk memberikan kepastian Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh BPS Kota
hukum dalam hubungan antara masyarakat dengan Surabaya belum sepenuhnya memenuhi harapan pengguna
penyelenggara pelayanan. Kepastian hukum dapat jasa. Hal ini dibuktikan dengan jumlah petugas perpustakaan
mewujudkan batasan serta hubungan yang jelas mengenai tidak sebanding dengan jumlah pengunjung perpustakaan.
hak dan kewajiban seluruh pihak terkait dengan Dari hasil perhitungan, intensitas pengunjung perpustakaan
penyelenggaraan pelayanan publik. pada 3 bulan terkahir mencapai 48 orang. Jumlah tersebut
berbanding terbalik dengan satu orang petugas perpustakaan.
Instansi pemerintah memiliki berbagai macam jenis Keterbatasan petugas perpustakaan dapat memperlambat
pelayanan yang diberikan kepada pengguna layanan. Jenis waktu pelayanan.
pelayanan yang diberikan pemerintah menurut Hardiansyah
(2011:23) terdapat tiga jenis pelayanan publik, yaitu Keluhan lain disampaikan oleh pengujung website
kelompok pelayanan administratif, kelompok pelayanan mengenai keterlambatan publikasi data. Selain itu eluhan lain
barang dan kelompok pelayanan jasa. Kelompok pelayanan disampaikan mengenai sikap petugas perpustakaan terhadap
administratif merupakan pelayanan yang menghasilkan rekan kerja didalam perpustakaan. Keberadaan pegawai lain
berbagai produk bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan mengakibatkan kursi pengunjung sudah ditempati oleh rekan
oleh publik, kelompok pelayanan barang merupakan kerja lain. Hal ini menyebabkan pengunjung perpustakaan
pelayanan yang menghasilkan bentuk/jenis barang yang menunggu dengan berdiri. Keluhan yang dirasakan
digunakan oleh publik, dan kelompok pelayanan jasa pengunjung belum terespon dengan baik. Pengunjung
merupakan pelayanan yang menghasilkan bentuk jasa yang perpustakaan terlalu pasif ketika mereka sudah mendapatkan
dibutuhkan publik. data.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya adalah salah METODE PENELITIAN
satu instansi pemerintah yang menyediakan pelayanan
publik. Pelayanan publik yang dapat diberikan adalah data Jenis penelitian
lapangan setelah melalui proses pengolahan. Data tersebut Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
akan dipublikasikan melalui website resmi BPS Kota dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dimaksud
Surabaya maupun buku yang diterbitkan. Buku yang telah sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diterbitkan dapat ditemukan pada Pelayanan Statistik diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan
Terpadu (PST) atau lebih dikenal dengan perpustakaan. lainnya (Gunawan 2016:80). Dari penjelasan ketiga para
ahli tersebut penelitian kualitatif merupakan penelitian
Seksi Integrasi Pengelolaan dan Diseminasi Statistik secara alamiah bukan penelitian yang merumuskan
(IPDS) adalah salah satu seksi yang berada di BPS Kota hipotesis. Sedangkan data yang dihasilkan melalui
Surabaya. Seksi IPDS bertugas mengolah semua data dari pendekatan kulitatif tipe deskritif berupa kata-kata atau
seksi lain untuk dipublikasikan. Seksi IPDS juga
tulisan dari hasil wawancara pengunjung perpustakaan dan
berkewajiban mempublikasikan data ke website resmi BPS
Kota Surabaya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. perilaku pegawai yang diamati.
Data yang dipublikasikan pada halaman resmi bertujuan
untuk memudahkan penguna jasa mendapatkan data dengan Fokus Penelitian
cepat. Selain melalui website resmi, data yang telah diolah Fokus penelitian ini berpacu pada fokus penelitian yang
juga dapat ditemukan pada perpustakaan didalam BPS Kota digunakan BPS untuk mengevaluasi kualitas pelayanan
Surabaya. Hal ini memudahkan pengguna jasa mendapatkan setiap tahun. Terdapat lima dimensi dari teori Prasurarman
data secara langsung ketika data tersebut belum semuanya yang menjadi fokus penelitian, yaitu :
terpublikasi di website resmi. Pegawai yang bertugas pada A. Responsiveness (daya tanggap)
perpustakaan merupakan bagian dari seksi IPDS. Kesanggupan membantu menyediakan pelayanan,
Penempatan pegawai IPDS didalam perpustakaan bermaksut menjelaskan, dan tanggap terhadap keluhan
untuk membantu pengguna jasa dalam hal menjelaskan data konsumen.
yang mereka butuhkan. B. Assurance (jaminan)
Perpustakaan di BPS Kota Surabaya menjadi tempat Bentuk kepastian data dan kemampuan
rujukan data dari seluruh aktivitas di Surabaya. Selain memberikan pelayanan yang mudah, cepat serta
menjadi tempat rujukan data, perpustakaan juga berfungsi tepat.
untuk mendapatkan jenis pelayanan lainnya. Pelayanan yang
dapat diberikan, yaitu layanan perpustakaan tercetak, layanan C. Tangible (fisik)

49
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 4, No. 1, November Tahun 2019, (48-54)

Kualitas pelayanan yang berupa sarana fisik berkunjung pada perpustakaan BPS Kota Surabaya.
perkantoran, alat bantu pelayanan dan ruang Informan terkait pengunjung perpustakaan dan petugas
tunggu. perpustakaan sudah tertera pada sumber data.
D. Empathy (empati) 3. Dokumentasi
Sikap tegas dan penuh perhatian dari pegawai Dokumentasi yang diperoleh untuk ini yaitu berupa
terhadap konsumen. foto mengenai kondisi sarana dan prasarana dalam
E. Reliability (keandalan) menunjang keberlangsungan pelayanan yang ada di
Kemampuan dan keandalan menyediakan perpustakaan BPS Kota Surabaya. Hal tersebut dapat
pelayanan secara profesional menjadi bukti nyata kesiapan BPS dalam melakukan
pelayanan.

Sumber Data Teknik Analisis Data


Sumber data merupakan dasar yang digunakan sebagai Secara garis besar menurut Miles dan Huberman dalam
bahan untuk mengolah data. Ada dua macm sumber Sugiyono (2016: 337) menyatakan bahwa aktivitas dalam
pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
ini yakni : berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
1. Data primer, meliputi wawancara dengan petugas datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data seperti
perpustakaan dan pengunjung perpustakaan. data reduction, data display, dan conclusion
2. Data skunder, meliputi foto yang berkaitan dengan drawing/verification. Dari teori tersebut dapat disimpulkan
kondisi lapangan. Kemudian foto tersebut dapat bahwa teknik analisis data dalam penelitian menggunakan
dijadikan sebagai gambaran nyata keadaan disana empat metode yakni pengumpulan data, reduksi data,
dengan membandingkan hasil wawancara yang telah display data dan kesimpulan/verivikasi
dilakukan. 1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah menjadikan satu
Instrumen Penelitian variabel-variabel yang di perolah dari lapangan.
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah hasil
untuk menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan data- observasi mengenai kualitas pelayanan yang diberikan
data secara sistematis serta objectif dengan tujuan pada perpustakaan di Badan Pusat Statistik Kota
memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesi. Surabaya. Selain itu wawancara yang telah dilakukan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kepada beberapa pegawai perpustakaan guna
menggunakan instrumen yang berkaitan dengan metode memperkuat data yang diperoleh. Hasil dari
kualitatif. Metode tersebeut anatara lain pedoman wawancara juga lebih diperkuat dengan pengumpulan
wawancara yang berisi pertanyaan yang akan ditanyakan ke dokumentasi berupa foto tentang kondisi dilapangan
pada informan lapngan. Selain itu buku catatan yang secara langsung.
digunakan untuk mencatat hasil wawancara, dan alat 2. Reduksi data
komunikasi seperti smarphone yang dapat digunakan untuk Reduksi data merupakan pemilihan dari beberapa
merekam ketika proses wawancara berlangsung serta data yang diperoleh kedalam satu pokok bahasan
mengambil data berupa foto. penting. Dalam penelitian pada perpustakaan di Badan
Pusat Statistik Kota Surabaya memperoleh data dari
Teknik Pengumpulan Data hasil observasi, wawancara, serta dokumentasi dengan
Teknik pengumpulan data yakni dengan pengumpulan pegawai yang bertanggung jawab menangani
data dari sumber data yang diatas dan cara-cara yang sesuai perpustakaan. Reduksi data dapat dilakukan dengan
dengan model penelitian kualitatif. Sejalan dengan hal itu merangkum hasil observasi, wawancara serta
teknik pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan dokumentasi ke dalam hal-hal yang dianggap penting
menggunakan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan serta menentukan tema dan pola penelitian.
triangulasi/gabungan. Dalam penelitian ini memakai teknik 3. Display data
pengumpulan data sebagai berikut : Tahap selanjutnya setelah reduksi data yaitu proses
1. Observasi display data. Penyajian data bertujuan untuk
Observasi yang dilakukan dilapangan melalui memudahkan, memahami apa yang terjadi serta
pengamatan secara langsung terkait pelayanan yang merencanaka pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa
diberikan yang berada di perpustakaan BPS Kota yang telah dipahami tersebut. Proses penyajian data
Surabaya. Selain itu observasi dapat dilakukan dengan dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk
melihat kondisi sekitar mengenai sarana yang uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
disediakan serta kesiapan pegawai dalam hal melayani flowchart dan sejenisnya. Pada penelitian ini penyajian
dan melakukan tanya jawab dengan peneliti. data berupa informasi yang berasal dari hasil penelitian
2. Wawancara dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi
wawancara akan dilakukan dengan petugas akan di rangkum sesuai dengan kondisi lapangan saat
perpustakaan BPS Kota Surabaya dan pengunjung melakukan penelitian.
perpustakaan BPS Kota Surabaya. Wawancara tersebut 4. Kesimpulan/verivikasi
akan membahas mengenai kepuasan pelayanan ketika

50
Prasetyo Isbandono: Analisis Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan...

Langkah keempat setelah kesimpulan/verivikasi yaitu BPS Kota Surabaya, masih terdapat keluhan
menarik kesimpulan dari semua informasi yang telah mengenai pelayanan yang diberikan. Keluhan dari
didapat saat melakukan penelitian. Penarikan pengunjung tidak semuanya disampaikan kepada
kesimpulan pada penelitian ini berasal dari data yang pihak BPS Kota Surabaya. Pengunjung
telah diperoleh baik berupa dokumentasi, foto, dan perpustakan masih tidak mengetahui bagaimana
hasil wawancara di Kantor Badan Pusat Statistik Kota cara untuk melaporkan keluhan tersebut. Adapun
Surabaya. cara yang mereka lakukan dengan menyampaikan
HASIL DAN PEMBAHASAN keluhan tersebut secara langsung setelah mereka
Setiap tahunya BPS Kota Surabaya melakukan selesai mendapatkan pelayanan.
pengevaluasian terhadap kualitas pelayanan pada PST Keluhan pengunjung yang telah direkap pada hasil
(Pelayanan Statistik Terpadu)/Perpustakaan. Menurut kuisioner telah disampaikan kepada BPS Pusat.
Zaitmal, Prasurarman & Berry (dalam Semil, 2018:47) Namun, respon dari BPS Pusat yang membuat keluhan
kualitas pelayanan adalah harapan atau keinginan konsumen tersebut belum teratasi dengan baik. Sehingga BPS
terhadap kenyataan yang mereka alami. Definisi tersebut Kota Surabaya tidak berani mengambil tindakan
berorientasi pada pengguna layanan, namun bukan berati sendiri ketika belum ada perintah dari BPS Pusat.
dalam menentukan kualitas pelayanan penyedia jasa Untuk sementara ini keluhan yang selalu teratasi
pelayanan harus menuruti semua keinginan konsumen. adalah keluhan mengenai kelengkapan data yang ada
Dalam pengevaluasian kualitas pelayanan publik, BPS di BPS Kota Surabaya. Saran yang dapat diberikan
melakukan pengevaluasian menggunakan dimensi kualitas oleh pihak BPS Kota Surabaya dapat melalui saran
pelayanan publik dari Prasurarman. Hasil evaluasi dari untuk mencari di BPS Provinsi maupun instansi
kualitas pelayanan akan dipublikasikan melalui bukunya terkait.
Analisis Hasil Survei Kualitas Data atau yang biasa disebut 2. Assurance (jaminan)
dengan SKD (Survei Kebutuhan Data). Dimensi yang Dimensi ini merupakan jaminan pegawai
digunakan untuk menilai kualitas pelayanan yang ada pada memberikan kepastian data dan memberikan pelayanan
perpustakaan BPS Kota Surabaya sebagai berikut : dengan cepat serta tepat. Pemberian jaminan tersebut
1. Responsiveness (daya tanggap) guna untuk menumbuhkan rasa kepercayaan
Dimensi ini merupakan kesanggupan membantu pengunjung. Berikut 2 indikator mengenai dimensi
menyediakan pelayanan yang cepat dan tepat kepada assurance :
pengunjung. Membantu menyampaikan informasi yang a. Petugas memberikan kepastian data
berkaitan dengan keperluan pengunjung secara jelas. Dari 10 responden yang mengujungi
Membiarkan pengunjung menunggu terlalu lama tanpa perpustakaan 4 diantaranya diberikan kesempatan
alasan yang jelas dapat membuat presepsi yang negatif untuk mencari data menggunakan sistem pencarian,
terhadap kualitas pelayanan. Selain itu daya tanggap sedangkan 4 responden lain tidak mendapatkan
dalam proses pelayanan akan mempengaruhi hasil kesempatan dengan alasan berdekatan dengan
kinerja pegawai. Sebab ketika proses pelayanan waktu pulang kerja, hanya 1 orang yang diberi
didasari oleh keinginan dan komitmen untuk kesempatan mencari data dan memang tidak diberi
melaksanakan pelayanan dengan baik, maka akan kesempatan. Dua responden lain tidak menanggapi
tercipta peningkatan kualitas pelayanan yang semakin pertanyaan peneliti.
baik. Pelayanan publik yang ada di perpustakaan BPS Hasil penelitian dan wawancara yang telah
Kota Surabaya sudah menerapkan dimensi dilakukan oleh pengungjung dan petugas
responsiveness beserta indikatornya. Indikator tersebut perpustakaan, semua pengunjung sudah
antara lain : mendapatkan data sesuai kebutuhannya. Namun,
a. Membantu pengunjung yang ingin mendapatkan masih ada pengunjung yang tidak ikut serta dalam
data pencarian data. Hal tersebut dapat membuat rasa
Dari 10 informan yang mengujungi percaya akan koleksi buku maupun file data yang
perpustakaan 9 diantaranya direspon dengan baik ada di perpustakaan tidak maksimal.
dan 1 pengunjung mengalami penolakan karena b. Petugas memberikan pelayanan dengan cepat dan
waktu pelayanan yang terlalu mepet dengan jam tepat
kerja. Dari 10 responden yang mengunjungi
b. Membantu pengunjung mendapatkan pelayanan perpustakaan 2 diantaranya mengeluhkan
Dari 10 informan yang mengunjungi kecepatan dalam hal melayani sedangkan 8
perpustakaan semuanya memiliki prosedur responden lainnya sudah merasa cepat dalam hal
pelayanan yang sama untuk mendapatkan pelayanan.
pelayanan. Penerapan dimensi assurance belum
c. Semua keluhan pengunjung direspon oleh petugas sepenuhnya diterapkan dengan baik. Hal itu
Dari 10 informan yang mengunjungi dibuktikan masih adanya keluhan dari pengunjung
perpustakaan, semua keluhan belum terespon terkait kecepatan pegawai dalam melayani. Dari
dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan masih hasil penelitian kecepatan pegawai berkurang
adanya keluhan yang sama. ketika pegawai mendapatkan pengunjung yang
Pada hasil penelitian dan wawancara yang datang secara bersamaan.
telah dilakukan kepada pengunjung perpustakaan

51
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 4, No. 1, November Tahun 2019, (48-54)

3. Tangible (fisik) Selain itu kesan kuno pada perpustakaan tersebut


Dimensi ini merupakan kemampuan penyedia masih terlihat dengan fasilitas meja kursi
layanan dalam menyiapkan sarana dan prasarana fisik menggunakan kayu. Luas ruangan pada
perusahaan. Sarana dan prasarana dapat menjadi perpustakaan juga mempengaruhi kualitas
eksistensi bukti nyata dari pelayanan yang diberikan kenyamanan yang ada pada perpustakaan tersebut.
oleh penyedia jasa. Fasilitas fisik tempat pelayanan 4. Emphaty (empati)
meliputi teknologi (peralatan dan perlengkapan yang Dimensi ini memberikan perhatian tulus dan
dipergunakan) serta penampilan pegawai dalam bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada
melayani pengunjung. Secara singkat dapat diartikan pengunjung yang datang. Dengan berupaya memahami
sebagai penampilan fasilitas fisik dan peralatan. Pada keinginan pengunjung dimana penyedia layanan
penelitian ini, dimensi tangible ditentukan oleh tiga diharapkan memiliki suatu pengertian kepada
indikator yaitu : pengunjung, memahami kebutuhan pengunjung secara
a. Penampilan pegawai spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang
Dari 10 responden yang mengujungi nyaman bagi pengunjung. Secara singkat dapat
perpustakaan semua mengatakan pegawai telah diartikan sebagai usaha mengetahui dan mengerti
berpenampilan sesuai dengan seragam yang kebutuhan pengunjung secara individual. Pada
dikenakan, sopan dan rapih. penelitian ini, dimensi emphaty ditentukan oleh tiga
Hasil penelitian yang telah dilakukan, pegawai indikator yaitu :
perpustakaan sudah berpenampilan sesuai dengan a. Mendahulukan kepentingan pengunjung
ketetapan. Penampilan pegawai ini dapat menjadi Dari 10 responden yang mengujungi
penilaian utama terhadap pelayanan yang ada perpustakaan 9 diantaranya tidak menemui adanya
diperpustakaan tersebut. Kesesuaian seragam yang pegawai lain yang bekerja diperpustakaan,
dikenakan setiap harinya juga menambah penilian sedangkan 1 pengunjung lain menemui adanya
bahwa semua pegawai BPS Kota Surabaya menaati pegawai lain bekerja di perpustakaan.
peraturan yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian dan wawancara yang telah
b. Kemudahan dalam proses pelayanan dilakukan oleh pengunjung maupun petugas
Dari 10 responden yang mengunjungi perpustakaan. Petugas perpustakaan sudah
perpustakaan semua mengatakan fasiltas sebagai mendahulukan pengunjung yang ingin
penunjang kemudahan proses pelayanan sudah mendapatkan pelayanan. Hal tersebut bebrbeda
tersedia dengan baik. dengan pendapat pengunjung lain. Pengunjung lain
Dari hasil wawancara membuktikan pengunjung mengatakan masih adanya pegawai lain yang
tidak kesulitasn untuk mendapatkan pelayanan bekerja didalam perpustakaan. Pegawai yang
yang ada pada perpustakaan tersebut. Untuk bekerja pada perpustakaan belum mendahulukan
pencarian data pengunjung telah disedikan pengunjung perpustakaan untuk menempati tempat
komputer sebagai sistem pencarian. Pada sistem duduk yang dipersiapkan.
pencarian, pengunjung hanya memasukan kata Keberadaan pegawai lain yang berada di dalam
kunci yang ingin dicari. Sehingga pengunjung tidak perpustakaan dapat membuat fasilitas untuk duduk
perlu mencari buku satu persatu pada rak buku berkurang. Selain itu pengunjung akan merasa
yang telah disediakan. canggung terhadap pegawai lain yang bekerja pada
c. Kenyamanan tempat melakukan pelayanan perpustakaan. Hal ini dapat menyebabkan
Dari 10 responden yang mengunjungi kebutuhan pengunjung serta penjelasan dari
perpustakaan semua mengatakan sarana dan petugas tidak tersampaikan dengan baik. Kesadaran
prasarana yang disediakan sudah memenuhi. dari pegawai lain memang penting untuk
Namun masih ada masukan dari pengunjung terkait menciptakan sebuah pelayanan yang berkualitas
kurangnya tempat duduk, keluasan tempat dan b. Petugas melayani dengan ramah dan sopan
suasana tempat yang masih kuno. Dari 10 responden yang mengunjungi
Dari hasil observasi terdapat CCTV untuk perpustakaan semua mengatakan petugas
memantau setiap kegiatan pada perpustakaan BPS menjelaskan data yang mereka cari dengan ramah
Kota Surabaya. Tempat parkir yang disediakan dan sopan.
juga dapat dipantau langsung oleh security maupun Dari hasil wawancara kepada petugas dan
pengunjung perpustakaan. Pengunjung juga dapat pengunjung perpustakaan, petugas sudah
menempatkan barang mereka pada loker yang telah menjelaskan data yang mereka butuhkan secara
disediakan. ramah dan sopan. Petugas tidak memandang
Keamanan tempat dan pelayanan telah diterapkan kemampuan pengunjung sebelah mata. Petugas
dengan baik oleh perpustakaan BPS Kota menganggap itu sebuah kewajiban yang harus
Surabaya. Namun dari hasil wawancara dilaksanakan. Pengunjung perpustakaan dapat
pengunjung perpustakaan masih terdapat keluhan dengan mudah bertanya ketika mereka belum bisa
mengenai jumlah tempat duduk. Hal ini disebabkan membaca data dengan baik.
pengunjung yang datang secara kondisional dan c. Pegawai melayani dengan tidak diskriminatif
masih adanya pegawai lain yang bekerja disana.

52
Prasetyo Isbandono: Analisis Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan...

Dari 10 responden yang mengunjungi pelayanan yang ada di perpustakaan BPS Kota
perpustakaan semua mengatakan tidak ada Surabaya. Bahka pengunjung perpustakaan tidak
perbedaan pelayanan antara pengunjung satu mengetahui akan standar pelayanan yang sudah ada
dengan pengunjung lainnya. di dindinh perpustakaan.
Dari hasil observasi ketika peneliti melihat Dari hasil observasi dan wawancara lanjutan
catatan pada buku tamu. Pengunjung yang datang yang telah dilakukan. Pengunjung dan petugas
pada perpustakaan BPS Kota Surabaya di dominasi perpustakaan sudah menerapkan standar pelayanan
dari mahasiswa yang ada di Surabaya. Selain yang telah ditentukan. Standar pelayanan tersebut
mahasiswa dari Surabaya, adapula mahasiswa dari menjelaskan alur pelayanan, biaya pelayanan dan
luar kota Surabaya, instansi swasta dan pihak dari ketentuan lainnya. Mengenai alur pelayanan
TNI-AL (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan pengunjung sudah melalui alur pelayanan yang
Laut). Semua pengunjung yang datang tetap sesuai dengan mengisi buku tamu, menyampaikan
dilayani sesuai dengan nomor urut yang ada pada kebutuhan dan pulang membawa data yang
buku tamu. Petugas perpustakaan tidak diperoleh. Terkait biaya pelayanan, tidak ada tarif
mendahulukan pengunjung yang mempunyai khusus yang dikenakan oleh petugas perpustakaan
derajat sosial yang lebih tinggi. kepada setiap pengunjung yang ingin mendapat
Hal tersebut dapat menjadi contoh yang baik pelayanan.
untuk instansi pemerintah lainnya. Perbedaan c. Menyediakan pelayanan secara profesional
pelayanan dapat menyebabkan terhambatnya Dari 10 responden yang mengunjungi website
proses pelayanan dengan pengguna jasa yang lain. resmi BPS Kota Surabaya 5 diantaranya
5. Reliability (keandalan) mengatakan data yang mereka cari belum
Dimensi ini merupakan kemampuan penyedia dipublikasikan, 4 pengunjung website mengatakan
layanan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan data yang mereka cari sudah ada dan 1 responden
prosedur secara tepat dan tepat. Keandalan pegawai lagi memerlukan layanan konsultasi secara
dalam memberikan pelayanan sangat membantu langsung.
pengunjung dalam menerima pelayanan secara cepat Dari hasil wawancara, pengujung masih
dan mudah. Keandalan dapat dilihat dari kecermatan mengeluhkan data yang dipublikasikan oleh pihak
pegawai menjelaskan data yang dicari pengunjung, BPS belum sepenuhnya terpublikasi sesuai dengan
keahlian dan kemampuan pegawai dalam menggunakan tahun berjalan. Selain itu kurangnya pengetahuan
alat bantu dalam proses pelayanan. Pada penilitian ini, pengunjung website mengenai bagaimana cara
dimensi reliability ditentukan oleh indikator-indikator mereka mendapatkan data membuat pengunjung
sebagai berikut : kebingungan. Data yang ada diwebsite tidak
a. Kemampuan pegawai dalam melayani pengunjung semuanya terpublis secara langsung. Terdapat data-
Dari 10 responden yang mengujungi data tertentu yang mengaharuskan mereka untuk
perpustakaan 8 diantaranya menganggap log in menggunakan email mereka agar mereka
kemampuan pegawai sudah baik, sedangkan 2 dapat mendapatkan data tersebut.
pengunjung lain menganggap kemampuan petugas
dalam menjelaskan data masih kurang jelas dan PENUTUP
detail . Simpulan
Dari hasil penelitian terdapat satu orang Hasil penelitian dan pembahasan, kualitas pelayanan
petugas yang berada di perpustakaan BPS Kota publik pada perpustakaan di BPS Kota Surabaya dapat
Surabaya. Hal ini membuat petugas perpustakaan dinilai dari lima dimensi yang ada pada SKD 2018. Berikut
dituntut selain memiliki keahlian dalam kecapatan kesimpulan dari kelima dimensi :
melayani juga kemampuan dalam hal menjelaskan 1. Dimensi Responsiveness (Daya Tanggap) yang
kebutuhan data pengunjung. mempunyai indikator merespon pengunjung yang ingin
Hasil wawancara membuktikan bahwa mendapatkan pelayanan, membantu pengunjung
petugas perpustakaan sudah memberikan mendapatkan pelayanan, dan semua keluhan pengunjung
penjelasan secara terperinci. Namun, ada beberapa direspon oleh pegawai. Namun ada indikator yang belum
pengunjung yang kurang paham dari penjelasan sepenuhnya dilaksanakan mengenai keluhan pengunjung
yang telah disampaikan oleh petugas perpustakaan. belum direspon dengan baik. Hal tersebut dikarenakan
Ketidak pahaman disebabkan karena data yang pengunjung tidak mengetahui kotak pengaduan yang
mereka butuhkan terlalu rumit untuk dicari. telah disedikan dan cara melaporkan keluhan tersebut.
b. Memiliki standar pelayanan yang jelas Selain itu hasil kuisioner yang telah disebarkan belum
Dari 10 responden yang mengunjungi mendapat respon dari BPS Pusat. Keterlambatan respon
perpustakaan 5 diantaranya sudah mengetahui dan dari BPS Pusat membuat BPS Kota Surabaya tidak dapat
sudah merasa jelas mengenai standar pelayanan mengambil tindakan cepat mengenai keluhan
yang telah dipajang sedangkan 5 pengunjung lain pengunjung.
belum pernah melihat standar pelayanan yang telah 2. Dimensi Assurance (Jaminan) yang mempunyai
ada. indikator kepastian data dan pelaksanaan pelayanan
Dari hasil wawancara dengan pengunjung, dengan cepat serta tepat. Dimensi ini belum sepenuhnya
pengunjung tidak terlalu menanggapi akan standar sesuai dengan harapan pengunjung. Namun ada indikator

53
Journal of Public Sector Innovations, Vol. 4, No. 1, November Tahun 2019, (48-54)

yang belum sepenuhnya dilaksanakan mengenai 2. Dimensi assurance merupakan jaminan kecepatan dan
kecepatan pelayanan ketika pengungjung datang secara ketepatan penyedia jasa dalam memberikan pelayanan.
bersamaan. Satu petugas perpustakaan tidak cukup untuk melayani
3. Dimensi Tangible (Fisik) yang mempunyai indikator pengunjung yang datang secara bersamaan.
penampilan pegawai dalam melayani pengunjung, Perpustakaan BPS Kota Surabaya sebaiknya
kemudahan dalam proses pelayanan, dan kenyamanan memaksimalkan bantuan dari mahasiswa yang sedang
tempat melakukan pelayanan. Namun ada indikator yang PKL (Praktek Kerja Lapangan) untuk membantu proses
belum sepenuhnya dilaksanakan mengenai kurangnya pelayanan pada saat pengunjung datang secara
prasana tempat duduk. Hal tersebut dikarenakan tidak bersamaan. Selain menambah pengetahuan mahasiswa
sesuainya jumlah tempat duduk dengan jumlah PKL, bantuan tersebut juga dapat mempercepat waktu
pengunjung secara kondisional. Selain itu keberadaan pelayanan. Sehingga pengunjung tidak menunggu terlalu
pegawai lain yang bekerja pada perpustakaan membuat lama.
terbatasnya tempat duduk untuk pengunjung yang 3. Dimensi tangible merupakan penyediaan sarana dan
datang. prasaran untuk menunjang keberlangsungan pelayanan.
4. Dimensi Empathy (Empati) yang mempunyai indikator Dengan intensitas pengunjung secara kondisional,
mendahulukan kepentingan pengunjung, dan pegawai sebaiknya pihak perpustakaan menambah sarana dan
melayani dengan tidak diskriminatif. Dimensi ini sudah prasarana untuk kenyamanan pengunjung perpustakaan.
memenuhi keinginan pengunjung, hal tersebut 4. Dimensi reliability merupakan keprofesionalan pihak
dibuktikan dengan tidak adanya keluhan dari BPS mempublikasikan data secara tepat waktu. Untuk
pengunjung perpustakaan terkait dimensi empathy. menghindari keterlambatan, saran dari penulis adalah
5. Dimensi Reliability (Keandalan) mempunyai indikator membuat daftar publikasi yang dapat dilihat oleh
kemampuan pegawai dalam melayani pengunjung, pegawai di seksi IPDS. Selain itu, kepala seksi IPDS
memiliki standar pelayanan yang jelas dan menyediakan juga harus saling mengingatkan mengenai jadwal.
pelayanan profesional terpercaya. Namun ada indikator
yang belum sepenuhnya dilaksanakan yaitu DAFTAR PUSTAKA
keprofesionalan pihak BPS dalam mempublikasikan data Badan Pusat Statistik. 2018. Analisis Hasil Survei
tepat waktu. Kebutuhan Data 2018. (https://www.bps.go.id/,
diunduh 28 Maret 2019)
Saran Gunawan, Imam. 2016. METEDOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat KUALITATIF:Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
diberikan saran sebagai berikut : Aksara
1. Dimensi responsiveness merupakan daya tanggap pihak Hardiansyah. 2011. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK.
penyedia jasa merespon keluhan pengguna. Merespon Konsep Dimensi, Indikator dan Implementasinya.
keluhan pengunjung dapat dilakukan dengan meletakan Yogyakarta: GAVA MEDIA
kotak saran di tempat yang strategis. Sehingga Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia
pengunjung dapat dengan mudah menyampaikan saran Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
untuk perbaikan pelayanan. Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Jakarta

54
Prasetyo Isbandono: Analisis Kualitas Pelayanan Pada Perpustakaan...

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan...

55

Anda mungkin juga menyukai