PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Diklat) adalah suatu areal hutan yang merupakan prasarana untuk mendukung
dan Hutan Lindung sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)
Hutan Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki luas 1.272,70 Ha. KHDTK
Simalungun.
1
KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh memiliki potensi dan sarana
keindahan alam serta ragam flora dan fauna yang cukup besar yang dapat
dijadikan daya tarik wisata serta sarana dan prasarana untuk pendukung
arboretum, workshop bokasi dan kayu bulat dan jalur tracking (Laporan
Pengelolaan KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh, 2021). Kegiatan yang pada
Pondok Buluh saat ini antara lain untuk kepentingan diklat, penelitian, camping
dan persinggahan ketika para pengunjung pulang atau akan menuju lokasi
Dilihat dari letaknya, kawasan KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh ini
Toba.
B. Tujuan
2
C. Manfaat Penelitian
membutuhkan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
perkembangan pariwisata terdiri dari: tersedianya objek dan daya tarik wisata
(attraction), adanya fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana yang
Indonesia sangat banyak dan beragam, mulai dari pariwisata adat atau budaya dan
pariwisata alam. Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan Negara yang kaya
akan keindahan alam dan budaya. Akan tetapi, meskipun potensi dari sektor
potensi terhadap daerah wisata tersebut. Hal tersebut menyebabkan potensi yang
seharusnya menjadi daya tarik bagi wisatawan menjadi tidak berkembang dan
daerah tersebut.
tersebut memiliki potensi daya tarik wisata yang mampu mendorong wisatawan
4
daerah tujuan, daerah tujuan wisata haruslah memiliki daya tarik tertentu yang
membuat wisatawan tertarik untuk datang berkunjung (Ginting dkk, 2018). Daya
tarik tersebut bisa berbagai macam mulai dari daya tarik karena bentuk alam
Kepariwisataan 2009, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan Daya tarik wisata ini merupakan suatu komponen yang penting untuk
dikembangkan. Pengembangan daya tarik pada suatu daerah tujuan wisata, baik
secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat
kawasan wisata, peranan daya tarik sangat dibutuhkan (Utari, 2017). Sebagai
suatu daerah tujuan wisata, destinasi wisata menawarkan kepada wisatawan suatu
bentuk pengalaman yang disalurkan oleh daya tarik tertentu. Daya tarik wisata
adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada suatu
daerah tujuan wisata, seperti: daya tarik alam (landscape, pemandangan laut,
pantai, iklim dan fitur geografis lain dari tujuan), daya tarik budaya (sejarah dan
cerita rakyat, agama, seni dan acara khusus, festival), daya tarik sosial (cara hidup,
populasi penduduk, bahasa, peluang untuk pertemuan sosial), dan daya tarik
tarik. Daya tarik adalah ‘produk’ yang dihasilkan oleh destinasi wisata.
Komponen-komponen daya tarik destinasi wisata, yaitu daya tarik alam, daya
5
tarik sosial dan budaya, dan daya tarik buatan. Keempat komponen destinasi yang
diungkapkan Middleton (2009) ini pada dasarnya tidak berbeda dengan yang
komponen ke-4, dimana daya tarik buatan menurut Yoeti (2002), disebut secara
atau mempelajari sejarah daerah tersebut. Menurut Suwena & Widyamadja (2010)
daya tarik terbagi menjadi 3 yaitu daya tarik alam (natural resources), daya tarik
budaya serta daya tarik minat khusus (special interest). Sedangkan menurut
Buhalis (2011), jenis-jenis daya tarik yang dimiliki oleh sebuah destinasi antara
lain daya tarik alam, daya tarik sejarah, daya tarik buatan, dan daya tarik berupa
kegiatan atau event istimewa. Ginting dkk (2017a) melakukan penelitian yang
mencari hubungan antara identitas tempat dengan daya tarik wisata di Kabupaten
tariknya adalah pemandangan alam, kebudayaan seperti tarian dan tenun, dan
rumah tradisional.
tarik wisata yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menemukan hubungan
6
Tabel 1. Komponen Daya Tarik
pantai, iklim dan bentukan geografis lain dari suatu destinasi dan sumber daya
alam lainnya. Daya tarik alam (natural resources) adalah daya tarik wisata
yang dikembangkan dengan lebih banyak berbasis pada anugrah keindahan dan
keunikan yang telah tersedia di alam, seperti: Pantai dengan keindahan pasir
matahari terbit dan tenggelam, laut dengan aneka kekayaan terumbu karang
tarik vulcano nya, maupun hutan dan sabana dengan keaslian flora dan
7
faunanya, sungai dengan kejernihan air dan kedasyatan arusnya, air terjun
2010). Menurut Teshome (2013) daya tarik alam dari sebuah destinasi wisata
adalah beragam jenis spesies tumbuhan dan habitat alam yang belum tersentuh.
manusia adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik wisata yang sengaja
diciptakan atau dibuat oleh manusia, misalnya monumen, candi, art gallery,
wisata buatan atau binaan manusia yaitu daya tarik meliputi bangunan dan
trotoar jalan, taman dan kebun, pusat konvesi, marina, ski, tempat
tema. Menurut Ariya dkk (2017) daya tarik buatan merupakan daya tarik yang
memiliki fitur khusus yang sengaja dibangun seperti hotel dan fasilitas
transportasi, paket wisata dan fasilitas untuk olahraga dan rekreasi, yang dapat
pengunjung.
8
A.2 Daya Tarik Minat Khusus
yang dilakukan dengan mengunjungi objek wisata yang sesuai dengan minat
seperti wisata olah raga, wisata rohani, wisata kuliner, wisata belanja, dengan
jenis-jenis kegiatannya antara lain, olah raga gantole, bungee jumping, dan
kegiatan lainnya (Rahmat, 2016). Wisata ini diutamakan pada wisatawan yang
dengan tujuan olahraga atau wisata untuk mengamati flora dan fauna tertentu.
Daya tarik minat khusus merupakan daya tarik yang lebih mengutamakan pada
tarik minat khusus mengacu pada daya tarik spesifik yang melibatkan grup
prinsip : motivasi wisatawan untuk mencari sesuatu yang baru, otentik, dan
berwisata pada umumnya mencari pengalaman baru yang dapat diperoleh dari
obyek sejarah, makanan lokal, olahraga, adat istiadat, kegiatan di lapangan dan
9
berulang dan dapat meningkatkan pendapatan wisata yang berada pada area
Daya tarik minat khusus (special interest) adalah daya tarik wisata
tertentu seperti bird watching dan night safari, memancing, berbelanja, arung
2.2 Ekowisata
baik dari segi individu dan masyarakat umum. Pariwisata juga dapat
berkembang yang memiliki potensi alam yang kaya seperti Indonesia adalah
salah satu strategi pelaksanaan konservasi alam. Ekowisata merupakan salah satu
yang masih alami dengan tujuan pembelajaran atau aktivitas-aktivitas yang tidak
10
sosial dari masyarakat lokal. Ekowisata berkonsentrasi pada pengalaman dan
pembelajaran mengenai alam, lansekap, flora, fauna dan fauna serta habitat-
terganggu atau area yang dikelola denga peraturan spesifik untuk menikmati dan
menjaga ekosistem yang ada. Ekowisata adalah bentuk pariwisata yang sangat erat
lokal dimana masyarakat dapat menikmati berbagai hasil positif dari ekowisata
ekowisata harus bertumpu pada lingkungan alam dan budaya yang relatif belum
tidak merusak, tidak menurunkan mutu, baik jangka pendek dan jangka panjang
serta manajemen ekowisata harus dapat dikelola dengan cara yang bersifat
menjamin daya hidup jangka panjang bagi lingkungan alam dan budaya yang
11
Menurut Wahyudi dan DYP Sugiharto (2010) konservasi juga
memiliki fungsi yaitu mewujudkan dan kelestarian sumberdaya alam hayati serta
2.2.1 Konservasi
hutan ditandai dengan adanya aspek sebagai berikut : adanya suatu mekanisme
konservasi eksplisit (kawasan lindung, PES, rencana konservasi atau ikrar) sudah
ada, batas spasial yang jelas yang menggambarkan kawasan konservasi atau
pelanggaran alam.
12
masyarakat disekitarnya (Ginting, 2017). Kegiatan ekowisata merupakan kegiatan
memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai
jual sebagai daya tarik wisata, sehingga keterlibatan masyarakat menjadi mutlak
hak masyarakat lokal dalam mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka
miliki secara adat ataupun sebagai pengelola. Keterlibatan masyarakat menjadi hal
partisipasi tenaga yaitu partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk
13
jasa dari masyarakat local, otoritas yang mengorganisir serta keterlibatan
Threat yang dihadapi dunis binis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
treath sering disebut analisis SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal
menyusun suatu rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah
ditentukan.
Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dam
eksternal suatu perusahaan yang dikenal luas. Analisis SWOT didasarkan pada
asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan
sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas rancangan suatu strategi yang
berhasil.
14
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah Matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
Keterangan :
IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary
EFAS : Eksternal Strategic Factors Analysis Summary
1) Strategi SO
2) Strategi ST
ancaman.
15
3) Strategi WO
Srategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
4) Strategi WT
Strategi ini digunakan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
16
III. METODE PENELITIAN
(KHDTK) Hutan Diklat Pondok Buluh yang secara geografis KHDTK Hutan
Diklat Pondok Buluh yang terletak diantara 99056’ BT s/d 99000’ BT dan
antara 2043’ LU s/d 2047’ LU. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
17
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
1. Data Primer
Data Primer Potensi daya tarik wisata berbasis ekowisata pada KHDTK
2. Data Sekunder
dengan cara :
a. Observasi
Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
18
(ADO-ODTWA). Sementara itu, data fisik kawasan akan difoto sebagai
b. Wawancara
dan pengetahuan lebih, juga dapat memberikan arahan pada penelitian ini.
yang terdiri dari: 2 (dua) orang informan dari Balai Diklat Lingkungan
Evaluasi Diklat dan Salah satu staf bagian pengelola hutan diklat, 1 (satu)
orang Perangkat Desa Nagori Pondok Buluh serta sampel yang mewakili
19
3.4. Pelaksanaan Penelitian
pengambilan data. Alat dan bahan tersebut yaitu kuesioner yang akan
dengan para pihak yang terkait, serta tallysheet yang akan akan diisi ketika
Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) dan
analisis SWOT.
observasi sesuai dengan Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik
ketersediaan air bersih, hubungan dengan obyek wisata lain, keamanan, daya
dukung, pengaturan pengunjung, pemasaran dan pangsa pasar. Nilai angka setiap
20
kriteria di dalam penilaian ini ditetapkan dalam angka indeks yang berkisar antara
51 sebagai nilai terendah sampai dengan nilai 200 sebagai nilai yang tertinggi.
mengenai kriteria serta kepuasan dan persepsi pengunjung tentang KHDTK Hutan
Seluruh data yang sudah berhasil dihimpun (baik data primer dan
mengetahui potensi daya tarik wisata berbasis ekowisata apa saja yang ada di
bagaimana yang cocok untuk diterapkan di KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arifiana dkk. (2016). Analisis Potensi dan Pengembangan Daya Tarik Wisata
Pantai di Kota Semarang. IOSR Journal of Economics and Finance, 3(1),
56.
Butarbutar, Regina dan Soemarno. (2013)."Environment Effects of ecotourism in
indonesia".Journal of indonesian tourism and development studies.
Brand, S Jodi dan Ralf C Buckley.(2018)."A global systematic review of
empirical evidence of ecotourism impacts on forests in biodiversity
hotspots".Science Direct.
Devy, H. A. (2017). Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Sebagai
Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Sosiologi
DILEMA, 32(1), 34–44. Direktorat Jendral Pemerintahan.
Fandeli, C. (2005). Pengembangan Ekowisata berbasis konservasi di taman
nasional. Yogyakarta: Fakultas Kesehatan UGM.
Fandeli, C., & Mukhlison. (2000). Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata.
UGM. Yogyakarta.
Gamal, Suwantoro. (2002). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ginting, N. dan Veronica, S. (2016). Pariwisata berbasis masyarakat Pasar Buah
Berastagi. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016, pp. 35 – 42.
Hermawan, H. (2017). Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan dan Sarana
Wisata Terhadap Kepuasan serta Dampaknya terhadap Loyalitas
Wisatawan : Studi Community Based Tourism di Gunung Api Purba
Nglanggeran. Wahana.
Lee, Soojung & Bai,Billy. (2015). Influence of Popular Culture on Special
Interest Tourists’ Destination Image. Tourism Management. 52.
Mahdayani, W. (2009). Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Nias Selatan.
Mahdayani, Wiwik.(2009)."Ekowisata:Panduan Dasar Pelaksanaan". Uhjak
Informasi Pariwisata : Media Wisata, 15(1), 562–577.
Middleton, V.T.C., Fyall, A., Morgan, M., Ranchhold A. (2009). Marketing in
Travel.and Tourism. Slovenia: Butterworth-Heinemann
Nurpeni. (2015). Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pengembangan
Kawasan Ekowisata: Jurnal Kajian Politik dan MasalahPembangunan.
VOL. 11 No.01.
Rangkuti, F. (2016) Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :
Gramedia.
Rittichainuwat, Bongkosh. (2018). Special Interest Tourism, 3rd Edition.
Suwena, I Ketut, dan I Gusti Ngr Widyatmaja. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu
Pariwisata. Denpasar: Udayana University Press.
Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa, Bandung.
Yoeti, Oka A. (2002). Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
22
Tabel Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Penelitian Pengembangan Daya Tarik Wisata Pada KHDTK Hutan Diklat Pondok
Buluh Berbasis Ekowisata
Bulan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Seminar Proposal V
2 Persiapan V V V V V
Penyebaran Kuesioner Kepada Para Pengunjung dan
3 V V V
Wawancara kepada Informan Kunci
4 Penyebaran Kuesioner Kepada Alumni Pengunjung V V V
23
Lampiran 2. Kuesioner Untuk Pengujung dan Panduan Wawancara Untuk
Pengelola KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh
Panduan Wawancara
A. Karakteristik Responden
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang Bapak/Ibu/Sdra/Sdri pilih !
24
6. Sifat kunjungan anda ke KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh ini ?
a. Sebagai tujuan utama
b. Tujuan berikutnya setelah berkunjung ke objek wisata lainnya.
c. Hanya untuk persinggahan (transit )
d. lainnya (sebutkan) ...................................
7. Sudah berapa kali berkunjung ke KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh ini?
a. Pertama kali c. 3-5 kali
b. 2 kali d. Lebih dari 5 kali
8. Bila kunjungan pertama, apakah anda berkeinginan untuk kembali mengunjungi tempat ini?
a. Ya, karena...........................
b. Tidak, karena......................
9. Bila bukan kunjungan pertama, kapan terakhir kali berkunjung ke Objek Wisata ini?
a. kurang dari 1 bulan yang lalu c. 3-6 bulan yang lalu
b. 1-3 bulan yang lalu d. Lebih dari 6 bulan yang lalu
10. Pada waktu kapan biasanya anda mengunjungi objek wisata ini ?
a. Akhir Pekan c. Hari Libur
b. Hari Kerja d.Lainnya : .........................
11.Waktu kunjungan yang sering anda lakukan ?
a. Pagi hari c. Sore hari
b. Siang hari d. Lainnya ....................
12.Bersama siapa saja biasanya anda berkunjung ke objek wisata ini?
a. Sendiri e. Keluarga......................orang
b. Teman dekat f. Kelompok wisata..................orang
c. Teman-Teman..............................orang g. Lainnya (sebutkan ) .......................
13. Sarana transportasi yang anda gunakan menuju KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh ini :
a. Jalan Kaki d. Angkutan Umum
b. Kendaraan Pribadi : ........ e. Lainnya (sebutkan)………………….
c. Bus
14. Biaya yang dikeluarkan untuk wisata ini (transport, tiket, konsumsi)?
a. Sangat murah d. Mahal
b. Murah e. Sangat mahal
c. Cukup
15. Berapa lama perjalanan yang harus anda tempuh untuk mencapai lokasi ini ?
a. < 30 menit d. 2-5 jam
b. 30 menit – < 1 jam e. Lainnya (sebutkan)………………….
c. 1- < 2 jam
16. Berapa lama waktu rata-rata anda habiskan di objek wisata ini?
a. < 1 jam d. 3 - <4 jam
b. 1 - <2 jam e. 4 - <5 jam
c. 2 - <3 jam f. Lainnya (sebutkan )...........
25
17. Bagaimana menurut pendapat anda mengenai fasilitas sarana dan prasarana
yang ada di KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh saat ini?
a. Mencukupi
b. Belum mencukupi (sebutkan jika belum).............
18. Apakah saudara merasakan ada kepuasan dengan berkunjung ke objek wisata
KHDTK Hutan Diklat Pondok Buluh ini?
a. Ya, Karena...
b. Tidak, Karena.....
19. Saran dan Kritik Pengujung terhadap Pengelolaan wisata KHDTK Hutan
Diklat Pondok Buluh..............................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
26
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Untuk Alumni Pengunjung (Google Form)
27
Lampiran 4
TABEL KRITERIA PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN
(Modifikasi Pedoman Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Alam,
Dirtjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam 2003)
28
e. sampah
f. binatang (pengganggu)
g. coret-coret (vandalisme)
8 Keamanan Kawasan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Tidak ada binatang pengganggu 30 25 20 15 10
b. Tidak ada situs berbahaya
c. Kebakaran
d. Bebas dari gangguan sosial
e. Penebangan liar
29
1 Pengelolaan Ada 4 Ada3 Ada 2 Ada 1
a. Perencanaan obyek
b. Pengorganisasian
30 25 20 10
c. Pelaksanaan/operasional
d. Pengendalian pemanfaatan
3 Pelayanan pengunjung Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Keramahan
b. Kesiapan
30 25 15 5
c. Kesanggupan
d. Kemampuan komunikasi
Jumlah
30
31