Oleh:
Nama: Lena
Nim: C1F122082
Kelas: B
2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Kewarganegaraan dengan judul “Identitas
Nasionalisme dan Negara Bangsa”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kewarganegaraan di Universitas Halu
Oleo Kendari.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................7
3.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks globalisasi dan era digital saat ini, konsep identitas
nasionalisme dan negara bangsa menjadi semakin relevan karena masyarakat
memiliki akses yang lebih mudah dan cepat untuk terhubung dengan budaya dan
identitas nasionalisme lainnya. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat mengenai
identitas nasionalisme dan negara bangsa menjadi penting untuk menjaga
kesatuan dan persatuan bangsa serta membangun negara yang maju dan sejahtera.
Negara bangsa merupakan konsep politik dan sosial yang terdiri dari dua
unsur, yaitu negara dan bangsa. Negara adalah suatu wilayah yang memiliki
pemerintahan yang berdaulat, sedangkan bangsa adalah sekelompok orang yang
memiliki identitas bersama berdasarkan aspek kebudayaan, bahasa, agama, dan
sejarah yang sama. Konsep negara bangsa menjelaskan bahwa negara dan bangsa
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Negara bangsa pertama kali muncul di Eropa pada abad ke-19, di mana
negara-negara seperti Prancis, Jerman, dan Italia didirikan berdasarkan identitas
nasional yang kuat. Negara-negara tersebut mempersatukan berbagai wilayah ke
dalam satu negara yang memiliki nasional yang sama, sehingga membentuk suatu
negara yang homogen.
5
1.2 RUMUSAN MASALAH
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
3. Identitas nasionalisme dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir,
bertindak, dan bersikap terhadap orang lain. Misalnya, seseorang
yang sangat mengidentifikasi dirinya sebagai warga negara
Indonesia mungkin akan mempertimbangkan kepentingan negaranya
dalam membuat keputusan.
4. Identitas nasionalisme juga dapat menimbulkan konflik, terutama
jika diarahkan pada eksklusivitas atau intoleransi terhadap kelompok
atau individu yang dianggap berbeda. Oleh karena itu, penting bagi
masyarakat dan pemerintah untuk mempromosikan identitas
nasionalisme yang inklusif dan memperkuat kesatuan dan
keragaman.
8
2.2 Unsur-unsur Nasionalisme
Identitas nasionalisme merupakan identitas yang berkaitan dengan negara
atau bangsa tertentu. Terdapat beberapa unsur-unsur yang membentuk identitas
nasionalisme, di antaranya adalah:
1. Sejarah
9
seperti gunung, pantai, dan hutan, dapat menjadi sumber kebanggaan dan identitas
nasionalisme bagi suatu bangsa atau negara.
6. Pendidikan
Pendidikan juga merupakan unsur penting dalam membentuk identitas
nasionalisme. Pendidikan yang diberikan kepada masyarakat, baik melalui sistem
pendidikan formal maupun nonformal, dapat membentuk sikap dan perilaku
masyarakat yang lebih nasionalis.
2.3 Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasionalisme
10
serta memberikan kesempatan bagi rakyat untuk menunjukkan kemampuan dan
potensi negaranya.
5. Media
Media juga dapat memainkan peran penting dalam membentuk identitas
nasionalisme. Media yang mempromosikan nilai-nilai nasional, menyoroti
prestasi negara, serta memperlihatkan sisi positif negara tersebut dapat membantu
memperkuat identitas nasionalisme.
6. Lingkungan Sosial
Lingkungan Sosial di mana seseorang dibesarkan juga dapat mempengaruhi
identitias nasionalisme. Keluarga, teman-teman, dan masyarakat di sekitar dapat
membentuk nilai-nilai dan pandangan tentang suatu negara. Keterlibatan dalam
kegiatan sosial dan politik juga dapat membantu memperkuat identitas
nasionalisme.
2.4 Pengertian Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasionalisme
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang terdiri dari lima
prinsip dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dianggap sebagai kepribadian dan identitas
nasionalisme Indonesia karena menjadi landasan bagi berbagai aspek kehidupan
masyarakat dan negara, serta menggambarkan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa
Indonesia.
Sebagai kepribadian nasional, Pancasila mencerminkan karakteristik dan jati
diri bangsa Indonesia sebagai negara yang berlandasan kebinekaan, keagamaan,
dan kesatuan. Pancasila mengakui keberagaman dalam budaya, agama, dan adat
istiadat masyarakat Indonesia, namun tetap menegaskan kesatuan dan persatuan
bangsa. Prinsip-prinsip dalam Pancasila juga memberikan landasan bagi tata nilai
yang harus dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupan.
Sebagai identitas nasionalisme, Pancasila menjadi penegas bahwa bangsa
Indonesia memiliki ciri khas dan nilai-nilai yang membedakan dari bangsa lain,
11
sehingga menjadi suatu negara yang berbeda dan memiliki identitas yang unik.
Selain itu, Pancasila juga menjadi jati diri nasionalisme Indonesia yang
menguatkan rasa cinta tanah air, kebanggaan, dan kesetiaan kepada negara.
Dengan demikian, Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasionalisme
merupakan suatu landasan bagi masyarakat Indonesia untuk menjalankan
kehidupannya, membangun negara yang maju, serta memperkuat rasa cinta tanah
air dan persatuan bangsa.
2.5 Konsep Negara Bangsa
Konsep negara bangsa mengacu pada pandangan bahwa suatu negara
dibentuk oleh suatu bangsa atau kelompok etnis tertentu. Ini berarti bahwa negara
dan bangsa saling terkait, dan bahwa suatu bangsa harus memiliki negara yang
mewakili dan melindungi kepentingan serta hak-hak mereka.
Konsep ini pertama kali muncul pada abad ke-19 di Eropa, dimana ada
upaya untuk membentuk negara-negara nasional yang berdasarkan identitas
nasional. Misalnya, di Jerman keinginan untuk membentuk negara Jerman
berdasarkan pada keyakinan bahwa bangsa Jerman membutuhkan negara mereka
sendiri untuk memenuhi aspirasi dan kepentingan nasional mereka.
Negara bangsa sering dikaitkan dengan konsep homogenitas budaya, di
mana seluruh penduduk negara memiliki nilai, bahasa, dan budaya yang sama.
Namun, hal ini tidak selalu terjadi di semua negara, dan terkadang ada konflik
antara kelompok etnis yang berbeda di negara tersebut.
Penting untung dicatat bahwa konsep negara bangsa kontroversial dan telah
dikritik karena dapat mengesampingkan kelompok minoritas atau bahkan
menindas mereka. Hal ini terutama terjadi ketika suatu kelompok etnis atau
budaya yang lebih kuat menggunakan negara sebagai alat untuk memperkuat
dominasinya atas kelompok lain. Oleh karena itu, dalam praktiknya negara bangsa
sering dianggap sebagai salah satu model negara yang ada di dunia, dan bukan
satu-satunya pilihan yang tepat untuk setiap negara.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa ciri identitas nasionalisme antara lain:
Kebijakan publik dan politik yang diambil biasanya diidasarkan pada nilai-
nilai dan identitas nasionalisme yang diklaim oleh negara tersebut. Dalam
masyarakat yang beragam, identitas nasionalisme dapat menjadi perekat yang
menghubungkan masyarakat dalam satu kesatuan yang lebih besar. Oleh karena
itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk mempromosikan identitas
nasionalisme yang inklusif dan memperkuat kesatuan dan keragaman.
Dalam konteks globalisasi dan era digital seperti ini, identitas nasionalisme
dapat menjadi semakin komplek dan terus berubah. Oleh karena itu, penting bagi
masyarakat dan pemerintah untuk terus memperkuat identitas nasionalisme yang
inklusif dan adaptif dengan mengamodasi keragaman budaya dan perubahan
zaman. Identitas nasionalisme merupakan identitas yang berkaitan dengan negara
atau bangsa tertentu.
Sejarah bangsa atau negara tertentu merupakan unsur penting dalam
membentuk identitas nasionalisme. Identitas nasionalisme juga terbentuk dari
unsur budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa atau negara. Agama juga dapat
menjadi unsur penting dalam membentuk identitas nasionalisme. Kepemimpinan
yang kuat dan positif dapat membantu memperkuat identitas nasionalisme.
Olahraga juga membentuk identitas nasionalisme. Keterlibatan dalam kegiatan
sosial dan politik juga dapat membantu memperkuat identitas nasionalisme.
Pancasila dianggap sebagai kepribadian dan identitas nasionalismme
Indonesia karena menjadi landasan bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat
dan negara, serta menggambarkan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Sebagai identitas nasionalisme, Pancasila menjadi penegas bahwa bangsa
Indonesia memiliki ciri khas dan nilai-nilai yang membedakan dari bangsa lain,
13
sehingga menjadi suatu negara yang berbeda dan memiliki identitas yang unik.
Dengan demikian, Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasionalisme
merupakan suatu landasan bagi masyarakat Indonesia untuk menjalankan
kehidupannya, membangun negara yang maju, serta memperkuat rasa cinta tanah
air dan persatuan bangsa.
3.2 Saran
Identitas nasionalisme adalah kesadaran dan pengakuan atas identitas
kolektif suatu bangsa atau negara, yang mencakub nilai-nilai, sejarah, budaya,
tradisi, dan simbol-simbol yang membedakan mereka dari bangsa dan negara lain.
Jadi, untuk mempertahankan keunikan-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri
maka kita harus menanamkan akan cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk
ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan serta
mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas didalam Pancasila
falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Lay, Cornelis. “Nasionalisme dan Negara Bangsa”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik 10.2 (2006): 165-180.
Lay, C. (2006). Nasionalisme dan Negara Bangsa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik 10 (2). 165-180.
LAY, Cornelis. Nasionalisme dan Negara Bangsa. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 2006, 10.2: 165-180.
15