Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi

B. Tinjauan Umum Tentang Asam Urat

1. Definisi Asam Urat

Penyakit asam urat adalah salah satu contoh penyakit degene

ratif yang sangat mengganggu kualitas hidup seseorang. Penyakit as

am urat adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkat

nya konsentrasi asam urat (hiperuresemia). Akhir-akhir ini jumlah pa

sien penderita asam urat meningkat dan kebanyakan pasien tergolon

g dalam usia produktif. Penyakit asam urat dapat berkembang menja

di batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal jika dibiarkan tanpa pe

ngobatan (Izzaty et al., 2020).

Asam urat dianggap sebagai penyakit secara umum dikenali o

leh masyarakat awam. Asam urat merupakan senyawa yang ada di d

alam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki rumus C5H4N4O3 dan ra

sio normalnya laki-laki 3-7,2mg/dL dan perempuan 2-6 mg/dL. Dalam

kondisi normal asam urat tidak akan berbahaya bagi kesehatan man

usia. Namun apabila kelebihan (hiperurisemia) atau kekurangan (hip

ourisemia) kadar asam urat dalam plasma darah akan menjadi indika

si penyakit pada tubuh manusia. Meningkatnya konsentrasi pada asa

1
m urat (hiperurisemia) yang disebabkan oleh kegagalan metabolisme

disebut dengan gout (Izzaty et al., 2020).

2. Penyebab Gout (Asam Urat)

Penyebab utama terjadinya asam urat adalah karena adanya

deposit/penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asa

m urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat a

bnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskr

esi asam urat yang kurang dari ginjal (Maria, 2018). Faktor-faktor yan

g mempengaruhi peningkatan kadar asam urat.

a. Faktor genetik yang kadar asam uratnya dikontrol oleh beberapa

gen. Kelainan genetik FJHN juga merupakan kelainan yang dituru

nkan secara autosomal dominant dan secara klinis sering terjadi

di usia muda.

b. Indeks masa tubuh yang disebabkan dan sering dihubungkan den

gan kegemukan, peningkatan indeks masa tubuh dan produksi as

am urat.

c. Usia, hiperurisemia lebih banyak dialami oleh pria daripada wanit

a. Hal ini berkaitan dengan asam urat pada pria yang cenderung

meningkat setelah bertambahnya usia. Sedangkan pada wanita,

biasanya baru mengalami asam urat setelah menopouse.

d. Jenis kelamin, pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dari

pada wanita karena hal ini berkaitan dengan hormon estrogen.

e. Aktivitas fisik, agar bisa menikmati masa tua dengan sehat dan b

2
ahagia, maka harus makin aktif bergerak.

f. Penyakit dan obat-obatan yang berperan dalam pemicu terjadiny

a peningkatan kadar asam urat. Ini merupakan faktor resiko terjad

inya hiperurisemia (Maria, 2018).

3. Gejala Asam Urat

Serangan yang mendadak pada malam hari merupakan salah

satu tanda dari asam urat, serangan tersebut akan berulang, dan ter

asa sangat nyeri karena tingginya kadar asam urat terkumpul pada s

endi. Pada persendian yang terserang asam urat maka sendi tersebu

t akan menyebabkan sendi susah digerakkan dan bengkak, nyeri, kul

it terasa panas, berwarna kemerahan, dan tampak mengkilat. Gejala

lain dari asam urat kepala terasa sakit, tidak nafsu makan, jantung b

erdebar-debar, dan suhu tubuh meningkat. Serangan akut merupaka

n serangan pertama pada asam urat biasanya terjadi pada pangkal i

bu jari dan kaki. Akan tetapi gejala bisa terjadi dipersendi lain, misaln

ya pada lutut, tumit dan siku (Aspihan & Luthfa, 2022).

C. Tinjauan Umum Tentang Kolestrol

1. Definisi Koletrol

Kolesterol adalah senyawa kompleks, yang 80% dihasilkan da

ri dalam tubuh dan 20% sisanya dari luar tubuh. Kolesterol yang bera

3
da dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar k

olesterol dalam darah, untuk itu agar dapat dikirim keseluruh tubuh p

erlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut dengan l

ipoprotein yang dapat dianggap sebagai pembawa kolesterol dalam

darah (Ampangallo et al., 2021).

Kolesterol merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk

membantu pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vi

tamin D serta sebagai penghasil energi. Kolesterol dalam kadar norm

al jelas berdampak positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati b

atas normal maka akan timbul dampak negatif bagi kesehatan, teruta

ma dalam jangka panjang (Ampangallo et al., 2021).

2. Klasifikasi Kolestrol

Klasifikasi kolestrol dibagi menjadi 2 yaitu jenis koletrol dan ka

dar kolestrol:

a. Jenis Kolestrol

1) Low Desinty Lipoprotein (LDL)

Kolesterol jenis ini sering disebut juga kolesterol jahat. K

olesterol LDL mengangkut paling banyak didalam darah. Tinggi

nya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam ar

teri. Kolesterol LDL merupakan faktor resiko utama penyakit jan

tung koroner sekaligus target utama dalam pengobatan (Setiya

ni, 2020).

4
2) High Desinty Lipoprotein (HDL)

Kolesterol HDL mengangkut lebih sedikit kolesterol dari p

ada LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat mem

mbuang kelebihan kolesterol jahat dipembuluh darah arteri kem

bali kehati untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah koleste

rol mengendap di arteri dan melindungi pembuluh darah dari pr

oses Aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh

darah) (Setiyani, 2020).

3) Trigliserida

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar tri

gliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolestero

l. Sejumlah faktor juga dapat mempengaruhi kadar trigliserida d

alam darah seperti kegemukan, konsumsi alcohol, gula dan ma

kanan berlemak. Trigliserida merupakan lemak darah yang cen

derung naik seiring dengan konsumsi alcohol, peningkatan bera

t badan, diet tinggi gula dan lemak, serta gaya hidup. Peningkat

an trigliserida akan menambah resiko terjadinya penyakit jantun

g dan stroke (Setiyani, 2020).

b. Kadar Kolestrol

Tabel 2.3
Pengelompokan Kadar Kolestrol
Kadar Kolestrol Total Kategori Kolestrol
Kurang dari 200 mg/dl Bagus
200-239 mg/dl Ambang batas atas

5
240 mg/dl dan lebih Tinggi

Kadar Kolestrol LDL Kolestrol Kadar Kolestrol


Kurang dari 100 mg/dl Optimal
100-129 mg/dl Hampir optimal/ diatas optimal
130-159 mg/dl Ambang batas atas
160-189 mg/dl Tinggi
190 mg/dl dan lebih Sangat tinggi

Kadar Kolestrol HDL Kategori Kadar Kolestrol


Kurang dari 40 mg/dl Rendah
60 mg/dl tinggi

Kadar Trigliserida Kategori Trigliserida


Kurang dari 150 mg/dl Normal
150-199 mg/dl Ambang batas atas
200-499 mg/dl Tinggi
500 mg/dl dan lebih Sangat tinggi
(Sumber: Setiyani, 2020).

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kolestrol dalam Tubuh

Meningkatnya kadar kolesterol dalam darah merupakan suatu

faktor risiko terjadinya aterosklerosis dan dapat menyebabkan munc

ulnya penyakit lain. Kadar kolesterol yang berlebih akan melekat pad

a dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan LDL mengalami p

roses oksidasi yang akan membentuk gumpalan. Gumpalan tersebut

dapat menyebabkan penyempitan saluran pembuluh darah (Sari, 20

19). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolestrol d

alam tubuh antara lain:

a. Genetik

Genetik sangat berperan besar terhadap kolesterol total da

6
n lipoprotein, yakni sebesar 45-68%. Sementara itu, ras kulit hitam

mempunyai resiko memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi,

sedangkan ras kulit putih mempunyai resiko memiliki memiliki kad

ar trigliserid dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL) yang lebih ti

nggi (Sari, 2019).

b. Usia dan jenis kelamin

Biasanya jumlah lemak dalam tubuh cenderung meningkat

dengan bertambahnya usia. Usia 40 tahun jumlah lemak sudah be

rkisar 22% dan usia 50 tahun jumlah lemak kira-kira 24%. Kondisi

wanita jumlah lemak kira-kira 27% pada usia sekolah, kemudian m

eningkat menjadi 32% pada usia 40 tahun dan jumlah lemak kira-k

ira 34% pada usia 50 tahun. Semakin tua seseorang maka, metab

olism semakin melambat, sehingga kalori yang dibutuhkan juga se

makin sedikit (Sari, 2019).

c. Obesitas

Obesitas atau kegemukan merupakan sebuah penumpukan

lemak tubuh yang melebihi batas normal. Pada dasarya, kegemuk

an merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh.

Jumlah lemak normal pada laki-laki dewasa rata-rata berkisar 15-

25% dari berat badan total dan wanita berkisar 20-25%. Jumlah le

mak pada tubuh sescorang umumnya meningkat sejalan dengan b

ertambahnya usia, terutama disebabkan melambatnya metabolism

e dan berkurangnya aktivitas fisik (Emy, 2018).

7
d. Merokok

Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjad

inya hiperkolesterolemia. Merokok dapat menyebabkan denyut jan

tung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot jantung mengal

ami peningkatan bagi penderita yang memiliki aterosklerosis atau

penumpukan lemak pada pembuluh darah. Merokok dapat mempe

rparah kejadian kadar kolesterol tinggi dan berpotensi pada penya

kit degeneratif lain yaitu seperti stroke dan penyakit jantung (Emy,

2018).

D. Tinjauan Umum Tentang Gula Darah

1. Pengertian Gula darah

Kadar gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yan

g berasal dari karbohidrat dalam makanan dan dapat disimpan dala

m bentuk glikogen di dalam hati dan juga otot rangka. Kadar gula dar

ah adalah jumlah glukosa yang beredar di dalam darah. Kadarnya di

pengaruhi oleh berbagai enzim dan hormon yang paling penting adal

ah hormon insulin. Faktor yang mempengaruhi dikeluarkan insulin ad

alah makanan yang berupa glukosa, manosa dan stimulasi vagal: ob

at golongan (Anita, 2018).

2. Pemeriksaan Gula Darah

Macam kadar gula darah dibedakan berdasarkan waktu peme

riksaan. Gula Darah Sewaktu (GDS), jika pengambilan sampel darah

8
tidak dilakukan puasa sebelumnya. Gula Darah Puasa (GDP), jika pe

ngambilan sampel darah dilakukan setelah klien puasa selama 8-10 j

am, Gula Darah 2 jam Post Pradinal (Anita, 2018).

Anda mungkin juga menyukai