Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada jaman sekarang manusia lebih cenderung menginginkan kesenangan

duniawi saja,tanpa memperhatikan dampak negatif yang timbul akibat

perbuatannya tersebut, Seperti yang kita ketahui akibatnya terjadilah masalah-

masalah baru yang bermunculan seiring dengan berkembangnya zaman didalam

kehidupannya. Begitupun banyak remaja jaman sekarang yang hanya tau

kesenangan saja tanpa memperhatikan dampak negatifnya, Hal ini dapat

dicontohkan kenakalan remaja yang terpengaruh oleh pergaulan bebas.

Pergaulan bebas sebagai pengaruh efek global telah mempengaruhi perilaku

remaja di Indonesia, mulai dari usia sekolah hingga perguruan tinggi. Pergaulan

bebas dapat dicontohkan seperti berpacaran yang diluar batas dan melakukan

hubungan suami istri tanpa adanya ikatan perkawinan dapat menimbulkan berbagai

konflik dan salah satunya mengakibatkan kasus aborsi bahkan lebih parahnya

menimbulkan kasus pembunuhan bayi. Karena resiko dari suatu hubungan tanpa

adanya ikatan perkawinan adalah kehamilan yang tidak diinginkan sehingga

menimbulkan konflik bagi pelaku.

Seperti yang kita ketahui biasanya bagi remaja yang sudah melakukan

hubungan suami istri tanpa adanya ikatan perkawinan mengakibatkan kehamilan

yang tidak diinginkan bagi remaja tersebut dengan alasan karena malu, maupun

belum siap menjadi ayah atau ibu dari anak yang dikandungnya itu sendiri sehingga

1
menimbulkan masalah bagi pelaku remaja tersebut yaitu seperti menggugurkan

kadungan atau lebih parahnya lagi melakukan kejahatan terhadap nyawa /

membunuh darah dagingnya sendiri dengan cara berencana maupun dengan alat-

alat yang dapat menimbulkan kematian bagi bayi yang telah dilahirkannya tersebut.

Seperti kasus tahun lalu dari surat kabar terkait mahasiswa yang melakukan

pembunuhan bayi, kasus yang ditemukan bayi tersebut membusuk didalam tas

plastik kemudian dibungkus jas hujan lalu dimasukkan kedalam kardus minuman

ringan didepan kamar kostnya tepatnya dijalan Kertorejo Kota Malang. Pelaku

tersebut adalah mahasiswi semester IV Fakultas Akuntansi. Ketika itu Pelaku yang

hamil tua sedang mengikuti KKN di Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang.

Kemudian dia mulai merasakan kontraksi tapi berusaha menahannya, Ketika

malam hari tiba, ia sudah tidak bisa menahan lagi akhirnya ia melahirkan di kamar

mandi di daerah tempatnya KKN tersebut, Pelaku melahirkan bayi perempuan

tersebut sendirian waktu dini hari. Karena takut ketahuan pelaku membekap bayi

tersebut hingga tewas.1

Menurut Kapolres Kota Malang, Ketika pemeriksaan pelaku melakukan

perbuatannya tersebut karena gugup dan takut jika bayinya nanti menangis akhirnya

pelaku membekap bayi tersebut hingga tewas, Kemudian pelaku berusaha

menyembunyikan bayi itu dengan cara memasukkan bayi yang tewas itu ke dalam

kresek hitam, kemudian dibungkus jas hujan dan dimasukkan kedalam tas ransel

yang berwarna biru muda. Akibatnya pelaku merasa tidak aman dan memasukkan

1
Surya Malang, dalam http://suryamalang.tribunnews.com, access 22 Juli 2017 .

2
jasad bayi kedalam kardus warna coklat kemudian diikatlah mayat bayi tersebut,

Akhinya pihak kepolisian menghentikan pemeriksaan karena tersangka mengalami

penurunan kesehatan,sementara itu pelaku melakukan perawatan di RSSA Kota

Malang. Akibatnya tersangka dikenakan Pasal 341 KUHP tentang seorang ibu yang

merasa malu dan dengan sengaja menghilangkan nyawa bayinya seketika. Lalu

pelaku dijerat ancaman hukuman tujuh tahun penjara.2

Pada kasus diatas adalah tindak pidana pembunuhan oleh seorang ibu terhadap

anaknya sendiri yang baru dilahirkannya yang terdorong oleh perasaan takut

diketahui orang lain bahwa ia telah melahirkan seorang anak sebagaimana yang

telah diatur dalam pasal 341 KUHP yang berbunyi :”Seorang ibu yang dengan

sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama

sesudah dilahirkan karena takut ketauhan bahwa ia sudah melahirkan anak dihukum

karena pembunuhan anak dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun.”

itu oleh pembentuk undang-undang telah disebut kinderdoodslaag atau

pembunuhan anak. Apabila kinderdoodslaag itu telah dilakukan oleh seorang ibu

terhadap anaknya sendiri yang hari itu ia lahirkan dengan direncanakan lebih

dahulu,maka tindak pidana pembunuhan anak itu disebut kindermoord atau tindak

pidana pembunuhan yang direncanakan lebih dulu.3

Pembunuhan atau menghilangkan nyawa seseorang anak baik secara sengaja

maupun tidak disengaja, yaitu sebagai perbuatan yang dilarang oleh Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana yang diatur dalam pasal 341 dan 342 KUHP, Seperti yang

2
Ibid.
3
Drs. P.A.F Lamintang, S.H., Kejahatan Terhadap Nyawa,Tubuh, dan Kesehatan, Jakarta: PT.Sinar
Grafika, 2012, hlm.22

3
sudah dijelaskan diatas kita dapat mengetahui bunyi pasal 341 KUHP sedangkan

Kindermoord itu oleh pembentuk Undang-Undang telah diatur dalam pasal 342

KUHP.yang bunyinya sebagai berikut : “Seorang ibu yang dengan dengan sengaja

akan menjalankan keputusan yang diambil sebab takut ketauhan bahwa ia tidak

lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada saat

dilahirkan atau tidak lama kemudian daripada itu dihukum karena membunuh bayi

secara berencana dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun”4

Perbedaan pasal 342 KUHP dengan pasal 341 KUHP adalah, bahwa dalam

pasal 342 KUHP telah direncanakan lebih dahulu artinya sebelum melahirkan bayi

tersebut telah dipikirkan dan telah ditentukan cara-cara melakukan pembunuhan itu

dan mempersiapkan alat-alatnya. Tetapi pembunuhan bayi yang baru lahir tidak

memerlukan peralatan khusus sehingga sangat rumit untuk membedakan dengan

pasal 341 KUHP khususnya dalam pembuktian karena keputusan yang ditentukan

hanya si ibu tersebut yang mengetahuinya dan baru dapat dibuktikan jika si ibu

tersebut telah mempersiapkan alat-alatnya.5

Adanya suatu unsur kesengajaan atau tidak tindakan pembunuhan tetap

merupakan suatu tindakan penyimpangan. Dan ketika seseorang sudah melakukan

hal itu maka penyesalan serta perasaan bersalah pun kerap menyelimuti mereka,

mereka menganggap hal yang dilakukannya memang merupakan tindakan yang

4
Laden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh,Jakarta: PT.Sinar Grafika, 2000, hlm
44.
5
Ibid.

4
tidak manusiawi apalagi pembunuhan itu dilakukan oleh ibu yang melahirkan anak

itu sendiri.

Tindak pidana pembunuhan bayi beberapa unsurnya memerlukan pemeriksaan

lebih detil untuk dapat menyatakan unsur tindak pidana pembunuhan bayi tersebut

terpenuhi, selain ituagar aparat penegak hukum tidak salah dalam menggunakan

pasal yang didakwakan serta dalam menjatuhkan hukuman terhadap pelaku. Hal ini

terjadi karena terdapat kemungkinan peristiwa yang terjadi merupakan tindak

pidana abortus atau tindak pidana pembunuhan biasa.6

Perbuatan yang diancam dalam Pasal 342 wujudnya sama dengan yang diancam

pada Pasal 341, hanya saja pada Pasal 342 perbuatannya dilakukan untuk

menjalankan kehendak, yang ditentukan sebelum anak dilahirkan. Tindakan ini

dinamakan “pembunuhan anak berancana” (kindermoord).Rumusan delik pada

Pasal 341 mengacu pada Pasal 338 sedangkan Pasal 342 rumusan delik mengacu

pada Pasal 340, hanya saja terdapat bagian inti yang ditambah “karena takut akan

ketahuan melahirkan anak, pada saat akan dilahirkan” yang membedakan yaitu

dalam Pasal 342 dilakukan dalam keadaan yang tidak tenang karena takut ketahuan

melahirkan.7

Pasal 341 KUHP harus ditafsirkan secara teliti untuk membedakannya

dengan Pasal 342. Karena akan terlihat adanya unsur pembedaan didalamnya yaitu

kesengajaan (dolus misdrijveri) dan unsur ketidak sengajaan (culpose misdrijveri).8

6
Ibid.
7
Andi Hamzah, Delik-Delik Tertentu (Speciale Delicten)Di Dalam KUHP, Jakarta: Sinar Grafika,
2009, hal. 58.
8
Ibid.

5
Pasal ini belum terlalu dikenal atau dimasyarakatkan bukan supaya kejahatan ini

menjadi terkenal atau diminati, tetapi justru supaya kejahatan ini dihindari bahkan

diwaspadai oleh semua orang terlebih khusus kaum perempuan. Mengapa

demikian, karena perempuanlah yang jelas-jelas menjadi pelaku dari kejahatan ini

yang disebabkan oleh berbagai faktor.Bahkan berkaitan pula bahwa seorang

perempuan diberikan karunia oleh Tuhan untuk menjaga dan memelihara jabang

bayi pemberian-Nya semenjak dikandungan kurang lebih sembilan bulan. Seorang

ibu yang tugasnya menjaga dan memelihara anaknya haruskah justru sebaliknya

menjadi pencabut nyawa. Hal ini dikembalikan kepada kita semua sebagai insan

yang beradab terlebih kepada pelaku yang telah mencoreng nilai-nilai religius

peradaban kemanusiaan.9

Dalam hal ini sering banyaknya pergaulan bebas yang mengakibatkan

dampak negatif bagi remaja sehingga banyaknya berita yang bermunculan terkait

kasus pembunuhan bayi dan sangat bermacam pula motif pelaku untuk

menjalankan aksinya agar bayi tersebut lenyap tanpa diketahui oleh masyarakat

sehingga penulis tertarik untuk mengangkat skripsi tersebut. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul:

“Analisis Upaya Penanggulangan Kepolisian Terhadap Pelaku Pembunuhan

Bayi Oleh Ibu Kandungnya (Studi Kasus di Polres Malang Kota)”

B. Rumusan Masalah

9
Ibid.

6
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

akan dibahas adalah :

1. Bagaimana upaya penanggulangan yang dilakukan oleh kepolisian di Unit

PPA Terhadap pelaku pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu

kandugnya ?

2. Bagaimana kendaladalam upaya penanggulangan yang dilakukan oleh

kepolisian di Unit PPA terhadap pelaku pembunuhan bayi yang dilakukan

oleh ibu kandungnya?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hasil yang tepat maka setiap penulisan ini memerlukan

adanya penentuan suatu tujuan. Secara umum yang menjadi tujuan penulisan ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui upaya penanggulangan yang dilakukan oleh kepolisian

di unit PPA terhadap pelaku pembunuhan bayi yang dilakukan oleh ibu

kandungnya.

2. Untuk mengetahui kendala dalam upaya penanggulangan yang dilakukan

oleh kepolisian di unit PPA terhadap pelaku pembunuhan bayi yang

dilakukan oleh ibu kandungnya.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maksud dan tujuan penulis uraikan diatas

maka penulis berharap karya tulis ini dapat mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

7
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat pemikiran dalam hukum

pidana di Indonesia. Dan juga karya tulis ini diharapkan bertujuan memberikan

kontribusi bagi pengembangan studi, serta teori-teorinya agar menambahkan

pengetahuan ilmu hukum pidana di Indonesia.

2. Secara Praktis

a. Bagi Penulis

Karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dalam

mengembangkan studi ilmu hukum, dan khususnya menyangkut hukum

pidana.

b. Bagi Pemerintah

Karya tulis ini diharapkan dapat menjadi masukan pemikiran, serta

diharapkan pemerintah untuk terus berbenah dalam membuat dan

menangani peraturan perundang-undangan terkait penegakan tindak

pidana pembunuhan bayi di Indonesia.

c. Bagi Masyarakat

Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan

pengetahuan dan masukan pemikiran pada masyarakat luas tentang

bahaya dan larangan melakukan tindak pidana pembunuhan bayi.

E. Kegunaan Penelitian

8
Kegunaan dari penulis melakukan penelitian ini, yaitu:

a. Dapat memberikan wawasan dan informasi mengwnai penegakan hukum

bagi pelaku tindak pidana pembunuhan bayi.

b. Dapat memberikan pengetahuan bagi penulis dan pembaca tentang

penegakan hukum yang sebenarnya.

c. Dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan referensi mengenai

penegakan hukum bagi tindak pidana pembunuhan bayi.

F. Metode Penelitian

Pada proses penelitian mengenai penegakan hukum terhadap pelaku tindak

pidana pembunuhan bayi di Kota Malang ini saya menggunakan penelitian hukum

empiris, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat hukum

berdasarkan fakta-fakta yang telah ada di lingkungan masyarakat, badan hukum,

atau pemerintah.

1. Lokasi Penelitian

Dalam menyelesaikan penulisan hukum ini, penulis memilih lokasi

penelitian di Kota Malang yang merupakan wilayah hukum Polres Malang

Kota. Alasan penulis memilih lokasi ini karena tingkat pembunuhan bayi di

Kota Malang terus meningkat dan selalu ada.

2. Sumber Data

9
Sumber data yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

yaitu :

a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

narasumber yang dituju penulis di Polres Malang Kota yang berkaitan

dengan tindak pidana pembunuhan bayi.

b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan

yaitu dari artikel, liputan, makalah, serta peraturan perundang-undangan

yang berkaitan langsung dengan tindak pidana pembunuhan bayi.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu kegiatan ilmiah empiris yang

mendasarkan fakta-fakta lapangan maupun tulisan, melalui panca indra

tanpa menggunakan manipulasi apapun.10

b. Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksuddisini adalah cara pengumpulan data

yang didapatkan dari sekumpulan berkas-berkasbaik yang berupa catatan,

surat kabar, buku dan sebagainya.

c. Wawancara

10
Hasyim Hasanah, Teknik – Teknik Observasi , Jurnal at-Taqaddum Vol8 No.1 Juli 2006.

10
Wawancara merupakan salah satu pengumpulan informasi maupun

data dari seorang narasumber yang bersangkutan dengan hal-hal yang akan

dibahas dalam penelitian ini. Wawancara hal yang penting dalam suatu

penelitian karena dengan wawancara. Penulis akan mendapatkan informasi

lebih banyak untuk bahan penelitiannya.

4. Analisis Data

Dalam proses menganalisis data yang telah penulis dapatkan pada

proses wawancara dan observasi, maka penulis menggunakan metode

analisis deskripsi Kualitatif yaitu dimana data yang akan digambarkan

dalam pembahasan nanti sesuai dengan fakta yang telah didapat dan akan

dianalisa dengan memberi kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

Dalam Sistematika penulisan hukum ini, penulis akan menyajikan empat bab

yang diantaranya terdiri dari beberapa sub bab yang bertujuan untuk mempermudah

penulis dalam menyelesaikan penulisannya. Sistematika penulis juga akan

mnyesuaikan dengan buku panduan skripsi yang terdiri dari:

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan mengenai latar belakang penulisan hukum ini,

perumusan masalah, tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian, kegunaan dari

penelitian, metode dan sistematika penulisannya seperti apa.

11
2. BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang menjadi tinjauan penulis dalam

menyelesaikan penulisan hukumnya. Bab ini membahas tentang penegakan hukum,

pelaku tindak pidana, dan pelaku pembunuhan bayi.

3. BAB III Pembahasan

Pada bab ini yang dibahas oleh penulis adalah hasil dari penelitian yang telah

dilakukan di Polres Malang Kota yaitu diantaranya mengenai data-data tindak

pidana pembunuhan bayi yang terjadi di Polres Malang Kota, peran kepolisian

dalam memproses perkara pembunuhan bayi, dan penegakan hukumnya dalam

perkara pebunuhan bayi.

12

Anda mungkin juga menyukai