FUNGSI
1. Relasi
a. Diagram Panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah dalam menentukan
relasi dua buah himpunan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh 2.1
Misalkan :
c. Diagram Cartesius
Gambar 2.2
Diagram Cartesius A ke B
1. Fungsi
𝑦3
𝑦2
𝑦1
𝑥
𝑥1
Gambar 2.3
Diagram Cartesius Relasi
𝒙 dan 𝒚
𝑦1
𝑥
𝑥1 𝑥2
Gambar 2.4
Diagram Cartesius Relasi
𝒙 dan 𝒚
Dari ketiga kemungkinan relasi tersebut, yang disebut fungsi adalah poin 𝒃 dan
𝒄 karena dalam fungsi mengharuskan terbentuknya satu nilai 𝑌 yang unik.
Fungsi dalam kalimat matematis dapat ditulis 𝒀 = 𝒇(𝑿) (dibaca 𝑌 adalah fungsi
dari 𝑋). Penulisan huruf 𝒇 dapat diartikan sebagai suatu aturan dimana himpunan
𝑿 dipetakan atau ditransformasikan ke dalam himpunan 𝑌. Hal ini dapat kita tulis:
𝒇: 𝑿 → 𝒀
Dimana anak panah melambangkan pemetaan dan 𝒇 melambangkan aturan dalam
pemetaan.
Dalam pernyataan fungsi 𝒀 = 𝒇(𝑿) , nilai nilai 𝑿 adalah domain dari fungsi
sedangkan 𝒀 adalah range (daerah hasil) dari fungsi. Untuk lebih jelasnya lihat
contoh dalam pembahasan variable bebas dan terikat di bawah ini.
Jika: 𝑥 = 1, maka 𝑦 = 1 + 2 = 3
𝑥 = 2, maka 𝑦 = 2 + 2 = 4
𝑥 = 3, maka 𝑦 = 3 + 2 = 5
𝑥 = 4, maka 𝑦 = 4 + 2 = 6
0
0 2 4 6
Gambar 2.6
Diagram Cartesius Fungsi 𝒚 = 𝒙 + 𝟐
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝒀
𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑷𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒍
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝑿
0
Gambar 2.7
Sistem Koordinat Cartesius
koordinat cartesius membagi bidang datar menjadi empat daerah yang disebut
kuadran. Kuadran yang terbentuk adalah:
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝒀
𝑲𝒖𝒂𝒅𝒓𝒂𝒏 𝑰𝑰 𝑲𝒖𝒂𝒅𝒓𝒂𝒏 𝑰
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝑿
dengan demikian, setiap titik dalam tiap bidang pada koordinat cartesius ditentukan
berdasarkan himpunan pasangan berurutan (𝑥, 𝑦) dimana 𝑥 menunjukkan absis dan 𝑦
menunjukkan ordinat. Titik tersebut biasanya dilambangkan dengan huruf kapital.
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝒀
𝑷(𝒙, 𝒚)
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝑿
Gambar 2.9
Titik dalam Koordinat Cartesius
Contoh 2.2:
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝒀
B=(-3,4) 5 A=(2,5)
4
𝑺𝒖𝒎𝒃𝒖 𝑿
- 2
3
Gambar 2.10
Titik A dan B
Dalam Sistem Koordinat Cartesius
Konstanta 𝑎𝑛 adalah bilangan bulat yang tidak sama dengan nol dan 𝑛 menyatakan
pangkat (derajat) dari variabel 𝑋.
Fungsi polinom sendiri terbagi menjadi beberapa fungsi, diantaranya fungsi linier
(fungsi polinom berderajat satu), dan fungsi non-linier (fungsi kuadrat, fungsi kubik,
dll).
Contoh 2.3 :
Secara umum, pembagian fungsi dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:
Gambar 2.11
Macam-Macam Fungsi
𝒀 = 𝒇(𝑿𝟏 , 𝑿𝟐 , 𝑿𝟑 , … , 𝑿𝒏 )
Dimana :
𝑌 = Variabel terikat (dependent variable)
𝑋𝑛 = Variabel bebas (independent variable) dengan 𝑛 menyatakan pangkat
(derajat) dari variabel 𝑋.
Jadi fungsi dengan dua variabel adalah fungsi yang mempunyai lebih dari satu
variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya. Fungsi dengan dua
variabel biasanya disebut dengan fungsi multivariat.
Contoh :
𝑦 = 2𝑥 + 3𝑦
𝑦 = 4𝑎 + 5𝑏 + 8
F. Fungsi Eksplisit
Jika di dalam sebuah fungsi, antara variable bebas dan variabel terikat dapat
dibedakan dengan jelas,(variable bebas dan variable terikatnya dipisahkan dengan
tanda “sama dengan”) maka fungsi tersebut adalah fungsi eksplisit.
Contoh 2.4:
𝑦 = 2𝑥 + 1
𝑦 = 𝑥 − 13
𝑦 = −𝑥 + 5
𝑦 = 4𝑥
Nilai 𝑦 dalam fungsi di atas dapat diperoleh dengan mensubtitusikan nilai 𝑥 yang
sesuai dengan domain atau daerah asal. Misal domain fungsi tersebut adalah bilangan
real, dan nilai 𝑥 = 5, maka nilai 𝑦 untuk fungsi 𝑦 = 2𝑥 + 1 adalah 𝑦 = 2.5 + 1 = 11.
Fungsi-fungsi tersebut adalah salah satu contoh fungsi eksplisit dengan satu variable
bebas.
Contoh 2.5 :
𝑧 = 2𝑥 + 3𝑦 + 5
𝑧 = 𝑥 − 3𝑦 − 20
𝑧 = −2𝑥 + 𝑦 + 4
𝑧 = 2𝑥 − 3𝑦 + 9
Fungsi di atas adalah salah satu contoh fungsi eksplisit dengan dua variable.
Variable 𝑧 adalah variable terikat, sedangkan variable 𝑥 dan 𝑦 adalah variable bebas.
G. Fungsi Implisit
Fungsi implisit adalah fungsi yang antara variable bebas dan variabel terikatnya
tidak dapat dibedakan dengan jelas. Bentuk umum fungsi implisit adalah:
𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝟎
Contoh 2.6 :
2𝑥 + 4𝑦 − 3 = 0
−𝑥 + 2𝑦 + 8 = 0
2𝑥 − 6𝑦 + 7 = 0
2𝑥 − 5𝑦 + 3 = 0
Dalam fungsi tersebut, kita tidak bisa membedakan dengan jelas apakah 𝑥 atau 𝑦
sebagai variable bebas atau terikatnya. Apabila nilai 𝑥 diketahui terlebih dahulu, maka
kita bisa mencari nilai 𝑦 dengan mudah. Dalam hal ini, variable 𝑥 sebagai variable
bebas. Lain halnya apabila nilai 𝑦 terlebih dahulu diketahui. Maka variable 𝑦 sebagai
variable bebas dan variable 𝑥 sebagai variable terikat.