Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL

STUDIO 1 PERENCANAAN BERBASIS TIK

“PERENCANAAN BERBASIS POTENSI DAN MASALAH DI KELURAHA


N PANGALI-ALI”

OLEH
KELOMPOK 4

JUNAEDI PALIRAN D0322537


FEBRIADI D0322016
IVAND SEBASTIAN D0322332
MUH. REZA AL-FARIDZI D0322305
WAHYU SASTRANEGARA D0322504
MARWA D0322329
ANDI NANDRIANI D0322315

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah
dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal ini tepat pada wak
tunya. Proposal ini dibuat sebagai acuan penilaian dan indikasi pemahaman k
ami mengenai hal-hal apa yang akan dilakukan saat melakukan survei secara l
angsung nantinya. Proposal ini bermanfaat sebagai petunjuk awal dari kegiat
an survei yang akan nantinya dilakukan.

Proposal ini tidak akan selesai tanpa arahan dan bimbingan dari semua
pihak, terkhusus kepada dosen pengampu mata kuliah studio I Bapak Ir. RAFID
MAHFUL, S.T., M.ENG , IAP, Ibu ZUL ASRIANA, S.T., M.Si, dan Ibu SRI APRIANI
PUJI LESTARI, S. T., M.T. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.

Proposal ini masih jauh dari kata sempurna tapi kami berharap proposa
l ini dapat memenuhi ketentuan ataupun harapan dan tidak mengecewakan bagi
dosen dan semua pihak yang ikut serta dalam menyusun proposal ini .Kami pu
n menerima kritik atau saran yang membangun dari pembaca atau dosen yang ak
an menilai proposal ini. Demikianlah proposal kami ini, semoga dapat berman
faat bagi semua pihak.

Majene, 8 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
1.3 TUJUAN DAN SASARAN PERENCANAAN............................................................1
1.3.1 Tujuan perencanaan...................................................................................................1
1.3.2 Sasaran perencanaan..................................................................................................2
1.4 RUANG LINGKUP........................................................................................................2
1.4.1 Ruang lingkup waktu.................................................................................................2
1.4.2 Ruang lingkup wilayah..............................................................................................2
1.4.3 Ruang lingkup materi.................................................................................................3
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN DAN TINJAUAN PUSTAKA.....................................4
2.1 TINJAUAN KEBIJKAN...............................................................................................4
2.1.1 Undang-Undang Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.....................................4
2.1.2 RTRW Kabupaten Majene.........................................................................................4
2.1.3 RPJMD Kabupaten Majene......................................................................................5
2.2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................8
2.2.1 Landasan teori............................................................................................................8
BAB III METODOLOGI SURVEY....................................................................................13
3.1 TAHAP PENYUSUNAN RENCANA.........................................................................13
3.2 METODE PELAKSANAAN.......................................................................................14

ii
3.2.1 Tahap persiapan.......................................................................................................14
3.2.2 Metode Analisa........................................................................................................14
3.2.3 Alat Analisis............................................................................................................15
3.3 DESAIN SURVEY........................................................................................................16
BAB IV RENCANA KERJA DAN ORGANISASI ...........................................................19
4.1 RENCANA KERJA.......................................................................................................19
4.1.1 Kegiatan Dalam Tahap Persiapan............................................................................19
4.1.2 Jangka waktu pelaksanaan.......................................................................................19
4.2 ORGANISASI PELAKSANA.......................................................................................19
4.2.1 Perorganisasian tim..................................................................................................19
4.2.3 Rencana anggaran biaya.........................................................................................20
4.2.2 Struktur organisasi pelaksana..................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................v

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Desain survey……………………………………………………………………….18
Tabel 2. Kebutuhan data…………………………………………………………….………..19
Table 3. Rencana anggaran biaya…………………………………………………………….21

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Administrasi Kelurahan Pangali-ali……………………………..……….......3
Gambar 2. Struktur Organisasi Pelaksana Kegiatan………………………………...………22

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pengertian kelurahan menurut Pasal 1 ayat 5 Peraturan Pemerintah Nomor 73
Tahun 2005 tentang Kelurahan yaitu: kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai
perangkat daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerja kecamatan. Kelurahan
merupakan perangkat daerah kabupaten/kota yang berkedudukan di kecamatan,
biasanya dipimpin oleh lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
bupati/walikota melalui camat. Pembentukan kelurahan dapat berupa penggabungan
beberapa kelurahan atau pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua kelurahan atau
lebih.
Kabupaten Majene adalah salah satu kabupaten dalam wilayah provinsi
Sulawesi Barat dengan panjang pantai 125 km. Terletak di pesisir pantai Sulawesi
Barat memanjang dari selatan ke utara dengan luas 947,84 km. Majene adalah budaya
dan kuliner khas mandar yang cukup diminati wisatawan lokal. Permasalahan yang
dihadapi adalah SDM yang dimiliki di kabupaten Majene yang tidak didukung dengan
akses yang baik,sehingga saat warga beraktifitas, baik dari segi ekonomi, agak
terkendala dari pengaruh akses jalan tersebut.

Pangali-ali merupakan salah satu kelurahan yang terletak di wilayah pesisir


kabupaten Majene yang dimana didaerah tersebut masyarakat sekitar berprofesi
sebagai nelayan, oleh karena itu tak heran jika didaerah tersebut banyak pedagang
mengolah olahan yang bersumber dari hasil nelayan tersebut.

Kelurahan Pangali-ali juga dikenal sebagai kelurahan dengan sebagian


mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya olahan-olahan yang bersumber dari sumber daya laut, dan banyaknya
perahu-perahu yang bersandar berada dipesisir daerah tesebut.

Dalam hal ini bahwa masyarakat daerah Pangali-ali masih menggunakan


metode lama dalam pengolahan hasil sumber daya laut yang mereka miliki. Lambat
laun kemudian hari, jumlah konsumen dari pasar tersebut tahun ke tahun akan
menurun, terlebih lagi juga akses jalan menuju kesana masih kurang baik.

Dari isu yang kita dengar tersebut bahwa perlunya identifikasi dan mencari s
ebab akibat dari masalah tersebut.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana permasalahan berdasarkan aspek fisik dan non fisik di kelurahan Pangal
i-ali
2. Bagaimana potensi berdasarkan aspek fisik dan non fisik di kelurahan Pangali-ali?
3. Bagaimana perencanaan berdasarkan potensi dan masalah di kelurahan Pangali-ali?
1.3 TUJUAN DAN SASARAN PERENCANAAN
1.3.1 Tujuan perencanaan

1. Untuk mengidentifikasi aspek fisik dan non fisik di kelurahan Pangali-ali


2. Untuk mengindentifikassi potensi di kelurahan Pangali-ali
3. Untuk mengidentifikasi permasalahan di kelurahan Pangali-ali
1.3.2 Sasaran perencanaan

Mewujudkan tata pengelolaan perikanan dikelurahan Pangali-ali yang terti


b dan terencana Dari hasil kegiatan perencanaan ini, maka diharapkan dap
at membantu pemerintah setempat khususnya di kelurahan Pangali-ali seba
gai penentu kebijakan dalam perkembangan wilayah tersebut.Kami berhar
ap dari hasil kegiatan perencanaan ini dapat memberikan masukan kepada
masyarakat setempat tentang potensi atau masalah yang terdapat pada kelu
rahan Pangali-ali, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengem
bangan wilayah tersebut.

1.4 RUANG LINGKUP


1.4.1 Ruang lingkup waktu

Pelaksanaan kegiatan ini selama 1 semester mulai pada agustus 2022/ s/d Desember
2022 Yang berada dikelurahan Pangali-ali, Kec. Banggae Kab. Majene.
1.4.2 Ruang lingkup wilayah

Kelurahan Pangali-ali terletak di kecamatan Banggae kabupaten Majene dengan


luas wilayah +2,59 km2 (BPS 2018). Terletak daerah pesisir wilayah kabupaten
Majene. Berada pda titik kordinat antara 03’31’35’’ – 03’33’05’’ Lintang selatan dan
antara 1180’56’58’’ – 118057’57’’ Bujur Timur dengan batas adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kel. Baruga
Sebelah Selatan : Teluk Mandar
Sebelah Barat : Kel. Baru & Desa Pamboborang
Sebelah Timur : Kel. Banggae

2
Gambar 1. Peta Administrasi Kelurahan Pangali-ali

1.4.3 Ruang lingkup materi

a. Aspek Fisik dan lingkungan:


Analisis fisik dan lingkungan dilakukan untuk mengetahui karakteristik sumbe
r daya fisik lingkungan yang ada di Kelurahan Gadang. Analisis fisik dan lingkung
an menyangkut geografi, topografi, klimatologi, bencana alam di Kelurahan
Pangali-ali.

b. Aspek sarana dan prasarana ( infrastruktur):


Analisis sarana dan prasarana dilakukan untuk mengetahui ketersediaan, kualit
as, serta kuantitas sarana dan prasarana di Kelurahan Pangali-ali.

c. Aspek ekonomi:
Untuk mengetahui Tingkat pendapatan ekonomi, fasilitas ekonomi dan
pengangguran di Kelurahan Pangali-ali.

d. Aspel sosial budaya dan kelembagaan:


Untuk mengetahui Nilai-nilai sosial dalam lembaga kemasyarakatan baik
secara formal maupun non formal seperti LKM, PKK, LSM, BKM dan Karang
Taruna di Kelurahan Pangali-ali.

e. Aspek Kependudukan :

3
Analisis kependudukan (demografi) dilakukan untuk mengetahui kuantitas dan
kondisi penduduk di Kelurahan Pangali-ali baik berdasarkan kelompok agama, um
ur, ataupun jenis kelaminnya.

4
BAB II
TINJAUAN KEBIJAKAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN KEBIJKAN
2.1.1 Undang-Undang Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 73 Tahun 2005, definisi kelurahan


adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota yang
berkedudukan di wilayah kecamatan. Kelurahan merupakan perangkat daerah kab
upaten/kota yang berkedudukan di wilayah kecamatan, biasanya dipimpin oleh lurah
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui camat.
Pembentukan kelurahan dapat berupa penggabungan beberapa kelurahan atau
bagian kelurahan yang bersanding, atau pemekaran dari satu kelurahan menjadi dua
kelurahan atau lebih. Pembentukan kelurahan harus sekurang kurangnya memenuhi
syarat :
 Jumlah penduduk
 Luas wilayah
 Bagian wilayah kerja
 Sarana dan prasarana
Dalam menyelenggarakan pemerintahan kelurahan, lurah dibantu perangkat
kelurahan. Perangkat kelurahan terdiri dari sekretaris kelurahan dan seksi-seksi serta
jabatan fungsional. Dalam melaksanakan tugasnya, perangkat kelurahan bertanggung
jawab kepada lurah. Perangkat kelurahan, diisi dri pegawai negri sipil yang di angkat
oleh sekretaris daerah kabupaten/kota atas usul camat. Ketentuan lebih lanjut
mengenai struktur organisasi dan tata kerja kelurahan di atur dengan peraturan daerah
kabupaten/kota.
1) APBD kabupaten/kota yang dialokasikan sebagai perangkat daerah lainnya.
2) Bantuan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
bantuan pihak ketiga.

2.1.2 RTRW Kabupaten Majene

Berdasarkan kebijakan RTRW Kabupaten Majene Tahun 2011-2031


1. Pusat- pusat kegiatan
Berdasarkan RTRW Kabupaten Majene tahun 2011-2031, Kecamatan
Banggae dan Kecamatan Banggae Timur adalah Pusat Kegiatan Wilayah (PK
W). Malunda di Kecamatan Malunda, Pamboang di Kecamatan Pamboang dan
Somba di Kecamatan Sendana adalah Pusat Kegiatan Local Promosi (PKLP).
Tammero`do di Kecamatan Tammerodo Sendana, Tubo di Kecamatan Tubo S
endana, Ulumanda di Kecamatan Ulumanda adalah Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK) dan Kelurahan Baruga di Kecamatan Banggae Timur, Kelurahan Sirind
u di Kecamatan Pamboang, Kelurahan Tallubanua di Kecamatan Sendana, D

5
esa Ulidang di Kecamatan Tammerodo Sendana dan Desa Maliaya di kecamat
an Malunda adalah Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

2. Sistem jaringan prasarana utama


Sistem Jaringan Prasarana utama yang ada di Kabupaten Majene, yaitu
Sistem jaringan Transportasi Darat, dan Sistem Jaringan Transportasi Laut.
2.1 Sistem jaringan Transportasi Darat
a. jaringan jalan
Jaringan jalan, terdiri atas jaringan jalan arteri primer dan jalan arteri
sekunder
1) Jaringan jalan arteri primer:
 Batas Kab. Mamuju – Kec. Tammero’do Sendana (Km 350) No
Ruas jalan 009 seluas kurang lebih 51.127 km
 Kec. Tammero’do Sendana (Km 350) – Batas Kota Majene. No
Ruas jalan 010 seluas kurang lebih 43.940 km
2) jaringan jalan arteri sekunder:
 jalan Jenderal Ahmad Yani. No Ruas jalan 010 seluas kurang
lebih 3.883 km
 jalan Jenderal Gatot Subroto. No Ruas jalan 010 seluas kurang
lebih 1.373 km.
 jalan Jenderal Sudirman. No Ruas jalan 011 seluas kurang lebih
2.413 km
 jalan Sultan Hasanuddin. No Ruas jalan 011 seluas kurang lebih
2.095 km.
3) jaringan jalan kolektor primer K1 yang terdapat di Kecamatan
Banggae Timur, Banggae, Pamboang, Sendana, dan Ulumanda.

b. jaringan prasarana lalu lintas


jaringan prasarana lalu lintas terdiri atas:
1) terminal penumpang tipe B terdapat di Kecamatan Banggae Timur
Kota Majene
2) sub Terminal penumpang tipe C terdapat di wilayah kecamatan yang
terdiri atas:

6
 pembangunan terminal di Kelurahan Lalampanua, Kecamatan
Pamboang
 pembangunan terminal di Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana
 pembangunan terminal di Desa Tammero’do, Kecamatan
Tammero’do
 pembangunan terminal di Desa Sambabo, Kecamatan Ulumanda
 pembangunan terminal di Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda.

c. jaringan pelayanan lalu lintas


jaringan pelayanan lalu lintas terdiri dari:
1) trayek angkutan barang
 Kendaraan Pick Up dari kota Majene – Rangas, Kota Majene –
Tande, Kota Majene – Baruga dan dari Kota Majene –
Pamboang, Majene – Somba dan Majene – Malunda serta dari
Kota Majene – Kabupaten Polman, Majene – Mamuju
 Truk dari kota Majene – Pamboang, Majene – Somba dan
Majene – Malunda dan dari Kota Majene – Kabupaten Polman,
Majene – Mamuju, Majene – Mamuju Utara serta ke luar wilayah
Kabupaten Majene terdiri dari Majene – Pare Pare, Majene –
Tana Toraja dan Majene – Palopo serta Majene Makassar.
2) trayek angkutan penumpang
 Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yaitu:
Majene – Pare Pare, Majene – Tana Toraja dan Majene – Palopo
Majene – Palu – Poso Provinsi Sulawesi Tengah Majene –
Makassar.
 Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), yaitu :
Majene – Mamuju, Majene – Mamasa, Majene – Mamuju Utara,
dan Majene – Polewali Mandar.
 Angkutan Perkotaan (Angkot), yaitu:
Angkutan penumpang umum dalam Wilayah Kabupaten Majene
jalur pendek dari perkotaan Majene – Rangas, perkotaan Majene
– Tande.

7
2.2. Sistem Jaringan Transportasi Laut
Sistem jaringan transportasi laut, meliputi tatanan kepelabuhan dan alur
pelayaran
a. tatanan kepelabuhan
1) Pelabuhan Majene di Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae yang
diusulkan menjadi Pelabuhan Pengumpul;
2) Pelabuhan Deteng-Deteng di Kecamatan Banggae;
3) Pelabuhan Palipi di Kecamatan Sendana;
4) Pelabuhan Pamboang di Kecamatan Pamboang;
5) Pelabuhan Sendana di Kecamatan Sendana; dan
6) Pelabuhan Malunda di Kecamatan Malunda (3)
b. Alur pelayaran terdiri atas..
1) Alur pelayaran regional, meliputi Majene (Sulawesi Barat)–Batu Licin
(Kalimantan Selatan) dan Majene (Sulawesi Barat)–Balikpapan
(Kalimantan Timur)
2) Alur pelayaran lokal, meliputi : Banggae–Pamboang,Banggae–
Sendana, dan Banggae–Malunda Pelabuhan palipi di Kecamatan
Sendana, Pelabuhan Pamboang di Kecamatan Pamboang.

3. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya


Sistem jaringan prasarana lainnya, meliputi sistem jaringan energi, sistem jar
ingan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air dan sistem prasarana penge
lolaan lingkungan.
3.1. sistem jaringan energi
sistem jaringan energi meliputi pembangkit tenaga listrik dan jaringan prasar
ana energi
a. Pembangkit tenaga listrik
1) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), terdapat di Dusun Rantepunag
a Desa Bambangan Kecamatan Malunda dengan kapasitas 8 Mega Wat
t.
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), terdapat di desa Kabiraan K
ecamatan Ulumanda dengan kapasitas 100.000 Watt.

8
3) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), terdapat di Kecam
atan Ulumanda 5 Unit dengan kapasitas 88.000 Watt dan di Kecamatan
Malunda 2 Unit dengan Kapasitas 45.000 Unit.
b. Jaringan prasarana energi, yaitu jaringan transmisi tenaga listrik meliputi:
1) Gardu induk, terdapat di Kel Baruga Dhua Kecamatan Banggae Timur
2) Jaringan transmisi tenaga listrik meliputi Garduk Induk (GI) Majene de
ngan Kapasitas 20 MVA
3) Jaringan Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT) yaitu menghu
bungkan Gardu Induk (GI) Majene Kabupaten Majene dengan Gardu I
nduk (GI) Mamuju Kabupaten Mamuju sepanjang ± 145 Km.
4) Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), sepanjang ± 23
2,64 Km
3.2. Sistem jaringan telekomunikasi terdiri atas :
a. Sistem jaringan kabel
b. Sistem jaringan nirkabel
c. Sistem jaringan satelit
3.3. Sistem jaringan sumber daya air
Sistem jaringan sumber daya air, meliputi wilayah sungai, jaringan iriga
si, jaringan air baku untuk air minum, sistem pengendali banjir, erosi dan lon
gsor dan sistem pengamanan pantai.
a. Wilayah sungai
Wilayah sungai yang ada di kabupaten majene, yaitu wilayah sungai
Kalukku-Karama yang merupakan wilayah sungai lintas provinsi dengan
daerah aliran sungai meliputi Maliaya, Bapappu, Samalio, Mataurang, M
alunda, Talalere, Asaasaang, Tubo, Takombe, Batururu, Rawang-rawang
l. Pumbiu, Labuang, Waisering, Sumakuyu, Tammeredo, Lombangan, P
alipi Binangatanga, Lembang, Apoleang, Mosso, Pamboang, Camba dan
Mandar
b. Jaringan irigasi
Daerah irigasi kewenangan kabupaten, meliputi:
1) Daerah Irigasi Bababatu, luasan area 125 Ha
2) Daerah Irigasi Kalobangan, luasan area 275 Ha
3) Daerah Irigasi Kanang, luasan area 400 Ha
4) Daerah Irigasi Makatta, luasan area 123 Ha

9
5) Daerah Irigasi Mangarabombang, luasan area 325 Ha
6) Daerah Irigasi Palang-palang, luasan area 118 Ha
7) Daerah Irigasi Pasuluran, luasan area 150 Ha
8) Daerah Irigasi Topo Baru, luasan area 80 Ha
9) Daerah Irigasi Batu Roro, luasan area 50 Ha
10) Daerah Irigasi Burasendana, luasan area 25 Ha
11) Daerah Irigasi Buttu, luasan area 10 Ha
12) Daerah Irigasi Ceppagalung, luasan area 20 Ha
13) Daerah Irigasi Onang, luasan area 30 Ha
14) Daerah Irigasi Palippi, luasan area 25 Ha
15) Daerah Irigasi Piang, luasan area 25 Ha
16) Daerah Irigasi Puttada, luasan area 40 Ha
17) Daerah Irigasi Tammerodo, luasan area 19 Ha
18) Daerah Irigasi Tinggas, luasan area 30 Ha
c. jaringan air baku untuk air minum
jaringan air baku untuk air minum, yaitu:
1) Rencana pengembangan sumber air baku, meliputi:
 Embun/waduk di Asiasing, Kelurahan Baruga, Kecamatan Bangg
ae Timur.
 Sungai Mandar, Sungai Camba, dan Sungai Abaga; b.
2) Rencana pengembangan jaringan sumber air baku mengutamakan air
permukaan dengan prinsip keterpaduan air tanah; c.
3) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Abaga kapasitas terpasang 40 liter/det
ik di Kecamatan Banggae
4) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mangge kapasitas terpasang 10 liter/d
etik di Kecamatan Banggae
5) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Malunda kapasitas terpasang 10 liter/
detik di Kecamatan Malunda
6) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Galung Lombok kapasitas terpasang 6
0 liter/detik di Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar
7) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sendana kapasitas terpasang 10 liter/d
etik di Kecamatan Sendana

10
8) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seppong kapasitas terpasang 10 liter/
detik di Kecamatan Tammerodo Sendana
d. Sistem pengendalian banjir,terdiri atas:
1) Upaya non fisik, terdiri atas:
 Pembangunan daerah tangkapan air (catchement area)

 Penyediaan ruang terbuka hijau berupa lapangan terbuka berfun


gsi sebagai daerah resapan air.
2) Upaya fisik, terdiri atas :
 Pengoptimalan sistem drainase

 Pembangunan sistem drainase yang sesuai dengan hierarki jarin


gan jalan
 Pembuatan tanggul di sepanjang sungai besar yang mengalir di k
awasan permukiman
 Pembuatan waduk untuk menampung kelebihan air Sungai Abag

a di Kecamatan Banggae Timur.


e. Sistem pengamanan pantai
Sistem pengamanan pantai, terdiri dari upaya non fisik, yaitu pemeli
haraan dan penanaman kembali hutan bakau pada kawasan pantai berhut
an bakau di kecamatan Banggae Timur, Banggae, Pamboang, Sendana, T
ammero’do, Tubo Sendana, dan Kecamatan Malunda dan upaya fisik, ya
itu pembangunan talud/tembok beton pada kawasan permukiman yang b
erada di kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami.

2.1.3 RPJMD Kabupaten Majene

11
RPJMD kabupaten Majene Tahun 2016-2021 mempunyai visi, misi dan program Bup
ati dan Wakil Bupati yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majene Tahun 2005-2025 serta dengan memerhatikan d
okumen perencanaan lainnya di tingkatProvinsi dan Nasional maupun dokumen perencanaan
strategis lainnya ditingkat Kabupaten Majene. Selain visi dan misi, RPJMD Tahun 2016-202
1memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program-program yang disusun dalam r
angka pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. RPJMD selanjutnya digunakan seb
agai pedoman penetapan Renstra-PD dan penyusunan RKPD serta digunakan sebagai instrum
en evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.Pasal 264 ayat 5 Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa RPJMD dapat diubah apabi
la berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan at
au penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat. 2.1.4 PERDA RPJPD
Kab. Majene

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Majene.
2. Bupati adalah Bupati Majene.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyeleng
gara pemerintahan daerah.
4. Pembangunan daerah adalah pembangunan yang dilaksanakan dalam wilayah kab
upaten majene.
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanju
tnya disebut RPJP Nasional adalah perencanaan pembangunan nasional untuk peri
ode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut RPJPD
Kabupaten Majene adalah dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Majen
e untuk periode 20 (dua puluh) tahun .
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun
2006 – 2011 yang selanjutnya disebut RPJMD Provinsi adalah dokumen perencan
aan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 5 (lima) tahun ter
hitung sejak tahun 2006 sampai tahun 2011.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Majene Tahun 2011
- 2016 yang selanjutnya disebut RPJMD Kabupaten Majene adalah dokumen pere
ncanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
9. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun
10. Rencana kerja pembangunan daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dok
umen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencan
a pembangunan tahunan daerah.
11. Rencana kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen pe
rencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.
Pasal 2

12
1. RPJPD Kabupaten Majene merupakan penjabaran dari visi dan misi jangka panjan
g dengan memperhatikan RPJP Nasional dan RPJP Provinsi, memuat arah pemba
ngunan daerah Kabupaten Majene 20 (dua puluh) tahun.
2. RPJPD Kabupaten Majene merupakan landasan dan acuan bagi penyusunan renca
na Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Majene selama kurun waktu
2005-2025.
Pasal 3
RPJPD Kabupaten Majene Tahun 2005-2025 bertujuan untuk lebih memantapkan ters
elenggaranya kegiatankegiatan pembangunan sesuai dan disesuaikan dengan posisi da
n peran yang diemban.
1. Sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lampiran dan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 5
RPJP Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan dokumen perencanaa
n pembangunan daerah 20 (dua puluh) tahunan yang memuat visi, misi dan arah pemb
angunan jangka panjang daerah tahun 2005-2025.
Pasal 6
RPJP Daerah berfungsi:
1. Sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan DPRD dalam me
nentukan prioritas program dan kegiatan yang akan dituangkan dalam RPJM Daer
ah;
2. Sebagai pedoman berwawasan ke depan dalam menentukan arah pembangunan da
erah;
3. Untuk memudahkan seluruh jajaran pemerintah daerah, DPRD dan pemangku kep
entingan pembangunan lainnya, dalam memahami dan menilai arah kebijakan sert
a program kegiatan lima tahunan daerah.
Pasal 7
Setiap periode 20 (dua puluh) tahun diadakan peninjauan kembali terhadap Peraturan
Daerah ini untuk disesuaikan dengan arah pembangunan daerah, perkembangan kehid
upan masyarakat dan kemajuan pembangunan daerah Kabupaten Majene.
Pasal 8
Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku maka RPJPD menjadi pedoman penyusunan p
embangunan sampai dengan Tahun 2025 dan dapat diberlakukan sebagai RPJPD trans
isi sampai RPJPD Tahun 2026-2045 ditetapkan.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang men
getahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatann
ya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Majene.

13
Hasil pengendalian dan evaluasi RPJMD 2016-2021 menunjukkan hal-hal sebagai ber
ikut:
1. Perumusan terhadap kebijakan RPJMD
Substansi dokumen RPJMD belum memuat Indikator Tujuan, sehingga belum terb
angun arsitektur kinerja yang jelas.
2. Pelaksanaan RPJMD
a) Terdapat ketidaksesuaian antara pagu indikatif program RPJMD dengan pagu in
dikatif program Renstra PD;
b) Penyusunan RPJMD Kabupaten Majene Tahun 2016-2021 belum berdasarkan P
erbup Nomor 44 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Da
erah Kabupaten Majene. Sehingga ada beberapa Struktur Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang baru terbentuk belum sepenuhnya terakomodir dalam dok
umen RPJMD;
3. Evaluasi hasil RPJMD
Terdapat Target sasaran yang dirumuskan terlalu rendah, hal ini dilihat dari target
pembangunan pada akhir periode RPJMD (tahun 2021) sudah tercapai dan/atau
melampaui target.

2.2 TINJAUAN PUSTAKA


2.2.1 Landasan teori
a. Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana,yang artinya rancangan atau rangka
sesuatu yang akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana tersebut dapat diuraikan
beberapa komponen penting , yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), kegiatan (tind
akan-tindakan untuk merealisasikan tujuan) dan waktu (kapan bilamana kegiatan t
ersebut hendak dilakukan). Apapun yang direncanakan tentu saja merupakan tinda
kan-tindakan dimasa depan (untuk masa depan). Dengan demikian suatu perencan
aan bisa dipahami sebagai respon (reaksi) terhadap masa depan. (Abe,2005:27)
Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua asap
ek , yaitu formulasi perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunak
an untuk mengontrol dan mengevaluasi jalannya kegiatan, karena sifat rencana itu
adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (Listyangsih,2014:90).
17 Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 : 3), perencanaan adalah upaya unt
uk memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asu
msi-asumsi mengenal masa yang akan datang dengan jalan mengambarkan dan m
erumuskan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan untuk mencapai hasil yang di ing
inkan.

14
Defenisi perencanaan dapat diartikan hubunggan antara apa yang ada sekar
ang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian deng
an kebutuhan penentuan tujuan, prioritas program, dan alokasi sumber. (Uno,2006
:1)
Menurut Hasibuan (dalam Syafie, 2007:49) rencana adalah sejumlah keput
usan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang, namun tidak semua r
encana merupakan perencanaan pembangunan terkait dengan kebijaksanaan pemb
angunan maka pemerintah berperan sebagai pendorong pembangunan, ini terkait d
engan defenisi perencanaan yang merupakan upaya institusi publik untuk membua
t arah kebijakan pembangunan yang harus dilakukan disebuah wilayah baik di neg
ara maupun daerah dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang di miliki
oleh wilayah tersebut.
Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa pe
rencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang dibuat sebagai pedoman yang m
enjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan s
umberdaya yang tersedia.
b. Pengolaan
Pengelolaan berasal dari kata kelola yang mendapat awalan “peng” dan akhira
n “an” sehingga menjadi pengelolaan yang berarti pengurus, perawatan, pengawas
an, pengaturan. Pengelolaan itu sendiri awal katanya “kelola”, di tambah awalan
“pe” dan akhiran “an” istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”. Manajem
en adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris yaitu “management”, yang berarti
keterlaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan manajemen atau pengelolaan dalam pe
ngertian umum menurut Suharismiarikunto adalah pengadministrasian, pengatura
n, atau penataan suatu kegiata. Namun kata management sendiri sudah diserap ked
alam bahasa Indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan “penge
lolaan”, yakni sebagai suatu proses mengoordinasi dan mengintergrasi kegiatan ke
giatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Kemudian, manaje
men diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi pengelolaan.

Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fun
gsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sum
ber daya yang dimiliki oleh Sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah man
usia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistem
atis dalam suatu proses.Manajemen juga diartikan sebagai proses perencanaan, pe
ngorganisasian, pimpinan dan pengendalian anggota organisasi untuk mencapai tu
juan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

BAB III
METODELOGI SURVEY

15
B3.1 TAHAP PENYUSUNAN RENCANA
Dalam penyusunan identifikasi potensi dan masalah untuk mengetahui potens
i yang bisa dimaksimalkan masyarakat penduduk kelurahan Pangali-Ali dan masalah
yang ada di kelurahan Pangali-Ali, dilakukan identifikasi dan analisis karakteristik u
mum dari wilayah Pangali-Ali. Dalam pelaksanaannya dilakukan metode analisis kla
sifikasi. Metode ini kami gunakan untuk mengidentifikasi aspek fisik dan lingkunga
n, mengidentifikasi aspek sarana dan prasarana, mengindentifikasi aspek ekonomi,
mengidentifikasi aspek kependudukan serta mengidentifikasi aspek sosial budaya da
n kelembagaan.

3.2 METODE PELAKSANAAN


Pendekatan sistematis terhadap kegiatan pelaksanaan yang berupa tahapan kegiatan di
perlukan dalam mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di Kelurahan Pangali-ali. Hal
ini dilakukan agar mendapatkan hasil identifikasi yang optimal, serta sesuai dengan tujuan da
n sasaran yang dikehendaki dalam pengidentifikasian potensi dan masalah yang ada di Kelura
han Pangali-ali. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.2.1 Tahap persiapan
Tahap persiapan dalam mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di Kel
urahan Pangali-ali dilakukan melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Kerja Pembagian kerja berdasarkan aspek yang di bagi
2. Studi Kebijakan dan Studi Pustaka
a. Mempelajari tentang lokasi pengidentifikasian yang meliputi ruang lin
gkup dan program-program pengembangan yang telah ada.
b. Pengkajian tentang potensi dan prospek pengembangan di Kelurahan
Pangali-ali.
c. Mengkaji kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah di Kelurahan
Pangali-ali
d. Mengkaji teori-teori tentang pengembangan sebuah kawasan.

3. Persiapan Survei
a. Menyiapkan materi survei.
b. Menyiapkan keperluan survei.
c. Mengidentifikasi kondisi dan permasalahan yang ada di kelurahan
Pangali-ali melalui Studi Literatur.
d. Menyusun metode survei primer.
e. Menyiapkan data-data yang dibutuhkan untuk survei primer.
f. Mengidentifikasi instansi terkait, serta menyusun data-data yang dibutu
hkan untuk setiap instansi tersebut.

3.2.2 Metode Analisa

16
Metode analisa yang digunakan untuk mengkaji hasil pengumpulan data sesua
i dengan Identifikasi Potensi dan Masalah yang ada di Kelurahan Pangali-ali adalah se
bagai berikut:
1. Analisis Fisik dan Lingkungan
Analisis fisik dan lingkungan dilakukan untuk mengetahui karakteristi
k sumber daya fisik dan lingkungan yang ada di Kelurahan Pangali-ali. Analisi
s fisik dan lingkungan menyangkut Letak Geografis Wilayah Klimatologi, Topogr
afi, Hidrologi, Jenis Tanah, dan Bencana Alam
2. Analisis Kependudukan (Demografi)
Analisis kependudukan (demografi) dilakukan untuk mengetahui kuant
itas dan kondisi penduduk di Kelurahan Pangali-ali baik berdasarkan kelompo
k agama, umur, ataupun jenis kelaminnya.
3. Analisis Sarana dan Prasarana (Infrastruktur)
Analisis sarana dan prasarana dilakukan untuk mengetahui ketersediaa
n, kualitas, serta kuantitas sarana dan prasarana di Kelurahan Pangali-ali
4. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui kondisi perekonomian
masyarakat di Kelurahan Pangali-ali.
5. Analisis Sosial dan Kelembagaan
Analisis sosial dan kelembagaan dilakukan untuk mengetahui karakteri
stik sosial budaya dan lembaga-lembaga yang ada di Kelurahan Pangali-ali.
3.2.3 Alat Analisis
1. Analisis Fisik dan Lingkungan
Analisis mengenai identifikasi fisik dan lingkungan terdiri dari analisis
penggunaan lahan yang dilakukan dengan ArcGis.
2. Analisis Kependudukan (Demografi)
Analisis kependudukan (demografi) disini menggunakan rumus: Jumla
h kepadatan penduduk kasar = Jumlah penduduk (jiwa) Luas wilayah (km2 )
Adapun untuk menghitung proyeksi penduduk dengan menggunakan metode e
ksponensial adalah sebagai berikut: Pn = Po (1+r)n
Keterangan:
Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke n
Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar pengamatan
n : Periode pengamatan
r : Presentase laju pertumbuhan tiap tahun
3. Analisis Sarana dan Prasarana (Infrastruktur)
Analisis mengenai identifikasi ketersediaan dan kualitas sarana dan pra
sarana menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menentukan ketersedi
aan, kualitas dan persebaran sarana dan prasarana lingkungan di Kelurahan
Pangali-ali
.
4. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi disini menggunakan metode kualitatif. Metode kualit
atif ini menghasilkan data deskriptif subjek yang diteliti dan data-data tersebut
dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Di Kelurahan Pangali-ali selain perdag
angan, pariwisata sebagai kegiatan di bidang jasa juga menjadi sektor unggula
17
n dan berpotensi mampu memberikan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah.
5. Analisis Sosial dan Kelembagaan
Analisis sosial dan kelembagaan menggunakan metode kualitatif. Meto
de kualitatif ini menghasilkan data deskriptif dari subjek yang diteliti dan data-
data tersebut dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Untuk kkelembagaan yan
g ada di Kelurahan Pangali-ali perlu dilestarikan seperti adanya pendidikan di
sekolah dan peran PKK sebagai penyelenggara usaha kesejahteraan sosial. Seb
agai penyelenggara pendidikan pelatihan bagi masyarakat.
3.3.3 DESAIN SURVEY

N ASPEK DATA METODE ANA HASIL


O LISIS
1. Kondisi Fisik  Letak Geografis Wilayah Metode Survei Penggunaan
dan Lingkunga  Klimatologi Lahan
n  Topografi
 Hidrologi
 Jenis Tanah
 Bencana Alam
2. Sarana dan Pra Sarana : Metode Deskrip Gambaran umum tentang saran
sarana  Pendidikan tif Kuantitatif a dan prasarana yang ada di Kel
 Kesehatan urahan Pangali-ali
 Peribadatan
 pemeruntahan
 Perdagangan
 Transportasi

Prasarana :
 Listrik
 Air Bersih
 Saluran Drainase
 Persampahan
 Jaringan Jalan

3. Ekonomi  Pendapatan Masyarakat Metode induktif Potensi yang dimiliki oleh Kelu
 Kegiatan Ekonomi Masyarakat rahan Pangali-ali di sektor ekon
 Tingkat pengangguran omi
4. Kependudukan  Jumlah penduduk berdasarkan Metode Perhitun Proyeksi Jumlah Penduduk
(Demografi) jenis kelamin gan Penduduk K
 Jumlah penduduk berdasarkan asar
umur
 Jumlah penduduk berdasarkan
agama
 Jumlah penduduk berdasarkan
jumlah pengangguran
 Jumlah penduduk berdasarkan
pekerjaan
 Kepadatan penduduk

18
 Pertumbuhan penduduk

5. Sosial Budaya  Adat istiadat Metode Kualitat Progres perkembangan sosial &
dan  Bahasa if budaya yang ada di kelurahan
 Politik Pangali-ali.

6. Kelembagaan  Badan Keswadayaan Masyarak Metode Kualitat Progres perkembangan di bidan


at (BKM) if g kegiatan lembaga yang ada di
 Pemberdayaan Kesejahteraan Kelurahan Pangali-ali
Keluarga (TP PKK)
 Karang Taruna
 Lembaga keuangan mikro (LK
M)
 Lmbaga swadaya masyarakat
(LSM

Tabel . 1 Desain survey

3.3.4 Kebutuhan data


NAMA DATA UNIT TIPE JENIS SUMBER MEMPEROLEH TUJUAN SASARAN
a. Jenis tanah 5 Sekund text Bappeda Aspek fisik da Untuk mengid Mengklarifikasi
b. Guna lahan er n lingkungan entifikasi serta geografi wilayah
c. Ketinggian menganalisis k kelurahan
d. Iklim larifikasi lahan Pangali-ali
e. Letak Geografis serta klarifikas
i kemampuan l
ahan
Sarana: 6 Primer text PU Apek sarana d Untuk mengid Meningkatkan s
a. Pendidikan an prasarana entifikasi maca arana dan prasar
b. Kesehatan m-macam sara ana di kelurahan
c. Peribadatan na dan prasara Pangali-ali
d. pemerintahan na
e. Perdagangan
f. Transportasi

Prasarana:
a. Listrik
b. Air Bersih
c. Saluran Drainase
d. Persampahan
e. Jaringan Jalan

a. Pendapatan Mas 2 Sekund text keluraha Aspek ekonom Untuk mengid Mengelola aktiv
yarakat er n i entifikasi aktiv itas perekonomi
b. Kegiatan Ekono itas perekono an masyarakat

19
mi Masyarakat mian masyarak
at
a. Jumlah Pendudu 3 Primer text PU Aspek kepend Mengidentifik Menyelesaikan
k berdasarkan u udukan asi dan mengkl permasalahan ba
mur asifikasi perma ik itu sosial,pek
b. Jumlah pendudu salahan pendu erjaan dan lain-l
k berdasarkan je duk ain
nis kelamin
c. Jumlah pendudu
k berdasarkan ag
ama
a. Badan Keswada 5 Sekund text Kelurah Aspek sosial d Meningkatkan Menyeimbangka
yan Masyarakat er an an kelembagaa kesejahteraan n perbedaan mas
b. Pemberdayaan K n dalam hidup b yarakat antara sa
esejahteraan Kel ermasyarakat tu sama lain
uarga (TP PKK)
c. Karang Taruna
d. Lembaga Keuan
gan Mikro
e. Lembaga Swada
ya Masyarakat

Tabel . 2 kebutuhan data

BAB IV
RENCANA KERJA DAN ORGANISASI
4.1 RENCANA KERJA
4.1.1 Kegiatan Dalam Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, kegiatan yang di lakukan adalah sebagai berikut :
a. Pembentukan dan pemantapan tim
b. Pemahaman terhadap maksud dan tujuan identifikasi potensi dan masalah
c. Koordinasi dan pelaksanaan konfirmasi dengan pihak pemberi tugas untuk
mencapai kesepakatan mengenai tugas dan sasaran pekerjaan tugas.
d. Menyusun jadwal kegiatan
e. Koordinasi internal dengan surveyor dan teknisi
f. Menyusun list data yang harus di dapatkan sesuai dengan konsep yang di
rencanakan

20
g. Menyususn list instansi-instansi yang akan dikunjungi guna pengumpulan
sekunder
h. Menetapkan/memilih metode dan cara survey yang akan digunakan
i. Menyiapkan list pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara.
4.1.2 Jangka waktu pelaksanaan
Dalam identifikasi potensi dan masalah dikelurahan Pangali-ali ,kec Banggae, tim
survei bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 1 minggu.

4.2 ORGANISASI PELAKSANA


4.2.1 Perorganisasian tim
Tanggung jawab dari pelaksana perencanaan kelompok 4 :
1. Koordinator : Wahyu sastranegara
2. Bagian Konsumsi : Marwa
Andi nandriani
3. Bagian Transportasi : Ivan sebastian
Junaedi
4. Bagian Perlengkapan : Febriadi
5. Bagian dokumentasi : Reza al-faridzi

4.2.3 Rencana anggaran biaya

NO URAIAN JUMLAH MAHA VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (R JUMLAH


SISWA P)
1. Biaya Operasi
onal
▪ Alat tulis 7 7 Kelompok 30,000 210,000
▪ Komunikasi 7 7 Kelompok 50,000 350,000

Jumlah 560,000
2. Persiapan Sur
vei
▪ Peralatan
Survei (list
pertanyaan,

21
list tempat 7 1 Kelompok 300,000 300,000
yang akan
dituju, rute
yang akan
dilalui, peta)

Survei
pendahuluan
▪ Bahan bakar 7 4 Motor 100,000 400,000
Kendaraan
▪ Konsumsi 7 1 Box 20,000 980,000

Survei Lapan
gan
▪ pengumpulan 7 1 Hari 100,000 100,000
data
▪ penggandaan 1 1 File 100,000 100,000
Data

Jumlah 1,880,000
3. Penggandaan
Laporan
▪ Laporan 7 3 Makalah 100,000 300,000
studio survei
▪ Pendokum- Video dan F
entasian 2 1 oto 200,000 200,000
data
▪ Banner 7 1 100,000 100,000

Jumlah 600,000
Total Jumlah 3,040,000

Tabel . 3 rencana anggaran biaya

4.2.2 Struktur organisasi pelaksana

Gambar 2. Struktur Organisasi Pelaksanaan Kegiatan

PENANGGUNG JAWAB FAKULTAS

Dr. Ir. HAFSA NIRWANA,M.T


ZUL ASRIANA, S. T., M. Si
SRI APRIANI PUJI LESTARI ,S. T., M.T

PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

Ir RAFID MAHFUL, S T., M. Eng


ZUL ASRIANA, S. T., M. Si
SRI APRIANI PUJI LESTARI ,S. T., M.T
22
KETUA

WAHYU SASTRANEGARA
ZUL ASRIANA, S. T., M. Si
SRI APRIANI PUJI LESTARI ,S. T., M.T

SEKRETARIS BENDAHARA

REZA AL-FARIDZI FEBRIADI


ZUL ASRIANA, S. T., M. Si ZUL ASRIANA, S. T., M. Si
SRI APRIANI PUJI LESTARI ,S. T., M.T SRI APRIANI PUJI LESTARI ,S. T., M.T

ANGGOTA

JUNAEDI
IVAND SEBASTIAN
MARWA
ANDI ANDRIANI
MARWA

DAFTAR PUSTAKA
https://itjen.kemenag.go.id/sirandang/peraturan/2002-73-peraturan-pemerintah-nomo
r-73-tahun-2005-tentang-kelurahan
https://www.lps.go.id/uu_perpu/-/asset_publisher/Z2kn/content/undang-undang-no-24-
tahun-2004-tentang-lembaga-penjamin-simpanan#:~:text=Undang%2DUndang%20No.%2024%20
Tahun%202004%20tentang%20Lembaga%20Penjamin%20Simpanan,-Judul&text=Rangkuman%20%3A,
risiko%20yang%20menimbulkan%20moral%20hazard.
https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/undang-undang-nomor-18-tahun-200
8-tentang-pengelolaan-.pdf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5882126/akses-pengertian-penyebab-a

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai