STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya. Sehingga tim penulisan dapat
menyelesaikan proposal teknis memenuhi tugas mata kuliah Studio Perencanaan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
sekaligus tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pengampu Mata Kuliah Studio Proses Perencanaan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan, sehingga tugas proposal ini dapat
kami selesaikan tepat pada waktunya.
Rifai, ST., M.Si., M.Sc., Ph. D. (Dosen Penanggung Jawab)
Dwinsani Pratiwi Astha, S.T., M.T. (Tim Dosen)
2. Teman teman Prodi perencanaan Wilyah dan Kota Angkatan 2018 atas
kebersamaan dan kerja samanya.
Dalam penyusunan proposal ini, tim penulis sadar bahwa masih ada
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Akhir kata, kami
harapkan agar tugas proposal teknis Kecamatan Tawaeli, Kota Palu yang telah
disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya Prodi Perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Tadulako.
Palu, 11 November 2020
Tim penyusun
Kelompok 8
I
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.1.1 Perumusan Masalah...............................................................................2
1.2.2 Kerangka Masalah.................................................................................2
1.2 Tujuan dan Sasaran 4
1.2.1 Tujuan....................................................................................................4
1.2.2 Sasaran...................................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan dan Wilayah 4
1.3.1 Ruang Lingkup Kegiatan.......................................................................4
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah........................................................................5
1.4 Sistematika Penulisan........................................................................................7
BAB II TINJAUAN LITERATUR.......................................................................8
2.1 Tinjauan Kebijakan 8
2.1.1 Arahan dan Kebijakan..........................................................................8
2.2 Tinjauan Teori 10
2.2.1 Teori Lahan..........................................................................................10
2.2.2 Penggunaan Lahan..............................................................................10
2.2.3 Klasifikasi Lahan................................................................................12
BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH..........................................................19
3.1 Kondisi Fisik dan Lingkungan 19
3.1.1 Kondisi Geografis...............................................................................19
3.1.2 Kondisi Topografis.............................................................................21
3.1.3 Klimatologi.........................................................................................23
3.2. Kondisi Eksisting Sarana dan Prasarana 27
II
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
3.2.1 Sarana.................................................................................................27
3.2.2 Prasarana.............................................................................................31
3.3 Kondisi Sosial dan Budaya 36
3.3.1 Demografi...........................................................................................36
3.4 Kondisi Perekonomian 37
3.4.1 Pertanian.............................................................................................37
3.4.2 Industri................................................................................................38
BAB IV METODE PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................39
4.1 Persiapan Survei 39
4.2 Teknik Pengumpulan Data 40
4.2.1 Pengumpulan Data Primer..................................................................40
4.2.2 Pengumpulan Data Sekunder..............................................................41
4.3 Jenis Data 41
4.3.1 Tabel Kebutuhan Data........................................................................41
4.3.2 Teknik Analisis...................................................................................43
BAB V MANAJEMEN KERJA..........................................................................44
5.1 Jadwal Kegiatan Kerja 44
5.2 Organisasi Dalam Kelompok 44
5.3 Rencana Anggaran Biaya 46
JOB DESCRIPTION...........................................................................................47
III
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Masalah................................................................................3
Gambar 1.2 Peta Batas Administrasi Kecamatan Tawaeli......................................6
Gambar 3.1 Peta Batas Administrasi Kecamatan Tawaeli....................................11
Gambar 3.2 Peta Topografi Kecamatan Tawaeli...................................................22
Gambar 3.3 Peta Iklim Kecamatan Tawaeli..........................................................25
Gambar 3.4 Peta Curah Hujan Kecamatan Tawaeli..............................................26
Gambar 3.5 Peta Sarana dan Prasarana Kecamatan Tawaeli.................................35
Gambar 3.6 Grafik Jumlah Penduduk di Kecamatan Tawaeli Tahun 2014-2017. 36
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Kelompok 8........................................................45
IV
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
DAFTAR TABEL
V
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan adalah suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Pembangunan dan
pengembangan wilayah di Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan
seperti masih adanya kesenjangan antar wilayah atau kota, oleh karena itu
dibutuhkan sebuah perencanaan guna mewujudkan keseimbangan pertumbuhan
antar daerah dalam suatu kota atau wilayah.
Sebelum melakukan perencanaan di suatu wilayah, kita perlu
mengidentifikasi potensi dan permasalahan di wilayah studi. Kedua hal ini
merupakan suatu hal yang tidak terlepas dengan perihal yang berkaitan dengan
suatu wilayah. Sebab suatu wilayah merupakan wadah yang dijadikan pusat
aktivitas penduduk luas, maka potensi dan permasalahan pun dapat
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu wilayah.
Dalam Permen Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, prinsip perencanaan pembangunan merupakan satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah
bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-
masing yang dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi, yang dimiliki masing-
masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah, nasional dan global
Objek dari studi perencanaan kali ini adalah Kecamatan Tawaeli, Kota
Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Kecamatan Tawaeli memiliki luas wilayah
keseluruhan adalah 59,75 km² atau 5975 ha, pada awalnya kecamatan ini hanya
terdiri dari empat kelurahan yaitu Kelurahan Panau, Kelurahan Lambara,
Kelurahan Baiya, dan Kelurahan Pantoloan. Kemudian Kelurahan Pantoloan
dimekarkan menjadi Kelurahan Pantoloan dan Kelurahan Pantoloan Boya.
1
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
2
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
Menurun nilai
guna tanah
3
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
4
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
studi, identifikasi potensi dan permasalahan wilayah studi, pengumpulan data dan
pengolahan data serta analisis sehingga dapat menghasilkan arahan atau
rekomendasi untuk mengatasi potensi dan permasalahan yang ada di wilayah
tersebut.
Aspek-aspek yang terkait dalam penyusunan proposal teknis ini terkhusus
pada penggunaan lahan yang dominan diwilayah studi.
I.3.2 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah yang menjadi fokus studi dalam proposal ini
adalah Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang teletak di bagian
paling utara Kota Palu. Merupakan kecamatan yang memiliki 5 kelurahan yang
memanjang dari selatan ke utara dengan luas masing-masing kelurahan, yaitu
Kelurahan Panau 2,08 km², Kelurahan Lambara 6,82 km², Kelurahan Baiya 19,25
km², Kelurahan Pantoloan 14,70 km², dan Kelurahan Pantoloan Boya 16,20 km²
dengan luas wilayah keseluruhan 59,75 km² atau 5975 ha. Batasan administrasi
Kecamatan Tawaeli terdiri dari:
Sebelah Utara : Kab. Donggala
Sebelah Timur : Kab Donggala
Sebelah Selatan : Kec. Palu Utara
Sebelah Barat : Laut Sulawesi
5
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
6
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
7
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
II.1 Tinjauan Kebijakan
II.1.1 Arahan dan Kebijakan
Menurut peraturan daerah Pemerintah Sulawesi Tengah Nomor 6 Tahun
2016 mengungkapkan bahwa wilayah lintas yang provinsi, pembangunan
kawasan industri disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Nasional, sedangkan pembangunan di wilayah lintas kabupaten/kota dilakukan
sesuai dengan RTRW Provinsi, dan di wilayah kabupaten/kota disesuaikan
dengan RTRW Kabupaten / Kota. Peraturan Daerah tentang RTRW ini lahir atas
perintah Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal
18. Pada peraturan yang lama (Keppres No.41 Tahun 1996 tentang Kawasan
Industri) luas minimum kawasan industri adalah minimal 20 (duapuluh) hektar,
namun dalam peraturan terbaru (PP No.24 Tahun 2009) luas minimum lahan
kawasan industri adalah 50 hektar.
Dalam upaya pengadaan tanah untuk pembangunan kawasan industri di
Propinsi Sulawesi Tengah sebagian Kawasan sudah dilakukan pembebasan dan
sebagai dalam posisi eksisting atau pada tahap proses pengadaan lahan dimana
ditempuh beberapa tahapan yang dilalui oleh perusahaan kawasan industri selaku
pihak yang membutuhkan tanah melalui fasilitasi pemerintah daerah dan
pemerrintah pusat. Tahap - tahap ini meliputi proses perizinan, pembentukan tim
pembebasan tanah, pendekatan kepada warga setempat, sampai proses
permohonan dan pendaftaran hak atas tanah yang diperoleh Ketentuan Setiap
perusahaan kawasan industri yang melakukan kegiatan pengusahaan kawasan
industri wajib memperoleh izin yang terdiri atas Izin Usaha Kawasan Industri
(IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI) untuk perluasan kawasan
industri. Pembangunan Kawasan Industri harus sesuai dengan rancangan tata
ruang wilayah setempat.
Perekonomian Kota Palu mengalami perkembangan setiap tahunnya
dengan kegiatan utama meliputi industri, perdagangan, dan jasa. Fasilitas
8
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
perekonomian yang terus berkembang dengan didukung oleh sarana dan prasarana
transportasi yang terintegrasi dalam tatanan transportasi regional dan nasional
merupakan potensi berkembangnya perekonomian Kota Palu di masa yang akan
datang. Sementara itu, tenaga kerja produktif yang tersedia merupakan faktor
cukup potensial untuk pengembangan ekonomi wilayah.
Disamping itu, kerjasama ekonomi yang cenderung menggiring negara-
negara di dunia pada tatanan ekonomi dan pasar global atas komoditas
-komoditas perdagangan mau tidak mau mengikutsertakan Kota Palu dalam
perdagangan internasional sesuai fungsinya sebagai pintu gerbang bagi Provinsi
Sulawesi Tengah melalui Kawasan Ekonomi Khusus Palu (KEK Palu).
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan / atau memanfaatkan sumber daya - sumber daya industri sehingga
menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi
termasuk jasa industri. Industri unggulan Provinsi dikembangkan dengan
pendekatan kewilayahan yang mendasarkan pada potensi sumber daya di Daerah.
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2018 - 2038 merupakan perintah dari ketentuan Pasal 10 ayat (4)
Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Industri yang menegaskan bahwa
Rencana Pembangunan Industri Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Provinsi setelah dievaluasi oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan. Sebagai Peraturan Daerah perintah maka materi
muatannya mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan
Kebijakan Industri Nasional, dengan memperhatikan:
a) potensi sumber daya Industri Provinsi;
b) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan / atau Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten / Kota; dan
c) keserasian dan keseimbangan dengan kebijakan pembangunan Industri di
Kabupaten / Kota serta kegiatan sosial ekonomi dan daya dukung
lingkungan.
Kawasan Industri Besar di wilayah Kota Palu berada di KEK Palu (zona
inti Kapet Palapas) Kecamatan Tawaeli Kelurahan Pantoloan, Baiya dan Lambara.
9
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
10
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
11
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
12
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
13
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
14
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
15
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
16
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
17
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
18
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
BAB III
KARAKTERISTIK WILAYAH
III.1 Kondisi Fisik dan Lingkungan
III.1.1 Kondisi Geografis
Kecamatan Tawaeli merupakan salah satu kecamatan hasil pemekaran
yang terbentuk pada tahun 2014 dan bagian dari 8 kecamatan yang ada di Kota
Palu, Kecamatan ini terletak dibagian paling utara Kota Palu dan memiliki luas
wilayah seluas 59,75 km2. Kecamatan Tawaeli sebagian besar berbatasan
langsung dengan laut dengan topografi yang relatif datar.
Wilayah administrasi Kecamatan Tawaeli terdiri dari 5 kelurahan yaitu
kelurahan panau, kelurahan Lambara, Kelurahan Baiya, Kelurahan pantoloan, dan
kelurahan pantoloan boya.
Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan Tawaeli memiliki batas batas
wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten donggala
b. Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten donggala
c. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Palu utara,
d. Sebelah barat berbatasan dengan teluk Palu.
19
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
20
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
21
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
22
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
III.1.3 Klimatologi
Berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang mempunyai dua
musim, Kota Palu memiliki karakteristik yang spesifik, dikarenakan Kota Palu
tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim atau disebut sebagai Non Zona
Musim.
Pada tahun 2019, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat pada
Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 28,2°C. Suhu terendah terjadi pada bulan Juni
yaitu sebesar 27,1°C, sedangkan suhu tertinggi terjadi pada bulan November yaitu
sebesar 29,2°C.
Sementara itu kecepatan angin pada tahun 2019 rata-rata 4,5 knots. Arah
angin pada tahun 2019 masih berada pada posisi Utara. Tekanan udara tertinggi
yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu tahun 2019 terjadi pada
bulan Maret yaitu 1.012,2 mb, sedangkan tekanan udara terendah terjadi pada
November yaitu 1010,9 mb. Sementara itu penyinaran matahari pada tahun 2019
rata-rata 69,1 % dan yang tertinggi terjadi pada bulan September yaitu sebesar 92
%.
23
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
1 Januari 61 44 4
2 Februari 49 52 5
3 Maret 56 43 5
4 April 62 37 5
5 Mei 64 72 5
6 Juni 50 166 4
7 Juli 58 95 4
8 Agustus 54 121 4
9 September 64 86 4
10 Oktober 67 85 5
11 November 65 36 5
12 Desember 59 25 4
24
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
25
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
26
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
27
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
1. Panau 4 - - -
2. Lambara 3 2 - 1
3. Baiya 4 1 2 -
4 Pantoloan 4 2 1 -
5 Pantoloan boya 4 1 - -
1. Panau - - - - 4
2. lambara - 1 - 1 3
3. baiya - - 1 - 4
4 pantoloan - 1 - - 6
5 Pantoloan boya - - 1 - 6
28
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
D. Sarana Peribadatan
Kecamatan Tawaeli memiliki 30 masjid, 7 mushola, dan 2 gereja.. Berikut
adalah tabel fasilitas peribadan dimasing-masing kelurahan yang ada di
Kecamatan Tawaeli :
Tabel 3.4 Sarana Peribadatan di Kecamatan Tawaeli
Fasilitas peribadatan
No Kelurahan
masjid musholla gereja pura vihara
1. Panau 6 1 - - -
2. lambara 5 3 - - -
3. baiya 7 1 1 - -
4. pantoloan 7 1 1 - -
5. Pantoloan boya 5 1 - - -
29
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
30
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
olahraga paling sedikit atau minimal disesuaikan dengan kondisi masyarakat itu
sendiri.sehingga media olahraga yang diharapkan dengan adanya sarana
penunjang kegiatan olahraga berjalan dengan baik dan optimal.
III.2.2 Prasarana
A) Jaringan Jalan
Jaringan jalan perlu dikembangkan dengan mengutamakan kemudahan dan
kenyamanan tinggi bagi para pengguna jalan. Jaringan jalan harus mampu
meningkatkan aksesibilitas ke seluruh wilayah serta memberikan layanan yang
efektif dan efisien. Jaringan jalan disesuaikan dengan peningkatan fungsi dan
tingkat pelayanan atau kapasitas jalan dan angkutan di atasnya.
Undang-Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan
Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan mengatur mengenai fungsi dan
peranan dari jaringan jalan. Dalam undang-undang tersebut, berdasarkan
fungsinya jalan dibagi menjadi sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan
jalan sekunder. Sedangkan dalam peranannya sistem jaringan jalan dapat
dikelompokkan arteri, kolektor dan lokal.
1. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
2. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
3. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,
dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
4. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan
rata-rata rendah.
Berdasarkan fakta dilapangan, diketahui bahwa Kecamatan Tawaeli
memiliki sistem jaringan jalan yang termasuk dalam jenis atau kategori jalan
berdasarkan peranannya, seperti :
31
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
32
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
C) Air Bersih
Rencana dan program pengembangan sistem jaringan sumberdaya air yang
meliputi sungai, jaringan irigasi dan jaringan air baku perlu dijaga kelestariannya.
Selain itu penggunaan air diarahkan sesuai dengan peruntukannya sebagaimana
mutu air tersebut. Sejalan dengan dokumen SSK (Strategi Sanitasi Perkotaan)
yang dibuat oleh Tim Pokja Sanitasi Kota Palu Tahun 2014, dan juga sebagian
Visi Misi dari PDAM Donggala, maka untuk Kota Palu dan Daerah Pendukung
Kawasan Industri Kota Palu perlu merencanakan hal-hal sebagai berikut :
- Program Pengendalian pemanfaatan air tanah dalam
- Program Optimalisasi pemanfaatan jaringan sumber daya air sebagai
sumber baku penyedia air bersih bagi masyarakat
- Program peningkatan efektifitas pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
sebagai upaya terintegrasi pengendalian banjir
- Program pelestarian sumber air permukaan serta mewujudkan kerja sama
pemanfaatan sumber daya air dengan wilayah kabupaten yang berbatasan.
- Program pemantauan (monitoring) kualitas air pada sumber sumber air
bersih
- Program penelitian potensi mata air dan wilayah tangkapannya.
- Program pengkajian mutu air untuk menentukan status air (menurut SLHD
Kota Palu 2014).
- Program konservasi kawasan sumber mata air.
Diketahui bahwa sebagian besar air bersih di Kecamatan Tawaeli
bersumber dari sumur bora tau pemanfaatan air tanah. Hal ini dikarenakan PLTU
Mpanau sudah tidak lagi beroperasi.
D) Pengelolaan Air Limbah
Peningkatan jumlah penduduk mempengaruhi peningkatan masyarakat
dalam memproduksi limbah domestik. Hal ini berimplikasi terhadap pelayanan
pengelolaan air limbah domestik oleh IPLT. Di Kecamatan Tawaeli, pengelolaan
air limbah belum tersedia secara maksimal.
33
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
E) Persampahan
Sistem persampahan pada Kecamatan Tawaeli yang tersedia adalah TPS
(Tempat Pembuangan Sementara) berada di tiap Kelurahan di Kecamatan
Tawaeli.
F) Energi / Listrik
Kawasan Pendukung Kawasan Industri Palu sudah teraliri Jaringan listrik
yang disediakan oleh PLN dan sudah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Kota Palu. Pelayanan jaringan listrik diusahakan merata keseluruhan Kawasan
perencanaan agar masyarakat dapat terlayani. Peningkatan pelayanan listrik bagi
penduduk baik yang menyangkut kapasitas maupun jangkauan pelayanannya
perlu diusahakan tingkat pelayanannya untuk masa mendatang.
G) Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan hal terpenting dalam hal mendapatkan dan
membagikan segala macam informasi yang ada. Cepatnya penyebaran informasi
merupakan peran sebuah telekomunikasi. Kawasan Pendukung Kawasan Industri
Palu, seperti di Kecamatan Tawaeli telah memiliki jaringan telekomunikasi yang
baik dari beberapa provider lainnya, hal ini dapat dilihat dari terdapatnya beberapa
tower BTS yang ada di Kawasan ini.
34
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
35
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
36
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
37
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
Tabel 3.7 Informasi mengenai luas panen dan produksi tanaman hortikultura
tahunan 2017
Tanaman JumlahTanaman Produksi (Kuintal)
Hortikultura Semusim (Pohon)
Alpukat/Avocado 82 40
Belimbing/Star Fruit 7 4
Jambu Biji/ Guava 21 6
Jambu Air/Water Apple 0 0
Mangga/Mango 2 364 2 282
Nangka/Jackfruit 672 1 528
Nenas/Pineapple *) 102 4
Pisang/Banana *) 426 447
Pepaya/Papaya 518 188
Sukun/Breadfruit 67 185
Anggur/Grapes 4 3
38
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
BAB IV
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Guna mendukung identifikasi karakteristik wilayah yang akan dijadikan
lokasi penelitian, maka diperlukan data-data pendukung, baik data sekunder
maupun data primer serta data pendukung lainnya, sehingga perlunya dilakukan
pengumpulan data. Pada bab ini dijelaskan mengenai berbagai kebutuhan data dan
proses pemenuhannya melalui survei-survei yang dirancang baik untuk survei di
beberapa instansi terkait maupun survei langsung di wilayah studi. Bab ini pun
menyajikan rencana pengolahan data beserta penyajiannya supaya lebih mudah
digunakan dan dipahami.
IV.1 Persiapan Survei
Tahap ini dimulai dengan mempersiapkan kegiatan untuk mengumpulkan
data-data sekunder dan literatur-literatur yang relevan yang dapat digunakan untuk
mendukung penyusunan identifikasi permasalahan dan potensi wilayah studi di
Kecamatan Tawaeli. Adapun tahapan yang dipersiapkan, yaitu sebagai berikut :
a. Pengumpulan Literatur Sekunder
Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dalam rangkaian mepelajari
karakteristik wilayah.
b. Mengidentifikasi isu pada lokasi studi
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui secara jelas mengenai asal mula
atau latar belakang timbulnya permasalahan sehingga dalam tahapan
selanjutnya lebih mudah dan tepat pemecahannya.
c. Perumusan masalah, tujuan dan sasaran
Tahapan ini didasarkan atas kegiatan pengamatan dan pengumpulan
permasalahan yang bersifat keruangan (spasial).
d. Penyusunan rancangan studi lapangan (survei)
Tahapan ini termasuk penyusunan tabel kebutuhan data dan penyusunan
daftar pertanyaan untuk kuesioner dan wawancara.
e. Survei pendahuluan (preliminary survey)
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum wilayah studi
Kecamatan Tawaeli. Hal ini berguna untuk mengetahui karakteristik
39
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
wilayah studi, dimana tahap ini sebagai dasar dari penentuan proses
pengumpulan data yang meliputi :
1) Penentuan lokasi yang akan disurvei
2) Menentukan objek survei
3) Penyusunan teknik survei
Proses perijinan yang ditujukan pada instansi yang terkait dan berwenang,
antara lain Kantor Kecamatan Tawaeli, BPS Kota Palu, Dinas Tata Ruang Kota
Palu, Kantor Pekerjaan Umum Kota Palu, dan Dinas Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Palu.
IV.2 Teknik Pengumpulan Data
IV.2.1 Pengumpulan Data Primer
1) Observasi langsung
Observasi merupakan kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat
fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam
fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka terlibat
dalam kejadian yang diamati tersebut.
Jika pada observasi data yang didapatkan belum lah cukup, maka akan
dilakukan pengambilan data dengan teknik yang berbeda , guna untuk
menyinkronkan data yang telah didapatkan pada tahap observasi langsung.
1) Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan Tanya
jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian (Lerbin,1992 dalamHadi,2007). Tanya jawab ‘sepihak’ berarti bahwa
pengumpul data yang aktif bertanya, sementara pihak yang ditanya aktif
memberikan jawaban atau tanggapan.
Dalam survei ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik
wawancara pertanyaan terbuka dimana pertanyaan yang telah dipersiapkan
bersifat terbuka artinya menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai
untuk merespon. Mereka terbuka dan bebas merespon pertanyaan.
40
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
41
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
(Kecamatan
Tawaeli)
(Kecamatan
Tawaeli)
(Kecamatan
Tawaeli)
(Kecamatan
Tawaeli)
42
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
43
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
BAB V
MANAJEMEN KERJA
V.1 Jadwal Kegiatan Kerja
Jadwal kegitan kerja ini untuk mempermudah anggota kelompok untuk
melaksanakan kegiatan lapangan dalam mendapatkan data-data yang diperlukan
untuk mengetahui estimasi waktu yang di butuhkan.
Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Kerja
November Desember Januari
NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pembentukan Kelompok
Pembentukan Struktur
2
Organisasi
3 Pembagian Jobdesc
4 Pendalaman Materi
5 Survey
6 Penyusunan Proposal
7 Asistensi Proposal
8 Presentasi Akhir
44
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
KETUA
BENDAHARA
AMILATUN ROSIDAH
F 231 18 094
ANGGOTA
45
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
Rp Rp
2 Kertas A4 1 Rim
45.000 45.000
Rp Rp
3 Tinta Print 3 Set
90.000 270.000
Rp Rp
4 Konsumsi 6 Porsi
20.000 120.000
46
PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PERENCANAAN
KECAMATAN TAWAELI
JOB DESCRIPTION
47