Anda di halaman 1dari 11

Jurnal PENA Vol. 36 No.

2 Edisi September 2022

KEPRIBADIAN TERBUKA GENERASI MILENIAL YANG


DIPERKUAT OLEH RESILIENSI INDIVIDU
MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENGAMBILAN
RESIKO INVESTASI

1*Ahmad Syaiful Affa, dan 2M. Tsanial Aif


1
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pekalongan
2
Magister Keuangan Syariah, UIN Sunan Kalijaga
Email : *syaifulaffa@unikal.ac.id

Disubmit : 28/08/2022 | Diterima : 29/09/2022 | Diterbitkan : 04/10/2022

ABSTRACT

The dominance of the millennial generation in investing in the capital market shows the
awareness of the millennial generation about financial freedom. Some mistakes in investing can
cause losses to investors. When investors experience losses, they must immediately get up and return
to their original condition. The ability of resilience should be able to help the millennial generation
to bounce back when their investments fail. Previous studies have shown that there is a strong
relationship between personality and decision making. Resilience here is a moderating factor that is
considered capable of giving the effect of weakening or strengthening the personality. Based on data
obtained from 109 millennial respondents in Indonesia, the results show that the open personality
factor (extrovert and open to experience) affects investment risk taking, but in this study resilience
has not been proven to be able to significantly moderate the relationship between open personality
factors and risk taking. Data obtained by questionnaire method and tested by SEM-PLS method with
R2 result of 26%.

Keywords : Resiliensi, Resiko, investasi, milenial, SEM-PLS

PENDAHULUAN sehingga mampu mendapatkan


Investor dalam arus pesanan pengetahuan dengan cepat. Dengan
ekuitas Amerika Serikat meningkat pengetahuan tersebut, investor
20% pada 2020. Tahun sebelumnya di milenial dapat membuat alokasi dan
2019 peningkatan hanya terjadi seleksi aset yang akan menjadi
sebesar 15% (CNBC, 2021). Investor pertimbangan dalam penyusunan
di pasar modal Indonesia didominasi portofolio (Bodie et al., 2014)
oleh investor milennial usia 18-40 Investasi diartikan sebagai
dengan persentase sebesar 70,03%. penanaman uang di suatu perusahaan
Nilai portfolio dari kelompok atau proyek untuk tujuan memperoleh
millennial sebesar Rp.44,01 triliun keuntungan, beberapa jenis di
(KSEI, 2021). Dari data tersebut, kita antaranya adalah real property,
melihat bahwa generasi milenial tangible personal property, financial
mendominasi kegiatan investasi investment, dan commodity
karena lebih dekat dengan teknologi, investment (Huda & Hambali, 2020).

169
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

Investasi pada instrumen keuangan 2021). Orang dengan kepribadian


khususnya saham memiliki resiko yang berorientasi ke luar cenderung
yang besar (Dzakiyah, 2020). Setiap lebih agresif dan memiliki rasa ingin
investor akan bertindak secara tahu yang tinggi sehingga membuat
rasional dan memiliki kemampuan mereka memiliki ekspektasi tinggi
untuk mengolah informasi yang atas investasi yang mereka
diterima (Widoatmodjo, 2010). miliki. Orang dengan orientasi keluar
Perilaku rasional didasarkan pada diwakili oleh orang dengan
analisis fundamental, seperti kepribadian terkbuka pada hal baru
mempelajari laporan keuangan dan ekstraversi (Sinuraya, 2009).
perusahaan dan mengevaluasi kinerja Kesalahan dalam investasi yang
bisnis perusahaan. menyebabkan kerugian kepada
Banyak investor milenial yang investor dapat memberikan efek jera,
melakukan investasi berdasarkan akibatnya investor berhenti dalam
situasi yang sedang populer dan tidak berinvestasi. Efek jera dalam
memiliki dasar keilmuan dalam berinvestasi dapat dikurangi dengan
investasi. Hal ini terkait dengan meningkatkan resiliensi diri (Pratono
kepribadian milenial yang cenderung & Mahmood, 2014). Resiliensi
lebih impulsif dan kurang rasional membuat investor mampu
dalam melakukan aktifitas ekonomi beradaptasi dengan baik dalam situasi
(Lesmana & Rarung, 2020). yang dapat menyebabkan stres.
Kepribadian merupakan sesuatu yang Resiliensi berkaitan erat dengan
secara teratur tumbuh dan mengalami kompetensi personal, kepercayaan
perubahan (Neolaka & Neolaka, terhadap diri sendiri, menerima
2015). Para peneliti menggunakan perubahan secara positif,
teori big five personalitiy untuk pengendalian diri, dan keyakinan
melihat kepribadian seorang individu akan nasib (Connor & Davidson,
(Ivancevich John et al., 2007). 2003).
Kegiatan investasi oleh generasi Kemampuan yang dapat
milenial cenderung dilakukan hanya membentuk resiliensi antara lain
didasarkan pada insting, perasaan, pengaturan emosi, kontrol terhadap
serta mengikuti investor yang sudah implus, optimisme, kemampuan
cukup terkenal (Dzakiyah, 2020). Hal menganalisis masalah, empati, efikasi
ini dapat menimbulkan beberapa diri, dan pencapaian (Reivich &
kesalahan investasi, seperti over Shatte, 2002). Resiliensi juga dapat
transaction, overestimate dan dianggap sebagai konstruk yang
Underestimate (Pompian, 2011). memoderasi hubungan antara faktor
Kepribadian seseorang dilihat resiko dan variabel hasil (McCubbin,
dari orientasinya diklasifikasikan ke 2001). Investasi oleh orang yang tidak
dalam dua golongan, yaitu sesuai dengan kompetensinya akan
kepribadian dengan orientasi ke luar cenderung lebih menghindari risiko,
dan ke dalam, semakin seseorang sedangkan individu yang kompeten
bersikap terbuka terhadap hal-hal akan berani mengambil resiko
baru, maka orang tersebut memiliki (Weber et al., 2002).
preferensi risiko yang tinggi ataupun Berdasarkan analisis yang telah
bersikap risk seeker (Siregar et al., dilakukan, ada celah penelitian yang

170
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

belum terbukti dari penelitian- pengambilan resiko yang dilakukan


penelitian sebelumnya, yaitu adanya oleh orang yang memiliki kepribadian
faktor moderasi dari resiliensi yang terbuka pada pengalaman. Dari
mampu memperkuat hubungan penjelasan di atas, maka peneliti
kepribadian terbuka pada mengusulkan hipotesis berikut ini:
pengambilan resiko investasi yang H1 : Terbuka pada pengalaman
dilakukan oleh generasi milenial. berpengaruh positif terhadap
Peneliti mengambil gap yang ingin pengambilan resiko investasi
dijawab dalam penelitian ini yaitu generasi milenial.
bagaimana faktor resilensi seseorang H2 : Terbuka pada pengalaman yang
mampu memperkuat pengambilan dimoderasi oleh resiliensi
resiko orang yang memiliki berpengaruh positif terhadap
kepribadian terbuka. pengambilan resiko investasi
generasi milenial.
Terbuka pada pengalaman,
pengambilan resiko dan resiliensi. Ekstaversi, pengamblan resiko dan
Orang yang terbuka pada resiliensi.
pengalaman lebih menyukai Sifat Ekstaversi lebih terbuka
tantangan dan menyukai resiko. Bagi dan gampang menerima keadaan baru
mereka, resiko merupakan hal yang (Azmi & Kumala, 2019). Orang
menyenangkan dan bukan merupakan dengan extraversi tinggi cenderung
ancaman (Ivancevich John et al., lebih memiliki sikap penerimaan
2007). Terbuka pada pengalaman yang tinggi terhadap kegagalan dan
berhubungan erat dengan hal baru, suka bersosialisasi dan
pengambilan resiko yang diperkuat cenderung berani dalam pengambilan
dengan overconfidence (Dzakiyah, resiko (Dzakiyah, 2020). Orang
2020). Faktor resiko yang meningkat dengan extraversi tinggi akan lebih
dengan adanya kepercayaan diri banyak mengungkapkan informasi
berlebih harus diimbangi dengan yang dimiliki untuk mendapatkan
faktor pereda yang dapat melemahkan perhatian dari luar dan kurang
efek hasil stress yaitu dengan memiliki pertimbangan akan efek
resiliensi (McCubbin, 2001). yang akan ditimbulkan ke depan
Orang yang terbuka dengan (Muhammad et al., 2021). Ketika efek
pengalaman baru cenderung untuk yang ditimbulkan negatif, otomatis
meningkatkan pengambilan resiko akan menigkatkan kecenderungan
investasinya, dan mereka yang untuk menghentikan berinvestasi.
memiliki resiliensi tinggi tidak terlalu Kondisi efek dari resiko ini
khawatir pada resiko yang akan seharusnya akan berkurang ketika
dihadapi di depan saat resiko yang orang tersebut memiliki resiliensi
dilakukan mengalami kegagalan. tinggi (Mir’atannisa et al., 2019).
Orang yang memiliki resiliensi tinggi Orang dengan extraversi tinggi
cenderung memiliki kecemasan yang akan lebih mudah beradaptasi jika
rendah dan mampu memitigasi efek menemui keadaan yang tidak sesuai
stress (McCleskey & Gruda, 2021). dengan ekspektasi awal mereka
Seseorang yang memiliki resiliensi (Mir’atannisa et al., 2019). Sifat
tinggi cenderung akan meningkatkan resiliensi yang dimiliki akan

171
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

memperkuat adaptasi yang dilakukan Dari uraian di atas dapat diambil


ketika resiko yang dilakukan hipotesa sebagai berikut:
mengalami kegagalan. Orang yang H3 : Ekstraversi berpengaruh
memiliki resiliensi tinggi cenderung positif terhadap pengambilan
memiliki kecemasan yang rendah dan resiko investasi generasi
mampu menyesuaikan dengan milenial.
keadaan yang dihadapi (McCleskey H4 : Ekstraversi yang dimoderasi
& Gruda, 2021) sehingga orang yang oleh resiliensi berpengaruh
memiliki resiliensi tinggi cenderung positif terhadap pengambilan
akan lebih berani mengambil resiko. resiko investasi generasi
milenial.

Kerangka teoritis
OE

RES RT

EV
gambar 1. Kerangka Model Struktural

OE : Terbuka pada pegalaman langsung oleh peneliti dari responden


EV : Extraversi (Cooper & Schindler, 2014).
RES: Resiliensi Pemilihan sampel dalam
RT : Pengambilan resiko penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan metoda
METODE nonprobability sampling. Kriteria
Penelitian ini merupakan dari sampel dalam penelitian ini
penelitian kuantitatif dengan metode adalah Individu yang melakukan
investigasi empiris dan sistematis investasi secara mandiri dan berusia
terhadap fenomena yang diobservasi antara 17-40 tahun. Dalam penelitian
melalui statistik, matematik, dan ini didapatkan sample sejumlah 109
teknik komputasi. Tujuan dari sample yang memenuhi kriteria
penelitian kuantitatif adalah untuk sampling.
menguji teori dan hipotesis yang Variabel dan item pertanyaan
diusulkan (Neuman, 2014). Penelitian dalam penelitian ini terdiri dari
ini menggunakan uji statistik karena variabel terbuka pada pengalaman
melibatkan pengumpulan data dan dan extraversi (John et al., 2010),
kemudian dianalisis. Jenis data yang pengambilan resiko (Weber et al.,
digunakan adalah data primer, yaitu 2002) dan resiliensi (Connor &
data orisinil atau asli yang diambil Davidson, 2003).

172
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

Teknik analisis data dalam dan evaluasi model struktural


penelitian ini menggunakan analisis (menilai masalah kolinieritas, menilai
multivariat generasi kedua yaitu signifikansi dan relevansi hubungan
Structural Equation Modelling (SEM) model struktural, dan menilai tingkat
yang bersifat Partial Least Square koefisien determinasi R2).
(SEM-PLS) dengan menggunakan
software WarpPLS 7.0. SEM-PLS HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan metode analisis yang Evaluasi Model Pengukuran
memiliki beberapa kelebihan Pada tahap ini kriteria
dibandingkan analisis multivariat reliabilitas (Composite Reliability dan
terdahulu yaitu mampu menguji Cronbach alpha lebih besar dari 0,70)
model penelitian yang kompleks dan validitas (konvergen dan
secara simultan dan mampu diskriminan) variabel laten harus
menganalisis variabel yang tidak terpenuhi (Sholihin & Ratmono,
dapat diukur secara langsung 2021). Dari hasil pengolahan data,
(unobserved variabels) serta nilai Reliabilitas konsistensi internal
memperhitungkan kesalahan yang diukur dengan nilai Composite
pengukurannya (Sholihin & Ratmono, Reliability dan Cronbach alpha
2021). menunjukkan angka
Langkah-langkah yang lebih tinggi dari 0,7 (lihat tabel
ditempuh dalam menentukan hasil 1) sehingga kriteria reliabilitas dalam
pengujian dan pengambilan penelitian ini terpenuhi. Kriteria
kesimpulan hipotesis penelitian ini validitas konvergen (lihat tabel 2) dan
terdiri dari beberapa langkah evaluasi diskriminan (lihat tabel 3) juga
(Sholihin & Ratmono, 2021) yaitu terpenuhi, di mana korelasi
evaluasi model pengukuran (uji menunjukkan angka di atas 0,7
reliabilitas dan validitas konstruk) (Sholihin & Ratmono, 2021).

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Laten
OE EV RES RT
Composite reliability coefficients 0.886 0.920 0.915 0.887

Cronbach's alpha coefficients 0.838 0.892 0.888 0.841

173
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Konvergen


P
OE EV RES RT SE
value
OE1 (0.797) 0.088 -0.031 -0.020 0.078 <0.001
OE2 (0.716) -0.014 0.238 0.181 0.080 <0.001
OE3 (0.741) -0.076 0.025 -0.220 0.079 <0.001
OE4 (0.868) 0.051 -0.045 0.018 0.076 <0.001
OE5 (0.772) -0.063 -0.162 0.044 0.078 <0.001
EV1 0.004 (0.842) -0.008 -0.074 0.077 <0.001
EV2 -0.126 (0.840) 0.152 0.024 0.077 <0.001
EV3 -0.092 (0.862) -0.023 -0.022 0.077 <0.001
EV4 0.039 (0.794) 0.000 0.120 0.078 <0.001
EV5 0.181 (0.837) -0.121 -0.041 0.077 <0.001
RES1 0.029 -0.116 (0.767) -0.039 0.078 <0.001
RES2 0.093 -0.005 (0.776) 0.034 0.078 <0.001
RES3 -0.046 0.080 (0.826) 0.003 0.077 <0.001
RES4 0.003 -0.047 (0.796) 0.120 0.078 <0.001
RES5 -0.071 0.070 (0.792) -0.097 0.078 <0.001
RES6 -0.003 0.010 (0.847) -0.022 0.077 <0.001
RT1 -0.044 0.059 0.296 (0.805) 0.078 <0.001
RT2 0.160 0.000 0.065 (0.812) 0.078 <0.001
RT3 0.184 -0.153 -0.126 (0.804) 0.078 <0.001
RT4 -0.188 0.118 -0.214 (0.741) 0.079 <0.001
RT5 -0.138 -0.016 -0.041 (0.746) 0.079 <0.001

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Diskriminan


OE EV RES RT
OE (0.781)
EV 0.537 (0.835)
RES 0.419 0.384 (0.801)
RT 0.459 0.385 0.201 (0.782)

Evaluasi Model Struktural yang berarti tidak ada masalah


Pengujian model struktural kolinieritas dalam penelitian ini.
dilakukan dengan melihat kriteria 2. Menilai signifikansi dan
yang didapat dari beberapa langkah, relevansi hubungan model
yang juga digunakan untuk menarik struktural.
kesimpulan hasil penelitian (Sholihin cara yang digunakan untuk melihat
& Ratmono, 2021), yaitu: signifikansi dan relevansi
1. Menilai masalah kolinieritas hubungan antar variabel yaitu
Dalam menilai masalah dengan melihat nilai p (p-value),
kolinieritas, nilai full collin. VIF yang signifikan secara statistis jika
harus lebih rendah dari 3,3 nilainya kurang dari 0,05. Dalam
(Sholihin & Ratmono, 2021), dan penelitian ini, hanya jalur
alam penelitian nilai full collin. hubungan langsung (H1 dan H3)
VIF menunjukkan angka 1.598 yang dapat memenuhi signifikansi
secara stratistik (lihat gambar 2).

174
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

OE
β=0,35
(p<0,1)

β=-0,01
(p=0,44)
RES RT
β=0,06
(p=0,26) R2=0,26

β=0,22
(p<0,1)

EV

gambar 2. Hasil analisis model struktural


Tabel 4. Koefisien hasil analisis model struktural
Hubungan Dengan Variabel RT

OE EV RES*OE RES*EV R2
Path
0.350 0.223 -0,014 0.061
Coefficient
0,26
P values for
<0,001 0.008 0.442 0.260
total effects

3. Menilai tingkat koefisien Secara keseluruhan, model


determinasi R2. mampu memprediksi hubungan antar
Koefisien ini menjelaskan jumlah variabel sebanyak 26% dan tergolong
variansi variabel laten endogen lemah. Berdasarkan data penelitian
yang dapat dijelaskan oleh semua yang telah diproses, secara terperinci
variabel laten eksogen yang dapat diambil kesimpulan mengenai
mempunyai panah terhadap hipotesis yang diusulkan dalam
2
variabel tersebut. Nilai R sebesar penelitian ini adalah sebagai berikut:
0,75, 0,5 dan 0,25 dapat dinilai Hipotesis1 : Terbuka pada
sebagai predictive power pada Pengalaman
tingkat substansial, moderat, dan berpengaruh positif
lemah. Dalam penelitian ini nilai terhadap pengambilan
R2 menunjukkan angka 0, 26 yang resiko investasi generasi
berarti hubungan antar variabel milenial (diterima).
tergolong lemah. Hipotesis 2 : Terbuka pada
pengalaman yang
Pembahasan dimoderasi oleh
Dari pemaparan hasil olah data, resiliensi berpengaruh
dapat kita interpretasikan bahwa jalur positif terhadap
yang memenuhi taraf signifikansi 5% pengambilan resiko
hanya pada jalur hubungan langsung investasi generasi
antara variabel OE dan EV kepada RT, milenial (ditolak).
sedangkan jalur moderasi RES pada Dari data yang diperoleh
kedua hubungan langsung tidak menunjukkan hubungan langsung
signifikan secara statistik. Openness to experience dan risk
taking memiliki nilai koefisien

175
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

hubungan 0,35 dengan p values <0,01, yang sama sebagai kepribadian


dan faktor moderasi Resilience seseorang yang melekat, bukan
memiliki p value >0,01. Dapat sebagai hasil dari satu kepribadian
disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang lain.
diterima dan hipotesis 2 ditolak. Hasil Hipotesis 3: Ekstraversi berpengaruh
menunjukkan bahwa variabel positif terhadap
resiliensi tidak memiliki efek pengambilan resiko
moderasi pada sifat keterbukaan pada investasi generasi
penglaman. Hal ini dapat diduga milenial (diterima).
pembentukan hipotesa awal yang Hipotesis 4: Ekstraversi yang
salah terkait posisi variabel resiliensi dimoderasi oleh
yang bisa jadi seharusnya sebagai resiliensi berpengaruh
variabel independen. Pada sisi lain, positif terhadap
keterbukaan pada pengalaman secara pengambilan resiko
langsung memiliki efek pada investasi generasi
pengambilan resiko. milenial (ditolak).
Temuan ini mendukung teori Dari data yang diperoleh
yang diusulkan oleh responden secara menunjukkan hubungan langsung
parsial, yaitu hanya pada hubungan ekstraversi dan pengambilan resiko
langsung, sedangkan hubungan memiliki nilai koefisien hubuungan
moderasi tidak terdukung. Hal ini 0,22 dengan p values <0,01, dan
mengkonfirmasi statement peneliti faktor moderasi resiliensi memiliki p
bahwa kepribadian seseorang akan value >0,01. Dapat disimpulkan
berpengaruh terhadap keputusan yang bahwa hipotesis 3 diterima dan
diambilnya. Hasil ini juga sesuai hipotesis 4 ditolak. Kecenderungan
dengan hasil penelitian yang sifat extraversi yang hampir mirip
menyatakan bahwa orang yang dengan sifat terbuka pada
cenderung terbuka terhadap hal baru pengalaman menjadikannya memiliki
lebih menyukai tantangan dan kecenderungan hasil yang sama.
menganggap resiko bukan merupakan Teori pengambilan resiko
ancaman yang harus selalu dalam berinvestasi yang dilihat dari
dihindarkan (Ivancevich John et al., aspek ekonomi didukung oleh
2007). kepribadian seseorang. Sifat
Dari temuan ini juga dapat extraversi membuat orang mudah
ditambahkan bahwa secara menerima hal baru dan tidak takut
keseluruhan responden didominasi akan kegagalan (Dzakiyah, 2020).
usia yang masih sangat muda Dalam investasi, orang memiliki sifat
sehingga jiwa terbuka hal baru sangat extraversi tinggi cenderung akan
tinggi yang menyebabkan hanya lebih mudah mengambil resiko
pengaruh langsung yang signifikan. investasi karena terbuka pada hal baru
Di lain sisi, resiliensi yang memiliki juga. Dalam penelitian ini dapat
sifat after effect tidak mampu diduga pembentukan hipotesa awal
mempengaruhi kondisi penelitian risk yang kurang tepat terkait posisi
taking yang lebih pada pra effect. Hal variabel resiliensi yang bisa jadi
ini dimungkinkan terjadi karena sifat seharusnya sebagai variabel
resiliensi yang berasal dari sumber independen. Penelitian ini tidak dapat

176
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

membuktikan bahwa sifat resiliensi membatasi diri dalam melakukan


mampu memberikan dampak sesuatu sehingga pengambilan resiko
moderasi pada hubungan antara bukanlah hal baru dan tidak ada yang
kepribadian terbuka dan pengambilan perlu dikhawatirkan.
resiko. Orang yang cenderung Resiliensi memiliki
memiliki sifat extraversi secara alami karakteristik untuk membangun sikap
menyukai pengambilan resiko tanpa internal seseorang, yaitu bagaimana
ada intervensi dari variabel lain. Ini orang tersebut dapat kembali pada
dimungkinkan karena konteks kondisi awal setelah mengalami
penelitian ini yang memang hanya masalah (Connor & Davidson, 2003).
untuk melihat orang yang akan Karakteristik sifat resiliensi yang
mengambil resiko, bukan orang yang lebih menekankan pada
telah menerima dampak dari resiko pengembalian kondisi setelah efek
yang diambil. kejadian, atau pasca kejadian
berlangsung, tidak dapat dijadikan
SIMPULAN sebagai pengukuran moderasi untuk
Resiliensi yang cenderung sikap atau perilaku yang menekankan
membantu meningkatkan pada kejadian yang belum
kemampuan untuk kembali pulih berlangsung.
setelah terjadi goncangan, lebih Dalam penelitian ini,
menitik beratkan pada efek setelah pengambilan resiko merupakan
kejadian, yang pada konteks aktifitas seseorang sebelum
penelitian ini tidak dapat menghadapi masalah, sedangkan
mengkonfirmasi perannya sebagai resiliensi fokus pada kemampuan
variabel pemoderasi. untuk kembali fokus setelah
Dalam penelitian ini, data yang mengalami masalah. Dalam hal ini
diperoleh dari hasil kuesioner kepada resiliensi tidak mampu memprediksi
responden investor milenial sikap atau perilaku seseorang yang
menunjukkan adanya hubungan belum menghadapi goncangan atau
langsung dengan arah yang positif masalah.
antara kepribadian terbuka dengan Bagi penelitian selanjutnya
pengambilan resiko investasi oleh diharapkan mampu memprediksi
generasi milenial. karakteristik masing-masing variabel
Pengambilan resiko tergolong agar lebih tepat dalam pengukuran
sebagai perilaku yang juga dan pembangunan hipotesis, serta
dipengaruhi oleh norma subjektif dan dapat menemukan pola penelitian
sifat yang dimiliki seseorang (Weber yang lebih baik. Variabel resiliensi
et al., 2002). Dalam penelitian ini, juga bisa dijadikan sebagai variabel
sikap yang dapat mempengaruhi independen yang nantinya turut serta
perilaku pengambilan resiko dalam memberikan dampak pada
mengarah pada keterbukaan pada variable dependen. Karakteristik
pengalaman dan extraversi seseorang. pengambilan resiko yang
Hal yang mendukung kedua dimensi berhubungan dengan aktifitas pra-
ini mempengaruhi pengambilan event tidak bisa diukur dengan
resiko adalah kemiripan karakteristik resiliensi yang dianggap sebagai
yang mana keduanya tidak terlalu

177
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

kemampuan atau aktifitas pasca- Peran kecerdasan budaya dan


event. kepribadian terhadap perilaku
konsumtif online generasi
DAFTAR PUSTAKA milenial yang merantau di
Azmi, R., & Kumala, A. (2019). jakarta. Jurnal Psikologi
Multicultural personality pada Malahayati, 2(2).
toleransi mahasiswa. Tazkiya McCleskey, J., & Gruda, D. (2021).
Journal of Psychology, 7(1), 1– Risk-taking, resilience, and
10. state anxiety during the
Bodie, Z., Kane, A., Marcus, A. J., & COVID-19 pandemic: A
Mohanty, P. (2014). coming of (old) age story.
Investments (SIE). McGraw- Personality and Individual
Hill Education. Differences, 170.
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. https://doi.org/10.1016/j.paid.2
(2003). Development of a new 020.110485
resilience scale: The Connor‐ McCubbin, L. (2001). Challenges to
Davidson resilience scale (CD‐ the Definition of Resilience.
RISC). Depression and Anxiety, Mir’atannisa, I. M., Rusmana, N., &
18(2), 76–82. Budiman, N. (2019).
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. Kemampuan Adaptasi Positif
(2014). Business Research Melalui Resiliensi. Journal of
Methods 12th Edition. In Innovative Counseling: Theory,
Business Research Methods. Practice, and Research, 3(02),
Dzakiyah, K. (2020). Pengaruh 70–75.
faktor kepribadian terhadap Muhammad, W. Z., Erliana, Y. D., &
Overconfidence dan Risk Hakim, L. (2021). Hubungan
Taking Investor Saham Syariah jenis kepribadian (ekstrovert &
Generasi Milenial di Surabaya. introvert) dengan
UIN Sunan Ampel Surabaya. pengungkapan diri (self
Huda, N., & Hambali, R. (2020). disclosure) pada pengguna
Risiko dan Tingkat Keuntungan media sosial instagram: studi
Investasi Cryptocurrency. kasus pada mahasiswa fakultas
Manaj. Dan Bisnis, 17(1), 72– psikologi universitas teknologi
84. sumbawa. JURNAL PSIMAWA,
4(1), 13–18.
Ivancevich John, M., Konopaske, R.,
& Matteson, M. T. (2007). Neolaka, I. A., & Neolaka, G. A. A.
Perilaku dan Manajemen (2015). Landasan Pendidikan
Organisasi, jilid 1 edisi ke 7. Dasar Pengenalan Diri Sendiri
Jakarta: Penerbit Erlangga. Menuju Perubahan Hidup:
Edisi Pertama. Kencana.
John, O. P., Robins, R. W., & Pervin,
L. A. (2010). Handbook of Neuman, W. L. (2014). Social
personality: Theory and Research Methods: Qualitative
research. Guilford Press. and Quantitative Approaches.
In Teaching Sociology (7th ed.).
Lesmana, T., & Rarung, C. M. (2020).
Pearson Education Limited.

178
Jurnal PENA Vol. 36 No. 2 Edisi September 2022

Pompian, M. M. (2011). Behavioral 15(4), 263–290.


finance and wealth https://doi.org/10.1002/bdm.41
management: how to build 4
investment strategies that Widoatmodjo, S. (2010). Mencari
account for investor biases. kebenaran objektif dampak
John Wiley & Sons. sistemik Bank Century: kajian
Pratono, A. H., & Mahmood, R. teoretis dan empiris: salahkah
(2014). The Moderating Effect rekomendasi Boediono?
of Environmental Turbulence in patutkah Sri Mulyani dicopot?
the Relationship between Elex Media Komputindo.
Entrepreneurial Management https://www.ksei.co.id/
and Firm Performance. https://www.cnbcindonesia.com/
Universal Journal of
Management, 2(7), 285–292.
https://doi.org/10.13189/ujm.2
014.020704
Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The
resilience factor: 7 essential
skills for overcoming life’s
inevitable obstacles. Broadway
books.
Sholihin, M., & Ratmono, D. (2021).
Analisis SEM-PLS dengan
WarpPLS 7.0 Untuk Hubungan
Nonlinier dalam Penelitian
Sosial dan Bisnis. Penerbit
Andi.
Sinuraya, D. (2009). Hubungan
Antara kepribadian ekstrovert
dengan perilaku agresi pada
remaja. Univerversitas
Muhammadiyah Surakarta.
Siregar, H. S., Ermawati, W. J., &
Fariyanti, A. (2021). Pengaruh
kepribadian terhadap perilaku
penggunaan online trading dan
preferensi resiko pada investor.
Jurnal Aplikasi Bisnis Dan
Manajemen (JABM), 7(1), 157.
Weber, E. U., Blais, A. R., & Betz, N.
E. (2002). A Domain-specific
Risk-attitude Scale: Measuring
Risk Perceptions and Risk
Behaviors. Journal of
Behavioral Decision Making,

179

Anda mungkin juga menyukai