Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI PASIEN KONDISI KHUSUS

No Dokumen : /SOP/ /NP-UKP/2022


No Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Kabupaten Halaman :

Karimun

Puskesmas Niur Permai RINA YUSMARITA, SST


NIP. 19680806198901 2 002
Pengertian Identifikasi pasien kondisi khusus adalah membedakan atau pemisahan pasien rawat jalan
dilakukan dengan pengamatan atau wawancara oleh petugas untuk menentukan pelayanan
kesehatan terbaik yang diberikan kepada pasien, identifikasi pasien secara khusus dibedakan
menjadi beberapa kategori, yaitu :
a) Identifikasi pasien infeksi
Skrining pasien infeksi untuk memisahkan pasien dengan keluhan saluran pernafasan
dan bukan infeksi saluran pernafasan. Kriteria pasien yang masuk pasien infeksi adalah:
 Pasien mengalami gejala demam
 Pasien mengalami gejala batuk
 Pasie mengalami gejala sakit tenggorokan
 Pasien mengalami gejala sesak nafas
 Pasien mengalami gejala diare
b) Identifikasi pasien khusus
Kriteria pasien yang masuk pasien khusus adalah:
 Pasien dengan penurunan kesadaran
 Pasien dengan sesak nafas
 Pasien dengan kejang
 Pasien dengan >40℃
 Pasien dengan pendarahan
c) Identifikasi pasien resiko jatuh
Kriteria pasien yang masuk pasien resiko jatuh
 Kriteria A adalah
 Cara berjalan pasien tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung
 Jalann menggunakan alat bantu (kruk/tripot/kursi roda/orang lain)
 Kriteria B adalah
 Menopang saat akan duduk: tampak memegang pingggiran kursi/meja/benda
lain sebgai penopang saat akan duduk
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan identifikasi pasien kondisi
Tujuan
khusus

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Niur Permai Nomor : UKP/SK/ /2022 Tentang

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang pusat kesehatan


Refrensi Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang keselamatan pasien
Prosedur A. Identifikasi pasien infeksius
1. Petugas skrining menyapa pasienn
2. Petugas skrininng memita identitas pasien
3. Petugas skrining melakukan pengukuran suhu tubuh dengsn thermal gun
4. Petugas skrining menanyakan tujuan/ keluhan pasien yang akan berobat
5. Petugas skrining mengajukan pertanyaan kepada pasien sesuai dengan riteria
pasien infeksi
6. Petugas skirining mengisi lembar skrining COVID-19 yang tersedia sesuai dengan
identifikasi pasien dan hasil skrining COVID-19
7. Petugas skrining memberikan nomor antrian polikliik yang infeksius (ECO) jika
pasien mempunya kriteria paaien infeksi, maka pasien dipersilakan untuk
menunggu panggilan pendaftaran diruang tunggu luar
8. Petugas skrining memberikan nomor antrian poliklinik yang dituju (poli umum,
Gigi, KIA, MTBS, PKPR) jika pasien tidak mempunyai kriteria pasien infeski,
maka pasien diminta untk menunggu diruang tunggu dalam ruangan
B. Identifikasi pasien khusus
1. Apabila petugas skrining melihat adanya kegawatan sesuai dengan kriteria pasien
khusus, maka petugas mengarahkan pasien langsung menuju keruang tindakan
2. Petugas skrining mepersilakan keluarga pasien/ orang yang mengantar pasien
untuk mendaftar pasien diloket pendaftaran
3. Dokter/ Perawat diruang Tindakan akan memberikan tindakan kepada pasien
sesuai dengan kebutuhan
C. Identifikasi pasienn resiko jatuh
1. Petugas skrining menyapa pasien
2. Petugas skrininng memita identitas pasien
3. Petugas skrining melakukan pengukuran suhu tubuh dengsn thermal gun
4. Petugas skrining menanyakan tujuan/ keluhan pasien yang akan berobat
5. Petugas skrining mengajukan pertanyaan kepada pasien sesuai dengan kriteria
pasien infeksi
6. Petugas skirining mengisi lembar skrining COVID-19 yang tersedia sesuai dengan
identifikasi pasiien dan hasil skrining COVID-19
7. Petugas skrining melakukan pengamatan pada pasien. Apabila pasien mempunyai
salah satu gejala atau kriteria pasien resiko jatuh dan pasien mempunyai krteria
pasien infeksi, maka petugas skrining memberikan nomor antrian pendaftaran
infeksisius (ECO). petugas mempersilakan pasien untuk menunggu panggilang
pendaftaran di kursi prioritas ruang tunggu luar
8. Petugas skrining melakukan pengamataan pada pasien. Apabila pasien mempunyai
salah satu gejala atau kriteria pasien resiko jatuh dan pasien tidak mempunyai
krteria pasien infeksi, maka petugas skrining memberikan nomor antrian
pendaftaran yang dituju ( Poli Umum, Gigi, KIA, MTBS, PKPR). petugas
mempersilakan pasien untuk menunggu panggilan pendaftaran di kursi prioritas
ruang tunggu dalam ruangan
9. Petugas pendaftran melakukan pemantauan resiko pasien berdasarkan penilaian
skala Get Up and Go
10. Petugas pendaftran mengisi formulir Get Up and Go sesuai dengan kriteria pasien
resiko jatuh
 Cara berjalan pasien tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung.Jalann
menggunakan alat bantu (kruk/tripot/kursi roda/orang lain)
 Menopang saat akan duduk: tampak memegang pingggiran kursi/meja/ benda
lain sebgai penopang saat akan duduk
11. Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien dengan hasil
 Tidak berisiko apabila tidak ditemukan a dan b
 Risiko sedang apabila ditemukan salah satu dari a dan b
 Risiko tinggi apabila ditemukan a dan b
12. Petugas pendaftaran melakukan tindakan pasien berdasarkan risiko
 Tidak berisiko maka tidak ada tindakan
 Risiko sednag maka diberikan edukasi
 Risiko tinggi maka diberikan sticker warna kuning dan ditempelkan di lengan
kanan pasien
13. Petugas mempersilakan pasien yang risiko tinggi untuk duduk di kursi prioritas
pasien
Diagram
-
alur
1. Pendaftaran dan Rekam medis
2. Poliklinik infeksius (ECO)
3. Poli umum
Unit terkait
4. KIA
5. MTBS
6. PKPR
Rekaman
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai