Anda di halaman 1dari 16

SBB 1

Politeknik Negeri Malang


Jurusan Teknik Sipil

DESAIN ELEMEN
PELAT DUA ARAH

Agustin Dita Lestari, ST., MT.


Pelat Dua Arah
➢ Pelat dua arah adalah pelat yang mempunyai angka perbandingan antara
bentang yang panjang dengan bentang yang pendek lebih kecil atau sama
dengan 2

𝐋𝐲
≤𝟐
𝐋𝐱
➢ Pada daerah lapangan, momen lentur bekerja pada 2 arah, yaitu searah
dengan bentang Lx dan bentang Ly, maka tulangan pokok dipasang pada
2 arah yang saling tegak lurus, sehingga tidak perlu tulangan bagi.
➢ Pada daerah tumpuan, hanya bekerja momen lentur 1 arah saja, sehingga
untuk daerah tumpuan dipasang tulangan pokok dan bagi.
Tebal Minimum Pelat Dua Arah (1)

Tebal minimum pelat tanpa balok


Tebal Minimum Pelat Dua Arah (4)
Tebal Minimum Pelat Dua Arah (4)
Tebal Minimum Pelat Dua Arah (2)

Tebal minimum pelat dengan balok :


1. Untuk am yang sama atau lebih kecil dari 0,2; harus menggunakan
Tabel 8.3.1.1.
2. Untuk am lebih besar dari 0,2 tapi tidak lebih dari 2,0; ketebalan pelat
minimum harus memenuhi

dan tidak boleh kurang dari 120 mm


Tebal Minimum Pelat Dua Arah (3)

3. Untuk am lebih besar dari 2,0;


ketebalan pelat minimum tidak
boleh kurang dari:

dan tidak boleh kurang dari 90


mm
Tebal Minimum Pelat Dua Arah (3)
Tulangan Minimum Pelat
Tulangan Susut dan Suhu
Metode Desain Pelat Dua Arah

• Metode Koefisien Momen


• Metode Perencanaan Langsung (Direct Design Method / DDM)
• Metode Rangka Ekivalen (Equivalent Frame Method)
Metode Koefisien Momen (1)

• Setiap panel pelat di analisis sendiri-sendiri (masing-masing panel


dianggap terpisah).
• Momen-momen lentur pelat pada masing-masing arah (arah x dan arah y)
dapat ditentukan dari tabel koefisien momen

𝑀 = 0,001. 𝑞𝑢 . 𝑙𝑥2 . 𝑋
Metode Koefisien Momen (2)
Prosedur Desain Pelat Dua Arah (1)
Langkah-Langkah untuk mendesain Pelat Satu Arah adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai Momen Ultimate (Mu)
2. Menghitung tinggi efektif pada pelat (d)
dx = h – p – ½ diameter tulangan
dy = h – p – diameter tulangan x – ½ diameter tulangan y
3. Menghitung luas tulangan perlu (As)

𝟎,𝟖𝟓.𝒇𝒄′ .𝒃 𝟐.𝑴𝒖/∅
𝑨𝒔 = 𝒅 − 𝒅𝟐 − 𝟎,𝟖𝟓.𝒇𝒄′ .𝒃
𝒇𝒚

Dengan mengasumsikan tulangan terkendali tarik, sehingga faktor reduksi


kekuatan sebesar 0,9 ( = 0,9)
4. Menghitung Asmin
5. Menetapkan tulangan yang terpasang
Prosedur Desain Pelat Dua Arah (2)

6. Menghitung tinggi blok tegangan tekan (a)


𝑨𝒔 . 𝒇𝒚
𝒂=
0,85 . 𝒇′𝒄 . 𝒃

7. Menghitung posisi sumbu netral (c)


𝒂
𝒄 =
𝜷𝟏
8. Kontrol regangan (kontrol dengan asumsi awal)
𝒅−𝒄 t ≥ 0,004 → memenuhi syarat regangan tulangan
𝜺𝒕 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟑.
𝒄 t ≥ 0,005 → asumsi  = 0,9 benar

9. Menghitung kapasitas lentur (Mn dan  Mn)


10. Kontrol Rasio Desain
𝑴𝒖 R ≤ 1 → Ok
R=
 𝑴𝒏 R > 1 → Tidak Ok

Anda mungkin juga menyukai