Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Konflik Sosial" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan judul "Konflik Sosial".
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
A. Latar Belakang..................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
A. Pengertian Konflik Sosial...................................................................................4
B. Faktor-faktor Penyebab Konflik.........................................................................4
C. Bentuk-bentuk Konflik.....................................................................................5
D. Situasi-situasi Konflik......................................................................................5
E. Penyelesaian Konflik........................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik menjadi fenomena yang paling sering muncul karena konflik selalu menjadi
bagian hidup manusia yang bersosial dan berpolitik serta menjadi pendorong dalam
dinamika dan perubahan sosial-politik (Kornblurn, 2003: 294).
Konflik memiliki dampak positif dan dampak negatif, dampak positif dari konflik
sosial adalah konflik tersebut memfasilitasi tercapainya rekonsiliasi atas berbagai
kepentingan. Kebanyakan konflik tidak berakhir dengan kemenangan disalah satu pihak
dan kekalahan dipihak lainnya.
Konflik yang terjadi di Indonesia, ada juga yang dapat diselesaikan dengan baik
hingga berdampak baik bagi kemajuan dan perubahan masyarakat, akan tetapi ada
beberapa konflik justru berdampak negatif hingga mengakibatkan timbulnya kerusakan,
menciptakan ketidak stabilan, ketidak harmonisan, dan ketidak amanan bahkan sampai
mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Dewasa ini konflik seringkali terjadi di berbagai
elemen masyarakat. Hal demikian dikarenakan berbagai latar belakang kebudayaan dan
status sosial ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Konflik Sosial ?
2. Apa factor-faktor penyebab konflik ?
3. Bagaimana bentuk bentuk atau jenis konflik sosial ?
4. Bagaimana situasi-situasi mengenai konflik sosial ?
5. Bagaimana penyelesaian mengenai konflik sosial ?
C. Tujuan
Dengan tersusunnya makalah ini penulis mempunyai tujuan bagi pembacanya yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari Konflik Sosial.
2. Mengetahui bentuk-bentuk atau jenis Konflik Sosial.
3. Mengetahui bagaimana situasi-situasi mengenai Konflik Sosial.
4. Mengetahui cara penyelesaian mengenai Konflik Sosial
iii
BAB II
PEMBAHASAN
iv
social, sebab dalam menjalani hubungan social, seseorang tidak selalu sejalan dengan
kelompoknya.
b) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Dalam hubungan sosialnya, seseorang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran
kelompoknya. Orang debesarkan dalam lingkunagn kebudayaan yang berbeda-beda.
Ada yang diasuh dengan pola latihan kemandirian. Ada pula yang diasuh dalam
lingkunagn keudayaan yang menerapkan pola ketergantungan.
c) Perbedaan Kepentingan
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau
kelompok memiliki kepentinagn yang berbeda-beda.
d) Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya
konflik social.
C. BENTUK-BENTUK KONFLIK
Seorang ahli sosiolog, Soerjono Soekanto (1989:90) berusaha menklasifikasikan
bentuk dan jenis-jenis konflik sebagai berikut:
1. Konflik Pribadi
Konflik terjadi dalam diri seseorang terhadap orang lain. Umumnya konflik pribadi
diawali perasaan tidak suka terhadap orang lain, yang pada akhirnya melahirkan
perasaan benci yang mendalam.
2. Konflik Rasial
Konflik rasial umumnya terjadi di suatu Negara yang memiliki keragaman suku dan ras.
3. Konflik Antar kelas Sosial
Terjadinya kelas-kelas di masyarakat karena adanya sesuatu yang dihargai, seperti
kekayaan, kehormatan, dan kekuasaan.
4. Konflik Politik Antar golongan dalam Satu Masyarakat maupun antara
Negaranegara yang Berdaulat
Konflik politik terjadi karena setiap golongan di masyarakat melakukan politik yang
berbeda-beda pada saat menghadapi suatu masalah yang sama.
5. Konflik Bersifat Internasional
Konflik internasional biasanya terjadi karena perbedaan-perbedaan kepentingan dimana
menyangkut kedaulatan Negara yang saling berkonflik.
v
D. SITUASI-SITUASI KONFLIK
Konflik yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak
dibahas dalam studi psikologis social. Dalam kaitannya dengan cara pengelolaan konflik
terdapat 3 tipe situasi konflik.
1. Konflik Inter individu
Penyebab dari konflik ini adalah benturan secara emosional antara individu dengan
individu lain di dalam masyarakat. Ada dua penyebabnya yaitu kelebihan beban (role
over loods) atau karena ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan
(person role).
2. Konflik Antar individu
Dalam kehidupan masyarakat benturan kepentingan antar individu selalu terjadi. Jika
benturan tersebut tidak termanajemen dengan baik maka akan timbullah konflik antar
individu yang mengarah ke dalam kekerasan.
3. Konflik Antar kelompok
Masyarakat Indonesia seringa mengalami jenis konflik demikian. Kasus di Sambas,
Papua, dan Ambon merupakan bagian konflik kelompok yang dikarenakan dengan
perbedaan dalam menjalani kehidupan. Konflik antar kelompok bisa dihindari jika
setiap kelompok saling memahami keneradaannya dan juga dapat mempersempit
perbedaan.
E. PENYELESAIAN KONFLIK
Konflik social dalam masyarakat harus dapat diselesaikan agar keutuhan masyarakat
dapat dipertahankan. Penyelesaian konflik tidak bisa dilaksanakan dengan waktu yang
singkat. Penyelesaian harus dilakukan dengan berbagai cara dan dalam tempo yang sama.
Dalam ilmu sosiologi untuk menyelesaikan suatu konflik dilakukan dengan berbagai
tahap. Tahapan ini harus dilaksanakan secara berurutan dengan tidak boleh dilewatkan.
Hal ini dikarenakan setiap tahapan saling melengkapi tahapan yang lainnya. Adapun
tahapan dalam menyelesaikan konflik adalah sebagai berikut:
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau
mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah winlose
orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang
memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha
memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
vi
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok
damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok
berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini
adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan
integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan
penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain
vii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua lapisan masyarakat di dunia pernah mengalami konflik. Secara teortis konflik
sosial sebenarnya membawa manfaat yang baik bagi masyarakat hanya saja cara dan
jalannya kebanyakan mengarah ke dampak negative. Sehingga di masyarakat banyak
terjadi kerusuhan di mana-mana. Konflik sosial juga membawa dampak positif walaupun
pada kenyataannya yang terjadi dimasyarakat kebanyakan dampak negative.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai bangsa dan negara yang beragama dan juga bernegara
hukum, seharusnya kita berusaha menghindari adanya konflik sosial di antara masyarakat,
agar Negara kita ini bisa menjadi Negara yang penuh dengan kedamaian, kerukunan dan
bebas dari segala jenis konflik dan pertentangan.
viii
DAFTAR PUSTAKA
http://ourpos.blogspot.com/2014/09/contoh-makalah-ips-konflik-sosial.html
Wahid, Din. “penyebab konflik”. Nina M.Armando (et.al.). sosiologi dasar Vol. III. Jakarta:
Ichtiar baru Van Hoeve, 2005.
MKD, IAD,IBD,ISD. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011.
Ibid., 285.
Yusuf, Din. “ilmu sosial”. Nina M.Armando (et.al.). konflik sosial, Vol. III. Semarang: Ichtiar
baru Van Hoeve, 2001. www.id.pengertian_sosiologi.ac.id
http://hanslakomesem.blogspot.co.id/2015/02/terjadinya-
konflik-sosial-dalam.html
ix