Anda di halaman 1dari 11

PENELITIAN PEMECAHAN MASALAH KONFLIK

KEKERASAN DALAM MASYARAKAT

Disusun oleh:

Dinar Ayutyas Pratiwi

XI MIA 1

NIS. 0069724580

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung

SMA Negeri 1 Purbolinggo

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul "Penelitian Pemecahan Masalah Konflik Kekerasan dalam Masyarakat" dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2 kelas XI dari Bapak Drs.
Supriyanto pada bidang studi sosiologi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang bagaimana mengatasi konflik agar tidak terjadi kekerasan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Supriyanto selaku guru mata
pelajaran sosiologi. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Purbolinggo,15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

BAB II PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Konflik, Ciri-ciri, dan Bentuk-bentuk Konflik Sosial ........................... 2

B. Pengertian Kekerasan dan Bentuk-bentuk Kekerasan ......................................... 3

C. Dampak Konflik dan Kekerasan dalam Masyarakat ............................................ 4

D. Pemetaan Konflik dalam Penyelesaian Konflik ................................................... 5

E. Metode Penyelesaian Konflik dan Kekerasan untuk Perdamaian ...................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 6

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konflik merupakan suatu fenomena sosial yang sering terjadi dalam masyarakat. Pada dasarnya,
manusia merupakan mahluk sosial yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang berbeda
dimana dari perbedaan itulah ada kalanya memunculkan suatu pertentangan atau konflik.

Konflik merupakan gejala kemasyarakatan yang melekat di dalam kehidupan masyarakat, dan
oleh karenanya tidak mungkin dilenyapkan. Sebagai gejala kemasyarakatan yang melekat di
dalam kehidupan setiap masyarakat. Ia akan lenyap bersama lenyapnya masyarakat itu sendiri.

Konflik adalah suatu pertentangan secara langsung dan sadar antara individu atau kelompok
untuk mencapai cita-cita bersama. Dalam menciptakan cita-cita bersama, pihak lawan yang
terlibat dalam konflik itu perlu dihabisi terlebih dahulu. Dalam situasi konflik, karena adanya
perasaan permusuhan yang kuat, kerap kali peniadaan lawan lebih penting dari pencapaian cita-
cita.

Konflik bisa terjadi dalam jenis masyarakat atau stuktur sosial manapun. Demikian itu
disebabkan adanya tuntutan individu-individu atau kelompok-kelompok yang bertentangan dari
waktu-kewaktu. Konflik tentang cita-cita, nilai atau kepentingan adalah berfungsi kalau konflik
itu tidak berlawanan dengan anggapan dasar tentang hubungan sosial. Konflik seperti ini dapat
menyesuaikan kembali norma-norma dan hubungan sosial. Konflik seperti ini dapat
menyesuaikan kembali norma-norma dan hubungan kekuasaan dalam kelompok tertentu
menurut keperluan individu dalam kelompok.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Ciri-ciri, dan Bentuk-bentuk Konflik Sosial

Istilah konflik berasal dari bahasa Latin, yaitu kata con yang artinya bersama dan fligere yang
artinya benturan atau tabrakan. Konflik sosial merupakan perselisihan atau pertentangan antara
anggota masyarakat akibat benturan perbedaan yang bertujuan mengalahkan pihak lawan. Ciri-
ciri konflik sosial

1) Melibatkan dua pihak atau lebih.

2) Dilatarbelakangi oleh perbedaan.

3) Adanya pencapaian tujuan tertentu.

4) Bertentangan dengan integrasi.

 Bentuk-bentuk Konflik Sosial

1) Konflik Berdasarkan Dampaknya

a) Konflik Konstruktif => Konflik yang mengarah pada upaya

mencari solusi dan berdampak positif.

b) Konflik Destruktif => Konflik yang mengarah pada upaya

saling mengalahkan atau menghancurkan dan berdampak negatif.

2) Konflik Berdasarkan Subjeknya

a) Konflik Interpersonal => Konflik yang terjadi antara

seseorang dengan orang lain (konflik antarindividu).

b) Konflik Intrapersonal => Konflik yang terjadi pada

seseorang dengan dirinya sendiri (konflik batin).

c) Konflik Individu dan Kelompok => Konflik yang terjadi

antara seseorang dan kelompok.

d) Konflik Antarkelompok => Konflik yang terjadi antara


satu kelompok dan kelompok lain.

3) Konflik Berdasarkan Skala Wilayahnya

a) Konflik Lokal => Konflik yang melibatkan individu/kelompok

dalam wilayah relatif sempit.

b) Konflik Nasional => Konflik yang terjadi antarkelompok

masyarakat dalam satu negara.

c) Konflik Internasional => Konflik yang terjadi antara

dua negara atau lebih.

4) Konflik Berdasarkan Cakupannya

a) Konflik Vertikal => Konflik yang terjadi antarpihak

yang memiliki derajat kedudukan berbeda.

b) Konflik Horizontal => Konflik antarindividu/antarkelompok

yang memiliki kedudukan sejajar.

B. Pengertian Kekerasan dan Bentuk-bentuk Kekerasan

Kekerasan merupakan tindakan individu/kelompok, baik sengaja maupun tidak sengaja untuk
melukai/mencederai orang lain secara fisik, mental, dan sosial. Bentuk-bentuk kekerasan

1) Berdasarkan Subjeknya

a) Kekerasan Individual => Kekerasan yang dilakukan secara langsung

atau tidak langsung oleh individu terhadap individu lain.

b) Kekerasan Kolektif => Kekerasan yang dilakukan sekelompok

orang kepada individu atau kelompok lain.

2) Berdasarkan Caranya

a) Kekerasan Langsung (Direct Violence) => Tindakan menyerang fisik

atau psikologis seseorang melalui kontak secara langsung.

b) Kekerasan Tidak Langsung (Indirect Violence) => Kekerasan yang

dilakukan oleh seseorang kepada orang lain menggunakan

perantara/media tertentu.

3) Berdasarkan Bentuknya

a) Kekerasan Fisik => Melibatkan sentuhan fisik.

b) Kekerasan Nonfisikn => Dilakukan tanpa adanya sentuhan fisik.


(1) Kekerasan Verbal => Secara lisan menggunakan kata-kata.

(2) Kekerasan Psikologis/Psikis => Sasaran pada jiwa/rohani dan

mental seseorang.

c) Kekerasan Struktural => Terjadi secara tidak langsung karena terbentuk

dalam sistem sosial.

d) Kekerasan Kultural => Disebabkan oleh kultur (budaya) suatu masyarakat.

 Hubungan Kekerasan dan Konflik

Konflik dapat berubah menjadi kekerasan apabila tidak dikelola dengan upaya penyelesaian
yang tepat oleh pihak-pihak yang terlibat. banyak pelaku konflik memiliki kecenderungan
melanjutkan konflik dengan tindakan saling mengalahkan dan menyerang dengan kekerasan.
Artinya, konflik berpotensi memicu terjadinya kekerasan dan kekerasan sering terjadi sebagai
akibat konflik. Inilah bentuk hubungan antara kekerasan dan konflik sosial.

 Contoh Kasus Kekerasan dalam Masyarakat

1) Perundungan (Bullying)

2) Kekerasan Antarumat Beragama

3) Terorisme

4) Kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia

5) Tawuran Pelajar

6) Kekerasan dalam Rumah Tangga

 Faktor Penyebab Konflik dan Kekerasan

a. Perbedaan pendirian dan keyakinan

b. Perbedaan kepentingan

c. Perbedaan latar belakang kebudayaan

d. Perubahan sosial

e. Diskriminasi sosial

f. Kesenjangan sosial

g. Perbedaan status sosial

C. Dampak Konflik dan Kekerasan dalam Masyarakat

1. Dampak Fisik

Konflik yang berujung kekerasan dapat menyebabkan kerusakan fisik seperti kerusakan
fasilitas umum dan harta benda. Selain kerusakan bangunan fisik dan harta benda, konflik dan
kekerasan dapat menimbulkan dampak fisik berupa luka fisik dan korban jiwa.
2. Dampak Sosial

Konflik dan kekerasan menyebabkan individu atau kelompok mengalami kesulitan menjalin
interaksi satu sama lain.

3. Dampak Mental

Konflik berkepanjangan dapat menimbulkan dampak mental berupa trauma. Trauma dapat
menyebabkan seseorang mengalami permasalahan emosional. Terjadinya perubahan perilaku
seperti cepat marah, tidak sabar, agresif, menarik diri dari lingkungan sosial, frustasi, putus asa,
dan depresi.

D. Pemetaan Konflik dalam Penyelesaian Konflik

 Unsur-Unsur Konflik yang Perlu Dianalisis

1) Sejarah Konflik

2) Isu-Isu Konflik

3) Aktor Konflik

4) Pandangan Antaraktor

5) Hubungan Antaraktor

6) Akar Penyebab Konflik

 Tujuan Analisis Konflik Sosial

1) Mengidentifikasi semua kelompok yang terlibat konflik.

2) Memahami pandangan dan hubungan tiap-tiap pihak yang terlibat konflik.

3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya konflik

E. Metode Penyelesaian Konflik dan Kekerasan untuk Perdamaian

 Mediasi

Upaya penyelesaian konflik oleh pihak ketiga. Metode mediasi sering dipilih masyarakat
untuk menyelesaikan kasus, karena dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu lebih ekonomis
dalam biaya maupun waktu, membahas agenda permasalahan secara luas dan fleksibel,
mengandalkan penyelesaian secara kooperatif, serta merupakan cara halus untuk berdamai.

 Negosiasi

Negosiasi merupakan bentuk kesepakatan antar pihak yang bertikai untuk bertemu dan
bertatap muka serta mencoba melakukan perundingan bersifat "win-win solution"
(menguntungkan kedua belah pihak).

 Arbitrase

Bersifat formal. Metode ini dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga, yaitu lembaga arbitrase
dalam memutuskan pertentangan yang terjadi. Arbitrase dapat dikelompokkan
1) Arbitrase nasional, menyelesaikan berbagai jenis konflik dalam suatu negara.

2) Arbitrase khusus, menyelesaikan konflik khusus bidang-bidang tertentu.

3) Arbitrase internasional, menyelesaikan konflik berdasarkan kontrak internasional dan hukum


internasional.

 Rekonsiliasi

Usaha menyelesaikan konflik sekaligus memperbarui hubungan ke arah perdamaian dan lebih
harmonis. Metode rekonsiliasi fokus pada upaya membangun kembali hubungan yang telah
rusak akibat konflik. Elemen-elemen dalam rekonsiliasi, yaitu kebenaran (truth), welas asih
(mercy), damai (peace), dan keadilan (justice).

 Transformasi Konflik

Upaya penyelesaian konflik dengan mengatasi akar penyebab konflik. Transformasi konflik
menjadi proses penanggulangan berbagai masalah dalam konflik, sumber-sumber konflik, dan
konsekuensi negatif konflik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
penyebab tersebut tidak akan menimbulkan kekerasan apabila masyarakat mampu mengelola
atau menyelesaikan konflik dengan bijak. Oleh karena itu, diperlukan sikap kritis, toleransi, dan
peduli sosial guna mewujudkan kehidupan yang harmonis. Selain itu, perlu ditanamkan
pemahaman bahwa kekerasan tidak dapat menyelesaikan konflik yang terjadi dalam
masyarakat.

Berbagai dampak konflik dan kekerasan mendorong munculnya sikap kritis untuk mengatasi
konflik. Berbekal sikap kritis, seseorang dapat menyusun strategi menyelesaikan konflik melalui
manajemen konflik. Melalui manajemen konflik yang tepat, dampak-dampak negatif konflik
dapat diminimalkan. Upaya penyelesaian konflik yang tepat dapat menghilangkan sentimen dan
perbedaan antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Dengan demikian, kehidupan masyarakat
yang damai dan harmonis dapat terwujud.
LEMBAR PENGESAHAN

Purbolinggo, 1 April 2023

Penulis, Guru Mata Pelajaran Sosiologi,

Dinar Ayutyas Pratiwi Drs. Supriyanto

NIS. 0069724580 NIK. 196408202007011023

Anda mungkin juga menyukai