Disusun oleh :
KELOMPOK 1 – XI MIPA 4
Ketua : Martinus Effand Pratama Purwanto (24)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menganugerahkan banyak rahmat serta karuniaNya sehingga kami diberi kelancaran dalam
menyusun makalah ini yang berjudul “Perbedaan Konflik dan Kekerasan”.
Ucapan terima kasih yang tak terkira kami haturkan kepada Bapak Suwaji, selaku guru
pembimbing mata pelajaran Sosiologi kelas XI MIPA 4. Serta pihak-pihak lain yang ikut serta
membantu kami dalam penyusunan makalah ini, yang tentunya tak bisa disebutkan satu-
persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata, Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami
khususnya, serta para pembaca sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 2 : ISI................................................................................................................................ 3
3.2. Saran............................................................................................................................... 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Di dalam kelompok masyarat di dunia, pastinya sering terjadi apa yang namanya konflik
dan kekerasan. Konflik yang terjadi tidak kerap menimbulkan kekerasan. Sedangkan kekerasan
pastinya menimbulkan kekerasan fisik pada sesorang (korban) baik perseorangan maupun
kelompok.
Suatu saat ketika dalam pertandingan, muncul hal yang merugikan salah satu pihak,
misalnya keputusan wasit yang berat sebelah,kemudian memberikan hadiah pinalti kepada
salah satu tim. Pihak yang dirugikan tidak bisa menerima keputusan dan ditambah dengan
provokasi penonton, akibatnya setelah selesai pertandingan ada penonton yang membuat
kerusuhan. Dari peristiwa kerusuhan tersebut, merembet ke tawuran antarkampung yang
meluas. Biasanya kejadian ini dipicu oleh ketidakpuasan massa dalam kelompok yang besar.
Pengendalian terhadap kelompok massa sangat penting dipersiapkan karena situasi sosial
yang ramai sangat rentan dengan kerusuhan. Untuk melakukan pengendalian terhadap konflik
,ada pihak yang menjadi mediator agar kekerasan tidak berlanjut. Terjadinya suatu konflik bisa
berujung terjadinya kekerasan. Tapi, tidak selamanya konflik berujung pada kekerasan.
Kekerasan dalam Bahasa Inggris di sebut ”Violence”, dari bahasa latin ”Violentia” yang berarti
dapat melukai yang menyebabkan cedera atau meninggalnya orang lain.
1
2
ISI
Konflik berasal dari kara kerja dalam bahasa latin “Configere” yang berarti
saling memukul. Sedangkan dalam istilah, konflik adalah suatu proses antar dua orang
atau lebih/kelompok dimana salah satu pihak menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan dan membuat salah satu pihak tersebut tidak berdaya.
Konflik sendiri dilatarbelakangi oleh perbedaan yang diabut oleh dua kubu,
biasanya perbedaan yang dibawa satu individu ke suatu interaksi sosial. Perbedaan
yang menimbulkan konflik contohnya banyak sekali, diantaranya adalah menyangkut
fisik, ideologi, kepandaian, keyakinan, pengetahuan, adat-istiadat dan masih banyak
lagi.
Kekerasan berasal dari kata bahasa Inggris “Violence”, dan bahasa latin
“Violentus” yang berarti kekuasaan atau berkuasa yaitu sebuah prinsip dasar hukum
publik dan privat.
3
4
bersifat penyerangan pada kebebasan, hak, dan martabat seseorang yang bisa
dilakukan oleh perorangan atau bahkan sekelompok orang
Jika dilihat dari pengertiannya maka konflik adalah hasil proses interaksi
sosial yang bersifat negatif atau disosiatif, sedangkan kekerasan adalah agresi jahat
yang tidak terprogram secara filogenetik dan tidak adaptif biologis. Konflik sebagai
fakta sosial yang tidak dapat dihindari, sedangkan kekerasan bukan pembawaan
manusia dan memiliki tingkat kedestruktifan yang berbeda.
PENUTUP
3.1. Simpulan
Konflik adalah hasil proses interaksi sosial yang bersifat negatif atau disosiatif Secara
sosiologiskonflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Sedangkan kekerasan adalah agresi
jahat yang tidak terprogram secara filogenetik dan tidak adaptif biologis. Hal ini kemudian
merupakan sebuah bentuk dari ekspresi yang dimana baik dan juga dilakukan dengan sebuah
tindakan fisik hingga cara yang dimana verbal. Konflik sebagai fakta sosial yang tidak dapat
dihindari, sedangkan kekerasan bukan pembawaan manusia dan memiliki tingkat
kedestruktifan yang berbeda
3.2. Saran
Kami dari kelompok 1 berharap agar generasi penerus bangsa dapat menghadapi
konflik tidak menggunakan kekerasan dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih baik
sesuai dengan konflik itu sendiri. Sebagai WNI yang berbangsa dan bernegara harus saling
menjaga kedamaian dan kerukunan antar sesama masyarakat.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ananda (2015, Februari 16). Makalah Sosiologi Perbedaan Antara Konflik Dan
Kekerasan. Blogger. Diakses pada 4 November 2021 melalui
https://kinocangga12.blogspot.com/2015/02/makalah-sosiologi-perbedaan-antara.html?m=1
Mas Pur (2021, April 29). Perbedaan Konflik dan Kekerasan. Freedomsiana. Diakses
pada 4 November 2021 melalui https://www.freedomsiana.id/perbedaan-konflik-dan-
kekerasan/
AgathaNova (2019, Januari 16). Contoh Konflik Tanpa Kekerasan Dan Contoh
Konflik Dengan Kekerasan. Brainly. Diakses pada 6 November 2021 melalui
https://brainly.co.id/tugas/21090292#:~:text=Contoh%20konflik%20dengan%20kekerasan%
20adalah%20sebagai%20berikut%20%3A&text=Sang%20suami%20sering%20memukul%2
0istri,konflik%20antara%20kelompok%20dua%20pelajar