Disusun oleh:
Kelompok 3:
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari berbagai
sumber buku maupun sumber internet, juga kepada ibu Anika Gunasih sebagai
kami menyadari bahwa makalah ini masih dapat ditemukan banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dimohon
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan juga penyempurnaan makalah ini.
Tim penyusun.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Soerjono Soekanto
pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara
Robbins
Menurut Robbins, arti konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi
Pada intinya, konflik adalah kondisi yang terjadi ketika dua pihak atau lebih
menganggap ada perbedaan posisi yang tidak selaras, tidak cukup sumber dan
tindakan salah satu pihak menghalangi, atau mencampuri atau dalam beberapa hal
4
Daniel Goleman
pergolakan perasaan, pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan
pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari serangkaian
George Miller
dalam peredaran darah dan pernapasan, biasanya juga dibarengi dengan tindakan-
tindakan pemaksaan. Pengertian Emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang
muncul di dalam diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam
Emosi sangat berhubungan dengan kondisi psikologis dan suasana hati seseorang
yang dinyatakan dalam bentuk perilaku tertentu. Perasaan emosi bisa berupa
emosi positif (emosi yang baik), dan bisa berupa emosi negatif (emosi yang
buruk).
5
B. Rumusan masalah
5. Bagaimana pengaruh yang timbul dari emosi dan konflik dan bagaimana
C. Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar dan fenomena emosi serta menambah wawasan
dan pengetahuan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
EMOSI
Kita semua mengalami emosi yang kuat terkait konflik . Emosi kita
mempengaruhi emosi kita. Dimulai dengan dua contoh singkat , satu internasional
dan satu personal , untuk menunjukkan interaksi antara emosi dan konflik, untuk
untuk bersatu karena penderitaan politik dan ekonomi secara umum. “Orang-
orang kecil” jelas menduduki posisi yang jelas rendah dalam hierarki sosial
mereka rasa penting. Hanya setelah Perang Dunia II mereka secara menyakitkan
1945 . Loyalitas yang intens dan partisipatif yang penuh emosi dalam obsesi
mendasar.
7
Sekarang untuk contoh pribadi, Bayangkan diri anda sebagai terapis
dengan klien bernama Hawa yang datang yang datang kepada anda karena ia
tertekan. Ia dengan kejam dan terus –menerus dipukuli suaminya, Adam. Anda
takut Hawa tidak dapat bertahan hidup dan Anda mengunjunginya sesering
pelaku karena hukuman fisik telah lama dilarang. Situasi ini jelas konflik
sestruktif yang sarat akan emosi yang panas dan Anda ingin memberi pemecahan
yang konstruktif.
Dari perspektif Adam, sang suami tidak ada konflik destruktif , tidak ada
korban yang menderita, dan tidak ada pelaku kekerasan . Anda sebagai seorang
terapis, pembela HAM , pihak ketiga yang tak diundang yang memperkenalkan
Dalam teka-teki ini, di mana emosi dan konflik terjalin dengan cara yang
menyakitkan , muncul berbagai pertanyaan seperti kapan dan dengan cara apa
emosi ( penderitaan, sakit, kemarahan , atau cinta, juga kepedulian ) adalah bagian
dari konflik yang memvutuhkan perhatian kita. Apa yang dapat kita yakini adalah
bahwa emosi dan konflik tidak statis. Mereka tertanam dalam lingkungan budaya
Hanya beberapa sarjana visioner, seperti salah satunya Silvan.S Tomkins, Magda
8
B. Arnold , Paul Ekman, dll yang menginvestasikan energi mereka dalam upaya
erat. Oleh karena itu, minat belajar tentang emosi, meskipun dihidupkan kembali
Saat ini, kelompok baru peneliti tidak lagi mendukung perspektif tunggal
primordial. Tinjauan yang kaya dari pendekatan baru pada penelitian emosi dapat
ditemukan.
Kita belajar bahwa emosi adalah tertanam dan lunak , dan adaptif
terhadap pengaruh dan adaptif terhadap pengaruh sosial dan budaya. Emosi
filogeni ( evolusi spesies tertentu ) Bayi yang baru lahir memproses afeksi dasar
dalam struktur otak bagian bawah . Emosi, yang lebih belakangan dalam evolusi
9
manusia, menjadi mungkin hanya ketika dasar kognitif tertentu telah dicapai
Emosi evaluatif sadar diri seperti kebanggaan, rasa malu, atau rasa
bersalah sekarang mungkin . skema emosi berkembang untuk mengatur apa yang
kita yakini dan cara kita bereaksi terhadap emosi. Terakhir, kognisi dan afeksi
secara kuat terjalin dalam system symbol budaya dan pengetahuan seperti agama .
Fungsi paling langsung yang disediakan untuk kita oleh perangkat emosi
bahaya atau kemungkinan manfaat . Struktur otak pertama yang bereaksi adalah
memilah- milah ancaman dan dengan sangat cepat dan otomatis , menanggapi
strutur otak lain, bagian atas ( anterior cingulate, ACC ) memberi isyarat
harapan. ACC memberitahu kita ketika ada sesuatu yang salah , ketika respon
otomatis kita tidak bekerja dan kita perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Saat
itu dua struktur kortikal atas, ( ventromedial frontal cortex ( VMFC ) dan orbital
frontal cortex ( OFC )) meninjau tujuan kita saat ini dan nilai afektif situasi yang
10
Selain itu, ada dualitas pelaku-pengamat. Dualitas perhatian dan
pengolahan didasarkan pada kenyataan bahwa kita dapat melakukan tugas dan
pada saat yang sama menonton diri sendiri melakukan tugas ini . Emosi dapat ikut
campur dalam dualitas ini dan mengganggu fokus dan kinerja pekerjaan.
Apa yang kita bahas sejauh ini menunjukan bahwa emosi setidaknya
menyediakan tiga fungsi. Pertama, emosi memantau dunia batin kita; kedua, ia
memantau hubungan kita dengan dunia luar; ketiga ia membantu kita bertindak .
Penelitian menunjukkan bahwa perilaku kita diatur oleh proses umpan balik yang
Kita mengundang kegagalan ketika kita membiarkan proses emosi yang lebih
langsung dan otomatis menggantikan proses teratur yang lebih abstrak . Tujuan
jangka panjang menuntut bahwa kita menahan diri dari melompat padanya dengan
membentuk inti bagi emosi kita yang kompleks terhadap orang, kelompok,
gagasan, atau ideology lain .Penolakan, permusuhan, serta kasih sayang, ikatan, ,
11
yang berlangsung antara respon emosi yang lebih primitive dan kemampuan kita
yang baru dicapai , kita berhasil mengatasi ketegangan ini melalui serangkaian
umpan balik yang tersusun secara hierarkis. Jika kita berhasil, emosi dapat
membantu dan membimbing kita dengan baik. Belajar untuk mengenali dan
meredakan ketegangan ini mungkin adalah salah satu keterampilan paling penting
yang dapat dicapai seorang yang berkomitmen pada resolusi konflik yang sehat.
dengan masalah ketakutan,sebagai emosi dasar yang diolah dalam otak “lama”
oleh Konflik
12
Ketakutan adalah dasar,tempatnya di otak adalah amigdala. Ketakutan
sempit dan lebih fokus. Otak lama kita mengambil alih untuk menyelamatkan kita
Perasaan dapat menjadi panas atau dingin dan otomatis atau terkendali.
Kita mempunyai sistem “maju” yang panas dan sistem “tahu” yang dingin. Sistem
terpadu, koheren, dan lebih nertal emosi. Ia adalah dasar dari pengeturan diri dan
pengendalian diri. Takut, stres yang akut dan kronis,menonjolkan sistem “maju”
yang panas. Sistem panas adalah implusif dan reaktif dengan terburu-buru dan
dan pilihan seseorang, mempunyai resiko bahwa kita membuat keputusan yang
tidak optimal.
Dengan kata lain, sistem “maju” yang panas adalah pedang bermata-dua
yang mungkin menyelamatkan kita dari bahaya. Namun, dalam khasus konflik
13
kewaspadaan. Demikian juga, kita harus membantu lawan kita dalam konflik dan
dengan ancaman - membuat orang lain takut – dapat merusak solusi yang
Contoh Adam dan Hawa, dalam titik tertentu, mereka mencari nasehat.
dan motivasi untuk berubah. Adam takut kehilangan kekuasaan dan Hawa takut
untuk diberdayakan. Ditangani dengan cara yang tenang, ketakutan ini dapat
diubah menjadi pendewasaan diri yang mendalam bagi keduanya. Namun, ini
semuanya perlu disediakan terapis, dibantu oleh jaringan dukungan sosial yang
lebih luas.
rasa takut. Ia terungkap dalam bentuk yang rumit dalam bentuk yang rumit dalam
kejadian dan mencakup unsur kognitif dan emosi. Otak kita melakukan 3 hal.
Pertama, ia memetakan gambaran terpadu benda, binatang, atau orang yang telah
menyakiti kita. Kedua, ia memetakan keadaan tubuh kita, misalnya kesiapan kita
14
untuk melawan dan yang ketiga, ia memetakan jenis hubungan yang kita miliki
biasanya menahan diri dari memukul dosen kita atau pegulat sumo. Kita marah
ketika kita menganggap orang yang menyakiti kita mempunyai kontrol yang
cukup pada situasi untuk tidak merugikan kita (yang disebut dimensi
pengendalian). Kita menjadi lebih marah ketika kita menyimpulkan bahwa orang
lain sengaja menyakiti kita. Memang, penelitian menunjukkan bahwa kita ingin
merugikan orang lain, dengan terang-terangan atau diam-diam, ketika kita percaya
atau membuka jalan pada pendewassan diri. Adam marah karena Hawa tidak
cukup tunduk, sementara Hawa tidak berani marah dengan kemarahannya – takut
kemarahan yang Adam proyeksikan pada Hawa menjadi renungan yang lebih
dalam tentang pendewasaan dirinya. Terapis akhirnya mengajak Adam tidak lagi
sebaliknya menghadapi perasaan yang lebih dalam akan rasa sakit dan nyeri yang
terpendam. Ia menjelaskan kepada Adam dan Hawa bahwa semesta normatif baru
seperti cinta, kesetiaan, kerjasama, ikatan, interaksi, dan hubungan dengan cara
yang sepenuhnya baru. Ia mendorong Hawa menganut cara-cara baru ini dan tidak
lagi menghinakan dirinya sendiri di depan Adam, karena penting bagi Hawa untuk
15
berani merasa marah, setidaknya kadang-kadang bukan kemarahan membabi buta
repertoar yang kaya dan komprehensif menjadi pribadi dari pada sekedar
oleh Konflik
orang lain tidak berdaya untuk melawan kehinaan ini. Perasaan terhina muncul
ketika orang tidak dapat melawan penghinaan dan orang menganggapnya sebagai
tidak sah dan tidak diinginkan. Apa yang dianggap sebagai penghinaan dan
yang berbeda dari 1 periode sejarah ke periode sejarah lain, dari satu wilayah
budaya ke wilayah budaya yang lain, dari satu orang ke orang lain, dan dalam satu
orang ketika ia bereaksi pada waktu yang berbeda atas penghinaan yang sama.
untuk menyerah, secara psikologis, pada definisi diri yang dicoba untuk
16
Kami ditemui oleh sekelompok sipir putih gemuk yang berteriak “ini
adalah pulau! Disini kalian akan mati”…Ketika kami berjalan menuju penjara,
“haas! Haas!” kata haas berarti jalan dalam bahasa Afrika, tetapi biasanya
Para sipir menyuruh kami berlari kecil, dan saya menoleh kepada Tefu dan
dengan menarik nafas saya dan berkata bahwa kita harus memberi contoh: jika
kita menyerah sekarang, kita akan tergantung pada belas kasihan mereka, saya
mengatakan kepada Tefu bahwa kita harus berjalan di depan, dan kita akan
perlahan dengan sengaja. Para penjaga tidak percaya dan berkata: “kami tidak
akan mentolerir pembangkangan disini. Haas! Haas!” tetapi kami terus pada
mereka berdiri didepan kami: “dengar, kami akan membunuh kalian, kami tidak
Menanggapi ucapan ini saya berkata: “kalian punya tugas sendiri dan kami
juga” saya bertekad bahwa kami tidak akan menyerah, dan kami tidak, karena
17
penindas. Melakukan hal ini meningkatkan kepemimpinannya di antara sesama
tahanan politik dan sikap menghormati yang ia terima oleh para penjaga dan sipir
Perasaan dihina dapat menjadi “bom nuklir emosi”, istilah yang dibuat
merusak bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Jika dihasut oleh para
mahal tidak berguna. Di Rwanda, semua orang mempunyai golok dirumah untuk
dihina mungkin paling berperan – senjata militer paling mahal mungkin tidak
dalam buku terbarunya Blind Trust, mengatakan bahwa ketika trauma yang dipilih
dialami sebagai terhina dan bukan kesedihan, ini dapat mendorong pada perasaan
hak untuk balas dendam dan, dibawah tekanan ketakutan/kecemasan, pada regresi
kolektif.
tetapi memang mungkin merupakan fenomena yang sangat kuat, didukung oleh
18
Sampai belakangan ini, bagaimanapun, sedikit peneliti yang telah
hanya secara implisit dalam literatur tentang kekerasan dan perang. Ketika
rasa malu atau dikonsepsikan sebagai varian emosi tersebut. Penghinaan hanya
baru-baru ini dipelajari sebagai varian emosi tersebut. Penghinaan hanya baru-
baru ini dipelajari sebagai kajian tersendiri, antara lain sejak tahun 1996, oleh
adalah fenomena yang kompleks dari tindakan dan perasaan yang dapat terjadi
tanpa melibatkan rasa malu. Seperti dalam kasus Nelson Mandela, orang-orang
merasa terhina atau malu. Dan bahkan ketika mereka merasa terhina, korban
untuk menjadi tangguh adalah tidak merasa malu meskipun memang merasa
terhina.
tentang kekerasan dan terorisme dibanding penjelasan lain. kita tidak menganggap
sebagai takdir tuhan misalnya), mungkin ada rasa sakit, tetapi tidak ada kesadaran
bersama tentang masalah yang harus diperbaiki, tidak ada konflik, dan tidak ada
reaksi kekerasan. Dan konflik, bahkan jia ia terjadi, tidak secara otomatis merusak
– ia dapat diatasi bersama secara kreatif. Hanya ketika perasaan terhina tidak
19
diatasi secara konstruktif, kerjasama gagal. Dalam skenario terburuk, terjadi
kekerasan terus-menerus.
Sebagaimana dijelaskan Linder, pada titik sejarah saat ini, dua kekuatan
Selama orang tinggal jauh satu sama lain, dalam keterasingan, penderitaan relatif
tidak terdeteksi. Tetapi sekarang, opera sabun barat dan turis-turis barat yang
penderitaan mereka sendiri. Pada saat yang sama, seruan hak asasi manusia akan
penderitaan relatif mereka, tidak lagi diterima sebagai takdir, tetapi merupakan
penghinaan. Saat ini, kesenjangan antara kaya dan miskin , lokal dan global,
diri dengan mereka, mendengarkan retorika kosong HAM dari elit dan merasa
20
Thomas Friedman (2003), kolumnis New York Times, berkata: “jika saya
lebih belajar satu hal, yang meliputi masalah dunia, ia adalah: satu kekuatan yang
salah satu emosi paling penting yang harus kita pahami dan kelola, baik dalam diri
kita sendiri maupun orang lain, dan pada tingkat individu maupun nasional”
berpendapat bahwa perasaan terhina dapat memicu kemarahan narsis dan tindakan
agresi yang dimaksudkan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan harga
pengaturan diri yang buruk terutama ditentang. Walter Mischel, Aaron L. DeSmet
dan Ethan Kross menjelaskan bahwa orang-orang peka penolakan bahkan dapat
sebagai obat. Hanya para “pengikut Mandelas” orang-orang yang tahu bagaimana
21
membangun hubungan yang bermartabat, dapat menghindari hal ini. Pembantaian
biasanya tidak sekedar pembunuhan yang efisien, tetapi umumnya lebih kejam.
tentara terlibat dalam tindakan ini. Meskipun tidak ada yang menunjukkan bahwa
mereka adalah pemerkosa dalam kehidupan sipil atau tertarik pada sadisme
seksual atau kekerasan sadis, kekejaman yang ekstrim, karena itu, sulit untuk
pembunuhan tidak cukup. Para korban dihina sebelum dibunuh. Mengapa seorang
wanita tua diarak telanjang sepanjang jalan sebelum dikurung dengan anjing lapar
cara yang ganas ketika diterjemahkan ke dalam kekerasan ala Hitler, atau
tidak otomatis memicu kekerasan. Tidak ada hubungan yang kaku. Perasaan
terhina juga dapat dijadikan modal bagi perubahan sosial yang konstruktif. Nelson
Mandela menunjukkan bahwa ada skrip konstruktif yang berjalan dari dihina dan
22
dirinya menerjemahkan perasaan ini menjadi pembalasan kekerasan. Sebaliknya,
untuk menemukan solusi yang konstruktif adalah tinggi. Jika dikelola dengan cara
yang menghina, merendahkan, dan arogan, bahkan jika hal ini dilakukan tanpa
sadar, perasaan terhina akan merusak kerjasama yang konstruktif. Pandangan ini
Rasa bersalah adalah emosi yang kompleks dan topik untuk psikologim
psikiatri, etika, hukum pidana, dan bidang terkait lainnya. Untuk merasakan
seperti kebanggaan, rasa malu, atau rasa bersalah baru muncul ketika umur dua
atau tiga tahun. Rasa bersalah dapat dipahami sebagai keadaan afektif penyesalan
karena telah melakukan sesuatu yang orang percaya seharusnya tidak dilakukan.
Kehinaan, kerendahan hati, malu, dan rasa bersalah adalah konsep-konsep yang
terkait. Ketika saya merasa malu, saya menerima bahwa saya merasa hina. Saya
23
malu ketika saya buang angin secara tidak sengaja, saya dapat malu walaupun
tidak ada orang lain yang melihatnya. Norbert Elias (1897-1990) menempatkan
munculnya “keterampilan” rasa malu pada pelanggaran seperti ini dijantung teori
merasa bersalah. Ketika saya merasa bersalah, saya menerima bahwa saya telah
melakukan pelanggaran moral. Orang-orang yang tidak mampu merasa malu atau
merasa bersalah dianggap sebagai monster “tak tahu malu”. Kita semua berharap
bahwa keinginan untuk menghindari malu dan bersalah akan menjaga kohesi
sosial dan memelihara kerendahan hati di hadapan aturan sosial dan hukum dan
menganggap kerendahan hati sebagai kebijakan, dan rasa malu dan rasa bersalah
menggantikan rasa malu karna potensinya yang lebih besar untuk menimbulkan
empati dan kepekaan terhadap orang lain. Rasa bersalah dapat memberikan
1948). Dalam masyarakat malu (shame society), dikatakan, saya berusaha untuk
mempertahankan nama baik saya di mata orang lain. Sementara dalam masyarakat
superego saya dan merasa bersalah ketika tidak mematuhinya, “muka” dan
Cina, bagaimanapun, menjelaskan bahwa rasa malu dan rasa bersalah saling
24
menguatkan, keduanya mengarahkan orang-orang pada pemeriksaan diri dari
karena orang yang bersalah merasa kurang layak dan cenderung tidak menuntut
hak dan prerogatif mereka. Beberapa anak, serta beberapa kelompok, diajarkan
untuk merasa bersalah karena keberadaan mereka atau karena sifat tertentu
atas kelalaian dan pelanggaran masa lalu, jika diakui, diperbaiki dengan
permintaan maaf dan memaafkan, dapat menjadi kekuatan penyembuh yang kuat
dalam konflik. Apa yang dibutuhkan bagi malu dan rasa bersalah untuk menjadi
dengan kejujuran, kerendahan hati, dan kehangatan. Jika tidak disadari dan diatasi
secara konstruktif, jika dibiarkan, malu dan rasa bersalah dapat membantu
pada perasaan bersalah. Perasaan bersalah dapat didorong kearah kekerasan jika
menciptakan “rasa bersalah patologis” dengan membuat lawan dalam konflik atau
tergantung pada komitmen tegas dari para pemain yang kuat. Rasa bersalah paling
25
baik dapat diubah menjadi penyembuhan, jika tertanam dalam keadilan restoratif
yang menghormati.
Contoh kasus rasa bersalah:. Seorang teknisi pesawat asal Inggris bernama
Gavin Price Jones, bunuh diri di rumahnya. Jones diduga menghabisi nyawanya
AirAsia QZ 8501. Pria berusia 37 tahun itu berpikir dia harus bertanggung jawab
atas kecelakaan pesawat yang menewaskan 162 orang itu. Rasa Bersalah
kecelakaan QZ 8501 sama sekali bukan karena kesalahannya, namun pria ini tetap
yakin ia yang bersalah dan merasa bertanggung jawab. Pikiran-pikiran salah itu
Oleh Konflik
harga-diri, dan mengatasi masalah. Harapan yang tinggi senantiasa terkait dengan
hasil yang lebih baik di bidang akademik, atletik, kesehatan fisik, adaptasi
26
Kebanyakan orang kurang mempunyai harapan, kata Snyder, karena ia
tidak diajarkan secara tepat selama msa kanak-kanak, harapan yang tinggi akan
membawa pada penyesuaian sosial yang lebih baik dengan keluarga besar
seorang, teman-teman seorang, dan jaringan sosial yang lebih luas, dan kesehatan
Harapan tidak boleh diracunkan dengan impian naif dan tidak realistis,
alternatif, dan keteguhan di dalam diri kita, bagi kita, dan dalam masyarakat kita.
Jika kita berhasil kita kan mempunyai orang-orang yang terjun kedalam jaringan
dapat bertahan jika mengerahkan hatapan yang maksimal. Ia mungkin mati jika
dikelilingi oleh para pesimis. Untuk dunia, kita membutuhkan harapan konstruktif
27
6. Keyakinan dan Kehangatan, dan Bagaimana Keduanya Mempengaruhi
ketidakpastian yang kaku. Kita harus menjadi pelayar yang yakin dan bukan
pembela yang kaku, menurut David Ricky Matsumoto, Seung Hee Yoo, dan
menangani dunia yang terbatas. Ini adalah model stagnasi, tanpa potensi
etnosentrisme. Sebagai contoh kasus, Kedua pihak yang terlibat konflik harus
menghindari bergerak terlalu jauh , berjalan di atas yang lain atau membiarkan
pihak lain berjalan di atas mereka. Adam berjalan diatas Hawa dan Hawa
28
Pada awalnya Adam dan Hawa memahami satu sama lain dari sudut
mendengarkan , mereka mencoba memahami perasaan satu sama lain juga pikiran
keyakinan dan bukanya merasa benar dan panik, konflik dapat dibingkai dengan
ramah.
yakin, ketika kitta tidak memahami mitra kita, melompat ke kesimpulan karena
29
CARA BERINTERVENSI DALAM KONFLIK, MENGENDALIKAN
kita asumsikan bahwa kita baru saja bertengkar dan kehilangan control (otak lama
Teknik meditasi. Para budhhis mengatakan bahwa emosi yang destruktif dapat
banyak dikurangi, berbeda dengan asumsi umum barat bahwa program biologis
memupuk emosi positif, lebih dari mengakhiri perang kita ingin mengakhiri awal
Kapan hati Nurani kita akan tumbuh dengan lembut sehingga kita akan
membalasnya.(Eleanor Roosevelt)
Panjang yang luas. Untuk masalah jangka Panjang yang kompleks kita perlu
memanfaatkan proses teratur superordinate dalam struktur otak bagian atas kita.
Kita perlu berhubungan dengan perasaan yang lebih dalam,pikiran, dan faktor-
faktor diluar model mental dan sensorik kita yang dominan. Kita harus memasuki
30
proses yang sebagian besar tidak sadar otomatis berjalan secara beriringan yang
mempunyainya yang jika dipicu akan membangkitkan emosi yang kuat seperti
Anda baru saja bertengkar dan “kehilangan Kontrol” (otak lama telah
mengambil alih). Para buddhis mengatakan bahwa emosi yang destruktif dapat
banyak dikurangi, berbeda dengan asumsi umum barat bahwa program biologis
pengamatan diri (self observation), dengan cara yang lebih umum, Erfing
anda berupa marah ketakutan dan tertekan karena mereka adalah “penjaga
spesifik mendekati dunia. Salah satu strategi tersebut, misalnya adalah pendekatan
31
“gelas setengah penuh” meratapi apapun yang hilang atau apapun yang belum
Namun kita tidak boleh menyimpulkan bahwa emosi negatif sama sekali
tidak layak dan harus dihindari.ini tidak terkait dengan premis “Tetap
Tersenyum”. Emosi negatif dapat menjadi fungsional, tidak hanya dalam situasi
konseptual dimana emosi negatif dapat berperan. Terlalu banyak emosi positif
yang jelas antara afeksi positif dan perubahan konseptual. Menghindari konflil
(1998). Mereka menawarkan perspektif teoritis baru yang menarik, yang mereka
ancaman bagi emosi negatif, bagi emosi positif adalah kesempatan. Sebagaimana
telah kita lihat model tradisional beorientasi tindakan untuk emosi negatif
holistic (Belahan Kanan, RH). Semantara afeksi dan emosi negatif mendorong
strategi mental analitis serial (Belahan kiri LH). Telah ditunjukan bahwa copping
32
(Mengatasi) dan Ketahanan berhubungan dengan kehilangan. Tindakan
panik,didorong oleh rasa sakit harus memberi jalan untuk refleksi yang tenang dan
eksplorasi lebih lanjut untuk menemukan solusi yang kreatif bukannya becana.
Keahlian berarti (a) “semangat besar” pada apa yang kita lakukan, (B)
kemampuan untuk membuat perbedaan yang akurat dan mendalam dan (C)
kemampuan untuk terlibat dalam pelaksanaan yang terampil jadi apa yang kita
butuhkan untuk dunia yang terlibat dalam konflik secara konstruktif adalah
komunikasi yang memerlukan keseimbangan yang cermat dan terampil antara apa
yang kita bahas disebelumnya yaitu kapasitas memperluas dan membangun emosi
33
Untuk mencapai keahlian komunikatif adalah perlu meninggalkan
dan telihat pintar. Mereka adalah “pengecat dinding luar.” Yang membahayakan
membantu kita mengakui dan menyatakan kembali rasa kemanusiaan bersama kita
pemberian maaf pada pihak yang tersinggung. Untuk pelaku mereka dapat
mengurangi rasa takut akan pembalasan dan meringanka rasa bersalah dan malu
yang dapat mencengkeram pikiran secara kuat dan abadi sulit untuk di abaikan.
Menyimpulkan bagian ini. Adalah penting bahwa kita tahu apa “Tombol
panas” kita dan jika ditekan menemukan cara untuk “memperlambat dan
mendinginkan” sehingga kita dapat berpikir dan bertindak dengan cara yang akan
34
menumbuhkan iklim emosi positif bukannya iklim emosi negatif untuk
hanyalah salah satu dari sekian cara untuk “memperlambat dan mendinginkan.”
Mari kita kembali kekasus adam dan hawa untuk menutup kasus mereka.
Adam dan hawa secara bertahap belaja bahwa ada definisi lain tentang cinta dan
kebahagian bukan hanya cinta yang didefinisikan sebagai saling tergantung dalam
lemah yang akan membutuhkan dia sehingga ia terus membuat hawa lemah dan
hawa mencoba yang terbaik untuk menyesuaikan diri. Sekarang keduanya belajar
bahwa cinta dapat berkembang antara dua insan yang percaya diri dan kuat yang
saling memperkaya satu sama lain. Semua hipotesis mereka tentang “ apa yang
bekerja” dan “apa yang tidak bekerja “ harus didefinisikan ulang. Kadang-kadang
intervensi.
Contohnya : ruang A dan C bersih dan rapi, ruang B kotor dan berantakan.
semua yang ada di ruang C tidak peduli dengan ruang B, berarti ruang A memiliki
35
kesempatan kesempatan mengintervensi ruang B secara verbal secara terus-
ada di asia tenggara tidak peduli dengan konflik Indonesia dan Malaysia. Tapi
secara individu mencari solusi dan membuahkan hasil yang baik dimana
36
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Emosi diartikan sebagai impuls yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari
dalam maupun dari luar. Emosi bermacam macam, seperti emosi sedih, emosi
marah, emosi bahagia, dan bentuk emosi lainnya. Emosi dalam bahasa awamnya
emosi memiliki arti yang lebih luar dan mewakili banyak macam perasaan.
Emosi berkaitan dengan psikologi seseorang dan suasana hati yang sedang
perilaku saling terhubung dengan emosi. emosi berarti isi hati yang dituangkan
Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa Prancis atau dalam bahasa Latin
keluar”. Emosi merupakan suatu konsep yang luas dan tidak dapat dispesifikkan.
Emosi merupakan suatu reaksi bisa positif maupun negatif sebagai dampak dari
37
Daftar Pustaka
Nusa media
38