Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

“SISTEM INTEGUMEN”

Disusun Oleh :
Kelompok II

Nama : Atikah Husna Nim 4211151003


Jihan Syahirah Nim 4211151010
Mutia Safira Nim 4213151009
Qory Agnes Pandiangan Nim 4213151007
Siti Fathia Azhar Hasibuan Nim 4211151007
Prodi/Kelas : PENDIDIKAN IPA B 2021
Dosen Pengampu : Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc
Mata Kuliah : Anatomi Dan Fisiologi Hewan

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkahnya
kami dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Hewan tentang
“Sistem Integumen” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yaitu Mata Kuliah Anatomi dan
Fisiologi Hewan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“Sistem Integumen”.
Saya berterima kasih kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku dosen pengampu
mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Hewan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan ilmu.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan perlu perbaikan lebih lanjut.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, April 2022

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar. .....................................................................................................................i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang. ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan . ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2


2.1 Pengertian Sistem Integumen .................................................................................. 2
2.2 Fungsi Sistem Integumen ......................................................................................... 2
2.3 Struktur Sistem Integumen ...................................................................................... 3
2.4 Contoh Sistem Integumen ........................................................................................ 6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 8


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8
3.2 Saran ......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebutsistem
integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit
dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Sistem integumen terdiri
dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi
struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin dan hormon.
Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu
dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama
pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik
dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi system yang menutupi, kulit terdiri
(dermis) dan lapisan yang mendasari (hypodermis atau subtutis). Selain kulit, ada pula rambut
dan kuku yang termasuk ke dalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang
tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauhdi bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut
yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada
pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung
jari yanglembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama
dengan rambut yang anara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Integumen?
2. Apa saja fungsi dari Sistem Integumen ?
3. Bagaimana struktur Sistem Integumen?
4. Bagaimana contoh dari Sistem Integumen ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mendeskripsikan tentang pengertian Sistem Integumen
2. Dapat mendeskripsikan tentang fungsi Sistem Integumen
3. Dapat mendeskripsikan tentang struktur Sistem Integumen
4. Dapat mengetahui contoh dari Sistem Integumen

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Integumen


Integumen berasal dari kata “integumentum” yang artinya penutup. Sistem integumen
mengarah pada struktur kulit dan aksesorisnya dan merupakan sistem organ terbesar pada tubuh
manusia. Aksesori yang dimaksud yaitu kuku, rambut, dan kelenjer. Pada tubuh manusia dewasa,
berat kulit pada kurang lebih sama dengan 16 persen dari berat tubuh manuasia. Dalam hal ini
mungkin orang beranggapan bahwa kulit bukan organ, tapi pada dasarnya kulit terbuat dari
beberbagai jenis jaringan yang bekerja bersama membentuk suatu struktur yang melakukan
fungsi tertentu. Kulit dan aksesorisnya merupakan sistem integumen, yang berperan dalam
perlindungan menyeluruh bagi tubuh. Kulit terbuat dari beberapa lapisan sel dan jaringan, yang
diikat oleh struktur yaitu jaringan ikat.

2.2 Fungsi Sistem Integumen


1. Sebagai Pelindung (Proteksi)
Sebagai sistem organ yang paling besar, kulit mampu menjadi pelindung paling luar dari
organ tubuh kita. Hal ini juga berarti kulit dapat melindungi tubuh dari ancaman yang berbahaya
dari lingkungan sekitar. Contohnya, infeksi atau serangan dari organisme yang lain dan
kerusakan yang berasal dari radiasi sinar ultraviolet. Kemudian juga melindungi dari zat-zat yang
membahayakan tubuh.

2. Sebagai Pengatur Suhu (Termoregulasi)


Dengan adanya sistem organ kulit (integumen), kita akan terlindung dari suhu yang berubah-
ubah. Jadi, fungsi sistem integumen akan memberikan perlindungan serta dukungan terhadap
perubahan suhu dengan berbagai cara. Dengan demikian, tubuh akan dapat menyesuaikan
dengan apa yang terjadi dalam sistem organ yang lain.

3. Menjaga Keseimbangan Air


Lapisan permukaan dari kulit ini dapat kita sebut dengan lapisan yang tak begitu menyukai
air atau pada kondisi yang basah. Kondisi tersebut akan menjadikan air dan juga garam tetap
berada dalam tubuh. Kemudian akan sesuai dengan kebutuhan serta mencegah tubuh kehilangan
air secara berlebihan. Sementara itu, air limbah tubuh (urea) keluar melalui kelenjar keringat.

4. Sebagai Penerima Sinyal Masuk


Pada sistem integumen, terdapat banyak sekali jenis organ sensorik. Sebagian
memungkinkan pada tubuh dapat merasakan panas, tekanan, dingin, nyeri, dan juga gerakan.

5. Sebagai Pengirim Sinyal Keluar


Fungsi sistem integumen pada rambut mampu mengirimkan sinyal atau pesan ke lingkungan
sekitar tubuh kita. Pesan atau sinyal ini dapat terkirim kepada manusia yang lain. Misalnya,
3
orang atau dokter dapat menangkap adanya kondisi kesehatan melalui kulit atau rambut. Seperti
terlihat saat kita marah, kulit akan menunjukkan warna yang lebih pucat atau juga kemerahan.
Hal ini juga terjadi saat kita sedang mengalami kondisi sakit, maka akan terjadi pada perubahan
warna kulit.

6. Memproduksi Zat Penting


Pada kelenjar sebasea, sistem integumen berada. Lalu, kelenjar ini berada dan memiliki
kaitan dengan folikel rambut. Kemudian, kelenjar ini juga yang memproduksi sebum. Selain
sebasea, terdapat kelenjar lain yang memproduksi keringat, yakni kelenjar keringat. Sel pada
kulit ini juga menghasilkan keratin. Keratin adalah senyawa protein pada jaringan ikat, menjadi
komponen struktural, serta memiliki fungsi sistem integumen yang sangat penting. Keratin juga
menjadi material dasar dalam pembentukan kuku dan rambut.

2.3 Struktur Sistem Integumen


Pada pokok pembahasan ini akan dibahas tentang struktur kulit, rambut dan kelenjar.
1. Struktur Kulit
Kulit terdiri dari atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutan (Kanitakis,
2002). Bagian terluar kulit yaitu lapisan epidermis yang terdiri dari sekumpulan sel-sel khusus
yang dikenal sebagai keratinosit. Sel ini berfungsi untuk mensintesis keratin, merupakan protein
panjang seperti benang yang berperan untuk perlindungan. Lapisan tengah yaitu dermis yang
terdiri dari protein struktural fibril yang dikenal sebagai kolagen. Lapisan dermis ini melekat
pada jaringan yang ada di bawahnya yang disebut lapisan subktan atau disebut hipodermis.
Lapisan ini termasuk jaringan ikat longgar yang mengandung lobus kecil sel lemak yang disebut
liposit. Ketebalan lapisan-lapisan tersebut sangat bervariasi, tergantung pada lokasi lapisan pada
tubuh. Misalnya pada kelopak mata, memiliki lapisan epidermis paling tipis, berukuran kurang
dari 0,1 mm, sedangkan pada telapak tangan dan telapak kaki memiliki lapisan epidermis yang
paling tebal dengan sekitar 1,5 mm. Dermis paling tebal yaitu di punggung, dengan ketebalan
30-40 kali lebih tebal dari epidermis di atasnya.
A. Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan paling luar yang terdiri atas lapisan epitel gepeng.
Epidermis umunya merupakan jaringan epitel skuamosa berlapis dan tersusun atas sel-sel
keratinosit yang merupakan sel menghasilkan keratin (serat protein yang kuat). Keratin ini
memberikan struktur, daya tahan serta kedap air pada kulit. Sel-sel ini terus-menerus akan mati
dan digantikan dengan sel baru. Berbagai jenis sel terdapat pada epidermis yaitu: 1) sel
melanosit. Sel melanosit berentuk seperti laba-laba yang mensistesis melanin yaitu pigmen yang
memberikan warna pada kulit. 2) Sel Langerhans juga terdapat pada epidermis yang berperan
dalam sistem imun. Sel Langerhans merupakan sel dendirtis yang berbentuk seperti bintang yang
mirip dengan sel darah putih. Sel ini dibentuk tulang sumsung belakang. 3) sel markel
merupakan sel yang terletak paling dalam, perbatasan antara epidermis dan dermis. Sel ini
bergabung dengan ujung saraf untuk membentuk reseptor sensorik sebagai indra peraba.

4
Lapisan epidermis akan tumbuh terus menerus, hal ini karena lapisan sel induk yang berada di
lapisan bawah terus-menerus melakukan pembelahan, sekadangkan lapisan terluar dari epidermis
akan terkelupas dan gugur. Epidermis biasanya dibagi beberapa lapisan sesuai dengan morfologi
keratositosit dan posisinya ketika berdiferensiasi menjadi sel-sel terangsang. Lapisan-lapisan
tersebut yaitu stratum germinativum, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum lusidium
dan starum korneum.
a. Stratum Germinativum
Lapisan basal, juga dikenal sebagai stratum germinativum, mengandung sel keratinosit
berbentuk silindris yang melekat pada membran dasar. Sel-sel basal ini membentuk satu
lapisan dan melekat satu sama lain Ciri-ciri pembeda lain dari sel-sel basal adalah nukleus
atau nuklei memanjangnya yang berwarna gelap dan adanya pigmen melanin yang ditransfer
dari melanosit yang berdampingan. Lapisan basal adalah lokasi utama sel-sel aktif
membelah pada epidermis yang membentul sel-sel lapisan epidermis luar. Namun, tidak
semua sel basal memiliki potensi untuk membelah (Jones, 1996; Lavker & Sun, 1982).
b. Stratum Spinosum
Stratum spinosim terdiri dari berbagai bentuk, struktur, dan sifat subseluler yang berbeda,
tergantung pada lokasinya. Sel-sel spinosus pada bagian basal/bawah, berbentuk polihedral
dan memiliki nukleus bulat, sedangkan sel-sel dari lapisan spinosus atas umumnya
berukuran lebih besar, menjadi lebih rata karena didorong ke permukaan kulit, dan
mengandung butiran pipih ( Chu, 2008).
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel poligonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan
sitoplasma berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan
ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan bahan kimia masuk ke dalam tubuh.
d. Stratum Lusidium
Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang sangat gepeng dan bening. Membran yang
membatasi sel-sel tersebut sulit terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti
kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan pada daerah tubuh yang berkulit tebal seperti
telapak kaki dan telapak tangan.
e. Straum Korneum
Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel tanduk, gepeng, kering, dan tidak berinti.
Sitoplasmanya diisi dengan serat keratin, makin ke luar letak sel makin gepeng seperti sisik
lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang terkelupas akan digantikan oleh sel lain. Zat tanduk
merupakan keratin lunak yang susunan kimianya berada dalam sel-sel keratin keras. Lapisan
tanduk hampir tidak mengandung air karena adanya penguapan air, elastisnya kecil, dan
sangat efektif untuk pencegahan penguapan air dari lapisan yang lebih dalam.

B. Dermis
Batasan dermis sulit ditentukan karena menyatu dengan lapisan hipodermis, ketebalannya
sekitar 0,5-3 mm, lebih tebal dari lapisan dermis yang dibentuk dari komponen jaringan ikat.

5
Dermis mengandung serat kolagen dan serat elastin sehingga bersifat ulet dan elastik, penuh
dengan kapiler dan pembuluh darah darah, serat saraf sehingga dapat merasakan sensi seperti
suhu, tekanan, dan nyeri. Selain itu pada dermis juga terdapat folikel rambut, kelanjar minyak,
kelenjar lendir, dam kelenjar keringat yang tertanam dalam dermis. Dermis tersusun atas jaringan
ikat areolar yang disebut dengan papilla dermal. Dalam dermis, terdapat dua lapisan yakni
sebagai berikut:
a. Lapisan Papilia
Lapisan ini mengandung lekuk-lekuk papilia sehingga stratum malpigi juga ikut melekuk.
Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar yang membentuk lapisan bunga karang
yang diebut lapisan startum spongeosum. Lapisan papila terdiri atas serat kolagen halus,
elastin dan retikulin yang tersusun membentuk jaring halus yang terdapat dibawah
epidermis. Lapisan ini memegang peranan penting dalam peremajaan dan penggandaan
unsur-unsur kulit. Serat retulin dermis membentuk alas dari serabut yang masuk ke dalam
membran basal di bawah epidermis.
b. Lapisan Retikuler
Lapisan retikuler terbuat dari jaringan ikat padat tak beraturan serat kolagen. Sebagian besar
lapisan ini tersusun bergelombang, mangandung sedikit serat retikulin, dan banyak serat
elastin.

C. Hipodermis / Lapisan Subkutan


Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis)yang tersusun atas sel-sel lemak.
Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat pada susunan
lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila terdapat lobulus lemak yang
merata, hipodermis membentuk bantal lemak yang disebut pannikulus adiposus. Pada daerah
perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan tiga cm, sedangkan pada kelopak mata, penis dan
skrotum lapisan subkutan tidak mengandung lemak. Fungsi lapisan ini menyimpan energi,
menghindari benturan,

2. Struktur Kuku
Kuku atau Unguis Menurut kamus kedokteran Dorland adalah “Lempengan kulit bertanduk
pada permukaan dorsal ujung distal falang terminal jari tangan atau jari kaki, yang tersusun dari
kerak-kerak epitel yang memipih dan berkembang dari stratum lucidum kulit”. Pengertian kuku
pada umumnya adalah bagian tubuh manusia yang bersifat keras, tumbuh di ujung jari dan
berfungsi sebagai pelindung.
Lempen kuku merupakan bagian keras kuku yang kasat mata, lunula merupakan bagian kuku
berwarna putih berbentuk seperti bulan separuh di dasar kuku dan di bagian lempeng kuku,
lipatan kuku yaitu kulit yang membungkus lempeng kuku pada ketiga sisinya, bantalan kuku
yaiu kulit dibawah lempeng kuku (sel-sel di dasar bantalan kuku adalah penghasil lempeng kuku
tangan atau kuku kaki), dan kutikula merupakan jaringan yang menindih lempeng kuku di dasar
kuku, kutikula melindungi sel keratin baru yang secara perlahan muncul dari bantal kuku.

6
Pada manusia kuku mempunyai 2 fungsi utama, fungsi pertama adalah sebagai pelindung dari
ujung jari karena di penuhi dengan saraf-saraf. Fungsi kedua, yaitu memberi sensitifitas dan
mempertajam daya sentuh. Pada ujung jari terdapat banyak reseptor yang berfungsi untuk
menghantarkan rangsang sentuh saat menyentuh suatu objek sehingga dapat dirasakan saat
bersentuhan dengan objek yang di sentuh. Berdasarkan fungsi tersebut, kuku memiliki fungsi
yang sangat besar. Maka dari itu, kesehatan dapat di mulai dari kuku.

3. Struktur Rambut
Rambut terdiri atas akar rambut dan batang rambut. Ada dua jenis tipe rambut yaitu rambut
halus, tidak berpigmen yang terdapat pada bayi disebut lanugo, dan rambut kasar, berpigmen,
mempunyai medulla, dan terdapat pada orang dewasa. Komposisi rambut terdiri atas karbon
50,60 %, hydrogen 6,36 %, nitrogen 17,14 %, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambut yang
normal dan sehat mengkilat, elastis, tidak mudah patah, dan dapat menyerap air.

4. Struktur Kelenjar
Kelenjar ditemukan di seluruh kulit Anda. Mereka melepaskan bahan seperti air, garam atau
minyak dari bawah kulit Anda ke permukaan kulit Anda. Sistem yg menutupi Anda terdiri dari
kelenjar berikut:
a. Kelenjar sudoriferous : Ini adalah kelenjar yang mengeluarkan keringat melalui kulit
Anda. Ada dua jenis kelenjar keringat: kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin
ada di seluruh tubuh Anda dan terbuka ke pori-pori Anda, sedangkan kelenjar apokrin
terbuka ke folikel rambut Anda.
b. Kelenjar sebaceous : Kelenjar ini menghasilkan sebum (minyak) dan memberikan minyak
pada wajah Anda.
c. Kelenjar ceruminous : Ini adalah kelenjar di telinga Anda yang mengeluarkan kotoran
telinga.
d. Kelenjar susu : Ini adalah kelenjar di dada seseorang. Pada orang yang ditetapkan sebagai
wanita saat lahir (AFAB), kelenjar susu menghasilkan susu setelah melahirkan.

2.4 Contoh Sistem Integumen


Berikut ini beberapa contoh sistem intergumen, diantaranya:
a. Kulit
Secara struktural, kulit terbagi menjadi 3 lapisan utama yakni:
1. Epidermis, lapisan epidermis ini terbagi menjadi:
 Lapisan basal (stratum germinativum) yang merupakan lapisan terbawah dari epidermis,
terdapat melanosit yakni sel dendritik yang membentuk melanin
 Lapisan Malpighi (stratum spinosum), ini merupakan lapisan yang paling tebal
 Lapisan granular (stratum granulosum), lapisan ini memiliki granula-granula)
 Lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan ini terdiri dari 20 hingga 25 lapis sel tanduk
tanpa inti.

7
2. Dermis, ini merupakan lapisan dibawah epidermis dan terdiri atas jaringan ikat.
3. Jaringan subkutan atau hipodermis, ini merupakan lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Terdiri atas jaringan adipose
sebagai bantalan antara kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang.

b. Rambut
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Ada 2 jenis rambut yaitu rambut terminal
yaitu rambut yang dapat panjang dan pendek dan rambut velus yaitu rambut yang pendek, halus
dan lembut. Rambut tersusun atas akar yang merupakan sel tanpa keratin dan batang yang terdiri
dari sel keratin.

c. Kuku
Pada permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki terdapat lempeng keratin yang
keras dan transparan yang tumbuh dari akar yang disebut dengan kutikula. Pertumbuhan kuku
rata-rata sekitar 0,1 mm per hari. Pembaruan total kuku jari tangan yaitu 170 hari, sedangkan
kuku kaki yaitu 12- 18 bulan.

d. Kelenjar Kulit
Kulit terdiri dari dua kelenjar yaitu kelenjar sebacea dan sudorifera. Kelenjar Sebasea
berfungsi untuk mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak. Sedangkan,
kelenjar keringat (sudorifera) berfungsi untuk mengeluarkan keringat pada saat suhu tubuh
meningkat.

e. Sisik
Sisik merupakan bagian dari sistem intergumen hewan, sisik merupakan penutup luar tubuh
hewan. Secara umum, sisik berarti semacam lapisan kulit keras dan berhelai-helai, sisik ini
diantaranya ada pada ikan, ular atau kaki ayam dan lain sebagainya.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Sistem integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Anatomi sistem integumen pada manusia, kulit tersusun atas tiga
lapisan, yaitu ; Epidermis, dermis, struktur aksesoris kulit dan warna kulit. Integumen memiliki
fungsi sebagai perlindungan, pengaturan suhu tubuh, ekskresi, metabolisme, dan komunikasi.
Peran kulit dalam termoregulasi yaitu pengeluaran panas dikulit melalui keringat, ritensi panas,
dan mempertahankan panas tubuh sentral.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa Tugas Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kesalahan atau kekeliruan, baik dari segi penyusunan makalah, kajian teori yang dikutip ataupun
dibahas, bahasa yang digunakan, serta tata pengetikan yang terdapat dalam makalah. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun agar penulis
dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Carter, K., & Rutherford, M. (2020). Integumentary System. Ecampus Ontario. Retrieved from
https://ecampusontariopressbookspub.translate.goog/medicalterminology/chapter/integumen
tary-system/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Clinic, Cleveland. (2023). Sistem integumen. Link akses : https://my-clevelandclinic-
org.translate.goog/health/body/22827-integumentary-
system?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Manis, S. (2022). Pengertian Sistem Integumen, Fungsi dan Contoh Sistem Integumen Pada
Hewan Lengkap. Retrieved 2 April 2023, from https://www.pelajaran.co.id/pengertian-
sistem-integumen-fungsi-dan-contoh-sistem-integumen-pada-hewan/
Rakyat, Harapan. (2022). Fungsi Sistem Integumen pada Organ Tubuh Manusia Secara Lengkap.
Link akses : https://www.harapanrakyat.com/2020/10/fungsi-sistem-integumen/amp/
SPADA Indonesia. (2021). Struktur Perkembangan Hewan. Link akses :
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=93463
Wikipedia. Sistem Integumen. Link akses : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_integumen

10

Anda mungkin juga menyukai