Islam Dan Ilmu Pengetahuan Hakikat Ilmu Pegetahuan Dan Teknologi Dalam Islam
Islam Dan Ilmu Pengetahuan Hakikat Ilmu Pegetahuan Dan Teknologi Dalam Islam
HAKIKAT ILMU
PEGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI DALAM ISLAM
Kelompok 2
Nida Shabirah ( 2220901136 )
Sofiya Romadlon ( 2220901140 )
PENGERTIAN IPTEK
IPTEK sebagai singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, ada pula yang memasukkan unsur
seni didalamnya sehingga disingkat menjadi IPTEKS. IPTEK juga sebagai ilmu yang mempelajari
mengenai perkembangan teknologi berdasarkan kepada pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan
teknologi juga berjalan secara beriringan untuk membangun sebuah kemajuan dalam
perkembangan global. Dengan kata lain, perkembangan IPTEK akan selalu mengikuti
perkembangan zaman.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan[1]
[1] Mujib. Abdul. 2019. Hakikat Ilmu Pengetahuan dalam Persfektif Islam. Jurnal RI’AYAH, Vol.4 No.
01 Januari-Juni 2019. Diunduh 18 Maret 2023, Dalam https://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/riayah/article/view/1504, hal 1
At-Taubah [9]:122
logo
Kemajuan Islam dari bidang IPTEK
Dengan adanya anjuran dari alquran untuk menuntut ilmu, banyak para ilmuwan islam yang memilki prestasi di bidang
kehidupan yang bahkan bemanfaat untuk sekarang. Seperti
1.Al-khawarizmi ( 833M ) seorang ahli matematika yaitu bidang logaritma
2.Ibnu Sina seorang ahli dibidang kedokteran( medis)
3.Al biruni (1038 M) seseorang yag menemukan hukum gravitasi dan rumus trigonometri
4.Al-Haitsam ( 1041 M) seorang yang menemukan bidang optic dan teori penglihatan[1]
Lahirnya banyak ilmuwan muslim menujukkan kecanggihan peradaban muslim, salah satunya dengan komitmen untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk membuktikan keesaan Allah.
logo
hubungan ilmu
Singkatnya dari pengertian diatas, ilmu pengetahuan adalah teori dan teknologi adalah
penerapan dari teori tersebut. Namun tak menutup kemungkinan banyak pengertian dan
definisi lainnya mengenai Ilmu dan teknologi ini. Ilmu berkaitan dengan pemahaman yang
bertujuan dengan manusia yang membangkitkan dan memajukan pengetahuan. Sedangkan
teknologi adalah memajukan kapasitas dan kualitas teknik kerja yang ada. Perkembangan
IPTEK ini dapat mendorong masyarakat utuk menggunakan SDA lebih efesien dan efektif,
tidak hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga dapat
meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.
logo
CONTOH KEBUDAYAAN
Contoh antara Hubungan agama dengan budaya adalah Sistem religi. Sistem Religi adalah unsur budaya
universal yang mengandung kepercayaan dan perilaku yang berhubungan dengan kekuatan supranatural.
Sistem agama ada di setiap masyarakat sebagai pemeliharaan kontrol sosial. Secara istilah agama ataupun
religi menunjukkan adanya hubungan antara manusia dan kekuatan gaib di luar kendali manusia, atas
dasar keyakinan dan kepercayaan sebagaimana dipahami atau ajaran agama. Sebagai salah satu elemen
umum budaya, agama dan kepercayaan ada di sebagian besar kebudayaan masyarakat. Agama sulit
dipisahkan dari budaya karena agama tidak akan diterima oleh orang tanpa budaya.
Agama tidak berkembang tanpa budaya, dan sebaliknya, budaya hilang tanpa agama. Selain itu, seiring
dengan berkembangnya kumpulan artikel tentang adat-istiadat suku di luar Eropa secara luas dan pesat di
dunia akademik, perhatian beralih ke ritual keagamaan. Ajaran agama bila dipadukan dengan nilai-nilai
budaya lokal di era desentralisasi dapat diserap untuk dijadikan pedoman hidup bermasyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan diberikannya otonomi khusus kepada Aceh yang dikenal dengan Nanggroe Aceh
Daussalam
logo
hukum allah (sunatullah)
Kata sunnatullah dari segi bahasa terdiri dari kata sunnah dan Allah. Kata sunnah antara lain berarti kebiasaan. Sunnatullah adalah
hukum-hukum Allah yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan
oleh Allah yang termaktub di dalam al-Quran, hukum (kejadian) alam yang berjalan tetap dan otomatis. Menurut Al-Ghazali,
Sunnatullah adalah kebiasaan atau cara Allah dalam menyelenggarakan alam.
Sedangkan menurut Syaikh al Islam Ibnu Taimiyah, sunnat adalah kebiasaan yang dilakukan kedua kalinya seperti apa yang
dilakukan pertama kalinya. Sedangkan menurut Ar Razi, sunnat adalah jalan yang lurus dan tauladan yang diikuti. Diantara
pendapat kedua tokoh Islam dan beberapa pendapat lain tentang arti kata sunnat, makna sunnat berkisar pada jalan yang diikuti.
Dan secara umum, kata sunnat digunakan oleh al-Qur’ān sebagai cara atau aturan.[1]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ُس َّنَة ِهّٰللا ِفى اَّلِذ ْيَن َخَلْو ا ِم ْن َق ْب ُل َۚو َلْن َتِج َد ِلُس َّنِة ِهّٰللا َتْب ِد ْياًل
(Hukuman itu) sebagai sunatullah yang berlaku terhadap orang-orang yang telah berlalu sebelum kamu. Engkau tidak akan
mendapati perubahan pada sunatullah.
Al-Aḥzāb [33]:62
logo
macam macam sunatullah
1.Malam yang tidak akan mendahului siang. (QS. Yasin: 28-30 dan al-Anbiya: 33).
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
َو ُه َو اَّلِذ ْي َخَلَق اَّلْي َل َو الَّنَه اَر َو الَّش ْم َس َو اْلَق َم َۗرُكٌّل ِف ْي َفَلٍك َّيْس َبُحْو َن
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
Al-Anbiyā' [21]:33
2.Suatu masyarakat yang mengabaikan keadilan akan hancur, tanpa memperdulikan apakah suatu masyarakat itu beragama atau tidak. (QS.
Muhammad: 38).
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ࣖ ٰٓه َاْنُتْم ٰٓه ُؤ ۤاَلِء ُتْدَع ْو َن ِلُتْن ِف ُق ْو ا ِف ْي َس ِبْي ِل ِۚهّٰللا َف ِم ْن ُكْم َّم ْن َّيْب َخُل َۚوَم ْن َّيْب َخْل َف ِاَّنَم ا َيْب َخُل َع ْن َّنْف ِس ٖه َۗو ُهّٰللا اْلَغ ِنُّي َو َاْنُتُم اْلُفَق َرۤاُء َۗو ِاْن َتَت َو َّلْو ا َيْس َت ْب ِدْل َق ْو ًم ا َغ ْي َرُكْۙم ُثَّم اَل َيُكْو ُنْٓو ا َاْم َث اَلُكْم
Ingatlah bahwa kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu, di antara kamu ada orang yang
kikir. Padahal, siapa yang kikir sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Allahlah Yang Maha Kaya dan kamulah yang fakir. Jika kamu
berpaling (dari jalan yang benar), Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan (durhaka) sepertimu.
Muḥammad [47]:38
Kesimpulan