Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT IPTEKS DALAM

PANDANGAN ISLAM
AIKA 5
1. KUNTARI DWI WULANDARI
2. TEDDY RISNAYADI
P2K
PENGERTIAN IPTEKS
Ipteks merupakan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan” dan “Teknologi” dan
adapula yang memasukkan unsur seni didalamnya sehingga singkatannya menjadi
IPTEKS.
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan beberapa pengetahuan manusia
tentang alam empiris yang disusun secara logis dan sistematis. Sedangkan
Teknologi merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan tersebut, yang tujuan
sebenarnya adalah untuk kemaslahatan manusia. Sedangkan seni identik dengan
rasa yang timbulnya dari dalam jiwa, namun demikian gejala keindahan yang
ditimbulkan oleh seni bisa juga didekati dari sudut sains.
Studi Al Qur’an dan Sunnah menunjukkan bahwa
karena dua alasan fundamental, Islam mengakui
signifikansi sains:
1. Peranan sains dalam mengenal Tuhan
2. Peranan sains dalam stabilitas dan pengembangan
KONSEP masyarakat Islam (Mahdi Ghulsyani, 1998: 62)
Ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan sebagai
IPTEKS sarana untuk mengenal Allah dan juga untuk
melaksanakan perintah Allah sebagai khalifatullah fil
DALAM Ard sehingga sains tersebut harus membawa
kemaslahatan kepada umat manusia umumnya dan umat
ISLAM Islam khususnya.
Melihat banyaknya jenis bentuk seni yang ada, maka
ulama berbeda pendapat dalam memberi penilaian.
Namun menurut Quraish Shihab dalam bukunya Lentera
Hati menyatakan bahwa seniman dan budayawan bebas
melukiskan apa saja selama karyanya tersebut dinilai
sebagai bernafaskan Islam. (M. Quraish Shihab, 1999:
QS. Al - Anbiya [21]: 30
FAKTA
IPTEKS Bahwa seluruh kehidupan berasal dari air
DALAM
ISLAM QS. Fushshilat [41]: 11
Bahwa alam semesta terbentuk dari gumpalan gas
Al - Qur'an berisi (di dalam al - Qur'an disebut dengan Ad -
informasi tentang Dukhan)
fakta - fakta ilmiah
yang amat sesuai QS. Asy – Syu’ara [26]: 149
dengan penemuan
manusia, yang Al -Qur'an juga membahas tentang seni
diantaranya adalah
sebagai berikut :
QS. Al - Anbiya [21]: 30
QS. Fushshilat [41]: 11
QS. Asy – Syu’ara [26]: 149
01 Pengertian Ilmu
Hubungan
Ilmu (science) termasuk pengetahuan (knowledge). Yang dimaksud dengan
ilmu ialah pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu yang dinamakan
metode ilmiah.

Ilmu, Agama 02 Pengertian Pengetahuan


Pengetahuan adalah produk pemikiran. Berpikir merupakan suatu proses yang
dan Budaya mengikuti jalan tertentu dan akhirnya menuju kepada suatu kesimpulan dan
membuahkan suatu pendapat atau pengetahuan

03 Pengertian Agama
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama
berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak
kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari
seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya,
dan alam sekitarnya tidak kacau.
Islam juga mengadopsi kata agama, sebagai terjemahan dari kata al-Din seperti
yang dimaksudkan dalam Al-Qur‟an surat 3: 19 ( Zainul Arifin Abbas, 1984:
4). Agama Islam disebut Din dan Al-Din, sebagai lembaga Ilahi untuk
memimpin manusia untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.

04 Pengertian Budaya
Menurut Ki Hadjar Dewantoro Kebudayaan adalah "sesuatu" yang
berkembang secara kontinyu, konvergen, dan konsentris. Jadi Kebudayaan
bukanlah sesuatu yang statis, baku atau mutlak. Kebudayaan berkembang
seiring dengan perkembangan evolusi batin maupun fisik manusia secara
kolektif.
Hubungan antara Ilmu dengan
Agama dan Ilmu dengan Budaya
Hubungan antara Hubungan antara
Ilmu dengan Agama Ilmu dengan Budaya
Walaupun daerah agama dan daerah ilmu yang Kebudayaan dapat mempengaruhi agama, khususnya dalam
nyata terpisah satu sama lain, namun antara keduanya hal bagaimana agama di interprestasikan/ bagaimana ritual-
terdapat hubungan yang kuat. Walaupun agama yang ritualnya harus dipraktikkan. Budaya yang digerakkan agama
menetapkan tujuan, namun agama tetap belajar dari ilmu timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang diyakini
dalam arti yang seluas-luasnya. sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan
Seperti halnya kebudayaan agama sangat oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan
menekankan makna dan signifikasi sebuah tindakan. beberapa kondisi yang objektif.
Karena itu sesungguhnya terdapat hubungan yang sangat Hubungan kebudayaan dan agama tidak saling merusak,
erat antara kebudayaan dan agama bahkan sulit dipahami kuduanya justru saling mendukung dan mempengruhi. Ada
kalua perkembangan sebuah kebudayaan dilepaskan dari paradigma yang mengatakan bahwa ” Manusia yang beragma pasti
pengaruh agama. Sesunguhnya tidak ada satupun berbudaya tetapi manusia yang berbudaya belum tentu beragama”.
kebudayaan yang seluruhnya didasarkan pada agama. Jadi agama dan kebudayaan sebenarnya tidak pernah bertentangan
karena kebudayaan bukanlah sesuatu yang mati, tapi berkembang
Untuk sebagian kebudayaan juga terus ditantang oleh
terus mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu
ilmu pengetahuan, moralitas secular, serta pemikiran
bisa berkembang di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
kritis.
HUKUM
SUNNATULLAH
(KAUSALITAS)
PENGERTIAN SUNNATULLAH
Sunnatullah merupakan istilah dari bahasa arab yang terdiri dari dua kata,
yaitu sunnah dan Allah. Dengan digabungkannya dua kata tersebut, maka menjadi
susunan idhafah yaitu susunan kata yang terdiri dari kata yang disandari (mudhaf)
dan kata yang disandarkan (mudhaf ilaihi). Kata sunnat berkedudukan sebagai
mudhaf dan kata Allah berkedudukan sebagai mudhaf ilaihinya.
Menurut Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyyah, sunnah adalah kebiasaan yang
dilakukan kedua kalinya seperti apa yang dilakukan pertama kalinya. Sedangkan
kata Allah adalah nama bagi Dzat Tuhan Yang Maha Esa, Kata Allah telah dikenal
sejak masa pra Islam oleh orang-orang Arab. Ia adalah salah satu tuhan (dewa)
orang Mekkah, tuhan yang menempati posisi tertinggi dan tentu saja tuhan (yang
dianggap) sebagai pencipta (A. Abel, 1960: 406).
Pandangan Dasar tentang Sunatullah
Terma Sunnatullah yang banyak disebutkan di dalam al-Qur‟an merupakan
terma bagi aturan global yang berlaku dan ditetapkan oleh Allah terhadap seluruh
komponen alam semesta. Mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang
bersifat materi maupun yang immateri, seluruhnya berjalan di atas aturanaturan
ini. Dan secara umum, aturan tersebut berdiri diatas hukum sebab-akibat (kausal)
atau premis dan hasil akhir (conclution)(Abdul Karim Zaidan: 33)

AIKA 5
Pandangan Dasar tentang Sunatullah
Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui jika terma Sunnatullah ini
seringkali disandingkan/dikolokasikan dengan istilah hukum alam (causality)
ala pemikiran Barat atau bahkan dianggap sama oleh sebagian umat Islam.
Padahal, di antara kedua terma tersebut terdapat perbedaan yang sangat
mendasar dan substansial.

Di dalam konsep Barat, hukum kausalitas tersebut menafikan adanya


”kekuasaan” dan ”kehendak” di luar kehendak dan kekuasaan manusia.
Dalam arti murni didasarkan atas potensi suatu benda atau usaha manusia
saja. Sedangkan di dalam Islam, justru faktor di luar diri manusia dan benda
itulah yang menentukan hasil akhir dari hukum kausalitas tersebut (Agus
Mustafa, 2006: 60-61).

AIKA 5
KETENTUAN
SUNATULLAH
 Sunnatullah adalah  Sunnatullah sesuatu
hubungan ilmiah, dan yang dapat diukur,
dapat diterangkan diperhitungkan dan
secara ilmiah dan diramalkan
logika
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai