TUGAS AKHIR
Oleh :
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Taufik dan Hidayahnya pula penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas
Proposal ini, penulis banyak mendapatkan masukan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung ikut membantu dalam penyempurnaan tulisan ini.
Penulis merasa masih banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan - kesalahan baik
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
Dengan segala kerendahan hati melalui lembaran kata pengantar ini penulis
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, M.S. Selaku Rektor Universitas Halu oleo.
2. Bapak Arman Faslih, S.T., M.T selaku Direktur Pendidikan Vokasi Universitas
Halu Oleo.
v
4. Ibu Sitti Rosyidah, ST., MT selaku Pembimbing yang telah banyak
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Vokasi Khususnya dosen Jurusan
6. Kedua Orang Tua saya, Pono Saryadi dan Kasiyah serta saudara/i saya yang
telah memberikan bantuan moril maupun material, kasih sayang dan dorongan
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat khususnya
mahasiswa Arsitektur.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN
vii
BAB II TINJAUAN TERHADAP KEDAI KOPI
viii
2. Liberica Coffee …………………………………………….. 25
1. Pengertian ……………………………………………………... 40
2. Pengelola ………………………………………………………. 41
ix
3. Pengunjung ……………………………………………………. 41
4. Karyawan ……………………………………………………… 48
5. Pemerintah …………………………………………………….. 41
1. Pengelola ………………………………………………………. 42
2. Pengunjung ……………………………………………………. 42
3. Karyawan ……………………………………………………… 42
x
7. Penampilan Bangunan …………………………………………. 53
1. Penerangan/Pencahayaan ……………………………………… 70
2. Penghawaan …………………………………………………… 71
xi
2. Modul ………………………………………………………...... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 88
B. Saran ……………………………………………………………… 88
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Hubungan antara tahapan dan pihak yang terlibat dalam
Pengguna ………………………………………………….. 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SKEMA
Skema 4.1 Sistem penyediaan air bersih dari PDAM dan Deep Well ….. 72
Skema 4.5 Sistem aliran listrik dari PLN dan Genset …………………... 74
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
menyajikan menu makanan yang nikmat tetapi juga menghadirkan fasilistas
hiburan yang representative dengan suasana yang berbeda yang dapat
menghibur dan menghilangkan kejenuhan dari padatnya aktifitas sehari-hari,
sehingga membutuhkan suatu fasilitas tempat makan yang mendukung dalam
upaya pemenuhan kebutuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penbahasan
2. Sasaran Pembahasan
2
D. Lingkup dan Batasan Pembahasan
1. Lingkup Pembahasan
2. Batasan Masalah
1. Metode Pembahasan
2. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
4
BAB II
1. Pengertian Judul
5
b. Cafetaria atau Café, mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich
(roti isi), kopi dan teh. Pemilihan makanannya terbatas dan tidak
menjual minuman yang beralkohol (Marsum, 2005).
c. Canteen, restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau
sekolah, tempat dimana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan
makan siang dan coffee break, untuk selingan jam kerja, jam belajar
ataupun dalam acara rapat dan seminar (Marsum, 2005).
d. Snack Bar/Cafe/Milk Bar, restoran yang sifatnya tidak resmi dengan
palayanan cepat, dimana para tamu mengumpulkan makanan atau
minuman mereka di atas baki yang diambil dari atas counter dan
kemudian membawanya ke meja makan (Marsum, 2005).
3. Motivasi Pengunjung.
a. Motivasi pribadi
b. Motivasi sosial
6
4. Fungsi Pelayanan.
5. Bentuk Pelayanan.
a. Table service
Suatu sistem pelayaan di mana para tamu duduk di kursi
menghadap meja makan, dan kemudian makanan maupun minuman
diantarkan, disajikan kepada para tamu.
b. Counter service.
Suatu sistem pelayanan di mana para tamu yang datang terus
duduk di counter. Apabila makanan dan minuman yang dipesannya
sudah siap maka akan disajikan kepada tamu di atas counter.
c. Self service.
Suatu sistem pelayanan di mana semua makanan secara lengkap
telah ditata dan diatur dengan rapi di atas meja prasmanan. Para tamu
secara bebas mengambil sendiri hidangannya sesuai dengan selera
maupun kesukaannya.
7
B. Tinjauan Khusus Kedai Kopi Di Kendari
1) Jalan.
2) Saluran air limbah dan instalasi.
3) Saluran air hujan
1) Jaringan gas.
2) Jaringan komunikasi.
3) Penyediaan air bersih.
4) Jaringan listrik.
5) Pembuangan sampah.
6) Pemadam kebakaran.
8
b. Terhadap perekonomian kota.
4. Pelaku Kegiatan
a. Investor (Direksi)
b. Pengelola
c. Pengunjung
d. Karyawan
9
e. Pemerintah
a. Kegiatan Umum
b. Kegiatan Pengelola
c. Kegiatan Pendukung
d. Kegiatan Service
1. Teori Lokasi
11
c. Lokasi yang strategis yang dapat memberikan penampilan visual yang
baik bagi penampilan bangunan.
d. Topografi dan daya dukung tanah yang tinggi
e. Luas site dapat mewadahi segala aktivitas
f. Kemudahan dalam pencapaian/aksesibilitas
g. Adanya fasilitas penunjang di sekitar site yang saling mendukung
2. Site (Tapak)
1. Gambar Bestek
13
yang dikemukakan oleh AACE ( the American Association of Cost
Engineer) yang mengatakan bahwa : “Cost Engneering adalah area dari
kegiatan engineering di mana pengalaman dan pertimbangan engineering
dipakai untuk pada aplikasi-aplikasi prisnsip- prinsip teknik dan ilmu
pengetahuan di dalam masalah perkiraan biaya dan pengendalian biaya “.
14
Faktor-factor yang mempengaruhi estimasi biaya tsb, di
perhitungkan dalam penyusunan rencana anggaran biaya pada sebagai
komponen resiko, komponen kontingensi, juga dimungkinkan
disisipkan dalam harga material, harga upah dan lain sebagainya.
15
berdasarkan hasil survey lapangan, berkaitan dengan kriteria
desain dan metode pelaksanaan yang akan digunakan oleh
kontraktor untuk pelaksanaan. Perkiraan biaya (RAB) ini
merupakan dokumen pemilik (rahasia) yang selanjutnya sebagai
pembanding harga yang akan ditawarkan oleh kontraktor pada
saat lelang.
4. Estimasi yang dibuat oleh Kontraktor yang pada umumnya
disebut dengan Contractor Estimate (CE).atau Bid Price,
digunakan kontraktor untuk mengajukan penawaran kepada
pemilik, dengan keuntungan yang cukup memadai bagi
kontraktor.
Tabel 2.1. Hubungan antara tahapan dan pihak yang terlibat dalam
proyek dan istilah Estimasi
Tahap Proyek Pembuat Istilah Estimasi Singkatan
Konstruksi perkiraan biaya
Tahap Pemilik Estimasi Pemilik ( Owner OE
kebutuhan Estimate )
Tahap studi Konsultan Studi Estimasi Kelayakan
Kelayakan Kelayakan
Tahap Konsultan Estimasi Perencana EE
perencanaan Perencana (Engineering Estimate)
Tahap Kontraktor Estmasi Penawaran (bid CE
Pelaksanaan Price)
Estmasi Pelaksanaan
Estimasi Kemajuan
Pekerjaan
Sumber : Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya
16
b. Jenis Estimasi
18
3. Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS)
19
Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-
raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan
kesalahan, Kontraktor dapat menayakan kepada Konsultan
Pengawas dan mengikuti keputusannya.
c) Persiapan dilapangan
20
mampu melaksanakan tugasnya, maka Kontraktor akan
diberitahu secara tertulis untuk mengganti pelaksananya.
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya surat
pemberitahuan, Kontraktor sudah harus menunjuk pelaksana
baru atau ia sendiri sebagai penanggung jawab perusahaan
yang akan memimpin pelaksanaan.
e) Keamanan proyek
g) Alat-alat pelaksanaan
1. Spesisifikasi umum
2. Spesifikasi teknis
Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantunya yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyek ini.
Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pemasangan bowplank,
pembuatan Direksi Keet dan Gudang Material, penyediaan air
kerja dan penerangan kerja, serta mobilisasi dan demobilisasi.
23
h. Penyediaan fasilitas proyek
i. Pemadam kebakaran
j. Jalan masuk dan jalan sementara
k. Keselamatan kerja
l. Izin-izin.
E. Studi Banding
Noah’s Barn adalah café dengan sajian khas kopi yang cukup
terkenal di Bandung yang berlokasi di Jl. Laks M. U Nurtonio No. 39.
Dengan dominassi desain interior klasik modern berwarna coklat ditambah
pencahayaan tentram membuat suasana hati pengunjung lebih tenang.
24
Gambar 2.3. Ruangan Outdoor
Sumber: https://urbandung.com/
2. Liberica Coffee
25
Desain interior Liberica Coffee bernuansaS rustic-vintage dengan
dominasi warna hitam. Sebagian besar furniture terbuat dari kayu.
Demikian juga dengan dinding dan lantainya. Anda bisa menjumpai
beberapa set meja bundar, kursi kayu, serta sofa coklat panjang yang
nyaman. Cermin besar maupun ornamen-ornamen lainnya sengaja dipilih
untuk menegaskan kesan klasik.
3. Djendelo Café
Terdapat beragam konsep cafe, mulai dari yang masih dekat dengan
konsep awal hingga cafe yang telah menyesuaikan diri dengan budaya
Yogyakarta kekinian. Menu kopinya pun beragam, ada menu klasik
26
espresso hingga kopi khas Indonesia seperti Jawa, Aceh, dan Toraja. Di
cafe-cafe itu, berdiam komunitas penggerak seni, pecinta buku hingga
komunitas cyber seperti bloggers dan gamers.
Meski tak mau menjuluki dirinya coffee shop, Kinoki yang terletak
di Jalan Suroto Kotabaru juga menyajikan beragam menu kopi dan suasana
open space yang nyaman. Selain memanjakan anda dengan kopi, tempat
yang bermotto 'bukan bioskop, bukan coffee shop' itu juga menjadi tempat
berkumpul para seniman Yogyakarta yang bergerak di bidang perfilman.
29
BAB III
TINJAUAN LOKASI
Kota Kendari memiliki luas ± 295,89 km² atau 0,70 persen dari luas
daratan Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan dataran yang berbukit dan
dilewati oleh sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Kendari sehingga
teluk ini kaya akan hasil lautnya.
Topografi
30
ciri yang menonjol bagi wilayah Kota Kendari. Berdasarkan factor
kemiringan lahan, wilayah Kota Kendari terbagi atas klasifikasi
kemiringan:
Luas
2. Letak Geografis
31
4. Kecamatan Kendari Barat, ibukotanya Benu-Benua, terdiri dari 9
kelurahan.
5. Kecamatan Mandonga, ibukotanya Mandonga, terdiri dari 6 kelurahan.
6. Kecamatan Poasia, ibukotanya Andounohu, terdiri dari 4 kelurahan.
7. Kecamatan Kadia, ibukotanya Kadia, terdiri dari 5 kelurahan.
8. Kecamatan Wua-Wua, ibukotanya Wua-Wua, terdiri dari 4 kelurahan.
9. Kecamatan Kambu, ibukotanya Kambu, terdiri dari 4 kelurahan.
10. Kecamatan Puwatu, ibukotanya Puwatu, terdiri dari 6 kelurahan.
4. Keadaan Iklim
a) Musim
b) Keadaan suhu
c) Curah hujan
33
Gambar 3.2 Peta Bagian Wilayah Kota (BWK) Kendari
Sumber : Balai Pusat Statistik Kota Kendari
34
Gambar 3.4 Kecamatan Kambu, Kelurahan Kambu
Sumber :.google earth
.
Gambar 3.5 Peta Administrasi Kecamatan Kambu
Sumber : Balai Pusat Statistik Kota Kendari
35
1. Wilayah Administratif
a) Kelurahan/Desa Anduonohu
b) Kelurahan/Desa Anggoeya
c) Kelurahan/Desa Rahandouna
d) Kelurahan/Desa Matabubu
36
Kemiringan lahan 15 – 25 % pada BWK V Kawasan Anduonohu
dengan luas 155,85 Ha yang terdapat pada Kelurahan Anduonohu dan
lahan dengan tingkat kemiringan lereng 25 – 40 % dan lebih besar dari 40
% terdapat pada Kelurahan Anduonohu dengan luas wilayah 103,90 Ha
dan kemiringan lereng lebih dari 40 % terdapat pada Kelurahan
Anduonohu dan Kelurahan Rahandouna dengan luas wilayah 599, 7 Ha.
Kondisi lahan yang cenderung mudah mengalami erosi, sliding, longsor
maupun bentuk gerakan permukaan tanah lainnya menjadi satu perhatian
khusus dalam hal pemanfaatan lahan sebagai kawasan terbangun.
4. Sarana Pendidikan
5. Lokasi Pemukiman
38
6. Lokasi Perencanaan Kedai Kopi
GREEN LINE
LAUNDRY
YUM RESTO
& CAFE
UNIVERSITAS
TERBUKA
BUNDARAN
TANK
39
Lokasi site berbatasan dengan :
a. Sebelah barat berbatasan dengan perumahan warga dan sebagian besar
berupa lahan kosong
b. Sebelah timur berbatasan dengan toko milih warga dan bundaran tank
c. Sebelah utara berbatasan dengan SPBU martandu
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Universitas Terbuka Kendari
1. Pengertian
40
d. Menciptakan lapangan kerja baru di Kota Kendari.
e. Menambah pemasukan bagi Pemerintah Daerah dari sektor perpajakan.
1. Investor (Direksi)
2. Pengelola
3. Pengunjung.
4. Karyawan.
5. Pemerintah.
41
F. Aktifitas Pelaku.
1. Pengelola.
b. Financing meliputi :
c. Marketing meliputi :
2. Pengunjung.
3. Karyawan.
G. Tuntutan Pemakai.
Sesuai dengan fungsi dan kegiatan dari Gedung Kedai Kopi maka
tuntutan yang harus dipenuhi adalah :
1. Lokasi.
2. Kenyamanan.
42
3. Keamanan.
4. Kebersihan.
5. Komunikasi.
6. Fasilitas.
1. Dasar Penentuan.
Untuk fungsi utama yaitu sebagai salah satu sarana tempat makan
yang telah disebutkan terdahulu dasar – dasar pertimbangannya sedangkan
untuk fungsi pendukungnya yang mempunyai peran penting dalam
kelangsungan hidup suatu Gedung Kedai Kopi. Dasar penentuannya
adalah:
a. Dapat menghidupkan kawasan, lingkungan, dan bangunan.
b. Menambah tingkat keramaian dan daya tarik.
c. Memberi kemudahan fasilitas kepada pengunjung.
2. Jenis Fasilitas.
a. Fasilitas utama:
b. Fasilitas Umum
43
2) Kasir
c. Fasilitas pendukung:
1) Sarana parkir
2) Taman
1. Sistem Penyewaan
1) Lobby.
2) Gudang makanan.
3) Gudang barang.
4) Gudang perlengkapan.
5) Dapur bersih.
6) Dapur kotor.
44
7) Lavatory.
8) Ruang pengelola.
9) Pantry karyawan.
10) Ruang server.
11) Area Parkir.
12) Taman.
1. Kopi Kita
45
2. Kopi Daeng
3. Kopi H. Anto
Kopi Haji Anto yang terletak di samping jembatan teriping ini tedak
pernah sepi oleh para penikmat kopi. Kopi H. Anto ini memiliki fasilitas
yaitu tersedianya hot spot bagi penggemar dunia maya dan warkop h. Anto
ini sering di jadikan tempat deklarasi berbagai ormas. Selain itu Warkop H.
Anto memiliki tempat parker yang cukup luas sehingga para pengunjung
tidak kesusahan saat akan keluar masuk di warkop tersebut.
46
BAB IV
1. Penentuan Lokasi
Melihat dari bagian wilayah kota dan struktur kota, maka dipilih
lokasi berdasarkan pertimbangan di atas, yaitu kecamatan Kambu kelurahan
Kambu dengan Luas area ± 49,8673 Km2. Fungsi dasar kawasan adalah
pendidikan, kesehatan, perdagangan regional di tunjang dengan pasar
grosir, perikanan, pariwisata, pemerintahan, perumahan (penunjang).
Kegiatan utama yang dikembangkan pada kawasan ini adalah pendidikan,
kesehatan, dan perdagangan.
47
2. Penentuan Tapak
48
SPBU Martandu
U
Ruko
Universitas
Terbuka Kendari
49
b. Batasan Tapak
Batasan tapak :
50
b. Penempatan Side Entrance
1. Sirkulasi kendaraan
51
1. Sirkulasi Vertikal
2. Sirkulasi Horisontal
52
Perencanaan ruang luar harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Area parkir
2. Taman
7. Penampilan Bangunan
a. Bentuk Bangunan
53
b. Material/Elemen Tekstur
1. Tekstur alam seperti batu kali, batu pecahan, dan kerikil yang ditata
sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesan yang nyaman.
2. Tekstur buatan seperti kaca, marmer, dan sebagainya.
54
c. Warna yang akan digunakan pada bangunan Kedai Kopi ini adalah
perpaduan beberapa warna yaitu cokelat, merah, dan putih yang
mencerminkan warna kopi dan bangunan tropis yang sejuk dan nyaman.
1. Kebutuhan Ruang
a. Ruang utama
b. Ruang Umum
c. Ruang pendukung:
55
2. Utilitas room
3. Lavatory.
1. Sarana parkir
2. Taman
2. Pengelompokan Kegiatan
56
3. Jenis Aktivitas
57
Pembuangan Mengumoulkan dan
Karyawam
Sampah membuang sampah
4. Pengelompokan Ruang
5. Hubungan Ruang
1) Publik
Kelompok
Jenis Ruang Hubungan Ruang
Kegiatan
Entrance (Teras)
Publik Ruang Makan
Taman
Keterangan:
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Hubungan Kurang Erat/Tidak Ada Hubungan
Kelompok
Jenis Ruang Hubungan Ruang
Kegiatan
Ruang manager
Ruang karyawan
Ruang rapat
Ruang tunggu
Pengelola Area live music
Lavatory pria
Lavatory wanita
Pantry
Ruang server
Keterangan:
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Hubungan Kurang Erat/Tidak Ada Hubungan
59
3) Servis (Semi Publik)
Kelompok
Jenis Ruang Hubungan Ruang
Kegiatan
Dapur kotor
Dapur bersih
Gudang barang
Servis
Gudang bahan
Gudang perlengkapan
Utilitas room
Keterangan:
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Hubungan Kurang Erat/Tidak Ada Hubungan
PUBLIK
SEMI SERVIS
PUBLIK
7. Besaran Ruang
Luas
No. Nama Ruang Perabot Standard Sumber Jumlah
(m2)
1 2 3 4 5 6
Lantai 1
1. R. Makan & Mj. Makan Bundar 0,9m x 0,9m NAD 20 16,2
Minum Duduk Mj Makan Persegi 0,85m x 0,85m 20 14,45
Kursi 0,45m x 0,45 160 32,4
61
Flow Sirkulasi 30% (9) 2,7
Total 11,7
Total (dibulatkan) 12
4. Dapur Bersih Kulkas 2 Pintu 0,6m x 1m Standard 1 0,6
Meja Saji 0,9m x 4m Peralatan 1 ,2
Dispenser 0,3m x 0,3m Restoran 4 0,09
Perlengkapan lapangan
9. Lavatory Pria 3m x 3m NAD 1 9
10. Lavatory Wanita 3m x 3m NAD 1 9
Lantai 2
1. R. Makan & Mj. Makan Bundar 0,9m x 0,9m NAD 30 24,3
Minum Duduk Mj Makan Persegi 0,85m x 0,85m 30 21,675
Kursi 0,45m x 0,45 240 48,6
Flow Sirkulasi 25% (97,2) 23,64375
Total 118.2188
Total (dibulatkan) 119
2. R. Makan & Mj. Mkan Persegi 0.9m x 0,9m NAD 15 12,15
Minum Lesehan Bantal Duduk 0,5m x 0,5m 60 15
Flow Sirkulasi 20% (27,15) 5,43
Total 32,58
Total (dibulatkan) 33
62
3. Dapur Bersih Kulkas 2 Pintu 0,6m x 1m Standard 1 0,6
Meja Saji 0.9m x 4m Peralatan 1 3,6
Dispenser 0,3m x 0,3m Restoran 4 0,36
KM/WC 1,5m x 2m 1 3
Ganti
Lemari Peralatan 0,6m x 2m 4 1,44
63
Dispenser 0,3m x 0,3m 1 0,09
Lemari Alat Makan 0,6m x 1m 1 0,6
Meja 0,9m x 0,9m 1 0,81
64
6. Area Live Music 12
7. Gudang Barang 6,25
8. Gudang perlengkapan 12
9. Lavatory Pria 9
10. Lavatory Wanita 9
Total 273,5
Besaran Ruang Pada Lantai 2
1. Ruang Makan & Minum Duduk 119
2. Ruang Makan & Minum Lesehan 33
3. Dapar Bersih 16
4. Ruang Server 9
5. Lavatory Pria 9
6. Lavatory Wanita 9
Total 195
Besaran Ruang Pada Lantai 3
1. Ruang Manager + KM/WC 14,5
2. Ruang Pelayan + Koki + Busboy 34
3. Pantry 5,5
4. Ruang Rapat 17
5. Ruang Tunggu Tamu 24
6. Lavatory Pria 9
7. Lavatory Wanita 9
Total 113
Sumber : Hasil Perhitungan Besaran Ruang
65
Diasumsi pengelola yang memakai motor sebesar 50 %
66
2. Pengendara Motor 16,2
Total 102,68
Sirkulasi 20 % 20.536
Total (dibulatkan) 124
Parkiran Pengunjung
1. Pengendara Mobil 691,84
2. Pengendara Motor 150
Total 841,84
Sirkulasi 20% 168,368
Total (dibulatkan) 1.011
Ruang Utilitas 20
Total Luasan Keseluruhan Area Parkir 1.155
a. Pencahayaan
1. Pencahayaan alami
2. Pencahayaan Buatan
b. Penghawaan
1. Penghawaan alami
𝑸
𝑨=
𝑬𝒙𝑽
Dimana :
68
c) Banyaknya udara yang mengalir untuk ruang sebesar 0,8
m3/detik.
2. Penghawaan Buatan
9. Bentuk Ruang
69
3. Sirkulasi kurang baik
Bentuk ruang yang akan dipakai adalah yang dapat mendukung pola
pelayanan Gedung Kedai Kopi, untuk itu bentuk yang digunakan adalah
bentuk segi empat.
1. Penerangan/Pencahayaan
a. Pencahayaan Alami
b. Pencahayaan Buatan
70
penerangan/pencahayaan buatan. Disamping itu karena cahaya matahari
yang selalu berubah-ubah kedudukannya menyebabkan adanya ruang
yang tidak terjangkau oleh sinar matahari.
2. Penghawaan
71
dengan menggunakan mesin pompa air. Sebelum disalurkan pada area
pelayanan, terlebih dahulu dilakukan pengawasan terhadap kualitas air.
Skema 4.1. Sistem penyediaan air bersih dari PDAM dan Deep
Well POWER
METERAN
PDAM
POMPA
RESERVOIR RESERVOIR
AIR BAWAH ATAS
4. Sistem Pembuangan
72
Air kotor yang berasal dari pembuangan pantry, dapur, wastafel. Air
kotor ini dialirkan ke riol kota melalui bak kontrol tertutup, setelah melalui
proses dari dalam STP. Proses ini bertujuan agar bahan-bahan desinfektan
atau bahan-bahan lain yang mungkin terbawa air kotor itu dapat dihilangkan
sehingga tidak berbahaya dan tidak menyebabkan polusi. Aliran
pembuangan air kotor dapat dilihat pada diagram : 3 berikut ini :
Shaft / pipa
Air buangan STP Selokan
kotoran
Sampah Domestik
(sampah basah dan Shaft Sampah Pemadatan TPA
kering dipisahkan)
73
5. Sistem Tenaga Listrik
Tenaga listrik utama berasal dari PLN dengan generator set sebagai
sumber listrik cadangan. Dari PLN mupun dari genset disalurkan melalui
gardu/trafo yang diteruskan pada Automatic Transfer Switch kemudian
disalurkan melalui Electrikal Main Distributor kemudian pada panel Sub
Distribution setelah itu baru di distribusikan pada setiap unit.
Genset Distribusi
6. Sistem Komunikasi
74
7. Sistem Jaringan Hot Spot
75
Skema 4.7. Sistem Jaringan Hot Spot
Sumber : http://eddie-manusia-laknat.blogspot.co.id/2009/12/modal-nekad-
bikin-hotspot.html
76
9. Sistem Penangkal Petir
a. Sistem ini terdiri dari tiang-tiang yang tidak lebih dari 30 cm pada atap
dan dihubungkan satu sama lainnya dengan kawat tembaga.
b. Tidak menimbulkan dampak pada bangunan sekitarnya.
c. Pemasangan dilakukan pada titik tinggi bangunan.
1. Struktur Bangunan
a. Sub Struktur
1. Pondasi Garis
2. Pondasi Poor Plat
3. Pondasi Sumuran
4. Pondasi Rakit
b. Super Struktur
c. Up Struktur
77
2. Modul
a. Modul Fungsional
b. Modul Struktur
1. Horizontal
2. Vertikal
78
3. Modul Dasar
3. Bahan Bangunan
Sifat dan jenis bahan bangunan akan digunakan pada Gedung Kedai
Kopi Starbucks di Kota Kendari tergantung pada kebutuhan serta tuntutan
ruang berdasarkan karakteristik pada masing-masing fungsi unit pelayanan.
Kesan
Material Sifat Contoh Pemakaian
Penampilan
1 2 3 4
79
diberi macam-macam
warna.
Hangat, lunak
Kayu Mudah dibentuk Bangunan hunian.
dan alami
Digunakan hampir di
Batu
Fleksibel Praktis. semua jenis
bata
bangunan.
Alami,
Batu Dapat dibentuk atau
sederhana dan Elemen dekoratif
alam diolah.
tidak formal
Bangunan
Kesan mewah
pemerintah,
Marmer Kuat dan mahal. agung, dan
komersial, hunian
formal.
dan tempat ibadah.
Sumber : dasar – dasar arsitektur ekologis
a. Pasir.
1) Butiran pasir harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan
tangan.
2) Kadar lumpurnya tidak lebih dari 5 %.
3) Warna larutan pada pengujian dengan Natrium Hydroksida 3 %
tidak boleh lebih tua dari pada warna larutan normal.
80
4) Bagian hancur pada bagian pengujan dengan larutan jenuh Natrium
Sulfat tidak boleh lebih dari 10 %.
5) Jika digunakan untuk adukan dengan semen yang megandung lebih
dari 0,6 Alkali, dihitung sebagai Natrium-Oksida.
6) Keteguhan adukan pecobaan dibanding adukan perbandingan tidak
boleh lebih kecil dari 65 % pada pengujian 1 sampai 6 hari.
d. Split.
81
Split untuk maksud lain tergantung dari pada peruntukannya,
harus cukup keras dan bersih.
e. Batu alam.
2) Batu belah.
a) Batu belah harus keras dan padat, harus cukup bersih, besarnya
tergantung peruntukannya.
b) Batu belah untuk keperluan yang tampak tanpa plesteran tidak
boleh memperlihatkan tanda lapuk.
3) Batu karang.
a) Batu karang harus sebagian besar warna putih atau kuning muda.
b) Batu karang untuk pasangan harus merupakan batu belah dengan
bentuk dan ukuran yang sesuai dengan peruntukannya.
Batu tempel dan batu pahat harus berasal ari jenis batuan
yang tahan cuaca. Batu tempel dan batu pahat tidak boleh rengat.
1. Panjang = 24 cm.
Lebar = 11,5 cm.
82
Tebal = 5,2 cm.
2. Panjang = 23 cm.
Lebar = 11 cm.
Tebal = 5 cm.
3. Toleransi.
Panjang = 3 cm.
Lebar = 4 cm.
Tebal = 5 cm.
g. Kayu.
Berat jenis kayu adalah hasil bagi antara berat kayu kering
mutlak dan volume kayu semula saat berat jenis ingin dihitung. Dapat
pula ditulis dengan rumus sebagai berikut: Berat jenis = Wk/Vb.
Bobot isi kayu adalah hasil bagi antara berat kayu seluuhnya
(termask kandungan air) dan volume kayu saat itu. Bobot isi digunakan
untuk membedakan dengan berat jenis. Dapat ditulis dengan rumus
sebagai berikut: Bobot isi = Wb/Vb.
h. Semen.
1) Bahan utama:
a) CaO = 60 – 67 %
83
b) SiO2 = 19 – 24 %
c) Al2O3 = 4–8%
d) Fe2O3 = 2–6%
2) Bahan tambahan:
a) MgO = ≤ 45 %
b) SO3 = ≤3%
a) PC S – 325
b) PC S – 400
c) PC S – 475
d) PC S – 550
e) PC S – 5
i. Kapur.
84
1) Kapur pemutih.
2) Kapur aduk.
1) Kapur tohor.
2) Kapur padang.
3) Kapur udara.
4) Kapur hidrolis.
j. Keramik.
1) 10 x 10 cm
2) 10 x 20 cm
3) 20 x 20 cm
4) 20 x 25 cm
5) 25 x 25 cm
6) 20 x 30 cm
7) 30 x 30 cm
8) 40 x 40 cm
9) 40 x 60 cm
10) 60 x 60 cm.
k. Marmer.
l. Koral sikat.
m. Plafond.
n. Genteng metal.
Genteng metal terbuat dari plat baja galvanis, yaitu bahan baja
yang dilapisi zinc. Kombinasi lapisan galvanis dan zinc memberikan
perlindungan ganda pada genteng metal. Genteng metal ada yang dicat
atau ada juga yang dilapisi oleh abu batu pada permukaannya. Ukuran
yang tersedia dipasaran adalah panjang 410 mm dan lebar 710 mm.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam menentukan site maupun lokasi yang baik untuk perencanaan Kedai
Kopi Di Kendari adalah dengan memperhatikan kondisi maupun potensi di
sekitar site dan mengacu pada Perencanaan Tata Kota Kendari serta Bagian
Wilayah Kota (BWK), karena dalam penataan site dan lokasinya harus
sesuai dengan peruntukan BWK yang telah ditentukan.
2. Dalam menentukan kebutuhan ruang Kedai Kopi DI Kendari adalah dengan
menentukan pelaku, jenis pelaku, dan jumlah pelaku yang terlibat di dalam
kedai kopi serta menentukan aktifitas pelaku dan pola aktifitas yang terjadi
di dalam kedai kopi. Sedangkan dalam menentukan besaran ruang Kedai
Kopi Di Kota Kendari adalah dengan mempertimbangkan pelaku
(menyangkut besaran antropometri dan jumlah pelaku), aktifitas
(menyangkut jenis, karakteristik, dan macam aktifitas yang terjadi), dan
furniture (menyangkut peralatan yang mendukung suatu aktifitas yang
terjadi di dalam bangunan).
B. Saran
88
3. Dalam perencanaan dan perancangan Kedai Kopi di harapkan dapat
berfungsi dengan baik dan menjadi sarana hiburan dan tempat bersantai bagi
masyarakat Kota Kendari.
89
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kamusbesar.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kendari
http://1000perniksukses.blogspot.co.id/2008/05/starbucks-coffee-five-
principles.html
jam 1:52 AM
Ching, Francis D.K. 2000. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua.
Erlangga : Jakarta.
Neufert, Ernest, 1993, Data Arsitek, Jilid 1 dan 2. Penerbit : Erlangga, Jakarta.