Anda di halaman 1dari 4

Judul Jurnal The music that helps people sleep and the reasons they believe it works: A mixed

methods analysis of online survey reports ( Musik yang membantu orang tidur dan
alasan mereka percaya itu berhasil: Analisis metode campuran dari laporan survei
online)
Volume
Tahun Terbit 14 November 2018
Penulis Tabitha Trahan dkk
Permasalahan / Sekitar 40% orang dewasa Inggris menderita gangguan tidur dimana ini
LB merupakan sebuah trend yang tercermin di AS juga dengan sekitar 50-70 juta
orang dewasa di Amerika melaporkan kesulitan tidur. Dimana kurang tidur ini
telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Dimana
upaya untuk memperbaiki tidur yang buruk biasanya kebanyakan orang
menggunakan obat tidur yang meluas yang mendatangkan banyak efek samping
negative.
Sehingga music digunakan dan memiliki banyak efek neurologis dan fisiologis
yang menjanjikan yang mungkin menunjukan penggunaannya yang efektif dalam
memerangi atau mengatasi kurang tidur. Dimana dalam beberapa populasi klinis
mendengarkan music telah disarankan untuk mengurangi kurang kecemasan dan
efek negative subyekif dari rasa sakit.
Di luar praktis klinis, music juga sering digunakan untuk mengatur sendiri suasana
hati dan gairah serta untuk mengurangi pikiran negative.
Penelitan terdahulu Chang juga mendemonstrasikan bahwa mendengarkan music
45 menit sebelum tidur selama empat hari mempersingkat durasi tidur sambil
memperpanjang tidur REM pada orang dewasa dengan insomnia kronis.

Tujuan
Sumber data / Sumber data dari penelitian ini dikumpulkan secara online
Subjek Penelitian
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah mix method
Objek Penelitian Semua anggota populasi dalam penelitian ini berusia diatas 18 tahun. Berjumlah
651 individu yang menyelesaikan survei dengan usia rata-rata 33 tahun kisaran 18-
79; 67%nya adalah perempuan.
Subjek direkrut secara global menggunakan platform media sosial yakni twitter,
facebook dan email ke seluruh lembaga internasional yang memungkinkan
dorongan pengisian. ( berbasis di Inggris, AS dan Jerman )
Pertanyaan survei menggunakan bahasa inggris dan mayoritas peserta atau subjek
adalah 80.65% atau 525 berasal dari inggris
Alat Ukur 1. Survei penelitian ini terdiri dari 4 sakala laporan diikuti dengan pertanyaan
tanggapan metode campuran
2. Dua skala laporan diri pertama yang digunakan adalah subskala keterlibatan
dan pelatihan dari Goldsmits Musical Sophistication Index ( Gold-MSI)
dengan rentang skor teoritis 9-63 pada keterlibatan aktif. Dan rentang skor 7-
49 pada pelatihan musik. Digunakan untuk mengukur kecanggihan musik dan
keterlibatan
3. Skala ketiga yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index ( PSQI)
yang bertujuan untuk mengukur kualitas tidur
4. Untuk data kualitatif menggunakan 3 pertanyaan yakni (1) jenis musik yang
disukai (2) alasan musik dipercaya untuk membantu tidur (3) apa cara percaya
mereka bahwa bahwa musik dapat membantu tidur. Untuk menjawab
pertanyaan kualitatif peserta diminta untuk mengkarifikasi setiap pertanyaan
dengan mengisi persetujuan pada skala likert 7point dan setiap pertanyaan itu
diberikan opsi untuk teks terbuka
Hasil Penelitian Untuk data kuantitatif dianalisa secara statistik. ( menggunakan analisa
pohon klasifikasi dan regresi dengan program spss)
1. Pada tabel frekuensi penggunaan musik sebagai alat bantu tidur, terdapat
403 responden yang menjawab yakni; musik digunakan kurang dari sekali
dalam setahun adalah 62 responden, dua kali setahun 89, 1x/dua kali
sebulan 107, sekali/2x seminggu 70, lebih dari 3x seminggu 25, hampir tiap
hari 33 dan setiap hari 17 orang.
2. Dari 651 responden survei, terdapat 403/62% responden yang mengatakan
bahwa mereka telah menggunakan musik sedtidaknya sekali untuk
membantu mereka tidur.
3. Hasil penelitian ini dihitung dengan regresi berganda dengan skor PSQI
yang diprediksi oleh stres, usia, penggunaan musik dan lainnya. Dan hasil
regresi akhir signifikan dinama nilai P< 0.005 untuk setiap variabel dan hal
ini menunjukkan bahwa ketika usia dan stress bertambah dan musik tidak
digunakan maka kualitas tidur seseorang akan memburuk hal ini
ditunjukkan oleh skor PSQI yang meningkat, hal ini berdasarkan pendapat
bahwa jika skor PSQI meningkat maka kualitas tidur seseorang buruk
sehingga sering menggunakan musik sebagai alat bantu tidur ( bila melihat
perbandingan pada tabel 4 dan 3 )
4. Jenis musik yang paling sering atau paling banyak digunakan untuk tidur
adalah musik klasik dengan 31.96% dan yang sedikit digunakan adalah
jenis musik house dengan presentase 0.77%
5. Berdasarkan pohon klasifikasi dan regresi, skor PSQI dan skor pelatihan
dan keterlibatan musik dari Gold-MSI menunjukkan hasil bahwa usia dan
keterlibatan musik terbukti secara signifikan terkait dengan kecenderungan
untuk menggunakan musik sebagai bantuan untuk tidur dimana terdapat
70% orang dengan skor keterlibatan musik dengan usia < 22 tahun
menunjukkan tidak ada penggunaan musik secara teratur untuk tidur,
sebaliknya 75% 0rang dengan skor keterlibatan musik > 22 dan berusia 27
tahun atau lebih muda menggunakan musik untuk membantu mereka tidur.
6. Alasan musik digunakan sebagai alat bantu tidur; alasan paling umum yang
diberikan adalah musik digunakan untuk membantu mereka tertidur lebih
cepat dan terdapat 56.82% partisipan yang mengatakan setuju; dan 20.10%
tidak setuju; dan 54.35% yang mengatakan bahwa musik sebagai
pengurangan waktu yang dihabiskan di tempat tidur sebelum tidur; serta
34.74% mengatakan bahwa musik digunakan untuk meningkatkan
kepuasan tidur.
7. Alasan bagaimana musik dapat membantu sampel (seseorang) untuk tidur
dan jawaban atau tingkat persetujuannya adalah musik dapat membantu
mereka untuk rileks secara mental dengan 96.03% dari 403 peserta yang
menggunakan musik (n = 387) dan pada pernyataan musik mengalihkan
perhatian saya dari stress di hari yang baru saja berlalu mendapat
persetujuan 91.81% dan musik membantu saya untuk rileks secara fisik
adalah 85.85%
8. Oleh karena nilai P < 0.05 maka berdasarkan uji statistik dapat dikatakan
bahwa musik memiliki pengaruh yang signifikan sebagai alat bantu tidur
Analisis Tematik Kualitatif
1. Dari pertanyaan-pertanyaan melibatkan analisis 219 tanggapan
2. Teks respon terbuka menunjukkan perbedaan yang tidak jelas antara
Bagaimana dan Mengapa. Sehingga hasil analisis dari tanggapan
responden dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis ini terdiri dari 4
tema / tahapan yakni;
a. Hasil analisa 1 menunjukkan bahwa seseorang menggunakan musik
sebelum tidur karena; musik dapat menjadi pengalih pikiran dan
perhatian seseorarang ketika mencoba untuk tidur, musik sebagai
perangsang oleh seseorang agar memudahkan tidur, mendengarkan
musik sebelum tidur merupakan kebiasaan yang sudah lama
dilakukan
b. Hasil Analisa 2 menunjukkan bahwa seseorang menggunakan
musik sebelum tidur karena musik dapat meningkatkan kondisi
mental sebelum tidur, musik dapat membantu seseorang untuk
bersantai atau musik dapat membantu meminimalkan stress dan
kecemasan seseorang sebelum tidur, musik dapat meningkatkan
kondisi fisik seseorang sebelum tidur dimana musik berfungsi
sebagai lagu pengantar tidur yang jika musiknya tepat maka itu
akan membuat seseorang mengantuk dan membuat tubuh seseorang
lebih mudah untuk benar-benar rileks hingga tertidur, musik
digunakan untuk menghalangi suara-suara yang menganggu
seseorang ketika mencoba untuk tidur, musik dapat menghentikan
obrolan sibuk yang berputar dikepala sebelum tidur, musik dapat
membantu seseorang untuk melacak berapa lama seseorang tertidur
dan waktu yang dibutuhka untuk tidur, musik dapat memberikan
keamanan seperti kehangatan dimana gelombang suara dari musik
dapat membantu menghibur seseorang saat tidur, musik dapat
mempengaruhi mimpi seseorang, musik dapat melahirkan cinta
yakni musik dapat melahirkan kenikmatan pada saat didengarkan
sebelum tidur.
c. Hasil analisa 3 menunjukkan bahwa musik digunakan seseorang
sebelum tidur karena musik dapat; meningkatkan fokus seseorang
dengan memusatkan perhatiannya, musik dapat menjernihkan
pikiran, musik dapat membantu seseorang untuk menenangkan
pikiran dan mengurangi pikiran yang berpacu, musik dapat
mengubah suaasan hati seseorang sebelum tertidur, musik dapat
membuat seseorang merasa nyaman, musik digunakan untuk
mengatur pernapasan, musik dapat mengisi kekosongan, musik
dapat digunakan sebagai pengalih kebisingan misalnya suara bising
dan sebagainya, musik dapat membantu seseorang untuk tertidur
dengan menonaktifkan gangguan pikiran, musik dapat mengalihkan
pikiran seseorang dan membuat seseorang tertidur dengan cepat.
d. Hasil analisa 4 menunjukkan bahwa musik dapat membantu
seseorang untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatif atau hal-hal
yang tidak menyenangkan.
Kesimpulan keterlibatan musik memainkan peran penting dalam frekuensi individu
menggunakan musik sebagai alat bantu tidur. Dimana music biasanya digunakan
sebagai pengalih perhatian, pengubah suasana hati dan sebagainya.
Semakin lama mendegrakan music sebelum tidur maka semakin baik kualitas
tidur seseorang dan hal ini tentunya bergantung pada individu tersebut dan jenis
music apa yang didengarkan sebelum tidur.
Kelebihan 1. Temuan penelitian ini menginformasikan bahwa efek penggunaan musik
Penelitian dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu meningkatn kualitas tidur
Kekurangan 1. Pada penelitian ini tidak dapat menarik kesimpulan tentang kefektifan musik
Penelitian pada fisiologi tidur dan menanisme tidur yang mendasarinya berdasarkan
hasil survei saja
2. Karena sifat surveinya online maka penelitian ini hanya mengamati beberapa
bias sampel dalam usia dengan jumlah responden muda yang tidak
proporsional
3. Karena survei ini tidak secara langsung dapat mengukur efek musik dalam
kemampuannya untuk membantu kualitas tidur sehingga data penelitian ini
tidak menginformasikan apakah musik secara objektif memiliki efek yang
menguntungkan atau tidak

Anda mungkin juga menyukai