Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI KUALITAS

DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL IPHONE
(Studi Kasus di Wilayah Bogor)

DISUSUN OLEH
WA ODE PORIMATA PUTRI SYAHRUDIN
NIM. S. 1610.1146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM TAZKIA
BOGOR
2020 M/ 1441 H

i
PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal skripsi dengan judul “Analisis
Pengaruh Motivasi, Presepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhdap
Keputusan Pembelian: Studi Kasus di Wilayah Bogor” beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi
yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.

Bogor, 20 Maret 2020


Yang membuat pernyataan,

WA ODE PORIMATA PUTRI SYAHRUDIN


S. 1610.1146

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Motivasi, Presepsi Kualitas


dan Sikap Konsumen Terhdap Keputusan Pembelian: Studi Kasus di Wilayah
Bogor ” yang disusun oleh:
Nama : Wa Ode Porimata Putri Syahrudin
NIM : S. 1610.1146
telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan dalam seminar pada Program Studi
Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Bisnis dan Ekonomi Syariah Institut Agama
Islam Tazkia Bogor.

Bogor, 20 Maret 2020


Pembimbing,

Andang Heyahya,M.Pd.I.,M.Pd
Pembimbing

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subahanahu


Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat dan karunia sehingga saya penulis
bisa menyelesaikan proposal ini.
Shalawat serta salam saya curahkana kepada junjungan kita kepada baginda Nabi
Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang telah membimbing kita dari jaman
yang gelap gulita kepada jaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keluarga Penulis, Suami saya Anshar Arjuna dan orang tua saya Bapak La
Ode Syarudin dan Ibu Jauriah yang senantiasa memberikan semangat,
limpahan kasih sayang serta doa yang tiada berhenti sehingga saya dapat
melalui segalanya dengan baik.
2. Kepada dosen pembimbing penelitian yaitu Bapak Andang Heryahya,
M.Pd.I.,M.Pd yang telah membimbing saya menyelesaikan proposal ini
dengan sabar dan insya Allah ikhlas sehingga proposal ini terselesaikan.
Semoga Allah senantiasa merahmati beliau.
3. Teman seperjuangan yang senantiasa menghiasi hari-hari saya dalam
melalui pengerjaan proposal ini, Khonsa, Fathi, Rima, Qisthi, Ka Irni, dan
teman-teman jurusan manajemen bisnis syariah. Alhamdulillah berkat
energi positif yang senantiasa di salurkan membantu saya menyelesaikan
proposal ini dengan semangat yang pantang menyerah.

Penulis menyadari bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Namun penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Bogor, 05 April 2020

Wa Ode Porimat Putri S


S. 1610.1146

iv
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL SKRIPSI ....................................... ii


PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................... vii
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
Latar Belakang ...................................................................................................1
Rumusan Masalah..............................................................................................4
Batasan Penelitian ..............................................................................................4
Tujuan Penelitian ...............................................................................................4
Manfaat Penelitian .............................................................................................4
Sistematika Penulisan ........................................................................................5
LANDASAN TEORI..............................................................................................5
Keputusan Pembelian ........................................................................................5
Motivasi Konsumen ...........................................................................................6
Presepsi Kualitas ................................................................................................6
Sikap Konsumen ................................................................................................7
Teori Konsumsi dalam Islam ............................................................................9
Penelitian Terdahulu .......................................................................................11
Kerangka Pemikiran........................................................................................14
Pengembangan Hipotesis ................................................................................15
METODE PENELITIAN ....................................................................................15
Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................15
Jenis Penelitian .................................................................................................16
Jenis Data ..........................................................................................................16
Populasi dan Sampel ........................................................................................17
Teknik Pengumpulan Data .............................................................................17
Definisi Operasional Variabel .........................................................................17
Teknik Analisis Data ........................................................................................18
Hipotesis Statistika ...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ................................................................................................................1
Gambar 2 ..............................................................................................................16

vi
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada era globalisasi dan perkembangan dunia modern saat ini,
komunikasi menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Hal itu berdampak pada
meningkatnya permintaan terhadap berbagai jenis alat komunikasi yang ada.
Ponsel merupakan salah satu alat komunikasi yang dipilih banyak orang karena
dianggap merupakan alat komunikasi yang paling efektif dan efisien. Pilihan
masyarakat ini tentu saja menjadi peluang yang besar bagi perusahaan di bidang
komunikasi, untuk terus meningkatkan penjualannya dengan penerapan strategi
pemasaran yang tepat. Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan selera konsumen dan kelangsungan hidup perusahaan.
(Sumber. Liputan6.com)
IPhone merupakan salah satu smartphone yang dirancang dan dipasarkan
oleh Apple Inc. Iphone menggunakan sistem operasi iOS Apple dirancang untuk
memaksimalkan teknologi canggih yang ada didalam perangkat keras Apple.
Sebagai ponsel yang canggih didunia sistem operasi iOS ini menghadirkan fitur
beragam yang luar biasa juga dengan keamanan tingkat tinggi bagi para
penggunanya. IPhone ini juga memiliki beberapa fungsi pendukung lainnya
sesuai dengan spesifikasi yang ada serta keunggulan yang dimilikinya sehingga
walaupun ponsel ini memiliki harga yang paling mahal dijajaran ponsel pintar
dikelasnya, namun minat masyarakat akan produk ponsel ini cukup tinggi bahkan
bertambah setiap tahunnya. (Sumber. Makemac-online)

Tabel 1: Global Smartphone Vendor Shipments and Markets in Q4 2019

Global Smartphone Shipments by


Vendor Q4‘18 2018 Q4’19 2019
(Millions Of Units)
Samsung 69.3 291.3 68.8 295.1
Huawei 60.5 205.8 56.0 240.5
Apple 65.9 206.3 70.7 197.4
Xiomi 26.0 119.3 33.0 124.8
OPPO 31.1 116.6 30.5 115.1
Others 123.2 492.3 115.5 439.7
Total 376.0 1431.6 374.5 1412.6

Global Smartphone
Marketshare by Vendor Q4‘18 2018 Q4’19 2019
(% of Total)
Samsung 18.4% 20.3% 18.4% 20.9%
Huawei 16.1% 14.4% 15.0% 17.0%
Apple 17.5% 14.4% 18.9% 14.0%
Xiomi 6.9% 8.3% 8.8% 8.8%

1
OPPO 8.3% 8.1% 8.1% 8.1%
Others 32.8% 34.4% 30.8% 31.1%
Total 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Sumber MakeMac.grid.id

Menurut data Counterpoint Research, dari sepuluh ponsel paling banyak


terjual di dunia pada 2019, merek Apple dan Samsung berada di urutan teratas.
iPhone XR adalah ponsel terlaris tahun ini, diikuti oleh iPhone 11 dengan
penjualan pasar masing-masing 3% dan 2,1%. Ini menunjukkan bahwa iPhone
merupakan handset paling populer secara global. Selanjutnya, giliran Samsung
di posisi ketiga dan keempat dengan Samsung Galaxy A50 (1,8%) dan A10
(1,1%). Di peringkat lima ada juga satu-satunya handset selain Apple dan
Samsung, yaitu Oppo A5 dengan jumlah 1,3%. Kemudian, di peringkat enam ada
iPhone 8 dengan jumlah penjualan 1,2%, diikuti Samsung Galaxy A20, iPhone
11 Pro Max, dan iPhone 7 yang masing-masing berjumlah 1,1%. Terakhir, ada
iPhone XS Max dengan jumlah penjualan 1,0%. Sehingga dalam data yang
tersajikan diatas menggambarkan sebuah topik penelitian dimana adanya faktor
yang mendorong konsumen dalam memutuskan membeli ponsel iphone. Islam
memandang bahwa suatu barang atau jasa mempunyai nilai guna jika
mengandung nilai keunsur utama produksi mempunyai kedudukan yang
penting dalam kehidupan karena menunjang pelaksanaan ibadah kepada Allah
SWT, karenanya hukum bekerja adalah wajib. Hal ini disandarkan pada surat
Al-Jumu’ah ayat 10.
‫ض ِل َّللاَّ ِ َو ا ذ ْ ك ُ ُر وا َّللاَّ َ ك َ ث ِي ًر ا‬ ِ ‫اْل َ ْر‬
ْ َ ‫ض َو ا ب ْ ت َغ ُ وا ِم ْن ف‬ ْ ‫ش ُر وا ف ِي‬
ِ َ ‫ت ال صَّ ََل ة ُ ف َ ا ن ْ ت‬ ِ ُ ‫ف َ إ ِذ َا ق‬
ِ َ‫ض ي‬
‫ل َ ع َ ل َّ ك ُ مْ ت ُف ْ ل ِ حُ و َن‬
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.
Dalam Proses keputusan pembelian sebelum menentukan untuk
melakukan tindakan pembelian suatu produk. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan pembelian. Menurut
Kotler dan Amstrong (2008), keputusan pembelian seseorang dapat dipengaruhi
oleh motivasi, persepsi dan sikap. Menurut Kotler dan Amstrong (2006: 226)
keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli
di mana konsumen benar-benar membeli. Untuk menentukan keputusan
pembelian, terdapat beberapa indicator menurut Kotler (2000:212), yaitu:
Kemantapan pada sebuah produk, Kebiasaan dalam membeli produk,
Memberikan rekomendasi kepada orang lain, Melakukan pembelian ulang.
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang
bertindak (Kotler dan Keller 2006). Motivasi itu muncul karena ada kebutuhan
yang di inginkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan
muncul karena konsumen memang sangat membutuhkan atau meninginkan

2
sesuatu yang dirasa bias untuk memenuhi keinginannya. Motivasi terbentuk
karena adanya keinginan yang dating dari dalam diri seseorang untuk melakukan
tindakan. Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian akan
mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya persepsi kualitas produk.
Produk yang berkualitas dapat memberikan nilai tersendiri bagi konsumen yang
mengunakannya. Kotler (1995) mengatakan bahwa kualitas adalah total dari
seluruh fitur dan karakteristik yang membuat produk dapat memuaskan
kebutuhan, baik yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan. Suatu produk
yang berkualitas akan dipersepsikan baik oleh konsumen. (Kotler dan Keller,
2009) menyatakan bahwa indikator dari motivasi konsumen pada produk dapat
diukur berdasarkan: Dorongan kebutuhan akan memiliki produk, Dorongan
kebutuhan akan menggunakan produk, Dorongan untuk menunjang penampilan,
Dorongan akan tren yang sedang terjadi di lingkungan sosial, Dorongan
kegemaran akan produk. Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud
yang diharapkan (Durianto, 2001). Persepsi konsumen atas suatu produk dapat
berasal dari informasi yang diterima atau dari pengalaman konsumen dimasalalu.
Persepsi masing-masing konsumen atas kualitas suatu produk akan berbeda-
beda. Persepsi yang muncul dapat bersifat positif maupun negatif. Indikator
persepsi kualitas dapat diterangkan sebagai berikut : Hemat bahan bakar, Mesin
tangguh, Pelayanan purna jual, Tersedia suku cadang dalam beberapa pilihan
kualitas. Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau
penilaian evaluative berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa.
Konsumen akan meyakini informasi yang diterimanya dan memilih merek
tertentu untuk dibeli, hal itu berkaitan dengan sikap yang dikembangkan.
Keyakinan-keyakinan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu
merek merupakan suatu sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap suatu
merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak.
Sikap positif terhadap suatu merek tertentu akan memungkinkan konsumen
melakukan pembelian terhadap merek itu, sebaliknya sikap negative akan
menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Model sikap menurut
Schiffman dan Kanuk (2004: 225) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen
yaitu: Komponen kognitif (kepercayaan merek) Pengetahuan dan persepsi yang
diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman secara langsung dengan obyek
sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber, Komponen afektif
(evaluasi merek) Emosi atau perasaan konsumen mengenai suatu produk atau
merek tertentu merupakan komponen afektif dari sikap tertentu. Emosi dan
perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluatif
sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara
langsung dan menyeluruh, Komponen konatif (maksud untuk membeli)
Komponen ini berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa

3
individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu
terhadap suatu obyek tertentu.
Alasan peneliti melakukan penelitian produk ponsel iphone adalah
berangkat dari keinginan peneliti mengetahui apa yang mempengaruhi pembelian
ponsel iphone lebih tinggi dibanding ponsel dengan merk lain. Padahal dari kaca
mata konsumen standart yang dimiliki ponsel iphone dimiliki juga oleh ponsel
lain dengan harga dibawah harga ponsel iphone.
Berdasarkan berbagai latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis mengambil judul “Analisis Pengaruh Motivasi, Presepsi Kualitas dan
Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Iphone (Studi Kasus
Wilayah Kota Bogor”.

Rumusan Masalah
1. Apakah motivasi mempengaruhi keputusan pembelian ponsel
Iphone?
2. Apakah persepsi kualitas mempengaruhi keputusan pembelian ponsel
Iphone?
3. Apakah sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan Pembelian
ponsel Iphone?
4. Apakah motivasi, persepsi kualitas, sikap konsumen berpengaruh
terhadap keputusan pembelian ponsel Iphone?

Batasan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk menghindari
meluasnya permasalahan maka penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh
Motivasi, Persepsi Kualitas, Sikap konsumen, Terhadap Keputusan Pembelian
Ponsel Iphone di Wilayah Kota Bogor.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mempengaruhi informasi tentang:
1. Pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian ponsel Iphone.
2. Pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian ponsel Iphone.
3. Pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan Pembelian ponsel Iphone.
4. Pengaruh motivasi, persepsi kualitas, sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian ponsel Iphone.

Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh
selama menempuh perkuliahan sehingga penulis dapat menambah

4
pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi
oleh perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan
bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi dibidang
pemasaran sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi dan
masukan terhadap disiplin ilmu pengetahuan serta dapat menjadi
bahan acuan bagi penelitan selanjutnya.

Sistematika Penulisan
Penelitian ini diawali dengan latar belakang tentang definis ponsel dan
fitur ponsel iphone serta tingkat penjualan ponsel iphone. Kemudian dilanjutkan
dengan kajian literature terkait keputusan pembelian dan variabel yang
mempengaruhi keputusan pembelian dalam hal ini motivasi, presepsi kualitas,
dan sikap konsumen serta juga teori dalam ekonomi islam. Bagian selanjutnya
menjelaskan metodologi dan tahapan-tahapan dalam proses pengambilan data
dan pengolahannya. Hasil dan rekomendasi terhadap pihak terkait dijelaskan
pada bagian akhir dari skripsi ini.

LANDASAN TEORI

Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa. Konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah
dikenal oleh masyarakat. Konsumen sebelum memutuskan untuk membeli,
biasanya melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah,
(2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak,
(5) perilaku pasca pembelian.
Berdasarkan definisi di atas disimpulkan bahwa keputusan pembelian
adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah
produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen
merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif
penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen
dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang
akan diambil selanjutnya.
Peranan Konsumen dalam Keputusan Pembelian menurut Swastha dan
Handoko (2012) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan

5
membeli, yaitu:
a. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif
pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan
tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
b. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi
keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
c. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan
membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan
dimana membelinya.
d. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
e. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa
yang dibeli.
Sebuah perusahaan perlu mengetahui peranan tersebut karena semua
peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan
mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran
yang sesuai dengan pembeli.

Motivasi Konsumen
Motivasi adalah keadaan alam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
sesuatu tujuan (Dharmesta dan Handoko, 2012 : 77). Motivasi yang ada pada
seseorang akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan
mencapai sasaran kepuasan. Heldrachman dan Suad Husnan, (2012) juga
berpendapat "Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi
konsumen agar melakukan sesuatu". Jadi, motivasi bukanlah sesuatu yang dapat
diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang
dapat kita saksikan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong
oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut; kekuatan pendorong inilah
yang disebut motivasi. Oleh sebab itu kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya
perilaku konsumen itu dimulai dengan adanya suatu motivasi. Secara definitif
dapat dikatakan bahwa motivasi konsumen adalah suatu dorongan kebutuhan
dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.

Persepsi Kualitas
Paker dalam Tjiptono (2005:40) menyatakan bahwa persepsi kualitas
merek adalah penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas produk
secara keseluruhan. Sementara Durianto, Sugiarto & Sitinjak (2004:96)
menerangkan bahwa persepsi kualitas merek adalah persepsi pelanggan terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan
dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Zeithaml dalam Killa (2008:417)
menyebutkan persepsi kualitas merek sebagai penilaian subyektif konsumen
tentang keunggulan atau kelebihan produk secara keseluruhan. Dengan

6
demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas merek adalah persepsi atau
penilaian pelanggan terkait dengan keunggulan suatu produk atau jasa secara
keseluruhan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Kualitas


Menurut Nugroho J. Setiadi (2003), Faktor yang mempengaruhi persepsi
adalah penglihatan dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi terjadi
penglihatan. Tanggapan yang timbul atas rangsangan akan dipengaruhi sifat-sifat
individu yang melihatnya, sifat yang dapat mempengaruhi persepsi yaitu:
1. Motivasi
Motivasi merupakan hal yang mendorong seseorang mendasari tindakan
yang dilakukannya. Adanya motivasi dalam diri seseorang menjadi dasar
untuk melakukan pembelian.
2. Sikap
Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan
diberikan seseorang. Apabila seseorang memiliki sikap yang positif pada sutu
produk maka orang tersebut akan membeli produk yang ditawarkan.
Sebaliknya apabila seseorang memiliki sikap yang negatif pada sutu produk
maka orang tersebut tidak akan membeli produk yang ditawarkan.
3. Minat
Merupakan faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap
suatu hal atau objek tertentu, yang mendasari kesukaan ataupun
ketidaksukaan terhadap objek tersebut.
4. Pengalaman masa lalu
Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita biasanya akan
menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang pernah dilihat dan didengar.
5. Harapan
Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan, kita akan
cenderung menolak gagasan, ajakan, atau tawaran yang tidak sesuai dengan
apa yang kita harapkan.
6. Sasaran
Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan
mempengaruhi persepsi.
7. Situasi
Situasi atau keadaan disekita kita atau disekitar sasaran yang kita lihat
akan turut mempengaruhi persepsi. Sasaran atau benda yang sama yang kita
lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan persepsi yang berbeda
pula.

Sikap Konsumen
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang

7
baik secara konsekuen (Dharmmesta dan Handoko, 2012). Setiap unsur dalam
definisi ini sangat penting untuk memahami mengapa dan bagaimana sikap
terkait dalam perilaku konsumen dan pemasaran. Secara umum, fungsi sikap
dibagi menjadi empat golongan (psychologymania, 2012), yaitu:
i. Sikap sebagai alat untuk menyesuaikan diri
Sikap adalah sesuatu yang bersifat coomunicable, artinya suatu yang
mudah menjalar, sehingga menjadi mudah pula menjadi milik bersama.
Sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang dengan
kelompoknya atau dengan anggota kelompoknya.
ii. Sikap sebagai alat pengatur tingkah laku
Pertimbangan antara perangsang dan reaksi pada anak dewasa dan yang
sudah lanjut usianya tidak ada. Perangsang itu pada umumnya tidak
diberi perangsang secara spontan, akan tetapi terdapat adanya proses
secara sadar untuk menilai perangsang – perangsang itu.
iii. Sikap sebagai alat pengatur
Pengalaman-pengalaman manusia di dalam menerima pengalaman-
pengalaman dari luar sikapnya tidak pasif, tetapi diterima secara aktif,
artinya semua berasal dari dunia luar tidak semuanya dilayani oleh
manusia, tetapi manusia memilih mana-mana yang perlu dan mana yang
tidak perlu dilayani. Jadi, semua pengalaman diberi penilaian lalu dipilih.
iv. Sikap sebagai pernyataan kepribadian
Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang, ini disebabkan karena
sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya oleh karena
itu dengan melihat sikap-sikap pada objek tertentu, sedikit banyak orang
bisa mengetahui pribadi orang tersebut. Sikap merupakan pernyataan
pribadi.
v. Hubungan sikap konsumen dengan keputusan pembelian
Sikap adalah suatu kecemderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun
kurang baik secara konsekuen (Dharmamesta dan Handoko, 2012). Sikap
ini dilakukan konsumen berdasarkan padangannya terhadap produk dan
proses belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain. Sikap
konsumen bisa merupakan sikap positif ataupun negatif terhadap produk-
produk tertentu. Sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan
memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang
menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
Menurut Robbins (2006:169) (dalam Wahyuni 2008) sikap adalah
pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek, orang
atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002:14) (dalam Wahyuni
2008) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu :
1. Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang
obyek. Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif

8
kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan
komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
2. Affective component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang
terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
3. Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual
terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan
kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta
(2004:217) (dalam Wahyuni 2008); komponen kognitif merupakan
kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek
dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli.
Dengan mempelajari keadaan jiwa dan keadaan pikir dari sikap seseorang
diharapkan dapat menentukan perilaku keputusan pembelian seseorang.
Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan dari
kebudayaan dan lingkungan sosialnya. Sedang keadaan pikir seseorang
merupakan cara berpikir seseorang yang dipengaruhi tingkat pendidikannya.

Teori Konsumsi dalam Islam


a. Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Konsumsi adalah semua penggunaan barang dan
jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang dan
jasa yang digunakan dalam proses produksi tidak termasuk konsumsi, karena
barang dan jasa itu tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Barang dan jasa dalam proses produksi ini digunakan untuk memproduksi
barang lain.
Tindakan konsumsi dilakukan setiap hari oleh siapapun, tujuanya adalah
untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat
kemakmuran dalam arti terpenuhi berbagai macam kebutuhan, baik kebutuhan
pokok maupun sekunder, barang mewah maupun kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani. Tingkat konsumsi memberikan gambaran tingkat
kemakmuran seseorang atau masyarakat. Adapun pengertian kemakmuran disini
adalah semakin tinggi tingkat konsumsi seseorang maka semakin makmur,
sebaliknya semakin rendah tingkat konsumsi seseorang berarti semakin miskin.
(Sumber. Michael James, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, (Jakarta:
Ghalia, 2001), 49.
b. Pengertian Konsumsi Ekonomi Islam
Menurut Al-Ghazali konsumsi adalah (al-hajah) penggunaan barang
atau jasa dalam upaya pemenuhan kebutuhan melalui bekerja (iktisab) yang
wajib dituntut (fardu kifayah) berlandaskan etika (shariah) dalam rangka menuju
kemaslahatan (maslahah) menuju akhirah. 5 Prinsip ekonomi dalam Islam yang
disyariatkan adalah agar tidak hidup bermewah-mewahan, tidak berusaha pada

9
pekerjaan yang dilarang, membayar zakat dan menjauhi riba, merupakan
rangkuman dari akidah, akhlak dan syariat Islam yang menjadi rujukan dalam
pengembangan sistem ekonomi Islam. Sebagaimana firman Allah Swt:
َ َ‫ص ِل ًحا ۖ ِإنِى بِ َما تَ ْع َملُون‬
‫ع ِليم‬ ۟ ُ‫ت َوٱ ْع َمل‬
َ َٰ ‫وا‬ ِ َ‫ٱلطيِ َٰب‬ ۟ ُ‫س ُل ُكل‬
َّ َ‫وا ِمن‬ ُّ ‫َٰيََٰٓأَيُّ َها‬
ُ ‫ٱلر‬
Artinya: Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (Q.S Al Mu’minun Ayat 51)
Nilai-nilai moral tidak hanya bertumpu pada aktifitas individu tapi juga
pada interaksi secara kolektif.Individu dan kolektif menjadi keniscayaan nilai
yang harus selalu hadir dalam pengembangan sistem, terlebih lagi ada
kecenderungan nilai moral dan praktek yang mendahulukan kepentingan kolektif
dibandingkan kepentingan individual. Preferensi ekonomi baik individu dan
kolektif dari ekonomi Islam akhirnya memiliki karakternya sendiri dengan
bentuk aktifitasnya yang khas dan prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam, ada tiga
aspek adalah sebagai berikut;
1. Ketauhidan
Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa segala apa yang
di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh Allah Swt, bukan
kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang memberikan
signifikansi dan makna pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang
menjadi salah satu penghuni di dalamnya. Prinsip Tauhid menjadi landasan
utama bagi setiap umat muslim dalam menjalankan aktivitasnya termasuk
aktivitas ekonomi. Prinsip ini merefleksikan bahwa penguasa dan pemilik
tunggal atas jagad raya ini adalah Allah Swt. Prinsip tauhid ini pula yang
mendasari pemikiran kehidupan Islam yaitu khilafah (Khalifah) dan ‘Adalah
(keadilan).
2. Khilafah
Khilafah (Khalifah) bahwa manusia adalah khalifah atau wakil Allah di
muka bumi ini dengan dianugerahi seperangkat potensi spiritual dan mental serta
kelengkapan sumberdaya materi. Ini berarti bahwa, dengan potensi yang dimiliki,
manusia diminta untuk menggunakan sumberdaya yang ada dalam rangka
mengaktualisasikan kepentingan dirinya dan masyarakat sesuai dengan
kemampuan mereka dalam rangka mengabdi kepada Sang Pencipta Allah Swt.
3. Keadilan.
Merupakan bagian yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al
Syariah). Implikasi dari prinsip ini adalah :
(1) pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
(2) sumber-sumber pendapatan yang halal.
(3) distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata.
(4) pertumbuhan dan stabilitas.

10
Tiga prinsip tersebut tidak bisa dipisahkan, dikarenakan saling berkaitan
untuk terciptanya perekonomian yang baik dan stabil karena prinsip ‘Adalah
adalah merupakan bagian yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al
Syariah).Konsekuensi dari prinsip khilafah dan ‘adalah menuntut bahwa semua
sumberdaya yang merupakan amanah dari Allah harus digunakan untuk
merefleksikan tujuan syariah antara lain yaitu; pemenuhan kebutuhan (need
fullfillment), menghargai sumber pendapatan (recpectable source of earning),
distribusi pendapatan dan kesejah-teraan yang merata (equitable distribution of
income and wealth) serta stabilitas dan pertumbuhan (growth and stability).
Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi Islam konsumsi juga
memiliki pengertian yang sama, tetapi memiliki perbedaan di setiap yang
melingkupinya. Perbedaan mendasar dengan konsumsi ekonomi konvensional
adalah tujuan pencapaian dari konsumsi itu sendiri, cara pencapaiannya harus
memenuhi kaidah pedoman syariah Islamiyah

Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang relevan dalam penelitian ini digunakan
untuk membantu mendapatkan gambaran dalam menyusun kerangka berfikir
mengenai penelitian ini. Disamping itu untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan dari beberapa penelitian dan faktor faktor penting lainnya, sebagai
kajian yang dapat mengembangkan wawasan berfikir peneliti, beberapa
penelitian yang dikaji yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rico Saputra (2012) berjudul, Analisa
Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa pengaruh faktor Psikologis terhadap Keputusan Pembelian
Xenia di Sidoarjo. Variable dari pengaruh psikologis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100
orang konsumen pengguna mobil Daihatsu Xenia. Alat analisa yang
digunakan untuk mengukur pengaruh faktor Psikologis terhadap Keputusan
Pembelian adalah analisa regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian Daihatsu Xenia di Sidoarjo. Sedangkan
faktor yang paling dominan mempengaruhi Keputusan Pembelian adalah
Motivasi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008), berjudul Pengaruh Motivasi,
Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Merek Honda di kawasan Jawa barat Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap

11
konsumen terhadap keputusan pembelian. Satuan unit/obyek analisis
penelitian ini adalah konsumen atau pembeli dan pengguna sepeda motor
merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda.
Manfaat penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi dalam usaha untuk
meningkatkan volume penjualan melalui perilaku konsumen.
3. Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh Hizkia Elfran Mawey (2010)
Motivasi, Persepsi, Dan Sikap konsumen Pengaruhnya Terhadap Pembelian
produk PT. Rajawali Nusindo cabang Manado. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap secara simultan
terhadap keputusan pembelian produk Rajawali Nusindo. Pengaruh Motivasi,
Persepsi dan Sikap secara parsial terhadap keputusan pembelian produk
Rajawali Nusindo.
4. Penelitian ini dilakukan oleh Jesica Monica Reppi , Altje Tumbel , Rotinsulu
Jopie Jorie (2015) Motivasi, Persepsi, Dan Sikap konsumen Pengaruhnya
Terhadap Pembelian Ponsel Iphone Pada Pusat Perbelanjaan ITC Manado.
Penelitian ini menggunakan Metode asosiatif dengan teknik Analisis Regresi
Linear Berganda dan sampel berjumlah 100 orang. Hasil analisis diperoleh
bahwa Persepsi kualitas, motivasi dan sikap konsumen pembelian
berpengaruh positif baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan
pembelian, variabel motivasi konsumen memiliki nilai hitung paling tinggi.
5. Penelitian ini sebelumnya dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni (2008)
Motivasi, Persepsi, Dan Sikap konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputsan
Pembelian Motor Merek Honda di kawasan Surabaya Barat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi,
persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Satuan
unit/obyek analisis penelitian ini adalah konsumen atau pembeli dan
pengguna sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
merek Honda. Manfaat penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi dalam
usaha untuk meningkatkan volume penjualan melalui perilaku konsumen.
6. Penelitian ini dilakukan oleh Yunita dan Sudarno (2015). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor pribadi, sosial dan
bauran pemasaran secara parsial dan simultan terhadap perilaku konsumen
dalam keputusan pembelian iPhone di Mall Pekanbaru (studi kasus pada Top
Celluler Mall Pekanbaru). Populasi adalah seluruh konsumen yang membeli
iPhone pada Top Celluler Mall Pekanbaru dalam kurun tahun 2014 sebanyak
345 orang dan sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket), wawancara
dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan

12
formula regresi berganda.Dari hasil penelitian diketahui semua variabel
bebas secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap keputusan
pembelian di Top Celluler Mall Pekanbaru sebesar 73,10 %. Dan faktor lain
yang belum diteliti sebesar 26,90 %. Dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis)
berpengaruh secara serentak/simultan.Pengujian secara parsial diketahui
bahwa variabel yang lebih dominan pengaruhnya adalah faktor pribadi (X3)
karena memiliki nilai t hitung paling besar.

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teoritik diatas, maka
diperoleh paradigma berpikir sebagai berikut:
1. Pengaruh Motivasi Konsumen dengan Keputusan Pembelian:
Motivasi adalah keadaan alam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
sesuatu tujuan (Dharmesta dan Handoko, 2012: 77). Motivasi yang ada pada
seseorang (konsumen) akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada
tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat
diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan. Motivasi tidak dapat dilihat
begitu saja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak,
bahkan kadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Tingkah laku seseorang
sangat dipengaruhi dan dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan
kepuasannya. Baik yang bersumber dari dalam (internal), maupun dari luar
(eksternal). Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya
(Mowen, 2002).
Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan
emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada
kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan
atribut produk yang fungsional serta obyektif keadaannya misalnya kualitas
produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut
dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan
dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca indera misalnya
dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan
merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya
bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi
tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional (Wahyuni. 2008).
2. Pengaruh Persepsi Kualitas dengan Keputusan Pembelian
Menurut Dowling (1986) (dalam Ferrinadewi 2008) persepsi terhadap
resiko (perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen atas sejumlah akitivitas
yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan bahwa hasil tersebut

13
menjadi nyata. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146) (dalam Wahyuni
2008).
Perception is process by which an individuals selects, organizers, and
interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the world.
Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat
seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan
rangsangan- rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan
lengkap tentang dunianya. Sedangkan Kotler (2002) mengemukakan bahwa
dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat
berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai
stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku
seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Dengan
persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang menjadi
kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita.
Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat
menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung
kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek
(Durianto, et al., 2004). Persepsi kualitas yang baik akan mendorong kep
rangsangan (stimulus) dari obyek-obyek yang ada di berpengaruh pada perilaku
yang pada akhirnya menentukan faktor - faktor yang dipandang dorongan
melakukan sesuatu. Singkatnya, motif menggiatkan perilaku orang dan persepsi
menentukan arah perilakunya. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan tentang persepsi konsumen adalah salah satu faktor yang sangat
penting bagi manajemen dalam sebuah perusahaan untuk menyusun dan
menetapkan strategi pemasaranya. Hal ini merupakan masalah yang senantiasa
dihadapi konsumen dan menciptakan suatu kondisi yang tidak pasti misalkan
ketika konsumen menentukan pembelian produk baru.
3. Pengaruh sikap konsumen dengan keputusan pembelian
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara
konsekuen (Dharmmesta dan Handoko, 2012). Sikap ini dilakukan konsumen
berdasarkan pandangannya terhadap produk dan proses belajar baik dari
pengalaman ataupun dari yang lain. Sikap konsumen bisa merupakan sikap
positif ataupun negatif terhadap produk-produk tertentu. Sikap sebagai suatu
evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon
dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
Menurut Robbins (2006:169) (dalam Wahyuni 2008) sikap adalah sekitar
lingkungan. Suatu stimulus, sebagai masukan untuk panca indera atau sensory
reception. Fungsi dari sensory receptor adalah untuk melihat, mendengarkan,
mencium aroma, merasakan, dan menyentuh. Interpretasi seseorang mengenai
lingkungan tersebut akan sangat pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif
berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa.

14
Paradigma Penelitian

Motivasi (X1)

Presepsi Kualitas (X2) Keputusan Membeli (Y)

Sikap (X3)

Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar
dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut (Supranto, 2000). Hipotesis
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hipotesis I
Motivasi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian ponsel Iphone.
2. Hipotesis II
Presepsi kualitas konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian ponsel Iphone.
3. Hipotesis III
Sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
ponsel Iphone.
4. Hipotesis IV
Motivasi, Presepsi kualitas dan Sikap konsumen berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian ponsel Iphone.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Adapun waktu


penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan april dengan pembagian
schedule sebagai berikut:

15
Gambar 2. Time Line Metode Kuantitatif

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey, yaitu dengan cara
mengumpulkan data dan informasi untuk memperoleh fakta-fakta dan keterangan
mengenai keputusan pembeli dari responden menggunakan kuesioner. Menurut
Sugiono (2008), penelitian survey atau lengkapnya self-administered survey
adalah pengumpulan data yang menggunakan instrument kuesioner dan
wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif asosiatif dimana
menggunakan jenis metode kuantitatif kausal dimana variable bebas dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari (1)
motivasi (2) persepsi kualitas (3) sikap konsumen, sedangkan variabel terikat
adalah keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah pembeli (buyer) dan
pengguna (user). Populasi dalam penelitian ini mencakup konsumen ponsel
Iphone di Wilayah Kota Bogor.

Jenis Data
Adapun jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Data
Kuantitatif. Data Kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan
mengenai pembahasan. Data bisa berupa angka-angka yang dapat dihitung seperti
jumlah buyer dan player ponsel Iphone di wilayah Bogor. Jenis data yang
digunakan penulis ada dua jenis yaitu berupa:
a. Data Primer
Menurut Sujarweni (2018:177) data primer merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
media perantara). Penelitian dengan data primer dapat mengumpulkan data
sesuai dengan yang diinginkan, karena data yang tidak relevan dengan
tujuan penelitian dapat dieliminir atau setidaknya dikurangi. Data primer
yang dilakukan oleh peneliti adalah berupa kuesioner yang dibagikan
kepada responden yaitu generasi milenial di Jabodetabek.

16
b. Data Sekunder
Menurut Sujarweni (2018,186-187) data sekunder merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
(data documenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data
sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini berupa buku, jurnal, skripsi
dan artikel.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli (buyer) dan pengguna (user)
di Wilayah Bogor. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan teknik accedential sampling karena jumlah populasi
cukup besar dan tersebar diseluruh wilayah Bogor, maka sampel yang di ambil
sebanyak 100 responden.

Teknik Pengumpulan Data


1. Kuesioner
Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian
kuesioner (angket) yang ditujukan kepada responden tentang tanggapan atau
pandanganya terhadap program motivasi konsumen, persepsi kualitas, sikap
konsumen, dan keputusan pembelian ponsel Iphone. Pengumpulan data dengan
menggunakan kombinasi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, yang
diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan keobjektifan
data yang tepat. Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden serta
tanggapan konsumen terhadap ponsel Iphone. Pertanyaan-pertanyaan pada
angket tertutup dibuat dengan skala Likert 1-5 dengan menggunakan pertanyaan
berskala (scaling questions). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifikasi oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif. Dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka
jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukkan tabel berikut:
2. Wawancara
Selain kuesioner, juga digunakan teknik wawancara untuk mendukung
akurasi dan kelengkapan kuesioner tersebut. Wawancara juga digunakan untuk
memperluas pandangan peneliti tentang data-data lain yang tidak terformulasi
dalam kuesioner. Selain itu wawancara juga digunakan untuk melengkapi data
yang terkumpul melalui kuesioner.

17
Definisi Operasional Variabel

No Definisi Indikator No item


Variabel
1 Motivasi Konsumen 1. Harga produk 1,2
(X1) 2. Kualitas produk 3,4
Motivasi adalah keadaan 3. Ketersediaan barang 5
alam pribadi seseorang
yang mendorong
keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna
mencapai sesuatu
tujuan.(Dharmesta dan
Handoko, 2012 : 77)
2 Persepsi Kualitas (X2) 4. Kemudahan penggunaan 6,
Paker dalam Tjiptono 5. Karakteristik tambahan 7
(2005:40) menyatakan yang menjadi pembeda
bahwa persepsi kualitas 6. Kehandalan barang 8,9,10
merek adalah penilaian
konsumen terhadap
keunggulan atau
superioritas produk
secara keseluruhan.
3 Sikap Konsumen (X3) 7. Merek Produk 11
Sikap adalah suatu 8. Pengetahuan tentang 12,13,14
kecenderungan yang produk
dipelajari untuk bereaksi 9. Perasaan seseorang 15
terhadap penawaran terhadap produk
produk dalam masalah-
masalah yang baik
ataupun kurang baik
secara
konsekuen.(Dharmmesta
dan Handoko, 2012)
4 Keputusan Pembelian 10. Tidak ada pemilihan 16
(Y) merek lain
Menurut Kotler (2002), 11. Informasi tentang 17
keputusan pembelian kualitas 18,19,20
adalah tindakan dari 12. Ketertarikan untuk
konsumen untuk mau membeli ulang
membeli atau tidak.

18
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Sebagai variabel dependen (Y) adalah keputusan pembelian kembali. Variabel
independennya adalah motivasi (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen
(X3). Analisis didahului dengan asumsi klasik regresi berganda. Pengujian
hipotesa dilakukan melalui uji statistik yaitu uji F (secara keseluruhan) untuk
mengetahui apakah variabel independen secara keseluruhan dapat digunakan
untuk menjelaskan variabel dependen, dan uji t (secara parsial) untuk mengetahui
variabel independen yang mana dari motivasi, persepsi kualitas, dan sikap
konsumen yang mempengaruhi secara signifikan keputusan pembelian kembali
(variabel dependen). Juga dihitung angka R-Square untuk mengukur kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Hipotesis Stastistiska
Adapun hipotesis statistika dalam penelitian ini adalah:
1. H0 : b1X1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh motivasi (X1) terhadap
keputusan pembelian ponsel Iphone (Y).
H1 : b1X1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh motivasi (X1) terhadap keputusan
pembelian ponsel Iphone (Y).
2. H0 : b2X2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh prsepsi kualitas (X2) terhadap
keputusa pembelian ponsel Iphone (Y).
H1 : b2X2 ≠ 0, artinya terdapat pengaru presepsi kualitas (X2) terhadap
keputusan pembelian ponsel Iphone (Y).
3. H0 : b3X3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh sikap konsumen (X3) terhadap
keputusan pembelian ponsel Iphone (Y).
H1 : b3X3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh sikap konsumen (X3) terhadap
keputusan pembelian ponsel Iphone (Y).
Kemudian dengan uji statistik F untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen (bebas) mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (terikat). Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : b1 = b2 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu motivasi (X1), presepsi kualitas (X2) dan sikap konsumen
(X3) secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y).
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu motivasi (X1), presepsi kualitas (X2) dan sikap konsumen
(X3) secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y).

19
DAFTAR PUSTAKA

Weelden, E; Mugge, Ruth; Bakker, Conny. (2016). Paving the way towards
circular consumption Exploring consumer acceptance of refurbished
mobile phones in the Dutch market, Delft University of Technology.
Akir, Oriah, & Othman, M.N. 2010. Consumers’ shopping behaviour pattern on
selected consumer goods: Empirical evidence on Malaysian consumers.
Journal of Business & Policy Research Volume 5/1, 123 - 157
Catherine Watson Ignis Asset Management Jeff McCarthy Jennifer Rowley.
(2016). Journal of Management In Practice, Don Boco Institute Of
Management.
Liufeng Rd., Wufeng, Taichung. (2014). The Influences of Perceived Brand
Quality and Perceived Brand Prestige on Purchase Likelihood of iPhone
and HTC Mobile Phone in,Taiwan: Department of Business
Administration, Asia University.
Philip, Kotler (2011). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid 1 dan 2. PT.
Prenhalindo.
Kotler Philip dan Gary Amstrong, (2012) . Principles of Marketing, Global
Edition, 14 Edition, Pearson Education.
SiskaYulianda., Tati Handayani. (2015). The Effect of Two Aspects-Quality
Products and Consumers Psychology - Toward the Purchase Decisions
of Samsung Mobile Phone, Jakarta: Mediterranean Journal of Social
Sciences.
Wahyuni. (2008). Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda , Jawa barat.
Jesica Monica Reppi, Altje Tumbel, Rotinsulu Jopie Jorie. (2010) Pengaruh
Motivasi, Prepsepsi Kualitas, Sikap Konsumen Tehadap Keputusan
Pembelian Ponsel Iphone, Manado: Jurnal Manajemen Teori dan Terapan.
Saputra,Rico. (2012). Analisa Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Xenia, Sidoarjo
Makemac-Online, 2020. Angka penjualan Apple Akhirnya Jadi yang Teratas di
Q4 (Di update 31 Januari 2020) Tersedia di: https://makemac.grid.id. (Di
akses 6 April 2020)
Saputra R, Samuel H. (2012). Analisa Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap
Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Xenia,
Sidoarjo: Jurusan Manajemen Pemasaran, UKPetra.
Yunita & Sudarno, 2015. Analisis Pengaruh Kualitas dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Iphone di, Pekanbaru.
Sujarweni, V.Wiratna. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi
Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS

20
Saebani, Beni Ahmad dan Nurjaman, Kadar. 2013. Manajemen Penelitian.
Bandung: Pustaka Setia.
Basu Swasta Dharmmesta & T Handayani Handoko. 2007. Manajemen Pemasaran,
Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE -Yogyakarta

21

Anda mungkin juga menyukai