Anda di halaman 1dari 25

BAB 6

UJI INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh,
mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang
dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Instrumen yang baik, paling tidak
memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, sensitivitas, objektivitas, dan fisibilitas. Untuk
pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai validitas dan reliabilitas.

A. VALIDITAS
Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Misalkan seseorang ingin mengukur panjang suatu
benda, maka alat yang digunakan adalah mistar/meteran. Mistar/meteran adalah alat
ukur yang valid untuk mengukur panjang suatu benda.
Penelitian yang bersifat deskriptif maupun eksplanatif yang melibatkan varia-
bel/konsep yang tidak bisa diukur secara langsung, validitas tidak sederhana,
mengandung penjabaran konsep dari tingkat teoretis sampai empiris, namun instrumen
penelitian harus valid agar dapat dipercaya.
Validitas terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis validitas diantaranya adalah
validitas rupa (face validity), validitas isi (content validity), validitas kriteria (criterion
validity), dan validitas konstruk (construct validity). Adapun penjelasan untuk masing-
masing validitas dijabarkan sebagai berikut.
1. Validitas Rupa (Face Validity)
Validitas rupa (face validity) adalah validitas yang menunjukkan apakah alat
ukur/instrumen penelitian dari segi rupa tampak mengukur apa yang ingin diukur atau
tidak. Validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan tampilan instrumen. Validitas rupa
penting untuk pengukuran kemampuan individu, seperti pengukuran kejujuran,
kecerdasan, bakat, dan keterampilan.
2. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi (content validity) adalah validitas yang berkaitan dengan
kemampuan suatu instrumen dalam mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Validitas
ini mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya, tes bidang

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 1


studi, peneliti harus mampu mengungkap isi bidang studi tersebut, pengukuran motivasi
harus mampu mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan konsep motivasi dan hal-
hal lainnya. Penentuan validitas isi berkaitan dengan roses analisis logis, berbeda
dengan validitas rupa yang kurang menggunakan analisis logis yang sistematis.
Instrumen yang memiliki validitas isi biasanya juga mempunyai validiats rupa, namun
tidak sebaliknya.
3. Validitas Kriteria (Criterion Validity)
Validasi suatu instrumen dengan membandingkannya dengan instrumen
pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya. Jika
korelasinya signifikan, maka instrumen tersebut memiliki validiats kriteria, yaitu
validitas konkuren (concurrent validity) dan validitas ramalan (prediktive validity).
Validiats konkuren adalah kemampuan suatu intrumen pengukuran untuk mengukur
gejala tertentu saat sekarang, kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran
lain untuk konstruk yang sama. Validiats ramalan adalah kemampuan suatu intrumen
pengukuran memprediksi secara tepat apa yang akan terjadi di masa datang. Misalnya,
apakah tes masuk sekolah mempunyai validiats ramalan atau tidak ditentukan oleh
kenyataan apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil tes masuk dengan
prstasi belajar sesudah menjadi siswa. Apabila ada, berarti tes tersebut mempunyai
validitas ramalan.
4. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Konstruk merupakan kerangka dari suatu konsep. Validitas konstruk adalah
validitas yang berkaitan dengan kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian
suatu konsep yang diukurnya. Validitas konstruk memiliki cakupan yang lebih luas
dibandingkan dengan validitas yang lainnya, karena melibatkan banyak prosedur
termasuk validitas isi dan kriteria.

Pengujian Validitas Konstruk (Construct Validity)


Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut.
a. Koefisien korelasi product moment > 0,3
b. Koefisien korelasi product moment > rtabel (α; n-2) dengan n = jumlah sampel
c. Nilai sig ≤ α
Rumus yang biasa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik korelasi

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 2


product moment adalah sebagai berikut.

Di mana:
n = jumlah responden/sampel
X = skor variabel (jawaban responden)
Y = skor total dari semua variabel untuk responden ke-n

Contoh:
Berikut ini data dari 10 responden yang telah mengisi kuesioner, terdiri dari 4 butir
pertanyaan dan tiap butir pertanyaan mempunyai 5 pilihan jawaban dari nilai paling
rendah = 1 sampai nilai paling tinggi = 5. Uji validitas dari ke-4 butir pertanyaan
tersebut dengan taraf signifikansi (α) = 0,05.

Tabel 6.1 Jawaban Responden


Nomor Butir Pertanyaan
Responden
A B C D
1 4 3 4 3
2 4 5 4 4
3 4 4 4 4
4 3 3 3 3
5 5 5 5 5
6 5 5 5 3
7 4 4 4 4
8 4 5 4 4
9 4 3 3 3
10 4 5 5 5

Jawab:
Penyelesaian Secara Manual
Langkah-langkah menjawab:
1. Menjumlahkan skor jawaban untuk setiap nomor butir pertanyaan dan untuk setiap
responden.
Tabel 6.2 Total Jawaban Responden
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jumlah
butir pertanyaan A 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 41
B 3 5 4 3 5 5 4 5 3 5 42
C 4 4 4 3 5 5 4 4 3 5 41
D 3 4 4 3 5 3 4 4 3 5 38
Jumlah 14 17 16 12 20 18 16 17 13 19

2. Menghitung nilai rtabel. Untuk n = 10 dan α = 0,05 maka nilai r(0,05 , 10-2) pada tabel r

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 3


product moment adalah 0,707.
3. Menghitung nilai rhitung.
 Butir pertanyaan A
Tabel 6.3 Tabel Penolong Uji Validitas Butir Pertanyaan A
Responden (n) X (A) Y (total) XY (X)2 (Y)2
1 4 14 56 16 196
2 4 17 68 16 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144
5 5 20 100 25 400
6 5 18 90 25 324
7 4 16 64 16 256
8 4 17 68 16 289
9 4 13 52 16 169
10 4 19 76 16 361
Jumlah 41 162 674 171 2684

n XY    X  Y 
rhitung A 
n X 2
   X  n Y    Y  
2 2 2

10674   41162  6740  6642 98


    0,745
10171  41 102684   162 
2 2
29596 131,469

 Butir pertanyaan B
Tabel 6.4 Tabel Penolong Uji Validitas Butir Pertanyaan B
Responden (n) X (B) Y (total) XY (X)2 (Y)2
1 3 14 42 9 196
2 5 17 85 25 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144
5 5 20 100 25 400
6 5 18 90 25 324
7 4 16 64 16 256
8 5 17 85 25 289
9 3 13 39 9 169
10 5 19 95 25 361
Jumlah 42 162 700 184 2684

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 4


n XY    X  Y 
rhitung B 
n X 2
   X  n Y    Y  
2 2 2

10700   42 162  7000  6804 196


    0,921
10184  42 102684   162 
2 2
76596 212,829

 Butir pertanyaan C
Tabel 6.5 Tabel Penolong Uji Validitas Butir Pertanyaan C
Responden (n) X (C) Y (total) XY (X)2 (Y)2
1 4 14 56 16 196
2 4 17 68 16 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144
5 5 20 100 25 400
6 5 18 90 25 324
7 4 16 64 16 256
8 4 17 68 16 289
9 3 13 39 9 169
10 5 19 95 25 361
Jumlah 41 162 680 173 2684

n XY    X  Y 
rhitung C 
n X 2
   X  n Y    Y  
2 2 2

10680   41162  6800  6642 158


    0,925
10173  41 102684   162 
2 2
49596 170,892

 Butir pertanyaan D
Tabel 6.6 Tabel Penolong Uji Validitas Butir Pertanyaan D
Responden (n) X (D) Y (total) XY (X)2 (Y)2
1 3 14 42 9 196
2 4 17 68 16 289
3 4 16 64 16 256
4 3 12 36 9 144
5 5 20 100 25 400
6 3 18 54 9 324
7 4 16 64 16 256
8 4 17 68 16 289
9 3 13 39 9 169
10 5 19 95 25 361
Jumlah 38 162 630 150 2684

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 5


n XY    X  Y 
rhitung D 
n X 2
   X  n Y    Y  
2 2 2

10630   38162  6300  6156 144


    0,788
10150  38 102684   162 
2 2
56596 182,691

4. Membandingkan rhitung dengan rtabel


Butir pertanyaan A  rhitung = 0,745 > rtabel = 0,707
Butir pertanyaan B  rhitung = 0,921 > rtabel = 0,707
Butir pertanyaan C  rhitung = 0,925 > rtabel = 0,707
Butir pertanyaan D  rhitung = 0,788 > rtabel = 0,707
5. Membuat kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rhitung > rtabel untuk semua butir
pertanyaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid.

Penyelesaian dengan bantuan SPSS


Langkah-langkah menjawab:
1. Buka aplikasi SPSS, kemudian klik tab sheet Variable View.
 Baris pertama, pada kolom Name isikan “responden”, kolom Decimal ganti 0,
kolom measure ganti “nominal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban A”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban B”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban C”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban D”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “total jawaban”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 6


2. Isikan data pada Data View

3. Pengolahan data
 Pilih Analyze ----- Corelate ----- Bivariate
 masukkan “jawaban A, B, C, D, dan total jawaban” ke Variables
 Pada Correlations Coefficient klik Pearson
 Pada Text of Significance klik Two-tailed

 Klik Options, pada Statistics klik Mean and standard deviation dan pada Missing
Values, klik Exclude casses pairwise lalu klik Continue.

4. Klik OK dan diperoleh hasil output SPSS

Tabel 6.7 Descriptive Statistics


Mean Std. Deviation N
jawaban_A 4.10 .568 10
jawaban_B 4.20 .919 10
jawaban_C 4.10 .738 10
jawaban_D 3.80 .789 10
total_jawaban 16.20 2.573 10

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 7


Interpretasi:
Dari Tabel 6.7 dapat diketahui bahwa sampel sebanyak 10 orang. Nilai rata-rata
jawaban A sebesar 4,1; B sebesar 4,2; C sebesar 4,1; dan D sebesar 3,8.

Tabel 6.8 Correlations


jawaban_A jawaban_B jawaban_C jawaban_D total_jawaban
jawaban_A Pearson Correlation 1 .596 .769** .298 .745*
Sig. (2-tailed) .069 .009 .403 .013
N 10 10 10 10 10
jawaban_B Pearson Correlation .596 1 .787** .674* .921**
Sig. (2-tailed) .069 .007 .032 .000
N 10 10 10 10 10
jawaban_C Pearson Correlation .769** .787** 1 .611 .925**
Sig. (2-tailed) .009 .007 .061 .000
N 10 10 10 10 10
jawaban_D Pearson Correlation .298 .674* .611 1 .788**
Sig. (2-tailed) .403 .032 .061 .007
N 10 10 10 10 10
total_jawaban Pearson Correlation .745* .921** .925** .788** 1
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .007
N 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Interpretasi:
Dari Tabel 6.8 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi untuk masing-masing butir
pertanyaan sebesar 0,745; 0,921; 0,925; 0,788. Koefisien korelasi tersebut lebih
besar daripada rtabel = 0,707, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua
butir pertanyaan valid.

B. RELIABILITAS
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan secara
eksternal maupun internal. Pengukuran eksternal dapat dilakukan dengan test retest,
equivalent, dan gabungan keduanya. Pengukuran internal dilakukan dengan
menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.
Penjelasan untuk pengukuran reliabilitas dijelaskan sebagai berikut.

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 8


1. Pengukuran Eksternal Reliabilitas
a. Test Retest Reliability
Metode test retest adalah dengan mencoba alat ukur beberapa kali kepada
responden. Jadi, dalam hal ini alat ukur dan responden sama tetapi dilakukan dalam
waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan yang berikutnya. Apabila koefisien korelasi positif dan signifikan, maka
instrumen dinyatakan reliabel. Metode ini merupakan metode yang paling baik untuk
mengetahui penyebab timbulnya kesalahan yang berkaitan dengan waktu. Pada metode
ini, kita memberikan pertanyaan/kuesioner kepada responden yang sama dan
menggunakan kalimat yang sama.
b. Equivalent (Ekivalen)
Pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan sekali, tetapi menggunakan dua
alat ukur pada responden yang sama dan waktu yang sama. Alat ukur yang ekivalen
pernyataan secara bahasa berbeda, tetapi mempunyai maksud yang sama. Reliabilitas
dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data alat ukur yang satu dengan data alat
ukur yang dijadikan ekivalen. Apabila korelasi keduanya positif dan signifikan, maka alat
ukur dinyatakan reliabel.
c. Gabungan
Pengujian reliabilitas dengan metode gabungan dilakukan dengan cara mencoba
dua alat ukur yang ekivalen beberapa kali ke responden yang sama. Reliabilitas
dilakukan dengan mengkorelasikan dua instrumen yang ekivalen pada pengujian
pertama, setelah itu dikorelasikan secara silang. Jadi, dengan dua kali pengujian dalam
waktu yang berbeda, akan dapat dianalisis enam koefisien reliabilitas. Apabila keenam
koefisien tersebut berkorelasi secara positif dan signifikan, maka dikatakan alat ukur
tersebut reliabel.

2. Pengukuran Internal Reliabilitas


Pengukuran internal reliabilitas tergantung dari skala yang digunakan. Teknik-
teknik pengukuran reliabilitas, diantaranya adalah teknik alpha cronbach, test retest,
spearman brown, kuder-richardson (K-R 20), dan kuder dan richardson (K-R 21).
Adapun penjelasan untuk masing-masing teknik dijabarkan sebagai berikut.
a. Alpha Cronbach (AC)
Teknik ini digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 9


reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berupa skala, seperti 1-3, 1-
5, dan 1-7 atau jawaban yang menginterpretasikan penilaian sikap. Kriteria suatu
instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini adalah apabila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.

, dimana dan
Keterangan:
n = jumlah sampel
Xi = jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑X = total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

= varian total

= jumlah varian butir


k = jumlah butir pertanyaan
r11 = koefisien reliabilitas instrumen AC

Contoh:
Berikut ini data dari 10 responden yang telah mengisi kuesioner, terdiri dari 4
butir pertanyaan dan tiap butir pertanyaan mempunyai 5 pilihan jawaban dari nilai
paling rendah = 1 sampai nilai paling tinggi = 5. Ujilah reliabilitas dari ke-4 butir
pertanyaan tersebut dengan taraf signifikansi (α) = 0,05.

Tabel 6.9 Jawaban Responden untuk Uji Reliabilitas dengan Teknik Alpha Cronbach
Nomor Butir Pertanyaan
Responden
A B C D
Ayu 4 3 4 3
Binti 4 5 4 4
Cita 4 4 4 4
Diana 3 3 3 3
Elya 5 5 5 5
Fitri 5 5 5 3
Guntur 4 4 4 4
Hanip 4 5 4 4
Imam 4 3 3 3
Johan 4 5 5 5

Jawab:
Penyelesaian secara manual
Langkah-langkah:
1) Membuat tabel penolong Uji Reliabilitas Alpha Cronbach

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 10


Tabel 6.10 Tabel Penolong Uji Reliabilitas dengan Teknik Alpha Cronbach
Res XA XB XC XD (XA)2 (XB)2 (XC)2 (XD)2 ∑X (∑X)2
1 4 3 4 3 16 9 16 9 14 196
2 4 5 4 4 16 25 16 16 17 289
3 4 4 4 4 16 16 16 16 16 256
4 3 3 3 3 9 9 9 9 12 144
5 5 5 5 5 25 25 25 25 20 400
6 5 5 5 3 25 25 25 9 18 324
7 4 4 4 4 16 16 16 16 16 256
8 4 5 4 4 16 25 16 16 17 289
9 4 3 3 3 16 9 9 9 13 169
10 4 5 5 5 16 25 25 25 19 361
Jumlah 41 42 41 38 171 184 173 150 162 2684

2) Menghitung total nilai varian

 X  2
41
2

X 2
A 
n
A
171 
10  0,29
Pertanyaan butir A   A2  
n 10

 X  2
42 2
X 2
B 
n
B
184 
10  0,76
Pertanyaan butir B   B2  
n 10

 X  2
412
X 2
C 
n
C
173 
10  0,49
Pertanyaan butir C   C2  
n 10

 X  2
38
2

X 2
D 
n
D
150 
10  0,56
Pertanyaan butir D   D2  
n 10

 2
b   A2   B2   C2   D2  0,29  0,76  0,49  0,56  2,1

3) Menghitung nilai varian total

 X  2
162 2
X 2

n
2684 
10
 t2    5,96
n 10
4) Menghitung nilai reliabilitas instrumen

 k   b   4  2,1 
2

r11   1  2 
 1  0,864

 k  1   t   4  1  5,96 
 

5) Membuat kesimpulan
Instrumen dinyatakan reliabel karena nilai r11 > 0,6.

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 11


Penyelesaian dengan bantuan SPSS
Langkah-langkah menjawab:
1) Buka aplikasi SPSS, kemudian klik tab sheet Variable View.
 Baris pertama, pada kolom Name isikan “responden”, kolom Decimal ganti 0,
kolom measure ganti “nominal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban A”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban B”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban C”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “jawaban D”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “total jawaban”, kolom Decimal ganti 0,
kolom Measure ganti ke “ordinal”.

2) Isikan data pada Data View

3) Pengolahan data
 Pilih Analyze ----- Scale ----- Reliability Analysis
 masukkan “jawaban A, B, C, dan D” ke Items dan untuk Model pilih Alpha

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 12


 Klik Statistics, pada Descriptive for pilih Item dan Scale lalu klik Continue.

4) Klik OK dan diperoleh hasil output SPSS

Tabel 6. 11 Reliability Statistics


Cronbach's Alpha N of Items
.864 4

Interpretasi:
Dari Tabel 6.11 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r11 = 0,864 > 0,6,
sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel.

b. Test-Retest
Suatu alat ukur yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengan
mencoba alat ukur sebanyak dua kali kepada responden yang sama dengan waktu yang
berbeda. Selang waktu yang efektif antara pengukuran pertama dan kedua berkisar
antara 15-30 hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari responden masih ingat
dengan jawaban pengukuran pertama. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi
percobaan pertama dan kedua.
Pada umumnya, teknik korelasi yang digunakan untuk menguji reliabilitas
dengan test-retest menggunakan korelasi product moment, tetapi juga bisa
menggunakan teknik yang lain. Pilihan teknik korelasi disesuaikan dengan jenis data
yang dikumpulkan. Apabila koefisien korelasi (rhitung) > rtabel, maka pengukuran pertama

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 13


dan kedua konsisten, sehingga instrumen dinyatakan reliabel.

Keterangan:
X = skor pengamatan pertama
Y = skor pengamatan kedua
n = jumlah responden

Contoh:
Seorang mahasiswa ingin menguji apakah instrumen penelitian yang ia gunakan
reliabel atau tidak. Teknik uji reliabilitas yang ia gunakan adalah test-retest dengan taraf
signifikansi α = 5% = 0,05. Hasil pengukuran tersajikan pada Tabel 6.12.

Tabel 6.12 Jawaban Responden untuk Uji Reliabilitas dengan Teknik Test-Retest
Responden Pengukuran I (X) Pengukuran II (Y)
Ayu 14 16
Binti 17 15
Cita 14 14
Diana 11 18
Elya 14 12
Fitri 13 9
Guntur 11 16
Hanip 11 9
Imam 11 18
Johan 16 16
Kelly 18 14
Ludwig 20 19

Jawab:
Penyelesaian secara manual
Langkah-langkah menjawab:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho : pengukuran pertama dan kedua tidak konsisten (tidak reliabel)
Ha : pengukuran pertama dan kedua konsisten (reliabel)
2) Menentukan resiko kesalahan (taraf signifikansi) sebesar α=5%
3) Kaidah pengujian
Jika rhitung ≤ rtabel, maka Ho diterima  tidak reliabel
Jika rhitung > rtabel, maka Ho ditolak  reliabel
4) Menghitung rhitung dan rtabel
a) Menghitung rhitung

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 14


 Membuat tabel penolong Uji Reliabilitas Test-Retest

Tabel 6.13 Tabel Penolong Perhitungan Uji Reliabilitas dengan Teknik Test-Retest
Responden X (I) Y (II) XY X2 Y2
1 14 16 224 196 256
2 17 15 255 289 225
3 14 14 196 196 196
4 11 18 198 121 324
5 14 12 168 196 144
6 13 9 117 169 81
7 11 16 176 121 256
8 11 9 99 121 81
9 11 18 198 121 324
10 16 16 256 256 256
11 18 14 252 324 196
12 20 19 380 400 361
Jumlah 170 176 2519 2510 2700

 Menghitung nilai r
n XY    X  Y 
rhitung 
n X    X  nY   Y  
2 2 2 2

12(2519 )  (170)(176)

12(2510)  (170) 12(2700)  (176) 
2 2

308 308
   0,234
(1220 )(1424 ) (34,9)(37,7)

b) Menentukan nlai koefisien korelasi (rtabel)


Nilai rtabel dapat dilihat di tabel product moment dengan ketentuan r(α , n-2).

Dengan nilai n = 12 dan α = 5%, sehingga nilai rtabel di tabel product moment =
0,632.
5) Membandingkan rhitung dan rtabel
rhitung = 0,234 dan rtabel = 0,632
ternyata setelah dibandingkan diperoleh bahwa rhitung < rtabel, sehingga Ho diterima.
6) Membuat kesimpulan
Oleh karena nilai rhitung < rtabel, maka keputusannya adalah pengukuan pertama dan
kedua tidak konsisten (tidak reliabel)

Penyelesaian dengan bantuan SPSS


Langkah-langkah menjawab:
1) Buka aplikasi SPSS, kemudian klik tab sheet Variable View.
 Baris pertama, pada kolom Name isikan “responden”, kolom Decimal ganti 0,

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 15


kolom measure ganti “nominal”.
 Baris kedua, pada kolom Name isikan “Test I”, kolom Decimal ganti 0, kolom
Measure ganti ke “ordinal”.
 Baris ketiga, pada kolom Name isikan “Test II”, kolom Decimal ganti 0, kolom
Measure ganti ke “ordinal”.

2) Isikan data pada Data View

3) Pengolahan data
 Pilih Analyze ----- Correlate ----- Bivariate
 masukkan “test I dan test II” ke Variables

4) Klik OK dan diperoleh hasil output SPSS

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 16


Tabel 6.14 Correlations
Test_I Test_II
Test_I Pearson Correlation 1 .234
Sig. (2-tailed) .465
N 12 12
Test_II Pearson Correlation .234 1
Sig. (2-tailed) .465
N 12 12

Interpretasi:
Dari Tabel 6.14 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r11 = 0,234 < 0,632
dan nilai sig = 0,465 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tidak
reliabel.

c. Spearman Brown
Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan teknik spearman brown
adalah instrumen yang mempunyai beberapa kriteria, antara lain:
1) Pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan hanya ada dua jawaban. Misalnya, jawaban
ya diisi dengan nilai 1 dan jawaban tidak diisi dengan nilai 0.
2) Jumlah instrumen penelitian harus genap, agar dapat dibelah. Belahan pertama dan
kedua harus seimbang.

Keterangan:
X = skor belahan I
Y = skor belahan II
n = jumlah responden
rxy = nilai koefisien korelasi
r11 = reliabilitas instrumen

Uji reliabilitas dengan teknik spearman brown ada dua cara, yaitu:
1) Teknik belahan ganjil-genap
Teknik ini membagi instrumen penelitian ke dalam dua kelompok. Kelompok
pertama untuk butir pertanyaan nomor ganjil. Kelompok kedua untuk butir
pertanyaan nomor genap
2) Teknik belahan awal-akhir
Teknik ini membagi instrumen penelitian ke dalam dua kelompok. Kelompok
pertama adalah butir pertanyaan ke-1 sampai ke-1/2 n. Kelompok kedua adalah
butir pertanyaan setengah nomor terakhir.

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 17


Contoh:
Seorang mahasiswa ingin menguji apakah instrumen penelitian yang ia gunakan
reliabel atau tidak. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari 12 butir
pertanyaan dan jawabannya hanya terdiri dari “ya = 1” dan “tidak = 0”. Teknik uji
reliabilitas yang ia gunakan adalah spearman brown dengan taraf signifikansi α = 5%.
Hasil pengukuran tersajikan pada Tabel 6.15.

Tabel 6.15 Jawaban Responden untuk Uji Reliabilitas dengan Teknik Spearman Brown
Responden Butir Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ayu 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0
Binti 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1
Cita 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1
Diana 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1
Elya 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
Fitri 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0
Guntur 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
Hanip 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
Imam 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
Johan 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0
Kelly 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0
Ludwig 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
Megan 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
Novi 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1
Ozan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0

Jawab:
Penyelesaian secara manual
Langkah-langkah menjawab:
1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho : tidak ada hubungan antara pengukuran belahan ganjil dengan genap (tidak
reliabel)
Ha : ada hubungan antara pengukuran belahan ganjil dengan genap (reliabel)
2) Menentukan taraf signifikansi sebesar α = 5% = 0,05
3) Membelah instrumen penelitian

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 18


Tabel 6.16 Perhitungan Uji Reliabilitas dengan Teknik Belahan Ganjil-Genap
Butir Pertanyaan
Responden Total Ganjil Genap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 2 3
2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 7 4 3
3 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 5 3 2
4 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 7 4 3
5 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 6 3 3
6 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 4 2 2
7 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 3 3
8 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 8 4 4
9 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 7 4 3
10 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 4 2 2
11 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 4 2 2
12 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 6 3 3
13 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 8 4 4
14 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 4 3
15 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 3 5

4) Kaidah pengujian
Jika rhitung ≤ rtabel, maka Ho diterima
Jika rhitung > rtabel, maka Ho ditolak
5) Menghitung rhitung dan rtabel
 Membuat tabel penolong

Tabel 6.17 Tabel Penolong Uji Reliabilitas dengan Metode Spearman Brown Teknik Belahan Ganjil-
Genap
Responden X (ganjil) Y (genap) XY X2 Y2
1 2 3 6 4 9
2 4 3 12 16 9
3 3 2 6 9 4
4 4 3 12 16 9
5 3 3 9 9 9
6 2 2 4 4 4
7 3 3 9 9 9
8 4 4 16 16 16
9 4 3 12 16 9
10 2 2 4 4 4
11 2 2 4 4 4
12 3 3 9 9 9
13 4 4 16 16 16
14 4 3 12 16 9
15 3 5 15 9 25
Jumlah 47 45 146 157 145

 Menghitung nilai rxy


n XY    X  Y  15(146)  (47)(45)
rhxy  
n X 2
   X  n Y    Y  
2 2 2
15(157)  (47) 15(145)  (45) 
2 2

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 19


2190  2115 75 75
rhxy     0,507
2355  2209 2175  2025 (146)(150) 147,99

 Menghitung nilai indeks reliabilitas (r11)


2r xy  2(0,507 ) 1,014
r11     0,673
1  r 
xy 1  0,507 1,507

 Menghitung nilai koefisien korelasi (rtabel)


Nilai rtabel dapat dilihat di tabel product moment dengan ketentuan r(α;n-2). Dengan
nilai n = 15 dan α = 5% diperoleh nilai rtabel adalah 0,553.
6) Membandingkan rhitung dengan rtabel
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rhitung (r11) = 0,673 > rtabel = 0,553, ,
sehingga Ho ditolak
7) Mengambil keputusan
Oleh karena nilai r11 > rtabel, maka keputusannya adalah ada hubungan antara
pengukuran belahan ganjil dengan belahan genap (reliabel).

Penyelesaian dengan bantuan SPSS


1) Buka aplikasi SPSS, kemudian klik tab sheet Variable View.
 Baris pertama sampai ke-12, pada kolom Name isikan “soal 1, soal 2, soal 3, soal
4, soal 5, soal 6, soal 7, soal 8, soal 9, soal 10, soal 11, soal 12”, kolom Decimal
ganti 0.

2) Isikan data pada Data View

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 20


3) Pengolahan data
 Pilih Analyze ----- Scale ----- Reliability Analysis
 Masukkan “soal 1, 3, 5, 7, 9, 11 kemudian soal 2, 4, 6, 8, 10, 12” ke Items
(belahan ganjil genap) dan untuk Model pilih Split Half

 Klik Statistics, pada Descriptive for pilih Item dan Scale lalu klik Continue.

4) Klik OK dan diperoleh hasil output SPSS

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 21


Tabel 6.18 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value -1.397a
N of Items 6b
Part 2 Value -1.392a
N of Items 6c
Total N of Items 12
Correlation Between Forms .507
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .673
Unequal Length .673
Guttman Split-Half Coefficient .673
a. The value is negative due to a negative average covariance among items.
This violates reliability model assumptions. You may want to check item
codings.
b. The items are: s1, s3, s5, s7, s9, s11.
c. The items are: s2, s4, s6, s8, s10, s12.

Interpretasi:
Dari Tabel 6.18 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r11 = 0,673 > 0,553,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengukuran belahan ganjil
dengan belahan genap (reliabel).

Adapun langkah-langkah untuk perhitungan dengan teknik spearman brown


dengan teknik belahan awal-akhir adalah sama dengan cara belahan ganjil-genap.

d. Kuder dan Richardson (K-R 20)


Instrumen penelitian yang dapat diuji reliabilitasnya dengan teknik Kuder dan
Richardson (K-R 20) adalah instrumen yang memiliki kriteria berikut:
1) Pilihan jawaban untuk setiap petanyaan hanya ada dua. Misalnya, “ya” bernilai 1 dan
“tidak” bernilai 0.
2) Jumlah instrumen penelitian (pertanyaan) harus ganjil sehingga tidak bisa dibelah.
3) Jika nilai reliabilitas instrumen (r11) > 0,7, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Rumus untuk menghitung reliabilitas dengan teknik Kuder dan Richardson (K-R
20) adalah sebagai berikut.

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 22


Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
Vt = varian total
p = proporsi jawaban ya/benar tiap responden
q=1–p
k = jumlah pertanyaan
Xi = total skor
= rata-rata total skor
n = jumlah responden

Contoh:
Seorang mahasiswa ingin menguji apakah instrumen yang ia gunakan reliabel
atau tidak. Insrumen penelitian yang digunakan ada 11 butir pertanyaan. Uji reliabilitas
dengan teknik Kuder dan Richardson (K-R 20) dan taraf signifikansi α = 5% = 0,05.
Hasil pengukuran disajikan dalam Tabel 6.19.

Tabel 6.19 Jawaban Responden Uji Reliabilitas dengan Teknik Kuder dan Richardson (K-20)
Butir Pertanyaan
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ayu 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Binti 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
Cita 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0
Diana 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
Elya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Fitri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
Guntur 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1
Hanip 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
Imam 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
Johan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Kelly 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
Ludwig 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
Megan 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
Novi 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1
Ozan 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 23


Jawab:
Penyelesaian secara manual
Langkah-langkah menjawab:
1) Menghitung total skor

Tabel 6.20 Total Skor Jawaban Setiap Responden


Butir Pertanyaan
Responden Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 9
2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8
3 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 5
4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 7
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10
7 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 6
8 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 7
9 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 6
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10
11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 9
12 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5
13 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 7
14 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 6
15 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 6

2) Membuat tabel penolong


 Menghitung rata-rata total skor

X 
X i

111
 7,40
n 15

Tabel 6.21 Tabel Penolong Uji Reliabilitas dengan Teknik Kuder dan Richardson (K-20)
Res Total Skor (Xi) p q pq X (Xi- X )2
1 9 0,82 0,18 0,15 7,40 2,56
2 8 0,73 0,27 0,20 7,40 0,36
3 5 0,45 0,55 0,25 7,40 5,76
4 7 0,64 0,36 0,23 7,40 0,16
5 10 0,91 0,09 0,08 7,40 6,76
6 10 0,91 0,09 0,08 7,40 6,76
7 6 0,55 0,45 0,25 7,40 1,96
8 7 0,64 0,36 0,23 7,40 0,16
9 6 0,55 0,45 0,25 7,40 1,96
10 10 0,91 0,09 0,08 7,40 6,76
11 9 0,82 0,18 0,15 7,40 2,56
12 5 0,45 0,55 0,25 7,40 5,76
13 7 0,64 0,36 0,23 7,40 0,16
14 6 0,55 0,45 0,25 7,40 1,96
15 6 0,55 0,45 0,25 7,40 1,96
Jumlah 111 2,93 45,60

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 24


 Menghitung varian total

 X  X
2
45,60
   3,26
i
Vt
n 1 14
3) Menghitung nilai reliabilitas instrumen

 k  Vt   pq   11  3,26  2,93 


r11     0,11

 k  1  Vt   11  1  3,26 

Instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel karena nilai r11 < 0,7.

e. Kuder dan Richardson (K-R 21)


Prinsip teknik Kuder dan Richardson (K-R 21) sama dengan Kuder dan
Richardson (K-R 20), bedanya hanya terletak pada saat mengaplikasikan rumus
reliabilitas instrumen. Variabel p dan q pada rumus K-R 20 diganti dengan variabel rata-
rata skor total.
Rumus:

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
= rata-rata
Vt = varian total

Contoh:
Hasil pengukuran yang dilakukan oleh mahasiswa tersaji pada Tabel 6.21 diketahui
bahwa X = 7,40; k = 11; Vt = 3,26. Sehingga reliabilitas instrumen dapat dicari dengan
rumus berikut.

 k  X k  X    11  7,4011  7,40  


r11   1   1    (1,1)(0,256)  0,282
 k  1  k .Vt   11  1  11(3,26) 
Instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel, karena nilai r11 < 0,7.

Dyah Palupi Rohmiati, M.Pd 25

Anda mungkin juga menyukai