Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based
Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan
Nuzulul Qurnain
Universitas Madura
Abstrak
Activity Based Costing System (ABCS) merupakan suatu sistem kalkulasi biaya
berdasarkan aktivitas dan produk yang diniai dapat mengukur secara cermat biaya-biaya
yang keluar dari setiap aktivitas tersebut. Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif
yang dilakukan di Rumah Sakit Paru Pamekasan. Data yang digunakan meliputi jenis
biaya, laporan besarnya tariff konsumsi makanan, laporan jumlah pasien, laporan lama
pasien dan besarnya tenaga listrik (EPS), dan data pendukung lain seperti data luas
masing tipe kamar, nama tipe kamar, fasilitas pelayanan dan penunjang layangan di RS
Paru Pamekasan.
Hasil penelitian menunjukkan dengan penentuan tarif jasa rawat inap per tipe kamar
menggunakan metode Activity Based Costing System (ABCS) memberikan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan penentuan tarif yang dilakukan oleh RS Paru. Hal ini
disebabkan adanya pembebanan biaya overhead pada masing-masing pproduk lebih rinci
dengan menggunakan driver. RS Paru Pamekasan diharapkan mengganti sistem
penentuan tarif tradisional dengan sistem Activity Based Costing System (ABCS) dalam
menentukan tarif rawat inap karena informasi pada sistem ini lebih akurat untuk
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan tarif rawat inap.
PENDAHULUAN
Pelayanan terbaik merupakan salah salah satunya dari tarif sewa unit rawat
satu tanggung jawab dari rumah inap.
sakit.Rumah sakit dituntut untuk dapat
memanfaatkan teknologi dan bidang Rumah sakit Paru Pamekasan
kesehatan, bidang komunikasi, informasi, merupakan salah satu rumah sakit miliki
dan bidang transportasi yang dapat pemerintah yang melayani kesehatan bagi
mendukung jasa pelayanan kesehatan masyarakat sekitar Pamekasan dan luar
sehingga dapat meningkatkan (Gabriela, kota Pamekasan. Ada beberapa unit yang
2012). diterapkan oleh rumah sakit ini,
diantaranya unit rawat jalan, UGD, unit
Menurut Undang-Undang No 44 rawat inap, unit radiologi, unit laboratorium,
(2009) Rumah sakit diselenggarakan dan unit farmasi.Dalam perhitungan rawat
berasakan pancasila dan didasarkan pada inap rumah sakit paru Pamekasan masih
nilai kemanusian, etika dan profesionalitas, menggunakan sistem akuntansi biaya
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti tradisional.
diskriminasi, pemerataan, perlindungan
dan keselamatan pasien serta mempunyai Menurut Rudianto (2013) sistem
faktor sosial.Bentuk fungsi tugas pelayanan akuntansi tradisional menekankan pada
dari rumah sakit adalah penyelenggaraan tujuan penentuan harga pokok produk yang
pelayanan pengobatan dan pemulihan dijual.Akibatnya sistem ini hanya
kesehatan sesuai dengan standar menyediakan informasi yang relatif sangat
pelayanan rumah sakit.Dalam memberikan sedikit untuk mencapai keunggulan dalam
jasa pelayanan tersebut, rumah sakit persaingan global. Akuntansi tradisional
menggunakan perolehan pendapatan jasa, juga kurang menekankan pentingnya daur
mengenai desain produk serta nilai mungkin sulit untuk dijelaskan atau
produk. ditentukan dengan rumus:
ABCS menyediakan informasi untuk Tarif per kamar = Cost sewa + laba yang
mengidentifikasi bidang-bidang dimana diharapkan
perbaikan proses dibutuhkan.
ABCS meningkatkan biaya produk Syarat Penerapan Sistem ABCS
yang mengarah pada estimasi biaya Penentuan harga pokok
pesanan yang lebih baik untuk dengan menggunakan sistem ABCS
keputusan penetapan harga, mensyaratkan 3 hal:
penganggaran dan perencanaan. 1. Perusahaan mempunyai tingkat
ABCS menyediakan informasi yang diversitas yang tinggi
lebih baik untuk mengidentifikasi biaya Artinya perusahaan
dari kapasitas yang tidak digunakan memproduksi beberapa macam
dan mempertahankan akuntansi produk atau lini produk yang diproses
secara terpisah untuk biaya tersebut. dengan menggunakan fasilitas yang
sama. Contohnya pada rumah sakit
Tahap- Tahap Penerapan Activity Based dengan produk yang bervariasi
Costing System (ABCS) “perawatan dan penginapan”. Selama
Menurut Blocher, Stout dan menginap seorang pasien akan
Cokins (2011:207) ada beberapa tahap mendapatkan berbagai jasa misalnya
dalam perhitungan ABCS diantaranya: perawatan harian yang terdiri dari 3
1. Mengidentifikasi sumber daya dan kegiatan: penginapan, pemberi makan,
aktivitas dan perawatan. Kondisi semacam ini
2. Membebankan biaya sumber daya ke akan menimbulkan masalah dalam
aktivitas membebankan biaya ke masing-
3. Membebankan biaya aktivitas ke objek masing produk.
biaya 2. Tingkat persaingan industri yang tinggi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Ada beberapa
penerapan ABCS pada perusahaan jasa perusahaan yang menghasilkan
adalah: produk yang sama atau sejenis. Dalam
1. Identifying and costing activities persaingan antar perusahaan yang
Mengidentifikasi dan menghargai sejenis tersebut maka perusahaan
aktivitas dapat membuka beberapa akan semakin meningkatkan
kesempatan untuk pengoperasian persaingan untuk memperbesar
yang efisien pasarnya. Semakin besar tingkat
2. Special Challenger persaingan maka semakin penting
Perbedaan antara perusahaan jasa peran informasi tentang harga pokok
dan perusahaan manufaktur akan dalam mendukung pengambilan
memiliki permasalahan-permasalahan keputusan manajemen.
yang serupa. Permasalahan itu seperti 3. Biaya pengukuran yang rendah
sulitnya mengalokasikan biaya ke Biaya yang digunakan sistem ABCS
aktivitas.Selain itu jasa tidak dapat untuk menghasilkan informasi biaya
menjadi suatu persediaan, karena yang akurat harus lebih rendah
kapasitas yang ada namun tidak dapat dibandingkan dengan manfaat yang
digunakan menimbulkan biaya yang diperoleh.
tidak dapat dihindari.
3. Output diversity Pemicu Biaya (Cost Driver)
Perusahaan jasa juga memiliki
Cost driver atau activity driver
kesulitan-kesulitan dalam melakukan
identifikasi output yang ada. Pada merupakan suatu yang menjadi penyebab
timbulnya konsumsi aktivitas oleh produk
perusahaan jasa, diversity yang
atau jasa dan menjadi basis yang
menggambarkan aktivitas-aktivitas
digunakan untuk membebankan biaya
pendukung pada hal-hal yang berbeda
aktivitas ke produk atau jasa yang lantai, jumlah pasien, dan jumlah
memanfaatkan aktivitas tersebut. kamar yang tersedia.
Menurut Gabriela (2012), cost driver
adalah kejadian atau aktivitas yang Perbedaan antara ABC System dengan
menyebabkan atau berakibat keluarnya Akuntansi Biaya Tradisional
biaya. Ada tiga faktor dalam memilih cost Menurut Carter (2009:532)
driver sebagai berikut: menjelaskan perbandingan antara metode
a) Degree of correlation (tingkat korelasi). Activity Based Costing dengan metode
Konsep dasar ABCS adalah Tradisional Costing diantaranya sebagai
membebankan biaya-biaya dari setiap berikut:
aktivitas ke lini produk, berdasarkan 1) Sistem ABCS mengharuskan
pada bagaimana setiap lini produk penggunaan tempat penampungan
mengkonsumsi cost driver. Oleh overhead lebih dari satu, tetapi tidak
karena itu, keakuratan pengalokasian setiap sistem dengan tempat
setiap biaya tergantung pada tingkat penampungan biaya dari satu adalah
korelasi antara konsumsi aktivitas dan sistem ABCS.
konsumsi cost driver. 2) Jumlah tempat penampungan biaya
b) Cost measurement. Perancangan overhead dan dasar alokasi cenderung
sistem informasi memerlukan cost lebih banyak sistem tradisional
benefit trade offs. Jumlah activity cost menggunakan satu tempat
pool yang terdapat dalam sistem penampungan biaya atau satu dasar
ABCS yang lebih banyak memerlukan alokasi untuk semua tempat
cost driver, menyebabkan biaya penampungan biaya.
implementasi menjadi lebih besar. 3) Perbedaan umum antara sistem ABC
Namun demikian, korelasi yang tinggi dan sistem tradisional adalah
antara cost driver dan konsumsi homogenitas dari biaya dalam satu
sesungguhnya dari setiap aktivitas dasar alokasi untuk semua tempat
menyebabkan perhitungan harga penampungan biaya.
pokok semakin akurat. 4) Perbedaaan lain antara sistem ABCS
c) Behavioural effect. Sistem informasi dan sistem tradisional adalah semua
berpotensi tidak hanya untuk sistem ABCS merupakan sistem
memfasilitasi keputusan, tetapi juga perhitungan biaya dua tahap,
mempengaruhi perilaku pengambil sementara sistem tradisional bisa
keputusan. Dalam mengidentifikasi merupakan sistem perhitungan satu
cost driver, analisis ABCS perlu atau dua tahap.
mempertimbangkan kemungkinan
konsekuensi keperilakuan. METODOLOGI PENELITIAN
Rayburn (1999:142) dan Blocher et al
(2002:581) menyatakan ada 2 jenis cost Penelitian ini dilakukan di
driver yaitu: Rumah Sakit Paru Pamekasan.Jenis
1. Cost driver berdasarkan unit/volume penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Cost driver berdasarkan Data yang digunakan meliputi jenis biaya,
unit membebankan atau laporan besarnya tariff konsumsi makanan,
mengalokasikan biaya overhead pada laporan jumlah pasien, laporan lama
produk melalui penggunaan tarif pasien dan besarnya tenaga listrik (EPS),
overhead tunggal oleh seluruh dan data pendukung lain seperti data luas
departemen. masing tipe kamar, nama tipe kamar,
2. Cost driver berdasarkan non unit fasilitas pelayanan dan penunjang
Merupakan faktor layangan di RS Paru Pamekasan periode
penyebab selalin unit yang 2014.
menjelaskan konsumsi overhead.
Contoh cost driver berdasarkan unit
pada perusahaan jasa adalah luas
Tabel 5
Tabel 6
Data Pendukung Lama Hari Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Paru Pamekasan
Tabel 8
Klasifikasi Biaya Ke Dalam Berbagai Aktivitas
Rp.890.300.000 Rp.535.230.000
= =
10.039 Hari 10.039 hari
Rp.725.000.000 Rp.575.000.000
= =
55.000 KWH 3.039 hari
Rp.284.000.000
= Rp.52.780.450
10.039 =
10.039 hari
Rp.4.250.000
=
6.714 hari
= Rp. 5.257,24
= Rp. 633,01
Biaya Pemeliharaan Alat Dokter
Bi. Pemeliharaan
alat dokter Bi. penyusutan
Tarif per Unit Cost Driver = TV
Tot. hari rawat inap Tarif per Unit Cost Driver =
Juml. hari rawat inap
Rp.68.500.300 VIP dan Kelas I
=
10.039 hari Rp.3.950.000
=
= Rp. 6.823,41 3.325 hari
Tabel 9
Tabel 11
Tabel 12
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J, Chen, Kung H dan
Lin, Thomas W. 2000.Manajemen
Biaya: dengan Tekanan Strategis.
Jakarta: Salemba Empat.