Oleh :
KHAIDAR RIZKI HERDIANSYAH
B2003010
i
IDENTITAS MAHASISWA
Data Personal
Nama : Khaidar Rizki Herdiansyah
NIM : B2003010
Jumlah SKS yang telah lulus : 100 SKS
Data Instansi
Nama Instansi : UPTD Puskesmas Banjarnegara 1
Unit Kerja : Kesehatan Lingkungan
Alamat : Jl. Serma Mukhlas No.Km. 1, Karangtengah, Kec.
Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah
53416
Pembimbing
Pembimbing Lapangan : Henni Maulida Aprilliana, S.KM.
Dosen Pembimbing : Dwi Atin Faidah, S.KM, M.Kes (Epid)
Dwi Atin Faidah, S.KM, M.Kes (Epid) Henni Maulida Aprilliana, S.KM.
NUP. 080290038 NIP. 19820415 200801 2 008
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kesehatan Lingkungan
ii
KATA PENGANTAR
iii
9. Orang tua dan Keluarga yang memberi dukungan, motivasi dan doa tulus yang
tiada henti selama saya melaksanakan tugas praktik kerja puskesmas
Serta semua pihak yang telah turut banyak membantu penulis yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan yang telah diberikan dapat
balasan yang semestinya dari Allah SWT. Akhir kata, semoga apa yang penulis
dapatkan dapat bermanfaat bagi pembaca.
iv
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................... i
IDENTITAS MAHASISWA............................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................... 3
D. Manfaat................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5
A. Air Minum............................................................................................ 5
B. Bakteri Coliform dan Escherichia Coli................................................ 6
C. Peranan Air........................................................................................... 6
D. Kualitas DAM....................................................................................... 7
BAB III ANALISIS SITUASI UMUM DAN KHUSUS ................................ 9
A. Analisis Umum..................................................................................... 9
B. Analisis Khusus.................................................................................... 16
BAB IV IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ............................. 17
A. Identifikasi Masalah.............................................................................. 17
B. Prioritas Masalah.................................................................................. 17
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................. 18
A. Pembahasan Gambaran Umum Permasalahan..................................... 18
B. Kegiatan Pelaksanaan Kesehatan Lingkungan..................................... 22
BAB VI PENUTUP.......................................................................................... 27
A. Kesimpulan........................................................................................... 27
B. Saran..................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
pasal 1 ayat 1 menyebutkan, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang melalui syarat kesehatan
sehingga dapat langsung diminum.
Pengadaan air bersih untuk keperluan air minum harus memenuhi
syarat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Air minum yang aman bagi
kesehatan yaitu apabila memenuhi persyaratan secara fisika, mikrobiologi,
kimia dan radioaktif. Parameter wajib penentuan kualitas air minum secara
mikrobiologi adalah total bakteri Coliform dan Escherichia C oli. Manusia
akan lebih cepat meninggal apabila kekurangan air dari pada kekurangan
makanan. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air,
anak -anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% (Karame, 2014).
kebutuhan air minum setiap orang bervariasi mulai dari 2,1 liter sampai
2,8 liter per hari, tergantung pada berat badan dan aktivitasnya Kebutuhan
air yang sangat penting ini direspon positif oleh para pengusaha
dengan membuat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bahkan
berkembang lebih jauh terdapat air minum isi ulang sehingga
memunculkan banyak Depot Air Minum (DAM). Akan tetapi
perkembangan ini, belum didukung dengan higienis dan sanitasi yang
baik terutama di Depot Air Minum (DAM) sehingga perlu diragukan
kebersihan dan kesehatannya. Meskipun demikian, konsumen terkadang
lalai terhadap hal tersebut karena faktor praktis dan mudah didapat. Padahal
untuk kesehatan, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia
maupun bakteriologi agar tetap sehat (Suriawiria, 2003). Menurut Soemirat
(2004), syarat air minum ialah harus aman diminum artinya bebas
mikroba patogen dan zat berbahaya dan
1
2
diterima dari segi warna, rasa, bau dan kekeruhannya. Sehingga, kualitas
air minum yang diminum sangat penting baik dari segi fisik, kimia,
maupun biologis.
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga
merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian.
Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan, dengan kondisi sanitasi yang
kurang layak merupakan faktor risiko terjadinya diare, buang air besar
sembarangan, ketersediaan air bersih serta perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat yang belum sesuai dengan syarat kesehatan turut berpengaruh
terhadap terjadinya penyakit diare. Kualitas air minum secara biologis
sangat penting, karena di antaranya dapat mengakibatkan diare. Di
Banjarnegara Pada tahun 2021 perkiraan jumlah penderita diare semua umur
28.553 kasus dan 12.321 untuk balita (Profil Kesehatan Banjarnegara, 2021).
WHO (2017) menyebutkan adanya 71% populasi global (5,3 miliar
orang) menggunakan layanan air minum yang dikelola dengan aman, yaitu
sumber air minum yang lebih baik yang terletak dilokasi, tersedia saat
dibutuhkan dan bebas dari kontaminasi. 785 orang masih kekurangan bahan
pelayanan air minum dasar, yang didefinisikan sebagai air minum dari
sumber yang lebih baik, dengan syarat waktu pengambilan tidak lebih dari 30
menit untuk pulang pergi. Ini termasuk 144 juta orang yang mengumpulkan
air permukaan yang tidak diolah untuk minum. Pada tahun 2000-2017
populasi global yang menggunakan setidaknya layanan air minum dasar
meningkat 1,7 miliar orang per tahun.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan
bahwa proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air
minum di Indonesia adalah sebesar 66,8% (di perkotaan 64,3% dan pedesaan
69,4%). Lima provinsi dengan proporsi tertinggi untuk rumah tangga yang
memilik akses terhadap air minum adalah Bali (82,0%), DI Yogyakarta
(81,7%), Jawa Timur (77,9%), dan Maluku Utara (75,3%). Sedangkan lima
provinsi terendah adalah Kepulauan Riau (24,0%), Kalimantan Timur
(35,2%), Bangka Belitung (44,3%), Riau (45,5%), dan Papua (45,7%).
3
B. Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah Umum
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut : “Bagaimana gambaran kualitas air minum pada
DAM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun 2023”
2. Rumusan Masalah Khusus
a. Bagaimana gambaran kualitas air minum secara mikrobiologis pada
DAM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun 2023?
b. Bagaimana gambaran sarana dan prasarana tempat serta fasilitas DAM
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun2023?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kualitas air minum pada DAM di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun 2023.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kualitas air minum secara mikrobiologis pada
DAM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun 2023
b. Mengetahui gambaran sarana dan prasarana tempat serta fasilitas DAM
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun 2023
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan dampak dan bahaya
dari pencemaran kualitas air minum
2. Bagi Pihak Puskesmas
Sebagai bahan dan kajian untuk meningkatkan Pengawasan terhadap
DAM yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara
3. Bagi Program Studi
Dapat menjadi wacana dan menambah wawasan bagi mahasiswa
Politeknik Banjarnegara mengenai pelaksanaan kegiatan pengawasan
DAM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Minum
Menurut Permenkes RI No. 492/Mankes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang melalui syarat dan dapat
langsung di minum air minum harus terjamin dan aman bagi kesehatan, air
minum yang aman bagi kesehatan harus memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang di muat dalam parameter wajib
dan parameter tambahan. Parameter wajib persyaratan kualitas air minum
yang wajib di ikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum,
sedangkan parameter tambahan dapat ditetapkan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kondisi kualitas lingkungan daerah masing-masing dengan
mengacu pada parameter tambahan yang ditentukan oleh Permenkes RI No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Selanjutnya menurut Permendagri No 23 tahun 2006 tentang Pedoman
Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah
Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Air minum dalam kehidupan manusia merupakan salah satu
kebutuhan paling esensial, sehingga kita perlu memenuhinya dalam jumlah
dan kualitas yang memadai. Selain untuk dikonsumsi air bersih juga dapat
dijadikan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kesejahteraan hidup
melalui upaya peningkatan derajat kesehatan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa air minum
merupakan suatu kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
terutama manusia. Tanpa air minum manusia tidak bisa melangsungkan
kehidupannya dengan baik karena tubuh manusia membutuhkan air minum
terutama untuk menjaga kesehatan dan jika hal ini sudah terpenuhi maka
kualitas hidup manusia akan meningkat ataupun bisa melaksanakan kegiatan
sehari-hari dengan baik.
6
C. Peranan Air
Menurut Raharjo (2004) Depot Air Minum Isi Ulang adalah suatu
depot yang berpotensi dengan memberikan layanan penyediaan air minum
yang berasal dari air baku baik dari tanah maupun air permukaan yang telah di
olah melalui beberapa tahapan, yaitu filtrasi, desinfeksi, dan pengemasan
sehingga air minum menjadi layak konsumsi menurut standar kesehatan.
1. Peranan air dalam kehidupan
Air merupakan sumber daya alam yang menguasai hajat hidup
orang banyak sehingga perlu dijaga baik secara kualitas maupun
kuantitasnya agar tetap bermanfaat bagi kehidupan. Air dalam kehidupan
sehari-hari memiliki peranan yang sangat penting mulai keperluan untuk
air minum, mandi, mencuci, sampai keperluan untuk memasak, meliputi
sektor pertanian, industri, dan perdagangan dan masih banyak lagi
kegunaan yang lain Karena peranannya yang sangat penting maka
keberadaannya perlu dijaga dengan baik.
7
D. Kualitas DAM
1. DAM
Depot Air Minum (DAM) adalah usaha industri yang melakukan
proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung
kepada pembeli. Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan syarat-
syarat kualitas air minum dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomer 492/MENKES/Per/IV/2010, depot air minum wajib
melakukan pengujian mutu produk di Laboratorium Pemeriksaan Kualitas
Air yang di pilih oleh pemerintah Kabupaten/kota atau yang terakreditasi
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali. Pengujian bertujuan untuk menjamin
mutu produk air minum yang dihasilkan, medukung terciptanya usaha
depot air minum isi ulang yang sehat dan upaya perlindungan kepada
konsumen.
2. Aturan dan Perizinan DAM
a. Aturan
Ada beberapa aturan yang sudah ada mengenai depot air minum
isi ulang yaitu mengenai persyaratan kualitas air minum yang sudah di
atur di Permenkes nomor 492 tahun 2010 tentang ambang batas
parameter wajib, misalnya mengenai mikrobiologi seperti (bakteri e-
coli), mengenai kimia seperti (unsur-unsur kimia argon, fluor, crom,
dll), dan yang tidak berhubungan langsung dengan bau, suhu dan
lainnya, serta parameter tambahan yang jarang ditemukan. Selanjutnya,
persyaratan kualitas air bersih sudah diatur di Permenkes nomor 416
tahun 1990 tentang ambang batas yang di bolehkan.
8
2. Topografi
UPT Puskesmas Banjarnegara 1 mempunyai luas wilayah kurang
lebih 26,24 Km2 atau 2624 Ha atau sekitar 2,6% dari Luas Wilayah
Kabupaten Banjarnegara, terdiri dari 2 desa dan 5 kelurahan meliputi :
Kutabanjarnegara, Ampelsari, Argasoka, Tlagawera, Semampir, Wangon
dan Karangtengah.
Ditinjau dari segi ketinggiannya, wilayah kerja Puskesmas Banjarnegara 1
dibedakan menjadi :
10
3. Demografi
Luas Wilayah : 26,24 Km2 atau 2624 Ha
Jumlah Desa/Kelurahan : 7 Desa/Kelurahan
Jumlah Penduduk : keseluruhan sebesar 11.506 jiwa dengan
rincian 5.620 laki-laki dan 5.886 perempuan.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur di UPTD
Puskesmas 1 Banjarnegara
Golongan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Umur (Th) 2016 2017 2018 2019 2020 2021
0–4 2.868 2.975 3.117 2.912 2.581 2.581
5 – 14 5.447 5.361 5.800 5.494 5.233 5.223
15 – 44 14.353 15.671 16.741 16.138 17.910 17.910
45 – 64 6.914 7.471 8.084 7.908 9.455 9.455
65 ke atas 3.705 2.153 2.447 2.229 1.185 1.185
4. Sumber Daya
Tabel 3.2 Tenaga Kerja di UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 Tahun 2021
No Jenis Tenaga Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1
2 KTU 1
3 Dokter Umum 1
4 Dokter Gigi 1
5 Perawat 6
6 Bidan 16
7 Kesehatan Masyarakat 2
8 Kesehatan Lingkungan 2
9 Gizi 1
10 Ahli Laboratorium Medik 1
11 Kefarmasian 1
12 Pengemudi 1
13 JMD (Juru malaria desa) 1
14 Administrasi 3
15 Pramukantor 2
Jumlah 40
Sumber : Profil Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2021
Fungsi Puskesmas :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya;
c. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
6) Adil
Adalah bahwa setiap karyawan UPTD Puskesmas Banjarnegara 1,
memberikan pelayanan tidak ada diskriminasi, semua mendapatkan
perlakuan yang sama.
7) Gerakan Cepat
Adalah bahwa setiap karyawan UPTD Puskesmas Banjarnegara 1,
melakukan pekerjaan dengan cepat dan tidak menunda-nunda.
8) Aman
Adalah bahwa setiap karyawan UPTD Puskesmas Banjarnegara 1,
melakukan pekerjaan dengan pasti, tidak beresiko dan tidak
berbahaya.
Kepala Puskesmas
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembagian daerah administratif, wilayah kerja UPTD
Puskesmas Banjarnegara 1 membawahi 2 Desa dan 5 Kelurahan yang ada di
kecamatan Banjarnegara. Dari 7 Desa/Kelurahan terdapat 21 DAM yang
berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1.
B. Prioritas Masalah
Dari hal diatas maka menjadi sangat penting untuk menjaga kualitas air
minum yang dikonsumsi masyarakat dengan dilakukan pengawasan kualitas air
minum. Kegiatan pengawasan kualitas air minum meliputi inspeksi sanitasi,
pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan
laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.
Dalam pelaksanaanya masih terdapat beberapa permasalahan dan
hambatan yang harus diperbaiki melalui prioritas masalah yang ada yaitu :
1. Masih terdapat kandungan bakteri Coliform pada air minum DAM
2. Terdapat sarana prasarana dan tempat serta fasilitas DAM yang belum
memenuhi persyaratan yang layak
BAB V
PEMBAHASAN
2. Terdapat sarana prasarana dan tempat serta fasilitas DAM yang belum
memenuhi persyaratan yang layak
Berdasarakan buku podoman dan pengawasan hygiene sanitasi
depot air minum, Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi dijelaskan bahwa
segi sarana prasarana tempat serta fasilitas, personal hygine karyawan dan
bahkan bangunan DAM mempunyai peran terhadap kualitas air minum
yang dihasilkan Selain kualitas air minum, Kesehatan dan kebersihan
lingkungan DAM juga menjadi faktor adanya pedoman mengenai standar
untuk menghasilkan kualitas air minum yang baik.
1. Sarana Prasarana dan Tempat serta Fasilitas DAM
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum, untuk tata ruang
seharusnya memiliki Fasilitas antara lain, tempat cuci tangan, lap
peembersih tangan, lap pembersih galon, 1 unit dispenser sampel air
minum dan tempat sampah. Hasil observasi yang dilakukan pada 19
DAM tidak menemukan adanya dispenser untuk contoh air minum
hasıl olahan. Dispenser sangat berguna bagi konsumen sebagai sarana
untuk menilai kualitas air minum hasil produksi dari DAM. Hasil
pemeriksaan, menunjukan bahwa DAM belum memenuhi syarat
fasilitas, yaitu belum adanya unit dispenser untuk contoh air minum
21
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan uraian pembahasan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kualitas air minum secara mikrobiologis kandungan Coliform DAM di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Banjarnegara 1 pada Bulan Februari 2023
yaitu memenuhi syarat sebesar 22% dan yang tidak memenuhi syarat
sebesar 78%
2. Sarana prasarana serta fasilitas DAM menunjukan bahwa fasilitas sterilasi
dan sanitasi lengkap kecuali kepemilikian 1 dispenser sampel air minum
3. Kegiatan pelaksanaan kesehatan lingkungan di UPTD Puskesmas
banjarnegara 1 diantaranya Konseling ANC, Pengambilan Sampel Air
Minum pada DAM, Inspeksi Dapur Laik Sehat serta Kesehatan Kerja dan
Olahraga dengan metode Rockport.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati serta memilih DAM yang
sehat sebagai tempat pengambilan air konsumsi.
2. Bagi Puskesmas diharapkan dapat melakukan pengadaan fasilitas
kendaraan untuk mendukung kegiatan kesehatan lingkungan, seperti,
melakukan penyuluhan, pengawasan dan pemantauan terhadap kualitas air
DAM di wilayah kerjanya.
3. Bagi pemilik DAM apabila kandungan E.Coli atau Coliform masih tinggi
diatas baku mutu yang ditetapkan diharapkan dapat menyesuaikan debit
aliran air dengan intensitas sinar lampu UV agar dapat membunuh
mikroba apabila intensitas dan waktunya cukup.
28
Permendagri No. 23 Tahun 2006. Tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara
Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum.
Departemen dalam Negeri RI. Jakarta.
Raharjo, Arif Setyo. 2004. Study Pengolahan Air Minum Isi Ulang Pada Depot
Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Banyumas Tahun 2004. KTI.
Purwokerto: AKL Purwokerto.
Sanropi. 1983. Pedoman Bidang Study Penyehatan Air Bersih Sekolah Pembantu
Penilik Hygiene. Proyek Pengembangan Pendidikan. Jakarta.
Tjandra Yoga Aditama TH. 2002. Kesehatan dan Keselamatam Kerja. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
WHO. 2017. Health Through Safe Drinking Water and Basic Sanitation.
http://www.who.int/water_sanitation_health/mdg1/en/.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis DAM Januari 2023
Parameter Pemeriksaan
No Nama Alamat Total E.Coli Total Coliform
pH
CFU/100 ml CFU/100 ml
1 DAM A Karangtengah 5,96 0 0
2 DAM B Karangtengah 5,85 0 1
3 DAM C Wangon 5,55 3 57
4 DAM D Wangon 5,87 0 3
5 DAM E Argasoka 7,48 0 1
6 DAM F Argasoka 7,98 0 0
7 DAM G Ampelsari 6,40 0 3
8 DAM H Ampelsari 7,64 0 30
9 DAM I Semampir 7,04 0 0
10 DAM J Semampir 7,53 2 63
11 DAM S Semampir 7,09 0 1
12 DAM K Kutabanjarnegara 7,19 0 11
13 DAM L Kutabanjarnegara 6,88 0 13
14 DAM M Kutabanjarnegara 7,76 3 41
15 DAM N Kutabanjarnegara 6,35 0 4
16 DAM O Kutabanjarnegara 7,34 0 2
17 DAM P Kutabanjarnegara 7,08 0 0
18 DAM Q Kutabanjarnegara 6,97 0 >200
19 DAM R Kutabanjarnegara 8,09 0 19
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis DAM Februari 2023
Parameter Pemeriksaan
No Nama Alamat Total E.Coli Total Coliform
pH
CFU/100 ml CFU/100 ml
1 DAM A Karangtengah 5,96 0 0
2 DAM B Karangtengah 5,85 0 1
3 DAM C Wangon 5,85 0 4
4 DAM D Wangon 4,79 0 12
5 DAM E Argasoka 6,64 0 7
6 DAM F Argasoka 7,13 0 0
7 DAM G Ampelsari 6,40 0 3
8 DAM H Ampelsari 7,03 0 160
9 DAM I Semampir 6,70 0 1
10 DAM J Semampir 7,07 0 6
11 DAM K Kutabanjarnegara 6,67 0 >200
12 DAM L Kutabanjarnegara 6,69 0 >200
13 DAM M Kutabanjarnegara 6,68 0 0
14 DAM N Kutabanjarnegara 6,26 0 6
15 DAM O Kutabanjarnegara 6,74 0 2
16 DAM P Kutabanjarnegara 7,13 0 0
17 DAM Q Kutabanjarnegara 6,20 0 13
18 DAM R Kutabanjarnegara 7,14 0 3
Lampiran 2
Daftar Konseling ANC (Ibu Hamil)
No Tanggal Nama Umur KK Alamat
1 22/2/2023 Deni Yumidi 35 Tahun Suratno Karangtengah 5/3
2 22/2/2023 Afis Wahyu 25 Tahun Bayu Ajun P Kutabanjarnegara
3 22/2/2023 Rima Lusiana 24 Tahun Wahyu S Karangtengah
4 23/2/2023 Erica 20 Tahun Nova Krandegan 3/2
5 23/2/2023 Novi R 31 Tahun Haryono Ampelsari 5/5
6 23/2/2023 Purwanti 28 Tahun Ujang Budiutomo Tlagawera ½
7 01/3/2023 Heny Lis 38 Tahun Ahmad Semampir
8 01/3/2023 Muji Rahayu 31 Tahun Latif Hendra Tlagawera 2/5
9 01/3/2023 Pamela 23 Tahun Mukhlis Gumingsir 3/4
10 15/3/2023 Safeli Damayanti 23 Tahun Taufik Hidayatuloh Argasoka 2/9
11 15/3/2023 Novita Ramadani 21 Tahun Rouf Febrian J. Kutabanjar 4/3
12 15/3/2023 Laely nurfaidah 26 Tahun Ahmad Rohman Ampelsari 3/4