Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jl. Panglima Undan No. 02 Kel. Kampung Rempak – Siak Sri Indrapura
Kecamatan Siak Kabupaten Siak Propinsi Riau
No. Telp : (0764) 8001010 No. Fax : (0764) 8001011 E-Mail : disdikbud@siakkab.go.id

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN
1.01.02.2.02 - PENGELOLAAN PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SUB KEGIATAN
1.01.02.2.02.12 – PEMBANGUNAN SARANA, PRASARANA DAN
UTILITAS SEKOLAH

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN AULA SMP NEGERI 2 SUNGAI APIT KECAMATAN
SUNGAI APIT

TAHUN ANGGARAN 2022


SPEK TEKNIS DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN:
PEMBANGUNAN AULA SMP NEGERI 2 SUNGAI APIT KECAMATAN SUNGAI APIT

A. SYARAT UMUM

PASAL 1
JENIS PEKERJAAN

1. Lingkup pekerjaan pembangunan Aula Smp Negeri 2 Sungai Apit Kecamatan


Sungai Apit antara lain meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi (Smkk)
c. Pekerjaan Tanah
d. Pekerjaan Struktur
e. Pekerjaan Dinding
f. Pekerjaan Lantai
g. Pekerjaan Plafond Dan Rangka
h. Pekerjaan Penutup Atap Dan Kuda-Kuda
i. Pekerjaan Kusen,Pintu Dan Jendela
j. Pekerjaan Pengecatan
k. Pekerjaan Instalasi Listrik
l. Pekerjaan Instalasi Air
m. Pekerjaan Lain-Lain

2. a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang
diperlukan dalam pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
PASAL 2
PERSYARATAN BAHAN - BAHAN

1. Air (Bagian A SK SNI S 04-1989-F, 41)


Air yang dipergunakantidakbolehmengandungminyak, asam alkali, garam-garam,
bahanorganikataulainnya yang dapatmerusakbeton.Air yang dipergunakan untuk
adukan beton konstruksi harus sesuai dengan (SNI1971-1990-F).

2. Tanah Timbun / Tanah Urug


Tanah yang dipergunakan untuk pekerjaan timbunan ini harus bersihdari tanah
humus maupun akar-akar kayu serta rumput bebas sampah dan bebas dari
bahan-bahan organis.
3. Pasir / Agregathalus (Bagian A, SKSNI S-04-1989-F 6.1)
a. Pasir yang
dipergunakandapatberupapasiralamhasildaridisintegrasialamibatuanataudapa
tberupahasildaripemecahanbatudarialatmekanis.
b. Agregatharusterdiridaributir-butir yang tajamdankeras. Butir-
butiragregathalusharusbersifatkekal,
artinyatidakpecahatauhancurolehpengaruh-pengaruhcuaca,
sepertiterikmataharidanhujan.
c. Agregathalustidakbolehmengandunglumpurlebihdari 5 %
(ditentukanterhadapberatkering) yang diartikandenganlumpuradalahbagian-
bagian yang dapatmelaluiayakan 0,063 mm. Apabilakadarlumpurmelampaui 5
%, makaagregathalusharusdicuci.
d. Pasirlauttidakbolehdipakaisebagaiagregathalusuntuksemuamutubetonkecuali
denganpetunjuk-petunjukdariLembagaPemeriksaanbahan-bahan yang diakui.
4. Kerikil / Agregatkasar (Bagian A, SKSNI S-04-1989-F)
a. Agregatkasaruntukbetondapatberupakerikilsebagaihasil yang
disentegrasialamidaribatuan-batuanatauberupabatupecah yang
di perolehdaripemecahanbatu. Padaumumnya yang
dimaksuddenganagregatkasaradalahagregatbesarbutirlebih 5 mm.
b. Agregatkasarharusterdiridaributir-butir yang kerasdantidakberpori. Agregat
yang mengandungbutir-butirpipihhanyadapatdipakai, apabilajumlahbutir-
butirpipihtersebuttidakmelampaui 20 % dariberatagregatseluruhnya. Butir-
butiragregatkasarharusbersifatkekal,
artinyatidakpecahatauhancurolehpengaruh-
pengaruhcuacasepertiterikmataharidanhujan.
c. Agregatkasartidakbolehmengandunglumpurlebihdari 1 %
(ditentukanterhadapberatkering) yang diartikandenganlumpuradalahbagian-
bagian yang dapatmelaluiayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui
dari 1 %, maka agregat kasar harus dicuci.
d. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,
seperti zat-zat yang reaktif alkali.
e. Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak
terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat
atau tigaperempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau
berkas-berkas tulangan. Penyimpangan dari pembatasan ini diizinkan apabila
menurut penilaian pengawas ahli cara-cara pengecoran beton adalah
sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadinya sarang-sarang kerikil.
5. Bata
a. Bata yang digunakan harus bata yang mempunyai syarat mutu seperti yang
ditentukan dalam SII 0021-78.
b. Bata yang digunakan harus yang sempurna keringnya
c. Bata yang digunakan harus mempunyai ukuran yang memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PUBI-1980.
6. S e m e n (Bagian A SKSNI S-04-1989-F)
a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, berat dan
volumenya tidak kurang dari ketentuan yang tercantum pada kantongnya.
Pada semennya tidak terjadi pembatuan atau bongkah-bongkah kecil.
b. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SII-
0013-81.
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentukan dengan ukuran isi
atau berat. Ukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 2,5 %.
7. Baja Tulangan (SII 0136-1984)
a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas
dari kotoran-kotoran, lemak, kulit gilingan, karat lepas dan bahan-bahan lain
yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap baja tulangan.
b. Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang
ditentukan dalam gambar-gambar rencana atau gambar detail.
c. Jika ternyata dalam pemeriksaan pengawas, diameter besi dimasukkan tidak
sesuai dengan diameter besi yang akan dipakai, maka pemakaiannya harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan konsultan pengawas.
d. Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang
berlaku dinyatakan tidak dapat diterima.
8. K a y u (SKSNI S-05-1990-F)
a. Kayu yang digunakanharuskayu yang memenuhipersyaratanseperti yang
tercantumdalamSpesifikasiukurankayuuntukbangunan.
b. Kayu yang digunakanharuskayu yang berkualitasbaik, tidakmempunyaicacat-
cacatseperti mata kayu, celah-celahsusutpinggir dan cacatlainnya,
tidakbolehmenggunakanhatikayu.
c. Jenis dan ukuran kayu yang dipergunakan antara lain :
d. Untuk bouwplank digunakan papan kayu kruing ukuran 2/20 cm.
e. Untuk patok digunakan balok kayu kruing ukuran 5/7 cm.
f. Untuk mal beton digunakan papan kayu kruing ukuran 2/20 cm.
g. Untuk pengunci digunakan balok kayu kruing ukuran 5/7 cm.
h. Untuk kuda-kuda digunakan balok-balok kayu ukuran sesuai dengan gambar
rencana.
i. Untuk pintu panil digunakan papan kayu kruing, bentuknya sesuai dengan
gambar.
j. Untuk rangka plafond digunakan balok kruing ukuran sebagai berikut :
k. BalokInduk .......................................... ukuran 5/10 cm
l. BalokPembagi.................................... ukuran 5/7 cm.
m. BalokPenggantung .......................... ukuran 5/7 cm.

9. Ubin Semen (SNI 0628-1989-A)


 Ubin semen harusmempunyaipersyaratanseperti yang
tercantumdalamStandarIndustri Indonesia, mengenaimutudancaraujiubin
semen.
 Cat dan sejenisnya (SNI 1253-1989-A)
 Cat dan sejenisnyaadalah yang berkualitasbaik, yang memenuhipersyaratan.
 Cat dan sejenisnyadigunakanadalahhasildarisatupabrik yang sama dan
produksidalamnegeri.
 KacaLembaran (SNI 0047-1989-A)
 Kacalembaran yang digunakanharus yang memenuhipersyaratan yang
tercantumdalam PUBI-1980 danmengenaiujikacamenurut SII 0-189-79. Kaca
yang digunakanadalahtebal 5 mm.
 Penggantung dan Pengunci (SNI 0323-89-A)
 Alatpenggantung dan pengunci yang dipakaiadalah yang berkualitasbaik,
homogentidakmudahberkarat dan tidakmudahrusakuntukjangkawaktu yang
relatif lama.
 Kuncitanam yang dipakaiharusberkualitasbaik, kuattidakmudahberkarat dan
tidakcepatrusakuntukjangkawaktu yang relatif lama.
Kuncitanamdidalamruangandipakaikuncisekaliputar. Sedangkanuntukpintu
yang berhubungandenganluardipakaikunciduakaliputar.
 Grendel yang dipakai harus yang berkualitas baik, kuat dan tidak mudah
berkarat.
 Ekspanolet yang dipakai harus berkualitas baik, tidak mudah berkarat dan
hendel penguncinya tidak cepat rusak untuk jangka waktu yang relatif lama.
 Engsel yang dipakai untuk pintu adalah engsel yang berkualitas baik.
 Engsel dipakai untuk jendela (engsel peluru) yang berkualitas baik.
 Alat Instalasi Listrik (SNI 0225-87-D)
Alat-alat instalasi yang boleh dipakai harus yang berkualitas baik, sesuai
dengan iklim di Indonesia, harus memenuhi syarat-syarat teknis dan telah
diuji oleh Badan Penguji yang diakui.
 Alat-alatinstalasi yang bolehdipakaiuntukruang /
tempatkhususharussesuaidengankeadaantempatdimanainstalasiitudipasang.
 Alat-alatinstalasisepertikabel (SII-0209-79), stop kontak (SII-0580-81), sakelar
(SII-0578-81), fitting dansebagainyaharusmempunyaitanda-tanda yang
jelasmengenaikemampuanlistriknya, sepertitegangan,
pemakaiandankemampuanarusnya. Untukkabellistrik yang dipakaiharustelah
lulus uji / pengetesan LMK dengantandastempel LMK padakulitkabelnya.
 Untukpemakaianlampu-lampubukanpijarseperti TL dan lain-lain yang
dapatmenyebabkanturunnyafaktorkerja yang melampauibatas,
harusdilengkapidengankondensator.
 Barang-barangSaniter.
 Barang-barang saniter yang akan dipakai harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu oleh Direksi / Pengawas.
 Barang-barang saniter yang akan dipakai adalah barang-barang produksi
dalam negeri yang berkualitas baik dan hasil dari pabrik yang sama.
 Bahan-bahan lain.
a. Semuabahan-bahanbangunan yang
akandipakaidanbelumdisebutkandisiniakanditentukanpadawaktupenjelasa
npekerjaanataupadawaktupelaksanaanpekerjaan.
b. Semuabahan-bahan yang
dimasukkanuntukdipakaiharusditunjukanterlebihdahulukepadapengawasu
ntukdiperiksagunamendapatkanizinpemakaiannya.
c. Semuabahan-bahanbangunan yang
tidakditunjukanpadapengawasatauditolakolehpengawastidakdibenarkanp
emakaiannyadanharusdibawakeluarlokasisegeramungkin.
d. Pemakaianbahan-bahan yang tidaksesuaidengan yang
ditentukanharusdibongkardankerugian yang
ditimbulkannyasepenuhnyamenjaditanggungjawabpemborong.
e. Tidak tersedianya bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dipasaran
dengan ini dinyatakan tidak dapat sebagai alasan terhentinya/tertundanya
pelaksanaan pekerjaan.
PASAL 3
PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG

1. Bila dalam RKS disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka hal ini
dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat mutu. bahan dan barang yang digunakan.
2. Setiap penggantian nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan barang harus
disetujui oleh Perencana/Pemberi Tugas dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta
gambar kerja maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan oleh
pemborong yang harus mendapat persetujuan dari Pengawas atau Pemberi Tugas.
3. Contoh bahan dan barang yang dipergunakan dalam pekerjaan harus segera
disediakan atas biaya Pemborong, setelah disetujui Pengawas atau Direksi, harus
dianggap bahwa bahan dan barang tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan.
4. Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh Pengawas atau Direksi untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
kwalitas maupun sifatnya.

PASAL 4
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK

1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan RKS ini, maka
Pemborong harus menanyakan secara tertulis kepada Perencana/ Pengawas dan
Pemborong harus mentaati keputusan tersebut
Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang
berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti daripada ukuran dengan
skala dari gambar-gambar, tetapi jika mungkin ukuran ini harus diambil dari
pekerjaan yang sudah selesai.
2. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada gambar kerja, RKS, atau dokumen yang
berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus diartikan bukan berarti untuk
menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk menegaskan masalahnya.
3. Kalau terjadi hal ini maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang tinggi.
4. Apabila terdapat perbedaan :
a. Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsiektur, sedangkan untuk
jenis dan kualitas bahan dan barang adalah gambar struktur.
b. Gambar arsitektur dengan gambar Mekanikal, maka yang dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran kualitas dan jenis sebagai bahan adalah gambar
mekanikal.
c. Gambar arsitektur dengan gambar elektrikal, maka yang dipakai adalah sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional adalahgambar arsitektur, sedangkan untuk
ukuran kualitas dan bahan adalah gambar elektrikal.

PASAL 6
GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)

1. Jika terdapat kekurangan-kekurangan penjelasan-penjelasan dan gambar kerja, atau


diperlukan gambar tambahan/ gambar detail, atau untuk memungkinkan Pemborong
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka
Pemborong harus membuat gambar tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga) gambar
tersebut atas biaya Pemborong dan dapat dilasanakan setelah mendapat persetujuan
dari Pengawas.
2. Gambar kerja hanya berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh Pemberi
Tugas, dengan menikuti penjelasan-penjelasan dan pertimbangan dari Perencana.
3. Gambar tersebut harus diserahkan kepada pengawas untuk disetujui sebelum
dilaksanakan.

PASAL 7
GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN TEKNIS (AS BUILD DRAWING)

1. Semula yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena penyimpangan,
perubahan atas perintah Direksi, maka Pemborong harus membuat gambar-gambar
yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan
perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.
B. SYARAT KHUSUS
Gambaran umum pekerjaan adalah :
1. Nama pekerjaan : Pembangunan Aula SMP Negeri 2 Sungai Apit Kecamatan
Sungai Apit

2. Sub Kegiatan : 1.01.02.2.12 Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah

3. Pagu dana : Rp. 1.551.020.666,- (Satu Milyar Lima Ratus Lima Puluh
Satu Juta Dua Puluh Ribu Enam Ratus Enam Puluh Enam
Rupiah)

4. Sumber dana : APBD Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2022

5. Lokasi pekerjaan : Kecamatan Sungai Apit

6. Waktu pelaksanaan : Pekerjaan fisik = 120 (Seratus Dua Puluh) Hari kalender
terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK)
Pemeliharaan = 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari
kalender

A. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Time Schedule Pekerjaan


B. Layout danGambarEksisting
C. Daftar Personil Manajerial

Personil Manajerial dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Pengalaman Jumlah Sertifikat


Jabatan Dalam Pendidikan
No. Nama Kerja Personil Kompetensi
Pekerjaan Minimal
(Tahun) (Orang) Kerja
1 2 3 4 5 6 7
SKT
Pelaksana
D.III (Teknik 2 (dua) Bangunan
1. …………….. Pelaksana 1 Orang
Arsitektur/Sipil) tahun Gedung/Pekerjaan
Gedung

SKA Ahli K3
Ahli K3
Konstruksi - Muda
Konstruksi/ D.III (Teknik 3 (tiga)
2. …………….. 1 Orang / Ahli Keselamatan
Ahli Keselamatan Arsitektur/Sipil) tahun
Konstruksi - Muda
Konstruksi

D. Daftar Peralatan utama yang dibutuhkan


Peralatan Utama dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Merk Status Bukti


Jumlah Kondisi
No. Jenis dan Kapasitas Kepe Kepe Ke
Alat Alat
Tipe milikan milikan t.

1 2 3 4 5 6 7 8 9
STNK dan
1. Mobil Pick Up ……… 1 Unit 1 - 2 Ton ……… ……… ………
BPKB

2. Genset ……… 1 Unit 10 KvA ……… ……… invoice ………

3. Concrete Mixer ……… 1 Unit 0,3 - 0,6 M3 ……… ……… invoice ………

4. Stamper ……… 1 Unit 5,5 Hp ……… ……… invoice ………

5. Waterpass (Total Station) ……… 1 Unit ……… ……… ……… invoice ………

Scafolding
6. ……… 20 Set ……… ……… ……… invoice ………
E. Tabel Penetapan Tingkat Resiko Kerja
F. Tabel Penetapan Tingkat Resiko Kerja
Tingkat Risiko pada paket pekerjaan ini ditetapkan sebagai tingkat risiko Sedang
Pekerjaan yang paling beresiko adalah padaPekerjaanAtap

No UraianPekerjaan IdentifikasiBahaya
A PEKERJAAN ATAP
1 Pemasangan Rangka Kuda-kuda Atap Baja Tertimpa Material kerja
Ringan C.75.100 Terluka Material Kerja
Jatuh Dari Ketinggian

Penerapan SMK3

a. Penerapan Umum

Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini, antara lain
:

a. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan


kecelakaan kerja kepada PPK, paling lambat 1x24 jam.

b. Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan


kepada PPK secara berkala, yang menjadi bagian dari pelaporan pelaksanaan
pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai
hasil evaluasi K3, dalam rangka menjamin kesesuaian dan efektifitas
penerapan K3.

d. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan


penyakit akibat kerja, apabila tidak menyelenggarakan K3 sesuai dengan K3.

b. Penerapan pada Pekerja

Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang


penerapan K3. Hal-hal tersebut, antara lain :

a.Melaksanakan SMK3 disetiap pekerjaan.

b.Memakai alat pelindung diri (APD), berupa :

▪ Pelindung kepala (helm);

▪ Pelindung kaki (safety shoes/boot);

▪ Rompi keselamatan;

▪ Sarung tangan.

c. Penerapan pada Lingkungan kerja

Penyedia Jasa berkewajiban terhadap K3 pada lingkungan kerja yang sedang


berlangsung, penerapan tersebut antara lain :

a.Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan


resiko yang terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.

b.Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan K3 pada


pekerjaan konstruksi.

Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan seperti


safety line terhadap bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu
G. Mata Pembayaran Utama (MPU)

MATA PEMBAYARAN UTAMA

HARGA JUMLAH
N SATUAN HARGA
Uraian Kegiatan Satuan
o
(Rp.) (Rp.)
A B C D E
1 Pas. Saluran Bata Keliling Pas. 1 Bata M'
2 Pas. Homogeneous Tile Uk 60 x 60 cm M2
Pas. Homogeneous Tile Uk 60 x 60 cm (
3 Unpolished ) M2
4 Pas. atap Spandek Pasiran Regency Uk. 0,3 mm M2
5 Pas. Plafond Multiplek 6 mm M2
6 Cor Lantai Beton camp 1 Pc : 2Ps : 3Kr, t: 10 cm M3
7 Pas. Wiremesh M8 M2
Cat Minyak (Kusen, Pintu, Jendela, Singap Dan
8 Listplank) M2
Pas. Listplank GRC 12 mm dipasang Double
9 25+10 cm M'
10 Pas. Daun Jendela + Kaca 5 mm M2
11 Cat Plafond M2
12 Pekerjaan Plesteran Camp. 1 : 4 M2
Pemasangan Rangka Kuda-kuda Atap Baja
13 Ringan C.75.100 M2
14 Cat Dinding (Interior) M2
15 Cat Dinding Weathershield (Exterior) M2
16 Pas. Grendel Jendela Bh
17 Pas. Grendel pintu Bh
18 Pemasangan Instalasi Listrik Titik
19 Pas. Engsel Jendela 3" Bh
20 Pemasangan Instalasi air M'
21 Pekerjaan Relief Kolom Selasar dan teras M'
22 Pemasangan Singap Ukir GRC M'
23 Pas. Keramik 20x20 M2
24 Pas. Keramik 20x25 M2
H. Mata Pembayaran Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)

HARGA TOTAL
SATUAN KUAN
NO RINCIAN BIAYA PENERAPAN SMKK SATUAN HARGA KETERANGAN
UKURAN TITAS
(Rp.) (Rp.)
I II III IV V VI (IV*V) VII
1 Penyiapan Dokumen RKK, RKPPL,RMLLP,RMPK :
a Pembuatan Dokumen RKK, RKPPL, Set 1,00
RMLLP, RMPK
b Pembuatan Prosedur dan Instruksi Set 1,00
kerja
c Penyusunan Pelaporan Penerapan Set 1,00
SMKK
A Sub Total : Jumlah

2 Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan :


a Induksi Keselamatan Konstruksi Org 1,00
(Safety Induction)
b Pengarahan Keselamatan Konstruksi Org 1,00
(Safety Briefing)
c Pertemuan Keselamatan (Safety Talk Org 1,00
dan/atau Tool Box Meeting)
e Pelatihan Keselamatan Konstruksi,
antara lain:
1) P3K Org 1,00
g Simulasi Keselamatan Konstruksi Ls 1,00
h Spanduk (Banner) Lbr 1,00
j Papan Informasi Keselamatan Bh 1,00
Konstruksi
B Sub Total : Jumlah

3 Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri :


a APK, antara lain:
1) Penahan Jatuh (safetydeck) Bh 1,00
2) Tali Keselamatan Set 1,00
3) Pembatas Area Set 1,00
b APD, antara lain:
1) Topi pelindung (Safety Helmet) Bh 4,00
2) Pelindung mata (Goggles,
Bh 4,00
Spectacles)
3) Sarung tangan (Safety Gloves) Psg 4,00
4) Sepatu keselamatan (Safety
Shoes, rubber safety shoes and toe Psg 4,00
cap)
5) Rompi keselamatan (safety vest) Bh 4,00
C Sub Total : Jumlah

4 Asuransi dan Perizinan Terkait Keselamatan Konstruksi :


a Asuransi Ls 1,00
(Construction All Risk/ CAR)
D Sub Total : Jumlah

5 Personel Keselamatan Konstruksi :


a Ahli K3 konstruksi atau ahli Org 1,00
keselamatan konstruksi
E Sub Total : Jumlah

6 Fasilitas Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan :


a Peralatan P3K Set 1,00
F Sub Total : Jumlah

7 Rambu dan Perlengkapan Lalu Lintas yang Diperlukan atau Manajemen Lalu Lintas :
a Rambu petunjuk Bh 1,00
b Rambu peringatan Bh 1,00
c Rambu informasi Bh 1,00
G Sub Total : Jumlah

8 Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi :


a Ahli Struktur, dll. OJ/OK 1,00
H Sub Total : Jumlah

9 Kegiatan dan peralatan terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi:


a Pemeriksa lingkungan kerja Titik Lokasi 1,00
I Sub Total :
Total Mata Pembayaran Penerapan SMKK : Jumlah (A-I)
A. Keluaran/Produk yang dihasilkan
Pembangunan Aula SMP Negeri 2 Sungai Apit Kecamatan Sungai Apit

B. Spesifikasi Teknis Pekerjaan


spesifikasi teknis ini telah menggunakan barang/jasa yang memiliki Tingkat
komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mengacu pada daftar inventarisasi
barang/jasa produksi dalam negeri, memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI),
produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri,
dan produk ramah lingkungan hidup. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor
12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 2
Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka
Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

C. SYARAT TEKNIS
a. Acuan pedoman pekerjaan dan pemakain bahan
Peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam pembangunan Aula baru
adalah peraturan – peraturan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan
dan tambahannya :
1) Peraturan Bangunan Gedung Negara.
2) Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-
2002.
3) Tatacara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-
2002.
4) Peraturan Perencanaan Kayu Struktur SNI-T-02-2003.
5) Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk bangunan gedung, SNI 03-
1726-2003.
6) Tatacara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung,SNI-03-1727-
1989.
7) Peraturan Umum Instalasi Lstrik (PUIL) SNI 04-0225-2000.
8) Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
9) Peraturan dan Ketentuan lain yang berlaku di wilayah Indonesia.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1. Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan antara lain:
a) Pembersihan lahan; meliputi penebangan pohon (bila ada), pembuangan
sampah dan hal – hal yang tidak diperlukan untuk pekerjaan.
b) Pengukuran lahan; meliputi penentuan batas lokasi dan kemiringan tanah.
c) Penyediaan air kerja : dilakukan untuk menyediakan air untuk pelaksanaan
pekerjaan.
d) Mempersiapkan los/area kerja untuk fabrikasi komponen (misal :
kusen,pintu,rangka besi/baja dan lain – lain).
e) Menyiapkan ruang untuk gudang sebagai tempat penyimpanan bahan
material dan peralatan kerja.
f) Melakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank (rambu- rambu).
g) Mempersiapkan format – format untuk mengendalikan,mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan pekerjaan.
h) Mempersiapkan gambar kerja,RAB, dan jadwal kerja.
i) Membuat dokumentasi pekerjaan mulai tahap awal sampai akhir, baik
keseluruhan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun setiap jenis/ masing
masing bagian pekerjaan.

2. Pekerjaan Galian/Urugan
Meliputi penggalian tanah untuk pondasi beton dan pekerjaan lain yang
memerlukan penggalian tanah,dan pengurugan kembali galian disisi pondasi.

Penggalian untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman mencapai lapisan


tanah cadas/keras atau sekurang – kurangnya sesuai dengan gambar rencana
kerja yang dibuat.

Pengurungan kembali galian yang tebalnya lebih dari 20 cm harus


dilaksanakan selapis demi selapis (setiap lebih kurang 10 cm) dan setiap
lapisan harus di padatkan secara manual sehingga tidak terjadi penurunan
tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pondasi, seperti : pondasi
patah/putus, pondasi menggantung ataupun kerusakan pada lantai
bangunan.

3. Pekerjaan Pondasi
Pondasi beton yang dibuat harus memenuhi ketentuan mutu beton K 225
atau dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dengan syarat dan ketentuan
pelaksanaan seperti pada pekerjaan beton.
a) Lingkup pekerjaan
Pekerjaan galian,urugan tanah,pekerjaan anti rayap (untuk daerah yang
banyak rayap) dan pembuatan pondasi.
b) Bahan
Bahan yang digunakan antara lain PC/Semen,Pasir beton (Ps), Kerikil/Split
(Kr),Besi beton dan kawat.
c) Penjelasan pekerjaan
 Menyiapkan lantai kerja dan spesi 1 PC : 5 Ps setebal ±5 cm.
 Meletakan rangkaian besi beton dengan ukuran baja tulangan minimal
12 mm untuk tulangan utama dan 8 mm untuk begel.
 Cor rangkaian besi beton untuk pondasi dengan campuran 1 Pc : 2 Ps :
3 Kr.
 Pada lokasi yang tidak ditemukan tanah keras, maka dapat
dibantu/diperkuat dengan cara memasang cerucuk kayu yang
dipasang /dimasukan/ditancapkan sampai mencapai tanah keras.

4. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton meliputi : Sloof,kolom dan balok.Dilaksanakan sesua dengan
ketentuan teknis yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor keamanan
terhadap gempa.untuk beton struktural ataupun non struktural seperti kolom
praktis setidak - setidaknya dibuat dengan mutu beton minimal K-225 atau
dengan campuran 1PC : 2Ps : 3Kr dan bata tulangan U-24,dengan ukuran besi
tulangan,jumlah,jarak pasang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam SK
SNI T-15.1991.03 dan PB 1971.Untuk beton rabat dapat menggunakan
campuran 1PC : 2Ps : 5Kr.
a) Lingkup pekerjaan :
Pekerjaan bekisting,pembesian dan pengecoran.
b) Bahan yang digunakan :
Kayu beksting,PC/Semen,pasir beton,besi beton dan kawat ikat
bindrat.Bekisting dibuat dari kayu kelas III dengan ketebalan papan
minimal 2 cm atau multiplek 9 mm,dengan balok – balok penahan dari
kayuukuran minimal 4/6 cm atau 5/7 cm dan tiang kayu penyangga dari
kayu.
c) Penjelasan pekerjaan:
1) Pekerjaan papan bekisting
 Bekisting dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran sloof,balok
dan kolom sesuai dengan gambar perencanaan.Bekisting dibuat
secara kokoh agar bentuk sloof, balok dan kolom tidak berubah
dan tetap pada kedudukannya pada saat dicor.
 Sebelum pengecoran,permukaan bekisting harus bebas dari
kotoran (misalnya sebuk gergaji,potongan kayu,tanah
dsb).Permukaan dalam bekisting sebaiknya dilapisi pelumas agar
bekisting mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
 Setelah pengecoran, proses pengerasan beton tidak boleh
tergangu dari benturan benda keras selama minimal 2 x 24 jam.
 Pembongkaran bekisting hanya dapat dilakukan setelah beton
mencapai kekerasan tertentu.Pembongkaran bekisting kolom
dapat dilakukan setelah beton mencapai waktu minimal 7 hari.
d) Pekerjaan pembesian
 Perakitan besi tulangan sesuai dengan gambar
 Diameter tulangan,jumlah dan jarak pasang sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam SK SNI T-15.1991.03 dan PBI 1971.
 Tulangan beton harus diikat dengan kawat beton untuk menjaga
ketebalan selimut beton antara tulangan dan bekistingdipasang beton
tahu ( bila diperlukan).
 Setiap sambungan konstruksi (stek) yang direncanakan untuk
dilanjutkan ,maka pembesiannya harus dilebhkan minimal 40 xd d
(bentangan).
e) Pekerjaan pengecoran
 Sebelum pengecoran, bekisting harus dibersihkan dan disiram air
bersih terlebih dahulu.kekentalan beton harus diawasi.
 Pengecoran harus merata, dan cukup padat dengan cara memukul –
mukul bagian luar bekisting 5 s.d 10 kali agar beton dapat mengisi
setiap bagian dari rangka bekisting.

5. Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap


a. Pekerjaan rangka atap
1) Lingkup Pekerjaan
pemasangan Kuda-kuda Baja Ringan
2) Bahan yang digunakan, Canal Taso 75.100, Taso 75.75 dan Taso Reng
32.45, sesuai dengan ketentuan persyaratan konstruksi yang berlaku
dan dijamin oleh produsen.
3) Penjelasan pekerjaan
 Sambungan kuda – kuda baja dapat menggunakan baut

b. Pekerjaan penutup atap


1) Lingkup Pekerjaan,Pemasangan atap
2) Bahan yang digunakan,Genteng atap spandek Pasiran Regency
Bluescope AZ-100 dengan Ketebalan 0,3mm
3) Penjelasan pekerjaan
 Pemasangan penutup atap disusun dengan rapi dan bertumpu
pada reng.
 Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dan tersusun rapi.
 Apabila menggunakan bahan penutup pemasangan dilakukan
sesuai dengan spesifikasi pabrik atau bahan.
 Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dengan jenis
penutup atap.
 Untuk penutup atap dari genteng kemiringan dibuat ≥30° – 45 °
sedang atap seng atau sejenisnya kemiringan ≥ 20°.
 Pemasangan penutup atap harus rapi dan memenuhi syarat –
syarat sehingga tidak berakibat bocor.

6. Pekerjaan Pasangan Dinding dan plesteran


1) Lingkup Pekerjaan,pasangan dinding, plesteran dan acian
2) Bahan yang digunakan,batu bata,pasir pasang dan semen/PC.
3) Penjelasan pekerjaan
 Pekerjaan pasangan batu bata untuk dinding dimulai dari sloof sampai
dengan tinggi 30 cm dari permukaan lantai dengan campuran spesi
kedap air (trasraam) dangan campuran 1pc : 3 ps
 Pasangan dinding di atas 30 cm dari permukaan lantai menggunakan
spesi 1 pc : 6 ps
 Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi dengan air sehingga dapat
melekat dengan sempurna
 Batu bata pecah terpasang tidak lebih dari 20 % dari jumlah batu utuh
terpasang
 Pasangan dinding bata dilaksanakan dengan hubungan verband
siar/nat masing masing lapisan tidak saling bertemu,tegak lurus,siku
dan rata
 Ketinggian perhari dalam pemasangan dinding bata adalah 1,5 m,
untuk menjaga kekuatan
 Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus
ditambahkan kolom praktis
 Bagian dinding yang berhubungn dengan pekerjaan beton kolom
diberi penguat stek besi beton diameter 10 mm jarak 40 cm,yang
ditanam lebih dahulu pada bagian pekerjaan beton
 Pekerjaan plesteran trasram (kedap air) dengan campuran 1 pc : 3 ps
harus dilakukan pada dinding ruangan setinggi 30 cm dari permukaan
lantai, pada kaki bangunan atau dinding lainnya yang berhubungan
langsung dengan air, benangan sudut tembok dan sudut beton
 Komposisi campuran spesi untuk pasangan dan plesteran biasa
digunakan spesi dengan campuran 1 pc : 6 ps
 Seluruh permukaan yang akan diplester harus dibasahi dengan air
bersih,baru kemudian diplester dengan rata,halus dan merupakan satu
bidang tegak lurus dan siku
 Pada bagian luar diberi lapisan acian dengan rata dan halus sehingga
bebas dari keretakan atau cacat – cacat lainnnya

7. Pekerjaan Kusen,Daun Pintu dan Jendela


1) Semua Kusen Pintu dan Jendela menggunakan Bahan kayu yang
tercantum dalam gambar adalah ukuran bersih, dan dipakai yang bermutu
baik.
2) Untuk daun pintu menggunakan pintu berbahan kayu

8. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci


1) Lingkup pekerjaan penggantung dan pengunci ini meliputi pengadaan
pemasangan engsel, hendel, kunci, grendel dan kait angin untuk daun
pintu termasuk pengadaan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan.
2) Untuk semua pintu dipakai engsel.
3) Kunci tanam untuk semua pintu kecuali pintu KM/WC.
4) Semua material tersebut diatas menggunakan produksi dalam negeri
kualitas baik.
5) Semua bahan penggantung dan pengunci termasuk diatas harus lepas
dan dibungkus aslinya setelah dilakukan penyetelan. Pemasangan terakhir
dilakukan setelah semua pekerjaan finishing kusen dan daun pintu jendela
selesai.
6) Sekrup-sekrup untuk pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci
harus dari bahan yang sesuai/cocok dengan yang bersangkutan. Tidak
diperkenankan memasang mati sekrup-sekrup tersebut, cukup member
lubang untuk sekrup.
7) Semua pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci dalam keadaan
kokoh, sekrup-sekrup dalam keadaan kencang.
8) Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci tersebut tidak
mengakibatkan perubahan posisi daun pintu/jendela terhadap kusen.
9) Semua kunci dan alat – alat penggantung dapat berfungsi dengan baik.
9. Pekerjaan Kaca
1) Kaca yang digunakan adalah kaca stopsoil tebal 5 mm dan stopsoil 12
mm.
2) Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian. Karenanya pemborong
wajib menyediakan tenaga kerja dengan kemampuan sesuai dengan yang
disyaratkan.
3) Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,
dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh
menggunakan kapur atau cat. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan
kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
4) Kaca harus terpasang rapi, sisi dan tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada tepinya, bebas dari segala noda dan
bekas goresan.
5) Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan air yang bersih.

10. Pekerjaan Langit – Langit (plafon)


1. Lingkup pekerjaan,Pas. RangkaKayuPlafon, Pas. PenutupPlafonmaterial
pengadaan bahan dan penyediaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan-
bahan dan pemasangan semua langit-langit sesuai dengan gambar dan
persyaratan.
2. Bahan yang digunakan, Multiplekdenganketebalan 6 mm
3. Pekerjaan ini dilaksanakan pada seluruh ruangan dan overstek/ plafond
luar ruangan.
4. Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit dimulai maka pemborong
diwajibkan mengadakan pengecekan/pemeriksaan kembali pekerjaan-
pekerjaan yang erat hubungannya dengan langit-langit ini, untuk ini
diwajibkan adanya kerja sama (koordinator) yang baik dengan sub
pemborong lain yang telah disetujui oleh direksi.
5. Pemasangan boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang
terdapat didalam langit-langit (seperti pemipaan, pengkabelan, tray, alat-
alat penggantung plafond dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap dan
selesai dikerjakan serta sudah ditest.
6. Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan terlebih dahulu
untuk disetujui dan diparaf Direksi/Arsitek.
11. Pekerjaan Lantai
1) Lingkup Pekerjaan,pemadatan tanah,pembuatan lantai kerja, pemasangan
lantai
2) Bahan yang digunakan,Homogeneous TileUk 60 x 60 cm, Homogeneous
Tile Uk 60 x 60 cm (Unpolished),Keramik 20x20 ,PC/semen,pasir
pasang,pasir beton,semen warna
3) Penjelasan pekerjaan
 Memberi/menaburkan pasir urugan yang bersih, bebas dari bahan
organik dengan tebal minimal 5 cm atau sesuai dengan gambar
kemudin disiram air dan dipadatkan
 Diatas pasir diberi adukan rabat beton/cor setebal 5 cm dengan
campuran 1pc : 3Ps : 5kr
 Pemasangan Homogeneous Tile/list Homogeneous Tile/Stepnousing
menggunakan adukan PC yang cukup padat agar tidak terjadi rongga
udara, dengan terlebih dahulu merendam Homogeneous Tile dengan
air
 Bidang lantai Homogeneous Tile harus benar – benar rata, dan harus
dihindari dari injakan selama 3 x 24 jam setelah pemasangan
 Lebar nat Homogeneous Tile maksimal 3mm memebntuk garis lurus.
Nat diisi oleh bahan pengisi/nat grouting/semen warna. Pengisian nat
minimal setelag 3 x 24 jam setelah pemasangan Homogeneous Tile

12. Pekerjaan Pengecatan


Pemilihan warna cat harus mempertimbangkan keserasian dengan lingkungan
sekolah yang ada dan faktor kelelahan mata akibat pantulan cahaya yang
terang dari permukaan cat, terutama untuk penggunaan cat didalam kelas.
1. Lingkup Pekerjaan,pengecatan dinding,kolom,plafon,listplank
2. Bahan yang digunakan,plamir tembok dan cat air Weather Shield (cat
Interior dan eksterior).
3. Penjelasan pekerjaan
Pengecatan dinding/plafon :
 Sebelum dilakukan pengecatan,permukaan dinding harus sudah halus
dan rata, sampai dengan pori – pori permukaan rata.
 Pengecatan dinding dilakukan setelah penutup plafon di pasang
 Pengecatan dinding harus merata,berwarna samadan tidak
mengelupas ketika sudah kering
 Pengecatan pada plafon dimulai dengan membersihkan permukaan
plafon dan memberi plamur secara merata.Setelah diplamir plafon
dicat secara merata dengan warna sama dan tidak boleh mengelupas
setelah kering
13. Pekerjaan Instalasi Listrik
1) Lingkup Pekerjaan,SambunganDaya 2 x 1300, InstalasiTitikDaya,
InstalasiTitikCahaya, Panel + MCB, Stop Kontak, Saklar Tunggal, Saklar
Ganda danseluruh sistem kelistrikan secara lengkap sehingga instalasi
dapat bekerja dengan sempurna dan aman
2) Bahan yang digunakan,Lampu LED (14 watt dan 50 Watt), dan kabel
untuk instalasi berstandar SNI menggunakan ukuran NYM 3 x 1,5 mm
3) Penjelasan pekerjaan
 Semua kabel distribusi ditanam dalam tembok dan berada dalam pipa
conduit PVC yang disesuaikan dengan ukuran
 Tidak diperkenankan ada pencabangan atau sambungan kecuali
pencabangan connectornya menggunakan konduktor dan pada
outlet/kontak penghubung
 Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu phase rating 250
volt,yang dipasang rata dinding dan pada ketinggian kurang lebih 150
cm dari permukaan lantai atau pada posisi yang tidak mudah
dijangkau siswa.Sangat disarankan menggunakan stop kontak yang
ada pengaman
 Saklar bertipe pemasangan rata dinding dengan rating 250 volt,dapat
berupa saklar triple,double dan single.Saklar ditempatkan dekat pintu
dipasang pada ketinggian kurang lebih 150 cm di atas permukaan
lantai
 Jika Ruang yang dibangun lebih dari satu ruang, maka jalur instalasi
dibuatkan box panel (MCB) baru tersendiri minimal dua grup

14. Pekerjaan Sanitair


1) Lingkup Kegiatan Kloset Jongkok, kran air, Plumbing
2) Bahan Yang di gunakanKlosetJongkok, , kran air stainless steel, Pipa PVC
¾’’, Pipa PVC 2,5’’ danPipa PVC 4’’ produksi dalam negeri setara
toto/kualitasbaik/Kw1
3) Penjelasan
 Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan , peralatan dan alat-alat Bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalampemakaiannya/operasinya.
 Semua material harus harus memenuhi ukuran, standar dan mudah
didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.
 Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih.
 Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi/
Pengawas beserta persyaratan/pengawas beserta
persyaratan/ketentuan pa\brik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
 Ketinggian dan kostruksi pemasangan harus disesuaikan gambar
untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur.
Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua
kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
 Bentuk, ukuran, motif dan dimensi disesuaikan dengan gambar
rencana

15. Penutup
1. Harus diperhatikan betul oleh pemborong segala pekerjaan angkutan
bahan-bahan, puing puing bekas pekerjaan pembersihan setelah
pekerjaan berakhir.
2. Segala peraturan yang tercantum dalam bestek dan gambar-gambar serta
risalah Aanwijzing merupakan lampiran dari Kontrak yang tidak dapat
dipisahkan dan merupakan satu kesatuan untuk hal ini pemborong
dianggap mengerti.
3. Tentang lampiran Bill Of Quantity yang diberikan ini hanya ancar-ancar
saja. Pemborong harus tetap menghitung sendiri apabila dalam
perhitungan perencanaan Bill of Quantity dirasakan kurang maka
pemborong supaya mengajukan perubahan pada waktu aanwijizing dan
apabila ada perubahan, maka akan dimuat pada risalah aanwijizing dalam
hal ini yang mengikat adalah Gambar dan bestek.
4. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini yang tidak
teruraikan dan termuat dalam bestek ini, tetapi harus diselenggarakan dan
diselesaikan oleh kontraktor, harus dianggap pekerjaan itu telah
diuraikan/ dimuat dalam bestek ini untuk menuju Penyerahan pekerjaan
yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut pertimbangan Direksi.
5. Penyerahan pertama dapat dilaksanakan apabila seluruh bagian pekerjaan
sudah lengkap sesuai dengan spesifikasi, gambar rencana dan memenuhi
syarat-syarat teknis, serta dibuatkan chek list/daftar kekurangan-
kekurangan atau cacat yang akan disempurnakan selama waktu
pemeliharaan atau sesuai dengan kontrak.
6. Kontraktor wajib menyerahkan As-Built drawing dan berita acara
adendum jika dalam pelaksanaan nantinya terjadi pekerjaan tambah
kurang (Cco)
7. Apabila penyerahan pertama pekerjaan telah didapat diterima, baru
dibuatkan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
8. Penyerahan kedua pekerjaan/terakhir dapat dilaksanakan apabila semua
pekerjaan penyempurnaan selama masa pemeliharaan telah dilaksanakan
dengan baik dan sempurna.
9. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat umum dan khusus ini,
akan ditentukan oleh pengawas lapangan dan direksi.
10. Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek, rencana anggaran biaya,
gambar-gambar serta berita acara aanwijzing pekerjaan ini adalah
merupakan kesatuan pekerjaan yang ditawar dan wajib dilaksanakan
dengan sempurna seluruhnya oleh kontraktor.

Siak Sri Indrapura, Juni 2022


DitetapkanOleh:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SIAK

FAKHRURROZI, M.Pd
NIP.19800317 200312 1 003

Anda mungkin juga menyukai