A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya dunia usaha dan dunia industri yang relatif
pesat, serta euforia dan dinamika pelaksanaan otonomi daerah
memberikan tantangan baru dalam pelaksanaan Pengawasan
Ketenagakerjaan. Jumlah obyek Pengawasan Ketenagakerjaan tidak
diimbangi dengan jumlah pengawas ketenagakerjaan sehingga dari waktu
ke waktu persentase jangkauan Pengawasan Ketenagakerjaan semakin
menurun.
Upaya untuk melaksanakan penegakan hukum terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang hak-hak normatif
sering menjadi kendala, sementara dalam penyelesaian permasalahan
dituntut peran, fungsi dan tanggungjawab pengawasn ketenagakerjaan
yang lebih besar untuk melakukan suatu tindakan yang cepat, tepat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Kegiatan Pemeriksaan dan penanganan kasus Norma Kerja dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja dimaksudkan untuk membantu pengawas
ketenagakerjaan dalam memastikan peraturan perundang-undangan
dibidang ketenagakerjaan khususnya Norma Kerja dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja dilaksanakan dan dipatuhi oleh perusahaan. Juga untuk
memerikan informasi dan edukasi kepada pengusaha dan pekerja tentang
pentingnya dilakukan penerapan norma Pemeriksaan dan penanganan
kasus Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
B. Dasar Pelaksanaan
1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951, tentang Pernyataan
Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948
Nomor 23 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia;
2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang - Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang Nomor Prp
Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-
Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2687);
D. Ruang Lingkup
Pemeriksaan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
merupakan salah satu tugas dan fungsi pokok Pengawasan
Ketenagakerjaan sebagai upaya peningkatan kepatuhan perusahaan
terhadap Pengawasan Norma Ketenagakerjaan dibidang Norma Kerja dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
kunjungan Pemeriksaan langsung keperusahaan sebanyak 311
perusahaan masing-masing di Kabupaten Konawe 63 perusahaan,
Kabupaten Konawe Selatan 54 perusahaan, Kabupaten Konawe Utara 45
perusahaan, Kabupaten Bombana 30 perusahaan, Kabupaten Kolaka
Timur 10 perusahaan, Kabupaten Kolaka 30 perusahaan, Kota BauBau 30
Perusahaan, Kabupaten Muna 20 perusahaan dan Kota Kendari 29
perusahaan.
E. Sasaran Kualitatif
Sasaran kualitatif dari pelaksanaan Pengawasan Norma
Ketenagakerjaan dibidang Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
adalah meningkatnya pemahaman dan kepatuhan perusahaan terhadap
Norma Ketenagakerjaan khususnya dibidang Norma Kerja dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja.
F. Sasaran Kuantitatif
Terlaksananya Pemeriksaan Pengawasan Norma Ketenagakerjaan
dibidang Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja denga target 311
perusahaan masing-masing di Kabupaten Konawe 63 perusahaan,
Kabupaten Konawe Selatan 54 perusahaan, Kabupaten Konawe Utara 45
perusahaan, Kabupaten Bombana 30 perusahaan, Kabupaten Kolaka
Timur 10 perusahaan, Kabupaten Kolaka 30 perusahaan, Kota Bau Bau
30 Perusahaan, Kabupaten Muna 20 perusahaan dan Kota Kendari 29
perusahaan.
G. Tahapan Kegiatan
1) Tahap Persiapan
a. Pemetaan perusahaan yang akan dilakukan Pemeriksaan Norma
Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
b. Penyiapan data dasar masing-masing perusahaan terutama pada
sektor konstruksi, manufaktur, industri pengolahan, transportasi
serta jasa dan sektor lainnya;
c. Menyiapkan surat tugas ke perusahaan yang akan dilakukan
Pemeriksaan.
2) Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Pemeriksaan
Melakukan Pemeriksaan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan pelaksanaan Pengawasan Norma Kerja dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilaksanakan dengan berpedoman
pada upaya perlindungan tenaga kerja;
2. Memastikan bahwa semua Norma Kerja dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja dilaksanakan dan dipatuhi oleh perusahaan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Pelaksanaan Pengawasan Ketenagakerjaan dilakukan dengan
beberapa tahapan sebagai berikut (Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2016
tentang Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan) :
Preventif Edukatif;
Represif Non Yustisia;
Represif Yustisia.
Uraian Bulan
No. Agu Des
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
s
Sep Okt Nov
Tahapan
I √ √ √ √ √ √ √
Persiapan
Tahapan
Pelaksanaan
II √ √ √ √
dan
Pelaporan
K. Biaya
Kegiatan ini dibiayai oleh alokasi dana dekonsentrasi pada Program
Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan Satuan Kerja Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2020 sebesar
Rp.130.046.000,- terdiri dari :
Jumlah
Rp.130.046.000,-
Dr. H. SAEMU ALWI, SE. MS. Dr. Drs. H. MUSLIMIN Z., SE., MM.
Pembina Utama Madya, Gol. IV/d Pembina Tk. I, Gol. IV/b
NIP. 19601231 198603 1 030 NIP. 1231 198903 1 240
CATATAN :
Lampiran