Kepada Yth.,
Bapak Ketua Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jakarta
c.q. Wakil Ketua I Bidang Akademik
Di -
Jakarta
Dengan hormat.,
Demikian permohonan ini dibuat atas perhatian dan berkenannya diucapkan terima kasih.
Pemohon,
Contoh No. 1-6 dapat dilihat di Buku Pedoman Penyusunan Skripsi & Jurnal
STHI Jakarta (beli di Sekretariat STHI)
ANALISIS YURIDIS PERJANJIAN JUAL BELI E-COMMERCE
DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA
PROPOSAL
Oleh :
PROPOSAL
OLEH :
PEMBIMBING PENULIS
(.……..……………..………….) (……………………..……..)
1
STIH PROF GAYUS LUMBUUN
JAKARTA
2022
PROPOSAL
OLEH :
Tim Penguji
1. ….………………………………………….. 1. (….……………………………..)
2. ….………………………………………….. 2. (….……………………………..)
3. ….………………………………………….. 3. (….……………………………..)
Mensahkan :
KETUA
Aplikasi internet saat ini telah memasuki berbagai segmen aktivitas manusia,
baik dalam sektor politik, sosial, budaya, maupun ekonomi dan bisnis. Dari seluruh
aspek kehidupan manusia tersebut, sektor bisnis dan perdagangan merupakan
sektor yang paling cepat tumbuh. Penggunaan internet sebagai media
perdagangan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena
berbagai manfaat yang didapat oleh perusahaan maupun konsumen dengan
melakukan transaksi melalui internet. Aktivitas perdagangan melalui media
internet saat ini lebih populer dengan electronic commerce (e-commerce).
Perdagangan melalui media internet (e-commerce) sejatinya merupakan dampak
dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Kenyataan saat ini
bahwa internet dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi
perkembangan ekonomi, baik secara mikro maupun makro (Yahya Ahmad Zein,
2009: 3). Hal ini disebabkan karena sistem perdagangan modern ini relatif masih
baru dan pangsa pasarnya masih luas.
Di Indonesia telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu
ecommerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce. E-commerce pada
dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan
pembeli dengan menggunakan media internet. E-commerce tidak hanya
memberikan kemudahan bagi konsumen, namun perkembangan ini memudahkan
produsen dalam memasarkan produk yang berpengaruh pada penghematan biaya
dan waktu.
Pelaksanaan jual beli secara online dalam prakteknya menimbulkan beberapa
permasalahan misalnya pembeli yang seharusnya bertanggung jawab untuk
membayar sejumlah harga dari produk jasa yang dibelinya tapi tidak melakukan
pembayaran. Bagi pihak yang tidak melakukan tanggung jawab sesuai dengan
perjanjian yang disepakati dapat digugat oleh pihak yang merasa dirugikan untuk
mendapat ganti rugi. Pentingnya permasalahan hukum di bidang E-commerce
adalah terutama dalam memberikan perlindungan terhadap para pihak yang
melakukan transaksi internet.
3
Sistem perdagangan dengan memanfaatkan sarana internet, yang
selanjutnya disebut e-commerce telah mengubah wajah bisnis di Indonesia.
Melalui internet mayarakat memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam memilih
produk (barang dan jasa) yang akan dipergunakan tentunya dengan berbagai
kualitas dan kuantitas sesuai dengan yang diinginkan (Dikdik M. Arif Mansur &
Elisatris Gultom, 2005:144). Internet telah memberikan banyak manfaat
kemudahan dalam berkomunikasi secara global tanpa batasan geografis antar
negara termasuk melakukan transaksi bisnis antar negara (fungsi efisiensi).
Oleh karena itu pada tahun 2008 Indonesia mengeluarkan peraturan khusus
yang mengatur transaksi internet yaitu Undang-Undang nomor 11 tahun 2008
tentang informasi dan transaksi elektronik atau disingkat UU ITE. Kontrak
elektronik juga harus memiliki kekuatan hukum yang sama dengan kontrak
konvensional, dimana mengikat para pihak sebagaimana pasal 18 ayat 1 UU ITE
yang menyebutkan bahwa “transaksi elektronik yang dituangkan ke dalam kontrak
elektronik mengikat para pihak”. Ada juga permasalahan apabila jika dilihat dari
sistim hukum perdata, dimana sahnya jual beli melalui internet masih belum dapat
dikatakan sah dalam salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu kecakapan para
pihak dalam melakukan transaksi jual beli. Karena dalam jual beli online seseorang
tidak tahu apakah orang tersebut sudah cakap hukum seperti yang diatur dalam
pasal 1320 KUHPerdata. Peraturan hukum perjanjian yang dipakai Indonesia
merupakan ketentuan yang bersumber pada buku ketiga (KUHPerdata) mengenai
Perikatan. Berdasarkan Pasal1233 KUHPerdata dinyatakan perikatan muncul dari
perjanjian serta UU, dengan demikian perjanjian serta UU itu adalah sumber dari
perikatan.
Sedangkan Perjanjian itu ketentuannya ada di Pasal 1313 Kitab
Undang-UndangHukum Perdata, yakni :
“Perjanjian merupakan tindakan dimana satu pihak ataupun lebih
mengikatkan diri kepada satu pihak lain ataupun lebih”.Dalam pasal 1457 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata menerangkan bahwa jual beli merupakan
persetujuan dimana orang yang satu mengikatkan diri guna memberikan
kebendaan serta seseorang yang lain guna melunasi harga yang sudah dijanjikan.
Esensi dari definisi tersebut penyerahan benda dan pembayaran harga. Yahya
Harahap menjelaskan bahwa : Suatu Perjanjian memiliki definisi “Perbuatan
hukum mengenai harta kebendaan diantara dua orang ataupun lebih, yang
4
menimbulkan suatu hak terhadap salah satu orang guna mendapatkan suatu
prestasi serta memberikan kewajiban kepada pihak lain guna menunaikan
prestasi.
Asas yang menjadi landasan hukum perjanjian yaitu asas kebebasan
berkontrak. Sesuai isi pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
menjelaskan bahwa asas kebebasan berkontrak merupakan semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku terhadap setiap orang yang membuatnya serta
telah mengikat para pihak. Dengan adanya hal itu, pelaku usaha dan konsumen
yang melakukan perjanjian diperbolehkan guna membuat kesepakatan yang
dapat menciptakan kewajiban apapun, selama prestasi yang harus dilaksanakan
itu, tidak melanggar ketentuan didalam Undang-undang.
Salah satu produk inovasi tekhnologi telekomunikasi yaitu internet
merupakan sebuah koneksi antar jaringan komputer. Internet yaitu media
informasi sertakomunikasi elektronik sudah banyak dimanfaatkan guna berbagai
aktivitas, diantaranya guna menjelajah (browsing), komunikasi melalui situs
jaringan sosial, melakukan kirim pesan melalui email, mencari data maupun berita,
serta dapat juga melakukan perdagangan melalui media internet. Peristiwa
perdagangan menggunakan koneksi internet sering disebut electronic
commerce, ataupun biasa disebut online.
Tujuan utama adanya perkembangan teknologi yaitu mempermudah
aktifitas serta kegiatan manusia. Keberadaan internet merupakan salah satu
perkembangan dalam bidang teknologi yang bekembang sangat maju serta
memiliki beberapa aspek, diantaranya yaitu pemenuhan kebutuhan yang
dilaksanakan menggunakan transaksi perdagangan. Perkembangan keberadaan
internet merubah konsep perdagangan dimana proses jual beli bisa dilaksanakan
diantara penjual serta pembeli tanpa bertatap muka dengan langsung antara
kedua belah pihak.
Berdasarkan kajian tersebut yang akan diteliti adalah yang berkaitan
dengan relevansi peraturan perundang-undangan yang sudah ada dengan
kebutuhan akan peraturan dalam transaksi jual beli melalui internet. Untuk itu
diambil judul “ANALISIS YURIDIS PERJANJIAN JUAL BELI E-COMMERCE
DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA”.
5
2. Pokok Permasalahan
Di dalam setiap kegiatan penelitian, tentunya harus memiliki tujuan yang jelas
dan ringkas untuk mencapai suatu target dalam penelitian sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui sahnya perjanjian jual-beli dalam transaksi e-commerce
perspektif hukum perdata para pihak dalam bertransaksi melalui e-commerce.
Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah memberikan dan menambah wawasan
serta pengetahuan dalam bidang hukum perdata terkait sahnya perjanjian jual-beli
dalam transaksi e-commerce perspektif hukum perdata.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengkategorikan tujuan penelitian ke
dalam kelompok tujuan objektif dan tujuan subjektif sebagai berikut :
1. Tujuan Objektif
5. Sistematika Penulisan
9
DAFTAR PUSTAKA
Miru, Ahmadi, 2010, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Salim H.S, 2009, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta:
SinarGrafika.
10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1. SDN : SDN 173298 Siborongborong
2. SMPN : SMP Negeri 4 Balige
3. SMAN : SMAN 1 Balige
Pengalaman Kerja :
1. Pengendali data dan aktivitas kinerja Karyawan dan murid di Prosus
Inten
Demikian Daftar Riwayat HIdup ini saya buat dengan sebenarnya, dan
untuk dipergunakan semestinya.