Anda di halaman 1dari 11

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Etno Sosial Sains

“BUDAYA OLAHRAGA DAYUNG TERHADAP


INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA
KLIDANG LOR KABUPATEN BATANG

Disusun Oleh
JEANY OKTAVIA KUSUMA WATI

NPM : 2191000510360

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO

MALANG

2022

86
Tujuan penelitian ini menganalisis budaya cabang olahraga dayung yang dilakukan oleh
masyarakat di desa Klidang Lor Kabupaten Batang serta interaksi sosial yang terjadi
dengan adanya budaya cabang olahraga dayung pada masyarakat Klidang Lor
Kabupaten Batang. Interaksi yang terjalin adalah interaksi positif atau asosiatif.

Tidak bisa dipungkiri pula bahwa masyarakat yang tinggal di daerah sekitar wilayah laut
memiliki kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di wilayah
pegunungan ataupun dataran tinggi. Lomban atau cabang olahraga dayung merupakan
tradisi tahunan masyarakat Batang. Dalam Wikipedia menyatakan bahwa mendayung
merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung di atas sungai,
danau, dan laut. Dalam teknik mendayung dengan oar hanya dikenal dua macam kayuhan
yaitu dayung maju dan dayung mundur.

Pada kegiatan yang dilakukan saat melakukan olahraga dayung secara tidak langsung
terjadi sebuah kompetisi yang merupakan wujud dari interaksi sosial antara masyarakat.

Baik interaksi antar masyarakat Klidang Lor sendiri, ataupun interaksi sosial antara
masyarakat Klidang Lor dengan masyarakat diluar desa Klidang Lor mengingat peserta
olahraga dayung ini diperuntukkan bagi masyarakat umum. Yang kedua wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat dan yang terakhir atau yang ketiga adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

Olahraga Dayung Olahraga merupakan aktivitas dari gerak manusia menurut teknikteknik
tertentu, dimana dalam pelaksanaannya terdapat unsur antara lain bermain, adanya
perasaan senang atau bahagia, dilaksanakan di waktu luang, dan ketika melakukannya
ada rasa kepuasan tersendiri yang dirasakann. Sedangkan menurut wikipedia mendayung
merupakan sebuah olahraga yang menggunakan dayung dan berlangsung di atas sungai,
danau, dan laut. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok
manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di
dalam masyarakat.

86
BUDAYA OLAHRAGA DAYUNG TERHADAP INTERAKSI SOSIAL
MASYARAKAT DESA KLIDANG LOR KABUPATEN BATANG

Dian Kusumawati¹, Dwi Agung Kurniawan²


diankusumawati22@gmail.com, Agungmpd092@gmail.com
Universitas Selamat Sri

Abstrak

Indonesia sebagai negara maritim memiliki ciri khas budaya yang kaya pada
daerah pesisir. Salah satu wujud nyata budaya pesisir tersebut adalah adanya cabang olahraga
dayungyang berada didesa Klidang Lor Kabupaten Batang. Tujuan penelitian ini menganalisis
budaya cabang olahraga dayung yang dilakukan oleh masyarakat di desa Klidang Lor
Kabupaten Batang serta interaksi sosial yang terjadi dengan adanya budaya cabang olahraga
dayung pada masyarakat Klidang Lor Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan budaya cabang olahraga dayung di
desa Klidang Lor Kabupaten Batang merupakan budaya leluhur yang diwariskan dari generasi
ke generasi serta memiliki makna filosofi dalam menanamkan rasa solidaritas kesetiakawanan
dalam mempererat tali silahturahmi serta wujud syukur kepada Tuhan atas segala limpahan
rejeki selama satu tahun. Interaksi yang terjalin adalah interaksi positif atau asosiatif.
Adapun terjadinya persaingan merupakan persaingansehatsebagai perwujudanaktualisasidiri
ikut sertadalam melestarikan budaya leluhurdanikut berperan sertadalam kegiatan budaya
cabangolahragadayung.

Kata kunci : Budaya olahraga dayung, interaksi sosial, desa Klidang Lor Kabupaten
Batang.

PENDAHULUAN semacam ini menyebabkan


Secara geografis Indonesia terdiri masyarakat yang hidup di
dari beribu pulau yang sebagian besar sekitar wilayah laut akan
wilayahnya merupakan perairan oleh memanfaatkan segala sumber
sebab itu Indonesia terkenal dengan kekayaan laut sebesar-besarnya
sebutan negara maritim. Kondisi dalam memenuhi kebutuhan
86
hidup mereka. Tidak bisa dipungkiri
pula bahwa masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda
tinggal di daerah sekitar wilayah laut dengan masyarakat yang tinggal di
wilayah pegunungan ataupun dataran
tinggi.
Kebudayaan masyarakat wilayah
laut dikenal dengan kebudayaan pesisir.
Kebudayaan sendiri menurut
(Koentjaraningrat, 1993) adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik dari manusia dengan belajar.
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan

86
dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat tersebut dapat dayung maju dan dayung mundur. Jika
kita jumpai pada salah satu ciri khas menginginkan perahu bergerak kedepan
kebudayaan pesisir seperti yang terlihat maka digunakan dayung maju
pada masyarakat daerah Batang Jawa sedangkan dayung mundur untuk
Tengah dengan adanya kebudayaan menghentikan perahu yang sedang
cabang olahraga dayung atau lebih bergerak maju atau memang
dikenal oleh masyarakat dengan sebutan menginginkan perahu bergerak mundur.
“Lomban”(sebutan masyarakat Klidang Jika ingin membelokkan perahu ke
Lor).
kanan maka tangan kiri mendayung maju
Lomban atau cabang olahraga dan tangan kanan mendayung mundur
dayung merupakan tradisi tahunan dan sebaliknya jika ingin membelok
masyarakat Batang. Lomban kekiri.
diselenggarakan sekali dalam setahun, Pada kegiatan yang dilakukan
biasanya bertepatan pada Hari Raya Idul saat melakukan olahraga dayung secara
Fitri. Kebudayaan cabang olahraga tidak langsung terjadi sebuah kompetisi
dayung yang diadakan oleh masyarakat yang merupakan wujud dari interaksi
Batang tepatnya masyarakat Klidang Lor sosial antara masyarakat. Baik interaksi
kecamatan Batang memiliki maksud dan antar masyarakat Klidang Lor sendiri,
tujuan untuk mempererat talisilahturahmi ataupun interaksi sosial antara
antarsesama serta melestarikan Budaya masyarakat Klidang Lor dengan
peninggalan dari generasi kegenerasi.
masyarakat diluar desa Klidang Lor
Lomban sendiri merupakan salah mengingat peserta olahraga dayung ini
satu jenis olahraga yang berlangsung diperuntukkanbagi masyarakat umum.
diatas sungai. Dalam Wikipedia Kebudayaan
menyatakan bahwa mendayung Budaya berasal dari kata budi
merupakan sebuah olahraga yang yang berupa cipta, karsa dan rasa,
menggunakan dayung dan berlangsung di dengan“kebudayaan”yang kebudayaan =
atas sungai, danau, dan laut. Dalam cultuur (bahasa belanda) = culture

teknik mendayung dengan oar hanya (bahasa inggris) = tsaqafah” ( bahasa


dikenal dua macam kayuhan yaitu arab ) dan berasal dari bahasa latinyaitu
“colere” yang artinya mengelolah,

87
mengerjakan, menyuburkan dan
Olahraga Dayung
mengembangkan, terutama mengelolah
tanah atau bertani dari segi arti ini Olahraga merupakan aktivitas

berkembang sebagai daya dan aktivitas dari gerak manusia menurut teknik-
teknik tertentu, dimana dalam
manusia untuk mengelolah dan
pelaksanaannya terdapat unsur antara lain
mengubah alam. Koentjaraningrat
bermain, adanya perasaan senang atau
memberikan definisi budaya sebagai
bahagia, dilaksanakan di waktu luang,
sistem gagasan, tindakandan hasil karya
dan ketika melakukannya ada rasa
manusia dalam rangka kehidupan
kepuasantersendiri yang dirasakan.
masyarakat yang dijadikan milik diri
Gensemer dalam (http://e-
manusia dengan belajar
journal.uajy.ac.id/2930/2/2TA11200.pdf)
(Koentjaraningrat, 1990: 180).
mengistilahkan olahraga sebagai proses
J. J Honigmann (dalam menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat
Koenjtaraningrat, 1993) membedakan ada pikiran ataujiwa.”Artinya, dalam tubuh yang
tiga gejala kebudayaan, antara lain adalah baik ‘diharapkan, pula terdapat jiwayang
ideas, activitie, artifact. Hal tersebut sehat, sejalan dengan pepatah Romawi
selaras dengan apa yang dikemukakan Kuno yaitu, Men sana in corporesano.
oleh Koenjtaraningrat. Dimana Sedangkan menurut wikipedia
Koentjaraningrat menyatakan ada tiga mendayung merupakan sebuah
wujud kebudayaan, antara lain yang olahraga yang menggunakan dayung dan
pertama wujud kebudayaan sebagai berlangsung di atas sungai, danau, dan

suatu yang kompleks dari ide- ide, laut. Dalam teknik mendayung

gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma- norma, dengan oar hanya dikenal dua macam
kayuhan yaitu dayung maju dan dayung
peraturan dan sebagainya. Yang kedua
mundur. Jika menginginkan perahu
wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
bergerak kedepan maka digunakan
aktivitassertatindakan berpola dari manusia
dayung maju sedangkan dayung
dalam masyarakat dan yang terakhir
mundur untuk menghentikan perahu
atau yang ketiga adalah wujud
yang sedang bergerak maju atau memang
kebudayaan sebagai suatu kompleks
menginginkan perahu bergerak
aktivitassertatindakan berpola mundur. Jika ingin membelokkan perahu
dari manusiadalam masyarakat.

88
ke kanan maka tangan kiri mendayung
a. Persaingan
maju dan tangan kanan mendayung
b. Persaingan yang meliputi
mundur,dan sebaliknya jika ingin
kontravensidan pertentangan atau
membelok kekiri.
Interaksi Sosial pertikaian (conflict).
Sistematika yang lain pernah pula
Pengertian Interaksi Sosial
dikemukakan oleh Kimball Young dalam
menurut (Soerjono Soekanto, 1990)
Soerjono Soekanto (1990: 71). Bentuk-
adalah dasar dari proses sosial yang
bentuk proses sosialadalah:
terjadi akibat adanya hubungan-
1. Oposisi (opposition) yang mencakup
hubungan sosial yang dinamis, dalam hal ini
persaingan (competition) dan
mencakup hubungan antar individu, antar pertentangan atau pertikaian
kelompok maupun yang terjadi (conflict).
antara individu dankelompok.
2. Kerja sama (co-operation) yang
Bentuk-bentuk interaksi sosial
menghasilkan akomodasi
dapat berupa kerja sama (cooperation), (accomodation), dan
persaingan (competition), dan bahkan
3. Diferensiasi (differentiation) yang
dapat juga berbentuk pertentangan atau
merupakan suatu proses di mana
pertikaian (conflict). Gillin dan Gillin
orang perorangan di dalam
dalam Soerjono Soekanto (1990: 71)
masyarakat memperoleh hak-hak dan
pernah mengadakan penggolonganyang
kewajiban-kewajiban yang berbeda
lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua
dengan orang-orang lain dalam
macam proses sosial yang timbul masyarakat atas dasar perbedaan usia,
sebagai akibat adanya interaksi sosial, seks dan pekerjaan. Diferensiasi tersebut
yaitu:
menghasilkan sistem lapisan-
1. Proses yang asosiatif (processes of lapisandalam masyarakat.
association) yang terbagi ke dalam
Proses-proses interaksi yang
tiga bentuk khusus lagi, yakni:
pokok antara lain:
a. Akomodasi
1. Proses-proses yang asosiatif
b. Asimilasidan akulturasi
a. Kerja sama
2. Proses yang disosiatif (process of
Betapa pentingnya fungsi kerja
dissociation) yang mencakup:
sama, digambarkan oleh Charles H.

89
Cooley dalam Soerjono Soekanto
(1990:73) sebagai berikut: a. Persaingan

“kerja sama timbul apabila orang Persaingan dapat diartikan

menyadari bahwa mereka mempunyai sebagai suatu proses sosial, di mana


kepentingan-kepentinganyang samadan individu atau kelompok-kelompok
pada saat yang bersamaan mempunyai manusia yang bersaing, mencari
cukup pengetahuan dan pengendalian keuntungan melalui bidang-bidang
terhadap diri sendiri untuk memenuhi kehidupan yang pada suatu masa
kepentingan-kepentingan tersebut, tertentu menjadi pusat perhatian umum
kesadaran akan adanya kepentingan- (baik perorangan maupun kelompok
kepentingan yang sama dan adanya manusia) dengan cara menarik perhatian
organisasi merupakan fakta-fakta yang publik atau dengan memepertajam
penting dalam kerja sama yang prasangka yang telah ada, tanpa
berguna”.
mempergunakan ancaman atau
b. Akomodasi
kekerasan.
Istilah akomodasi dipergunakan
b. Kontravensi
dalam dua arti yaitu untuk menunjuk
Kontravensi pada hakikatnya
padasuatukeadaandan untuk menunjuk
merupakan suatu bentuk proses sosial
pada suatu proses. Akomodasi yang
yang berada antara persaingan dan
menunjuk pada suatu keadaan, berarti
pertentangan atau pertikaian.
adanya suatu keseimbangan dalam
Kontravensi terutama ditandai oleh
interaksi antara orang-perorangan atau
gejala-gejala adanya ketidakpastian
kelompok-kelompok manusia dalam
mengenai diri seseorang atau suatu
kaitannya dengan norma-norma sosial
rencana dan perasaan tidak suka yang
dan nilai-nilai sosial yang berlaku di
disembunyikan, kebencian atau keragu-
dalam masyarakat. Sebagai suatu
raguanterhadapkepribadian seseorang.
proses, akomodasi menunjuk pada
c. Pertentangan
usaha-usaha manusia untuk meredakan
Pertentangan adalah suatu
suatu pertentangan yaitu usaha-usaha
proses sosial di mana individu atau
untuk mencapai kestabilan.
kelompok berusaha untuk memenuhi
2. Proses Disosiatif
tujuannya dengan jalan menantang pihak
lawan yang disertai dengan ancaman

90
dan/atau kekerasan. Sebab-musabab atau
akar dari pertentangan antara lain adalah kesalahan dalam proses pengumpulan

perbedaan antara individu- individu, data, maka akan diperoleh kesimpulan

perbedaan kebudayaan, perbedaan yang salah. Pengumpulan data

kepentingan, dan perubahan sosial. berhubungan dengan pemilihan teknik


danalat pengumpulan data yang sesuai.
Penetapan Pesindon sebgai kampung
wisata batik juga membawa dampak Tahapan yang dilalui sebelum

dalam interaksi sosial. Dampak tersebut mengadakan wawancara adalah Seleksi

bisa berupa interaksi asosiatif individu yang akan diwawancarai. Dalam


maupun interaksidisosiatif. hal ini dilakukan pemilihan terhadap
informan yang dianggap mampu
memberikan jawaban atas pertanyaan-
METODE
pertanyaan yang disampaikan tentang
Penelitian ini menggunakan
masalah yang diteliti.
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini
Pada dasarnya observasi sebagai
bertempat di Klidang Lor. Menurut
metode utama untuk mendapatkan
Bodgan dan Taylor, Metode kualitatif
informasidimana peneliti melihat perilaku
adalah sebagai prosedur penelitian yang
dalam keadaan alamiah. Melihat
menghasilkan data deskriptif yang
dinamika, melihat gambaran perilaku
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
berdasarkan situasi yangada.
orang-orang dan perilaku yang diamati
Dokumentasi merupakan
(Moleong, 2002: 2).
pengumpulan data melalui peninggalan
Penelitian ini memfokuskan pada
tulisan berupa arsip-arsip, buku-buku
bagaimanakah budaya cabang olahraga
dan surat kabar sebagai bukti yang
dayung yang dilakukan masyarakat di
menunjukkan peristiwa atau kegiatan
desa Klidang Lor Kabupaten Batang
yang berhubungandengan penelitian ini.
sertabagaimanakah interaksisosial yang
terjadi dengan adanya budaya cabang HASIL DAN PEMBAHASAN
olahraga dayung pada masyarakat Budaya cabang olahraga dayung
Klidang Lor Kabupaten Batang.
yang dilakukan masyarakat di desa
Pengumpulan data merupakan
Klidang Lor Kabupaten Batang
hal terpenting sebab jika terjadi
dilaksanakan selama satu minggu
bertepatan dengan hari raya idul fitri.
91
Biasanya dilaksanakan antara hari ketiga
atau keempat di hari raya idul fitri. Awal Interaksi sosial yang terjadi dengan

mulanya lomban diadakan oleh para adanya budaya cabang olahraga

nelayan di Kabupaten Batang. Peserta dayung pada masyarakat Klidang Lor


Kabupaten Batang
cabang olahraga lomba dayung ini pada
mulanya berasal dari nelayan di desa Budaya cabang olahraga lomba

Klidang Lor sendiri tetapi karena adanya dayung selain memiliki memiliki tujuan

antusisme warga akhirnya lambat laun untuk melestarikan budaya leluhur

peserta lomban bukan hanya dari ternyata memiliki tujuan lain, diantaranya

nelayan batang saja melainkan dari adalah untuk mempererat tali

masyarakat umum bahkan masyarakat dari silahturahmi diantara warga masyarakat.

luar batang pun turut berpartisipasi dalam Hal tersebut terlihat dari peserta dalam

budaya cabang olahraga dayung ini. tiap regu. Dalam satu regu peserta

Lomban sendiri bisa dikatakan lomban berasal dari peserta umum. Satu

sebagai pesta rakyat. Budaya lomban di regu bisa terdiri dari msayarakat nelayan

wariskan dari generasi kegenerasi desa Klidang Lor dan juga dari

sebagai warisan luhur budaya masyarakat diluar desa Klidang Lor.

masyarakat Batang. Makna filosofi dari Dalam pelaksanaannya mau tidak mau

lomban sendiri terkait dengan rasa peserta masuk dalam jalinan interaksi

syukur masyarakat Klidang Lor yang sosial, dimana interaksi sosial yang

memang sebagian besar bahkan hampir terjadi adalah dalam bentuk kompetisi.

semuanya bermata pencaharian di Diantara peserta saling bersaing untuk

sektor kelautan. Budaya cabang memperebutkan gelar juara. Selama

olahraga lomba dayung ini merupakan berlangsungnya perlombaan cabang

wujud syukur kepada sang pencipta atas olahraga dayung tersebut tidak jarang

berkah rejeki yang diberikan selama satu masing-masing peserta saling beradu

tahun. Rasa suka cita masyarakat argumen mengunggulkan regunya

tercermin dalam kemeriahan masing-masing. Tidak jarang pula

pelaksanaan budaya cabang olahraga mereka menunjukkan kelihaian mereka


dayung tersebut. dalam mendayung. Persaingan yang
terjadi diantara masing-masing regu
peserta lomban ternyata tidak

92
menjadikan mereka untuk terlibat dalam
konflik sosial. Bentuk interaksi disosiatif aktualisasi diri ikut serta dalam

yang terjadi masih sebatas dalam taraf melestarikan budaya leluhur dan ikut

persaingan positif. Hal tersebut tidak berperan serta dalam kegiatan

terlepas dari esensi tujuan utama lomban.

diadakannya budaya cabang olahraga


dayung itu sendiri. Persaingan bukan DAFTAR PUSTAKA
alasan untuk terjadinya konflik, http://ejournal.uajy.ac.id/2930/2/2TA1120
0.pdf
melainkan adanya persaingan Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu
merupakan wujud dari kekuatan Antropologi, Rineka Cipta,.

aktualisasi diri sebagai sebagai wujud


, 1993. Metode-Metode
semangat dan rasa suka cita atas syukur Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia. Pustaka Utama
nikmat yang telah diterima selama satu
tahun. Miles, Matthew B.A. Michael Huberman,
1992. Analisis Data Kualitatif.
Terjemahan Tjejep Rohendi P.
SIMPULAN Ohidi. Jakarta. UI-Pres.
1. Budaya cabang olahraga dayung di
Moleong, Lexy. J. 2002. Metode
desa Klidang Lor Kabupaten Batang Penelitian Kualitatif. Bandung.
Remaja Rosdakarya.
merupakan budaya leluhur yang
diwariskan dari generasi kegenerasi. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi
Budaya cabang olahraga lomba Suatu Pengantar. Jakarta:PT.
Raja Grafindo Persada.
dayung juga memiliki makna filosofi
dalam menanamkan rasa solidaritas Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar
kesetiakawanan serta mempererattali sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit
FEUI
silahturahmi serta wujud syukur
kepada Tuhan atas segala limpahan
rejekiselamasatutahun.

2. Interaksi yang terjalin adalah interaksi


positif atau asosiatif. Adapun
terjadinya persaingan merupakan
persaingansehatsebagai perwujudan

93

Anda mungkin juga menyukai