Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Peneliatian

1. Refresentasi

Representasi berasal dari kata bahasa Inggris "representation"

yang berarti penggambaran, gambaran, atau penggambaran. Ini mengacu

pada proses pengungkapan informasi penting dalam bentuk lisan atau

tulisan yang membantu membentuk tindakan yang sesuai. Dalam sastra,

representasi adalah penggambaran orang, ide, atau sesuatu melalui

bahasa, visual, pertunjukan, atau lisan. Representasi sastra menggunakan

bahasa sebagai alatnya dan memiliki hubungan penting antara apa yang

material dan apa yang dibentuk. Representasi dapat memiliki tujuan

untuk merepresentasikan dunia secara realistis atau untuk menyampaikan

esensi orang, objek, pengalaman, dan ide secara lebih abstrak.

Representasi juga merupakan proses mengkode dan menampilkan

simbolik yang mencerminkan posisi ideologi.

Menurut KBBI, representasi adalah perbuatan atau keadaan yang

mewakili. Marcel Danesi mengatakan bahwa representasi adalah proses

perekaman gagasan, pengetahuan, atau pesan secara fisik dengan

menggunakan tanda-tanda seperti gambar, suara, dan sebagainya untuk

menampilkan kembali apa yang diindra, dibayangkan, atau dirasakan.

9
10

2. Nilai Pendidikan Karakter

a. Nilai

Dalam bahasa Inggris, istilah “nilai” mengacu pada nilai,

apresiasi, atau perkiraan yang melekat pada suatu objek. Objek yang

dimaksud bisa berupa barang material, kondisi, tindakan, perilaku,

atau peristiwa lainnya. Pada hakekatnya, nilai tersebut di atas dapat

diartikan sebagai bentuk penghargaan atau keadaan yang berguna

bagi manusia untuk dijadikan dasar penilaian dan pengambilan

keputusan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dapat

diartikan sebagai sifat-sifat penting atau hal-hal yang bermanfaat

bagi umat manusia.

b. Pendidikan

Ada dua pengertian terkait pendidikan. Yang pertama,

pengertian luas yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal

yang dapat diterima dan dilakukan oleh siapa saja, termasuk

lingkungan. Yang kedua, pengertian yang lebih sempit, menyatakan

bahwa pendidikan hanya ditujukan untuk anak-anak dan hanya

dilakukan oleh lembaga pendidikan tertentu untuk membantu mereka

mencapai masa dewasa.

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha yang disadari oleh

pendidik untuk membantu peserta didik mengembangkan

kepribadiannya, baik secara fisik maupun spiritual, baik secara


11

formal, informal, maupun nonformal. Ini adalah proses yang

berlangsung terus-menerus untuk mencapai kebahagiaan dan nilai-

nilai tinggi (baik nilai-nilai insani maupun ilahiyah).

Pendidikan berarti membantu menumbuhkan kepribadian dan

membentuk rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan

terhadap diri manusia bisa dibandingkan dengan makan, yang

memberikan kekuatan, kesehatan, dan pertumbuhan. Tujuannya

adalah mempersiapkan generasi berikutnya untuk menjalani hidup

dengan efektif dan efisien.

c. Karakter

Karakter berasal dari bahasa Inggris character, berasal dari

istilah Yunani, character dari kata charassein yang berarti membuat

tajam atau membuat dalam. Karakter juga dapat berarti mengukir.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter

adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dari yang lain.

Karakter adalah ciri atau sifat dasar yang menentukan tingkah

laku dan kepribadian seseorang atau tokoh dalam cerita. Dalam

karya sastra, karakter sering digunakan untuk membangun konteks

dan memberikan kesan emosional pada cerita. Dalam kehidupan

sehari-hari, karakter juga dapat digunakan untuk menggambarkan

tingkah laku dan perilaku seseorang yang memberikan informasi


12

tentang kepribadian dan integritas dirinya. Dalam kedua konteks ini,

karakter sangat penting dalam membentuk bagaimana kita

memahami dan menilai orang atau tokoh tertentu.

Nilai-nilai pendidikan karakter memegang peranan penting

dalam perkembangan individu, terutama dalam menentukan tingkah

laku dan sikap mereka. Dalam sastra dunia, nilai-nilai tersebut

seringkali diintegrasikan ke dalam cerita untuk memberikan pesan

moral dan memberikan pengaruh positif pada pembaca.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang sering dijumpai dalam

novel antara lain: kejujuran, toleransi, kerja keras, rasa tanggung

jawab, persahabatan, dan kasih sayang. Melalui interaksi antar tokoh

dan peristiwa yang terjadi dalam cerita, pembaca dapat memahami

pentingnya nilai-nilai tersebut dan bagaimana mereka dapat

menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri. Pendidikan

karakter pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang

berasal dari pandangan yang terumuskan dalam tujuan pendidikan

nasional.

d. Novel

Novel berasal dari bahasa latin “novelius” yang diturunkan

dari kata “novies” yang berarti “baru”. Dikatakan baru sebab novel

muncul belakangan dibanding dengan bentuk puisi dan drama.


13

Novel menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah

karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Novel adalah bentuk prosa fiksi panjang yang menceritakan

kisah atau petualangan dari sejumlah karakter dalam alur cerita.

Novel biasanya memiliki jumlah halaman yang lebih banyak

daripada cerpen atau novella dan memiliki subplot dan subtema yang

kompleks.

Novel dapat mencakup berbagai genre, seperti fiksi ilmiah,

petualangan, misteri, roman, dan banyak lagi. Karakter dalam novel

biasanya memiliki latar belakang yang kompleks dan berkembang

seiring berjalannya cerita. Alur cerita dalam novel biasanya lebih

panjang dan kompleks dibandingkan cerpen atau novella, dan bisa

berlangsung dalam beberapa tahun atau bahkan berabad-abad.

Novel memiliki tujuan untuk menghibur, memberikan

wawasan, atau menyampaikan pesan moral atau sosial. Beberapa

novel juga dapat memiliki tujuan untuk mempelajari sejarah, budaya,

atau membantu pembaca memahami masalah sosial atau politik.

Secara umum novel memiliki struktur yang terdiri dari

pengenalan karakter, pengembangan konflik, kisah perkembangan,

dan resolusi konflik. Alur cerita dalam novel seringkali tidak

bergaris dan bisa melibatkan alur waktu yang berubah-ubah, sudut


14

pandang yang berbeda, atau bahkan pengulangan dari suatu

peristiwa.

Pada dasarnya, novel adalah bentuk sastra yang sangat populer

dan banyak diterima oleh masyarakat, serta memiliki banyak variasi

dan gaya yang berbeda-beda.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Pada hakikatnya peneliti membutuhkan penelitian terdahulu untuk

merelevankan hasil yang sudah ada dengan hasil penelitian yang baru. Selain

itu juga untuk bahan dan sumber penelitian berikutnya. Ada beberapa hasil

yang relevan dengan penelitian terdahulu, yaitu sebagai berikut:

1. Jurnal pertama menganalisis representasi pesan pendidikan karakter dalam

film "Sokola Rimba". Penelitian ini menemukan bahwa film tersebut

berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya pendidikan karakter

bagi pembentukan pribadi yang baik dan berkualitas.

2. Jurnal kedua meneliti representasi nilai karakter pada lirik lagu "Pesawat

Kertas 365 Hari" dari JKT48. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu

tersebut berhasil menyampaikan nilai-nilai karakter seperti kerja keras,

tekad, dan semangat untuk mencapai tujuan.

3. Jurnal ketiga membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam

novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin" karya Tere Liye.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel tersebut berhasil


15

menyampaikan nilai-nilai karakter seperti keberanian, kejujuran, dan

pengorbanan dalam mencapai tujuan hidup.

Kesimpulannya, ketiga jurnal menunjukkan bahwa media massa dapat

berperan sebagai media pendidikan karakter yang efektif dan

menyenangkan bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai