Anda di halaman 1dari 2

Rasa gatal yang muncul akibat kudis atau scabies biasanya disertai dengan munculnya ruam

bintik-bintik yang menyerupai jerawat pada bagian tubuh yang terserang. Munculnya ruam
pada kulit merupakan tanda ada tungau atau kutu yang hidup serta bersarang di kulit. Perlu
diketahui, penyakit ini harus diwaspadai karena bisa menular dengan mudah, baik secara
langsung maupun tidak. 

Penularan kutu penyebab kudis bisa terjadi melalui kontak langsung dari kulit ke kulit,
kebiasaan berbagi barang pribadi, seperti handuk dan peralatan makan, serta hubungan intim
dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi. Meski jarang berbahaya, scabies yang tidak
segera ditangani bisa menyebabkan pengidapnya merasa tidak nyaman karena sensasi gatal
yang muncul. 

Baca juga: Berikut Penyebab & Cara Mengatasi Gatal Selangkangan

Ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko tinggi tertular kutu penyebab kudis,
yaitu anak-anak terutama yang tinggal di tempat bersama, seperti asrama, orang dewasa yang
aktif secara seksual, serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, sehingga
mudah terserang infeksi. Lantas, bagaimana cara mengobati kutu  ini? 

Cara Mengobati Scabies yang Harus Diketahui


Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa gatal di area yang terserang dan sering
bertambah parah pada malam hari. Gatal dan ruam akibat scabies bisa muncul pada ketiak,
siku, pergelangan tangan, sekitar payudara, pinggang, di area kelamin, lutut, hingga telapak
kaki. Penyakit ini juga sering menyerang bayi dan lansia, dan sering memicu gejala muncul
pada wajah, kepala, leher, tangan, dan telapak kaki.

Pengobatan scabies dilakukan dengan terlebih dahulu mengatasi atau membasmi


penyebabnya. Dalam hal ini, tungau serta kutu yang menjadi penyebab scabies harus terlebih
dahulu ditangani. Pada kondisi yang tergolong ringan, scabies bisa diatasi dengan perawatan
sendiri di rumah. Kamu bisa mempercepat penyembuhan kudis dengan melakukan perawatan
sendiri menggunakan bahan alami untuk membantu meredakan rasa gatal yang timbul akibat
kudis.

Saat mengalami scabies, cobalah untuk berendam di air dingin, atau tempelkan kain basah
pada area kulit yang terserang kutu. Mengatasi gatal kudis juga bisa dilakukan dengan
penggunaan losion kalamin. Gangguan kulit yang satu ini juga bisa diatasi dengan
memanfaatkan bahan alami yang mudah didapat, yaitu lidah buaya. 

Baca juga: 3 Penyakit Kulit yang Bisa Menyerang Alat Kelamin

Lidah buaya memiliki sifat kuratif yang sangat baik untuk merawat kulit gatal karena kudis.
Tumbuhan ini juga memiliki kandungan zat antibakteri, sehingga baik untuk mengatasi gatal
serta bakteri penyebab penyakit scabies. Selain itu, mampu membantu regenerasi kulit yang
mengalami kudis, mengurangi peradangan, dan menyembuhkan daerah yang terkena dampak.

Kudis juga bisa ditangani dengan memanfaatkan minyak cengkeh. Minyak ini mampu
menjadi obat kudis yang paling ampuh, karena memiliki sifat anti-mikroba, anestesi, dan
antioksidan yang dapat meredakan gatal. Minyak cengkeh juga merupakan insektisida yang
efektif membunuh parasit. Untuk mengobati kudis, campurkan minyak cengkeh dengan
minyak kelapa, kemudian oleskan pada kulit yang terserang kudis. Jika kudis tak kunjung
mereda, mungkin dibutuhkan pengobatan medis untuk mengatasinya. Segera hubungi dokter
jika gejala tak kunjung hilang dan malah memburuk. 

4. Crotamiton

Obat yang mengandung crotamiton sebanyak 10% ini digunakan sebagai obat
alternatif bila obat sebelumnya tidak membuahkan hasil. Biasanya, obat ini dijual
di pasaran dengan nama dagang Eurax.

Untuk pengobatan scabies, obat ini aman digunakan untuk orang dewasa.
Sebaliknya untuk anak-anak, bayi, dan ibu hamil, cara mengobati kudis dengan
obat ini tidak cukup efektif mengatasi gejala dan malah berisiko menyebabkan efek
samping serius.

5. Salep antibiotik

Rasa gatal akibat kudis bisa membuat Anda tak berhenti menggaruk sehingga
menyebabkan iritasi kulit. Bagian kulit yang teriritasi nantinya cenderung rentan
terinfeksi oleh kuman.

Jika scabies sudah menyebabkan komplikasi berupa penyakit kulit lainnya akibat
infeksi bakteri, maka Anda membutuhkan obat salep antibiotik.

Salep yang digunakan adalah mupirocin, yang bisa juga ditemui dengan nama
Bactroban dan Centany. Fungsinya adalah untuk menghentikan berkembangnya
bakteri spesies Staphylococcus, beta-hemolytic streptococci, atau Streptococcus
pyogenes.
6. Salep kortikosteroid

Salep kortikosteroid bisa diresepkan dokter jika rasa gatalnya begitu intens. Salep
ini diketahui efektif menyembuhkan peradangan. Dokter akan meresepkan salep
steroid yang memiliki potensi paling rendah, seperti hidrocortisone.
Jika dosis ini ampuh, maka Anda tak perlu menggunakan salep lainnya. Anda pun
wajib mengikuti instruksi cara pakai obat dari dokter untuk menghindari efek
samping berbahaya dari salep kortikosteroid, terutama jika digunakan dalam
jangka waktu lama.
Pada minggu-minggu pertama pengobatan, biasanya gejala bertambah parah
terlebih dahulu baru kemudian berangsur membaik. Namun dengan mengikuti
aturan pengobatan dari dokter, gejala scabies bisa menghilang dalam beberapa hari
sampai 4 minggu.

Anda mungkin juga menyukai